PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI ANAK-ANAK MISKIN DI PERKOTAAN. Bagong Suyanto Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga

dokumen-dokumen yang mirip
PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI ANAK-ANAK MISKIN DI PERKOTAAN

Laporan Akhir Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi Tahun Anggaran 2013

BAB III KOPERASI DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT. Istilah koperasi berasal dari bahasa asing coperation, co yang artinya

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Bab VII merupakan penutup yang menguraikan kesimpulan merekondendasikan

BAB I PENDAHULUAN. ( /30621/4/chapter%20i.pdf)

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Keluarga Melalui Pelatihan Life Skills. Perencanaan penyelenggaraan pelatihan life skills di Desa Pasirhuni

ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

VII. PERUMUSAN STRATEGI DAN PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DI DESA JEBED SELATAN

Pemberdayaan Pasien. Dr. Budi Wahyuni, MM,MA PKBI-DIY

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. dan pelanjut masa depan bangsa. Secara real, situasi anak Indonesia masih dan terus

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG

HALAMAN PENGESAHAN PERNYATAAN KATA PENGANTAR...

Ketimpangan dan Anak-anak di Indonesia

KAJIAN PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)

Mekanisme Perlindungan Sosial Berbasis Masyarakat. Ei Ei Thu Research Co-ordinator, Social Policy & Poverty Research Group - Myanmar

BAB II BEBERAPA BIDANG PERMASALAHAN GAMPONG. peserta KKN ke masyarakat. Sebagai pengabdian diri kepada masyarakat,

Kajian dampak sosial adalah suatu kegiatan pengkajian mengenai dampak-dampak sosial negatif maupun positif yang diprediksikan akan terjadi di saat

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan terbesar pemerintahan

BALITA PADA RUMAHTANGGA MISKIN DI KABUPATEN PRIORITAS KERAWANAN PANGAN DI INDONESIA LEBIH RENTAN MENGALAMI GANGGUAN GIZI

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

Perlindungan Sosial yang Inklusif: sebuah visi transformatif untuk Indonesia. Dr. Stephen Kidd

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengurangi kemiskinan. Namun pertumbuhan ekonomi yang

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 82 TAHUN 2016 TENTANG

BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

Gambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM

BAB V. PENUTUP. memiliki kondisi yang berbeda-beda pada masing-masing keluarga. Hanya hak anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kemiskinan merupakan masalah kompleks di semua negara yang muncul seiring

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. prasyarat kesinambungan pertumbuhan ekonomi dan siklus produksi nasional.

BAB II CHYNE, O BRIEN DAN BELGRAVE: TEORI SOSIAL DEMOKRAT

Oleh: Elfrida Situmorang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV ANALISIS PEMBERDAYAAN KOMUNITAS USAHA MIKRO MUAMALAT BERBASIS MASJID di KJKS KUM3 "Rahmat" Surabaya

KONFLIK, PERDAMAIAN DAN MASALAH PENGUNGSI DI MADURA

pembangunan (misalnya dalam Musrenbang). Oleh sebab itu, pemerintah tidak mengetahui secara tepat apa yang sebenarnya menjadi preferensi lokal

PERANAN PERGURUAN TINGGI DALAM RANGKA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DAN KELEMBAGAAN POSYANTEK ABSTRAK

Pengembangan Koleksi Modul 3

VIII. EVALUASI PROGRAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN

VII. RANCANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN KOMUNITAS MISKIN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. oleh orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh anak-anak yang dianggap masih

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meraih penghargaan Anugerah

BAB I PENDAHULUAN. yang saling berkaitan, diantaranya, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan jumlah usia lanjut meningkat (Mulyani, 2009). banyak penduduk lanjut usia (Kompas, Edisi 17 April 2012).

Penguatan Peran Keluarga dan Pekerja Sosial untuk Anak dengan Disabilitas. Rini Hartini Rinda A. (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Indonesia)

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Keterbelakangan menurut Chamber (1987) ialah rasa tidak berdaya

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

EFEKTIVITAS PELATIHAN PERLINDUNGAN ANAK TERHADAP TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (TKSM)

Study On Community-Organized Social Activities In PNPM Mandiri

IDENTIFIKASI TINGKAT KERENTANAN MASYARAKAT PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN MELALUI PENDEKATAN SUSTAINABLE URBAN LIVELIHOOD

GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB - III Kinerja Keuangan Masa Lalu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII STRATEGI DAN PERENCANAAN PROGRAM

DINAMIKA KEMISKINAN DAN PENGUKURAN KERENTANAN KEMISKINAN DALAM UPAYA MELINDUNGI ANAK-ANAK DARI DAMPAK KEMISKINAN

LEMBAR INFORMASI. Pemanfaatan Media Sosial dalam Advokasi Kebijakan yang dilakukan OMS HIV di Indonesia.

