PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
BIAYA PRODUKSI. I. Pengertian Biaya produksi. Nama : Abdul Wahab NPM : Kelas : 1 ID 05

TOTAL PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL DENGAN SATU VARIABEL BEBAS : TANAH TENAGA KERJA TOTAL PRODUKSI

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

VI. BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

Template Standar Powerpoint

BIAYA PRODUKSI PENGERTIAN

ANALISA BIAYA PRODUKSI

Telkom University Alamanda

Biaya variabel dapat dihitung dari penurunan rumus menghitung biaya total, yaitu:

TEORI BIAYA PRODUKSI

DEFINISI TEORI BIAYA PRODUKSI

BAB V PERUSAHAAN dan PRODUKSI

MATEMATIKA EKONOMI Pertemuan 7 Elastisitas, Biaya Produksi dan Penerimaan, Maksimum dan Minimum Suatu Fungsi I Komang Adi Aswantara UT Korea Fall 2013

Perusahaan, Produksi, dan Biaya

Biaya Produksi dalam jangka pendek

Teori Produksi dan biaya produksi

KESEIMBANGAN BIAYA PRODUKSI

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi Ir. Tito Adi Dewanto

TEORI BIAYA PRODUKSI

Permintaan, Penawaran dan Keseimbangan Pasar

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 06FEB. Teori perilaku produsen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement s1

Teori Ekonomi Mikro BIAYA PRODUKSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 6 TEORI BIAYA ISLAM

Teori Biaya. Wawong Dwi Ratminah Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN Veteran Yogyakarta

PERILAKU PRODUSEN : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

BIAYA PRODUKSI. Tim Teaching: DR. Ir. HARSUKO RINIWATI, MP ZAINAL ABIDIN, S.Pi, MP, M.BA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SOAL A 1. Dalam prinsip opportunity cost,

Teori Produksi dan Biaya. Pertemuan 5

Materi 4 Ekonomi Mikro

Materi 6 Ekonomi Mikro

Biaya produksi tidak dapat dipisahkan dari proses produksi sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan dengan harganya.

MAKALAH KONSEP TENTANG TEORI BIAYA PRODUKSI DAN STRUKTUR PASAR PERSAINGAN SEMPURNA. Dosen pembimbing: Imahda Khari Furqon, M.IE

Macam-macam Biaya : Biaya Total (Total cost : TC), yaitu merupakan jumlah keseluruhan dari biaya tetap dan biaya tidak tetap.

a b Penawaran : Jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu

PENGGUNAAN FUNGSI LINEAR DALAM EKONOMI

Pengantar Ekonomi Mikro

Teori Biaya Produksi. Pengantar Ilmu Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Teori Produksi dan Biaya Produksi 1

Gambar 1. Kurva Permintaan

LOGO. Teori Biaya. Mata Kuliah: Pengantar Ekonomi (TKI 4206)

TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PELATIHAN OLIMPIADE EKONOMI PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS PROVINSI. HARI/TANGGAL : Kamis/ 24 MEI JUMLAH SOAL : 50 butir

1. Jangka Pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya.

BAB VIII Analisis BEP (Break Even Point)

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

PENGANTAR ILMU EKONOMI

PENERAPAN EKONOMI FUNGSI NON LINIER

Kata Pengantar. Makassar, 24 Februari 2017 Hormat Kami. Penulis

BAB II LANDASAN TEORI

Keseimbangan arti berhasil mencapai kepuasan yang sebesar-besarnya dari uang yang dikerluarkannya Soal kepuasan keadaan keseimbangan bagi firm

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Biaya BIAYA TPPHP. distribusi dan merupakan pengorbanan. produksi-distribusi COST. Contoh:

Ekonomi Mikro. Struktur Pasar

BAB III METODE PENELITIAN

Teori Biaya dan Estimasi Fungsi Biaya. Bahan Kuliah8:Ek_Manajerial

Pertemuan Ke 5. Bentuk Pasar

Kuliah V-Analisis Perilaku Produsen: Biaya Produksi

Faktor Produksi, Fungsi Produksi dan Biaya Produksi. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada

MODUL ANALISIS BIAYA PRODUKSI ANALISIS BIAYA PRODUKSI. Ari Darmawan, Dr. S.AB, M.AB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Biaya produksi yang merupakan semua pengeluaran produsen untuk

Biaya produksi jangka pendek vs biaya produksi jangka panjang. Biaya produksi jangka pendek (satu input bersifat variabel)

ANALISA BREAK EVENT POINT

ANALISIS BREAK EVEN POINT SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PABRIK TEMPE YANTO

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

Fungsi biaya. (teori biaya produksi ) Meet - 8. Hariyatno. Tabel 8.1Biaya total,biaya tetap,dan biaya variabel (Biaya produksi jangka pendek )

III. METODE PENELITIAN. metode penelitian yang menggambarkan atau menjelaskan kejadian-kejadian atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Ekonomi Pertanian HASIL PRODUKSI & BIAYA PRODUKSI

Teori Ekonomi Mikro Biaya Produksi & Memaksimalkan Laba. Dosen: Irawan, S.I.A., M.A.

2.2.2 Penggolongan Biaya Menurut sifatnya, biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya

Pengantar Ekonomi Mikro

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dibuang ke lingkungan melalui pengurangan konsentrasi ambient, sebagai contoh:

Konsep Biaya dan Penentuan Kurva Penawaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENYUSUNAN CASH FLOW BISNIS DAN LAPORAN LABA/RUGI DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

Aplikasi Fungsi. Fungsi Linier. Fungsi Kuadrat. 1. Fungsi penawaran 2. Fungsi permintaan 3. Fungsi penerimaan 4. Fungsi biaya

Proses dimana tingkat harga dan output ditentukan sangat dipengaruhi oleh struktur pasarnya Pasar: terdiri atas pembeli dan penjual aktual maupun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Klasifikasi Biaya dan Perhitungan Harga Jual Produk pada PT. JCO Donuts

BAB II LANDASAN TEORI

Manajemen Keuangan Agroindustri. Lab. Manajemen Agribisnis, Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

