Deteksi Bakteri Coliform Dan Escherichia coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat

dokumen-dokumen yang mirip
Deteksi Bakteri Coliform DAN Escherichia coli Pada Minuman Es Jeruk Di Cafe Lesehan Pantai Talise Palu

Pengujian Bakteri Coliform dan Escherichia Coli Pada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Palu Timur Kota Palu

II. METODELOGI PENELITIAN

Analisis Mikrobiologi Stik Kentang Goreng di Cafe Lesehan Talise Palu

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian dilakukan di Kos Smart Center Kota Gorontalo dan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tuladenggi Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian berada di DAMIU Kecamatan Kota Utara Kota Gorontalo.

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kantin yang ada di lingkungan Asrama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hasil analisis keberadaan Escherichia coli pada makanan jajanan kue cucur

Pantai Kabupaten Bone Bolango. Tahap analisis dari segi bakteriologis. dilaksanakan di Laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. uji kandungan bakteriologis Escherichia coli pada es buah yang dijajakan dipasar

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal juli 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus 2013 sampai Febuari 2014

ANALISIS MIKROBIOLOGI MINUMAN TEH KEMASAN BERDASARKAN NILAI APM KOLIFORM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian observasional laboratorik untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada penjual minuman olahan yang berada di pasar

BAB III METODE PENELITIAN. observasi kandungan mikroorganisme Coliform dan angka kuman total pada susu

BAB II MATERI DAN METODE PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan dan alat uji coliform yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Jenis penelitian ini adalah penelitian non-eksperimental dengan pendekatan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh serta kelangsungan hidup. Dengan demikian menyediakan air

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini sampel air sumur diambil di rumah-rumah penduduk

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

III. MATERI DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2013 di. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau.

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. metode wawancara semi terstruktur (semi-structured interview) disertai dengan

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di Desa Karya Baru Kecamatan Dengilo. Penelitian dilakukan pada tanggal 17 Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasit dan waktu penelitiannya yaitu : Lokasi pengambilan sampel air sumur ini yaitu di Dusun III, Desa Pulubala

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasional untuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

ANALISIS MIKROBIOLOGI BEBERAPA SUSU KEDELAI TANPA MEREK YANG BEREDAR DI KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN.

BAB III METODE PENELITIAN. dan dilanjutkan dengan identifikasi jenis bakteri Escherichia coli, Salmonella sp,

UJI BAKTERI COLIFORM AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KALITANJUNG, KEJAKSAN, SUNYARAGI DENGAN METODE MPN TAHUN 2016

Identifikasi Bakteri Escherichia Coli pada Air Minum Isi Ulang yang Diproduksi Depot Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Padang Selatan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian mengenai penambahan starter ekstrak nanas dengan level berbeda

HYGIENE SANITASI DAN KANDUNGAN MIKROBA PADA KECAP MANIS YANG DIGUNAKAN DI KANTIN DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan di Kabupaten

HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun lokasi yang menjadi tempat penelitian yaitu di Desa Boludawa. Kecamatan Suwawa Kabupaten Bone Bolango.

UJI BAKTERIOLOGIS AIR MINUM BEBERAPA RUMAH MAKAN DI KOTA PADANG SKRIPSI SARJANA BIOLOGI OLEH ANDREW VALENTINO B.P

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri E. Coli, Air Minum Isi Ulang

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR MINUM ISI ULANG DI WILAYAH SUNGAI BESAR KOTA BANJARBARU

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Januari 2015 di Laboratorium

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. C), 6 gerobak pangsit (gerobak pangsit D, E, F, G,H dan I). Penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. disebut molekul. Setiap tetes air yang terkandung di dalamnya bermilyar-milyar

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

Kualitas Bakteriologis Air Minum dalam Kemasan AC yang tidak Terdaftar di Bandung

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 2015 di Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODE PENGUJIAN. Pemeriksaan bakteri Coliform pada air limbah dilakukan Balai Riset dan

KUALITAS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG YANG BERADA DI KAWASAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari Bulan April sampai dengan Juni 2013, di

