Buku Buku ke BUKU KERJA KEPEMIMPINAN. Menangani Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
School of Communication &

PERUBAHAN DAN PENGEMBANGAN ORGANISASI

Kepemimpinan dan Budaya Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui bahwa pada saat ini persaingan antar perusahaan

Kepemimpinan: Dampaknya Terhadap Organisasi Berkinerja Tinggi. Achmad Sobirin Universitas Islam Indonesia

MATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: ORGANISASI BISNIS YANG BAIK DAN RASIONAL Pertemuan ke 4

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

Total Quality Purchasing

BAB II LANDASAN TEORI

Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

BUKU SERI KEPIMPINAN. Membangun Skil Kepemimpinan: Cara Memberdayakan dengan Metode Kepemimpinan Situasional

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh terhadap kondisi perekonomian di Indonesia yang semakin terbuka

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat membuat konsumen

TUJUH (7) KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF

BAB 1 PENDAHULUAN. yang ada. Salah satu unsur yang terpenting dalam organisasi adalah pengaruh dari

Memadukan tema pokok yang memberikan koherensi serta arah tindakan dan keputusan suatu organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini yang tumbuh dan berkembang dengan sangat

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 93 TAHUN 2015 TENTANG RUMAH SAKIT PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 40 TAHUN 2015 TENTANG

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Penelitian mengenai implementasi program SKS di SMAN 3 Bandung

Patricia Dhiana Paramita *)

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

KEPEMIMPINAN & BUDAYA

Penempatan Pegawai. School of Communication & Business Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior)

Manajemen Strategik dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. pada tingkat pengetahuan, keterampilan, atau sikapnya. Proses belajar itu

MENGELOLA ENTITAS BISNIS. Muniya Alteza

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PUSTAKA Perubahan Organisasi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. sekolah dengan keefektifan sekolah di MTs Kabupaten Labuhanbatu Utara.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Perubahan seringkali terjadi pada organisasi yang memiliki orientasi

REKOMENDASI DAN RENCANA IMPLEMENTASI

Tujuan pembelajaran:

ApaKarakteristik seorang Wirausahawan Sosial?

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Ketika suatu perusahaan didirikan, dapat dipastikan bahwa para pendirinya

LEMBAR EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA AKSI INOVASI KOTA PONTIANAK

LAPORAN REVIEW SOP SEMESTER II 2016

BAB I PENDAHULUAN. untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan bersama. Begitu juga dengan

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis. Bencana

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia ini merupakan penggerak utama atas kelancaran jalannya

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011

LIMA TINGKAT KEPEMIMPINAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman sekarang pengembangan dibidang industri yang sangat pesat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. ditempatkan di bagian Manajemen Kualitas Divisi MSDM dimana kegiatan

1. Peran Penting Manajemen Perubahan 2. Elemen Perubahan 3. Struktur Program Management Office (PMO) Manajemen Perubahan 4.

BAB V PENUTUP. Islamic School) Kota Pekanbaru, belum sepenuhnya berorientasi pada manajemen

DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI

BAB I PENDAHULUAN. pengalamannya dan menjadi pedoman tingkah lakunya. 1. J.P. Kotter and J.L. Hesket dalam bukunya Corporate Culture and

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Proses komunikasi terus berkembang seiring berjalannya kemajuan

PRAKTEK HEARING DENGAN EKSEKUTIF

Petugas Back Office PIK, (7) Petugas Front Office PIK, (8) Petugas Via Media PIK, dan (9) Petugas Database Informasi PIK diisi oleh Subbagian Layanan

1. Bani Alkausar. 2. Muhammad Nur Hadi. 3. Lofie Bachtiar. 4. Randi Ilhamsyah. 5. Azwin Ramadhan. 6. Fauzi A. 7. Hamdan Usman

8 PRINSIP MANAJEMEN MUTU

KUESIONER A. IDENTITAS RESPONDEN. Nama : Umur : Pekerjaan : Pendidikan Terakhir : 1. Di bawah ini terdapat beberapa pertanyaan yang terbagi dalam dua

Interview Guide A. Pertanyaan Ditujukan Kepada General Affair and Communication Department selaku Public Relations (PR) Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. tidak lagi dipandang sebagai sistem tertutup (closed-system) tetapi organisasi

1. PENDAHULUAN. Madrasah, dalam konteks ini Institusi Pendidikan formal yang berbasis Agama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Penelitian ini didasari atas penelitian terdahulu mengenai pengaruh struktur

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan asset intangible bagi perusahaan. Bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

PETUNJUK: HARAP LAMBANG SPEAKER DIKLIK UNTUK DAPAT MENDENGAR SUARA SN PERILAKU ORGANISASI 2

PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

Materi Minggu 1. Arti Pentingnya Organisasi dan Metode. Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Dasar Sistem Informasi Informasi dalam Manajemen Perusahaan

memberikan kepada peradaban manusia hidup berdampingan dengan

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA KARYAWAN (studi kasus pada PT INDATEX PALUR di KARANGANYAR ) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan mutu, dan peningkatan kinerja perusahaan yang mampu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .

Penerapan Total Quality Management (TQM) Dalam Perusahaan

PERUBAHAN ORGANISASI IKA RUHANA

BAB I PENDAHULUAN. Kepemimpinan selalu diperlukan sebagai aktivitas untuk. mempengaruhi, menggerakkan dan mengarahkan tindakan individu atau

PERENCANAAN Tujuan Instruksional Materi Pembahasan

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pun dituntut untuk bergerak lebih cepat dibandingkan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. rencanakan, baik itu tujuan jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam dunia

HP : Bisa diunduh di: teguhfp.wordpress.com

: 1 (satu) kali tatap muka pelatihan selama 100 menit. : Untuk menanamkan pemahaman praja mengenai. Konsep Rencana Strategis Daerah.

PENDEKATAN TERPADU DALAM MENGELOLA INOVASI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Wanita karir mengacu pada sebuah profesi. Karir adalah karya. Jadi, ibu

MANAJEMEN KONFLIK. Disusun: Ida Yustina, Prof. Dr.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan oleh rangkaian system yang berlaku dalam organisasi, hal ini karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

. Memilih Strategi Perubahan di Organisasi atau Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi tantangan lingkungan organisasi harus lebih

BAB VI SIMPULAN, KETERBATASAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Bab 6 ini akan membahas mengenai simpulan, keterbatasan, implikasi dan saran pada

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atas kepercayaan dan nilai-nilai yang memberi arti bagi anggota suatu organisasi serta aturanaturan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. SMA Negeri 2 Sarolangun) dapat disimpulkan sebagai berikut :

II. TINJAUAN PUSTAKA.1

Transkripsi:

Buku Buku ke 4 BUKU KERJA KEPEMIMPINAN Menangani Perubahan 0

1

Pasal 4 4 Menangani Perubahan Organisasi Secara Sederhana Ada banyak cara untuk memahami perubahan. Namun yang lebih penting daripada metode memahami perubahan, lebih baik kita memiliki suatu alat yang dapat dijadikan pegangan sederhana dalam menangani perubahan dan menentukan sikap yang seharusnya. Salah satu alat yang bermanfaat adalah Model Kuadran Perubahan. Alat ini cukup populer untuk digunakan dalam mengelola suatu perubahan organisasi.atau komunitas. Alat ini juga berguna untuk menentukan pemeran-pemeran perubahan, lingkup perubahan dan timing yang cocok sehingga keberhasilan dapat terjadi. Model ini mulai dengan memahami bahwa ada dua jenis organisasi. Jenis pertama adalah organisasi yang hangat dan jenis yang kedua adalah organisasi yang dingin. Suatu organisasi yang hangat memiliki norma-norma yang hidup di dalam hampir seluruh personilnya dan dalam iklim hubungan antar manusianya. Organisasi ini memiliki suatu pemahaman bersama mengenai arah organisasi ini. Sebagian besar orang melakukan tugas dan menunjukkan kinerja tinggi karena motivasi dalam diri mereka. Sebaliknya, organisasi yang dingin adalah suatu organisasi dimana aturan-aturan, sistem, struktur dan prosedur menentukan arah organisasi sehingga tekanan pada pengendalian dan koordinasi sangat tinggi untuk mencapai tujuan-tujuannya. Dalam organisasi ini kecil sekali dorongan dalam tiap-tiap pribadi yang terlibat untuk mencapai kinerja yang tinggi. 2

Selanjutnya model ini mengenali adanya dua jenis perubahan. Pertama adalah perubahan yang dingin. Perubahan yang dingin adalah perubahan yang dihasilkan sebagai suatu penalaran atas lingkungan organisasi ini atau karena tekanan keadaan buruk, seperti kemungkinan bubarnya organisasi ini. Kedua, adalah perubahan yang hangat. Perubahan ini timbul karena dorongan atau motivasi pribadi-pribadi yang terlibat di dalam organisasi ini untuk mencapai arah dan kinerja yang lebih baik. Dengan pemahaman di atas, maka kuadran dapat di buat. PERUBAHAN DINGIN ORGANISASI DINGIN 1. 3. 2. HANGAT ORGANISASI 4. HANGAT PERUBAHAN Dalam model di atas maka terlihat sekurangnya 4 jenis situasi. 1. Situasi pertama adalah Anda sebagai pemimpin menghadapi organisasi yang dingin dan mengupayakan suatu proses perubahan yang dingin. Dalam situasi seperti ini maka cara perubahan yang terbaik adalah Anda melakukan intervensi terhadap rutinitas yang biasa terjadi berdasarkan informasi yang ada. Posisi Anda sebagai pemimpin, apalagi pemimpin 3

