DRAFT PEDOMAN GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL

dokumen-dokumen yang mirip
PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN LOMBA KEPALA SEKOLAH BERDEDIKASI PENDIDIKAN KHUSUS PENDIDIKAN MENENGAH TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU SEKOLAH DASAR BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011

PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN LOMBA GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018

P E D O M A N PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU SD BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

P E D O M A N PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU PENDIDIKAN LUAR BIASA/ PENDIDIKAN KHUSUS BERDEDIKASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2011

P E D O M A N PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU SD BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TUTOR KESETARAAN SMA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

PEDOMAN PEMILIHAN TUTOR PAKET C BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2015

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PELAKSANAAN APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA BERPRESTASI TAHUN Bidang INOVASI PEMBELAJARAN BERBASIS AKHLAK MULIA

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU PAI DAN PENGAWAS PAI TAHUN 2013

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI KEPALA SEKOLAH TAHUN 2016

PETUNJUK TEKNIS APRESIASI GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (GPAI) SEKOLAH DASAR (SD) BERPRESTASI TAHUN 2012

PANDUAN TEKNIS PENULISAN NASKAH BACAAN SEKOLAH DASAR KELAS RENDAH, TAHUN 2009 KATA PENGANTAR

PEDOMAN PENYELENGGARAAN APRESIASI GURU DAN PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SEKOLAH TAHUN 2013

KERANGKA ACUAN GURU AWARD 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA. Disusun oleh: Tim Panitia Guru Award 2013 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013

PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS TAHUN 2017

PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

PEDOMAN PELAKSANAAN LOMBA KREATIFITAS GURU TINGKAT NASIONAL

PEDOMAN VISITING GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) SEKOLAH DASAR (SD)

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

05/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PNGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN LABORAN SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2018

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI

UPTD PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR DINAS PENDIDIKAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

2016, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan L

Jakarta, Maret Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik, Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd NIP

PEDOMAN PEMILIHAN KEPALA TENAGA ADMINISTRASI SEKOLAH/MADRASAH BERPRESTASI TAHUN 2016

05/PP/DITDIKTENDIK/2013 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

PANDUAN LOMBA GURU UNGGUL INOVATIF

04/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan nasional yang diatur secara sistematis. Pendidikan nasional berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tantangan terberat bagi bangsa Indonesia pada era globalisasi abad

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

06/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN TENAGA ADMINISTRASI AKADEMIK BERPRESTASI

05/PP/DITDIKTENDIK/2012 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PENGELOLA KEUANGAN BERPRESTASI

APRESIASI GURU PAI TK, SD, SMP, SMA dan SMK TAHUN 2015

PETUNJUK TEKNIS PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH MELALUI MEKANISME DANA TRANSFER DAERAH

05/SKA/DITAK/2010 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI

KODE ETIK DAN DISIPLIN UNIVERSITAS MUHAMADIYAH

PEDOMAN TEKNIS OLIMPIADE SAINS NASIONAL GURU (OSN-GURU ) TINGKAT KABUPATEN GRESIK TAHUN 2014

P E D O M A N PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU BERDEDIKASI DI SEKOLAH INDONESIA LUAR NEGERI TAHUN 2017

Nomor : DT.I.II/2/PP.03.1/1056/2011 Jakarta, 30 Juni 2011 M Lampiran : 1 (satu) lampiran Perihal : Apresiasi KKG PAI SD Kabupaten/Kota Tahun 2011

PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

Nomor : Dt. I.II/ PP.00.3/ 995 /2012 Jakarta, 27 Juni 2012 Lampiran : 1 (satu) berkas Perihal : Pemilihan Guru PAI SMP Kreatif

Buku pedoman ini disusun sebagai acuan bagi semua pihak yang terkait dengan pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi guru.

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, serta Peraturan

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2016 Direktur Karier dan Kompetensi SDM. Bunyamin Maftuh NIP

DRAFT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN TENTANG DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DRAFT PETUNJUK TEKNIS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KUASA PENGGUNA ANGGARAN SATUAN KERJA DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN,

02/PP/DITDIKTENDIK/2014 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran

PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN PEMILIHAN LABORAN BERPRESTASI TAHUN 2016

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN DOSEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Panduan Teknis Apresiasi Layanan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Melalui. Lomba Keberaksaraan Warga Belajar Pendidikan Keaksaraan Tahun 2017

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKRTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH DASAR JAKARTA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 7 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PEMILIHAN ARSIPARIS TELADAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 23 SERI E

PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU DI SEKOLAH PENYELENGGARA PENDIDIKAN INKLUSIF BERDEDIKASI DAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2017

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

02/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN KETUA PROGRAM STUDI BERPRESTASI

WALIKOTA PROBOLINGGO

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENUGASAN GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL SEBAGAI KEPALA SEKOLAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PEDOMAN BEASISWA KUALIFIKASI S2 GURU PAI CALON PENGAWAS

04/PP/DITDIKTENDIK/2011 PEDOMAN UMUM PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

PETUNJUK TEKNIS PEMILIHAN GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS SEKOLAH BERPRESTASI DAN GURU PLB/PK BERDEDIKASI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2012

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN TENAGA LABORATORIUM SEKOLAH/ PRANATA LABORATORIUM PENDIDIKAN BERPRESTASI TAHUN 2017

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

KATA SAMBUTAN Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan DIKMAS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENYELENGGARAAN FORUM ILMIAH GURU

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

- 2 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA,

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

PROGRAM I-MHERE. INDONESIA-Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) Project Sub Component B.2a DOKUMEN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN 2018

PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN KEPADA GURU PENDIDIKAN KHUSUS BERDEDIKASI DAN BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2018

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN TEKNIS PEMILIHAN GURU PLB / PK BERDEDIKASI TINGKAT PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2011

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 25 TAHUN 2013 TENTANG

I. PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan, setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku

Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara Nomor : 1179/H5.1.R/SK/SDM/2008 Tentang Kode Etik dan Peraturan Disiplin Dosen Universitas Sumatera

PERATURAN WALIKOTA PANGKALPINANG NOMOR 07 TAHUN 2014

Transkripsi:

PEDOMAN GURU BERDEDIKASI PENDIDIKAN MENENGAH DI DAERAH KHUSUS TINGKAT NASIONAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH TAHUN 2013

KATA PENGANTAR Berbagai upaya pemerintah telah dilakukan untuk membangun mutu pendidikan nasional. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Penyelenggarakan pendidikan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) disebutkan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dalam mencapai tujuan pendidikan nasional peran dan tanggungjawab guru sangat mutlak. Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah yang memegang peran utama dalam rangka implementasi fungsi dan upaya mencapai tujuan nasional tersebut. Untuk menjalankan tugas utama guru harus memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi professional. Kondisi goegrafis di Indonesia wilayah laut dan kepuluan, maka layanan pendidikan tersebar ke pelosok wilayah sesuai domisili masyarakat termasuk wilayah khusus. Tentu saja terdapat perbedaan tugas, tanggungjawab dan peran guru yang bertugas dalam khusus dan wilayah desa dan perkotaan. Perbedaan ini diapresiasi oleh pemerintah untuk memberikan penghargaan kepada guru SMA/SMK di wilayah khusus. Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan Nasional melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh untuk lebih memberdayakan guru, ii

terutama guru SMA/SMK berdedikasi. Hal ini sesuai amanat Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 36 ayat (1) bahwa Guru yang berprestasi, berdedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di daerah khusus berhak memperoleh penghargaan dan berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Pasal 30 ayat (1) bahwa Guru memiliki hak untuk mendapatkan penghargaan sesuai dengan prestasi kerja, dedikasi luar biasa, dan/atau bertugas di Daerah Khusus. Implementasi kebijakan tersebut maka diadakan Penghargaan Guru SMA/SMK Berdedikasi Tahun 2013. Pemberian penghargaan tersebut diberikan kepada guru atas prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat (inovatif) atau kreatif dalam memecahkan permasalahan pada pelaksanaan tugas dan tanggungjawab. Pedoman ini merupakan acuan dasar bagi Dinas pendidikan Propinsi dan Kabupaten Kota serta Panitia Nasional, dalam menyelenggarakan pemilihan guru SMA/SMK berdedikasi tahun 2013. Melalui pemilihan guru berdedikasi pada daerah khusus diharapkan semua pemangku kepentingan akan meningkatkan komitmennya dalam pembinaan dan pengembangan profesionalisme guru satuan pendidikan menengah diwilayah khusus dalam mendukung peran sertanya mencerdaskan kehidupan bangsa. Jakarta, Maret 2013 Direktur Pembinaan PTK Dikmen ttd Surya Dharma, MPA, Ph.D NIP. 195309271979031001 iii

