BAB I PENDAHULUAN. semakin lama semakin meningkat ini harus dihadapi oleh perusahaan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB II LANDASAN TEORI. a. Pengertian Auditing Menurut Sukrisno Agoes : mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

AUDIT SIKLUS PENJUALAN P E N J U A L A N P I U T A N G PPN P E R S E D I A A N H P P R E T U R P E N J U A L A N

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

Trade Debt & Other Debt AUDIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA. melakukan pekerjaannya seorang auditor harus memiliki pedoman, langkah-langkah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi yang berkembang saat ini, bila dilihat dari perkembangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

PEMERIKSAAN PIUTANG. 1.Sifat dan contoh Piutang 2.Tujuan Pemeriksaan (Audit Objective) Piutang 3.Prosedur Pemeriksaan Piutang

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

BAB II LANDASAN TEORI. dalam hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu. Kadang-kadang jenis audit ini

AUDIT PIUTANG USAHA PADA PT. AGUS SUTA LINE DI SAMARINDA. Wijaya Rossa Prawinata

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha menuntut pimpinan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Arens, Elder dan Beasley yang diterjemahkan oleh Wibowo,

BAB I PENDAHULUAN. Peranan karyawan tidak dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB IV PEMBAHASAN. dilakukan penulis untuk mengetahui jenis usaha yang dijalankan oleh perusahaan,

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut American Accounting Association (AAA) Siti Kurnia Rahayu

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB IV PEMBAHASAN AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

Bab I Pendahuluan 1 BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan di dunia usaha semakin ketat, disamping itu perekonomian Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi dan sistem informasi dewasa ini menuntut perusahaan-perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Harapan membaiknya kondisi ekonomi nasional tampaknya sulit menjadi

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP), pengendalian internal

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB III PEMBAHASAN HASIL PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Praktek di PT. Dirgantara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi menuntut pertumbuhan perekonomian khususnya dunia usaha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit

BAB II LANDASAN TEORITIS

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit merupakan hal yang cukup penting bagi suatu perusahaan karena

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini akan membahas lebih jauh mengenai pengaruh Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi piutang menurut Standar Akuntansi Keuangan No.9 (revisi 2009)

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

RECEIVABLE (TAGIHAN / PIUTANG) Klasifikasi Piutang (Classifications of Receivables)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

BAB II LANDASAN TEORI

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

BAB II LANDASAN TEORI. Tunggal, A.W. (2008), Audit operasional merupakan audit atas operasi yang

EVALUASI PROSEDUR AUDIT DALAM RANGKA PEMENUHAN TUJUAN AUDIT ATAS PIUTANG USAHA

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi yang sedang digiatkan oleh pemerintah Indonesia mengakibatkan semakin berkembangnya berbagai bidang usaha. Ketatnya yang semakin lama semakin meningkat ini harus dihadapi oleh perusahaan untuk mencapai tujuan utamanya yaitu memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan adanya manajemen perusahaan yang mampu melaksanakan perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian aktivitas perusahaan yang baik, serta ditunjang oleh personil yang berkualitas agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Saat ini perusahaan yang sedang berkembang menuntut penanganan yang lebih profesional di bidang manajemen. Manajemen perusahaan harus menyusun struktur pengendalian dalam rangka membantu perusahaan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Tujuan utama dari pengendalian ini adalah untuk mengamankan dan melindungi baik catatan dan aktiva perusahaan serta untuk menghasilkan data yang andal yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan. Adanya pengendalian intern yang memadai diperlukan di dalam perusahaan, tetapi pengendalian intern yang baik belumlah cukup bila tidak diterapkan sebagaimana mestinya. Keberhasilan pelaksanaan pengendalian intern yang ada ini merupakan tanggung jawab manajemen perusahaan. 1