BOKS. Menurut Status Menurut Jenis Kelamin Menurut Status Pernikahan. TKI perempuan lebih banyak dibanding TKI laki-laki

Sistem Pembukuan Dan, Erida Ayu Asmarani, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2017

BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengeluaran pemerintah merupakan salah satu unsur permintaan agregat.

BAB V PENUTUP. sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pengawasan Kemitraan oleh KPPU KPD Surabaya di Provinsi Jawa

TATA KELOLA LAYANAN PUBLIK DESA

informan dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kesehatan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROGRAM PENGEMBANGAN REMAJA MANDIRI MELALUI SEKOLAH UNGGUL

PROGRAM DALAM MENGATASI KETIMPANGAN TINGKAT PERKEMBANGAN KUBE

DUKUNGAN SOSIAL PADA PEMBANTU RUMAH TANGGA USIA REMAJA DI BANYUMAS

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

BAB 1 PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia bertitik tolak pada upaya pembangunan

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

NASKAH AKADEMIS RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PENGELOLAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

Matrix Pertanyaan Penelitian, Issue, Informan, Metode, Instrumen, dan Data Sekunder Studi Kerelawanan

BAB V KEMISKINAN DAN PENDIDIKAN

POLICY BRIEF ANALISIS PERAN MODAL SOSIAL DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KAWASAN PERBATASAN

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN

PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KORBAN PERDAGANGAN ANAK DAN PEREMPUAN

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN UMUM TATA CARA PENDIRIAN DAN PEMBENTUKAN BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDES)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Pelaksanaan

Syarifah (Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara) Fotarisman Zaluchu (Badan Penelitian & Pengembangan Provinsi Sumatera Utara)

ADVOKASI KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI DI KALANGAN PELAJAR SMU NEGERI 4 PADANG

BAB V STRATEGI, KEGIATAN DAN SASARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

- 1 - WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

TRANSFORMASI DESA PENGUATAN PARTISIPASI WARGA DALAM PEMBANGUNAN, PEMERINTAHAN DAN KELOLA DANA DESA. Arie Sujito

KERANGKA KEBIJAKAN SEKTOR AIR MINUM PERKOTAAN RINGKASAN EKSEKUTIF

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

PEKERJA SEKTOR INFORMAL DI KOTA GORONTALO

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

EXECUTIVE SUMMARY KEBIJAKAN PENDUKUNG KEBERLANJUTAN USAHA KECIL DAN MENENGAH (STUDI KASUS KABUPATEN BOGOR DAN KOTA MALANG)

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB 4 METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional yaitu hanya melakukan

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Blitar

BUPATI POLEWALI MANDAR PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. dalam kurun waktu akhir-akhir ini banyak bermunculan lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan dasar hidup sehari-hari. Padahal sebenarnya, kemiskinan adalah masalah yang

PETA KURIKULUM PROGRAM MAGISTER SOSIOLOGI FISIP UNIVERSITAS ANDALAS

PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA. Oleh: Chandra Dewi Puspitasari

BAB V PENUTUP. mengenai program Kampung Ramah Anak, lahir melalui proses yang simultan dan

REKOMENDASI KEBIJAKAN PANEL KELAUTAN DAN PERIKANAN NASIONAL (PANELKANAS)

1 Universitas Indonesia

Transkripsi:

PERLINDUNGAN SOSIAL BAGI ANAK-ANAK MISKIN DI PERKOTAAN Bagong Suyanto Dosen Departemen Sosiologi FISIP Universitas Airlangga Child Poverty and Social Protection Conference 10 11 September 2013

2 Permasalahan Penelitian Bagaimana gambaran tentang kondisi kerentanan dan ketidakberdayaan yang dialami keluarga-keluarga miskin di perkotaan? Dilema dan beban ganda seperti apakah yang selama ini dihadapi anak-anak yang berasal dari keluarga miskin di perkotaan, khususnya yang menyangkut kelangsungan pendidikan dan kewajiban mereka untuk bekerja membantu orang tuanya?

3 Metode Penelitian Lokasi studi: Kecamatan Semampir dan Simokerto Kota Surabaya. Jumlah responden 240 unit keluarga. FGD (Focus Group Discussion) dilakukan dalam dua kelompok utama, yaitu: (1) FGD yang mengundang masyarakat miskin, masyarakat marginal kota, aparatur pemerintahan di tingkat lokal, para kader dan tokoh masyarakat setempat, dan (2) FGD yang mengundang perempuan dan anak untuk mendiskusikan isu kesejahteraan ibu dan perlindungan sosial anak, child abuse, dengan tujuan untuk memahami problema yang dihadapi anak-anak dalam lingkungan keluarga yang secara ekonomis rentan. Observasi ke kantong-kantong kemiskinan yang merupakan tempat tinggal keluarga miskin sehari-harinya.