DAFTAR ISI Kata Pengantar. i Daftar Isi.. vi BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Dasar Hukum 3 C. Tujuan 4 D. Pengertian.. 3 E. Asas-asas penghargaan.... 5 F. Sasaran... 6 G. Waktu dan Tempat... 7 BAB II. KRITERIA GURU PENDIDIKAN MENENGAH BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS A. Kriteria Umum 8 B. Kriteria Khusus 8 BAB III. PROSEDUR PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN A. Tata Cara Pengusulan 10 B. Pejabat yang menetapkan 10 C. Penghargaan dan Pembiayaan 10 D. Pemanggilan Peserta. 12 BAB III. PENUTUP.. 14 Lampiran 1 Daftar Kab/kota/Daerah Khusus/Terpencil 15 Lampiran 2 Biodata.... 18 Lampiran 3 Sistimatika Laporan.... 20 iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada hakekatnya pendidikan dalam konteks pembangunan nasional mempunyai fungsi: (1) sebagai pemersatu bangsa, (2) penyamaan dan pemberian kesempatan kehidupan individu, (3) pengembangan potensi diri. Pendidikan diharapkan dapat mempererat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk berpartisipasi dan mengembangkan potensi sekalipun kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kondisi kehidupan yang bervariasi pada setiap daerah berakibat banyaknya pemukiman terpencil dan tertinggal. Penduduk yang bermukim di daerah khusus (tertinggal, terdalam dan terluar), berhak mendapat pelayanan pendidikan bagi mereka. Hal tersebut menuntut konsekuensi guru SMA/SMK dihadapkan dengan tantangan, perjuangan dan dedikasi yang lebih tinggi. Begitu pula yang dihadapi oleh guru SMA/SMK di daerah khusus memiliki peran yang sangat strategis sekaligus bertanggungjawab atas ketercapaian tujuan pendidikan nasional, juga memiliki jiwa dalam menjaga persatuan dan keutuhan NKRI. Sejalan dengan disahkannya Undang Undang Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen dan Permen 74 tahun 2008 tentang Penghargaan Guru Berprestasi dan Berdedikasi di Daerah Khusus, maka pemerintah berupaya merealisasikan kebijakan tersebut dengan pemberian penghargaan guru berdedikasi pada daerah khusus, melalui mekanisme penyeleksian dari tingkat gugus wilayah hingga tingkat nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah melalui Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah mengadakan kegiatan pemberian penghargaan kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi yang bertugas di daerah khusus. 1

Adapun ciri daerah khusus yang dimaksud ditandai dengan daerah 3T (Terluar, Terdalam, Tertinggal). Berdedikasi ditandai dengan pencapaian atas prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfat (inovatif) atau cara kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam tugasnya dengan penuh tanggungjawab. Penghargaan Guru SMA/SMK berdedikasi tersebut sebagai wujud upaya pemerintah mendukung guru yang telah melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian, mencerdaskan generasi bangsa khususnya di daerah khusus. Penghargaan juga merupakan ungkapan terima kasih atas kinerja guru agar selalu meningkatkan dedikasi, prestasi kerja, kemampuan profesional dan mempertinggi harkat, martabat guru serta dalam rangka memperkuat rasa persatuan dan kesatuan nasional melalui jalur pendidikan. Dalam menjalankan tugas di daerah khusus di satu pihak Guru SMA/SMK Berdedikasi dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi yang cukup sulit, antara lain kondisi alam, sosial, ekonomi, komunikasi, transportasi, serta berbagai kesulitan lainnya. Sedangkan di pihak lain dalam melaksanakan tugasnya Guru SMA/SMK dituntut tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, serta semangat tinggi atas pengabdian. Oleh karena itu atas darma baktinya yang penuh tanggungjawab terhadap bangsa dan negara, kepada mereka diberikan penghargaan. Berdasarkan pentingnya pemberian penghargaan guru SMA/ SMK Berdedikasi di daerah khusus maka diperlukan adanya pedoman yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam pelaksanaan seleksi guru guru SMA/SMK Berdedikasi di daerah khusus di seluruh wilayah NKRI. 2

B. Landasan Hukum Pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK Berdedikasi berlandaskan pada beberapa landasan hukum yang berkesesuaian, diantaranya : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 32 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi dan Kualifikasi Akademik Guru Pendidikan Khusus. 5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru 6. Keputusan Presiden Nomor 23 Tahun 1976 tentang Hadiah Seni, Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Pengabdian dan Olahraga. 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional. 8. Instruksi Presiden No 1 tahun 2010 tentang Instruksi Presiden Nomor 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010. C. Tujuan Kegiatan pemberian penghargaan guru SMA/SMK Berdedikasi, hakekatnya bertujuan untuk pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK yang berdedikasi di daerah khusus di Wilayah NKRI, hingga semua guru mampu mendukung dan meningkatkan motivasi, prestasi dan pengabdian didaerahnya masing-masing. 3