struktural akan memungkinkan perubahan berjalan asalkan Anda tidak merusak prosedur yang hidup di dalam organisasi tadi. Penalaran Anda dan cara mensosialisasikan hal ini akan menentukan keberhasilan Anda. 2. Dalam situasi kedua adalah, Anda menghadapi organisasi yang hangat dan merencanakan suatu perubahan yang dingin. Situasi ini mungkin dapat ditangani dengan baik bila Anda melakukan perubahan yang bersifat transformasi. Artinya, setiap potensi permeran di organisasi ini dikenali dan ditolong memahami pada perspektif atau kerangka pikir yang lebih luas dan bermakna. Memaksakan suatu perubahan dingin ke dalam organisasi yang hangat dapat merusak organisasi tadi, karena komitmen-komitmen pribadi akan mengalami erosi dan bahkan dapat menjadi kekuatan penolakan. Kebiasaan-kebiasaan lama sulit dikikis dan dihisabkan ke dalam struktur dan prosedur baku yang menjadi ciri perubahan dingin. 3. Dalam situasi ketiga, Anda menghadapi situasi dimana organisasi yang dingin menghadapi perubahan yang hangat. Secara umum situasi seperti ini tidak akan menghasilkan apa-apa, karena komitmen agen-agen atau pemeran perubah seringkali tidak dalam. Satu-satunya cara yang dapat dilakukan ialah mengimplementasi secara bertahap dan sederhana program perubahan yang mudah dilakukan. 4. Situasi terakhir adalah situasi dimana suatu organisasi yang hangat dan perubahan yang hangat ada di depan Anda. Situasi serupa ini sangat memungkinkan untuk timbulnya inovasi bila Anda mampu memberdayakan sebagian terbesar pemeran di dalam organisasi ini. 4

Alat-alat untuk mengukur apakah organisasi yang Anda tangani adalah hangat atau dingin adalah sebagai berikut: 1. Penolakan atau resistensi organisasi: Pada umumnya suatu penolakan organisasi bersifat pasif dan dapat diatasi melalui proses sosialisasi, pelatihan dan pendidikan. Namun bila penolakan ini berupa suatu energy aktif dan penolakan di arahkan pada perubahan yang Anda rancangkan, maka kesulitan menjadi sangat mencuat. Sejumlah tindakan manajerial perlu dipikirkan. Jadi pertama-tama, periksalah apakah penolakan yang selalu muncul dalam situasi yang berubah merupakan hal yang pasif atau aktif? Kemudian telitilah bila hal itu nayta, apakah penolakan diarahkan pada diri dan cara Anda, organisasi sendiri atau pada arah perubahan? ------------------------------------------------------------------------------------ ------------- 2. Budaya organisasi atau iklim hubungan seringkali merupakan hal yang menekankan penalaran tujuan, strategi, taktik dan prosedur-prosedur. Sebaliknya adapula budaya yang menekankan pentingnya standar-standar, kebiasaan-kebiasaan dan sistem nilai. Periksalah dengan menginterview berbagai pihak di dalam organisasi ini. ----------------------------------- 5

3. Berapa kualitas pemberdayaan yang biasa terjadi di dalam organisasi ini akan memperlihatkan apakah orang-orang melakukan suatu tugas karena diperintah ataukah karena kesadaran dan motivasi serta komitmen pribadinya. Teliti, observasi, dan interview berbagai pihak. --------------------------------------------------------------------------------------------- --------------------------- Ketiga area yang diteliti di atas akan membuat Anda dapat menentukan apakah organisasi yang Anda tangani merupakan organisasi dingin atau panas. Alat untuk mengidentifikasikan jenis perubahan yang terjadi: 1. Keharusan berubah: Perubahan dapat terjadi karena urgensi yaitu situasi eksternal berubah dan organisasi harus meresponinya. Dapat juga keharusan berubah muncul karena dorongan dari dalam organisasi menjadi enerji yang besar. Telitilah apakah keharusan perubahan muncul terutama dari dalam organisasi atau dari luar? ------------------ --------------------------------------------------------------------------------------------------------- 6