III. METODE PENELITIAN. Desain penelitian pada penelitian ini adalah Deskriptif Laboratorik.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian Deskriptif karena tujuan dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Setelah dingin disimpan di tempat yang bersih dan kering.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

III. MATERI DAN METODE

JURNAL PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN. PENGENALAN ALAT Dan STERILISASI ALAT : MHD FADLI NST NIM : : AGROEKOTEKNOLOGI

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI VIROLOGI

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan, yaitu bulan Oktober hingga

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Sanitasi Pekerja Pengolahan Pangan (Uji Rambut)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perhitungan bakteri coliform ikan bandeng (Chanos chanos) yaitu : Hasil Tabung Reaksi Setelah Uji Pendugaan

BAHAN DAN METODE. Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2012 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan apa yang saat ini berlaku,

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB II HASIL PRAKTIKUM. Pengenceran Fanta Aqua Bakso Bakwan

MINUMAN TEH KEMASAN INDUSTRI RUMAH TANGGA DI KELURAHAN SUNGAI DAMA DAN SELILI MENGGUNAKAN METODE MOST PROBABLE NUMBER (MPN)

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

Transkripsi:

Biocelebes, Desember 2013, hlm. 40-48 ISSN: 1978-6417 Vol. 7 No. 2 Deteksi Bakteri Coliform Dan Escherichia coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat Hasriani 1) Muhammad Alwi 2) dan Umrah 3) 1) Alumni Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Sulawesi Tengah 94117 2), 3) Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas TadulakoKampus Bumi Tadulako Tondo Palu, Sulawesi Tengah 94117 E.mail: rianihz@yahoo.co.id ABSTRACT This research entitle "Detect the bacterium of Coliform and Escherchia coli at depot of drinking water refill the dikota Pasangkayu of Sub-Province of Mamuju of North of West Sulawesi" have been executed in March until May 2013, in Biological Laboratory of Biological Majors Base of Faculty MIPA Tadulako University Palu. Target of this research to detect the bacterium of Coliform and Escherchia coli at depot of drinking water refill in Town of Pasangkayu of Sub-Province Mamuju North West Sulawesi and also determine the quality by mikrobiologis pursuant to Standard of Indonesia National (SNI). Method used in this research is Most Probable Number (MPN). Result of Research indicate that at fifth of depot which have in test, that is at test of MPN Coliform of there is three depot which are positive namely depot B for the BI OF standard water with the value 4 MPN/0 ml sampel, for the depot of C namely standard CI water with the value 150 MPN/0 ml sampel, CII irrigate the process by niali 23 MPN/0 ml sampel, CIII irrigate the gallon with the value MPN 21 MPN/0 ml sampel, while for the depot of D namely IN standard water show the value MPN 43 MPN/0 ml sampel. Pursuant to examination of Coliform Fecal and Escherchiacoli expressed by all sampel is negativity. Keywords: Coliform, Escherchia Coli, and Drinking water refill. PENDAHULUAN Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi kehidupan, baik itu manusia, hewan, dan tumbuhan, namun tidak semua jenis air yang dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Air di alam ini terutama untuk kehidupan manusia merupakan hal yang sagat penting sekali karena air diperlukan untuk bermacammacam kegiatan seperti minum, mandi, pertanian, industri dan perikanan, keperluan sehari-hari terhadap air, berbeda untuk tiap tempat dan untuk tiap tingkatan kehidupan, yang jelas, semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah keperluan akan air (Sulistyandari, 2009). Kebutuhan hidup manusia dan makhluk hidup yang lain memerlukan air yang bersih dan terbebas dari bakteri- 40

