INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN Pendidikan masyarakat merupakan salah satu indikator yang sangat diperlukan dalam rangka mewujudkan keberhasilan Program Pemberdayaan masyarakat di Kelurahan Kedungmundu. Pemerintah Kelurahan bersama dengan Lembaga masyarakat yang ada turut berpartisipasi membangun wilayah dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang ada di Kelurahan baik itu sumber daya alam maupun sumber daya manusianya dan mengajak serta masyarakat turut berperan aktif di dalamnya. Lembaga pendidikan formal dikelurahan kedungmundu terdiri dari PAUD ( pendidikan anak usia dini ), TK ( taman kanak kanak ), SD ( sekolah Dasar, SMP ( Sekolah menengah pertama), SMA ( sekolah menengah atas) dan perguruan tinggi yaitu UNIMUS dan AKPER. Kelurahan Kedungmundu merupakan wilayah kelurahan perkotaan dimana masyarakatnya mempunyai kesadaran yang tinggi akan arti pentingnya pendidikan, namun masih ada beberapa warga masyarakat kelurahan kedungmundu yang minim akan pendidikan dan anak putus sekolah, itu dikarenakan kurangnya ekonomi warga masyarakat tersebut. Terkait dengan hal tersebut, upaya-upaya Pemerintah Kelurahan untuk meningkatkan pengetahuan / pendidikan masyarakat telah ditempuh dengan melaksanakan berbagai macam kegiatan, antara lain : a. Rumah Pintar, diperuntukkan bagi warga yang membutuhkan referensi bacaan khususnya ibu-ibu dan anak-anak. Rumah Pintar di Kelurahan Kedungmundu ada 2 (buah) buah, masing-masing terletak di RW I, RW. III. Hal ini disebabkan karena taraf Ekonomi Warga Kelurahan Kedungmundu sebagian besar menengah ke atas, sehingga dalam memenuhi informasi bacaan dll untuk anak, diperlukan media dan sarana berupa rumah pintar. Rumah pintar ini tempatnya jadi satu sama Taman Baca Masyarakat yang letaknya di surya amposari, Di rumah pintar ini terdapat banyak kegiatan seperti kegiatan mendongeng yang banyak diikuti oleh masyarakat sekitar yaitu RW III dan guru guru TK dari beberapa kalangan, kemudian ada kegiatan senam ibu ibu yang dilaksanakan setiap hari minggu pagi, ada kegiatan posyandu juga di rumah pintar ini dan setiap harinya pukul 6.00 WIB banyak anak anak kecil yang berdatangan untuk bermain maupun
membaca di rumah pintar dan taman baca ini. Rumah pintar dan sekaligus taman baca ini untuk urusan masalah financialnya yaitu swadaya dan ada beberapa perbantuan buku dari perpustakaan daerah yang dapat bermanfaat untuk masyarakat. Foto kegiatan senam yang dilakukan oleh ibu ibu warga sekitar rumah pintar yang dilakukan setiap hari minggu pukul 06.00 WIB
Foto kegiatan saat mendongeng Adapun berbagai macam kegiatan yang dilakukan dirumah pintar dan taman baca surya amposari ini, yang tentunya dapat bermanfaat untuk warga sekitar. Banyak hal yang bermanfaat di dalam rumah pintar ini, tentunya dalam hal pendidikan maupun kesehatan. Adapun masalah yang dihadapi, Seperti masih kurangnuuya fasilitas buku, kurang adanya pembinaan mengenai pengelolaan rumah pintar dan taman baca ini. Harapannya kedepan rumah pintar dan taman baca ini dapat dikelola menjadi lebih baik lagi dan mendapatkan pembinaan. b. TPQ (Taman Pendidikan Qur an) yang tersebar hampir disemua RW di wilayah kelurahan Kedungmundu, dikhususkan untuk pembinaan anak muslim usia TK sampai SD/SMP. c. TBM (Taman Baca Masyarakat) yang diperuntukan bagi semua lapisan masyarakat guna menunjang peningkatan pengetahuan masyarakat. Taman Baca Masyarakat ini ada di wilayah RW III. Taman Bacaan masyarakat atau TBM adalah salah satu wadah yang bergerak di bidang pendidikan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan kembali minat baca masyarakat tanpa membedakan status sosial, ekonomi, budaya, agama, adat istiadat, tingkat pendidikan dan lain sebagainya.