KISI UAS 20 Desember 2014

Mohamat Nafiudin, Robin Jonathan, Adi Suroso. Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda, Indonesia ABSTRAKSI

BAB 6 PERILAKU PRODUSEN

PBAB II URAIAN TEORITIS

BAB 4 TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI

MANAJEMEN SAINS 1.1. Pendekatan Manajemen Sains untuk Memecahkan Masalah

III KERANGKA PEMIKIRAN

DAMPAK RELOKASI TERHADAP PENDAPATAN USAHA KECIL KERIPIK BELUT

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah peternak sapi perah yang berada di wilayah kerja

BAB 7 TEORI PENAWARAN ISLAM

ANALISIS EKONOMI KEGIATAN PRODUKSI PANGAN

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

EVALUASI HARGA SEWA RUSUN PENJARINGANSARI DAN SIWALANKERTO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

Judul PERHITUNGAN LABA/RUGI SUATU USAHA Mata Pelajaran : Ekonomi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Eko.I.04 Penulis: Nurmawan, S.Pd Penyunting Materi: Dra. Endang Sri Rahayu Penyunting Media: Sandjaja Siswosoemarto, M.Sc 1

DAFTAR ISI IDENTITAS. 1 DAFTAR ISI... 2 PENDAHULUAN Kegiatan Belajar 1: PENERIMAAN Tujuan. Uraian Materi.. 1. Pengertian Penerimaan... 2. Jenis-jenis Penerima Perusahaan 6. Tabel dan Grafik Jenis-jenis Penerimaan 8 Tugas Kegiatan 1 12 Kegiatan Belajar 2: BIAYA PRODUKSI Tujuan. 1 Uraian Materi.. 1 1. Pengertian Biaya Produksi... 1 2. Jenis-jenis Biaya Produksi... 14. Biaya Rata-rata 1 4. Tabel dag Grafik Biaya Produksi. 17 Tugas Kegiatan 2 2 Kegiatan Belajar : PERHITUNGAN LABA/RUGI Tujuan. 2 Uraian Materi.. 2 1. Pengertian Laba/Rugi.. 2 2. Tabel Perhitungan Laba/Rugi... 26. Grafik Laba/Rugi.. 26 4. Laba Maksimum.. 27 Tugas Kegiatan 29 PENUTUP.. 1 - Kunci Tugas.. - Daftar Kata-kata Penting.. 6 DAFTAR PUSTAKA... 6 2

PENDAHULUAN Selamat! Sekarang Anda telah dapat menyelesaikan modul ketiga dengan baik. Persiapkan diri Anda untuk mempelajari modul keempat yang membahas perhitungan laba/rugi usaha. Dalam modul keempat ini kegiatan belajar yang dibahas dibagi menjadi tiga kegiatan, meliputi: 1. Kegiatan belajar 1 : membahas materi penerimaan 2. Kegiatan belajar 2 : membahas materi biaya produksi. Kegiatan belajar : membahas materi perhitungan laba/rugi Perlu Anda perhatikan bahwa dalam modul ini setiap kegiatan belajar mempunyai kaitan dengan kegiatan belajar lainnya, jadi Anda harus benar-benar memahami setiap materi pelajaran yang terdapat pada setiap kegiatan belajar. Modul keempat ini mempunyai tujuan yang harus dicapai berupa pemahaman tentang, biaya produksi dan laba/rugi dari suatu usaha. Agar tujuan dapat dicapai dengan baik maka Anda harus memperhatikan langkah-langkah berikut : 1. Bacalah modul ini dengan baik sampai Anda mendapatkan pemahaman dari setiap materi yang Anda baca. 2. Jika mendapatkan permasalahan yang sulit untuk dipahami maka Anda harus membaca secara berulang dan cobalah diskusikan dengan teman belajar atau dengan orang yang Anda anggap memiliki kemampuan.. Biasakan memberi tanda garis atau tanda lain pada istilah atau rumus yang menurut Anda penting. 4. Untuk mengukur pemahaman materi yang Anda baca coba kerjakan tugas mandiri atau tes yang telah disediakan, kemudian cocokkan dengan jawaban yang ada pada kunci jawaban.. Lakukan pengukuran mengenai kemampuan pemahaman setiap kegiatan belajar dan ulangi jika Anda merasa belum mencapai hasil yang memuaskan. 6. Anda memiliki waktu 2 jam untuk setiap kegiatan, maka pergunakan waktu dengan baik dan pelajari modul ini dengan cermat, teliti dan penuh kesabaran. Anda harus yakin pasti Anda bisa. Kami ucapkan selamat mempelajari modul ini, semoga Anda mendapatkan hasil yang memuaskan.

4

Kegiatan Belajar 1 PENERIMAAN Secara khusus, setelah mempelajari kegiatan ini diharapkan Anda dapat : 1. Menjelaskan pengertian penerimaan 2. Menjelaskan jenis-jenis penerimaan. Menjelaskan jenis-jenis penerimaan dalam tabel 4. Melukiskan kurva/grafik jenis-jenis penerimaan Apakah Anda sudah siap untuk memulai mempelajari kegiatan belajar pertama. Baiklah kita mulai dengan uraian berikut ini. 1. Pengertian Penerimaan Kita ketahui bahwa proses produksi yang dilakukan oleh seorang produsen akan menghasilkan sejumlah barang, atau produk. Produk inilah yang merupakan jumlah barang yang akan dijual dan hasilnya merupakan jumlah penerimaan bagi seorang produsen. Jadi pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Dalam ilmu ekonomi penerimaan diistilahkan revenue. Gambar:Seorang penjual disuatu toko sedang menghitung penjualan. Anda bisa melihat sekitar lingkungan tempat tinggal Anda, seperti seseorang menjajakan goreng pisang atau lainnya, maka akan diterima sejumlah uang dari penjualan goreng pisang tersebut dan ini merupakan penerimaan bagi orang tersebut. Sudah pahamkah Anda dengan contoh penerimaan?. Dari contoh di atas misalkan penjual pisang goreng tersebut memperoleh uang.000,- dan harga pisang goreng perbuah Rp. 0,00 maka jumlah pisang goreng yang dijual sebanyak 0 pisang goreng. Oleh sebab itu jumlah penerimaan ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah produk (barang yang dihasilkan) dan harga produk tersebut. Jadi semakin banyak jumlah barang yang dijual semakin besar jumlah penerimaan. Coba Anda cari contoh lain yang menunjukkan pengertian dari penerimaan, selain yang dicontohkan diatas.

