SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO

dokumen-dokumen yang mirip
KEUNTUNGAN DAN KELEBIHAN SISTEM JARAK TANAM JAJAR LEGOWO PADI SAWAH

I. PENDAHULUAN. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang di dalamnya terdapat

TINJAUAN PUSTAKA. Padi merupakan salah satu komoditas strategis baik secara ekonomi, sosial

II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI. Badan Litbang Pertanian telah melepas lebih dari 200 varietas padi sejak

SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO 2 1 MENINGKATKAN HASIL GABAH. Oleh : Drh. Saiful Helmy

PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai penopang pembangunan. Sektor pertanian meliputi subsektor

Sistem Tanam LEGOWO

I. PENDAHULUAN. pertanian sebagai sumber pendapatan bagi sebagian besar penduduknya.

Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Sawah di Jakarta

SKRIPSI KASEH LESTARI

CARA PENGAMBILAN DAN PENENTUKAN LUAS UBINAN SISTEM JARAK TANAMAN LEGOWO

Komponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI GOGO DAN PENDAPATAN PETANI LAHAN KERING MELALUI PERUBAHAN PENERAPAN SISTEM TANAM TANAM DI KABUPATEN BANJARNEGARA

BUDIDAYA PADI RATUN. Marhaenis Budi Santoso

BAB I PENDAHULUAN. Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan komoditas tanaman pangan

I. PENDAHULUAN. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan

PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17

MINAT PETANI TERHADAP KOMPONEN PTT PADI SAWAH PENDAHULUAN

sosial yang menentukan keberhasilan pengelolaan usahatani.

I. PENDAHULUAN. jumlah areal penanaman padi makin menyempit. Selain itu, pengendalian hama

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

KERAGAAN TANAMAN PADI BERDASARKAN POSISI TANAMAN TERHADAP KOMPONEN HASIL PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1 ABSTRAK

VI. ANALISIS BIAYA USAHA TANI PADI SAWAH METODE SRI DAN PADI KONVENSIONAL

1) Dosen Fakultas Pertanian Unswagati Cirebon 2) Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Kuningan

PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA

TEKNOLOGI PEMUPUKAN KARET UNGGUL DAN LOKAL SPESIFIK LOKASI

Lampiran 1: Deskripsi padi varietas Inpari 3. Nomor persilangan : BP3448E-4-2. Anakan produktif : 17 anakan

PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU

BAB III METODE PENELITIAN. PTT Padi Sawah. Penelitian ini dilakukan di Poktan Giri Mukti II, Desa

METODE UBINAN PADI JAJAR LEGOWO

PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT

APLIKASI PERBANDINGAN SISTEM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI

TINJAUAN PUSTAKA. secara hayati. Mikroba penambat nitrogen hidup bebas pada tanah sawah

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. padi merupakan komoditas utama dalam menyokong pangan masyarakat.

Balai Pengkjian Tenknologi Pertanian (BPTP) Jambi Alamat

I. PENDAHULUAN. penting bagi masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena produk yang di

TINJAUAN PUSTAKA. terdiri dari 3 golongan ecogeographic yaitu Indica, Japonica, dan Javanica.

PELUANG PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KABUPATEN SELUMA Studi Kasus: Lahan Sawah Kelurahan Rimbo Kedui Kecamatan Seluma Selatan ABSTRAK PENDAHULUAN

PENGELOLAAN TERPADU PADI SAWAH (PTPS): INOVASI PENDUKUNG PRODUKTIVITAS PANGAN

TEKNOLOGI SPESIFIK LOKASI PTT PADI DAN PENDAMPINGAN SL-PTT DI KALIMANTAN TENGAH

PENGARUH SISTEM TANAM LEGOWO DAN KONSENTRASI PUPUK PELENGKAP CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI. Abstrak

PENDAHULUAN. Petunjuk Teknis Lapang PTT Padi Sawah Irigasi...