D. Manfaat Manfaat pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK yang berdedikasi di daerah khusus ini, adalah : 1. Mengangkat harkat dan martabat guru atas dedikasi, prestasi, dan pengabdian profesionalitasnya sebagai pendidik bangsa dihormati dan dihargai oleh masyarakat, pemerintah dan seluruh lapisan rakyat Indonesia. 2. Memberikan motivasi pada guru untuk meningkatkan prestasi, pengabdian, loyalitas dan dedikasi serta darma baktinya pada bangsa dan negara melalui pelaksanaan kompetensinya secara profesional sesuai kualifikasi masing masing. 3. Meningkatkan kesetiaan, keiklasan dan loyalitas guru dalam melaksanakan tugas, peran dan fungsinya dengan penuh rasa tanggungjawab sebagai seuatu profesi meskipun bekerja di daerah yang terpencil atau terbelakang; daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam; bencana sosial; atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain yang mengharuskan menjalani kehidupan secara prihatin. E. Ruang Lingkup Terdapat dua hal yang perlu diperjelaskan berkenaan ruang lingkup dalam pedoman ini, diantaranya : 1. Daerah khusus adalah daerah yang tertinggal, terdalam dan terluar, yakni daerah dengan kondisi masyarakat adat yang terpencil; daerah perbatasan dengan negara lain; daerah yang mengalami bencana alam; bencana sosial; atau daerah yang berada dalam keadaan darurat lain. 2. Berdedikasi adalah kemampuan guru dalam menjalankan tugas pekerjaaannya melalui peran dan fungsinya prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat (inovatif) atau kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan 4

tugasnya dengan ikhlas dan penuh tanggungjawab melaui pendidikan serta mempunyai nilai manfaat untuk mencerdaskan dan membangun karakter generasi bangsa berwawasan NKRI. E. Asas asas Penghargaan Untuk menjamin ketepatan dan sesuai dengan latar belakang dan tujuannya, maka pemberian penghargaan pada guru di daerah khusus diselenggarakan berdasarkan asas- asas sebagai berikut : 1. Asas Pengganjaran Jasa profesionalitas guru yang bersifat kemanusiaan disertai kemampuan dan kesetiaan menanamkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia kepada peserta didik dan layak untuk diberi imbalan. 2. Asas Keadilan Pemberian penghargaan kepada guru harus bebas dari kepentingan kelompok atau golongan berdasarkan suku, agama, ras, daerah, tetapi sepenuhnya didasarkan atas pertimbangan keadilan berdasarkan prestasi, pengabdian, dedikasi dan loyalitasnya dalam mewujudkan proses pembelajaran yang berkualitas. 3. Asas Akuntabilitas Pemberian penghargaan harus didasarkan pada hasil penilaian yang obyektif dan jujur, dengan mengikutsertakan semua unsur yang terkait. 4. Asas Arus Bawah (Bottom Up) Pemberian penghargaan harus didasari oleh kepercayaan pada kemampuan melakukan penilaian secara obyektif oleh aparat yang ada di lapangan (stakeholders) yang langsung dapat mengamati dan mengikuti kegiatan guru dalam melaksanakan profesinya di sekolah dan pengabdiannya di masyarakat. 5. Asas Motivasi Pemberian penghargaan harus difokuskan pada aspek aspek yang berhubungan dengan pekerjaan guru sebagai suatu 5