Bagi masyarakat Indonesia khususnya ekonomi menengah kebawah, membeli buku adalah sesuatu yang berat. Tentunya selain buku pelajaran untuk sekolah anak anaknya. Mungkin bagi sebagian dari mereka, membeli beras dan kebutuhan lainnya lebih penting.tak dapat dipungkiri memang. Salah satu solusi untuk persoalan ini adalah dengan dibentuknya Taman Bacaan Masyarakat, dimana masyarakat dapat menikmati isi buku tanpa mengeluarkan uang. VISI dan MISI VISI Mewujudkan masyarakat gemar membaca Terampil, kreatif,mandiri, dan unggul dalam prestasi MISI Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga masyarakat dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki. Tujuan Tujuan Taman Baca Masyarakat ( TBM ) Surya Amposari antara lain sebagai berikut : Menjadikan Taman Bacaan Masyarakat ( TBM ) sebagai sarana penunjang untuk menumbuhkan budaya minat membaca di lingkungan amposari kelurahan kedungmundu kota semarang. Mendorong dan meningkatkan minat baca masyarakat Memfasilitasi kebutuhan masyarakat umum dalam mendapatkan informasi dan pengetahuan yang murah dan mudah. Menumbuhkembangkan kesadaran masyarakat akan pentingnya belajar warga masyarakat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan
Sasaran Adapun sasaran dalam kegiatan pembelajaran masyarakat melalui Taman Baca Masyarakat ( TBM) surya Amposari adalah sebagai berikut: Warga masyarakat umum yang ada dikampung Amposari dan sekitarnya yang membutuhkan perbendarahan buku. Kelompok warga yang sedang menempuh pendidikan formal, yang berminat, sebagai rasa solidaritas untuk ikut menumbuhkan minat dan gemar membaca kepada yang lain Masyarakat umum yang memiliki kegemaran membaca Susunan Organisasi Susunan pengelola Taman Baca Masyarakat ( TBM) Surya Amposari Kelurahan kediungmundu sebagai berikut : Ketua : Muh Nasihin Sekertaris : Farid Prianggono Seksi Administrasi : Sundari Seksi Pengaturan buku : Sumayah Seksi pelayanan buku : Bowo Humas : Turmudi Divisi Kegiatan Berikut adalah kelima divisi Taman Bacaan Masyarakat Surya Amposari:. Divisi Buku Mewujudkan dan menumbuhkan masyarakat yang gemar membaca memberikan sarana bacaan guna meningkatkan pengetahuan baik bagi anak anak, remaja dan masyarakat umum 2. Divisi Bermain / Permainan
Berupaya mengembangkan potensi dan kratifitas serta imajinasi anak melalui permainan Memberikan ruang guna sebagai sarana prasarana bermain anak. 3. Divisi Komputer Mengenalkan tekhnologi untuk masyarakat sekitar Mengoptimalkan peran teknologi guna pengembangan masyarakat sekitar meminimalisir dampak pengaruh buruk dari tekhnologi bagi masyarakat khususnya bagi anak anak dan remaja 4. Divisi Audio Visual Membantu membangun rasa percaya diri melalui gerak lagu, nyanyi ( karaoke), puisi dst Memberikan sarana dan tontonan yang mendidik 5. Divisi Kriya dan Olah Raga Memberikan sarana berbagai aktifitas yang bertujuan meningkatkan ketrampilan masyarakat sekitar Mengembangkan ketrampilan yang berpeluang usaha / bisnis, guna kesejahteraan bersama. Menyediakan sarana olah raga bagi masyarakat Koleksi Buku Sampai saat ini TBM Surya Amposari baru memiliki koleksi buku sejumlah 847 buah yang terdiri dari : a. Buku paket SD Jumlah : 65 b. Buku paket SMP Jumlah : 42
