Tabel Luas Areal Tanaman Hortikultura (Ha) Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011

dokumen-dokumen yang mirip
Luas Areal Perkebunan Rakyat Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun Luas Areal Perkebunan Swasta Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011

V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pertanian mempunyai peranan yang cukup penting dalam kegiatan

Potensi Kota Cirebon Tahun 2010 Bidang Pertanian SKPD : DINAS KELAUTAN PERIKANAN PETERNAKAN DAN PERTANIAN KOTA CIREBON

Perkembangan Ekonomi Makro

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor penting yang patut. diperhitungkan dalam meningkatkan perekonomian Indonesia.

Selayang Pandang Kabupaten Musi Rawas Utara 1

BAB I PENDAHULUAN. memperhatikan kelestarian sumber daya alam (Mubyarto, 1994).

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

KEBIJAKAN DAN STRATEGI OPERASIONAL PENGEMBANGAN BIOINDUSTRI KELAPA NASIONAL

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris dimana sektor pertanian merupakan

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN. wilayah kilometerpersegi. Wilayah ini berbatasan langsung dengan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat secara ekonomi dengan ditunjang oleh faktor-faktor non ekonomi

Ekonomi Pertanian di Indonesia

PROSPEK TANAMAN PANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Disamping itu ada pula para ahli yang berpendapat bahwa kelapa sawit terbentuk pada saat

I. PENDAHULUAN. pertanian berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional. Di

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sawit, serta banyak digunakan untuk konsumsi makanan maupun non-makanan.

I. PENDAHULUAN. agraris seharusnya mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah dengan

5 GAMBARAN UMUM AGRIBISNIS KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. langsung persoalan-persoalan fungsional yang berkenaan dengan tingkat regional.

I. PENDAHULUAN. bermatapencaharian petani. Meskipun Indonesia negara agraris namun Indonesia

Perekonomian Daerah. 1. KEGIATAN PRODUKSI 1.1. Pertanian

IV. GAMBARAN UMUM. Sumber : WTRG Economics

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas disusul Provinsi Sumatera. dan Sumatera Selatan dengan luas 1,11 juta Ha.

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

diperoleh melalui sistem pendataan pengunjung. dilihat pada tabel

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu tulang punggung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa sawit, berasal dari daerah tropis di Amerika Barat yang penting

IV. GAMBARAN UMUM. 4.1 Kondisi Geografis dan Persebaran Tanaman Perkebunan Unggulan Provinsi Jambi. Jambi 205,43 0,41% Muaro Jambi 5.

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

BAB I PENDAHULUAN. sangat diunggulkan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor. Kelapa

BAB I PENDAHULUAN. dalam realita ekonomi dan sosial masyarakat di banyak wilayah di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. setengah dari penduduk Indonesia bekerja di sektor ini. Sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang. sebagai bisnis sepenuhnya, hal ini disebabkan karena sarana dan prasarana

II. TINJAUAN UMUM MINYAK NABATI DUNIA DAN MINYAK KELAPA SAWIT INDONESIA

Boks 1. DAMPAK PENGEMBANGAN KELAPA SAWIT DI JAMBI: PENDEKATAN INPUT-OUTPUT

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung Selatan adalah salah satu dari 14 kabupaten/kota yang terdapat di Provinsi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KATA PENGANTAR. Samarinda, September 2015 Kepala, Ir. Hj. Etnawati, M.Si NIP

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan perusahaan besar adalah kelapa sawit. Industri kelapa sawit telah tumbuh

memberikan multiple effect terhadap usaha agribisnis lainnya terutama peternakan. Kenaikan harga pakan ternak akibat bahan baku jagung yang harus

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN. jangkauan pemasaran mencakup dalam (lokal) dan luar negeri (ekspor). Kopi

Pengembangan Jagung Nasional Mengantisipasi Krisis Pangan, Pakan dan Energi Dunia: Prospek dan Tantangan

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Jumlah penduduk selalu bertambah dari tahun ke tahun, hal tersebut terus