2. Jenis-jenis Penerima Perusahaan Penerima perusahaan dapat dibedakan menjadi : a. Penerimaan total (TR = Total Revenue) Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk (barang yang dihasilkan). Cara untuk menghitung penerimaan total dapat dilakukan dengan mengalikan jumlah produk dengan harga jual produk per unit. Jika dirumuskan sebagai berikut: TR = P x Keterangan: TR = Penerimaan total perusahaan = Jumlah produk yang dihasilkan P = Harga jual per unit Contoh : Anda menghasilkan suatu barang sebanyak unit dan harga per unit Rp..000, maka berapakah jumlah penerimaan total? Jawab : = unit P = Rp..000,00 TR =? TR = x P = x.000,- = 0.000,- Sudah pahamkah Anda?. b. Penerimaan rata-rata (AR = Average Revenue) Penerimaan rata-rata adalah penerimaan per unit produk yang terjual. Untuk menghitung penerimaan rata-rata dapat dilakukan dengan cara membagi penerimaan total dengan jumlah produk (barang) yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut : Keterangan: AR = TR AR = penerimaan rata-rata TR = penerimaan total = jumlah produk yang dihasilkan Perhatikan contoh berikut: Suatu perusahaan memperoleh penerimaan total sebesar Rp. 20.000,- dari penjualan sebesar unit, berapakah penerimaan rata-ratanya?. Jawab : Diketahui TR = 20.000,- dan = unit, AR =? AR = TR = 20.000 = 2.000 Sebenarnya penerimaan rata-rata selalu sama dengan harga perunit. 6

c. Penerimaan Marginal (MR = Marginal Revenue) Penerimaan Marginal Revenue adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit produk yang terjual. Cara menghitung penerimaan marginal dengan membagi tambahan penerimaan total dengan tambahan jumlah produk yang terjual. Jika dirumuskan sebagai berikut : MR Keterangan: MR = penerimaan marginal TR = tambahan penerimaan total TR = TR n - TR n-1 = tambahan jumlah produk yang dihasilkan = n - n-1 Perhatikan contoh di bawah ini Tabel Penerimaan Perusahaan TR MR 1-2 1? Dari tabel di atas berapakah penerimaan marginal pada penambahan produk sebesar 1. ( = 2)?. Jawab: Diketahui TR 1 = (TR n - 1 ) 1 = 1 ( n - 1 ) TR 2 = 1 (TR n ) 2 = 2 ( n ) TR = TR 2 - TR 1 = n - n - 1 = 1 - = 2-1 = = 1 MR 2 = TR = 1 MR 2 = Bagaimana apakah ketiga jenis penerimaan sudah Anda pahami. Untuk itu coba Anda kerjakan latihan di bawah ini. 1. Seorang pengusaha menghasilkan 00 unit dan harga di pasar per unit Rp. 00,00, berapakah penerimaan totalnya? 7

2. Penerimaan total dari seorang produsen sebesar.00.000,00 dari penjualan produk sebanyak 00 unit, berapakah penerimaan rata-ratanya?. Perhatikan tabel penerimaan perusahaan TR MR 2 unit 4 unit 7 unit 12 -?? Berapakah MR pada penambahan produk menjadi 4 dan 7 unit? Setelah Anda mengerjakan ketiga soal di atas jawaban yang benarnya adalah: No. 1 : TR = 2.000.000 No. 2 : AR =.00 No. : MR 4 = 4 MR =. Tabel jenis-jenis penerimaan dan grafik jenis-jenis penerimaan. Sebelum Anda melanjutkan pembahasan mengenai tabel jenis-jenis penerimaan, apakah Anda masih memahami rumus-rumus jenis penerimaan?. Agar pemahaman Anda tentang rumus-rumus di atas lebih jelas kita akan terapkan melalui tabel di bawah ini. Tabel 1. Penerimaan Perusahaan di Pasar Persaingan Sempurna Jumlah Produk () Harga Per Unit (P) Penerimaan Total (TR) Penerimaan Rata-rata (AR) Penerimaan Marginal (MR) 1-2 0 4 0 6 60 7 70 8 80 Penjelasan : 1. Kolom harga menunjukkan besar yang sama, ini merupakan ciri persaingan sempurna dimana produsen dan konsumen tunduk pada harga pasar, jadi berapapun barang dijual tidak akan mempengaruhi harga. 8

2. Kolom penerimaan total (TR) diperoleh dari jumlah produk () dikalikan harga per unit.. Kolom penerimaan rata-rata (AR) diperoleh dari penerimaan total (TR) dibagi jumlah produk () atau sama dengan harga per unit. Ingatkah Anda konsep AR = P?. 4. Kolom penerimaan marginal diperoleh dari perubahan penerimaan total ( TR) dibagi perubahan jumlah produk ( ). MR 2 = TR = 1 = Dari tabel penerimaan perusahaan di atas, apakah masih ada data yang tidak dimengerti?. Silahkan Anda kerjakan kembali jika Anda mengalami kesulitan. Selanjutnya kita akan lanjutkan pembahasan mengenai cara menuangkan data tersebut ke dalam grafik. Untuk membuat grafik dibutuhkan dua sumbu yaitu sumbu tegak untuk penerimaan total, penerimaan rata-rata dan penerimaan marginal dan sumbu mendatar untuk jumlah produk. Dari tabel 1 di atas grafik TR, AR dan MR akan terlihat seperti grafik berikut: TR, AR, MR 90 80 TR 70 60 0 0 AR = MR = P 0 1 2 4 6 7 8 9 Jumlah Produk Keterangan: 1. Kurva TR berbentuk garis lurus, yang menunjukkan semakin banyak jumlah produk dijual semakin besar penerimaan totalnya. 2. Grafik AR = MR = P berbentuk garis mendatar, berarti grafik AR berimpit dengan grafik MR dan berimpit dengan grafik harga,. Untuk membuat grafik TR, AR dan MR hubungkan setiap data yang ada ditabel sesuai dengan hubungannya sehingga mendapatkan titik-titik dan hubungkan setiap titik. Supaya lebih jelas coba Anda ulangi pengerjaannya! Untuk lebih memahami coba Anda lengkapi data dibawah ini dan lukiskan kurvanya/ grafiknya. Untuk mengerjakan Anda dapat melihat penjelasan sebelumnya. 9