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN OMISSION PLOT Kajian Efektifitas Pengelolaan Lahan Sawah Irigasi Pada Kawasan Penambangan Nikel Di Wasile - Maluku Utara

KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. pola bertanam yang berselang-seling antara dua atau lebih (biasanya dua atau

PENGARUH PERBAIKAN PENERAPAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI TERHADAP PENDAPATAN PETANI DI KELURAHAN TABA PENANJUNG KABUPATEN BENGKULU TENGAH ABSTRAK

KERAGAAN KOMPONEN HASIL DAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH VARIETAS INPARI 13 PADA BERBAGAI SISTEM TANAM

I. TINJAUAN PUSTAKA A. Padi

Oleh : Koiman, SP, MMA (PP Madya BKPPP Bantul)

KAJIAN POLA TANAM TUMPANGSARI PADI GOGO (Oryza sativa L.) DENGAN JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata Sturt L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Varietas Unggul Mendukung Usahatani Padi di Lahan Lebak. Morphological Characterization and Content of Sugar Some Sweet Potato Germplasm Local Lampung

KAJIAN PENGGUNAAN VARIETAS UNGGUL PADI BERLABEL DI KECAMATAN CURUP SELATAN KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH MELALUI PENGEMBANGAN PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT) DI PROVINSI JAMBI

III. METODE PENELITIAN

1 SET B. KELOMPOK TANI SEHAMPARAN

KAJIAN PENINGKATAN PRODUKSI PADI GOGO MELALUI PEMANFAATAN LAHAN SELA DI ANTARA KARET MUDA DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI PROVINSI RIAU

PERSEPSI PETANI TERHADAP SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO DI LAHAN RAWA LEBAK KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA KALIMANTAN SELATAN

TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI SISTEM TANAM BENIH LANGSUNG (TABELA) DI LAHAN SAWAH IRIGASI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA ACEH PENDAHULUAN

PELATIHAN TEKNIS BUDIDAYA JAGUNG BAGI PENYULUH PERTANIAN DAN BABINSA PENANAMAN JAGUNG BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

JAJAR LEGOWO PADA JAGUNG: Keunggulan, Kelemahan, dan Potensi Perbaikannya

1 LAYANAN KONSULTASI PADI IRIGASI Kelompok tani sehamparan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat

IBM KELOMPOK TANI PADI RAKYAT (PENERAPAN VARIETAS UNGGUL HIBRIDA BARU DAN TEKNIK JAJAR LEGOWO)

Kata kunci : sistem tanam, produktivitas dan padi sawah

HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil. Kondisi Umum

HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN HIBRIDA HASIL PRODUKSI PADI MENINGKAT

1 LAYANAN KONSULTASI PADI TADAH HUJAN Kelompok tani sehamparan

1 SET A. INDIVIDU PETANI

APLIKASI SISTEM TANAM JAJAR LEGOWO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH APPLICATION OF JAJAR LEGOWO PLANTING SYSTEM TO INCREASE PADDY YIELD

Inovasi Pertanian Sumatera Selatan Mendukung Swasembada Beras Nasional

KELAYAKAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN MELALUI PENDEKATAN PTT

5. PEMBAHASAN 5.1. Penerimaan Kotor Varietas Ciherang, IR-64, Barito Dan Hibrida

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian

Teknologi Pembibitan Karet Klon Unggul

III. BAHAN DAN METODE

ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i. HALAMAN PENGESAHAN... ii. RIWAYAT HIDUP... iii. ABSTRAK... iv. ABSTRACT... v. KATA PENGANTAR... vi. DAFTAR ISI...

PENGGUNAAN BERBAGAI PUPUK ORGANIK PADA TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH IRIGASI

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian,Perlakuan dan Analisis Data

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Penggunaan varietas unggul baru padi ditentukan oleh potensi hasil,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu HP:

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH DENGAN BEBERAPA MODEL PLOT UBINAN PADA SISTEM TANAM LEGOWO 4:1

Asda Rauf; Amelia Murtisari Jurusan Agribisnis Fakultas Ilmu-Ilmu Pertanian Universitas Negeri Gorontalo

Budi Daya Kedelai di Lahan Pasang Surut

SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO

Pendahuluan menyediakan dan mendiseminasikan rekomendasi teknologi spesifik lokasi

Abstrak

Bunaiyah Honorita Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl. Irian Km.6,5 Bengkulu 38119

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK

Peningkatan Produktivitas Padi Sawah (Oryza sativa L.) Melalui Penerapan Beberapa Jarak Tanam dan Sistem Tanam