4.1. Letak dan Luas Wilayah

4 GAMBARAN UMUM LOKASI

BAB V GAMBARAN UMUM PRODUK PERTANIAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terlihat dari rata-rata laju pertumbuhan luas areal kelapa sawit selama

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Tabel 1.1. Konsumsi Beras di Tingkat Rumah Tangga Tahun Tahun Konsumsi Beras*) (Kg/kap/thn)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

RENCANA PENGEMBANGAN PETERNAKAN PADA SISTEM INTEGRASI SAWIT-SAPI DI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1. Pertumbuhan PDB Kelompok Pertanian di Indonesia Tahun

PENDAHULUAN. raksasa mulai dari pengadaan sarana produksi (bibit, pupuk, pestisida) proses

PENDAHULUAN. untuk bisa menghasilkan kontribusi yang optimal. Indonesia, khususnya pengembangan agroindustri.

Boks 2. PENELUSURAN SUMBER PEMBENTUKAN INFLASI DI KOTA JAMBI: SUATU ANALISIS SISI TATA NIAGA DAN KOMODITAS

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. (BPS 2012), dari pertanian yang terdiri dari subsektor tanaman. bahan makanan, perkebunan, perternakan, kehutanan dan perikanan.

I. PENDAHULUAN. menjadi pemasok hasil pertanian yang beranekaragam yaitu rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dalam pembangunan sektor pertanian. Pada tahun 1997, sumbangan Produk

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

Bidang Tanaman Pangan

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan masyarakat. Sektor pertanian di Indonesia terdiri dari beberapa sub

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

BAB I PENDAHULUAN. petani, mengisyaratkan bahwa produk pertanian yang dihasilkan harus memenuhi

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi sangat besar dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.

I. PENDAHULUAN. Permintaan pangan hewani terutama daging sapi meningkat cukup besar

5 GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

PENDAHULUAN. Peranan studi kelayakan dan analisis proyek dalam kegiatan pembangunan. keterbatasan sumberdaya dalam melihat prospek usaha/proyek yang

I. PENDAHULUAN. sangat penting untuk mencapai beberapa tujuan yaitu : menarik dan mendorong

Ditulis oleh Administrator Senin, 11 November :47 - Terakhir Diperbaharui Jumat, 29 November :16

POTENSI DAN PELUANG PENGEMBANGAN TERNAK SAPI DI LAHAN PERKEBUNAN SUMATERA SELATAN

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

DATA STATISTIK KETAHANAN PANGAN TAHUN 2014

LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2009 MODEL PROYEKSI JANGKA PENDEK PERMINTAAN DAN PENAWARAN KOMODITAS PERTANIAN UTAMA

I. PENDAHULUAN. 1 Sapi 0,334 0, Kerbau 0,014 0, Kambing 0,025 0, ,9 4 Babi 0,188 0, Ayam ras 3,050 3, ,7 7

Transkripsi:

Potensi Pengembangan Wilayah Pertanian Kabupaten Bengkulu Tengah merupakan salah satu sentra penghasil beras dan holtikultura khususnya durian dan rambutan. padi kering giling rata-rata 3,9 ton/hektar. di Kabupaten Bengkulu Tengah masih dapat ditingkatkan melalui program perluasan areal tanaman pangan dan intensifikasi pertanian. Adapun luas sawah di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel dan Luas Tanaman Hortikultura Tabel di bawah ini: No Tabel Luas Areal Sawah Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011 Kecamatan Sawah ½ Teknis Sawah Irigasi Sederhana Sawah Irigasi Desa Sawah Tadah Hujan/ Lebak Jumlah 1 Taba Penanjung 946 173 51-1.170 2 Karang Tinggi 42 25 215 187 855 3 Talang Empat - - - 460 460 4 Pagar Jati - - - 352 352 5 Pondok Kelapa 50 452 56 1.146 1.677 6 Pematang Tiga - - 100 458 558 7 Merigi Kelindang - 138-97 235 8 Merigi Sakti - - 437-437 9 Pondok Kubang 475-267 130 872 10 Bang Haji - - 285 264 549 Jumlah 1.889 761 1.411 2.971 7.165 Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012 Tabel Luas Areal Tanaman Hortikultura Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011 No Kecamatan Durian Manggis Rambutan Jumlah 1 Taba Penanjung 15.53 1.73 5.99 23.25 2 Karang Tinggi 21.16 21.16 3 Talang Empat 187.71 1.9 2.88 192.49 4 Pagar Jati 13.83 0.14 12.66 26.63 5 Pondok Kelapa 34 49.33 83.33 6 Pematang Tiga 40.09 2.6 5.49 48.18 7 Merigi Kelindang 91.65 1.23 0.97 93.85