profesi/prestasi, kinerja, pengabdian, kesetiaan, disiplin, dedikasi dan loyalitas, agar berfungsi untuk meningkatkan motivasi kerja dan berpengaruh pada pengembangan karier guru. 6. Asas Keseimbangan Penghargaan harus seimbang dalam arti kesempatan dalam meningkatkan profesionalitasnya untuk guru-guru di daerah khusus sama dengan guru yang berdomisili di daerah perkotaan. 7. Asas Demokrasi Pemberian penghargaan harus memberikan peluang yang sama pada semua guru untuk berkompetisi dalam suasana kebebasan dalam mengimplementasikan profesionalitasnya, melalui kreatifitas, inisiatif, prakarsa, dan kepeloporan dalam bekerja, sepanjang tidak merugikan kepentingan peserta didik, masyarakat, bangsa dan negara. 8. Azas Kebermanfaatan Dedikasi dalam bentuk kinerja yang berdayaguna untuk menyelesaikan permasalahan pembelajaran di daerah khusus untuk mncapai mencerdasakan generasi bangsa dan membentuk karakter berwawasan membangun NKRI serta memberikan nilai manfaat bagi lingkungan kerjanya. 9. Azas keberlanjutan Kinerja berdedikasi dilakukan oleh guru secara terus menerus dan membentuk budaya kerja dalam menjalankan peran dan fungsinya untuk meningkatkan mutu pendidikan. F. Sasaran Penghargaan ini secara selektif dan kompetitif diberikan kepada 33 orang guru SMA/SMK Berdedikasi Daerah Khusus dari 33 provinsi di seluruh Indonesia berstatus sebagai guru pegawai negeri sipil (Guru PNS) maupun guru Non PNS. 6

G. Waktu dan Tempat Pemberian penghargaan kepada guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi akan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2013 di Jakarta. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan Pemberian Penghargaan kepada Guru Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2013. 7

BAB II KRITERIA DAN PENILAIAN GURU SMA/SMK BERDEDIKASI DI DAERAH KHUSUS A. Kriteria Umum 1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Setia dan taat kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 3. Memiliki moralitas, kepribadian dan kelakuan yang baik 4. Dapat dijadikan panutan/tauladan oleh siswa, teman sejawat dan masyarakat sekitarnya. 5. Mencintai tugas dan tanggungjawab terhadap pekerjaan di daerah khusus. B. Kriteria Khusus 1. Memiliki kualifikasi akademik S1/D IV. Jika di daerah/wilayah khusus tersebut tidak ada guru yang berkualifikasi S1/D IV, maka boleh berkualifikasi minimal D1 dengan prestasi pengabdian yang luar biasa. 2. Melaksanakan tugas sebagai guru SMA/SMK di daerah khusus/terpencil sekurang-kurangnya selama 4 (empat) tahun secara terus menerus atau selama 8 (delapan) tahun secara terputus-putus. 3. Berusia minimal 30 tahun (pada waktu mengikuti seleksi). 4. Melampirkan surat tugas tahunan dari kepala sekolah bahwa yang bersangkutan sebagai guru di SMA/SMK. 5. Setiap Provinsi hanya mengirimkan satu orang peserta sebagai utusan hasil seleksi tingkat provinsi. 6. Melampirkan Surat Keterangan sebagai peringkat satu di Tingkat Provinsi. 8

7. Tidak pernah dijatuhi hukuman disiplin tingkat sedang atau tingkat berat dibuktikan dengan surat keterangan dari kepala dinas pendidikan Kabupaten. 8. Menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, dan kedisiplinan, serta komitmen tinggi dalam meningkatkan mutu pendidikan dibuktikan dengan surat keterangan dari Kepala Dinas Pendidikan bagi guru PNS atau surat keterangan dari penyelenggara pendidikan bagi guru Non PNS. 9. Menunjukkan kepribadian dan hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar dan peserta didik selama bertugas di daerah khusus/terpencil. 10. Belum pernah menerima penghargaan yang sejenis di tingkat nasional. Catatan: setiap kreteria dibuktikan dengan surat keterangan /foto copy SK yang dilegalisir sebagai bukti pencapaian kinerja dari pejabat atau atasan lagsung. C. Penilaian 1. Penilaian prestasi kerja, pengabdian, kesetiaan pada lembaga, berjasa pada negara, maupun menciptakan karya yang bermanfaat (inovatif) atau cara kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam tugasnya, dalam berbagai bentuk dokumen (bukti fisik misalnya: laporan pengalaman pengabdian, foto/video kegiatan pengabdian dan kondisi wilayah) dalam bentuk portofolio. 2. Penilaian kepribadian dan sosial. 3. Penilian hasil paparan. 9

No Tabel 1 Panduan Penilaian Guru Berdedikasi Tingkat Nasional Aspek Penilaian 1 a. Penilaian prestasi kerja b. Pengabdian c. Kesetiaan pada Lembaga, d. Jasa pada negara, e. Menciptakan karya yang bermanfaat (inovatif) atau cara kreatif untuk memecahkan permasalahan dalam tugasnya. 2 Kompetensi Kepribadian dan Teknik Penilaian Potopolio Wawancara DRAFT Skor Nilai 50 Potopolio 30 Kompetensi Sosial Wawancara 3 Kemampuan Berkomunikasi Paparan 20 Catatan: dokumen lengkap hasil proses penilaian dan fortofilio guru berdedikasi peringkat I tingkat provinsi dikirim ke tingkat nasional bersamaan dengan pengiriman data peserta. 10