Proseding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2015, Palembang 8-9 Oktober 2015 ISBN

I. PENDAHULUAN. yang semakin meningkat menyebabkan konsumsi beras perkapita per tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

TEKNOLOGI PRODUKSI DAN PENGEMBANGAN KEDELAI PADA LAHAN SAWAH SEMI INTENSIF DI PROVINSI JAMBI

PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI

Transkripsi:

ISBN : 978-602-1276-01-3 SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 3 1

2

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO Julistia Bobihoe BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2 0 1 3 3

SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO Penanggung Jawab : Ir. Endrizal, M.Sc (Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi) ISBN : 978-602-1276-01-3 Dewan Redaksi Ketua: Rima Purnamayani, SP, M.Si Anggota: - Endang Susilawati, S.Pt - Dr. Araz Meilin Tata Letak & Desain Sampul: drh. Sari Yanti Hayanti Farida Diterbitkan Oleh: Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi Alamat : Jl. Samarinda Paal V Kotabaru Jambi 36128, Jl. Raya Jambi Palembang KM16 Desa Pondok Meja, Kec. Mestong, Kab. Muaro Jambi Telepon: 0741-40174/7053525, Fax: 0741-40413 e-mail: bptp-jambi@litbang.deptan.go.id / bptp_jambi@yahoo.com website:jambi.litbang.deptan.go.id 4

KATA PENGANTAR Berbagai upaya peningkatan produksi dan produktivitas telah dilakukan, namun hal ini belumlah cukup. Upaya untuk meningkatkan produktivitas padi secara berkelanjutan dengan adanya inovasi teknologi yang mampu meningkatkan efisiensi usahatani tanaman padi. Salah satu alternatif teknologi adalah dengan sistem tanam jajar legowo. Sistem tanam jajar legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir (border effect). Buku ini merupakan salah satu media untuk mendiseminasikan inovasi teknologi padi terutama sistem tanam jajar legowo. Diharapkan buku saku ini bisa menjadi pegangan bagi petugas dan petani dalam menerapkan inovasi teknologi sistem tanam jajar legowo. Jambi, Desember 2013 Kepala Balai, Ir. Endrizal, M.Sc. NIP. 19580101 198503 1 005 i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iii DAFTAR LAMPIRAN... iv PENDAHULUAN... 1 PENGERTIAN JAJAR LEGOWO... 2 KEUNTUNGAN CARA TANAM JAJAR LEGOWO... 6 CARA UBINAN JAJAR LEGOWO... 8 HASIL-HASIL PENELITIAN... 12 PENUTUP... 13 DAFTAR PUSTAKA... 14 ii

DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Hasil pengkajian dan kaji terap kegiatan penanaman padi dengan sistem jajar legowo... 13 iii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Jajar legowo 2:1... 2. Jajar legowo 4:1 tipe 1... 3. Jajar legowo 4:1 tipe 2... 4. Penyiangan menggunakan gasrok di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat... 5. Penyiangan manual di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat... 6. Penyemprotan hama dan penyakit di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat... 7. Pemupukan di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat... 8. Cara ubinan legowo 2: 1... 9. Cara ubinan legowo 4: 1 tipe 1... 10. Cara ubinan legowo 4: 1 tipe 2... Halaman 3 4 5 7 7 7 7 9 10 11 iv

PENDAHULUAN Padi merupakan tanaman pangan utama penduduk Indonesia. Tasebagian besar ditanam di lahan sawah lahan sawah diantaranya serangan hama, penyakit dan gulma. Perkembangan pengganggu tanaman ini sering didukung oleh cara tanam. Kegiatan dalam padi meliputi pembibitan, persiapan lahan, pemindahan bibit atau tanam, pemupukan, pemeliharaan (pengairan, penyiangan, pengendalian hama dan penyakit) dan panen. Dewasa ini telah diperkenalkan berbagai teknologi budidaya padi, antara lain budidaya sistem tanam benih langsung (Tabela), sistem tanam tanpa olah tanah (TOT), sistem tanam Jajar Legowo). Pengenalan dan peggunaan sistem tanam untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal juga ditujukan untuk meningkatkan hasil dan pendapatan petani. Pada umumnya, padi pada kondisi jarak tanam sempit akan mengalami penurunan kulitas pertumbuhan, seperti jumlah anakan dan malai lebih sedikit, panjang malai yang lebih pendek, dan tentunya jumlah gabah per malai berkurang dibandingkan pada kondisi jarak tanam lebar (potensial). Beberapa kemungknan yang menyebabkan rendahnya produktivitas pada jarak tanam rapat : (a) umumnya akan tumbuh tidak optimal apabila menerima sinar matahari yang rendah akibat adanya persaingan antar individu tanaman dalam jarak tanam rapat, (b) terjadinya kahat hara tertentu terutama N, P dan K serta air akibat pertanaman yang rapat, perakaran yang intensif sehingga pengurangan hara juga intensif, dan (c) terjadinya serangan penyakit endemik setempat, akibat kondisi 1

