DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn

dokumen-dokumen yang mirip
pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: KELUARGA NELAYAN

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: PRADA

DESKRIPSI KARYA SENI KRIYA BERJUDUL: DINAMIKA KAYU. : Dinamika Kayu. : Ukir di atas kayu Tahun Pembuatan : 2005

DISKRIPSI CIPTAAN LUKISAN JALAN KE CANDI

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

Gambar: 5. 5a. Pasar Bali

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. kebenaran, hal ini terkait sekali dengan realitas.

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES PEMBENTUKAN

III. METODE PENCIPTAAN

Bab. Berkarya Seni Rupa Dua Dimensi (2D) Peta Materi. Semester 1. Pengertian. Unsur dan Objek. Berkarya Seni Rupa 2 D. Medium, Bahan, dan Teknik

Bagan 3.1 Proses Berkarya Penulis

Pengamatan Medium Pengafdrukan METODE PENCIPTAAN. terhadap tumbuhan paku sejati (Pteropsida) ini sehingga menghasilkan pemikiran.

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ekspresi atau ide pada bidang dua dimensi.

III. METODE PENCIPTAAN

BAB III PROSES PENCIPTAAN KARYA. memberikan ingatan segar kembali akan pengalaman-pengalaman kita dimasa

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB III METODE PENCIPTAAN

FOTOGRAFI DALAM LUKISAN TUGAS AKHIR KARYA SENI (TAKS)

BAB III Membuat Sketsa

DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS CRASH

MODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

PERNYATAAN TENTANG KEASLIAN KARYA ILMIAH. Saya yang bertandatangan di bawah ini,

BAB III Elemen-Elemen Desain Grafis

BAB III ELABORASI TEMA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pesan kepada benak konsumen. Dalam komunikasi, kita harus mempertajam

Unsur-unsur dan Prinsip-prinsip dasar Seni Rupa

BAB I PENDAHULUAN. B. Tujuan Tujuan kami menulis makalah ini ialah untuk menginformasikan lebih dalam mengenai karya seni rupa dua dimensi.

BAB III BURUNG HANTU SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teori

Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi kaidah estetika dan etika seni grafis (nirmana) Presented By : Anita Iskhayati, S.Kom NIP

BAB V PENUTUP. masyarakat umum sehingga lebih bermanfaat dan tidak hanya menjadi penghias semata.

pendidikan seni tersebut adalah pendidikan seni rupa yang mempelajari seni mengolah kepekaan rasa, estetik, kreativitas, dan unsur-unsur rupa menjadi

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

BAB IV KAJIAN ILUSTRASI MANUAL BERWARNA KARYA RUKMUNAL HAKIM

MENGGAMBAR 1 HAND OUT DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG. DEDDY AWARD W. LAKSANA, M.Pd

ESTETIKA BENTUK Pengertian. Estetika adalah suatu kondisi yang berkaitan dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

III. PROSES PENCIPTAAN

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

02FDSK. Studio Desain 1. Denta Mandra Pradipta Budiastomo, S.Ds, M.Si. Hapiz Islamsyah, S.Sn

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

II. KAJIAN PUSTAKA. A. Sumber Pustaka. sangat cemerlang dan sangat indah. Untuk menjadi kupu-kupu yang. Kupu-kupu memiliki banyak jenis dan memiliki

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

II. METODOLOGI A. KERANGKA BERFIKIR

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

Aug 14, '08 2:21 PM untuk. Konsep Seni Rupa

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

DISKRIPSI LUKISAN DUA PENARI

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik

BAB 1 : PERSIAPAN MENGGAMBAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Kajian Penciptaan

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA

Apa itu Rupa dasar?desain dasar?