BAB III PROSEDUR PENETAPAN PENERIMA PENGHARGAAN DRAFT A. Tata Cara Pengusulan 1. Sekolah Menyeleksi satu guru berdedikasi berdasarkan persyaratan dan kreteria yang ditentukan untuk ditetapkan sebagai peserta seleksi di tingkat gugus wilayah khusus. 2. Dinas Pendidikan Kabupaten menyeleksi guru SMA/SMK yang bertugas di wilayah khusus dan menetapkan satu guru berdedikasi sebagai penerima penghargaan, berdasarkan persyaratan dan kreteria yang ditentukan, dan menyampaikan kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. 3. Dinas Pendidikan Provinsi menyeleksi berdasarkan persyaratan dan kreteria yang ditentukan sebagai guru SMA/SMK Berdedikasi hasil seleksi dinas pendidikan kabupaten Daerah Khusus/Terpencil dan menetapkan satu guru berdedikasi mewakili tingkat provinsi. Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi mengusulkan 1 (satu) orang guru tersebut ke Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. 4. Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah memproses usulan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi berdasarkan persyaratan dan kreteria yang ditentukan untuk ditetapkan sebagai calon peserta guru SMA/SMK Berdedikasi Tingkat Nasional. 5. Nama dan identitas guru SMA/SMK Berdedikasi calon penerima penghargaan tingkat nasional harus sudah dikirimkan ke Panitia Pemberian Penghargaan Guru Tingkat Nasional dan Berdedikasi selambat-lambatnya tanggal 10 Juli 2013 dengan alamat: 11

Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah, Up. Kasubdit PTK PKLK, Dit. P2TK Dikmen Gedung D Lantai 12 Kemendikbud Jalan Jend. Sudirman Pintu 1, Senayan Jakarta 10270 Telp. (021) 57974109 e-mail: subdit_pklk@yahoo.co.id Peringkat I Peringkat II Peringkat III B. Pejabat yang Menilai dan Menetapkan 1. Calon penerima penghargaan bagi guru SMA/SMK Daerah Khusus berdedikasi di Tingkat Sekolah/ Kecamatan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Sekolah/ Kepala Dinas Pendidikan Wilayah Gugus. 12

2. Calon penerima penghargaan bagi guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi di Tingkat Kabupaten ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten. 3. Calon penerima penghargaan bagi guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi di Tingkat Provinsi ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi. 4. Guru SMA/SMK Daerah Khusus yang berdedikasi di Tingkat Nasional ditetapkan dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional. C. Penghargaan dan Pembiayaan 1. Tingkat Provinsi a. Pemerintah Provinsi/Dinas Pendidikan Provinsi memberikan penghargaan kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi di Daerah Khusus/Terpencil Tingkat Provinsi berupa piagam penghargaan dari Gubernur atau Kepala Dinas Pendidikan Provinsi dan penghargaan lainnya. b. Biaya seleksi atau penentuan calon guru Berdedikasi di Daerah Khusus penerima penghargaan di tingkat Provinsi ditanggung oleh Pemerintah Provinsi/Dinas Pendidikan Provinsi, serta sumbangan pihak lain/sponsor yang tidak mengikat. 2. Tingkat Nasional a. Menteri Pendidikan Nasional memberikan penghargaan berupa piagam penghargaan dan penghargaan lainnya. b. Biaya transportasi dari tempat tugas (pulang-pergi) yang bersangkutan dan akomodasi selama di Jakarta ditanggung oleh Anggaran Kementerian Pendidikan Nasional yang relevan, yaitu Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah atau sumbangan pihak lain/sponsor yang tidak mengikat. 13