P TR AR MR 1 2 80 0 TR, AR, MR 0 80 60 0 1 2 4 6 Jumlah Produk Anda sudah yakin benar menyelesaikan soal diatas?. Coba Anda bandingkan dengan penjelasannya. Dalam kenyataannya Anda tentu sering mendapatkan keadaan harga barang berubah dalam periode tertentu. Apakah keadaannya sama dengan penerimaan di pasar persaingan sampurna?. Untuk lebih jelas perhatikan tabel penerimaan perusahaan di bawah ini Tabel 2 Penerimaan Perusahaan di Pasar Monopoli Jumlah Produk () Harga Per Unit (P) Penerimaan Total (TR) Penerimaan Rata-rata (AR) Penerimaan Marginal (MR) 1 0 0 0-2 80 0 0 90 0 4 80-0 -0 6 0 - Keterangan: (1). Kolom harga per unit berubah, ini menunjukkan ciri dari pasar monopoli di mana produsen mempunyai kekuatan menentukan harga terhadap barang yang dijual.

(2). Penerimaan total berubah turun naik, sesuai perubahan harga yang dilakukan produsen. Dari tabel di atas penerimaan total meningkat dan pada penjualan produk selanjutnya mengalami penurunan. (). Penerimaan rata-rata pada prinsipnya sama dengan harga per unit (AR = P). (4). Penerimaan marginal (MR) semakin besar penjualan menunjukkan penurunan, hal ini menunjukkan kecenderungan perusahaan akan mengalami kerugian, bahkan pada tingkat harga (P) yang terlalu rendah MR akan menjadi negatif. Lihat pada saat sama dengan 4. Apakah Anda mendapatkan data yang tidak dimengerti?. Selanjutnya kita akan melukiskan grafik/kurva dari data tabel 2. Seperti grafik berikut: Grafik TR, AR, MR TR, AR, MR 0 90 80 60 0 0 MR TR AR 0 1 2 4 6 Jumlah produk Keterangan: 1. Kurva TR membentuk garis lengkung (cembung) seperti huruf U yang terbalik, grafik TR terlihat naik turun, penurunan TR terjadi pada produk = 4 dan seterusnya. 2. Grafik AR dan MR bergerak menurun dari kiri atas ke kanan bawah, hal ini disebabkan penurunan harga (P). Grafik MR terlihat ada di bawah grafik AR dan MR memiliki nilai di bawah sumbu pada jumlah produk 4 dan seterusnya. Untuk mengulang konsep TR, AR dan MR serta meningkatkan keterampilan melukiskan grafiknya. Coba selesaikan tabel di bawah ini dan lukiskan grafiknya. Untuk mengerjakan Anda dapat membandingkan dengan penjelasannya. 11

P TR AR MR 6 60 0 4 0 0 80 TR, AR, MR 0 80 60 0 1 2 4 6 Jumlah Produk Selamat kepada Anda telah berhasil menyelesaikan kegiatan pertama beserta menjawab latihan dengan baik. Silakan mengerjakan tugas mandiri di bawah ini sebelum mempelajari kegiatan belajar kedua. Semoga sukses. Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat! 1. Jelaskan pengertian penerimaan perusahaan. 2. Jelaskan yang dimaksud penerimaan total, penerimaan rata-rata dan penerimaan marginal.. Besar kecil penerimaan ditentukan oleh dua faktor, sebutkan kedua faktor tersebut. 4. Selesaikan tabel berikut dengan mengisi titik-titik pada kolom yang tersedia. P TR AR MR - 0-9 27 - - 0 88 - - - - 80-70 00 - -. Berdasarkan tabel soal No. 4 lukiskan grafik TR, AR dan MR. 12

Kegiatan Belajar 2 BIAYA PRODUKSI Secara khusus, setelah mempelajari kegiatan Anda diharapkan dapat: 1. Menjelaskan pengertian biaya produksi 2. Menjelaskan jenis-jenis biaya produksi (FC, VC, TC, AC, MC). Menghitung jenis-jenis biaya produksi dalam tabel biaya produksi 4. Melukiskan grafik jenis-jenis baiaya produksi. Apakah Anda sudah siap mempelajari kegiatan belajar kedua?. Baiklah kegiatan belajar kedua akan membahas mengenai biaya produksi. 1. Pengertian Biaya Produksi Produksi berlangsung dengan jalan mengolah masukan (input) menjadi keluaran (out put). Masukan merupakan pengorbanan biaya yang tidak dapat dihindarkan untuk melakukan kegiatan produksi. Setiap pengusaha harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi terlebih dahulu harus dipahami pengertiannya. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Menetapkan biaya produksi berdasarkan pengertian tersebut memerlukan kecermatan karena ada yang mudah diidentifikasikan, tetapi ada juga yang sulit diidentifikasikan dan hitungannya. Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut: a. Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi b. Bahan-bahan pembantu atau penolong c. Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur. d. Penyusutan peralatan produksi e. Uang modal, sewa f. Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi g. Biaya pemasaran seperti biaya iklan i. Pajak Secara umum unsur biaya tersebut dapat dibagi atas tiga komponen biaya, berikut : 1. Komponen biaya bahan, meliputi semua bahan yang berkaitan langsung dengan produksi. 2. Komponen biaya gaji/upah tenaga kerja. Komponen biaya umum (biaya over head pabrik) meliputi semua pengorbanan yang menunjang terselenggaranya proses produksi. 1

