STUDI TINGKAT DISIPLIN PENGENDARA SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA DAN KAMPUS ITP PADANG)

dokumen-dokumen yang mirip
Mengenal Undang Undang Lalu Lintas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten

BAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kematian tiap hari di seluruh dunia. Berdasarkan laporan POLRI, angka

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kepatuhan

KUEISONER PENELITIAN PENERAPAN SAFETY RIDING PENGGUNA SEPEDA MOTOR PADA MAHASISWA UNIVERSITAS ESA UNGGUL TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di SMA Bina Mulya Kota Bandar Lampung dan waktu

BAB III LANDASAN TEORI. Tata cara berlalu lintas dijelaskan pada Undang-Undang Republik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Jalan raya merupakan salah satu sarana transportasi darat, di samping sarana

BAB III METODE PENELITIAN. analisisnya pada data numerikal (angka) yang diolah dengan metoda

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kendari. Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Agustus sampai November. mengetahui pengaruh antar variabel yang ada.

MUDIK BERLEBARAN MERUPAKAN FENOMENA TERBESAR MASYARAKAT MUSLIM DIDUNIA DAN ADA DI INDONESIA

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1: Keterangan Telah Melakukan Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB III METODE PENELITIAN Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang

Abstrak. Hubungan Pemahaman Siswa Tentang Undang Undang Lalu Lintas Dan Angkutan Jalan Dengan Pelanggarannya

BAB VI PENUTUP. Labuan Bajo Manggarai Barat NTT, maka dapat disimpulkan: 1) Berdasarkan kelengkapan pengendara kendaraan sepeda motor di

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

`BAB III METODE PENELITIAN. bimbingan kelompok dengan komunikasi antar pribadi siswa kelas VIII di

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI PENGUNJUNG TERHADAP KEBERADAAN PEDAGANG KAKI LIMA DI OBJEK WISATA JAM GADANG BUKITTINGGI BAYU PERMANA PUTRA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH USAHA PREVENTIF UNTUK MENGURANGI RESIKO LAKALANTAS DITINJAU DARI PEMAHAMAN PELAJAR SMP DAN SMA DI KABUPATEN NGAWI

BAB III METODE PENELITIAN. Muhammadiyah 2 Pekanbaru. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada. tanggal 23 Agustus sampai 15 September 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

Perpustakaan Unika SKALA DISIPLIN

BAB III METODE PENELITIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB 1 : PENDAHULUAN. masyarakat yang adil dan makmur. Untuk menunjang pembangunan tersebut, salah satu

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA PERILAKU PENGEMUDI SEPEDA MOTOR PADA BERBAGAI KEADAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN KARAKTERISTIK PENGEMUDI, KENDARAAN, DAN PERJALANAN

METODE PENELITIAN. diketahui adalah hubungan antara disiplin kerja dengan kinerja. Indikatornya adalah : 1. Tepat waktu saat hadir dikantor

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam

BAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam

BAB I PENDAHULUAN. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Journal of Sport Sciences and Fitness

BAB III METODE PENELITIAN

ARTIKEL ILMIAH. Diajukan Untuk Melengkapi Sebagian Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : LINDA FITRIA / 2011

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

I. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional yang dilaksanakan oleh bangsa Indonesia dewasa. Untuk menunjang pembangunan tersebut salah satu sarana yang di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MAN Tebing Tinggi Tahun Pelajaran yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan cara atau metode yang benar dalam penelitian tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi korelasi (correlation

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB IV INTERPRETASI DATA

I. PENDAHULUAN. lalu lintas, dan lain sebagainya (Soekanto, 2007: 101). undang-undang yang berlaku secara sah, sedangkan pelaksananya adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menguji suatu data yang telah dirumuskan dalam suatu penelitian

PERSEPSI GURU TERHADAP PELAKSANAAN FUNGSI MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH DALAM BIDANG KURIKULUM DI SD NEGERI KECAMATAN BARANGIN KOTA SAWAHLUNTO

BAB III METODE PENELITIAN. variabel bebas dengan variabel terikat (Nursalam, 2003). Variabel bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sebagaimana adanya secara sistematis, akurat, aktual dan kemudian ditentukan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan literatur, yang terkait dengan tema yang diajukannya sebagai

III. METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2006:2). Metode penelitian yang digunakan

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TATA TERTIB LALU LINTAS TERHADAP SIKAP BERLALULINTAS SISWA KELAS XII IPS (Studi di SMA Negeri 1 Palu )

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

LANGGAR ATURAN SANKSI MENUNGGU TAHAP II

BAB III METODE PENELITIAN

Tabel 3.1 Variabel Penelitian

BAB III LANDASAN TEORI. motor. Terdapat beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik pengemudi Modal dasar yang harus dimiliki oleh pengendara

PENGARUH KARAKTERISTIK MAHASISWA PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP ASPEK KESELAMATAN BERKENDARA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

KUESIONER PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMAHAMAN PELAJAR SMA PENGGUNA SEPEDA MOTOR TERHADAP RAMBU, MARKA, PERATURAN LALU LINTAS DAN SAFETY RIDING ( STUDI KASUS DI SMA BATIK 2 SURAKARTA )

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. yang dirancang untuk menentukan tingkat hubungan variable-variabel yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Status Sosial Orang Tua (X2), dan variabel Prestasi Belajar (Y).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperanan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analisis dengan

BAB III METODE PENELITIAN. utama dalam penelitian dan menentukan fungsinya masing-masing

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

STUDI TINGKAT DISIPLIN PENGENDARA SEPEDA MOTOR (STUDI KASUS JALAN GAJAH MADA DAN KAMPUS ITP PADANG) Oleh : Wilton Wahab Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Padang Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang disiplin pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada kota Padang dan mahasiswa ITP sebagai pengendara sepeda motor di jalan raya dalam mentaati peraturan lalulintas. Indikator penilaian yang digunakan adalah : (1). perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendaraan, (2). perlengkapan sepeda motor, dan (3). Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas. Jumlah sampel yang diambil dalam populasi penelitian ini adalah 349 orang. Sampel itu terdiri dari 175 orang pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada dan 174 orang mahasiswa ITP. Alat pengumpul data yang digunakan adalah angket yang dimodifikasi berdasarkan Model Skala Likert yang telah teruji Validitas dan Reliabilitasnya. Pengolahan data dilakukan dengan teknik persentase. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa rata-rata persentase derajat pencapaian terhadap ketiga indikator penilaian adalah sebesar 61.18 %. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian maka prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada tergolong pada tingkat Kurang Baik. Sedangkan rata-rata persentase derajat pencapaian terhadap ketiga indikator penilaian terhadap mahasiswa ITP adalah sebesar 61.53 %. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut maka prilaku mahasiswa ITP dalam berkendaraan sepeda motor tergolong pada tingkat Kurang Baik. Kata kunci : Prilaku, Responden, Kriteria Derajat Pencapaian. Abstract This descriptive type of research that aims to obtain information on how the behavior of motorcyclists on the road Gajah Mada, how ITP student behavior as motorcyclists on the road Gajah Mada and how the assessment of researchers based on observations of the behavior of motorcyclists on the road obeying traffic rules. Behavioral assessment consisted of three indicators, namely: (1). Personal equipment (safety gear) while driving, (2). Motorcycle gear, (3). Knowledge of traffic regulations. The number of samples taken in the study population was 349 people. A sample that consists of 175 people motorcyclists on the road of Gajah Mada and 174 students from ITP. Data collecting tool used is the now modified based on Likert scale Model, tested the validity and Reliability. Processing of data is carried out by engineering a percentage. Data processing results shows that the average percentage of the degree of achievement of the third assessment indicators is of 61.18%. Based on the criterion of the degree of achievement of the behaviour of motorcyclists on the road is at the level less good of Gajah Mada. While the average percentage of the degree of achievement of the three indicators of student assessment of ITP's of 61.53%. Based on the criteria of the achievement degree then the behaviour of students driving ITP motorcycle classified at that level less good. Key words: Behaviour, respondents, criteria for the degree of achievement 1. Pendahuluan Indonesia dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan penduduk yang pesat, tidak saja di daerah perkotaan namun juga di pedesaan. Pesatnya pertumbuhan penduduk juga dibarengi dengan meningkatnya perkembangan ekonomi masyarakat. Salah satu indikator yang dapat dilihat adalah jumlah kendaraan bermotor yang terus meningkat dar tahun ke tahun. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Indonesia, perkembangan jumlah kendaraan bermotor menurut jenis Tahun 1987-2010 jumlah sepeda motor sampai tahun 2010 mencapai lebih dari 61 juta (http://www.bps.go.id/, 8 Januari 2013). Pesatnya pertumbuhan sepeda motor dewasa ini berdampak pula pada meningkatnya angka kecelakaan akibat pengendara sepeda motor. Meningkatnya angka kecelakaan tersebut ditengarai disebabkan oleh prilaku berkendaraan yang cenderung mengabaikan keselamatan, tidak dilengkapi atribut keselamatan berkendaraan sebagimana disyaratkan oleh undang-undang lalulintas, serta kurangnya kesadaran masyarakat 19

