RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA INDUK RISET NASIONAL - RIRN

MAKALAH. Perspektif Pengembangan Budaya Riset dan Penulisan bagi Tenaga Pendidikan Akademi Kepolisian

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Pendahuluan I - 1

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA INDUK RISET NASIONAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bab 5 Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran

- 1 - BAB I PENDAHULUAN

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Rendah Karbon

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BADAN STANDARDISASI NASIONAL Jakarta, November 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016

RENCANA UMUM ENERGI DAERAH (RUED)

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU

Rancangan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun Latar Belakang

PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG KABUPATEN PADANG LAWAS

Pelaksanaan RAN/RAD-GRK: Sebagai Pedoman Mewujudkan Pembangunan Berkualitas

LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

-1- BOX TAHAPAN RPJPN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

KEBIJAKAN NASIONAL DALAM MENDUKUNG PEMDA MELAKSANAKAN PROGRAM PENURUNAN EMISI GRK DAN SISTEM PEMANTAUANNYA

Pendahuluan. Latar Belakang

1.1 Latar Belakang I - 1. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2010

Implikasi Regulasi Pendidikan Tinggi. Direktorat Kelembagaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Mei 2015

LAMPIRAN PERATURAN GUBERNUR BALI TANGGAL 25 MEI 2015 NOMOR 26 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) PROVINSI BALI TAHUN 2016

DESA MENATA KOTA DALAM SEBUAH KAWASAN STRATEGI PEMBANGUNAN ROKAN HULU.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

BAB I PENDAHULUAN R P J M D K O T A S U R A B A Y A T A H U N I - 1

PERATURAN DAERAH NO. 07 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN PROBOLINGGO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bahan Diskusi : Sistem Pelaksanaan Pembangunan Nasional

Amandemen UU no. 18/2002

A. LATAR BELAKANG PENGERTIAN DASAR

RENCANA PEMBANGUNAN INDONESIA KE DEPAN DAN TANTANGANNYA Rabu, 06 Mei 2009

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

10/14/14. Peran Forum/Platform PRB dalam Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Sugeng Triutomo Tenaga Ahli BNPB/IABI

Rencana Strategis (Renstra) Bappeda Kabupaten Lahat Tahun BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR TABEL... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR LAMPIRAN... vi. IKHTISAR EKSEKUTIF... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PAPARAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 15 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SINJAI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Banyuwangi Tahun I-1

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bekasi Tahun Revisi BAB I PENDAHULUAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN KOMPETENSI SDM IPTEK NASIONAL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2007 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG NASIONAL TAHUN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) adalah satu kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BUPATI PELALAWAN PROVINSI RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN PELALAWAN NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

KOORDINASI PENGAWALAN PENGGUNAAN DANA DESA 2017

RKPD Tahun 2015 Pendahuluan I -1

BNPB. Penyusunan RENCANA PENANGGULANGAN BENCANA DI DAERAH

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT TANAMAN REMPAH DAN PENYEGAR TAHUN 2015

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

LPF 2 LANGKAH 2 MEMAHAMI KONSEP RENCANA STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

Pontianak, 28 Juli 2008

DEWAN RISET NASIONAL

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

OLEH KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Dalam acara Orientasi Parameter Kesetaraan Gender Dalam Pembentukan Per Uuan bagi Pusat

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUKAMARA (REVISI)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN BAB I PENDAHULUAN

Pemerintah Kabupaten Wakatobi

STANDAR ISI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TENTANG

Transkripsi:

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2040 Tim RIRN 2015-2040 Jakarta, 28 Januari 2016 1