BAB IV DESKRIPSI KARYA

MODUL PERKULIAHAN RUPA DASAR 2 DIMENSI

ISSN : Vol. 5, No. 1, Juli

Standar Kompetensi : Menerapkan Prinsip-prinsip seni grafis dalam desain komunikasi visual untuk MM

BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

KONSEP DASAR PEMBELAJARAN SENI LUKIS PENDIDIKAN SENI RUPA. Oleh: Drs. Susapto Murdowo, M.Sn.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mata pencaharian dengan hormat dan jujur. Dalam versi yang lain seni disebut. mempunyai unsur transendental atau spiritual.

BAB III METODE PENCIPTAAN. Batik Lukis (Batik Tulis) diajukan konsep berkarya. Pada dasarnya, manusia baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah suatu keterampilan yang diwariskan secara turun temurun dari

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB III METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritik. yang berasal dari hasil pengalaman dan pengamatan lingkungan kemudian

KARYA SENI LUKIS BESAR TINGKAT DUNIA. Oleh: Drs. Maraja Sitompul, M.Sn.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB V PENUTUP. proses transformasi puisi-puisi Suminto A Sayuti menjadi lukisan. Pada

Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

NELAYAN DAN IKAN DALAM LUKISAN

BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis

PILIHLAH SALAH SATU JAWABAN YANG PALING TEPAT!

Medium, Bahan, dan Teknik Berkarya Seni Rupa 2 Dimensi

Modul MK Gambar Bentuk

2 Berkarya Seni Rupa. Bab. Tiga Dimensi (3D) Peta Materi. Di unduh dari : Bukupaket.com. Jenis Karya. Berkarya Seni Rupa 3 D.

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang).

BAB III METODE PENCIPTAAN. keluar dari kegelisahan tersebut. Ide/gagasan itu muncul didorong oleh keinginan

DESKRIPSI KARYA SENI MONUMENTAL Judul Karya Seni Monumental (kriya Seni): Predator. Pencipta I Made Sumantra, S.Sn, M.Sn

BAB III. METODE PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Impressionisme adalah aliran seni yang pada mulanya melakukan

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kebutuhan dan keinginan diperlukan terutama untuk mencapai tujuan hidup

KONSEP KARYA. Penari: Oil on Canvas, 90 x 60 cm. Oleh: Zulfi Hendri, S.Pd NIP:

Seni Rupa. (Sumber: Dok. Kemdikbud)

Transkripsi:

1 DESKRIPSI KARYA SENI LUKIS BERJUDUL: HOME SWEET HOME Karya: Dwi Retno Sri Ambarwati, MSn Judul : Home Sweet Home Ukuran : 100x100 cm Tahun : 2006 Media : Oil on canvas Dipamerkan pada acara Penciptaan dan Pameran Seni Rupa Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa. A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN KARYA Pada dasarnya secara kodrati, manusia menyukai suatu keindahan, dan selalu mengagumi keindahan dan keunikan yang terjadi di sekitarnya maupun yang ada di alam, baik secara langsung maupun tidak langsung. Keunikan dan keindahan itu membangkitkan rasa senang, bahagia, sedih, dan haru. Rangkaian pen jelasan mulai dari tahap ide atau gagasan sampai dengan perwujudan dalam karya seni, semua tak lepas dari hasil pengamatan serta interaksi dengan keadaaan sekitar, maupun pengalaman pribadi. Keinginan untuk mengungkapkan pengalaman pribadi tersebut diekspresikan dalam seni lukis, dengan mengamati berbagai ssi menarik dalam kehidupan sehari-hari. Tahap penciptaan ini sendiri seperti: pengamatan, pematangan ide, persiapan alat dan bahan, serta visualisasi.