akan keselamatan berlalulintas. Terkait dengan hal tersebut, maka penulis ingin mengamati prilaku pengendara sepeda motor melalui studi prilaku disiplin pengendara sepeda motor dengan lokasi studi pada dua tempat, yaitu : Jalan Gajah Mada dan Kampus ITP. Penelitian ini bertujuan untuk menilai prilaku dan tingkat disiplin pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada dalam mematuhi peraturan berlalulintas. Sedangkan manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah terwujudnya lalulintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, efektif, dan efisien melalui kesadaran dan kepedulian masing-masing pribadi pengendara sepeda motor dalam mematuhi peraturan berlalulintas. 2. Metodologi Pengertian prilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap dan lain sebagainyayang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik. Prilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya. Reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit) dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit). Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup. (Soekidjo Notoatmodjo, 1987:1). Lalulintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung. Dalam Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda Motor di Indonesia yang diterbitkan oleh Departemen Perhubungan RI (2008), Menggunakan pakaian yang tepat sangatlah penting untuk keselamatan pengendara karena akan melindungi dan membantu pengendara dari berbagai macam resiko kecelakaan yang akan terjadi. Adapun persiapan yang perlu dilakukan sebelum berkendara adalah : a. Helm Berdasarkan hukum yang berlaku, setiap pengendara dan penumpang wajib menggunakan helm sesuai standar yang berlaku dan harus terpasang erat di kepala. b. Pelindung mata dan wajah Mata dan wajah memerlukan perlindungan dari angin, debu, hujan, binatang kecil, dan bebatuan. c. Pakaian pelindung Pakaian yang tepat membantu mengurangi resiko cidera jika terjadi kecelakaan, membantu pengendara agar mudah dilihat oleh pengguna jalan lain dan membuat pengendara nyaman selama berkendara. Adapun pakaian yang dimaksud adalah : Pakaian tangan panjang dan celana panjang yang tidak mudah sobek (dianjurkan berbahan kulit). Sarung tangan dapat memberikan perlindungan dari luka gores atau luka lainnya yang mungkin terjadi saat berkendara. Pakailah sepatu yang memiliki alas sepatu yang mampu menapak dengan baik dan memiliki bagian yang diperkuat sebagai pelindung tambahan. d. Pengecekan sepeda motor Sebelum berkendara dianjurkan melakukan pemeriksaan kepada sepeda motor yang akan digunakan, meliputi : Alat kendali Rem, periksa rem depan dan belakang pada saat bersamaan. Setiap rem harus dapat menghentikan kendaraan dengan baik saat melaju. Kopling dan gas, pastikan kedua kendali ini berfungsi dengan baik dan halus. Gas harus segera berbalik ketika dilepaskan. Periksa tekanan angin pada ban (khususnya ketika musim dingin) karena berpengaruh terhadap pengendalian. 20

