Lambang Kerajaan Belanda BERITA NEGARA No September Penerbitan resmi dari Kerajaan Belanda sejak tahun 1814

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAHREPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1975 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PUTUSAN Nomor 0099/Pdt.P/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor : XXX/Pdt.G/2012/PA.GM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 74 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN HAK DAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2002 TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN WEWENANG MAHKAMAH KONSTITUSI OLEH MAHKAMAH AGUNG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA TENTANG DUDUK PERKARANYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Presiden Republik Indonesia,

Bentuk: UNDANG-UNDANG (UU) Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 62 TAHUN 1958 (62/1958) Tanggal: 29 JULI 1958 (JAKARTA)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 1954 TENTANG PEMBERIAN TUNJANGAN ISTIMEWA KEPADA KELUARGA PEGAWAI YANG TEWAS

TENTANG DUDUK PERKARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

SYARAT DAN KETENTUAN

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

P U T U S A N Nomor 0290/Pdt.G/2015/PA. Pas

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG DESAIN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Salinan P E N E T A P A N NOMOR.../Pdt.G/2011/PA.Pso

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor : 150/Pdt.G/2013/PA.NTN BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 1192/Pdt.G/2012/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN TAHUN DAN IKATAN KERJA TAHUN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.05/2015 TENTANG

ORDONANSI PENGANGKUTAN UDARA (Luchtvervoer-ordonnantie).

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N Nomor: 0108/Pdt.G/2010/PA.Spn.

P U T U S A N SALINAN. Nomor 1330/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN P U T U S A N

PUTUSAN. Nomor 0791/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 188/PMK.01/2014 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1985 TENTANG MAHKAMAH AGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG PEMBERIAN PINJAMAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENCATATAN PENGALIHAN PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG NOMOR 34 TAHUN 1985 TENTANG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Presiden Republik Indonesia,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1958 TENTANG KEWARGA-NEGARAAN REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN DIREKSI PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK NOMOR : KP/085/DIR/R

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 16 TAHUN 2007 TENTANG TATA CARA PENYELESAIAN TUNTUTAN KERUGIAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2012 tentang Veteran Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 182, Tamb

tempat kediaman di Kabupaten Natuna, Selanjutnya disebut "PEMOHON II" ; PEMOHON II, umur 30 tahun, Agama: Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga,

Bismillahirrahmanirrahim

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2004 TENTANG SYARAT DAN TATA CARA PENGALIHAN PERLINDUNGAN

Bismillahirrahmanirrahim

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2015 TENTANG PATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bismillahirrahmanirrahim

KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA ANCANGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG DUDUK PERKARA

P U T U S A N Nomor 153/Pdt.G/2014/PA.Mtk

BISMILLAHIRAHMANNIRAHIM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Nomor : 1171/Pdt.G/2012/PA.Pas. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. Melawan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA Nomor 62 TAHUN 1958 Tentang KEWARGA-NEGARAAN REPUBLIK INDONESIA. Presiden Republik Indonesia,

TENTANG DUDUK PERKARA

TENTANG DUDUK PERKARA

P U T U S A N. Nomor : 126/PDT/2014/PT.PBR DEMI KEADIILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN. Nomor 0761/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN Nomor xxxx/pdt.g/2012/pa.slw. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA LAWAN

PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA III SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-036/STIS/2720/9/2017

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 1992 TENTANG MEREK. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Presiden Republik Indonesia,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PERJANJIAN KERJASAMA DISTRIBUSI ANTARA PEMASARAN REKAMAN SUARA

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

Dalam Peraturan Pemeritnah ini yang dimaksud dengan :

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 30 TAHUN 2004 TENTANG JABATAN NOTARIS

P U T U S A N Nomor 0518/Pdt.G/2014/PA.Lt BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0024/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

P U T U S A N 46/Pdt.G/2012/PA.Dgl BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PENGGUGAT ; MELAWAN TERGUGAT ;

Nomor: 150/Pdt.G/2007/PA. Slk. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 0268/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

...Humas Kanwil Kemenag Prov. Jabar

PUTUSAN. Nomor 0844/Pdt.G/2013/PA.Plg BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