bakteri patogen yang merugikan, sehingga harus diupayakan sedemikian rupa agar tetap tersedia dan memenuhi persyaratan persyaratan tertentu baik secara Fisik, Mikrobiologi, maupun Kimia. Kehadiran mikroorganisme dalam air menjadi salah satu parameter biologis yang dapat menentukan persyaratan kualitas air. Salah satu kelompok mikroorganisme yang sangat penting diperhatikan kehadirannya dalam air, ialah bakteri terutama yang bersifat enteropatogenik atau penghasil toksin yang berbahaya terhadap manusia (Suriawira,1996). Semakin tinggi tingkat kontaminasi bakteri Coliform, semakin tinggi pula risiko kehadiran bakteribakteri patogen lain yang biasa hidup dalam kotoran manusia dan hewan. Salah satu contoh bakteri patogen yang kemungkinan terdapat dalam air terkontaminasi kotoran manusia atau hewan berdarah panas adalah Shigella, yaitu mikroba penyebab gejala diare, demam, kram perut, dan muntah-muntah (Suprihatin, 2004). Berdasarkan uraian di atas, kehadiran mikroba dalam air minum secara langsung dapat digunakan sebagai indikator bahwa air minum tersebut layak atau tidak untuk dikonsumsi. Kehadiran mikroba juga menentukan kualitas air minum baik secara kuantitatif maupun kualitatif, sehingga dapat diketahui apakah air minum tersebut memenuhi standar cemaran mikroba yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan. Bakteri indikator sanitasi adalah bakteri yang keberadaannya dalam pangan menunjukkan bahwa air atau makanan tersebut pernah tercemar oleh feses manusia. Bakteri-bakteri indikator sanitasi umumnya adalah bakteri yang lazim seperti E. coli terdapat dan hidup pada usus manusia, karena bakteri ini adalah bakteri komensal pada usus manusia dan umumnya bukan patogen penyebab penyakit. Bakteri tersebut pada air dan makanan menunjukkan bahwa dalam satu atau lebih tahap pengolahan air atau makanan pernah mengalami kontak dengan feses yang berasal dari usus manusia dan mungkin mengandung bakteri patogen lain yang berbahaya (Widiayanti, 2004). Berdasarkan komunikasi pribadi di Kota Pasangkayu, kebutuhan akan air minum masyarakatnya selama ini terpenuhi dari sumber air sumur ataupun air sumur bor, karena di daerah tersebut belum terdapat sarana Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), sehingga masyarakat Kota Pasangkayu hanya memanfaatkan air sumur bor dan air sumur sebagai sumber kebutuhannya. Maka pemakaian air minum dalam kemasan (AMDK) saat ini meningkat drastis, selain itu usaha depot air minum isi ulang (AMIU) juga berkembang dengan pesat. Usaha depot air minum isi ulang telah menjadi salah satu bisnis skala usaha kecil dan menengah yang berkontribusi terhadap suplai air minum dengan harga terjangkau. Keberadaan depot air minum isi ulang dilihat dari aspek ekonomi dapat memberi pembelajaran dan peningkatan kreativitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokoknya. Dengan penggunaan produk air minum dalam bentuk tabung selain mudah dan praktis, harganya juga ekonomis dan terjangkau. Perkembangan usaha depot air minum isi ulang dapat juga berpotensi menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan konsumen bila tidak ada regulasi yang efektif (Maulina, 2012). Daerah Mamuju Utara Sulawesi Barat, banyak terdapat usaha depot air minum isi ulang. Penggunaan sumber air baku untuk usaha depot air minum isi ulang yang ada di Daerah tersebut bersumber dari air sumur bor. 41

