EVALUASI SISTEM INFORMASI TABUNGAN BANK UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PADA PT CATRA NUSANTARA BERSAMA. 4.1 Hasil Evaluasi Terhadap Pengendalian Manajemen

Lampiran Checklist Pengendalian Manajemen Operasional. 1 Apakah terhadap seluruh operasi komputer. telah dilakukan penjadwalan sehingga dapat

Lampiran Check List Pengendalian Manajemen Operasional. No. Pertanyaan Y T Keterangan Standart

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam menyambut era globalisasi, semua instansi berusaha untuk

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN KREDIT PADA PT RODAMAS

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 EVALUASI TERHADAP PENGENDALIAN BENGKEL GAC AUTO SERVICE

SISTEM LAYANAN PERBANKAN LEWAT TELEPON DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROSEDUR AUDIT PADA BANK X

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. TIRATANA ELECTRIC

AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM

RANCANGAN SISTEM INFORMASI PENAGIHAN PASIEN RUMAH SAKIT

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi informasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. subsistem atau bagian dari MIS (Management Information System) yang. diperoleh dari proses transaksi akuntansi secara rutin.

BAB 4 PELAKSANAAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pelaksanaan Audit Sistem Informasi Penjualan

Audit Pengendalian Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Jasa Perkreditan PT. AF

EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI PADA PT TUWBI

BAB 1 PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Darudiato (2007:1) yang menyatakan bahwa SDM

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh suatu perusahaan dengan adanya pemanfaatan sistem informasi yang baik

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT. TRITEGUH MANUNGGAL SEJATI

Strategi Sukses Bisnis dengan Teknologi Informasi. Sistem Manajemen Keamanan Informasi (Riyanarto Sarno) Audit Sistem Informasi

EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. LMY

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PT. NARAWATA MAKMUR. Dalam menjalankan kegiatan audit, pengendalian terhadap sistem informasi yang penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. DELL PAN TUNGGAL

Lampiran 1. Tabel Check List Pengendalian Manajemen Operasional

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN TUNAI PADA PT. TELESINDO SHOP

PENGERTIAN DAN TUJUAN AUDIT

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA PT. ABC

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Bodnar dan Hopwood (2001, p1) information system is a collection of

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA PADA. PT. ANTAM Tbk.

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

MATRIKS AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BARANG JADI. untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan operasional perusahaan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. suatu sistem informasi yang melibatkan orang dalam organisasi, data, prosedur,

BAB 2 LANDASAN TEORI

Lampiran 3.16 : Rekap Stock barang L11

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG DAGANG PADA PT. DISTRIVERSA BUANAMAS

Audit Sistem pada Digital Library System (Studi Kasus Universitas A) Inne Gartina Husein

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. No Kegiatan Metode Waktu. Mencari Informasi dari Buku dan. Internet yang berkaitan dengan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PT SPNS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi (2001, p.5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. ANINDOJAYA SWAKARSA

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PEMBELIAN KREDIT PADA. PT. ENSEVAL PUTERA MEGATRADING,Tbk

BAB 2 LANDASAN TEORI. adalah relasi dalam komponen yang bekerja sama untuk mengumpulkan,

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

Referensi. Sistem Informasi (contoh) Sistem Informasi 3/3/2011. Audit Sistem Informasi Indra Tobing. Wikipedia

AUDIT SISTEM APLIKASI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 2 LANDASAN TEORI. data untuk menghasilkan informasi untuk membuat keputusan. khusus sistem informasi yang memproses transaksi keuangan.

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. produksi, pemasaran, sumber daya manusia, akuntansi dan keuangan.

RANCANGAN MODEL SISTEM INFORMASI REGISTRASI PASIEN PADA RUMAH SAKIT UMUM

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Informasi Akuntansi. dihasilkan dari proses rutin transaksi akuntansi.

AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN

EVALUASI SISTEM INFORMASI AKTIVA TETAP PADA PT TMS

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB I LANDASAN TEORI 1. Latar Belakang Masalah Identifikasi Masalah I. Objek Penelitian 1. Lingkung Tugas Akhir 2. Batasan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam hal ini, General Ledger merupakan salah satu komponen utama yang

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB 2 LANDASAN TEORI. Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, 2002, p3). memperoleh kesimpulan. solusi atas permasalahan yang dinilai.

PERTEMUAN 8 PENGAMANAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat ketergantungan dunia bisnis terhadap teknologi informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber data yang erat

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

LAMPIRAN A KUESIONER. Menetapkan Dan Mengatur Tingkatan Layanan (DS1)

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

METRIK DAFTAR TEMUAN AUDIT TEMUAN RESIKO REKOMENDASI TINDAK LANJUT. rentan akan menyebabkan. penting.