P U T U S A N. Nomor 1036/Pdt.G/2015/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA. melawan

PERJANJIAN IKATAN DINAS MAHASISWA PROGRAM DIPLOMA IV SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK NOMOR: B-037/STIS/2720/9/2017

P U T U S A N. Nomor 0898/Pdt.G/2014/PA.Pas BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

Terjemahan tidak resmi Lambang Kerajaan Belanda BERITA NEGARA No. 25383 10 September 2013 Penerbitan resmi dari Kerajaan Belanda sejak tahun 1814 Pengumuman dari Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan tertanggal 10 September 2013, no.minbuza.2013-256644, mengenai ketentuan-ketentuan penyelesaian hukum perdata untuk mengganti kerugian kepada para janda dari para korban eksekusi di tempat di daerah bekas Hindia-Belanda yang dari segi keparahan dan sifatnya dapat dibandingkan dengan kasus Rawagede dan Sulawesi Selatan. Menteri Luar Negeri dan Menteri Pertahanan mengumumkan bahwa Negara akan menerapkan ketentuan-ketentuan di bawah ini dalam melakukan penyelesaian hukum perdata untuk mengganti kerugian kepada para janda dari para korban eksekusi hukum ditempat di daerah bekas Hindia-Belanda yang dari segi keparahan dan sifatnya dapat dibandingkan dengan kasus Rawagede dan Sulawesi Selatan. 1. Pendahuluan Setelah proklamasi Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 di wilayah bekas Hindia-Belanda pecah perang kemerdekaan, yang banyak menimbulkan korban baik di pihak Belanda maupun di pihak Indonesia. Pada periode tersebut di beberapa tempat dilakukan eksekusi di tempat oleh militer Belandadi mana di berbagai desa sebagian dari penduduk laki-laki dieksekusi tanpa bentuk proses apa pun juga. Salah satu dari tempat itu adalah Rawagede, Jawa. Sejumlah janda dari laki-laki yang dieksekusi di tempat telah mengajukan gugatan kepada Negara Belanda (selanjutnya disebut Negara) atas tindakan yang melawan hukum. Dengan putusan tertanggal 14 September 2011 (LJN BS8793) Pengadilan Den Haag mengabulkan gugatan para janda itu dan menetapkan Negara bertanggung jawab atas kerugian yang dialami oleh para janda akibat tewasnya para suami mereka. Negara telah mengakui bahwa eksekusi massal di Rawagede itu adalah tindakan yang melawan hukum, akan tetapi dalam prosedur yang disebut di atas berpendapat bahwa gugatan para janda yang terjadi pada tahun 1947 sudah kedaluwarsa. Akan tetapi Pengadilan menilai bahwa walaupun gugatan-gugatan itu sudah kedaluwarsa, Negara tidak dapat bersandar pada kekadaluwarsaan terhadap para janda. Menurut Pengadilan, para janda, berbeda dengan anggota keluarga (lainnya) yang ditinggalkan, oleh perbuatan Negara mereka terkena dampak sedemikian langsung sehingga bersandar pada kekadaluwarsaan terhadap gugatan mereka menurut norma kepatutan dan kelayakan tidak dapat diterima. Sesudah putusan Pengadilan, Negara mengadakan penyelesaian secara damai untuk kerugian mereka. 1