Pastikan semua lampu berfungsi dengan baik yaitu lampu utama, lampu sein, dan lampu rem. Periksa klakson dan pastikan dapat berbunyi dengan baik. Sesuaikan posisi kaca spion dengan benar untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas. Periksa jumlah oli dan bahan bakar sebelum berkendara. Periksa rantai motor apakah telah dilumasi dan setelannya telah tepat. Pengendara harus mematuhi hukum yang sama dengan pengemudi mobil. Hukum jalan raya tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. dengan ketentuan antara lain: a. Setiap pengendara sepeda motor di jalan harus memiliki Surat Izin Mengemudi. b. Pengendara sepeda motor wajib mengutamakan keselamatan pejalan kaki dan pesepeda c. Mengetahui tata cara berlalu lintas di jalan. d. Sepeda motor hanya diperuntukkan hanya untuk dua orang. e. Sepeda motor yang digunakan dijalan memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. f. Pengemudi dan penumpang wajib menggunakan helm yang telah direkomendasikan keselamatannya dan terpasang dengan benar. Bagi pengendara sepeda motor yang melanggar Peraturan Lalu Lintas, akan diberlakukan sistem tilang ditempat sesuai dengan UU No.22 Tahun 2009. Diantara peraturan bagi pengendara sepeda motor yaitu : a. Dilarang mendengarkan musik saat mengendarai sepeda motor b. Dilarang menerima telepon saat mengendarai sepeda motor c. Dilarang merubah warna sepeda motor dan harus sesuai dengan warna di STNK d. Wajib menyalakan lampu pada siang dan malam hari. e. Dilarang merokok saat mengendarai sepeda motor. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. Menurut Arikunto (1995 : 309) penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya saat penelitian dilakukan. Menurut Margono (2005 : 118) Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Menurut Arikunto (2006 : 131) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Penentuan sample menggunakan metode accidental sampling yang mana hasil penelitian ini hanya sebagai gambaran dari dari keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dengan cara ini semata mata memilih siapa saja yang dapat diraih pada saat penelitian diadakan sebagai respondennya. Menurut Sugiyono (2002:98) bila jumlah populasi tak terhingga, maka untuk pengambilan anggota sampel dengan kesalahan 5% 349 bh sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, diperoleh langsung dari responden melalui penyebaran angket kepada pengendara sepeda motor di Jalan Gajah Mada, dan kampus ITP. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dalam bentuk angket (kuesioner) model skala likert, menurut Djaali (2008:28) Skala Likert ialah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang suatu gejala atau fenomena pendidikan. Berdasarkan pendapat di atas, maka disiapkan empat alternatif jawaban, yakni SL (selalu), SR (sering), KD (kadang-kadang), JR (Jarang) dan TP (tidak pernah). Bobot nilai pada masing-masing kategori jawaban mempunyai nilai yang berbeda, penilaian berdasarkan pada tabel di bawah ini. 21

Tabel 1 : Daftar Bobot Penilaian Kuesioner/Angket Pernyataan Bobot nilai positif (+) Bobot nilai negatif (-) Selalu (SL) 5 1 Sering (SR) 4 2 Kadang-Kadang (KD) 3 3 Jarang (JR) 2 4 Tidak pernah (TP) 1 5 Penyusunan instrument penelitian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: Membuat kisi-kisi kuesioner. Menyusun butir pernyataan sesuai dengan UU No 22 tahun 2009 dan buku petunjuk tata cara bersepeda motor di Indonesia yang dikeluarkan oleh Departemen Perhubungan R.I Ditjen Perhubungan Darat Mendiskusikan dan berkonsultasi dengan dosen pembimbing untuk memperoleh kesahihan konstruksi butir. Melaksanakan uji coba instrumen. Kisi-kisi instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dapat di lihat pada Tabel 2: Tabel 2 : Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Variabel Indikator No. item Jumlah Prilaku pengendara sepeda motor di jalan raya. a. Perlengkapan pribadi (safety gear)saat berkendara b. Perlengkapan sepeda motor 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10 11,12,13,14,15,16,17, 18,19,20 10 c. Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas 21,22,23,24,25,26,27, 28,29,30,31 11 Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas (kesahihan) dan reliabilitasnya (kehandalan). Analisis uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16.00. Uji kesahihan instrumen dilaksanakan untuk mengetahui tingkat ketepatan instrumen yang digunakan. Dalam penelitian ini validitas yang diuji adalah validitas butir. Pengujian validitas butir instrumen atau soal tes dilakukan dengan menghitung koefesien korelasi antara skor butir instrumen. Butir yang dianggap valid adalah butir instrumen yang skornya mempunyai koefesien korelasi yang signifikan dengan total instrumen. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan r hitung dengan r tabel. Jika nilai r hitung yang diperoleh melalui pengolahan data mengunakan SPSS r tabel koefisien pada taraf signifikansi (α 0.05) maka butir instrumen dinyatakan valid (Sugiyono, 2004 : 233). Untuk n30, df 30-2 28, diperoleh nilai 0.374. Jika ada butir yang tidak valid maka butir tersebut harus dibuang atau direvisi. Dari hasil uji coba angket yang telah diberikan kepada responden dengan jumlah item sebanyak 31 butir, setelah diolah menggunakan program SPSS versi 16.00. Selanjutnya dilakukan analisis reliabilitas terhadap item yang telah dinyatakan valid. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, item yang memiliki nilai nilai reliabilitas, maka item tersebut dinyatakan reliabel. Dari hasil uji coba angket yang telah diberikan kepada responden dengan jumlah item 22

