BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sudah jauh lebih meningkat dibandingkan beberapa tahun sebelumnya. Salah satunya ialah perkembangan dalam bidang pencitraan bumi. Dengan adanya pencitraan bumi, manusia menjadi bisa lebih mudah mendapatkan informasi keadaan bumi. Keadaan bumi seperti laut, daratan, gunung, hutan, perkotaan dan lainnya dapat dipantau dengan adanya teknologi dalam pencitraan bumi ini. Adanya layanan pencitraan bumi di media internet juga memberikan kemudahan yang lebih kepada semua orang. Setiap orang menjadi bebas mendapatkan data pencitraan dari tempat-tempat yang mereka inginkan. Ini sangat menguntungkan bagi beberapa pihak yang mempunyai kebutuhan terhadap data pencitraan tersebut. Salah satunya bagi kontraktor yang akan melakukan pembangunan di suatu lokasi yang membutuhkan kondisi tempat tersebut. Masih banyak orang-orang yang memanfaatkan layanan ini. Bagi sebagian orang, layanan pencitraan di media internet masih mempunyai kekurangan. Data yang diberikan layanan tersebut tidak selalu bersifat real time. Pihak layanan tersebut melakukan pengambilan data secara random dalam satu tahun. Dalam satu tahun terkadang dilakukan setiap dua bulan sekali, atau bahkan dalam satu tahun hanya dilakukan tiga kali. Misalnya jika ada petani yang ingin mengetahui kondisi perkebunannya dalam suatu waktu tertentu yang diinginkan, mungkin layanan ini tidak bisa membantunya. Untuk itu diperlukan alat pencitraan yang bersifat real time dengan data yang bisa didapatkan pada waktu yang mereka butuhkan. Laporan Proyek Akhir 2012 1
1.2 Pemecahan Masalah Untuk mengatasi hal tersebut maka pada proyek akhir ini di desain dan diimplementasikan suatu sistem yang dapat menangkap gambar bumi pada ketinggian yang cukup jauh dari permukaan bumi. Data gambar tersebut dikirim secara wireless menggunakan komunikasi radio. Sebuah roket dengan tambahan parasut didalamnya dapat membantu menerbangkan sistem tersebut Selain sistem pencitraan yang disebut Payload, diperlukan juga sistem yang bisa mengirim instruksi ke Payload dan menerima data pencitraan serta mengelola data tersebut. Sistem ini dinamakan Ground Segment. Ground Segment harus mampu menampilkan data hasil pencitraan dan mampu memproses data tersebut.ground Segment juga harus mampu menganalisa apa saja yang ada pada data gambar tersebut. Ground Segment bisa menentukan apa saja objek yang ada di dalam gambar, serta mendapatkan hasil persentase dari setiap objek tersebut. Ini dilakukan agar memudahkan pengguna. 1.3 PerumusanMasalah Masalah yang akan dihadapi dalam realisasi pembuatan proyek akhir ini adalah sebagai berikut. 1. Bagaimana cara membuat sistem Payload yang disertai sensor kamera yang mampu menangkap gambar permukaan bumi dan mengirim data gambar tersebut dalam waktu yang cukup cepat dan realtime. 2. Bagaimana cara membuat sistem Payload yang bisa melakukan komunikasi data dengan Ground Segment secara wireless menggunakan modul radio yang bisa mencapai jarak jauh. 3. Bagaimana cara membuat sistem Payload yang mampu menahan gayagaya yang diterima selama Payload diluncurkan ke udara. 4. Bagaimana cara membuat sistem Ground Segment yang bisa mengirim instruksi ke Payload, menerima data dari Payload dan menampilkan datanya kedalam suatu interface. 5. Bagaimana cara membuat sistem Ground Segment yang bisa melakukan image processing yang mampu mendeteksi objek pada gambar yang diterima dari Payload dan menetukan persentase dari objek tersebut. Laporan Proyek Akhir 2012 2
1.4 Tujuan Proyek Akhir Tujuan dari proyek akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mendesain dan mengimplementasikan sistem Payload yang dilengkapi dengan sensor kamera yang mampu menangkap gambar permukaan bumi dan mengirimkan data sensor tersebut dalam waktu yang relatif cepat. 2. Mendesain dan mengimplementasikan sistem komunikasi data antara Payload dan Ground Segment secara wireless menggunakan modul radio jarak jauh. 3. Mendesain dan mengimplementasikan program Ground Segment pada PC yang bisa memberikan instruksi ke Payload, menerima data dari Payload, juga mengolah dan menampilkan data tersebut. 4. Mendesain program Ground Segment yang mampu melakukan analisa dari data gambar yang dikirim oleh Payload. 5. Membuat program Ground Segment yang mampu mendapatkan data dari Google Earth, jika pengguna akan menganalisa data yang bersifat tidak realtime tanpa menggunakan Payload. 1.5 Batasan Masalah Pada realisasi pembuatan proyek akhir ini, sistem dibagi menjadi dua bagian yang terpisah antara Payload dan Ground Segment. Berikut adalah batasan-batasan masalah pada proyek akhir ini: 1. Data gambar yang ditangkap oleh sensor kamera yang ada pada Payload ialah data gambar berwarna yang ditampilkan dengan resolusi 200x200. 2. Modul radio yang digunakan untuk komunikasi data adalah modul radio yang mampu mencapai maksimum 1 km. 3. Komunikasi antara Payload dan Ground Segment adalah komunikasi serial asyncronous dengan format 9600-Non Parity-8 bit-1 Stop Bit 4. Payload harus diterbangkan pada ketinggian 600-800 meter untuk mendapatkan data gambar yang bisa dianalisa maksimum oleh Ground Segment Laporan Proyek Akhir 2012 3
5. Image Processing yang dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi warna. 6. Image processing pada Ground Segment diantaranya adalah menentukan objek apa yang ada pada gambar misalnya apakah gambar tersebut merupakan gambar kelompok laut, kota atau hutan. Selain itu Ground Segment akan menentukan persentase suatu objek tersebut. 7. Ground Segment hanya bisa mengidentifikasi perumahan khusus di Indonesia seperti pada umumnya dengan atap genteng, kecuali pabrikpabrik dan semacamnya. Ground Segment hanya mampu menganalisa laut dalam keadaan normal, yaitu laut yang tidak tercemar. Untuk lebih lengkapnya seperti pada lampiran A. 1.6 Manfaat yang diharapkan Dengan terealisasinya proyek akhir ini, semoga alat ini bisa membantu beberapa pihak yang membutuhkan data pencitraan yang bersifat real time dengan tambahan fitur pada program yang memudahkan pengidentifikasian. Laporan Proyek Akhir 2012 4