Berdasarkan pengamatan dan komunikasi setiap usaha depot air minum isi ulang masing-masing memiliki sumur bor untuk kebutuhan air bersih yang akan diolah menjadi peroduk air minum dalam bentuk tabung. Dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari dalam hal sumber daya air, masyarakat di Kota Pasangkayu sebagian masyarakatnya menggunakan air sumur atau air sumur bor untuk memenuhi kebutuhannya seperti untuk mandi, mencuci dan yang terpenting digunakan untuk minum. Seperti pada usaha depot air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu juga menggunakan air sumur bor sebagai sumber air baku untuk diolah menjadi produk air minum dalam bentuk tabung. Masyarakat dan pemilik depot air minum isi ulang serta konsumennya belum mengetahui air minum isi ulang yang dikonsumsi selama ini layak atau tidak digunakan sebagai air untuk minum yang bersumber dari air sumur bor bukan bersumber dari PDAM atau yang bersumber dari mata air pegunungan. Selain itu ada beberapa depot yang belum sama sekali melakukan pengujian mikrobiologis terhadap depot air minumnya ke Laboratorium terdekat, misalnya di Dinas Kesehatan. Oleh karena itu perlu peninjauan masalah kelayakan air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu apabila di gunakan oleh masyarakat sekitar. Dengan demikian peneliti mengadakan penelitian tentang Deteksi Bakteri Coliform dan Escherchia coli Pada Depot Air Minum Isi Ulang di Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. METODE PENELITIAN Waktu dan TempatPenelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2013. Tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat, khususnya di Kota Pasangkayu yang merupakan tempat pengambilan sampel air minum isi ulang. Tahap uji Mikrobiologis dilaksanakan di Laboratorium Biologi Dasar dan Laboratorium Bioteknologi, Jurusan Biologi F-MIPA Universitas Tadulako. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif yaitu mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas mengenai masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini adalah 5 depot air minum isi ulang yang terdapat di Kota Pasangkayu, Sulawesi Barat. Pemilihan tempat pengambilan sampel berdasarkan sumber air baku yang digunakan oleh pemilik depot air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu. Alat dan Bahan Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah cawan petri, tabung reaksi, tabung durham, bunsen, erlenmeyer, gelas ukur, oven, timbangan, mikroskop, objek gelas, autoklaf, pipet tetes, spoit, aluminium foil, jarum ose, inkubator, ember plastik, sikat tabung, botol sampel, rak tabung, Laminar Air Flow (LAF), batang pengaduk, dan hot plate. Bahan yang diperlukan alkohol 70%, akuades steril, sampel air, Laktosa Broth (LB), Nutrient Agar (NA), MacConkey Agar (McA), Eosine Methylene Blue Agar (EMBA), dan Salmonella Sigella Agar (SSA). Zat pewarna : Gram A (Kristal violet), Gram B (Larutan mordant), Gram. Prosedur Penelitian Sterilisasi Alat Semua alat yang dipakai dalam penelitian terlebih dahulu dibersihkan dicuci dengan deterjen dan dibilas dengan air bersih kemudian dikeringkan. Setelah dikeringkan, alat-alat yang terbuat dari kaca seperti tabung reaksi, erlenmeyer dan alat-alat semacamnya ditutup dengan kapas yang bersih dan dibungkus 42