1 Latar Belakang Penyusunan Evaluasi Kemenko PMK menunjukkan bahwa kondisi sistem iptek nasional saat ini masih lemah ditunjukkan dari: (i) diskoneksi litbang dan industri; (ii) diskonektivitas riset antara perguruan tinggi dan lembaga riset atau cenderung terjadi pengulangan. Hal-hal yang berkontribusi terhadap permasalahan tersebut: (i) terbatasnya dana riset sehingga kurang memotivasi peneliti untuk menghasilkan inovasi; (iii) belum adanya Desain Riset Nasional Jangka Panjang, meskipun sudah ada ARN tetapi tidak ada Roadmap yang jelas untuk 20-30 mendatang. Menko PMK mendorong perguruan tinggi menjadi center of excellence dan bersinergi dengan Lembaga Riset, diberi penugasan tertentu mengacu pada RIRN. 2

2 Pola Pikir Belajar dari ARN dan JAKSTRANAS yang belum sepenuhnya menjadi acuan, maka diperlukan: (i) konsensus antar lembaga sehingga pedoman pembangun Iptek benar-benar dapat diterapkan; (ii) RIRN harus memuat alokasi pendanaan untuk setiap tahap dan memperhitungkan resiko riset, SDM dan infrastruktur riset yang dibutuhkan serta rencana aksi (peran masing-masing institusi); (iii) RIRN mempunyai payung hukum (Perpres) sehingga perlu koordinasi dengan Seskab, Kemenkeu dan Bappenas. 3

3 Justifikasi Perencanaan Sumber: Kemenko Ekonomi VISI RPJPN 2025 : MISI RPJPN 2025 Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu Mewujudkan Indonesia asri dan lestari Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, & berbasiskan kepentingan nasional Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional KONTRIBUSI RISET? Proses dan hasil aktifitas riset harus mendukung pencapaian Visi, Misi, dan Sasaran yang ditetapkan dalam RPJP Nasional (25 tahun) yang dijabarkan ke dalam RPJM Nasional (5 tahunan) dan RKP (tahunan) 4

3 Sumber: Kemenko Ekonomi Justifikasi Perencanaan 2025 RPJM 4 (2020-2024) RPJM 3 (2015-2019) RPJM 2 RPJM 1 (2005-2009) Menata kembali dan membangun Indonesia di segala (2010-2014) Peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan kemampuan IPTEK serta penguatan daya saing ekonomi Terbangunnya struktur Perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif?? Realisasi Contoh Ekonomi Kreatif Pencapaian daya saing kompetitif ekonomi berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan IPTEK Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. PDB TK 2014 Sasaran Ekraf 2019 Sasaran Ekraf 7,1% PDB 12% PDB? PDB? TK? TK? Ekspor? Ekspor? 12 juta Ekspor 5,8% TK Ekspor 13j uta 10% 2024 Sasaran RPJM >2024 KONTRIBUSI RISET? 5

3 Justifikasi Perencanaan Sumber: Kemenko Ekonomi Belum tersedia Grand Design bersama pengembangan ekonomi kreatif VISI MISI SASARAN ARAHAN KEBIJAKA N DAN STRATEGI PROGRAM (JK. MENENGA H) KEGIATAN Agar kontribusi seluruh stakeholder berjalan sinergis, perlu ada Visi, Misi, Sasaran, serta Arahan Kebijakan dan Strategi aktifitas riset yang menjadi acuan bersama dalam menyusun program dan Kegiatan dan memiliki LANDASAN HUKUM yang mengikat 6

3 Justifikasi Perencanaan Sumber: Kemenko Ekonomi K/L (Ristekdikti dkk) RIRN ARN 7

4 Tahapan RIRN Review Rencana induk, rencana aksi jangka menengah, dan Rencana Pengemba ngan Penyesuaian Substansi Rencana Induk, Rencana Aksi, dan Rencana Pengembang an Konsultasi publik dengan K/L, pemerinta h daerah, swasta, akademisi, dan komunitas Finalisasi RIRN OktoberJanuari Februari-Maret April Mei-Juni Drafting Raperpres, Pembahas an dan Penyampai an Kepada Presiden JuliSeptember >>> sejalan dengan Rencana Induk Ekonomi Kreatif Nasional... 8