Dari berbagai aspek yang ada dalam perusahaan, pengendalian penerimaan piutang merupakan hal yang penting. Dalam menghadapi era globalisasi ini, perusahaan harus menetapkan strategi untuk bersaing menghadapi perusahaan perusahaan lain. Salah satu strategi yang dilaksanakan perusahaan dalam meningkatkan penjualan dan manarik pelanggan adalah dengan cara melaksanakan penjualan kredit. Makin lama jangka waktu pelunasan yang diberikan, maka makin Banyak konsumen yang tertarik akibat dari penjualan kredit tersebut itulah yang menimbulkan piutang dagang. Perusahaan yang jumlah piutangnya cuku besar harus dapat mengendalikan piutangnya dengan baik, karena mengingat risiko yang terkandung di dalamnya cukup besar yaitu kemungkinan tidak tertagihnya piutang tersebut pada waktunya, sehingga perusahaan menderita kerugian. Pada umunya Piutang digolongkan dalam dua kategori, yaitu piutang dagang dan piutang non-dagang. Piutang dagang meliputi : piutang yang timbul karena transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa dalam rangka kegitan usaha normal perusahaan. Didalam pemeriksanaan perkiraan piutang dagang pemeriksaan harus dilakukan atas perkiraan-perkiraan yang ada hubungannya dengan perkiraan piutang seperti retur dan potongan penjualan, biaya piutang tak tertagih, potongan tunai yang diambil, penyisihan piutang ragu-ragu, pemeriksaan kas dan lain-lain. Oleh karena itu adalah logis dan tepat untuk melakukan pemeriksaan penjualan. Pemeriksaan atas piutang terutama diarahkan untuk menentukan keabsahan, kelengkapan dan dapat ditagihnya jumlah piutang yang tertera dalam neraca. 2

Prosedur-prosedur penyajian akuntansi meliputi antara lain : konfirmasi secara langsung kepada rekanan bisnis, menentukan umur piutang dan pisah batas (cut off) penjualan. Alasan penulis meneliti pada perusahaan tersebut karena pengendalian piutangnnya belum efektif, hal ini disebabkan: 1. Collection ability atau kemampuan memungut piutang rendah 2. Sistem pemungutan piutangnya kurang memadai. 3. Sanksi pemungutan piutangnya tidak terlalu tegas. 4. Karena piutang terlalu besar. 5. Adanya kolusi atau kerjasama antar petugas dengan debitur. 6. Internal auditingnya kurang memadai. Berdasarkan hal tersebut diatas penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul berikut: Peranan Internal Auditing Dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Piutang (Studi kasus pada PT Inti (Persero). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, masalah pokok dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Apakah internal auditing dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan efektif. 3

2. Apakah pengendalian piutang dagang dalam perusahaan telah dilaksanakan dengan efektif. 3. Apakah peranan internal auditng dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang. 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah pelaksanaan internal auditng telah dilaksanakan efektif. 2. Untuk mengetahui dan menilai apakah pengendalian piutang telah dilaksanakan secara efektif. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh internal auditing dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang. 1.4 Kegunaan Penelitian Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat dipergunakan: 1. Bagi Penulis sendiri Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai perananan internal auditing dalam menunjang efektifitas pengendalian piutang dan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat dalam menyelesaikan studi S-1 di Fakultas Ekonomi. 2. Bagi perusahaan 4

Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemerikasaan piutang dan peranannya dalam menunjang efektivitas pengendalian piutang dagang. 3. Bagi masyarakat terutama diperguruan tinggi Semoga hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan terapan dan pengetahuan yang telah dipelajari di bangku perkuliahan. 1.5 Rerangka Pemikiran Tujuan internal auditing dalam melaksanakan pengendalian atas piutang adalah agar piutang yang ada dapat dijamin keabsahan, kelengkapan dan dapat ditagihnya jumlah piutang tersebut. Sistem pengendalian piutang yang diterapkan dalam suatu perusahaan menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan manajemen. Ditinjau dari pendekatan preventif maka ada tiga pengendalian yang umum dan pada titik tertentu dapat diambil tindakan mewujudkan pengendalian piutang yaitu: 1. Pemberian kredit Kebijaksanaan kredit dan syarat-syarat penjualan harus tidak menghalangi penjualan kepada para pelanggan yang sehat keadaan keuangannya dan juga tidak boleh menimbulkan kerugian yang besar karena adanya angsuran piutang yang berlebihan. 2. Penagihan (Collection) 5

