Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipenuhinya kebijakan manajemen. Menurut Warren, Reeve & Fees (1999), Pengendalian Internal merupakan kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi akurat dan memastikan bahwa perundang-undangan undangan serta peraturan dipatuhi sebagaimana mestinya
1. Lingkungan Pengendalian 2. Penaksiran Resiko 3. Aktivitas Pengendalian 4. Informasi dan Komunikasi 5. Pemantauan
Tindakan, kebijakan dan prosedur yang merefleksikan seluruh sikap top manajemen, dewan pembina, pengawas dan pemilik entitas tentang pentingnya pengendalian internal. Lingkungan Pengendalian merupakan komponen SPI yang paling mendasar. Faktor-faktor yang mempengaruhi: Nilai dan etika Komitmen Partisipasi Filosofi dan gaya operasi Struktur Organisasi Pembagian wewenang dan tanggung jawab Kebijakan
Mengidentifikasi organisasi dan menganalisanya terhadap resiko yang relevan dalam pencapaian tujuannya. Resiko terdiri dari: Resiko Umum dan Resiko Bawaan. Hal-hal yang mempengaruhi resiko : 1. Perubahan lingkungan 5. Penggunaan teknologi baru operasi 6. Pengembangan aktivitas dan 2. Perubahan struktur atau wilayah operasi baru komposisi personel 7. Penerbitan standar baru 3. Pengembangan sistem 8. dan lain-lain informasi 4. Pertumbuhan organisasi
Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksakan untuk menghadapi resiko yang ditaksir Aktivitas pengendalian dapat dilakukan melalui cara : Pemisahan tugas yang memadai Otorisasi i yang tepat t atas transaksi dan aktivitas it Pendokumentasian dan pencatatan yang memadai Pengawasan aset dan pencatatan dengan fisik Pemeriksaan independen atas kinerja Kebijakan baru untuk mencegah resiko atas kejadian yang merugikan yang terjadi sebelumnya atau yang belum terjadi
Informasi meliputi pemilihan sistem informasi yang relevan dan kualitas informasi yang dihasilkan sistem. Komunikasi mencakup pemahaman peran dan tanggung jawab invidual berkenaan dengan pengendalian internal. Pemantauan menjadi proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian internal sepanjang waktu. Aktivitas itas pemantauan dilakukan terus menerus dan terdapat kegiatan evaluasi secara terpisah.
Informasi dan Komunikasi Pemantauan
1. Struktur organisasi yang MEMISAHKAN TANGGUNGJAWAB FUNGSIONAL secara tegas. 2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang MEMBERIKAN PERLINDUNGAN YANG CUKUP terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan biaya organisasi. 3. PRAKTIK YANG GSEHAT dalam daa melaksanakan ea a a tugas dan fungsi setiap unit organisasi. 4. KARYAWAN BERKUALITAS sesuai dengan tanggungjawabnya.
Informasi dan Komunikasi Pemantauan
Informasi dan Komunikasi Pemantauan
Pemisahan Tanggungjawab Fungsional Karyawan Berkualitas Perlindungan yang Cukup Praktik yang Sehat
Kata sistem berasal dari dari kata systema, dari bahasa Yunani, yang artinya himpunan bagian atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Atau juga bisa diartikan: sekelompok elemen yang independen namun saling terkait sebagai satu kesatuan. Setiap sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar dan terdiri dari berbagai sistem yang lebih kecil, yang disebut subsistem. Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok organisasi. Sedangkan prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi organisasi yang terjadi berulang-ulang. J di t i t t di i d i j i d d k Jadi, suatu sistem terdiri dari jaringan prosedur, sedangkan prosedur merupakan urutan kegiatan klerikal.