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan sistem informasi berbasis komputerisasi yang semakin pesat

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERUSAHAAN

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA CABANG CV. PESONA DIGITAL DI MALL TAMAN ANGGREK

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita. Pendidikan ilmu kesehatan khususnya keperawatan merupakan

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI APLIKASI PENGGAJIAN Penentuan ruang lingkup dan sasaran. melakukan berbagai pengamatan dan pengujian.

PENGENALAN AUDIT SISTEM INFORMASI. Titien S. Sukamto

KUESIONER. Nama Responden. Bagian/Jabatan

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi yang makin meluas di

BAB 2 LANDASAN TEORI. menjadi informasi, dan didistribusikan kepada para pengguna.

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

BAB IV EVALUASI DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS ASURANSI KENDARAN PADA PT ASURANSI EKA LLOYD JAYA

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Pemasaran Perumahan pada PT. Anugerah Bangun Cipta

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA COFFEE SHOP STUDI KASUS: KRAKATOA COFFEE AND GEMSTONE

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI FRONT OFFICE PADA HOTEL ISTANA NELAYAN

Lampiran 8 : Daftar Pertanyaan Wawancara. No Pertanyaan Jawaban

BAB 5 SIMPULAN dan SARAN

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA APLIKASI SISTEM MANAJEMEN PEMERIKSAAN (SMP) BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB 4 EVALUASI SISTEM INFORMASI. barang pada Apotek K-24 cabang Cipondoh diawali dengan membuat sebuah kerangka

Transkripsi:

EVALUASI SISTEM INFORMASI TABUNGAN BANK UMUM Noerlina N.,S. Jurusan Komputerisasi Akuntansi Bina Nusantara University Jakarta Jl. KH syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta Barat Telp.(021) 53696954 Email : noerlina@binus.edu Abstrak Perkembangan perekonomian perlu didukung oleh lembaga keuangan yang kokoh untuk menunjang kelancaran perekonomian. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam menghadapi perkembangan perekonomian, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat dan aman, bank memerlukan pengelolaan yang baik, efektif dan efisien. Oleh karena itu diperlukan adanya sebuah sistem informasi yang andal yang dapat membantu pengelolaan aktivitas perbankan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitas dan efisiensi sistem informasi tabungan yang berjalan dan memberikan rekomendasi yang dapat mengatasi kelemahan-kelemahan yang teridentifikasi. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan yang terdiri dari observasi, wawancara, check list, dan studi dokumentasi. Lingkup evaluasi yang dilakukan atas sistem informasi tabungan dari aspek pengendalian manajemen dan pengendalian aplikasi yang meliputi boundary, input, dan output. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, dapat ditarik simpulan bahwa pengendalian manajemen keamanan dan pengendalian input belum cukup baik karena ditemukan cukup banyak kelemahan, sedangkan pengendalian manajemen operasional, pengendalian batasan, dan pengendalian output sudah baik. Kata kunci : Evaluasi, Sistem Informasi, Tabungan 1. PENDAHULUAN Perkembangan perekonomian perlu didukung oleh lembaga keuangan yang kokoh untuk menunjang kelancaran perekonomian. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatan taraf hidup masyarakat banyak. Dalam menghadapi perkembangan perekonomian, kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi, serta tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat dan aman, bank memerlukan pengelolaan yang baik, efektif dan efisien. Sistem informasi dapat membantu pengelolaan aktivitas perbankan. Sistem informasi membantu mengumpulkan, mengelola, menyimpan, mengubah, serta memelihara data dan informasi perusahaan agar dapat akurat, relevan, cepat, dan lengkap. Dimana informasi tersebut nantinya diberikan kepada pemakai sebagai dasar pengambilan keputusan. Sistem informasi dapat dikatakan baik apabila memperhatikan kebutuhan pemakai baik itu data, informasi, maupun tampilannya, serta memerlukan pengawasan terhadap penggunaannya, selain itu juga harus dapat menunjang pelayanan dengan maksimal dan aman dari kemungkinan penyalahgunaan. Sistem informasi tabungan yang digunakan berfungsi untuk mengumpulkan dan mengolah data tabungan nasabah serta mengeluarkannya dalam bentuk laporan. Karena begitu pentingnya sistem informasi tabungan bagi perusahaan untuk mendukung jalannya operasional sehari-hari, maka evaluasi terhadap sistem informasi tabungan dianggap perlu dengan tujuan adalah untuk mengetahui apakah sistem informasi tabungan yang berjalan telah efektif dan efisien bagi perusahaan. 2. TINJAUAN PUSTAKA Tabungan Pengertian tabungan menurut Undang-undang Perbankan nomor 10 tahun 1998 adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Sistem Informasi Tabungan Sistem informasi tabungan adalah kombinasi manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi dan sumber daya data yang berfungsi untuk mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi tabungan yang bermanfaat bagi perusahaan. 181