Apabila telah diberikan kredit, harus dilakukan usaha untuk memperoleh pembayaran yang sesuai dengan syarat penjualan dalam waktu yang wajar 3. Penetapan dan penyelenggaraan penelitian Meskipun prosedur pemberian kredit dan penagihan telah diadminis- trasikan dengan baik atau dilakukan dengan wajar, ini tidak adanya pengendalian piutang. Artinya, tidak menjamin ataupun memastikan bahwa semua penyerahan memang difaktur atau difaktur sebagaimana mestinya kepada pelanggan dan bahwa penerimaan benar telah diterima. Untuk meyakinkan bahwa apa yang dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan, secara periodik manajemen perlu control report yang membandingkan antara perencanaan penagihan piutang dan realisasinya, dan kalau terjadi penyimpangan harus dicari dan dianalisis sebab-sebanya. Kegiatan ini akan dilaksanakan oleh internal auditor. Internal auditing yang dilaksanakan berupa prosedur-prosedur pengujian yang antara lain meliputi: konfirmasi secara langsung kepada rekanan perusahaan, analisis umu piutang dan pisah batas (cut off) penjualan. Audit internal menurut Amin Widjaja Tunggal (2008;1) adalah Kegiatan assurance dan konsultasi yang idenpenden dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Dengan demikian internal auditing dalam hubungannya dengan piutang maka manfaat yang diperoleh: a. Sebagian piutang yang tertagih akan dijadikan cadangan penghapusan piutang tak tertagih. 6

b. Memberikan limit kredit untuk pelanggan tertentu. c. Perubahan kebijakan perusahaan dalam hal pemberian cash discount d. Cut off penjualan yang tepat. e. Besarnya jumlah penerimaan piutang f. Besarnya retur penjualan dan potongan harga. g. Dapat dipastikan absahnya jumlah piutang yang tertera dalam neraca. Masalah piutang tak tertagih, antara lain kurang efektif dalam penagihan piutang sehingga menyebabkan piutang tak tertagih semakin besar; lemahnya pengendalian atas kartu piutang dan bukti pembayaran sehingga terdapat kemungkinan pembayaran piutang yang tidak masuk ke dalam kas; dan keadaan ekonomi pelanggan menurun sehingga tidak dapat melunasi piutang. Kerugian bagi perusahaan atas piutang tak tertagih adalah nilai aktiva lancar perusahaan yang segera dapat dijadikan uang, jumlahnya akan menurun sehingga kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek menjadi menurun. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengendalian internal dan audit internal yang baik untuk mengawasi seluruh kegiatan yang ada di dalam perusahaan, agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti terjadinya kemacetan atas penagihan kepada pelanggan. Pengendalian internal menurut The Committee of Sponsoring Organizations (COSO), yang dikutip oleh Boynton (2001;325) adalah: Internal control is the process effected by an entity s board of directors management, and other personel, designed to provide 7