selanjutnya disterilkan dengan menggunakan oven selama ± 2 jam pada suhu 170-180 o C. Sedangkan akuades, serta media disterilisasi dengan menggunakan autoklaf pada suhu 121 o C tekanan 2 ATM selama 15 menit (Cappuccino and Sherman, 2002). Pembuatan Medium Menimbang bahan atau medium sesuai kebutuhan berdasarkan aturan yang tertera pada label medium Laktosa Broth (LB), medium MacConkey Agar (McA), medium Eosine Methylene Blue Agar (EMBA), kemudian dimasukkan kedalam erlenmeyer yang telah berisi dengan akuades, lalu dipanaskan sambil diaduk sampai homogen, lalu diukur ph pada masing-masing medium yaitu medium Laktosa Broth (LB) dengan ph 6,7, medium MacConkey Agar (McA) dengan ph 6,2 6,8, medium Eosine Methylene Blue Agar (EMBA) dengan ph 7,0, medium Salmonella Shigella Agar (SSA) dengan ph 7,0, kemudian dimasukkan dalam autoklaf selama 15 menit pada suhu 121 o C dengan tekanan 2 ATM (Cappucino and Sherman, 2002). Pengambilan Sampel Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah pengambilan sampel secara acak, masing masing dalam satu depot air minum isi ulang sampel air yang diambil adalah air baku, air proses, dan air dalam galon pada depot air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat. Sampel air yang diambil dan disimpan dalam botol sampel yang steril. Selanjutnya sampel air tersebut dibawa ke laboratorium untuk dideteksi. Pemeriksaan Sampel a. Pengenceran Sampel Pengenceran sampel dilakukan dengan menggunakan larutan akuades steril.menyiapkan tiga tabung pengenceran yang berisi 90 ml akuades steril, memasukkan ml sampel air pada tabung pertama merupakan pengenceran -1, selanjutnya tabung pertama dihomogenkan, kemudian diambil 1 ml dimasukkan pada tabung pengencer ke-2 yang merupakan pengenceran - 2.Selanjutnya tabung pengencer -2 dihomogenkan, lalu diambil 1 ml dimasukkan pada tabung pengencer ke-3 yang merupakan pengenceran -3 (Cappuccino and Sherman, 2002). b. Uji Bakteri Coliform Dari hasil pengenceran untuk setiap sampel yaitu -1, -2, dan -3, masingmasing dipipet sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang telah berisi medium LB dan tabung Durham dalam posisi terbalik. Pada pemeriksaan ini digunakan seri tiga tabung.kemudian semua tabung reaksi diinkubasikan dalam inkubator pada suhu 37 o C selama 2 x 24 jam.hasil positif ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung Durham dan terjadi perubahan warna medium atau kedua duanya terjadi perubahan (Cappuccino and Sherman, 2002). c. Uji Bakteri Coliform Fecal Dari tabung yang memberikan hasil positif pada uji bakteri Coliform diambil satu ose, diinokulasi pada medium selektif Eosin Methhylene Blue Agar (EMBA), MacConkey Agar (McA), dan Salmonella Shigella Agar (SSA), lalu diinkubasi pada suhu 37 o C selama 24 jam. Setelah diinkubasi koloni yang tumbuh pada medium Eosin Methhylene Blue Agar (EMBA) berwarna kehijauan, hijau metalik, koloni yang tumbuh pada medium MacConkey Agar (McA) dan Salmonella Shigella Agar (SSA) berwarna merah atau merah muda berarti air sampel 43

mengandung bakteri Coliform fecal, tetapi jika medium pengujian ditumbuhi koloni yang berwarna tidak seperti warna diatas berarti air sampel tidak mengandung bakteri Coliform fecal (Cappuccino and Sherman, 2002). d. Uji Bakteri Escherichia coli Dari koloni yang positif pada uji bakteri Coliform fecal, diambil satu ose, lalu uji mikroskopis dengan pewarnaan Gram. Setelah melakukan pewarnaan Gram kemudian diamati di bawah mikroskop terlihat sel berwarna merah dan berbentuk batang maka dapat dikatakan bahwa air sampel mengandung bakteri E. coli, tetapi apabila di bawah mikroskop tidak terlihat warna merah dan berbentuk lain berarti air sampel tidak mengandung bakteri E. coli (Cappuccino and Sherman, 2002). Analisa Data Pemeriksaan secara bakteriologis dipergunakan untuk pemeriksaan air guna menentukan kualitasnya. Cara ini dimaksudkan untuk mengetahui derajat kontaminasi air oleh bahan buangan yang berasal dari manusia maupun hewan, untuk mengetahui jumlah Coliform di dalam contoh digunakan metode MPN (Most Probable Number). Langkah yang ditempuh dalam pengambilan data untuk menentukan jumlah bakteri Coliform seperti tercantum pada rumus ini : MPN Coliform (sel/ml) = Nilai MPN x 1 Faktor Pengenceran Tabung Tengah HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Data Hasil MPN Bakteri Coliform Berdasarkan hasil pengujian secara kuantitatif diperoleh nilai MPN untuk kelima sampel depot air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu, seperti yang terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Nilai MPN bakteri Coliform Air Minum Isi Ulang di Kota Pasangkayu. Tabung Pengencer Total MPN No Sampel (MPN/0-1 -2-3 ml Sampel) 1 Depot A 0 0 0 3,0 x 0 2 Depot A 0 0 0 3,0 x 2 3 Depot A 2 2 0 3,0 x 0 4 Depot A 0 0 0 3,0 x 0 5 Depot A 0 0 0 3,0 x 0 Tabel 1 nilai MPN Coliform air minum isi ulang pada depot C menunjukkan nilai sebesar 21 MPN/ 0 ml sampel. Sedangkan sampel depot yang lain menunjukkan nilai MPN <3 sel/ml sampel air minum. Hasil Uji Bakteri Coliform Berdasarkan hasil pengujian dan pengamatan yang didapatkan. Sampel air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu, dengan menggunakan medium Laktosa Broth (LB) secara kualitatif seperti terlihat pada Tabel 2. Tabel 2 memperlihatkan bahwa pada sampel air minum isi ulang depot C positif adanya bakteri Coliform karena ditandai dengan terbentuknya gas pada tabung durham. Hasil Uji Bakteri Coliform fecal Hasil uji bakteri Coliform fecal yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pengujian dengan menggunakan medium 44