sebanyak 31 butir, setelah diolah menggunakan program SPSS versi 16.00 ternyata terdapat butir yang gugur. Pada pengujian validitas putaran pertama terdapat butir yang tidak valid yaitu butir no 6,9,10,15,22 dan 26. Lalu dilakukan pengujian validitas putaran kedua, tetapi masih terdapat butir yang tidak valid yaitu pertanyaan no 8. Maka harus dilanjutkan dengan pengujian validitas putaran ketiga. Pada pengujian putaran ketiga baru diperoleh butir yang valid. Dari hasil analisis angket yang diberikan kepada responden sebanyak 31 butir soal diperoleh nilai reliabilitas 0,944. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, item yang memiliki nilai nilai reliabilitas, maka item tersebut dinyatakan reliabel. Setelah dilakukan analisis, ternyata seluruh item dinyatakan reliabel. Tabel 3 : Rangkuman hasil analisis uji validitas butir-butir instrument Variabel Indikator No. item Prilaku pengendara sepeda motor di jalan raya. 1. Perlengkapan pribadi (safety gear)saat berkendara 2. Perlengkapan sepeda motor 3. Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas 1,2,3,4,5, 6,7,8,9,10 11,12,13, 14,15,16, 17,18,19, 20 21,22,23, 24,25,26, 27,28,29, 30,31 Pernyataan Item Positif Negatif Valid 3,4,5,6, 1,2 1,2,3,4, 7,8,9,10 5,7 11,12,1 3,14,15, 16,17,1 8,19,20 21,22,2 3,24,25, 26,27,2 8,29,30, 31 11,12,1 3,14,16, 17,18,1 9,20 21,23,2 4,25,27, 28,29,3 0,31 Item Tidak valid 6, 8, 9,10 15 22,26 Pengumpulan data dilakukan secara langsung dengan mendatangi responden yaitu pengendara sepeda motor di Jalan Gajah Mada dan mahasiswa ITP yang menggunakan sepeda motor melalui penyebaran angket. Untuk proses pengolahan data, dilakukan dengan langkah berikut : a. Semua data yang telah diperloeh dari hasil penelitian, ditabulasikan setiap indikatornya. b. Menghitung frekuensi dari masing-masing alternatif jawaban yang diberikan dengan menggunakan analisis deskriptif yaitu persentase sesuai dengan rumus : (Sutrisno : 1998).(1) Ket : P Persentase yang dicari F Frekuensi/jumlah skor N Total responden c. Menghitung skor rata-rata untuk menentukan derajat pencapaian responden tiap indikator digunakan rumus : Derajat pencapaian (2) Ket : X Jumlah total skor n Jumlah sampel i Jumlah item soal Skala tertinggi Bobot penilaian tertinggi pada kuisioner Menurut Sudjana (1989) kriteria derajat pencapaian dapat dilihat pada tabel 4. 23