Sistem Pengendalian Intern pada Sistem Berbasis Komputer Dalam sistem pengendalian intern pada sistem berbasis komputer terdapat dua kategori pengendalian, yaitu pengendalian manajemen dan pengendalian aplikasi. 1. Pengendalian Manajemen Pengendalian manajemen bertujuan untuk mengevaluasi apakah manajemen telah diatur dengan baik. Pengendalian manajemen terdiri dari : a. Pengendalian Manajemen Keamanan Pengendalian manajemen keamanan bertanggung jawab untuk menjamin keamanan aset sistem informasi. Ancaman utama terhadap keamanan aset sistem informasi antara lain : 1) Ancaman kebakaran 2) Ancaman air 3) Perubahan tegangan sumber energi 4) Kerusakan strukural 5) Polusi 6) Penyusup 7) Viruses dan worms 8) Penyalahgunaan software, data, dan service b. Pengendalian Manajemen Operasional Pengendalian manajemen operasional bertanggung jawab pada jalannya fasilitas perangkat keras dan perangkat lunak sehari-hari agar sistem aplikasi produksi dapat menyelesaikan pekerjaan dan pegawai dapat mendesain, mengimplementasikan serta menjaga sistem aplikasi. Tanggung jawab manajemen operasional yaitu : 1) Operasional komputer 2) Persiapan dan entry data 3) Pengendalian produksi 4) File library 5) Documentation and program library 6) Help desk/technical support 7) Capcity planning and performance monitoring 2. Pengendalian Aplikasi Pengendalian aplikasi bertujuan untuk memastikan bahwa setiap aset sistem aplikasi dijaga, menjaga integritas data serta mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Pengendalian aplikasi terdiri dari : a. Pengendalian Batasan Subsistem batasan menentukan hubungan antara pengguna dengan sistem informasi. Pengendalian batasan terdiri dari : 1) Pengendalian cryptographic 2) Pengendalian akses 3) Personal Identification Number (PIN) 4) Tanda tangan digital 5) Kartu plastik 6) Pengendalian jejak audit b. Pengendalian Input Subsistem input bertanggung jawab memasukkan data dan instruksi ke dalam sistem aplikasi. Pengendalian input terdiri dari : 1) Metode input data 2) Desain dokumen sumber 3) Desain layar pemasukan data 4) Pengendalian kode data 5) Check digit 6) Pengendalian batch 7) Validasi data input 8) Pengendalian jejak audit 182

c. Pengendalian Output Subsistem output menyediakan fungsi yang menentukan isi dari data yang akan disampaikan kepada pengguna, cara data disajikan kepada pengguna, cara menyiapkan data serta cara pengiriman data tersebut kepada pengguna. Pengendalian output terdiri dari : 1) Inference control 2) Batch output production and distribution control 3) Batch report design control 4) Pengendalian jejak audit Audit Sistem Informasi Menurut Weber (1999, p10), audit sistem informasi adalah proses mengumpulkan dan mengevaluasi buktibukti untuk menentukan kemampuan sistem komputer dalam melindungi aset, menjaga integritas data, mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan menggunakan sumber daya dengan efisien. Tahapan audit sistem informasi yaitu : 1. Perencanaan audit Bagi auditor eksternal hal ini berarti menginvestigasi klien untuk mengetahui apakah perjanjian audit dapat diterima, menempatkan staf audit yang layak, mendapatkan latar belakang klien, mengerti masalah hukum klien dan menganalisa prosedur agar dapat mengerti bisnis klien dengan baik dan mengidentifikasi resiko audit. 2. Pengujian pengendalian Auditor menguji pengendalian saat mereka menilai bahwa resiko pengendalian berada di bawah level maksimum. 3. Pengujian transaksi Mengevaluasi apakah terdapat kesalahan atau proses yang tidak biasa yang mengakibatkan kesalahan pencatatan yang material pada informasi keuangan. 4. Pengujian saldo atau hasil secara keseluruhan Pengujian saldo akhir untuk mendapatkan bukti yang cukup untuk dapat membuat keputusan akhir dari kehilangan atau kesalahan pernyataan laporan yang terjadi saat fungsi sistem informasi tidak dapat melindungi aset, menjaga integritas data dan mencapai efektivitas dan efisiensi sistem. 5. Penyelesaian audit Auditor eksternal melakukan beberapa pengujian tambahan terhadap bukti-bukti hingga selesai dan membuat opini tentang apakah terdapat kehilangan yang material atau kesalahan pernyataan laporan dan menerbitkan laporan. 3. METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Penelitian Kepustakaan 2. Penelitian Lapangan Penelitian lapangan dilakukan dengan cara : a. Observasi b. Wawancara c. Check list d. Studi dokumentasi Adapun metode analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kualitatif. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukannya evaluasi pada sistem informasi tabungan dihasilkan bahwa: 1. Pengendalian manajemen keamanan belum cukup baik karena cukup banyak ditemukan kelemahan, antara lain pada ancaman kebakaran, ancaman air, perubahan tegangan sumber energi, polusi, ancaman penyusup, ancaman virus, serta penyalahgunaan software, data, dan service 2. Pengendalian manajemen operasional sudah baik karena tidak ditemukan kelemahan pada pengendalian ini. 3. Pengendalian batasan sudah baik karena tidak ditemukan kelemahan pada pengendalian ini. 4. Pengendalian input cukup baik karena ditemukan beberapa kelemahan, antara lain sering terjadi salah input dan response time sistem tidak stabil. 5. Pengendalian output sudah baik karena ridak ditemukan kelemahan pada pengendalian ini.. 183