reasonabel assurance regarding the achievment of objectives in the following categories: 1. Relaibility of financial reporting (Keandalan dari Laporan keuangan). 2. Effectiveness and efficiency of operation (Keefektivan dan Keefisienan Oprasi). 3. Compliance with applicable laws and regulations (Peneraepan Peraturan dan Hukum). Tujuan pengendalian internal menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasly (2006;290) adalah: 1. Reliability of Finacial Reporting (Keandalan dari Laporan Keuangan). Artinya: manajemen bertanggung jawab atas menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditor, dan para pemakai lainnya. Manajemen mempunyai tanggung jawab baik hukum atau profesional untuk yakin bahwa informasi tersebut disiapkan secara wajar menurut sistem pelaporan seperti GAAP. 2. Effectiveness and Efficiency of Operation (Keefektivan dan Keefisienan Oprasi). Artinya: kendali dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan yang efektif dan efisien atas sumber dayanya, mencakup personil, untuk mengoptimalkan sasaran perusahaan. Bagian penting dari kendali ini adalah informasi yang akurat untuk pengambilan keputusan. 3. Compliance with Laws and Regulations (Peneraepan Peraturan dan Hukum). Artinya: organisasi diminta untuk mengikuti banyak hukum dan peraturan. Beberapa hanya secara tidak langsung berhubungan dengan akuntansi. Tujuan pengendalian internal atas piutang menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley yang dialih bahasakan oleh Tim penerjemah Penerbit PT. Indeks (2003;98) adalah: 1. Rekening piutang dalam neraca saldo sesuai jumlahnya dengan data asli lainnya, dan totalnya ditambah dengan benar dan sesuai dengan jurnal buku besar (Kecocokan Rincian). 2. Piutang usaha yang dicatat harus ada (keberadaan). 3. Piutang usahan yang ada, semuanya telah dimasukkan (Kelengkapan). 4. Rekening piutang usaha akurat secara mekanis (Keakuratan). 5. Rekening piutang usaha diklasifiakasikan dengan tepat (Klasifikasi). 6. Piutang usaha dicatat dalam periode (cut off) yang sesuai (Pisah batas). 8

7. Piutang usaha dinilai dengan memadai pada nilai yang sapat direalisir (Nilai dapat dicapai) 8. Rekening piutang usaha benar-benar dimiliki klien (Hak). 9. Penyajian dan pengungkapan piutang usaha harus memadai (Penyajian dan Pengungkapan). Agar tujuan pengendalian internal dapat tercapai, maka perusahaan memerlukan bagian khusus yang disebut audit internal sehingga tugas, wewenang dan tanggung jawab pengendalian dilaksanakan oleh orang yang tepat untuk membantu pimpinan dalam melaksanakan pengendalian sesuai otoritasnya. Audit internal menurut The Institute Internal Auditors, yang dikutip oleh Boynton (2001;980) adalah: Internal auditing is and independent objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organizations operatings help an organization accomplish its objectives by bringing a systematic disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control and governace process. Berdasarkan pengertian diatas audit internal adalah suatu fungsi penilaian yang independent dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Tujuan audit internal atas piutang, menurut Sukrisno Agoes (2004:173), adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui apakah terdapat pengendalian internal yang baik atas piutang dan transaksi penjualan, piutang dan penerimaan kas. 2. Untuk memeriksa Validity (keabsahan) dan authenticity) (keaotetikan) dari pada piutang. 3. Untuk memeriksa Colletibility (kemungkianan tertagihnya) piutang dan cukup tidaknya perkiraan allowance for bad debts (penyisishan piutang tak tertagih). 4. Untuk mengetahui apakah ada kewajiban bersyarat (contigent liability) yang timbul karena pendiskontoan wesel tagih (notes receivable). 9