Tabel 4 : Kriteria Derajat Pencapaian No. Skor Rata-rata Keterangan 1 90% - 100% Sangat Baik 2 80% - 89% Baik 3 70% - 79% Cukup Baik 4 60% - 69% Kurang Baik 5 0% - 59% Tidak Baik Menentukan tingkat persentase prilaku pengendara sepeda motor dijalan Gajah Mada dan mahasiswa ITP dalam mentaati peraturan lalu lintas dengan menggunakan kategori yang dikemukakan oleh Sudjana (1989) sebagai berikut : 3. Hasil dan Pembahasan Persentase Kategori 90% - 100% sangat baik 80% - 89% baik 70% - 79% cukup baik 60% - 69% kurang baik < 60% tidak baik Hasil pengolahan data responden terhadap kriteria penilaian prilaku pengendara sepeda motor, yaitu : (a). Perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendara, (b). Perlengkapan sepeda motor, (c). Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas ditampilkan adalah sebagai berikut : Tabel 5 : Rekapitulasi data ketiga indikator tinjauan prilaku Pengendara sepeda Motor di Jalan Gajah Mada dalam mentaati peraturan lalu lintas. No Tingkat Kepedulian Tentang Rekapitulasi Persentase Prilaku Responden SL S KD JR TP 1 Perlengkapan pribadi saat berkendara 1.71 42.00 41.24 10.38 4.67 2 Perlengkapan sepeda motor 0.76 17.90 24.32 38.79 18.22 3 Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas 0.63 27.30 36.00 26.73 9.33 Jumlah 3.11 87.21 101.56 75.90 32.22 Rata-rata 1.04 29.07 33.85 25.30 10.74 Sumber : Hasil Perhitungan Data Survei Tabel 6 : Rekapitulasi data ketiga indikator tinjauan prilaku Mahasiswa ITP dalam mentaati peraturan lalu lintas. Rekapitulasi Persentase Prilaku Responden No Tingkat Kepedulian Tentang SL S KD JR TP 1 Perlengkapan pribadi saat berkendara 9.00 43.87 39.56 4.41 3.16 2 Perlengkapan sepeda motor 3.19 24.14 32.82 28.42 11.43 3 Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas 3.90 28.61 33.33 24.46 9.71 Jumlah 16.09 96.62 105.72 57.28 24.30 Rata-rata 5.36 32.21 35.24 19.09 8.10 Sumber : Hasil Perhitungan Data Survei Selanjutnya, pada gambar dibawah ini dapat dilihat grafik persentase tinjauan prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada dan mahasiswa ITP berdasarkan tiga indikator penilaian. 24

Gambar 1 : Grafik Persentase Tinjauan Prilaku Pengendara Sepeda Motor di Jalan Gajah Mada Gambar 2 : Grafik Persentase Tinjauan Prilaku Pengendara Sepeda Motor Mahasiswa ITP Hasil perhitungan data menunjukan bahwa rata-rata derajat pencapaian untuk indikator kinerja perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendaraan di jalan Gajah Mada, sebagai berikut : Derajat Pencapaian 3666 175 x 6 x 5 3666 5250 69.83 % Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut, maka pengelompokan pencapaian responden pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada termasuk kategori Kurang Baik. Derajat Pencapaian 3666 174 x 6 x 5 25

3666 5220 70.23 % Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut, maka pengelompokan pencapaian responden mahasiswa ITP termasuk kategori Cukup Baik. Hasil perhitungan data menunjukan bahwa rata-rata derajat pencapaian untuk indikator kinerja perlengkapan sepeda motor saat berkendaraan di jalan Gajah Mada, sebagai berikut : Derajat Pencapaian 4373 175 x 9 x 5 4373 7875 55.53 % Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut, maka pengelompokan pencapaian responden pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada termasuk kategori Tidak Baik. Derajat Pencapaian 4373 174 x 9 x 5 4373 7830 55.85 %, diperoleh nilai Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut, maka pengelompokan pencapaian responden mahasiswa ITP termasuk kategori Tidak Baik. Hasil perhitungan data menunjukan bahwa rata-rata derajat pencapaian untuk indikator kinerja terhadap pengetahuan pengendara sepeda motor tentang peraturan berlalulintas di jalan Gajah Mada, sebagai berikut : Derajat Pencapaian 4581 175 x 9 x 5 4581 7875 58.17 % Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut, maka pengelompokan pencapaian responden terhadap pengetahuan pengendara sepeda motor tentang peraturan berlalulintas di jalan Gajah Mada termasuk kategori Tidak Baik. Hasil perhitungan data menunjukan bahwa rata-rata derajat pencapaian untuk indikator kinerja terhadap pengetahuan mahasiswa ITP tentang peraturan berlalulintas, sebagai berikut : 26