Sampai disini sudahkah Anda pahami mengenai pengertian biaya produksi? Untuk meningkatkan pemahaman coba Anda berkunjung ke suatu perusahaan yang ada disekitar lingkunganmu dan catat biaya apa sajakah yang terdapat menurut unsur biaya di atas. 2 Jenis-jenis Biaya Produksi Menurut jenis-jenis biaya produksi, biaya produksi ada yang jumlahnya tetap dan ada yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi. Untuk lebih jelasnya perhatikan penjelasan berikut : a. Biaya tetap (Fixed Cost atau FC) : Biaya tetap adalah Biaya yang dalam periode tertentu jumlahnya tetap tidak tergantung jumlah produksi. Biaya ini sifatnya tetap hanya sampai periode tertentu atau batas produksi tertentu, tetapi akan berubah jika batas itu dilewati. Contoh, biaya penyusutan mesin, biaya penyusutan gedung, pajak perusahaan, biaya adminitrasi. Besarnya biaya tetap total (TFC), merupakan jumlah seluruh biaya total yang dikeluarkan dalam suatu periode waktu tertentu. Contoh, suatu perusahaan menghasilkan produksi 800 unit dengan biaya tetap total 20.000. Berapakah biaya tetap yang dikeluarkan jika produksi kurang dari 800 unit. Jawaban: Besar biaya tetap total Rp. 20.000, karena berapapun produksi besar biaya tetap tidak berubah. b. Biaya variabel (Variable Cost atau VC) : Biaya variabel adalah Biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan. Jika produksi sedikit, biaya variabel sedikit dan sebaliknya.. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan mentah, upah tenaga produksi, bahan pembantu. Besarnya biaya variabel total (TVC), jumlah seluruh biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk menghasilkan sejumlah produk. Untuk menghitung besar variabel total dapat menggunakan rumus berikut : TVC = VC x Keterangan: TVC = Biaya variabel total VC = Biaya variabel per unit = Jumlah produksi. Contoh : Suatu produksi dihasilkan sebanyak 0 unit, biaya variabel per unit Rp. 2.000,00. Berapakah biaya variabel total?. 14

Jawab : Diketahui VC = 2.000,00 dan = 0 unit TVC = VC x = 2.000 x 0 = 800.000 Apakah Anda sudah mengerti dengan dua jenis biaya produksi?. Baik kita lanjutkan dengan biaya total. c. Biaya total (Total Cost disingkat TC) : Biaya total adalah Seluruh biaya yang dikorbankan yang merupakan totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel. Besarnya biaya total dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : TC = TFC + TVC Contoh : Produk sebanyak 800 unit memerlukan biaya tetap Rp. 20.000 dan biaya variabel per unit Rp. 00, maka besarnya biaya total?. Jawab : Diketahui TFC = 20.000 TVC = 800 x 00 =.0.000 TC = TFC + TVC = 20.000 +.0.000 =..000 Untuk memahami jenis-jenis biaya produksi coba Anda beri tanda cheklist (V) sesuai penggolongan biaya produksi yang benar pada tabel biaya produksi di bawah ini : Tabel Biaya produksi pembuatan tempe/tahu Macam-macam biaya FC VC 1. Biaya kacang kedelai 2. Biaya garam. Penyusutan mesin giling kacang kedelai 4. Biaya pemeliharaan mesin. Biaya pembungkus 6. Biaya ragi. Biaya Rata-rata Berdasarkan perhitungan rata-rata, kita mengenal empat macam konsep biaya sebagai berikut : a. Biaya tetap rata-rata (Average Fixed Cost atau AFC) : Biaya tetap rata-rata adalah biaya tetap yang dibebankan pada tiap produk atau produk per unit yang dihasilkan. AFC dapat dihitung dengan cara membagi TFC 1

dengan, jika dirumuskan sebagai berikut: AFC = TFC Keterangan: AFC = biaya tetap rata-rata TFC = Biaya tetap total = Jumlah produk Karena TFC dalam periode waktu tertentu tetap, maka semakin besar, AFC nya semakin kecil. b. Biaya variabel rata-rata (Average Variable Cost atau AFC) : iaya variabel rata-rata adalah biaya variabel yang dibebankan pada tiap unit produk yang dihasilkan. AVC dapat dihitung dengan cara membagi TVC dengan, jika dirumuskan: AVC = TVC Keterangan: AVC = Biaya variabel rata-rata TVC = Biaya variabel total = Jumlah produk c. Biaya rata-rata (Average Cost atau AC) : Biaya rata-rata adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan. AC dapat dihitung dengan cara TC dibagi, jika dirumuskan: AC = TC Keterangan: AC = Biaya rata-rata TC = Biaya total = Jumlah produk d. Biaya marginal (Marginal Cost atau MC) : Biaya marginal adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk satu unit produk yang dihasilkan. Munculnya MC diakibatkan adanya perluasan produksi yang dilakukan perusahaan dalam rangka menambah jumlah produk yang dihasilkan. MC dapat dihitung dengan cara tambahan TC ( TC) dibagi tambahan produk ( ), jika dirumuskan: Keterangan: MC = Biaya marginal TC = Tambahan biaya total TC = TC n - TC n - 1 TCn = Biaya total produk ke n TC n - 1 = Biaya total produk ke n - 1 = Tambahan produk = n - n - 1 n = Produk ke n n - 1 = Produk ke n - 1 MC = TC 16