c. Buku LKS SD Jumlah : 80 d. majalah dewasa dan anak Jumlah : 469 e.komik, buku pengetahuan, agama dan lain lain Jumlah : 89 Sarana set multi media ( PC, Speaker BMB, power ) set sound system untuk pelatihan ( power merk solution, 2 salon/ Speaker) set sound untuk senam ibu ibu ( power, 2 salomn besar) 2 set computer 2 buah DVD player VCD pendidikan anak buah TV 32 buah TV 2 2 buah skyboard 4 buah raket set meja ping pong 4 buah bed pingpong body fit traidmel Air clamiber Meja Baca
d. POS PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) Informal, Dikelola masyarakat bekerja sama dengan Ibu-ibu TP. PKK Kelurahan Kedungmundu. PAUD Informal ini berada di RW III). e. PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) formal, dikelola oleh yayasan dan sudah mendapat binaan dari Dinas Pendidikan Kota Semarang. PAUD formal di Kelurahan Kedungmundu ada di RW V dan RW II f. BKB (Bina Keluarga Balita) adalah penyuluhan yang rutin diberikan kepada Ibu-ibu yang memiliki Balita mengenai pengetahuan tumbuh kembang anak. g. Jamaah Pengajian. Kegiatan yang diikuti oleh hampir semua lapisan masyarakat dan rutin diadakan setiap minggu/bulan disemua RW di wilayah kelurahan Kedungmundu.. Penduduk buta huruf Kelurahan Kedungmundu merupakan wilayah kelurahan perkotaan dimana masyarakatnya mempunyai kesadaran yang tinggi akan arti pentingnya pendidikan, sehingga dari jumlah penduduk usia 5 tahun keatas tidak ada yang buta huruf seperti nampak pada tabel berikut : No Tahun Jumlah Penduduk Usia 5 Tahun Keatas Jumlah Penduduk Usia 5 Tahun Keatas yang Buta Huruf %. 20 6.89 0 0 2. 202 6.42 0 0 Sumber : Kedungmundu Kelurahan tahun 20 dan 202 Hal ini dikarenakan pada saat Kecamatan Tembalang melaksanakan penuntasan 3 Buta ( buta Aksara, buta Bahasa, dan Buta huruf ) pada tahun 2007, Kelurahan Kedungmundu sudah dinyatakan bebas 3 buta sampai saat ini. Analisis Keterangan : Dari jumlah penduduk usia sekolah, semua sudah bersekolah kecuali bagi mereka yang sudah berusia 44 tahun ke atas yang belum
pernah mengenyam pendidikan dasar 9 tahun sudah termasuk bukan kategori penduduk 3 buta. Sementara bagi para pendatang baru pada umumnya yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga sifatnya hanya boro dan bukan merupakan penduduk Kelurahan Kedungmundu, karena mereka menetap berpindah-pindah. Dengan demikian, untuk realisasi tuntas 3 buta di Kelurahan Kedungmundu sudah mencapai 00 % atau dengan kata lain Kelurahan Kedungmundu sudah bebas Tiga Buta. 2. Wajib Belajar Dasar 9 tahun Pelaksanaan program Wajib Belajar Sembilan tahun di Kelurahan Kedungmundu dari jumlah penduduk usia 7 5 tahun semuanya sudah berhasil tertangani 00 %. Hal ini dapat dilihat dalam tabel di bawah ini : JUMLAH PENDUDUK USIA 7 5 TAHUN NO TAHUN JUMLAH KELULUSAN. 2. 