8 Merigi Sakti 13.33 4.97 18.3 9 Pondok Kubang 2750 0.3 2.750 10 Bang Haji 37.64 1.43 2.8 41.87 Jumlah 3.205 9.03 85.39 3.299 Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012 Selain padi sawah, produksi padi ladang juga menambah produksi padi di Bengkulu Tengah. Seperti pada tahun 2008 luas tanaman padi ladang mencapai rata-rata produksi 1,2 ton/hektar. Kabupaten bengkulu Tengah juga merupakan sentra penghasil buah-buahan durian dan rambutan. Sementara tanaman lain masih sangat terbuka untuk dikembangkan, seperti salak pondoh dan manggis. Sektor pertanian yang memberikan kontribusi yang besar dalam PDRB Kabupaten Bengkulu Tengah relatif sama dengan Kabupaten Bengkulu Utara yaitu pertanian tanaman pangan dan palawija. Hal ini didukung oleh lapisan tanah, topografi, dan iklim sangat cocok untuk bercocok tanam palawija dan tanaman pangan. Kabupaten Bengkulu Tengah sama halnya dengan Kabupaten Bengkulu Utara merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Bengkulu. Pemasaran hasil produksi masih dilakukan secara konvensional. Petani menjual gabah kering kepada para pedagang atau tengkulak dan selanjutnya dijual kembali kepada para pedagangpedagang besar di Kota Bengkulu, Jambi, dan kota-kota lainnya. Jagung merupakan komoditas unggulan yang dapat dikembangkan. Permintaan jagung di pasar internasional terus meningkat seiring dengan trend meningkatnya produksi bahan bakar nabati, seperti bioetanol, dan naiknya konsumsi pakan ternak berbasis jagung. Indonesia sebagai negara agraris belum dapat mencukupi permintaan jagung di pasar domestik. Tahun 2006 diperkirakan Indonesia mengimpor jagung sebesar 1,4 juta ton dari total kebutuhan nasional sebesar 12,4 juta ton. Peluang ekspor jagung Indonesia terutama ke negara tetangga seperti Malaysia sebesar 2,5 juta ton, Taiwan 4,6 juta ton, Jepang 16 juta ton, Korea 8,5 juta ton, China sebanyak satu juta ton, Mesir 5,3 juta ton, Iran 2,3 juta ton, dan Arab Saudi 1,4 juta ton per tahun. Potensi pengembangan komoditi jagung di Kabupaten Bengkulu Tengah masih terbuka sangat lebar. Salah satu Komoditas unggulan tahun lainnya adalah singkong. Harga singkong kian meninggi setelah harga minyak dunia melonjak USD 100 per barel. Komoditas itu terutama diekspor ke Eropa sebagai bahan pembuat biofuel, Korea, China, dan Malaysia. Budidaya singkong di