Contoh : Sebuah pabrik sepatu menghasilkan 0 pasang sepatu dengan perincian biaya : Biaya tetap (TFC) = RP. 6.000,- Biaya variabel total (TVC) = Rp. 29.20,- + Total biaya (TC) = Rp..20,- Kemudian pabrik sepatu itu menambah produksinya menjadi 1 dengan perincian biaya : Biaya tetap (TFC) = RP. 6.000,- Biaya variabel total (TVC) = Rp..000,- + Total biaya (TC) = Rp. 41.000,- Berapakah biaya marginalnya?. Jawab : TC = TC 1 - TC 0 = 41.000 -.20 =.70 = 1-0 = 1-0 = 1 Maka MC = TC =.70 1 MC =.70 Sampai disini apakah Anda memiliki permasalahan dalam memahami jenis-jenis biaya produksi?. Jika masih kurang jelas silahkan mempelajari ulang. Untuk lebih memahami konsep-konsep biaya akan kita coba tuangkan dalam tabel dan grafik. 4. Tabel dan Grafik Biaya Produksi Untuk memperjelas mengenai konsep-konsep dari biaya tetap, biaya tetap rata-rata, biaya variabel, biaya variabel rata-rata, biaya total, biaya total rata-rata dan biaya marginal, kita coba tuangkan dalam tabel dan grafik/kurva. a. Tabel dan Grafik Biaya Tetap, Biaya Tetap Rata-rata Perhatikan tabel biaya tetap dan biaya tetap rata-rata 17

Jumlah Produksi () Biaya Tetap Total (TFC) Biaya Tetap Rata-rata (AFC) 1 2 4 6 7 8.000,-.000,-.000,-.000,-.000,-.000,-.000,-.000,-.000,-.000,- 6.666,-.000,- 4.000,-.,- 2.88,- 2.00,- AFC =.000,-? TFC AFC = = =.000,-.000,- 2 Dari tabel di atas besar TFC tidak berubah (ingat konsep biaya tetap!), dan biaya tetap rata-rata diperoleh dari rumus AFC = TFC. Nilai FC makin besar jumlah produksi makin kecil AFC-nya. Jika dilukiskan dalam grafiknya, adalah sebagai berikut : TFC/AFC 0.000 TFC.000.000 AFC 18 0 1 2 4 6 7 8 Jumlah Produksi Keterangan : Kurva TFC terlihat mendatar Kurva AFC terlihat turun dari kanan atas ke kiri bawah.

b. Tabel dan Grafik Biaya Variable, Biaya Variabel Rata-rata. Perhatikan table Biaya Variable di bawah ini. Jumlah Produksi () Biaya Variabel Total (TVC) Biaya Variabel Rata-rata (AVC) 1 2 4 6 7 8 9 12 18 2 6 49 64 4, 4 4, 6 7 8 TVC TVC 60 4 0 Keterangan: Kurva TVC menunjukkan kenaikan sejalan dengan penambahan jumlah produksi 1 0 1 2 4 6 7 8 Jumlah Produksi AV 8 7, 2, AVC Keterangan: Kurva AVC memiliki bentuk garis lengkung menyerupai huruf U. Proses turun naik sejalan penambahan produksi. 0 1 2 4 6 7 8 Jumlah Produksi 19

c. Tabel Biaya Total dan Biaya Rata-rata beserta Grafik Perhatikan tabel biaya produksi di bawah ini Jumlah Produk () Biaya Tetap Total (TFC) Biaya Variabel Total (TVC) Biaya Total (TC) Biaya Total Rata-rata (AC) 1 2 2 2 9 29 14, 12 2,7 4 18 8 9, 2 4 9 6 6 6 9,4 7 49 69 9,8 8 64 84,1 Biaya Total (TC) 84 TC 7 69 6 0 2 12, 0 1 2 4 6 7 8 Jumlah Produksi (Jumlah Produksi) Keterangan : Kurva TC menunjukkan kenaikan sejalan kenaikan jumlah produksi. TC pada produk sama dengan nol ( = 0) jumlah TC = TFC. Biaya Rata-rata (AC) 2 1 AC 0 1 2 4 6 7 8 Jumlah Produksi (Jumlah Produksi) Keterangan: Kurva AC mempunyai bentuk lengkung adanya kecenderungan naik turun.

d. Tabel Biaya Marginal dan Grafiknya Untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai biaya marginal. Perhatikan tabel dibawah ini: Jumlah Produksi () 1 2 4 6 7 Biaya Total (TC) 2 29 2 8 4 6 69 Biaya Marginal (MC) - 4 6 7 11 1? MC = 4 TC Mc = = 29-2 2-1 = 4 1 = 4 = 8 84 1 Biaya Grafik MC 16 MC 12 8 6 4 2 0 1 2 4 6 7 8 Jumlah Produksi Keterangan: Kurva MC memiliki bentuk garis lengkung dan meningkat sejalan penambahan produksi. Dengan penjelasan melalui tabel dan grafik/kurva di atas coba Anda selesaikan tabel dibawah ini, pergunakan kakulator jika ada, jangan lupa untuk mengingat cara-cara perhitungannya. Selamat mencoba. 21

Tabel Biaya Produksi TFC TVC TC AFC AVC AC MC 2 0 20 0 70 2 7 0 0 0 1.900 1 2.60 2.70.0 Apakah Anda dapat menyelesaikan tabel diatas?. Jika terdapat masalah cara perhitungan, coba Anda pelajari penjelasannya. Sebagai penutup kegiatan belajar 2, akan ditampilkan keempat grafik biaya rata-rata. Biaya Grafik : AFC, AVC, AC dan MC MC AC AVC 1 2 AFC Keterangan: - Kurva/grafik AFC terus menurun - Kurva AVC, AC, MC terus meningkat - Kurva MC memotong di nilai terendah pada kurva AC Selamat kepada Anda yang telah dapat memahami kegiatan belajar 2 dengan baik dan silahkan menyelesaikan tugas mandiri 2. Selamat bekerja. 22

Jawablah soal-soal berikut ini dengan jelas dan tepat! 1. Jelaskan pengertian biaya produksi. 2. Jelaskan mengapa pengusaha harus menghitung biaya produksi. Jelaskan yang dimaksud : a. biaya tetap b. biaya variabel c. biaya total d. biaya tetap rata-rata e. biaya variabel rata-rata f. biaya rata-rata g. biaya marginal 4. Lengkapi tabel dibawah ini dan lukiskan grafik AFC, AVC, AC dan MC TFC TVC TC AFC AVC AC MC 1 60 2 7 1 4 7 8 6 17 7 21 2