5. Untuk memeriksa apakah penyajian piutang di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan standar akuntansi keuangan. Menurut Sukrisno Agoes (2004;176), cara audit internal atas pengendalian internal piutang, adalah sebagai berikut: 1. Memahami dan mengevaluasi pengendalian internal atas piutang dan transaksi penjualan, piutang, dan penerimaan kas. 2. Membuat rincian piutang pertanggaln neraca. 3. Meminta analisis umur piutang (aging schedule) dari piutang usaha pertanggal neraca. 4. Periksa mathematical accuracy dan check individual balance ke subledger lalu totalnya ke general ledger. 5. Test check umur piutang dari beberapa customer ke subledger piutang dan sales invoice. 6. Kirimkan konvormasi piutang: a. Tentukan dan tuliskan dasar pemilihan pelanggan yang akan dikirimi surat konfirmasi. b. Tentukan apakah akan digunakan konfirmasi positif atau konfirmasi negatif. c. Cantumkan nomor konfirmasi baik schedule piutang maupun di surat konfimasi d. Jawaban konfimasi yang berbeda harus diberitahukan kepada klien untuk dicari perbedaannya. e. Buat iktisar dari hasil konfirmasi. 7. Periksa subsequent collections dengan memeriksa buku kas dan bukti penerimaan kas untuk periode sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal penyelesaian pemeriksaan lapangan. 8. Periksa apakah ada wesel tagih yang disdiskontokan untuk mengetahui kemungkinan adanya contingent liability. 9. Periksa dasar Allowance for bad debts dan periksa apakah jumlah yang disediakan oleh klien sudah cukup, dalam arti belum dikirim cari tahu alasannya. 10. Periksa apakah barang-barang yang dijual melalui invoice sebelum tanggal neraca, sudah dikirim per tanggal neraca. Kalau belum dikirim cari tahu alasannya. 11. Periksa notulen rapat, surat perjanjian, jawaban konfirmasi bank untuk mengetahui apakah ada piutang yag dijadikan sebagai jaminan. 12. Periksa apakah penyajian piutang di neraca dilakukan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia/ SAK. 13. Tarik kesimpulan mengenai kewajaran saldo piutang yang diperiksa. 10

Berdasarkan tujuan audit internal tersebut dapat diketahui bahwa pengaruh audit internal pengendalian internal piutang adalah sebagai berikut: 1. Penelitian dan penilaian pelaksanaan pengendalian internal atas piutang usaha. 2. Audit atas kebijaksanaan dan ketaatan terhadap prosedur piutang usaha yang telah ditetapkan. 3. Penilaian terhadap aktivitas untuk menghindari kecurangan dan inefisiensi. 4. Pengujian tingkat kepercayaan data akuntansi dan laporan-laporan mengenai piutang usaha. 5. Penilaian terhadap pelaksanaan tugas yang diberikan kepada karyawan. 6. Memberikan perbaikan rekomendasi jika perlu. Dengan adanya audit internal yang memadai di dalam perusahaan, maka diharapkan penagihan piutang dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan penagihan piutang dapat berjalan dengan lancar dan diharapkan dengan adanya pengawasan yang memadai efektivitas piutang dapat terjamin. Indikator - indikator pengendalian internal yang efektif menurut Alvin A. Arens, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley (2006;402): 11

1. Lingkungan kendali terdiri dari tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan keseluruhan sikap dari manajemen puncak, para direktur, dan pemilik dari suatu entitas mengenai pengendalian internal dan arti pentingnya bagi entitas itu. 2. Penilaian risiko untuk pelaporan keuangan adalah identifikasi manajemen dan analisis risiko yang relevan dengan persiapan laporan keuangan yang sesuai dengan GAAP. 3. Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur, sebagai tambahan untuk yang termasuk dalam empat komponen yang lain, yang membantu memastikan bahwa tindakan yang perlu telah diambil untuk mengatasi risisko dalam pencapaian sasaran hasil entitas itu. 4. Informasi dan komunikasi bertujuan untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas dan untuk memelihara akuntabilitas untuk asset yang terkait. 5. Aktivitas pengawasan berhadapan dengan penilaian berkala atau berkelanjutan dari mutu penampilan/prestasi pengendalian internal oleh manajemen untuk menentukan bahwa pengendalian itu beroperasi seperti diharapkan dan 12

mereka dimodifikasi sesuai dengan perubahan dalam kondisi kondisi. Berdasarkan kerangka pemikiran dan hasil pembahasan yang telah dikemukakan, penulis dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut: audit internal yang dilaksanakan dengan memadai akan menunjang efektivitas pengendalian internal piutang. 1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian Objek yang dijadikan lokasi penelitian untuk mendapatkan data adalah PT Inti (Persero) yang berlokasi di jl Moch Toha no 77 Bandung. Penelitian dilakukan kurang lebih dua bulan yaitu dimulai bulan November 2008 sampai dengan Januari 2009. 13

14