iklim mikro yang menguntungkan bagi perkembangan penyakit pada jarak tanam rapat. Sistem tanam jajar legowo memberikan ruang tumbuh yang longgar sekaligus populasi lebih tinggi. Dengan sistem tanam ini, mampu memberikan sirkulasi udara dan pemanfaatan sinar matahari lebih baik untuk pertanaman. Selain itu upaya pengendalian gulma dan pemupukan dapat dilakukan dengan lebih mudah. PENGERTIAN JAJAR LEGOWO Sistem tanam legowo merupakan cara tanam padi sawah dengan pola beberapa barisan tanaman yang diselingi satu barisan kosong. Tanaman yang seharusnya ditanam pada barisan yang kosong dipindahkan sebagai tanamansisipan di dalam barisan. Pada awanya kemudian diselingi oleh 1 baris kosong dimana jarak tanam pada barisan pinggir ½ kali jarak tanaman pada baris tengah. Cara tanam jajar legowo untuk padi sawah secara umum bisa dilakukan dengan berbagai tipe yaitu: legowo (2:1), (3:1), (4:1), (5:1), (6:1) atau tipe lainnya. Namun dari hasil penelitian, tipe terbaik untuk mendapatkan produksi gabah tertinggi dicapai oleh legowo 4:1, dan untuk mendapat bulir gabah berkualitas benih dicapai oleh legowo 2:1. Modifikasi jarak tanam pada cara tanam legowo bisa dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Secara umum, jarak tanam yang dipakai adalah 20 cm dan bisa dimodifikasi menjadi 22,5 cm atau 25 cm sesuai pertimbangan varietas padi yang akan ditanam atau tingkat kesuburan tanahnya. 2

1. Legowo 2:1 Sistem tanam legowo 2:1 akan menghasilkan jumlah populasi tanaman per ha sebanyak 213.300 rumpun, serta akan meningkatkan populasi 33,31% dibanding pola tanam tegel (25x25) cm yang hanya 160.000 rumpun/ha. Dengan pola tanam ini, seluruh barisan tanaman akan mendapat tanaman sisipan. 25 cm 50 cm 25 cm 12,5 cm 25 cm Gambar 1. Jajar Legowo 2 : 1 3

2. Legowo 4:1 Tipe 1 Sistem tanam legowo 4:1 tipe 1 merupakan pola tanam legowo dengan keseluruhan baris mendapat tanaman sisipan. Pola ini cocok diterapkan pada kondisi lahan yang kurang subur. Dengan pola ini, populasi tanaman mencapai 256.000 rumpun/ha dengan peningkatan populasi sebesar 60% dibanding pola tegel (25x25) cm. 25 cm 50 cm 25 cm 12,5 cm 25 cm Gambar 2. Jajar legowo 4 : 1 tipe 1 4

Tipe 2 Sistem tanam legowo 4:1 tipe 2 merupakan pola tanam dengan hanya memberikan tambahan tanaman sisipan pada kedua barisan tanaman pinggir. Populasi tanaman 170.667 rumpun/ha dengan persentase peningkatan hanya sebesar 6,67% dibanding pola tegel (25x25) cm. Pola ini cocok diterapkan pada lokasi dengan tingkat kesuburan tanah yang tinggi. Meskipun penyerapan hara oleh tanaman lebih banyak, tetapi karena tanaman lebih kokoh sehingga mampu meminimalkan resiko kerebahan selama pertumbuhan. 25 cm 50 cm 25 cm 12,5 cm 25 cm Gambar 3. Jajar Legowo 4 : 1 tipe 2 5