24

Kegiatan Belajar PERHITUNGAN LABA/RUGI Secara khusus, setelah mempelajari kegiatan ini Anda diharapkan dapat : 1. Menjelaskan pengertian laba atau rugi suatu usaha 2. Menghitung laba/rugi suatu usaha dalam tabel. Menganalisa laba/rugi melalui grafik laba/rugi 1. Pengertian laba/rugi Setelah Anda memahami konsep biaya produksi dan penerimaan perusahaan, kita akan mencoba menghubungkan kedua konsep tersebut. Apabila kita hubungkan antara penerimaan yang diterima perusahaan dengan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan, kita akan menghadapi tiga kemungkinan: a. jika biaya lebih kecil dari penerimaan, maka akan lahir konsep laba b. jika biaya lebih besar dari penerimaan, maka akan lahir konsep rugi c. jika biaya sama dengan penerimaan, maka akan lahir konsep impas (break event point). Dalam pengertian Laba/Rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya produksi, jika dirumuskan: L = TR - TC Keterangan : L = Laba/rugi TR = Penerimaan total TC = Pengeluaran (biaya total) Jika L negatif berarti rugi L positif berarti laba L sama dengan nol berarti impas Untuk lebih memahami konsep tersebut perhatikan contoh berikut : Suatu produk dihasilkan 0 unit dengan biaya tetap total Rp. 2.000,- dan biaya variabel per unit Rp. 0. Jika dipasar harga per unit Rp.00, apa yang terjadi? Jawab : Diketahui :TFC = 2.000,- P = Rp. 00/unit TVC = VC x = 0 unit = 0 x 0 TR = P x = 80.000 = 0 x 00 TC = TFC + TVC = 0.000 =.000 L = TR - TC = 0.000 -.000 L = -.000,- Nilai L negatif berarti rugi sebesar.000,- 2

Apakah Anda sudah memahami konsep laba/rugi?. Untuk itu coba Anda jawab soal berikut : Soal : Sorang pengusaha menghasilkan produk 800 unit dengan biaya tetap Rp. 0.000 dan biaya variabel per unit Rp. 8.000. Jika pengusaha menjual dengan harga Rp..000 per unit, apakah yang diterima pengusaha tersebut?. 2. Tabel Perhitungan Laba/Rugi Setelah Anda mengerjakan soal di atas Anda akan mendapatkan jawaban L positif sebesar Rp. 1.0.000,-. Agar perhitungan lebih lengkap kita akan coba melakukan perhitungan dengan melalui tabel. Jumlah Produksi () Biaya Total (TC) Penerimaan Total (TR) Laba/Rugi (L) 1.000,- 8.00,- -1.00,- 2 12.000,-.000,- -2.000,- 1.000,- 16.20,- +60,- 4.000,-.000,- 0 2.000,- 28.000,- +2.600,- 6 28.000,- 0.000,- +1.00,- 7 0.000,- 27.000,- -.000,- Dari tabel di atas produksi 1, 2, dan 7 menghasilkan rugi dan produksi =, dan 6 menghasilkan keuntungan. Sedangkan titik impas di produksi ke 4.. Grafik Laba/Rugi Selain menggunakan perbandingan angka-angka, laba/rugi dapat dianalisa dengan grafik laba/rugi. Untuk menggambarkan grafik laba/rugi, akan ditampilkan laba/rugi di pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Grafik laba/rugi dengan pendekatan total penerimaan dan total biaya pada: a. Pasar persaingan sempurna TR/TC TC TR Grafik Laba/Rugi c b =d d a 26 1 2 A

Keterangan: 1. daerah a, c adalah daerah rugi atau pada 1, 4 karena TR < TC (TR lebih kecil dari TC) 2. daerah d adalah titik impas karena TR = TC. daerah b atau pada adalah daerah laba, karena TR > TC (TR lebih besar dari TC) b. Pasar persaingan tidak sempurna Grafik Laba/Rugi TR/TC TC b c a TR 1 2 4 Keterangan : - daerah a atau 1 menunjukkan titik impas, (TR = TC) - daerah b atau 2 menunjukkan daerah laba (TR > TC) - daerah c atau 4 menunjukkan daerah rugi (TR < TC) Bagaimana dengan?. 4. Laba Maksimum Produsen akan selalu memilih produksi dimana bisa memperoleh keuntungan yang paling besar (maksimum). Bila telah mencapai posisi ini, produsen dikatakan telah berada di posisi ekuilibrium. Dikatakan posisi ekuilibrium karena pada posisi ini tidak ada kecenderungan baginya untuk mengubah tingkat harga dan produksi, sebab jika dilakukan perubahan pada salah satu komponen tersebut maka total keuntungan justru menurun. Untuk mengetahui produk yang mencapai posisi ekuilibrium atau laba maksimum dapat dilakukan dengan cara : a. Pendekatan total penerimaan (TR) dan total biaya (TC), dicari selisih antara TR dan TC yang paling besar. Anda perhatikan kurva di atas pada 2 atau b tercapai keuntungan maksimum. b. Dengan pendekatan hasil penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC) dimana MR = MC (penerimaan marginal sama dengan biaya marginal). 27

Untuk lebih jelasnya perhatikan ilustrasi grafik dibawah ini : Rp. 00 4 TC TR BEP A 2 Laba Maksimum 1 BEP 0 Rp. 00 4 B Laba Maksimum MR = MC MC AC 2 MR = AR = P 1 0 1 2 4 MC < MR MC > MR Grafik A : Pendekatan penerimaan total (TR) dan biaya total (TC) Grafik B : Pendekatan penerimaan marginal (MR) dan biaya marginal (MC) Laba maksimum dicapai pada saat produk 4 dimana bisa dilihat pada saat itu daerah/ garis TR dan TC memiliki selisih luas terbesar, Anda bisa melihat pada grafik A dan pada grafik B pada saat produk 4 tersebut terjadi perpotongan antara MR dan MC. Apakah sudah Anda pahami uraian tentang laba/rugi, jika belum silahkan diulangi kembali!. Dengan selesainya kegiatan belajar ketiga ini berarti Anda telah menyelesaikan modul ini. Sebelum meminta tes akhir modul silahkan Anda kerjakan terlebih dahulu tugas mandiri kegiatan belajar tigaberikut ini. Selamat mengerjakan. 28