Setelah putusan Pengadilan Den Haag, janda-janda lain yang suaminya tewas akibat eksekusi di tempat yang serupa dengan eksekusi di tempat di Rawagede, juga telah mengajukan gugatan kepada Negara. Berdasarkan latar belakang tersebut Negara telah memilih untuk melihat kembali apakah dengan para penggugat yang dapat membuktikan bahwa mereka berada dalam posisi yang serupa dengan para janda Rawagede dapat diadakan penyelesaian secara damai. Dalam hal ini, titik tolaknya (tetap) adalah bahwa gugatan-gugatan dari para penggugat melawan Negara telah kadaluwarsa atas dasar Undang-Undang Kekadaluwarsaan 1924 dan atau atas dasar pasal 2004 BW (lama) dimana batasan periode kadaluwarsa (adalah masing-masing 5 sampai 30 tahun sesudah eksekusi di tempat itu terjadi). Dalam hal-hal tersebut Negara bersedia untuk menyelesaikan secara damai gugatan atas tindakan yang melawan hukum dari kelompok penggugat tersebut dengan cara mengatur perjanjian penetapan menurut hukum perdata. Ketentuan yang diuraikan sesudah ini menetapkan siapa saja dapat dipertimbangkan untuk melangsungkan perjanjian penetapan tersebut. Ketentuan-ketentuan yang menetapkan siapa yang dapat dipertimbangkan untuk melangsungkan suatu perjanjian penetapan mengingat sifat hukum perdata yang murni dari gugatan para penggugat melawan Negara dan penyelesaian yang dipilih untuk menyelesaikannya melalui perjanjian penetapan menurut hukum perdata tidak mempunyai dasar hukum publik, dan untuk itu juga tidak dimaksudkan untuk membentuk dasar hukum publik. Teks dari model perjanjian penetapan dilampirkan bersama ini. 2. Persyaratan untuk menerima ganti rugi Agar dapat dipertimbangkan untuk menerima penggantian atas kerugian yang dialami, pihak penggugat harus memenuhi persyaratan di bawah ini.: Dia harus pernah menikah dengan seseorang yang dieksekusi pada waktu terjadinya eksekusi di tempat oleh militer Belanda; Eksekusi di tempat yang mengakibatkan suami si penggugat tewas harus mempunyai sifat dan keparahan yang serupa dengan eksekusi-eksekusi Rawagede dan Sulawesi Selatan; Eksekusi di tempat yang mengakibatkan suami si penggugat tewas harus pernah disebut dalam sumber-sumber umum yang pernah dipublikasikan. Pihak penggugat harus dapat membuktikan bahwa dia memenuhi syarat-syarat tersebut di atas. Untuk itu paling tidak perlu diajukan keterangan-keterangan sebagai berikut: Bukti pengenal yang berlaku dari pihak penggugat yang (paling tidak) mencantumkan nama lengkap, tempat tinggal dan tanggal lahir pihak penggugat; Salinan dari daftar kependudukan setempat, yang berlaku tidak lebih dari satu bulan dari tanggal penerbitan; Bukti pernikahan pihak penggugat dengan almarhum (boleh dalam bentuk paling tidak dua surat keterangan, termasuk salah satu dari pihak penggugat sendiri); 2

Bukti bahwa almarhum suami pihak penggugat tewas akibat eksekusi di tempat seperti yang telah diuraikan di atas (boleh dalam bentuk paling tidak dua surat keterangan, termasuk salah satu dari pihak penggugat sendiri); Terjemahan dalam bahasa Belanda dari semua dokumen tersebut di atas. 3. Ganti rugi Apabila menurut pendapat Negara telah cukup bisa diterima bahwa ia memenuhi persyaratan tersebut di atas, maka ia dapat dipertimbangkan untuk mendapat penggantian atas kerugian yang dialami olehnya karena suaminya meninggal. Jumlah ganti rugi ini adalah Euro 20.000, termasuk segala sesuatu. Dengan demikian jumlah ini mengganti segala gugatan yang mungkin ada dari pihak penggugat terhadap Negara, juga biaya-biaya yang mungkin timbul dalam rangka mengajukan permohonan. 4. Jangka waktu untuk mengajukan permohonan Agar dapat dipertimbangkan untuk menerima penggantian tersebut di atas, maka calon penggugat harus mengajukan permohonan untuk ganti rugi dalam waktu dua tahun sesudah kemungkinan penyelesaian yang dimaksud diumumkan. Maka dengan demikian permohonan lengkap harus telah diterima oleh Negara sebelum tanggal 11 September 2015. 5. Cara mengajukan permohonan Permohonan disertai lampiran-lampiran harus diajukan melalui pengiriman pos kepada: Kantoor Landsadvocaat Claim Indonesische weduwen Postbus 11756 2502 AT Den Haag Nederland 3