Derajat Pencapaian 4581 174 x 9 x 5 4581 7830 58.51 % Berdasarkan kriteria derajat pencapaian tersebut, maka pengelompokan pencapaian responden mahasiswa ITP terhadap pengetahuan tentang peraturan berlalulintas kategori Tidak Baik. 4. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sbb.: a. Prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada Berdasarkan persentase rata-rata dari ketiga indikator yaitu (1). Perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendara dengan derajat pencapainnya adalah 69.83%, (2). Perlengkapan sepeda motor derajat pencapainnya adalah 55.53% dan (3). Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas dengan derajat pencapainnya adalah 58.17% maka diperoleh persentase rata-rata sebesar 61.18 %. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian maka prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada tergolong pada tingkat Kurang Baik. b. Prilaku Mahasiswa ITP Sebagai Pengendara Sepeda Motor di jalan Gajah Mada Kota Padang Berdasarkan persentase rata-rata dari ketiga indikator yaitu : (1). Perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendara dengan derajat pencapainnya adalah 70.23%, (2). Perlengkapan sepeda motor dengan derajat pencapainnya adalah 55.85%, dan (3). Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas dengan derajat pencapainnya adalah 58.51% maka diperoleh persentase rata-rata sebesar 61.53%. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian maka prilaku mahasiswa ITP sebagai pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada tergolong pada tingkat Kurang Baik, c. Prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada menurut pandangan dan penilaian peneliti Berdasarkan persentase rata-rata dari kedua indicator yaitu : (1). Perlengkapan pribadi (safety gear) saat berkendara dengan derajat pencapainnya adalah 48.57%, dan (3). Pengetahuan tentang peraturan lalu lintas dengan derajat pencapainnya adalah 63.33% maka diperoleh persentase rata-rata sebesar 55.95 %. Berdasarkan kriteria derajat pencapaian maka prilaku pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada tergolong pada tingkat tidak baik, Saran Perlunya pengawasan oleh pihak terkait terhadap pengendara sepeda motor di jalan Gajah Mada demi terwujudnya lalulintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, efektif dan efisien sebagaimana yang diamanatkan oleh perundang-undangan yang berlaku. Untuk pihak kampus ITP diharapkan dapat memberikan pendidikan akan pentingnya mentaati peraturan berlalulintas kepada mahasiswa agar bisa menjadi contoh bagi masyarakat. 27

5. Ucapan Terima Kasih Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya penelitian ini. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat dalam upaya mewujudkan lalulintas dan angkutan jalan yang aman, nyaman, efektif dan efisien sebagaimana yang diamanatkan oleh perundang-undangan yang berlaku. Daftar Pustaka Agusti Clara Dewi: 2012; Studi Analisis Kinerja Ruang Parkir Pasar Atas Bukittinggi, Institut Teknologi Padang (tidak dipublikasikan) Badan Pusat Statistik. 2010. Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenis tahun 1987-2010 http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php? tabel1&daftar1&id_subyek 17&notab12, diakses tanggal 8 Januari 2013 Departemen Perhubungan RI; 2008; Buku Petunjuk Tata Cara Bersepeda Motor Di Indonesia Institut Teknologi Padang: 2005; Buku Pedoman Tugas Akhir, Padang: Institut Teknologi Padang Pemerintah Kota Padang. 2008. Jumlah Kendaraan Bermotor menurut Jenis http://www.padang.go.id/v2/content/view/2082/246/, diakses tanggal 8 Januari 2013 Sudjana; 1996; Metoda Penelitian, Bandung: Tarsito Script Sugiono; 2006; Statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV.Alfabeta Suharsini, Arikunto; 2006; Dasar-Dasar Evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Undang-undang No. 22 tahun 201. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan 28