Tahap Prabencana Miko Kamal, PhD Miko Kamal & Associates Ins?tut untuk Reformasi Badan Usaha Milik Negara (ireformbumn) www.ireformbumn.org 20/12/13 Miko Kamal 1 Lingkup Prabencana Dalam situasi?dak terjadi bencana; dan Dalam situasi terdapat potensi terjadinya bencana. 20/12/13 Miko Kamal 2 1
Situasi?dak terjadi bencana Penyelenggaraan penanggulangan bencana dalam situasi?dak terjadi bencana melipu?: perencanaan penanggulangan bencana; pengurangan risiko bencana; Pencegahan; pemaduan dalam perencanaan pembangunan; persyaratan analisis risiko bencana; pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang; pendidikan dan pela?han; dan persyaratan standar teknis penanggulangan bencana. Untuk mendukung penanggulangan bencana dalam situasi?dak terjadi bencana dapat dilakukan melalui peneli-an dan pengembangan. 20/12/13 Miko Kamal 3 Perencanaan penanggulangan bencana dan perencanaan pembangunan Perencanaan penanggulangan bencana merupakan bagian dari perencanaan pembangunan (Pasal 6 ayat (1) PP No. 21/2008) Perencanaan penanggulangan bencana disusun berdasarkan hasil analisis risiko bencana dan upaya penanggulangan bencana yang dijabarkan dalam program kegiatan penanggulangan bencana dan rincian anggarannya (Pasal 6 ayat (2) PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 4 2
Lingkup perencanaan penanggulangan bencana Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana; Pemahaman tentang kerentanan masyarakat; Analisis kemungkinan dampak bencana; d. pilihan?ndakan pengurangan risiko bencana; Penentuan mekanisme kesiapan dan penanggulangan dampak bencana; dan Alokasi tugas, kewenangan, dan sumber daya yang tersedia (Pasal 6 ayat (3) PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 5 Koordinator perencanaan penanggulangan bencana BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) untuk?ngkat nasional; BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi untuk?ngkat provinsi; dan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten/Kota untuk?ngkat kabupaten/kota. 20/12/13 Miko Kamal 6 3
Upaya Pengurangan Risiko Bencana Rencana aksi pengurangan risiko bencana. Rencana aksi nasional pengurangan risiko bencana; Rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana. Rencana aksi nasional dan rencana aksi daerah pengurangan risiko bencana ditetapkan untuk jangka waktu 3 (?ga) tahun dan dapat di?njau sesuai dengan kebutuhan (Pasal 8 ayat (7) PP No. 21/2008). 20/12/13 Miko Kamal 7 Pencegahan Bencana Pencegahan bencana dilakukan untuk mengurangi atau menghilangkan risiko bencana. Pencegahan bencana dilakukan dengan cara mengurangi ancaman bencana dan kerentanan pihak yang terancam bencana. 20/12/13 Miko Kamal 8 4
Kegiatan Pencegahan Bencana Iden?fikasi dan pengenalan terhadap sumber bahaya atau ancaman bencana; Pemantauan terhadap: penguasaan dan pengelolaan sumber daya alam; penggunaan teknologi?nggi. pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup; penguatan ketahanan sosial masyarakat. (Pasal 9 ayat (3) PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 9 Pemanduan Penanggulangan Bencana Pemaduan penanggulangan bencana dalam perencanaan pembangunan dilakukan oleh Pemerintah atau pemerintah daerah melalui koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi. Pemaduan penanggulangan bencana dalam perencanaan pembangunan dilakukan dengan cara memasukkan unsur- unsur penanggulangan bencana ke dalam rencana pembangunan nasional dan daerah. (Pasal 10 ayat (1) dan (2) PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 10 5