D. Pemanggilan Peserta 1. Pengiriman nama calon penerima penghargaan guru SMA/SMK Daerah Khusus berdedikasi harus dilengkapi dengan persyaratan administrasi sebagai berikut: a. Fotocopy SK pengangkatan sebagai guru SMA/SMK Daerah Khusus dari pejabat yang berwenang untuk guru PNS dan dari penyelenggara pendidikan atau yayasan untuk guru bukan PNS yang dilegalisasi oleh Dinas Pendidikan setempat. b. Fotocopy ijazah terakhir yang dilegalisasi. c. Fotocopy SK terakhir yang dilegalisasi. d. Surat keterangan aktif mengajar dari atasan langsung yang bersangkutan. e. Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Gubernur sebagai Guru Berdedikasi f. Pas photo ukuran 3 x 4 sebanyak 4 lembar. g. Biodata dengan format sebagaimana terlampir. h. Ukuran baju PSL (pakaian sipil lengkap) untuk guru lakilaki dan blazer bagi guru perempuan. 2. Calon penerima penghargaan akan dipanggil ke Jakarta setelah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi untuk menerima penghargaan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia serta dapat mengikuti acara kenegaraan dan kunjungan ke beberapa tempat bersejarah dan objek wisata di Jakarta pada bulan Agustus 2013. 14

BAB IV PENUTUP Tidak semua guru siap mengabdi secara berdedikasi di Daerah Khusus/Tertinggal. Berdasarkan hal tersebut, untuk meningkatkan dedikasi, prestasi kerja, kemampuan profesional dan mempertinggi harkat, martabat guru serta dalam rangka memperkuat rasa persatuan dan kesatuan nasional melalui jalur pendidikan, kepada guru yang telah melaksanakan tugas dengan penuh pengabdian dan dedikasi layak diberikan penghargaan. Pemberian penghargaan yang diberikan oleh pemerintah kepada Guru SMA/SMK Berdedikasi yang bertugas di daerah khusus/tertinggal merupakan ungkapan terima kasih atas jasa, pengabdian dan prestasi para Guru SMA/SMK. Hal ini didasari atas realitas bahwa kondisi geografis wilayah Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan kondisi kehidupan yang bervariatif pada setiap daerah berakibat banyaknya pemukiman terpencil dan terisolir. Kondisi di atas membawa konsekuensi, bahwa dalam menjalankan tugas di daerah khusus di satu pihak guru dihadapkan pada berbagai situasi dan kondisi yang cukup sulit, antara lain kondisi alam, sosial, ekonomi, komunikasi, transportasi, serta berbagai kesulitan lainnya, sedangkan di pihak lain dalam melaksanakan tugasnya guru dituntut tanggung jawab, dedikasi, loyalitas, serta semangat tinggi. Atas pengabdian dan darma baktinya terhadap bangsa dan negara, sepantasnyalah kepada mereka diberikan penghargaan. Mudah-mudahan pedoman ini dapat menjadi acuan bagi semua pihak yang berkepentingan untuk mengirimkan calon peserta sesuai dengan ketentuan atau penunjukan guru berdedikasi yang bertugas di daerah khusus/tertinggal yang benar-benar layak menerima penghargaan. 15

Lampiran 1. Biodata Peserta BIODATA PESERTA PENGHARGAAN BAGI GURU SMA/SMK BERDEDIKASIDI DAERAH KHUSUS/TERTINGGAL TINGKAT NASIONAL TAHUN 2013 (Diisi dengan huruf kapital/huruf besar dan jelas) 1. Nama (lengkap dengan gelar) :... 2. NUPTK :... 3. NIP/KARPEG/NIY *) :... 4. NRG/No Sertifikat Pendidik :... 5. J a b a t a n :... 6. Pangkat, Gol. Ruang :... 7. Masa kerja :... 8. Tempat, tanggal lahir :... 9. A g a m a :... 10. Jenis kelamin :... 11. Mata pelajaran yang diajarkan :... 12. Pendidikan terakhir :... 13. Fakultas/jurusan :... 14. Hobi :... 15. Status Perkawinan :... 16. Profil Sekolah :... a. Bidang Studi yg diajar :.. 1) Kelas I :...peserta didik 2) Kelas II :...peserta didik 3) Kelas III :...peserta didik b. Jumlah Guru 1) Guru PNS :... orang 2) Guru Non PNS :... orang c. Lokasi Sekolah 1) Dari Ibukota Kecamatan :. 2) Dari Ibukota Kab./Kota :. 16

17. Alamat sekolah a. Nama sekolah :... b. Jalan :... c. Kelurahan :... d. Kecamatan :... e. Kabupaten/Kota *) :... f. Provinsi :... Kode Pos :... Nomor Telp Sekolah/Kantor... Fax :... Website :... Email Sekolah :... 18. Alamat rumah a. Jalan :... b. Kelurahan :... c. Kecamatan :... d. Kabupaten/Kota *) :... e. Provinsi :... KodePos :... Nomor Telp.Rumah... Nomor HP :... Email :... Peserta,... Pas Photo 3 x 4 (...) NIP... **)Coret yang tidak perlu. **) apabila tempat yang disediakan kurang, dapat ditulis pada kertas lain. 17