Mac Conkey Agar (McA), Eosin Methylene Blue agar (EMBA), dan Salmonella Shigella Agar (SSA), seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3 memperlihatkan bahwa pada sampel air minum isi ulang depot C, negatif adanya Coliform fecal karena koloni yang tumbuh pada medium Eosin Methilene Blue Agar (EMBA), berwarna merah, medium MacConkey Agar (MCA), Salmonella Shigella Agar (SSA) di tumbuhi koloni yang berwarna bening. Tabel 2. Hasil Uji Bakteri Coliform Air Minum di Kota Pasangkayu Jumlah Tabung Pencernaan yang Positif No Sampel Tabung Tabung Tabung 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 Depot A - - - - - - - - - 2 Depot B - - - - - - - - - 3 Depot C + + - + + - - - - 4 Depot D - - - - - - - - - 5 Depot E - - - - - - - - - Keterangan: (+) =Terbentuk gas pada tabung durham (-) = Tidak terbentuk gas pada tabung durham Tabel 3. Hasil Uji Bakteri Coliform air minum di Kota Pasangkayu Kloni yang tumbuh Kloni yang pada medium Tumbuh Pada Eosin Methlene Conkey Agar Blue Agar Sampel -1-2 Tabung -3-1 -2 Tabung 1 2 3 1 2 3 1 2-3 -1 Salmonella Shigella Agar (SSA) -2 Tabung Depot C - - - - - - - - - Keterangan : (+) = Ditumbuhi bakteri Coliform fecal (- ) = Tidak ditumbuhi bakteri Coliform fecal -3 3 Tabel 4. Hasil uji bakteri Escherchia Coli air minum isi ulang di Kota Pasangkayu Ciri-Ciri Mikrokopis Pada Sampel Air Minum Yang Sampel Telah Diuji Depot C Sel Berwarna Biru Dan Berbentuk Kokus (Coccus) 45

