KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2015-2040 Tim RIRN 2015-2040 Jakarta, 28 Januari 2016 1
1 Latar Belakang Penyusunan Evaluasi Kemenko PMK menunjukkan bahwa kondisi sistem iptek nasional saat ini masih lemah ditunjukkan dari: (i) diskoneksi litbang dan industri; (ii) diskonektivitas riset antara perguruan tinggi dan lembaga riset atau cenderung terjadi pengulangan. Hal-hal yang berkontribusi terhadap permasalahan tersebut: (i) terbatasnya dana riset sehingga kurang memotivasi peneliti untuk menghasilkan inovasi; (iii) belum adanya Desain Riset Nasional Jangka Panjang, meskipun sudah ada ARN tetapi tidak ada Roadmap yang jelas untuk 20-30 mendatang. Menko PMK mendorong perguruan tinggi menjadi center of excellence dan bersinergi dengan Lembaga Riset, diberi penugasan tertentu mengacu pada RIRN. 2
2 Pola Pikir Belajar dari ARN dan JAKSTRANAS yang belum sepenuhnya menjadi acuan, maka diperlukan: (i) konsensus antar lembaga sehingga pedoman pembangun Iptek benar-benar dapat diterapkan; (ii) RIRN harus memuat alokasi pendanaan untuk setiap tahap dan memperhitungkan resiko riset, SDM dan infrastruktur riset yang dibutuhkan serta rencana aksi (peran masing-masing institusi); (iii) RIRN mempunyai payung hukum (Perpres) sehingga perlu koordinasi dengan Seskab, Kemenkeu dan Bappenas. 3
3 Justifikasi Perencanaan Sumber: Kemenko Ekonomi VISI RPJPN 2025 : MISI RPJPN 2025 Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Mewujudkan bangsa yang berdaya saing. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu Mewujudkan Indonesia asri dan lestari Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, & berbasiskan kepentingan nasional Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional KONTRIBUSI RISET? Proses dan hasil aktifitas riset harus mendukung pencapaian Visi, Misi, dan Sasaran yang ditetapkan dalam RPJP Nasional (25 tahun) yang dijabarkan ke dalam RPJM Nasional (5 tahunan) dan RKP (tahunan) 4
3 Sumber: Kemenko Ekonomi Justifikasi Perencanaan 2025 RPJM 4 (2020-2024) RPJM 3 (2015-2019) RPJM 2 RPJM 1 (2005-2009) Menata kembali dan membangun Indonesia di segala (2010-2014) Peningkatan kualitas SDM termasuk pengembangan kemampuan IPTEK serta penguatan daya saing ekonomi Terbangunnya struktur Perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif?? Realisasi Contoh Ekonomi Kreatif Pencapaian daya saing kompetitif ekonomi berlandaskan keunggulan SDA dan SDM berkualitas serta kemampuan IPTEK Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil, dan Makmur. PDB TK 2014 Sasaran Ekraf 2019 Sasaran Ekraf 7,1% PDB 12% PDB? PDB? TK? TK? Ekspor? Ekspor? 12 juta Ekspor 5,8% TK Ekspor 13j uta 10% 2024 Sasaran RPJM >2024 KONTRIBUSI RISET? 5
3 Justifikasi Perencanaan Sumber: Kemenko Ekonomi Belum tersedia Grand Design bersama pengembangan ekonomi kreatif VISI MISI SASARAN ARAHAN KEBIJAKA N DAN STRATEGI PROGRAM (JK. MENENGA H) KEGIATAN Agar kontribusi seluruh stakeholder berjalan sinergis, perlu ada Visi, Misi, Sasaran, serta Arahan Kebijakan dan Strategi aktifitas riset yang menjadi acuan bersama dalam menyusun program dan Kegiatan dan memiliki LANDASAN HUKUM yang mengikat 6
3 Justifikasi Perencanaan Sumber: Kemenko Ekonomi K/L (Ristekdikti dkk) RIRN ARN 7
4 Tahapan RIRN Review Rencana induk, rencana aksi jangka menengah, dan Rencana Pengemba ngan Penyesuaian Substansi Rencana Induk, Rencana Aksi, dan Rencana Pengembang an Konsultasi publik dengan K/L, pemerinta h daerah, swasta, akademisi, dan komunitas Finalisasi RIRN OktoberJanuari Februari-Maret April Mei-Juni Drafting Raperpres, Pembahas an dan Penyampai an Kepada Presiden JuliSeptember >>> sejalan dengan Rencana Induk Ekonomi Kreatif Nasional... 8