Kabupaten Bengkulu Tengah masih berpotensi karena karakteritik tanah dan iklim yang mendukung. Berkembangnya industri pangan nasional, cabe merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan secara berkesinambungan. Karena merupakan bahan pangan yang dikonsumsi setiap saat, maka cabe akan terus dibutuhkan seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Dana yang dibutuhkan untuk menanam cabe pada areal lahan satu hektar pada umumnya yaitu sebesar Rp 34.000.000 lebih. Secara teoritis keuntungan yang diharapkanpun cukup proporsional, yaitu sekitar Rp 25.000.000 dalam tempo delapan bulan. Benefit cost ratio sebesar 175, yang berarti Rp 100 biaya yang diinvestasikan dalam budidaya cabe akan mendatangkan penerimaan sebesar Rp 175. Komoditas jahe tak hanya sekedar dikenal sebagai bumbu masakan. Lebih dari itu, jahe bisa diolah menjadi pemberi aroma pada berbagai makanan, bahan baku dalam industri minuman, industri obat tradisional, minyak wangi, diolah menjadi asinan. Beberapa negara yang menampung hasil ekspor komoditas jahe dalam bentuk jahe segar adalah Malaysia, Hongkong, Jepang, Uni Emirat Arab, Singapura dan Saudi Arabia. Harga jual jahe gajah pada kondisi normal berkisar antara Rp 4.500-Rp 7.000/Kg. Benefit Cost Ratio sebesar 3,50 yang berarti Rp 1,00 biaya yang diinvestasikan dalam budidaya jahe akan mendatangkan pendapatan sebesar Rp 3,50. Perkebunan Sektor perkebunan merupakan salah satu sektor yang diharapkan dapat menunjang perekonomian masyarakat dan pendapatan daerah terutama dalam menunjang pengentasan kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Dengan potensi alam yang dimiliki serta sumber daya manusia yang memadai Kabupaten Bengkulu Tengah akan mampu menjadi sentra perkebunan seperti karet, kelapa sawit, kopi dan kakao. Prospek komoditi minyak kelapa sawit dalam perdagangan internasional yang terus meningkat telah mendorong pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk memacu pengembangan areal perkebunan kelapa sawit. Kenaikan harga minyak bumi yang membumbung tinggi memberikan tekanan pada berbagai Industri sehingga para pelaku bisnis mencari peluang energi alternatif. Kelapa sawit merupakan salah satu alternatif sumber energi yang diolah dalam bentuk bioetanol yang lebih ramah terhadap lingkungan.

Hingga tahun 2005, lebih dari 85 persen produksi minyak dunia dihasilkan oleh dua Negara produsen utama minyak sawit, yaitu Indonesia dan Malaysia. kelapa sawit Indonesia pada tahun 2005 sebesar 13,6 juta ton dan tahun 2006 mencapai 14,7 juta ton. Ditinjau dari sisi potensi, pengembangan kebun kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah sangat luas dari luas potensi tersebut, perkebunan kelapa sawit yang dikembangkan hingga Tahun 2007 (49,53 persen), yang terdiri dari perkebunan rakyat (14,12 persen) dan PBS seluas (35,41 persen). Dengan demikian potensi pengembangan luas areal kebun kelapa sawit di Kabupaten Bengkulu Tengah masih memiliki cadangan lokasi 50,47 persen dari potensi yang ada. International Rubber Study Group memprediksi, karet dunia tumbuh 6,2 persen di tahun 2007, jauh di atas kenaikan permintaan tahun 2006 yang 2,1 persen. Kenaikan terutama disumbang dari pasar Amerika Serikat, China, India, dan kawasan Eropa. Pertumbuhan penjualan karet Indonesia ke China pada dua tahun terakhir ini mencapai 200.000-300.000 ton per tahun atau 20 persen-30 persen dari total ekspor Indonesia. Momentum kenaikan permintaan karet harus dapat dimanfaatkan oleh pengusaha di Indonesia. Pada perdagangan di Bursa Liffe, London, harga kopi robusta pada bulan penyerahan november 2007 naik $USD 79 menjadi $USD 2.354 per metrik ton. Kontrak bulan Januari naik $USD 26 menjadi $USD 1.929. Asumsi membaiknya harga ekspor kopi itu mengacu pada perkiraan produksi kopi di Brazil dan termasuk Indonesia yang tidak mengalami lonjakan besar di tengah terus meningkatnya permintaan kopi di pasar dunia pada tahun 2008. Kondisi iklim dan tekstur tanah di Kabupaten Bengkulu Tengah mendukung bagi budidaya tanaman kopi. Adapun luas areal perkebunan di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel 1.13 dan luas areal perkebunan swasta Tabel 1.14 di bawah ini: Tabel Luas Areal Perkebunan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011 Kelapa Sawit Karet Kopi Robusta Kakao Lada Kelapa Jumlah No Kecamatan 1 Taba Penanjung 851 1.186 301 10 300 1.463 2 Karang Tinggi 443 1.057 2.17 49 14 165 674 3 Talang Empat 370 330 1.898 7 4 32 745 4 Pagar Jati 494 1.738 156 5 81 738 5 Pondok Kelapa 936 760 643 218 2.557 6 Pematang Tiga 134 166 519 10 306 1.135