KEUNTUNGAN CARA TANAM JAJAR LEGOWO 1. Memanfaatkan sinar matahari bagi tanaman yang berada pada bagian pinggir barisan. Semakin banyak sinar matahari yang mengenai tanaman, maka proses fotosintesis oleh daun tanaman akan semakin tinggi sehingga akan mendapatkan bobot buah yang lebih berat. 2. Mengurangi kemungkinan serangan hama, terutama tikus. Pada lahan yang relatif terbuka, hama tikus kurang suka tinggal di dalamnya. 3. Menekan serangan penyakit. Pada lahan yang relatif terbuka, kelembaban akan semakin berkurang, sehingga serangan penyakit juga akan berkurang. Mempermudah pelaksanaan pemupukan dan pengendalian hama/penyakit. Posisi orang yang melaksanakan pemupukan dan pengendalian hama/penyakit bisa leluasa pada barisan kosong di antara 2 barisan legowo. 4. Menambah populasi tanaman. Misal pada legowo 2 : 1, populasi tanaman akan bertambah sekitar 30 %. Bertambahnya populasi tanaman akan memberikan harapan peningkatan produktivitas hasil. 5. Meningkatkan produktivitas padi 12-22%. 6. Sistem tanam berbaris ini juga berpeluang bagi pengembangan sistem produksi padi-ikan (mina padi) atau prabelek (kombinasi padi, ikan dan bebek) 6

Gambar 4. Penyiangan menggunakan gasrok di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat Gambar 5. Penyiangan manual di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat Gambar 6. Penyemprotan hama dan penyakit di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat Gambar 7. Pemupukan di Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Barat 7

CARA UBINAN JAJAR LEGOWO Untuk mengetahui tingkat produktivitas tanaman antara lain dapat dilakukan dengan panen ubinan. Ubinan dibuat agar dapat mewakili hasil hamparan. Oleh sebab itu diperlukan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pilih pertanaman yang seragam dan dapat mewakili penampilan hamparan, baik dalam segi pertumbuhan, kepadatan tanaman, maupun kondisi terakhir yang ada di lapangan. 2. Tentukan luasan ubinan, minimal dua set jajar legowo yang berdekatan. Luas ubinan paling sedikit dibuat 10 m 2 dengan mengambil ukuran setengah jarak tanam. Jarak tanam dengan pola legowo berbeda dengan sistem tegel. Oleh karena itu ada beberapa alternatif yang dapat digunakan: a. Jika menggunakan pola tanam legowo 2:1 (25x12,5x50) cm, maka Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 alternatif plot ubinan sebagai berikut : 2 set tanaman legowo sepanjang 10 m = (6 x 0,25 m) x 8 m = 12 m 2 atau setara dengan 256 rumpun 3 set tanaman = (9 x 0,25 m) x 5 m legowo sepanjang = 11,25 m 2 atau setara dengan 240 rumpun 5 m 4 set tanaman legowo sepanjang 4 m = (12 x 0,25 m) x 4 m = 12 m 2 atau setara dengan 256 rumpun 8

Secara lebih skematis dapat dilihat pada gambar Sumber : Badan Litbang Pertanian (2013) Gambar 8. Cara ubinan legowo 2: 1 9

b. Jika menggunakan pola tanam legowo 4:1 tipe 1 (25x12,5x50) cm, Alternatif 1 Alternatif 2 maka alternatif plot ubinan sebagai berikut : 2 set tanaman legowo sepanjang 5 m 3 set tanaman legowo sepanjang 3 m Secara lebih skematis dapat dilihat pada gambar = (10 x 0,25 m) x 5 m = 12,5 m 2 atau setara dengan 320 rumpun = (15 x 0,25 m) x 3 m = 11,25 m 2 atau setara dengan 288 rumpun Sumber : Badan Litbang Pertanian (2013) Gambar 9. Cara ubinan legowo 4: 1 tipe 1 10

c. Jika menggunakan pola tanam legowo 4:1 tipe 2 (25x12,5x50) cm, maka alternatif plot ubinan sebagai berikut : 2 set tanaman Alternatif = (10 x 0,25 m) x 5 m legowo sepanjang 1 = 12,5 m 2 atau setara dengan 240 rumpun 5 m Alternatif 2 3 set tanaman legowo sepanjang 3 m Secara lebih skematis dapat dilihat pada gambar. = (15 x 0,25 m) x 3 m = 11,25 m 2 atau setara dengan 216 rumpun Sumber : Badan Litbang Pertanian (2013) Gambar 10. Cara ubinan legowo 4: 1 tipe 2 11