Temuan dan Analisis Data Keluarga Miskin di Perkotaan Keluarga miskin umumnya mengembangkan mekanisme gali lubang, tutup lubang, serta cenderung terbelit utang dengan bunga yang tinggi (sekitar 20-50% per bulan) dan tidak memiliki tabungan sebagai penyangga ekonomi keluarga. Serangan penyakit atau kesakitan seringkali menyebabkan keluarga miskin terpaksa harus utang, menggadaikan atau menjual barangnya, termasuk aset produksinya. Margin keuntungan yang diperoleh keluarga miskin dalam mata rantai perdagangan umumnya kecil. Tekanan kebutuhan hidup seringkali menyebabkan terjadi proses pengikisan modal usaha yang ditekuni keluarga miskin. Kemampuan keluarga miskin melakukan diversifikasi usaha rendah, karena keterbatasan modal dan dukungan ketrampilan yang kurang. Kehilangan pekerjaan seringkali memaksa keluarga miskin juga kehilangan aset produksinya. Ketidakjelasan identitas kependudukan seringkali menyebabkan keluarga miskin harus mengeluarkan biaya yang lebih mahal untuk memenuhi fasilitas air bersih. 4

Anak-anak Miskin di Perkotaan Untuk memenuhi kebutuhan hidup, salah satu sumber daya potensial adalah dukungan anak-anak yang terpaksa bekerja dalam usia dini. Di kalangan keluarga miskin, anak seringkali harus ikut bekerja di usia dini untuk membantu perekonomian keluarga. Kelangsungan pendidikan anak menjadi agak terganggu ketika orang tua dari keluarga miskin tidak memiliki dana yang cukup untuk menjamin kelangsungan pendidikan anak-anaknya hingga setinggitingginya. Anak-anak miskin yang bekerja seringkali harus menghadapi kondisi lingkungan kerja yang berat. Tidak sedikit anak-anak dari keluarga miskin setiap hari harus bekerja dengan rentang jam kerja yang panjang, dan menanggung beban kerja yang berat di luar kemampuan dan keterbatasan anak-anak yang sebetulnya masih berhak untuk bermain dan melanjutkan sekolah ke jenjang yang setinggi-tingginya. 5

6 Model Pemberdayaan Keluarga Miskin dan Perlindungan Sosial Anak Miskin di Perkotaan Peningkatan posisi tawar keluarga miskin Mengembangkan pola deversifikasi usaha dan efisiensi proses produksi dalam kegiatan usaha kecil Pelatihan ketrampilan alternatif bagi keluarga miskin, khususnya perempuan Penguatan dan pengembangan jaringan kelembagaan sosialekonomi lokal Pelibatan dan intensifikasi tenaga kerja keluarga untuk efisiensi proses produksi

Memperkuat penyangga sosial-ekonomi keluarga miskin Perluasan akses pelaku ekonomi rakyat terhadap sumber-sumber permodalan berbunga rendah Pengembangan program asuransi sosial bagi keluarga miskin Peningkatan efektivitas dan pengguliran paket-paket bantuan modal usaha berbunga rendah bagi keluarga miskin di perkotaan Pemberdayaan forum pengajian, sinoman, IKAMRA, forum arisan, umat gereja dan institusi lokal lain untuk mengurangi kadar kerentanan keluarga miskin 7

Peningkatan perlindungan sosial bagi anak-anak miskin Prevensi untuk mencegah anak putus sekolah Penanganan anak rawan putus sekolah, baik di sekolah maupun yang melibatkan dukungan lembaga sosial-keagamaan di masyarakat 8

9 Rekomendasi Meningkatkan perlindungan dan memberikan ruang yang seluas-luasnya bagi penduduk miskin kota untuk mengembangkan potensi sosial-ekonominya tanpa harus dibayang-bayangi dengan syakwasangka sekecil apa pun. Membantu penduduk miskin agar tidak mengeluarkan biaya yang lebih tinggi daripada yang seharusnya ketika mereka mengakses fasilitas publik dasar. Dalam rangka mendukung peningkatan posisi bargaining dan kemampuan survival penduduk miskin kota, alangkah baiknya jika Pemerintah Kota bersedia memfasilitasi berbagai upaya pelatihan ketrampilan alternatif dan sekaligus menyediakan dukungan modal usaha dengan bunga yang murah bagi penduduk miskin kota yang berpotensi mengembangkan deversifikasi usaha.

10 Untuk mencegah dan menangani kasus anak yang sudah terlanjur putus sekolah, paling-tidak mencakup tiga strategi pokok: (1) kebijakan yang sifatnya preventif, yakni bagaimana mencegah agar anak-anak tidak sampai putus sekolah di tengah jalan; (2) kebijakan mengurangi resiko atau kemungkinan anak yang sudah masuk sekolah berhenti atau keluar di tengah jalan karena proses pembelajaran yang tidak joyfull learning atau karena sebab-sebab struktural lain; (3) kebijakan yang sifatnya kuratif, yakni mengajak anak yang sudah putus sekolah kembali ke sekolah atau paling-tidak memfasilitasi agar mereka tetap dapat mengakses program life skills sebagai bekal bagi mereka untuk menempuh masa depan.