Persyaratan analisis Risiko Bencana Persyaratan analisis risiko bencana ditujukan untuk mengetahui dan menilai?ngkat risiko dari suatu kondisi atau kegiatan yang dapat menimbulkan bencana. Persyaratan analisis risiko bencana disusun dan ditetapkan oleh Kepala BNPB dengan melibatkan instansi/lembaga terkait. Persyaratan analisis risiko bencana digunakan sebagai dasar dalam penyusunan analisis mengenai: dampak lingkungan; penataan ruang; serta pengambilan?ndakan pencegahan dan mi?gasi bencana. (Pasal 11 ayat (1), (2), dan (3) PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 11 Analisis Risiko Bencana Se?ap kegiatan pembangunan yang mempunyai risiko?nggi menimbulkan bencana, wajib dilengkapi dengan analisis risiko bencana. Analisis risiko bencana disusun berdasarkan persyaratan analisis risiko bencana melalui peneli?an dan pengkajian terhadap suatu kondisi atau kegiatan yang mempunyai risiko?nggi menimbulkan bencana. Analisis risiko bencana dituangkan dalam bentuk dokumen yang disahkan oleh pejabat pemerintah sesuai dengan peraturan perundang- undangan. BNPB atau BPBD sesuai dengan kewenangannya melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap pelaksanaan analisis risiko bencana. (Pasal 12 PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 12 6
Pelaksanaan dan Penegakan Tataruang Pelaksanaan dan penegakan rencana tata ruang dilakukan untuk mengendalikan pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang wilayah. Pengendalian pemanfaatan ruang mencakup pemberlakuan peraturan yang berkaitan dengan penataan ruang, standar keselamatan, dan penerapan sanksi terhadap pelanggarnya. Pemerintah dan pemerintah daerah secara berkala melaksanakan pemantauan dan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan tata ruang, dan pemenuhan standar keselamatan. (Pasal 13 PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 13 Pendidikan dan Pela?han Pendidikan dan pela?han ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, kemampuan, dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Pendidikan dan pela?han diselenggarakan oleh Pemerintah dan pemerintah daerah dalam bentuk pendidikan formal, nonformal, dan informal yang berupa pela?han dasar, lanjutan, teknis, simulasi, dan gladi. Instansi/lembaga/organisasi yang terkait dengan penanggulangan bencana dapat menyelenggarakan pendidikan dan pela?han penanggulangan bencana sesuai dengan mandat dan kewenangannya, berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh Kepala BNPB. (Pasal 14 PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 14 7
Situasi Terdapat Potensi Terjadi Bencana Lingkup potensi terjadi bencana: kesiapsiagaan; peringatan dini; mi?gasi bencana. 20/12/13 Miko Kamal 15 Bentuk Kesiapsiagaan penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana; pengorganisasian, pemasangan, dan pengujian sistem peringatan dini; penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar; pengorganisasian, penyuluhan, pela?han, dan gladi tentang mekanisme tanggap darurat; penyiapan lokasi evakuasi; penyusunan data akurat, informasi, dan 20/12/13 Miko Kamal 16 8
Bentuk cont. pemutakhiran prosedur tetap tanggap darurat bencana; dan penyediaan dan penyiapan bahan, barang, dan peralatan untuk pemenuhan pemulihan prasarana dan sarana. (Pasal 16 ayat (2) PP No. 21/2008) Kegiatan kesiapsiagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan tanggung jawab Pemerintah, pemerintah daerah dan dilaksanakan bersama- sama masyarakat dan lembaga usaha. 20/12/13 Miko Kamal 17 Peringatan dini Peringatan dini dilakukan untuk mengambil?ndakan cepat dan tepat dalam rangka mengurangi risiko terkena bencana serta mempersiapkan?ndakan tanggap darurat. Peringatan dini: mengama? gejala bencana; menganalisa data hasil pengamatan; mengambil keputusan berdasarkan hasil analisa; menyebarluaskan hasil keputusan; dan mengambil?ndakan oleh masyarakat. 20/12/13 Miko Kamal 18 9
Mi?gasi Mi?gasi bencana dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat yang berada pada kawasan rawan bencana. Kegiatan mi?gasi bencana: perencanaan dan pelaksanaan penataan ruang yang berdasarkan pada analisis risiko bencana; pengaturan infrastruktur, dan tata bangunan; dan penyelenggaraan pendidikan, pela?han, dan penyuluhan, baik secara konvensional maupun modern. 20/12/13 Miko Kamal 19 Mi?gasi cont. Pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, dan tata bangunan, wajib menerapkan aturan standar teknis bangunan yang ditetapkan oleh instansi/lembaga berwenang. Penyelenggaraan pendidikan, pela?han, dan penyuluhan, wajib menerapkan aturan standar teknis pendidikan, pela?han, dan penyuluhan yang ditetapkan oleh instansi/lembaga berwenang. (Pasal 20 ayat (3) dan (4) PP No. 21/2008) 20/12/13 Miko Kamal 20 10