3. Tandai luasan yang akan diubin menggunakan ajir. 4. Laksanakan panen pada luasan ubinan tersebut, rontokkan gabahnya, dan bersihkan dari kotoran. 5. Ulangi pelaksanaan ubinan dengan menggunakan minimal 2 atau lebih ulangan. 6. Timbang gabah dan ukur kadar air saat panen. Konversikan hasil ubinan per ha berdasarkan ukuran luasan maupun jumlah rumpun, kemudian konversikan kembali hasil gabah yang diperoleh dalam kadar air 14% (gabah kering giling atau GKG). HASIL-HASIL PENELITIAN Hasil penelitian yang dilaksanakan di Provinsi Jambi menunjukkan bahwa rumpun padi yang berada di barisan pinggir hasilnya 1,5-2 kali lipat lebih tinggi dibandingkan produksi rumpun padi yang berada di bagian dalam. enerapan model PTT dengan sistem tanam jajar legowo dapat meningkatkan hasil gabah kering panen dari pada teknologi petani dengan sistem tanam tegel sebesar 18% atau sekitar 1,0 2 t/haistem tanam legowo secara konsisten dan nyata meningkatkan hasil panen dengan ratarata sebesar 1,4 ton/ha GKP (26,9%) dibandingkan dengan sistem tanam tegel (Tabel 1). 12

Tabel 1. Hasil pengkajian dan kaji terap kegiatan penanaman padi dengan sistem jajar legowo Varietas Legowo/Prod uksi (t/ha) Tegel (ton/ha) Lokasi 2 : 1 4 : 1 Inpari 13* 7,2 6,5 5,5 Desa Pudak Kab. Ma. Jambi Ciherang* 8,6 6,8 6,0 Desa Sri Agung Kab. Tanjung Jabung Timur Inpara 3* 6,5 6,9 5,9 Desa Rantau Kapas Tuo Kab. Batanghari Indragiri** 7,2 7,7 5,2 Desa Pudak Kab. Ma. Jambi Inpari 28** 8,8 7,3 - Desa Lembah Masurai Kab. Merangin Ket : * : Hasil pengkajian BPTP Jambi ** : Hasil Kaji Terap Bakorluh Prov. Jambi kerjasama dgn BPTP Jambi PENUTUP Pada lokasi kegiatan BPTP Jambi, penerapan sistem tanam jajar legowo sudah hampir merata, dimana di lahan irigasi Desa Sri Agung Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan di lahan rawa lebak Desa Rantau Kapas Tuo Kabupaten Batanghari sudah mencapai 80 90 %. Teknologi Legowo merupakan rekayasa teknik tanam dengan mengatur jarak tanam antar rumpun dan antar barisan sehingga terjadi pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar jarak antar barisan sehingga seolah-olah rumpun padi berada dibarisan pinggir dari pertanaman yang memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir (border effect). Rekayasa teknik tanam padi dengan cara tanam Jajar Legowo 2:1 atau 4:1. Berdasarkan hasil penelitian terbukti dapat meningkatkan produksi padi sebesar 12-22%. Disamping itu sistem Legowo yang 13

memberikan ruang yang luas (lorong) sangat cocok dikombinasikan dengan pemeliharaan ikan (minapadi Legowo). Hasil ikan yang diperoleh mampu menutup sebagian biaya usahatani, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. DAFTAR PUSTAKA Badan Litbang Pertanian. 2013. Jajar Legowo. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian BPTP Jambi. 2010. Petunjuk Teknis Pengelolaan Tanaman Terpadu. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi. Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Pertanian. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Badan Litbang Pertanian. 2009. Pedoman Umum PTT Padi Sawah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian 14