2 Penciptaan karya seni ini dilatarbelakangi oleh pengamatan serta pengalaman saya pribadi pada masa remaja, tentang kebiasaan berkumpul di kamar tidur salah seorang teman dan saling bertukar cerita. Figur-figur wanita dengan kostum yang feminin sangat menarik bagi saya. Setelah mengamati dan membayangkan suatu obyek timbullah stimulus/rangsangan pada diri saya, selanjutnya saya menangkap suatu makna pada obyek tersebut secara pribadi sesuai dengan pengalaman. Biasanya obyek-obyek lukisan saya adalah suatu benda atau hal yang menimbulkan imajinasi, ide atau gagasan yang membuat saya tertarik untuk menciptakan suatu karya seni. Selanjutnya imajinasi tersebut saya ekspresikan dalam bentuk lukisan. B. KONSEP KARYA Berkarya seni merupakan kebutuhan jiwa seorang seniman, yang berfungsi sebagai katarsis, penenang, dan sarana untuk mengeksplorasi ekspresi jiwa. Secara umum, pada awal proses penciptaaan karya seni, seniman bersentuhan dengan rangsangan yang sengaja ditentukannya maupun tak sengaja disentuhnya. Dalam persentuhan dengan rangsangan tersebut terjadi suatu gambaran bentuk ataupun suatu bentuk pemahaman dalam pemikirannya. Gambaran ataupun bentuk pemahaman itu adalah apa yang biasa disebut ide atau konsep, dimana di dalamnya tergambar dengan jelas tema, gaya, material yang digunakan, teknik yang diterapkan, komposisi dari elemen-elemen seni serta proses pembuatan karya seninya. Bentuk yang tercipta bias berasal dari imitasi alam, pengalaman pribadi, maupun keadaan yang ada di hadapan mata pelukis.konsep lukisan ini diuraikan sebagai berikut: 1. Tema Tema dalam seni rupa menurut The Lexicon Webster Dictionary (1978:1019) berarti suatu hal yang yang menjadikan isi dari suatu ciptaan, hal ini biasanya dikutip dari dunia kenyataan, tetapi dilukiskan dengan memakai alat-alat kesenian semata-mata. Sesuai dengan pengertian di atas, maka pengertian tema adalah ide-ide yang mendasari atau yang menjadikan isi dalam penciptaan suatu lukisan. Jadi tema tema yang dimaksudkan adalah kehidupan sehari-hari yang terdiri dari motif berbagai

3 bentuk manusia yang disusun sedemikian rupa sehingga menjadi suatu tema. Motif dalam hal ini merupakan bentuk-bentuk yang mendukung suatu tema. Adapun ide dasar penciptaan karya lukis ini terinspirasi dari lingkungan rumah pelukis sendiri, yakni ruang keluarga rumah tinggal yang baru selesai dibangun setelah peristiwa gempa bumi 27 Mei 2006 silam. Rumah yang baru didirikan ini berupa rumah joglo dengan elaborasi kayu di semua elemen pembentuk ruangnya, sehingga kesannya sangat alami dan estetis menurut perspektif pelukis sendiri. Hal ini mendorong pelukis untuk mengabadikan suasana ini dalam bentuk lukisan. Tema ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman pelukis sendiri serta diharapkan dapat mempengaruhi dan menyentuh perasaan orang yang menikmati atau melihatnya. 2. Gaya Penciptaan karya seni lukis merupakan kegiatan yang bersifat pribadi, dimana lukisan merupakan cerminan dari perasaan, kreativitas, individualitas atau kepribadian pelukisnya, sehingga sehubungan dengan hal ini dalam seni lukis dikenal adanya istilah gaya pribadi, sebagaimana pendapat Sudarmadji (1979:29), bahwa suatu karya seni merupakan karya perseorangan dan harus mencerminkan perseorangan. Terkait dengan pendapat di atas, gaya lukisan ini pun menganut gaya perseorangan seniman sendiri atau gaya pribadi yang didasari konsep gaya Dekoratif, dimana setiap detail dari bidang gambar digarap sempurna dan bertujuan untuk menghias seindah-indahnya. Tidak ada bagian yang lebih menonjol atau difokuskan, karena semua memiliki penonjolan yang sama dan dengan intensitas warna yang setara pula. Dalam upaya memperindah setiap detail, latar belakang dihias bentukbentuk dekoratif sesuai dengan gaya lukisan. 3. Material Menurut W.J.S. Poerwadarminta (1950:58) material berarti bahan, bakal, barang yang akan dijadikan atau untuk membuat barang yang lain. Dalam mengekspresikan ide, dituntut kepiawaian dalam memilih material yang cocok, agar ide yang akan diekspresikan sesuai dengan yang direncanakan, seperti