Jawablah soal-soal berikut dengan jelas dan tepat! 1. Jelaskan pengertian laba/rugi 2. Seorang produsen menghasilkan produk sebanyak 0 unit dengan biaya tetap Rp. 0.000 dan biaya variabel total sebesar Rp. 0.000,-, jika harga per unit Rp. 2.00. Apakah yang diterima produsen?. Sebutkan tiga kemungkinan dalam rumus L = TR - TC 4. Lengkapi tabel laba/rugi dibawah ini: TR TC L/R 1-1 2 8 9 0 4 16 11 18. Berdasarkan tabel soal No. 4. Lukiskan grafik. 29

0

PENUTUP RANGKUMAN 1 Penerimaan Pengertian penerimaan adalah sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. Jenis-jenis Penerimaan a. Penerimaan total b. Penerimaan rata-rata c. Penerimaan marginal 2. Biaya Produksi Pengertian biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Jenis-jenis biaya produksi a. Biaya Total (TC) b. Biaya Variable (VC) c. Biaya Marginal (MC) d. Biaya Tetap (TFC) e. Biaya Rata-rata (AC) f. Biaya Tetap Rata-rata (AFC) g. Biaya Variabel Rata-rata (AVC). Laba / Rugi Pengertian laba/rugi adalah selisih antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya produksi. Hubungan antara TR dan TC dapat dikelompokkan menjadi tiga kemungkinan : a. TR > TC Laba b. TR < TC Rugi c. TR = TC Impas 1

TINDAK LANJUT - Mintalah soal untuk tes akhir modul Eko.1.2.04 pada guru bina Anda. - Tambahkan pengetahuan Anda dengan membaca buku lain yang relevan dengan judul modul ini. - Catatlah informasi penting dalam penyelesaian belajar modul ini. KUNCI TUGAS MANDIRI Kunci tugas mandiri terdiri atas: 1. Kunci tugas mandiri 1: Penerimaan 2. Kunci tugas mandiri 2: Biaya produksi. Kunci tugas mandiri : Laba/Rugi 2

PENERIMAAN 1. Penerimaan (revenue) adalah Sejumlah uang yang diterima oleh perusahaan atas penjualan produk yang dihasilkan. 2. a. Penerimaan total adalah jumlah seluruh penerimaan perusahaan dari hasil penjualan sejumlah produk yang dihasilkan. b. Penerimaan rata-rata adalah penerimaan perunit produk yang terjual c. Penerimaan marginal adalah penerimaan tambahan dari adanya tambahan per unit produk yang terjual.. Faktor yang mempengaruhi penerimaan: 1. Produk/jumlah barang yang dihasilkan 2. Harga produk tersebut 4. P TR TC MR 0 2.000 0-2 9 2.7 9 7 0 88 2.6 88 7 80.0 80 6 0 70.00 70 0. TR 4.000 Grafik TR AR/MR 1 TR 90 Grafik AR, MR AR 60 2.000 0 MR 60 0 0

BIAYA PRODUKSI 1. Biaya produksi adalah sejumlah pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. 2. Untuk dapat menetapkan harga pokok barang yang dihasilkan. a. Biaya tetap (FC) adalah biaya yang dalam periode waktu tertentu jumlahnya tetap, tidak tergantung jumlah produksi b. Biaya variabel (VC) adalah biaya produksi yang jumlahnya berubah sesuai dengan jumlah produksi yang dihasilkan. c. Biaya total (TC) adalah seluruh biaya yang dikorbankan yang merupakan totalitas biaya tetap ditambah biaya variabel. d. Biaya tetap rata-rata (AFC) adalah biaya tetap yang dibebankan pada tiap produk yang dihasilkan. e. Biaya variabel rata-rata (AVC) adalah biaya variabel yang dibebankan pada tiap unit produk yang dihasilkan. f. Biaya rata-rata (AC) adalah biaya produksi per unit produk yang dihasilkan. g. Biaya marginal adalah biaya tambahan yang diperlukan untuk satu unit produk yang dihasilkan. 4. TFC TVC TC AFC AVC AC MC 1 60 60-2 7 17, 7, 1 4 8 1,4 1,4 28,4 4 7 11 17,1 28,4 28 0 1 8 28 27 6 1 17 6,7 22, 29,2 7 17 21,8 27 0,7 Grafik AFC, AVC, AC, MC 60 0 MC 0 AC AVC AFC 0 1 2 4 6 7 4

LABA/RUGI 1. Laba/rugi adalah selisih jumlah antara jumlah penerimaan dengan jumlah biaya produksi 2. Diketahui: TC = TFC + TVC TR = 0 x 2.00 = 0.000 + 0.000 = 00.000 = 0.000 L = TR - TC = 00.000-0.000 = 0.000. Tiga kemungkinan Jika TR > TC L positif berarti laba TR < TC L negatif berarti rugi TR = TC L = 0 berarti impas 4. TR TC L 1 6-1 2 8 9-2 0 4 16 11 18 1 TR/TC 18 TR 1 TC 1 2 4 Grafik Laba/Rugi

Harga pokok barang : harga barang sebelum dijual ke pasar. Average cost, average fixed cost, avierage variabel cost : biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata, biaya variabel rata-rata. Tabel : suatu data disusun dengan angka-angka. Pasar monopoli : pasar yang hanya ada satu penjual. Equilibrium : terjadi keseimbangan antara MC = MR DAFTAR PUSTAKA Arifinal Chaniago. Pelajaran Ekonomi, Bandung, Angkasa, 1984. Depdikbud, Penyempurnaan/Penyesuaian Kurikulum 1994 (Suplemen GBPP), Mata Pelajaran Ekonomi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1999. Surajiman, Ekonomi 1, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996. Tohari Syarifudin dkk, Pegangan Ekonomi, Bandung, ARMICO, 1994. T. Gilarso, Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro, Yogyakarta, Kanisius, 199. 6