Hasil Temuan Evaluasi : 1. Pengendalian Manajemen a. Pengendalian Manajemen Keamanan Tabel 1. Pengendalian Manajemen Keamanan No. Temuan Evaluasi Resiko Rekomendasi 1. Tidak terdapat alarm kebakaran otomatis di ruangan kantor. 2. Tidak terdapat alat pemadam kebakaran otomatis. 3. Tidak seluruh bangunan terbuat dari bahan tahan api. 4. Ruang server terbuat dari bahan tahan api, tetapi dilapisi wallpaper yang tidak tahan api. 5. Peralatan pemadam kebakaran tidak diuji secara rutin. 6. Tidak seluruh perangkat keras ditutup dengan bahan tahan air jika tidak digunakan. 7. Tidak terdapat peraturan yang jelas mengenai larangan merokok didalam ruangan dan larangan menaruh makanan dan minuman di dekat perangkat keras. Lambat mendeteksi adanya kebakaran, sehingga tingkat kebakaran dapat menjadi lebih tinggi. Jika terjadi kebakaran, pemadamannya lebih lambat sehingga api cepat menjalar ke seluruh ruangan. Tingkat kebakaran menjadi lebih tinggi. Server hangus/rusak sehingga dapat menimbulkan kerugian seperti data hilang, biaya, dan terhentinya kegiatan operasional perusahaan. Tidak dapat digunakan jika terjadi kebakaran. Perangkat keras akan rusak jika terkena air dan akan menyebabkan kerugian seperti data hilang, biaya harus yang dikeluarkan untuk memperbaiki/ mengganti perangkat keras yang rusak, dan pekerjaan pegawai terhambat. Merokok di dalam ruangan akan menyebabkan polusi dan perangkat keras dapat rusak jika terkena makanan dan minuman. Meletakkan alarm otomatis di seluruh ruangan, khususnya ruang server. Meletakkan alat pemadam otomatis di tempat - tempat yang strategis, khususnya di tempat aset sistem informasi berada. Menaruh alarm kebakaran dan alat pemadam kebakaran di tempat-tempat yang tidak terbuat dari bahan tahan api. Melepaskan wallpaper di ruang server dan menggantinya dengan cat. Merawat dan menguji alat pemadam kebakaran secara rutin. Perawatan dan pengujian dapat dilakukan oleh pegawai perusahaan ataupun diserahkan ke pihak luar. Menutup seluruh perangkat keras dengan bahan tahan air saat tidak digunakan. Membuat peraturan larangan merokok di dalam ruangan dan larangan menaruh makanan dan minuman di dekat perangkat keras secara tertulis. Tabel 2. Lanjutan Pengendalian Manajemen Keamanan 8. Perusahaan telah memiliki stabilizer, UPS, dan generator tetapi terkadang rusak, sehingga aliran listrik terganggu dan mati 9. Kamera keamanan / CCTV tidak aktif karena rusak. Terhentinya kegiatan operasional perusahaan, kehilangan data dan rusaknya perangkat keras. Tingkat keamanan rendah karena penyusup dan hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi. 184 Merawat stabilizer, UPS, dan generator secara rutin. Perawatan dapat dilakukan oleh pegawai perusahaan ataupun diserahkan ke pihak luar. Meningkatkan daya listrik. Memperbaiki kamera keamanan/cctv. Merawat kamera