4 pendapat Fajar Sidik (1978:10) bahwa antara material dan seniman selalu terjaga semacam proses dialektik yang bisa berbeda-beda sehubungan dengan material yang berbeda-beda. Seringkali untuk mewujudkan maksud sebulat-bulatnya diperlukan material setepat-tepatnya. Lukisan ini menggunakan bahan kanvas berukuran 60x70 cm dan cat akrilic. Pemilihan bahan dan media didasarkan atas pertimbangan bahwa cat akrilik memiliki warna yang cerah dan mudah diterapkan pada media kertas maupun kanvas. 4. Teknik Dalam Encyclopedy of World Art (1967:965) dijelaskan bahwa teknik merupakan suatu pedoman untuk mengerjakan dengan atau tanpa bantuan alat-alat yang dilakukan seniman dalam mengolah berbagai macam material menjadi suatu bentuk karya seni. Adapun teknik yang digunakan dalam lukisan ini adalah cat akrilic dengan teknik opaque sebagaimana pendapat Rasmussen (1950:16) yakni cat dikuaskan secara tipis, akan tetapi warna-warna yang dihasilkan bersifat menutup bidang, artinya apabila diletakkan pada warna yang lain maka warna yang ditumpangi menjadi tidak nampak. 5. Komposisi Dalam penciptaan karya seni, aspek komposisi harus diperhitungkan dengan cermat untuk mendapatkan susunan yang memperhatikan prinsip-prinsip komposisi yakni kesatuan, keselarasan, keseseimbangan, proporsi yanh baik dan memiliki vocal point yang menjadi titik pusat perhatian. Adapun aspek yang dikomposisikan dalam penciptaan suatu karya seni disebut unsur-unsur seni rupaseperti diuraikan sebagai berikut. a. Garis Garis adalah goresan dan batas limit dari suatu benda, massa, ruang, warna, dan lain-lain (Fajar Sidik dan Aming Prayitno, 1979:3). Sementara enurut Mikke Susanto (2002:45), garis adalah perpaduan sejumpah titik yang sejajar dan sama besar, memilki dimensi memanjang dan punya arah, bisa pendek, panjang, halus,

5 tebal, berombak, melengkung, lurus, dan lain-lain. Garis dominan sebagai unsur karya seni dapat disejajarkan dengan peranan warna. Penggunaan garis secara matang dan benar dapat pula emmbentuk kesan tekstur nada dan nuansa seperti volume. b. Warna Warna adalah kesan yang ditimbulkan oleh cahaya pada mata. Warna merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembuatan sebuah karya seni lukis. Warna juga dapat digunakan tidak demi bentuk tapi demi warna itu sendiri, untuk mengungkapkan kemngkinan-kemungkinan keindahannya serta digunakan untuk berbagai oengekspresian rasa secara psikologis. (Fajar Sidik dan Aming Prayitno, 1979:7). Warna yang digunakan dalam karya seni lukis berjudul Home Sweet Home ini cukup banyak, yakni coklat, merah, kuning, hijau, ungu, biru dan warna campuran dari beberapa warna. Penggunaan banyak warna ini memang sudah menjadi ciri khas pelukis yang selalu ingin menggunakan warna yang bermacammacam dalam setiap karya, dimana warna yang sama tidak diterapkan pada obyek yang berdekatan. c. Tekstur Tekstur adalah nilai raba pada suat permukaan benda, baik nyata maupun semu. (Fajar Sidik dan Aming Prayitno, 1979:7). Tekstur adalah sifat permukaan yakni lembut, licin, lunak ataupun keras. Menurut Rasjoyo (1987:42) tektur dibatasi sebagai rasa permukaan atau penggambaran sifat permukaan. Berdasarkan definisi di atas, maka tekstur mampu memperkaya nilai suatu karya seni dengan memberikan irama dan dinamika pada aspek permukaannya sehingga suatu karya seni dapat lebih menarik. d. Ruang Menurut Djelantik (192:21), ruang adalah kumpulan beberapa bidang, kumpulan dimensi yang terdiri atas panjang, lebar, dan tinggi; ilusi yang dibuat dengan pengelolaan bidang dan garis, dibantu oleh warna (sebagai unsur penunjang) yang mampu menciptakan ilusi sinar atau bayangan yang melipiti perspektif dan