II BUKU PUTIH ARN MATRIK RIRN 9

Buku Putih Teknologi Tidak ada pola yang seragam diantara bidang/sektor, tidak ada pelaku (penanggung jawab), komitmen aggaran tidak ditampilkan 10

Agenda Riset Nasional 2010-2014 BERPOLA, Namun tidak mencerminkan pelaku dari aktivitas riset, komitmen Pendanaan, gambaran kebutuhan infrastruktur, dll 11

5 Pola matriks RIRN EKSPLORASI # Rincian tahapan # Aktor utama per-tahapan # Anggaran per-tahapan (murni riset + infra pendukung) UJI-ALPHA UJI-BETA DIFUSI Integrasi / mendukung: - R. Induk Ekonomi Kreatif - R. Induk Perindustrian... 12

III PENJELASAN MATRIKS RIRN 13

6 Filosofi dasar 1) Menjadi acuan global perencanaan riset secara utuh di skala nasional, namun mampu menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan nasional yang cukup teknis dan jelas bagi perencanaan dan evaluasi, khususnya terkait dengan anggaran. 2) Merupakan bagian utuh dari perencanaan, terintegrasi dengan ARN, RPJMN, dst. 3) Meski mencakup ranah hulu sampai hilir, RIRN difokuskan pada aspek riset dari keseluruhan proses. Untuk proses sebelum / setelahnya (bila ada) diintegrasikan dengan Rencana Induk sektor terkait. 4) Harus bersifat kuantitatif, baik di sisi anggaran, aktor pelaksana maupun indikator keluaran dan target capaian. Sehingga evaluasi pelaksanaan, capaian dan perubahan secara berkala bisa dilakukan dengan konsisten dan terukur. 5) Di sisi masukan (input), khususnya aktor pelaksana dan infrastruktur fisik, RIRN harus mencerminkan kondisi riil pada rentang terkini sehingga berfungsi sekaligus sebagai instrumen pemetaan untuk dasar pengambilan kebijakan terkait. 14

6 Filosofi dasar 6) Merupakan instrumen perencanaan yang bersifat dinamis dan perlu dilakukan perubahan kecil (tahunan) dan besar (5-tahunan), untuk mengakomodasi dinamika eksternal terkait perkembangn riset global, maupun internal terkait perubahan faktor masukan dan tingkat pencapaian tahapan sebelumnya. 7) Sehingga tidak dibatasi pada topik riset yang berorientasi pasar atau solusi jangka pendek, tetapi bisa mencakup topik riset fundamental yang ditujukan untuk peningkatan tabungan pengetahuan (pool of knowledge) bangsa. 8) RIRN dituangkan menjadi regulasi resmi dalam bentuk Perpres sehingga mengikat seluruh pemangku kepentingan terkait. 15

7 Petunjuk Teknis 1) Diisi oleh lembaga penelitian dan perguruan tinggi, reviu substansi oleh Pokja dan pakar terkait, dan reviu global oleh Bappenas serta Kemenko PMK. Bila perlu sinkronisasi dengan Rencana Induk terkait (Ekonomi Kreatif, Perindustrian, UKM,...). 2) Seluruh kolom isian, khususnya terkait dengan aspek masukan, tidak selalu harus terisi bila memang tidak / belum tersedia. 3) Setiap topik riset tidak harus diisi di seluruh tahapan (2015 2045), tetapi cukup disesuaikan dengan karakteristik rentang usia kegiatan yang rasional dan bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. 4) Memisahkan belanja riset murni (bahan, jasa, perjalanan), belanja modal untuk pengadaan infrastruktur fisik serta tidak memasukkan honor pelaksana. 5) Untuk pengisian tahap TA 2015 dan 2016 diisi sesuai dengan pelaksanaan dan rencana pelaksanaan yang telah ada, sehingga data ini akan menjadi pemetaan titik awal keseluruhan RIRN. 16

8 Contoh 17

8 Contoh >>>> 18

POKJA KEBIJAKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH 19