7 Merigi Kelindang 928 1.063 158 69 312 1.468 8 Merigi Sakti 1.088 2.605 91 45 140 9 Pondok Kubang 736 710 106 11 6 1.569 10 Bang Haji 1.352 781 1.114 107 207 1.097 Jumlah 4.894 2.755 1.873 353 39 1.672 11.586 Sumber : RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2012 Tabel Luas Areal Perkebunan Swasta Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2011 No Kecamatan Alamat Luas / TBS 1 PT. Bio Nusantara Pondok Kelapa 6.000 2.876,09 2 PT. Bumi Raflesia Indah Talang Empat 1.000 7.500 3 PT. Agri Andalas Talang Empat 4.400 7.200 4 PT. Ika Hasfarm Pondok Kelapa 1.400 2.250 5 PT. Bengkulu Sawit Jaya Talang Empat 3.700 450 6 PT. Riau Agrindo Agung Sawit Pondok Kelapa, Pematang Tiga, Pagar Jati, Merigi 15.000 - Kelindang, Merigi Sakti 7 PT. Cahaya Sawit Lestari Talang Empat 100 - Jumlah 31.600 Sumber: RTRW Kab. Bengkulu Tengah, 2011 Dari data tersebut terlihat bahwa tanaman kopi lebih banyak diusahakan petani, tetapi hampir 75 persen merupakan tanaman tua yang secara ekonomis sudah tidak menguntungkan. Trend saat ini bahwa petani lebih benyak mengusahakan tanaman karet dan kelapa sawit. Selain perkebunan rakyat, perkebunan di Kabupaten Bengkulu Tengah dikelola oleh perusahaan besar seperti PT. Agri Andalas, PT. Bio Nusantara, dan PT. Bengkulu Sawit Jaya. Pertambangan Kegiatan pertambangan, meski peranannya dalam PDRB tidak terlalu besar, namun Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki cadangan sumber daya mineral yang cukup banyak meliputi Pengelolaan usaha pertambangan yang ditetapkan dalam wilayah pertambangan (WP), terdiri dari wilayah usaha pertambangan (WUP), wilayah pertambangan rakyat (WPR) dan wilayah pencadangan negara (WPN). Data potensi usaha pertambangan batu bara cukup banyak tersebar pada seluruh kecamatan terutama Kecamatan Taba Penanjung, sedangkan potensi Minereal tersebar di Kecamatan Pondok Kelapa, Talang Empat, Taba Penanjung (Sumber :

Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkulu Tengah, 2011). Pertambangan mineral digolongkan atas pertambangan mineral radioaktif, pertambangan mineral logam, pertambangan mineral bukan logam dan pertambangan batuan. Tambang unggulan di Kabupaten Bengkulu Tengah adalah batu bara yang telah berproduksi seluas kurang lebih 20.930 ha yang tersebar di wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Batu bara yang diproduksi pada umumnya ditujukan untuk pasar ekspor meski produksinya relatif kecil. Lokasi Tambang pasir besi terdapat di sepanjang pantai dan sungai yaitu Kecamatan Pondok Kelapa. Data dan lokasi potensi tambang di Kabupaten Bengkulu Tengah dapat dilihat pada Tabel 1.17 dan Peta 1.10 berikut : Potensi dan Lokasi Tambang Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2012 No. Nama Perusahaan Lokasi Kecamatan Luas Komoditi Keterangan 1 Ratu Samban Mining Merigi Kelindang 5.579,49 Batubara Eksplorasi 2 Ferto Rejang SG Taba Penanjung 504,36 Batubara Eksplorasi 3 Griya Pat Petulai Asri Pematang Tiga, Pagar Jati 11.525,93 Batubara Eksplorasi 4 Bara Wiranti Corporation Pagar Jati 6.293,06 Batubara Eksplorasi 5 Bumi Permata Hijau Pematang Tiga 4.252,32 Batubara Eksplorasi 6 Cakra Bara Persada Talang Empat, Taba Penanjung 5.590,85 Batubara Eksplorasi 7 Globalmulti Karya Taba Penanjung 1.018,54 Batubara Eksplorasi 8 Asra Investment Taba Penanjung 5.118,25 Batubara Eksplorasi 9 Milenium Barelang Perkasa Pondok Kelapa 5.673,64 Batubara Eksplorasi 10 Sumber Rejeki Cemerlang 11 Bitan Abadi Minang 12 Bara Sirat Unggul Permai Karang Tinggi, Pondok 5.031,71 Batubara Eksplorasi Kubang Taba Penanjung, Karang 1.856,86 Batubara Eksplorasi Tinggi Jumlah 52.445,01 Taba Penanjung 100,00 Batubara 13 Inti Bara Perdana Taba Penanjung 892,00 Batubara 14 Kusuma Raya Utama Taba Penanjung 984,60 Batubara 15 Cipta Buana Seraya Taba Penanjung 2.649,59 Batubara 16 Bara Mega Quantum Pematang Tiga 3.077,19 Batubara 17 Bengkulu Bio Energi Taba Penanjung 987,00 Batubara 18 NV. Konstruktor Pagar Jati 100,82 Pasir Besi

19 Ratu Samban Mining Bang Haji 103,59 Batubara 20 Ratu Samban Mining Pematang Tiga, Pagar Jati 969,60 Batubara 21 Ratu Samban Mining Pematang Tiga 986,00 Batubara 22 PD. Bimex Karang Tinggi 24,00 Batubara 23 Bukit Sunur Taba Penanjung 885,00 Batubara 24 Danau Mashitam Taba Penanjung 800,32 Batubara 25 Ferto Rejang Taba Penanjung 70,00 Batubara Jumlah 12.629,72 TOTAL 65.074,73 Sumber: Dinas Pertambangan dan Energi, Kab. Bengkulu Tengah, 2012 Perikanan dan Kelautan Sektor perternakan berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkulu tengah terutama ternak sapi dan kambing. Selain sumber pakan yang banyak, ternak ini sangat cocok ditumpang sarikan dengan kebun sawit dan karet. Sedangkan di sektor perikanan baru diusahakan perikanan tangkap oleh nelayan di Desa Pondok Kelapa Kecamatan Pondok Kelapa dengan pantai sepanjang 28,5 Km. Penjelasan luas areal perikanan dapat dilihat dalam Tabel 1.15. Peternakan unggas di Kabupaten Bengkulu tengah berkembang pesat beberapa tahun terakhir khususnya ternak ayam ras yang dikembangkan oleh para pengusaha ayam. Usaha peternakan ayam ini banyak didapat di Kecamatan Pondok Kelapa dan Karang Tinggi. Untuk melihat populasi ternak per kecamatan dapat dilihat dalam Tabel 1.16.