Catatan: data ini dikirim dan dilengkapi dengan dokumen forto folio yang disyahkan oleh Dinas Pendidikan dan laporan kinerja guru berdedikasi 18

Lampiran 2 DESKRIPSI PENGABDIAN GURU BERDEDIKASI 1. Pengertian Deskripsi pengabdian guru berdedikasi adalah paparan berkenaan dengan gambaran keseluruhan pengabdian dalam proses pelaksanaan tugas, khususnya pada daerah khusus dipaparkan secara sistematik disertai dengan bukti-bukti fisik memadai. 2. Proses pembuatan laporan bukti kinerja pengabdian guru berdedikasi dapat dilakukan pendampingan oleh Diknas Pendidikan setempat (pendampingan pemberkasan : peserta diperbolehgkan mendapatkan bantuan untuk menyusun/ mempersiapkan berkas-berkas yang akan dikirim ke tingkat nasional oleh pihak yang ditunjuk oleh dinas pendidikan setempat). 3. Kelengkapan laporan berupa kinerja berupa bukti foto/video pelaksanaan kerja pengabdian dan lokasi daerah khusus. 4. Sistematika isi laporan sebagai berikut: BAB I : PENDAHULUAN A. Analisis situasi: Bagian ini menjelaskan tentang keadaan wilayah dan sekolah dari segi geografis, sosial, ekonomi, sarana transportasi, jumlah penduduk usia sekolah dan sikap masyarkat terkait dengan pendidikan B. Program Kegiatan Bagian ini berisi tentang bentuk-bentuk kegiatan pengabdian yang telah dilakukan dalam memcahkan masalah pendidikan di sekolah dan wilayah daerah khusus. C. Tujuan Program 19

Bagian ini berisi tentang target pencapaian program kegiatan pengabdian sesuai bentuk-bentuk program kerja yang dilakukan. D. Sasaran Program Bagian ini berisi penjelasan tentang subyek yang dikenai program dan terlibat dalam melaksanakan kinerja pengabdian di wilayah khusus. E. Manfaat Program Bagian ini menjelaskan tentang kegunaan program pengabdian bagi subyek sasaran, sekolah dan wilayah lingkungan masyarakat tempat bertugas. II. PROFIL PENGABDIAN A. Profil Guru Memaparkan tentang perjalanan pengabdian guru mulai dari awal bertugas sampai mencapai hasil menjadi guru berdedikasi di tingkat provinsi, yang memiliki berbagai macam inovasi yang telah berjalan di daerahnya. B. Profil Sekolah : Memaparkan tentang keberadaan sekolah berkenaan dengan : Kurikulum dan pembelajaran, peserta didik, keuangan, sarana prasarana, ketegaan, administrasi dan keorganisasian, peran serta masyarakat, lingkungan, budaya dan kultur. C. Tantangan dan Kendala dalam Proses Pelaksanaan Tugas Memaparkan berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi baik instrinsik maupun ekstrinsik dalam pelaksanaan tugas di daerah khusus. D. Kreativitas yang dilakukan sebagai bentuk solusi terhadap Tantangan dan Kendala yang Dihadapi, 20

Memaparkan kreativitas yang dilakukan oleh guru berdedikasi dalam menghadapi berbagai tantangan dan kendala yang dirasakan selama proses pengabdian di daerah khusus. Dijelaskan secara rinci dan jelas, mencakup dan memperhatikan aspek-aspek : jenis masalah yang dihadapi, alternatif solusi yang diambil pada setiap masalah, strategi penyelesain masalah, pendekatan penyelesaian masalah, dukungan penyelesaian masalah, pengendalian masalah yang dihadapi dan ditindaklanjuti dengan proses perbaikan berkelanjutan. E. Hasil Pencapian Kegiatan Memaparkan hasil dan dampak dari kreativitas yang telah dilakukan sebagai solusi terhadap berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi selama melaksanakan tugas. F. Harapan Masa Depan Memaparkan berbagai harapan masa depan dalam rangka peningkatan pelayanan pendidikan khususnya di daerah khusus berdasarkan kreativitas yang telah dilakukan dan kondisi daeerah masing-masing. BAB III : PENUTUP Lampiran Berisi bukti penguat kinerja pengabdian yang dijelaskan dalam isi laporan seperti: foto/video kegiatan dan kondisi sekolah, kondisi wilayah. 21

22