2. Momentum: Momentum dapat terjadi karena hasil dari kondisi tertentu atau kesempatan yang terbuka. Misalnya, dalam keadaan merger atau resesi. Momentum dapat pula terjadi karena adanya siklus berkala yang menimpa organisasi tadi, misalnya peletusan gunung berapi setiap 50 tahunan. --------------------------------------------------------------------------------- Simpulkanlah jenis perubahan yang Anda hadapi. Akhirnya tentukan situasi mana yang Anda sedang hadapi dengan menggunakan Kuadran Perubahan di atas Menangani perubahan organisasi secara lebih sistematik Dalam menangani perubahan secara sistematik, maka John Kotter memberikan kita suatu alat yang dapat digunakan secara terpadu dengan model di atas. Kotter memberikan pedoman bahwa suatu perubahan perlu memperhitungkan 8 tahap yang harus dilaluinya. 1. Hidupkan sense of urgency atau kesadaran bahwa lingkungan sudah berubah dan menuntut perubahan dengan segera: Cara untuk melakukan hal ini adalah dengan mengidentifikasi kemungkinan krisis dan kesempatan yang terbuka. Lakukanlah riset situasi, entah konsumen, riset pandangan orang tentang urusan kita, dan riset mengenai saingan-saingan yang ada. Periksalah apakah Anda sudah menghasilkan hal ini: ---------------------------------------------------- ---------------------------------------------------------------------------------------------- 7

2. Ciptakan koalisi-koalisi di dalam organisasi dan bila perlu dengan pihak lain: Karena kekuatan pemimpin sendiri tidak akan memadai dalam menghasilkan perubahan, maka diperlukan suatu kerja sama antar kelompok atau pihak yang ada. Tanamkan sikap dan skil kerja sama pada koalisi ini. Periksalah apakah Anda sudah melaksanakan koalisi-koalisi ------------------------------------------- ----- -------------------------------------------------------- 3. Kembangkan suatu visi yang jelas, singkat dan padat: Visi ini akan memberi arah pada proses perubahan dan enerji yang dihimpun. Visi ini juga akan menjadi titik berangkat dalam menyusun suatu strategi untuk mencapainya. Tuliskan rumusan visi Anda:---------------------------------------------------------------------------------- ------------------------------------------------------------------------------ Periksalah apakah visi ini memberikan gambaran mental di kepala orang ataukah sangat kering? Periksa juga apakah kata-katanya sederhana? Apakah visi ini cocok dengan mood orang-orang Anda? ------------ ----- ---------------------- 4. Sosialisasikan visi ini: Gunakan semua cara yang mungkin agar visi dan strategi ini dipahami dan diterima setiap orang. Jadikan koalisi yang ada menjadi suatu teladan dalam proses mengejar visi ini. Siapakah target utama untuk Anda jelaskan mengenai visi ini dan bagaimana caranya ----------- ----- ------------------------------------------------------------------------- 5. Berdayakan orang untuk menyingkirkan halangan-halangan yang ada: Ubahkan rintangan struktural, prosedur, dan sistem yang membuat visi tidak tercapai. Dorong pendekatan-pendekatan yang beresiko dan gagasan-gagasan yang tidak konvensional. 8

Jelaskan bagaimana Anda memberdayakan mereka: ----------------------------------------------------- ----- 6. Pastikan keberhasilan-keberhasilan jangka pendek: Rencanakan suatu keberhasilan peningkatan kinerja yang mencolok mata, komunikasikan keberhasilan tadi. Secara mencolok berikan penghargaan dan imbalan bagi mereka yang membuat hal itu terjadi. Gambarkan rencana Anda untuk keberhasilan jangka pendek----------------------------------------- ----- --------------------------------- 7. Konsolidasi dan pertahankan momentum perubahan: Bila perlu tambahkan personil dengan ahli-ahli perubahan, pastikan kredibilitas terjaga sehingga satu-per-satu rintangan dapat disingkirkan. Bangun projek-projek baru, tema baru, dan agen-agen perubahan untuk memastikan perubahan tetap berjalan terus. Jelaskan projek baru atau tema baru apa serta siapa lagi yang Anda libatkan ----------------------- ----- ------------------------------------------------- 8. Pasang jangkar: Tumbuhkan kinerja tinggi dengan meningkatkan hubungan dengan para stake holders, meningkatkan produktifitas dalam proses kerja, meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan pengelolaan dana dan harta lainnya. Periksalah apakah Anda sudah memeriksa keempat hal di atas dan kini jelaskanlah apa rancangan Anda dengan tiap-tiap aspek di atas. ---------------------------------------------------------- ----- ----- Catatan akhir dari Kotter: suatu perubahan seringkali merupakan proses yang tidak rapih dan selalu lancar. Semakin dalam perubahan, sepintas lalu semakin berantakan wujud perubahan tadi. 9