No. Kecamatan Tabel 1.15 Luas Areal Perikanan Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 Kolam Tebat Teknis Perikanan Sawah Tambak Potensi Luas Produk Potensi Luas Produk Potensi Luas Produk Potensi Luas Produk 1. Talang Empat 49.81 20 79.39 3 1 6.07 62 0.62 2 0 0 0 2. Karang Tinggi 47.59 19 72.42 53 0.5 3 73 1.4 4 0 0 0 3. Taba Penanjung 38.73 22 52.73 4 2 15.93 59 15.93 10 0 0 0 4. Merigi Kelindang 41.23 14 32.17 1 0 0 29 0.3 0.6 0 0 0 5. Pagar Jati 45.18 13 69.18 2 0 0 25 0.97 1 0 0 0 6. Merigi Sakti 29.42 17 34.56 2 0 0 32 0.7 1.2 0 0 0 7. Pondok Kelapa 43.83 17 83.41 10 1.19 5.9 19 1.19 3 502 157 112 8. Pondok Kubang 48.24 11 34.54 2 0 32 0.32 0.8 0 0 0 0 9. Pematang Tiga 33.14 4 17.91 3 0 20 0.87 1 0 0 0 0 10. Bang Haji 42.54 4 36.12 2 0 0 20 0.24 0.5 0 0 0 Jumlah 419.71 141 512.43 82 4.69 82.9 320.19 23.15 22.30 502 157 112 Sumber: Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan, Kab. Bengkulu Tengah, 2012

Tabel 1.16 Jumlah Ternak Kabupaten Bengkulu Tengah Tahun 2010 Jenis Ternak No. Kecamatan Unggas Aneka Ternak Sapi Kerbau Kambing Domba Babi (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) Buras Petelur Pedaging Itik Entok Angsa Puyuh Kelinci (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) (ekor) 1. Talang Empat 721 629 1.289 - - 5.678 329.083 134 120 - - - 2. Karang Tinggi 860 1.232 2.310 211-8.045 3.883 296.432 161 228 172-51 3. Taba Penanjung 219 387 2.160 165-7.429-396.521 339 267 80-55 4. Merigi Kelindang 27 196 928 112-3.912 - - 128 254 76-25 5. Pagar Jati 43 186 736 76-2.109 - - 155 205 50-23 6. Merigi Sakti 32 63 526 65-2.129 - - 136 199 34-7. Pondok Kelapa 975 668 1.234 56-8.100-388.765 167 645 112-18 8. Pondok Kubang 521 529 1.023 64-2.509-364.738 118 697 65 - - 9. Pematang Tiga 418 265 546 102-2.698 - - 154 456 45 - - 10. Bang Haji 188 167 342 83-2.821 - - 120 367 43 - - Jumlah 4.004 4.322 11.094 934-45.430 3.883 1.775.539 1.612 3.438 677-172 Sumber: Dinas Peternakan Perikanan & Kelautan, Kab. Bengkulu Tengah, 2012 Ket.

Industri Pengolahan Pengembangan sektor industri pengolahan di Kabupaten Bengkulu Tengah memiliki potensi yang besar di bidang agribisnis dan perikanan: Industri Pengolahan Kelapa Sawit Pengolahan kelapa sawit menjadi crude palm oil (CPO) memiliki potensi untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkulu Tengah. Hal ini didasari pada kapasitas produksi pabrik CPO tidak mampu menampung pasokan Tandan Buah Segar (TBS) yang dihasilkan oleh perkebunan rakyat. Dalam dua tahun ke depan, pasokan TBS dari perkebunan rakyat akan meningkat. Saat ini terdapat perkebunan sawit rakyat merupakan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM). Investasi baru dalam pengolahan CPO dibutuhkan agar kapasitas produksi minimal dapat mencapai 120 ton/jam. TBS yang dihasilkan bisa menunjukkan angka yang lebih besar apabila lahan tidur dimanfaatkan dalam pembukaan perkebunan kelapa sawit yang baru. Potensi yang baru dikembangkan saat ini merupakan industri hulu, yakni pengolahan TBS menjadi CPO. Potensi lain yang dapat dikembangkan adalah industri hilir, yakni pengolahan CPO menjadi produk turunannya seperti minyak goreng, margarin, sabun, minyak salad, minyak padat, dan sterin yang dapat diolah menjadi biodiesel sebagai pengganti BBM. Industri lain yang dapat dikembangkan dari kelapa sawit adalah pemanfaatan biji kelapa sawit dan tempurung yang dapat diolah menjadi komponen makanan ternak, minyak inti sawit, briket arang, karbon aktif dan asam organik. Industri selulosa dan Industri kertas dapat memanfaatkan serat dan tandan kosong dari kelapa sawit.