II BUKU PUTIH ARN MATRIK RIRN 9
Buku Putih Teknologi Tidak ada pola yang seragam diantara bidang/sektor, tidak ada pelaku (penanggung jawab), komitmen aggaran tidak ditampilkan 10
Agenda Riset Nasional 2010-2014 BERPOLA, Namun tidak mencerminkan pelaku dari aktivitas riset, komitmen Pendanaan, gambaran kebutuhan infrastruktur, dll 11
5 Pola matriks RIRN EKSPLORASI # Rincian tahapan # Aktor utama per-tahapan # Anggaran per-tahapan (murni riset + infra pendukung) UJI-ALPHA UJI-BETA DIFUSI Integrasi / mendukung: - R. Induk Ekonomi Kreatif - R. Induk Perindustrian... 12
III PENJELASAN MATRIKS RIRN 13
6 Filosofi dasar 1) Menjadi acuan global perencanaan riset secara utuh di skala nasional, namun mampu menjadi panduan bagi seluruh pemangku kepentingan nasional yang cukup teknis dan jelas bagi perencanaan dan evaluasi, khususnya terkait dengan anggaran. 2) Merupakan bagian utuh dari perencanaan, terintegrasi dengan ARN, RPJMN, dst. 3) Meski mencakup ranah hulu sampai hilir, RIRN difokuskan pada aspek riset dari keseluruhan proses. Untuk proses sebelum / setelahnya (bila ada) diintegrasikan dengan Rencana Induk sektor terkait. 4) Harus bersifat kuantitatif, baik di sisi anggaran, aktor pelaksana maupun indikator keluaran dan target capaian. Sehingga evaluasi pelaksanaan, capaian dan perubahan secara berkala bisa dilakukan dengan konsisten dan terukur. 5) Di sisi masukan (input), khususnya aktor pelaksana dan infrastruktur fisik, RIRN harus mencerminkan kondisi riil pada rentang terkini sehingga berfungsi sekaligus sebagai instrumen pemetaan untuk dasar pengambilan kebijakan terkait. 14
6 Filosofi dasar 6) Merupakan instrumen perencanaan yang bersifat dinamis dan perlu dilakukan perubahan kecil (tahunan) dan besar (5-tahunan), untuk mengakomodasi dinamika eksternal terkait perkembangn riset global, maupun internal terkait perubahan faktor masukan dan tingkat pencapaian tahapan sebelumnya. 7) Sehingga tidak dibatasi pada topik riset yang berorientasi pasar atau solusi jangka pendek, tetapi bisa mencakup topik riset fundamental yang ditujukan untuk peningkatan tabungan pengetahuan (pool of knowledge) bangsa. 8) RIRN dituangkan menjadi regulasi resmi dalam bentuk Perpres sehingga mengikat seluruh pemangku kepentingan terkait. 15
7 Petunjuk Teknis 1) Diisi oleh lembaga penelitian dan perguruan tinggi, reviu substansi oleh Pokja dan pakar terkait, dan reviu global oleh Bappenas serta Kemenko PMK. Bila perlu sinkronisasi dengan Rencana Induk terkait (Ekonomi Kreatif, Perindustrian, UKM,...). 2) Seluruh kolom isian, khususnya terkait dengan aspek masukan, tidak selalu harus terisi bila memang tidak / belum tersedia. 3) Setiap topik riset tidak harus diisi di seluruh tahapan (2015 2045), tetapi cukup disesuaikan dengan karakteristik rentang usia kegiatan yang rasional dan bisa dipertanggung-jawabkan secara ilmiah. 4) Memisahkan belanja riset murni (bahan, jasa, perjalanan), belanja modal untuk pengadaan infrastruktur fisik serta tidak memasukkan honor pelaksana. 5) Untuk pengisian tahap TA 2015 dan 2016 diisi sesuai dengan pelaksanaan dan rencana pelaksanaan yang telah ada, sehingga data ini akan menjadi pemetaan titik awal keseluruhan RIRN. 16
8 Contoh 17
8 Contoh >>>> 18
POKJA KEBIJAKAN KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA TERIMA KASIH 19