10. Tidak terdapat kamera keamanan/cctv di ruang server. 11. Pelatihan mengenai bahaya virus tidak diberikan secara berkala. Tidak dapat mengetahui adanya tindak kejahatan dan pelakunya pada ruangan server. Perkembangan virus yang semakin banyak dan cepat tidak dapat diantisipasi, sehingga perusahaan dapat kehilangan data. 12. Tidak terdapat alarm keamanan. Lambat mengetahui adanya tindak kejahatan/ penyusup, sehingga tingkat kerugian perusahaan (kehilangan barang-barang/uang, dan menurunnya tingkat kepercayaan nasabah) menjadi lebih besar. keamanan/cctv secara rutin atau memberikan pemeliharaan kamera keamanan/cctv ke pihak ketiga. Meletakkan kamera keamanan/cctv di ruangan server. Memberikan pelatihan mengenai bahaya virus, tindakan pencegahan, dan tindakan mengatasi virus kepada pegawai secara berkala. Meletakkan alarm keamanan di setiap pintu keluar dan jendela bangunan. b. Pengendalian Manajemen Operasional Tidak terdapat temuan pada pengendalian manajemen operasional. 2. Pengendalian Aplikasi a. Pengendalian Batasan Tidak terdapat temuan pada pengendalian batasan. c. Pengendalian Input Tabel 3. Pengendalian Input No. Temuan Evaluasi Resiko Rekomendasi 1. Tidak terdapat pembedaan warna pada tampilan layar. 2. Response time tidak stabil, karena tergantung jumlah transaksi. d. Pengendalian Output Tidak terdapat temuan pada pengendalian output. 5. KESIMPULAN Salah meng-input data, salah memilih menu, yang dapat menyebabkan kerugian materil maupun waktu bagi pihak nasabah atau perusahaan. Waktu pegawai bekerja menjadi lebih lama. Memberikan pengarahan kepada pegawai agar lebih berhati-hati dan lebih teliti saat meng-input data. Menambah kapasitas memori, membuat peraturan dimana pengguna tidak diperbolehkan mengambil atau menggunakan data yang berukuran besar pada saat jam sibuk, serta memberikan pelatihan kepada operator agar lebih tanggap saat jam sibuk. 1. Peningkatan pada pengendalian manajemen keamanan dengan cara menyediakan alarm kebakaran dan alat pemadam kebakaran otomatis, merawat dan menguji alat pemadam kebakaran, melepas wallpaper di ruang server, menutup perangkat keras dengan bahan tahan air saat tidak digunakan, merawat stabilizer, UPS, dan generator secara rutin, serta memperbaiki dan meletakkan kamera keamanan/cctv dan alarm keamanan di tempat yang strategis. 185

2. Pada pengendalian manajemen operasional, pengendalian batasan, dan pengendalian output agar perusahaan tetap mempertahankannya dan akan lebih baik lagi jika ditingkatkan secara terus-menerus. 3. Pada pengendalian input sebaiknya perusahaan menambah kapasitas memori, membuat peraturan dimana pengguna tidak diperbolehkan mengambil atau menggunakan data yang berukuran besar pada saat jam sibuk., serta memberikan pelatihan kepada operator agar lebih tanggap saat jam sibuk. 6. DAFTAR PUSTAKA Arens, A.A dan Loebbecke, J.K. 2003. Auditing Pendekatan Terpadu. Edisi Indonesia. Terjemahan Amir Abadi Jusuf. Salemba Empat, Jakarta. Bodnar, G.H dan Hopwood, W.S. 2000. Sistem Informasi Akuntansi. Buku Satu. Terjemahan Jusuf, A.A, dan Tambunan, R.M. Salemba Empat, Jakarta. Gondodiyoto, Sanyoto. 2006. Audit Sistem Informasi + Pendekatan CobIT. Edisi Revisi. Mitra Wacana Media, Jakarta. Indriantoro, N dan Supomo, B. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi ke-1. BPFE, Yogyakarta. Jones, F.L dan Rama, D.V. 2006. Accounting Information System : A Business Process Approach. Thomson South- Western, Kanada. Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. O Brien, J.A. 2005. Introduction to Information System Essentials for the e-business Enterprise. Edisi 12. McGraw Hill Companies, Inc, United State. Undang-undang nomor 10 tahun 1998. Weber, Ron. 1999. Information Systems Control and Audit. Prentice-Hall, Inc, New Jersey. 186