Tabel 4. Diatas memperlihatkan ciri-ciri mikroskopis dari hasil pewarnaan Gram, bahwa sampel air minum isi ulang pada depot C negatif adanya bakteri Escherchia coli. Pembahasan Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan manusia, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit yaitu penyakit bawaan air (Water bornedisiase) seperti diare. Air bersih adalah air yang jernih, tidak berwarna, tawar dan tidak berbau, oleh karena itu salah satu aspek yang harus diperhatikan dengan melalui penyelenggaraan penyediaan air bersih dan air minum sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari, harus memperhatikan pencegahan terhadap penyakit bawaan air (Kusnaedi, 2004). Depot air minum adalah usaha industri yang melakukan proses pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada konsumen (Purwana, 2003). Keberadaan depot air minum isi ulang yang ada di Kabupaten Mamuju Utara Sulawesi Barat khususnya di Kota Pasangkayu berkontribusi terhadap suplai air minum dengan harga terjangkau. Oleh sebab itu masyarakat khususnya konsumen lebih memilih air minum isi ulang sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Sumber air baku yang digunakan dalam proses pengelolahan pada depot air minum isi ulang yang ada di Kota Pasangkayu bersumber dari air sumur bor. Berdasarkan komunikasi dan pengamatan peneliti bahwa setiap industri depot air minum isi ulang masingmasing memiliki sumur bor untuk diolah menjadi produk air minum isi ulang. Berdasarkan pengujian dan pengamatan bakteri Coliform dengan metode Most Probable Number (MPN) yang telah dilakukan dari 5 depot air minum isi ulang, diperoleh 4 sampel yang memenuhi syarat baku mutu yaitu dengan nilai total MPN <3 MPN/0 ml sampel dan 1 sampel dengan nilai 21 MPN/0 ml sampel. Berdasarkan Surat Keputusan Dirjen POM Nomor : 037267/B/SK/VII/89 bahwa batas cemaran MPN Coliform per sampel adalah <3 MPN/0 ml sampel. Hal ini disebabkan karena dari sumber air baku yang digunakan untuk depot air minum isi ulang berdekatan dengan sumber pencemaran, seperti tempat pembuangan feses, kandang ternak, dan tempat pembuangan sampah, dan depot air minum isi ulang tersebut masing masing memiliki penampungan air baku, selain itu penyimpangan air baku terlalu lama lebih dari beberapa hari dapat berpengaruh terhadap kualitas air minum yaitu dapat menimbulkan pertumbuhan mikroorganisme. Seperti yang dikemukakan Etjang (2000), bahwa sumur sehat minimal harus memenuhi persyaratan yaitu syarat lokasi atau jarak dari sumber pengotor, agar sumur terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak dan sumber pengotor lainnya. Jarak sumur minimal 15 meter dan lebih tinggi dari sumber pencemaran, seperti kandang ternak dan tempat sampah. Proses sterilisasi yang digunakan belum memadai yaitu pengolahan air minum isi ulang tidak diperhatikan kualitas air bakunya, peralatan yang digunakan, perawatan peralatan sehingga dapat mempengaruhi kualitas air minum yang dihasilkan dan minimnya pemeliharaan dari pemilik usaha terhadap pipa distribusi ke Catridge Filter yang seharusnya dilakukan pembersihan minimal satu kali dalam seminggu, pencucian dan pergantian Catridge Filter yang tidak diperhatikan oleh pemilik, dan pemeliharaan tabung air minum yang siap untu diproduksi kurang diperhatikan pembersihannya secara berkala dan pergantian karbon aktif yang seharusnya dilakukan minimal satu kali 46