20 202.97 2.79 00 % 00 % Sumber : Kedungmundu Kelurahan tahun 20 dan 202 Analisis Keterangan : Dari Tabel tersebut di atas terbukti bahwa anak usia 7 5 tahun yang wajib mengenyam pendidikan Dasar 9 tahun sudah banyak peningkatan penyelesaiannya. Karena terjadi peningkatan siswa sebesar 2,02 % dari kurun waktu tahun 20-202. Begitu juga terkait dengan kesadaran orang tua siswa terhadap kepedulian pendidikan anaknya. Hal ini dapat ;dibuktikan dengan peningkatan kualitas kelulusan dalam kurun waktu tahun 20-202 sebesar 00 %Tabel tersebut di atas terbukti bahwa anak usia 7 5 tahun yang wajib mengenyam pendidikan Dasar 9 tahun sudah banyak peningkatan penyelesaiannya. Karena terjadi kenaikan
jumlah siswa sebesar 6,45 % dari kurun waktu tahun 20-202. Begita juga terkait dengan kesadaran orang tua siswa terhadap kepedulian pendidikan anaknya. Hal ini dapat dibuktikan dengan peningkatan kualitas kelulusan dalam kurun waktu tahun 20-202 sebesar 00 %. 3 Prasarana Pendidikan Di Kelurahan Kedungmundu kebutuhan pendidikan terlayani dengan adanya dprasaran dari pra sekolah ( Play group dan TK ). Di samping itu pula sebelum terlayani di Play Group maupun TK, anak-anak bisa dimasukkan kelompok PAUD ( Pendidikan Anak Usia Dini ) di wilayahnya masing-masing baik itu PAUD formal maupun PAUD informal di semua Sekolah maupun di wilayah secara merata. Prasarana pendidikan yang ada yaitu : NO SARANA/PRASARANA PENDIDIKAN TAHUN 20 202 KET PAUD Formal 2 PAUD Non formal 3 Play Group 4 TK 7 7 5 SD / MI Sederajat 2 2 6 SLTP / Sederajat 7 SLTA / Sederajat 0 0 8 Perguruan Tinggi 2 2 9. Lembaga Pendidikan 2 3 Lain / Kursus-kursus Sumber : Kedungmundu Kelurahan tahun 20 dan 202 Analisis Keterangan :
- Tidak adanya Sekolah SLTA di Keluahan Kedungmundu, dikarenakan banyak terdapat SLTA di sekitar Kedungmundu, seperti SMA 5 di Sambiroto, SMA Muhammadiyah di Mrican, SMA 2 di Kelurahan Gemah, dan lain-lain. - Jumlah Pendidikan Non formal / kursus-kursus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa Kesadaran warga akan kebutuhan keahlian Pendidikan teknis untuk meningkatkan ketrampilan cukup tinggi..
NO INDIKATOR SUB INDIKATOR. Tingkat Pendidikan Penduduk Usia 5 tahun keatas TAHUN 20 JUMLAH TAHUN 202 PERUBAHAN DARI TAHUN 20 KE 202 Jumlah Penduduk. Buta Huruf 0 Org 0 Org 0 Org 0 % 2. Tidak Tamat SD Sederajat 209 Org 394 Org 85 Org 89 % 3. Tamat SD/Sederajat 362 Org 96 Org 554 Org 53 % 4. Tamat SLTP/Sederajat 48 Org 76 Org 280 Org 266 % 5. Tamat SLTA/Sederajat 4 Org 764 Org 353 Org 329 % 6. Tamat D- 78 Org 0 Org -78 Org -00 % 7. Tamat D-2 56 Org 245 Org 89 Org 337.5 % 8. Tamat D-3 26 Org 0 Org -6 Org -3 % 9. Tamat S- 99 Org 82 Org 622 Org 33 % 0. Tamat S-2 9 Org 253 Org 244 Org 27 %. Tamat S-3 0 Org Org Org 0.0 % KETERANGAN 2. Wajib Belajar 9 Tahun dan Angka Putus Sekolah Jumlah Penduduk. Usia 7-5 Tahun 97 Org 26 Org -656 Org -34 % 2. Usia 7-5 Tahun msh sekolah 3. Usia 7-5 Tahun putus sekolah 97 Org 26 Org -656 Org -34 % 9 Org 0 Org -9 Org -00 %
3. Prasarana Pendidikan. SLTA / Sederajat 0 Bh 0 Bh 0 Bh 0 % 2. SLTP / Sederajat Bh Bh 0 Bh 0 % 3. SD / Sederajat 2 Bh 2 Bh 0 Bh 0 % 4. Jumlah Lembaga Pendidikan Agama 5. Lembaga pendidikan lain( Kursus/Sejenisnya ): 0 Bh 0 Bh 0 Bh 0 % LPK. Setir Mobil Bh 3 Bh 2 Bh 200 %