LAMPIRAN Contoh-Perjanjian Penetapan Para Pihak Negara Belanda (Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan), berkedudukan di s-gravenhage, Selanjutnya disebut: Negara Dalam hal ini diwakili secara sah oleh [x] Dan [nama pihak penggugat], bertempat tinggal di [tempat tinggal pihak penggugat]. Selanjutnya disebut [x] dalam hal ini diwakili secara sah oleh [x] Menimbang i) berdasarkan yang diumumkan dalam Berita Negara (Staatscourant) 2013, no. 25383, yang memuat ketentuan-ketentuan untuk suatu peraturan penyelesaian yang lebih luas, [pihak penggugat] pada [tanggal] telah mengajukan permohonan kepada Negara untuk melangsungkan suatu perjanjian penetapan menurut hukum sipil, sebagaimana dimaksud dalam pengumuman tersebut di atas. ii) Atas dasar dokumen-dokumen bukti yang diajukan oleh [pihak penggugat] untuk mendukung permohonannya, maka menurut pendapat Negara cukup dapat diterima bahwa [pihak penggugat] memenuhi syarat-syarat yang dituangkan dalam pengumuman Berita Negara yang dimaksud di atas, atas dasar yang mana Negara bersedia sehubungan dengan gugatan [pihak penggugat] untuk tidak bersandar pada kekadaluwarsaan, dan menawarkan mengganti kerugian yang dialami oleh [pihak penggugat] sebagai akibat kematian suaminya, [nama suami], akibat eksekusi di tempat pada [tanggal eksekusi] di [tempat eksekusi]. iii) Perjanjian penetapan ini, yang mengatur secara damai penyelesaian ganti rugi yang dialami dan/atau masih akan dialami oleh [pihak penggugat] sebagai akibat kematian [nama suami], melulu mengenai hubungan hukum antara [pihak penggugat] dan Negara. Subyek (hukum) yang lain tidak dapat menurunkan hak dari perjanjian penetapan ini. Telah menyepakati sebagai berikut Pasal 1 Pembayaran Negara membayar kepada [pihak penggugat] uang sejumlah Euro 20.000 (terbilang: dua puluh ribu Euro) sebagai pengaturan definitif dari semua kerugian yang telah dialami dan/atau akan dialami oleh [pihak penggugat] sehubungan dengan kematian suaminya [nama suami], termasuk biaya-biaya yang mungkin timbul dari bantuan hukum atau biaya lain yang mungkin dikeluarkan oleh [pihak penggugat] untuk mengajukan permohonan yang disebut di bawah butir (i) konsiderans perjanjian ini dan/atau secara lain untuk mendapatkan penyelesaian di luar pengadilan. Pembayaran akan 4

dilaksanakan melalui transfer ke [PM] dalam waktu [ ] hari sesudah perjanjian penetapan ini ditandatangani atas nama para pihak. Pasal 2 Pelunasan Final Para Pihak dengan ini menyatakan bahwa, kecuali sebagaimana ditentukan dalam perjanjian penetapan ini, antara masing-masing pihak tidak ada lagi yang dituntut sehubungan dengan kematian suami dari [pihak penggugat] akibat eksekusi hukum darurat yang disebut di bawah butir (ii) konsiderans perjanjian ini dan semua akibat yang disebabkan dan masih disebabkan karena itu, bersifat apa pun juga. Para pihak dalam hubungan ini saling memberi pelunasan penuh dan final. Pasal 3 Penambahan dan/atau perubahan Perjanjian Penetapan ini hanya dapat ditambah dan/atau diubah dengan dokumen tertulis yang telah ditandatangani oleh kedua pihak. Pasal 4 Pembatalan dan peniadaan Para Pihak melepaskan hak untuk menuntut pembatalan atau peniadaan dari perjanjian Penetapan ini. Pasal 5 Hukum yang berlaku Hukum Belanda berlaku atas Perjanjian Penetapan ini. Pasal 6 Mulai berlaku Perjanjian Penetapan ini mulai berlaku pada tanggal ditandatangani atas nama kedua pihak. Demikian telah disepakati dan dibuat dan ditandatangani dalam rangkap dua. Negara Belanda Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Untuk beliau [x]: Tanggal: Tempat: Tandatangan: [nama pihak penggugat] Untuk beliau [x]: Tanggal: Tempat: Tandatangan: 5