6 kontras gelap terang. Jadi pengertian ruang disini dikaitkan dengan bidang dan keluasan. 6. Proses Penciptaan Karya Adapun prosesnya terlebih dahulu dibuat semacam rancangan lukisan menggunakan pensil. Tahap ini bertujuan untuk menghindari kesalahan pada saat penyapuan warna. Setelah desain dengan pensil jadi kemudian diberi warna sesuai keinginan dengan menggunakan cat akrilik yang diencerkan dengan air kemudian dikuaskan pada obyek secara menyeluruh. Terlebih dulu warna cat akrilik yang diinginkan dimasukkan ke dalam palet, kemudian diolah dengan mencampurkan warna lain sesuai hasil yang diharapkan dan diencerkan dengan minyak.selain menggunakan akrilik, pelukis juga menggunakan cat minyak. Warna-warna seperti merah, kuning, hijau, secara intensif digunakan karena merupakan perpaduan warna harmonis dan berkesan sejuk. Proses selanjutnya adalah penyelesaian setiap detail dan diakhiri dengan pemberian kontur pada setiap obyek dengan menggunakan cat akrilik warna hitam. Kontur disini dimaksudkan untuk mempertegas dan mempertajam bentuk sehingga perbedaan antara obyek dengan latar belakang menjadi jelas. C. PENUTUP Berdasarkan uraian didepan, dapat disimpulkan bahwa ide dasar penciptaan karya lukis ini adalah suasana ruang keluarga dari rumah baru pelukis yang baru selesai didirikan setelah peristiwa gempa bumi. Dalam proses penciptaan, berawal dari apa yang dilihat, dibayangkan dan pernah dialami oleh pelukis, kemudian diresapi, diendapkan, direnungkan dengan maksud meresapi nilai-nilai estetik maupun artistik. Kemudian dilanjutkan dengan dengan proses ekspresi menjadi lukisan denga medium cat akrilik dan cat minyak di atas kanvas. Gaya yang diterapkan bisa disebut Gaya Dekoratif dengan mengembangkannya sesuai gaya pribadi pelukis sendiri, sedangkan bahan yang digunakan kanvas dan cat akrilik dan cat minyak dengan teknik opaque.

7 Diharapkan karya lukisan ini bisa diapresiasi dan menjadi motivasi bagi segenap lapisan masyarakat dan mampu menambah khasanah lukisan yang bertemakan wanita di tanah air kita. DAFTAR PUSTAKA 1967. Encyclopedy of World Art Vol. XIII, New York; Mc Graw Hill Book Company. Fajar Sidik. 1978. Diktat Kritik Seni, STSRI-ASRI, Yogyakarta. Fajar Sidik & Aming Prayitno. 1979. Desain Elementer. Yogyakarta: STSRI ASRI. Mikke Susanto. 2002. Diksi Rupa. Yogyakarta: Kanisius. Poerwodarminto, W.J.S. 1950. Ensiklopedia Indonesia Rasmussen,Henry N. 1950. Art Structure, New York: Mc Graw Hill Book Company. Rasjoyo. 1973. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Erlangga. Sudarmadji (1979), Dasar-dasar Kritik Seni Rupa, Jakarta; Dinas Museum dan Sejarah, Pemerintah DKI....(1978) The Lexicon Webster Dictionary, The English Language Institute of America.