setahun. Seperti yang dikemukakan Athena (2004), bahwa yang dapat menyebabkan adanya sampel air minum dengan kandungan bakteri Coliform antara lain terjadinya pencemaran pada saat proses pengolahan (Filtrasi dan Desinfeksi) yang kurang sempurna, dan minimnya perhatian pemilik air minum isi ulang terhadap kebersihan botol galon yang tidak dibersihkan terlebih dahulu sebelum melakukan pengisian, dalam tahap pengisian air pada botol galon terkadang operator tidak menutup lemari yang ada pada unit pengisian. Selain itu kebersihan tempat pengisian air minum isi ulang juga masih kurang diperhatikan oleh pemilik usaha air minum isi ulang. Sehingga sampel air galon dengan mudah terkontaminasi dengan bakteri yang ada di udara. Seperti yang dikemukakan oleh Athena (2004) bahwa kondisi depot yang kurang higienis dan cara pembilasan galon yang tidak steril serta operator yang kurang memperhatikan higienis perorangan dan kebersihan. Berdasarkan hasil uji bakteri Coliform fecal dengan menggunakan tiga medium selektif yaitu MacConkey Agar (MCA), medium Salmonella Shigella Agar (SSA) koloni yang tumbuh berwarna bintik putih, sedangkan pada medium Eosine Methylene Blue Agar (EMBA) berwarna bintik merah. Hal ini menunjukkan bahwa sampel air minum isi ulang negatif adanya bakteri Coliform fecal. Berdasarkan Cappuccino and Sherman (2002) ciri-ciri bakteri Coliform yang tumbuh pada medium MacConkey Agar (MCA) berwarna merah muda dan medium Eosine Methylene Blue Agar (EMBA) berwarna hijau metalik. Berdasarkan pada pengujian sebelumnya yaitu uji bakteri Coliform fecal pada medium Eosine Methylene Blue Agar (EMBA) koloni yang tumbuh berwarna bintik merah, sehingga untuk membuktikan adanya bakteri Escherchia coli pada sampel air tersebut dilakukan dengan pewarnaan Gram. Hasil pewarnaan Gram pada sampel air memperlihatkan ciri-ciri mikroskopis sel bakteri berwarna biru (Gram positif) dan berbentuk kokkus (Coccus) sehingga dinyatakan bahwa sampel air minum depot C negatif adanya bakteri Escherchia coli, seperti yang dinyatakan oleh Sutedjo (1991), bahwa sampel air yang mengandung bakteri Escherchia coli yaitu berbentuk batang (basil) dan bersifat Gram negatif, berukuran sel dengan panjang 2,0 6,0 μm. SIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat dibuat kesimpulan adalah sebagai berikut : 1. Hasil uji MPN Coliform, untuk sampel air minum pada depot air minum isi ulang di Kota Pasangkayu menunjukkan 4 depot sampel air minum isi ulang yang tidak mengandung bakteri Coliform (total MPN 3,0 x 0 (<3 MPN/0 ml)) dan hanya 1 depot yang mengandung bakteri Coliform (total MPN 21 x 2 (21 MPN/0 ml sampel)). Namun pada uji bakteri Escherchia coli sampel air minum isi ulang dinyatakan negatif. 2. Produk air minum isi ulang yang diproduksi oleh depot air minum isi ulang (DAMIU) yang ada dikota Pasangkayu, yang memenuhi persyaratan SNI air minum secara uji mikrobiologis sebanyak 4 depot sampel air dan yang tidak memenuhi persyaratan SNI air minum yaitu hanya 1 depot sampel air minum isi ulang. DAFTAR PUSTAKA Athena, dkk, 2003, Kandungan Bakteri Total Coli Dan Escherchia Coli/fecal Coli Pada Air Minum Dari Depot Air Minum Isi Ulang di Jakarta, 47

Tangerang Dan Bekasi. Puslitbang Ekologi Kesehatan. Cappucino, J.G., dan Sherman, 2002, Microbiology a Laboratory Manual, The benjamin/cummings Publishing Company, Inc, Menlo park, California. Universitas Diponegoro, Semarang. Widiyawati, N., dan N., Ristiati, 2004, Analaisi Kualitatif Bakteri Koliform Pada Depot Air Minum Isi Ulang Di Kota Singaraja Bali. Jurnal Ekolog Kesehatan Vol. 3 No. 1, April 2004 : 64-73. Entjang, I., 2003, Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga Kesehatan yang Sederajat. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung. Kusnaedi, 2004, Mengolah Air Gambut dan Air Kotor untuk Air Minum, Puspa Swara, Jakarta. Maulina, S., 2012, Pengujian Bakteri Coliform dan Escherchia coli Pada Beberapa Depot Air Minum Isi Ulang Di Kecamatan Palu Timur, Sulawesi Tengah, Skripsi, Universitas Tadulako, Palu. Purwana, R., 2003, Pedoman dan Pengawasan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum, Depkes RI WHO, Jakarta. Sutedjo, M.M., 1991, Mikrobiologi tanah. Rineka Cipta, Jakarta Suriawiria U., 1996, Air Dalam Kehidupan dan Lingkungan Yang Sehat, Alumni, Bandung. Suprihatin, 2004, dalam Zuhri, Shofyan, 2009, Pemeriksaan Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kecamatan Jebres. Surakarta. Sulistyandari, H., 2009, Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kontaminasi Deterjen Pada Air Minum Isi Ulang di Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU), 48