II. KARAKTERISTIK ENZIM

dokumen-dokumen yang mirip
Protein ENZIM Mempercepat reaksi dengan jalan menurunkan tenaga aktivasi Tidak mengubah kesetimbangan reaksi Sangat spesifik

ENZIM. Ir. Niken Astuti, MP. Prodi Peternakan, Fak. Agroindustri, UMB YOGYA

Definisi Umum Enzim yg berfungsi sbg biokatalisator

ENZIM Enzim : adalah protein khusus yang mengkatalisis reaksi biokimia tertentu

VI. KONSEP DASAR ENZIM DR. EDY MEIYANTO MSI APT

02/10/2011. Ujian Akhir Semester 2, 40 % Tugas I (PAPER), 10 % Tugas II (SEMINAR), 10 % KEHADIRAN MIN 80%

Nama-nama dan jenis-jenis Enzim dalam Sistem Pencernaan

ENZIM IKA PUSPITA DEWI

Rangkaian reaksi biokimia dalam sel hidup. Seluruh proses perubahan reaksi kimia beserta perubahan energi yg menyertai perubahan reaksi kimia tsb.

IV. ENZIM MIKROBA. Keterangan: E : Enzim, S: Substrat (reaktan), ES: ikatan sementara, P: Hasil reaksi

Metabolisme : Enzim & Respirasi

SMA XII (DUA BELAS) BIOLOGI METABOLISME

FISIOLOGI TUMBUHAN MKK 414/3 SKS (2-1)

Enzim dan koenzim - 3

Enzim dan koenzim Macam-macam enzim Cara kerja enzim Sifat kinetik enzim Faktor-faktor yang mempengaruhi katalisis enzim Regulasi dan aktivitas enzim

REAKSI KIMIA : ENZIM BAGIAN ENZIM 7 ENZIM MENGHASILKAN ENERGI (EKSERGONIK) MEMBUTUHKAN ENERGI (ENERGONIK) KEDUANYA MEMERLUKAN ENERGI PENGAKTIF

Biasanya diberi akhiran ase pada nama substrat atau reaksi yang dikatalisis Contoh:

TOPIK BAHASAN: ENZIM TUJUAN PEMBELAJARAN:

Enzim-enzim Yang Terlibat Dalam Bioteknologi ( Kuliah S2)

1. Pengertian Enzim. Makalah Baru Amilase I. PENDAHULUAN

DIKTAT PEMBELAJARAN BIOLOGI KELAS XII IPA 2009/2010

BAB 9 PENGANTAR TENTANG ENZIM Oleh: SUHARA

ENZIM 1. Nomenklatur Enzim 2. Struktur Enzim

PRINSIP ENERGI METABOLISME

06/01/2012 ENZIM ADALAH BIOKATALISATOR. Tiga sifat utama enzim : ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Dr. Dwi Suryanto Prof. Dr. Erman Munir Nunuk Priyani, M.Sc.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

Biokimia Materi Enzim

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan METABOLISME. Pertemuan 2. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd

AKTIVITAS ENZIM AMILASE

BAB IV METABOLISME. Proses pembentukan atau penguraian zat di dalam sel yang disertai dengan adanya perubahan energi.

PERANAN TEMPAT KATALITIK PADA ENZIM DALAM REAKSI ENZIMATIS

L/O/G/O. Penggolongan & Tata Nama Enzim. dr.syazili Mustofa Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler Fakultas kedokteran Universitas Lampung

BIOLOGI. Nissa Anggastya Fentami, M.Farm, Apt

Metabolisme ada 2: yg diperoleh dr lingkungannya membutuhkan energi = biosintesa

Pengertian, Macam-Macam Enzim dan Fungsinya

BIOENERGETIKA. Oleh: Moammad Hanafi Dan Trimartini

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Enzim α-amilase dari Bacillus Subtilis ITBCCB148 diperoleh dengan

SMA Negeri 1 Nunukan Selatan METABOLISME. Pertemuan 1. Oleh. SUPARMUJI, S.Pd

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen OKSIDASI BIOLOGI

PETUNJUK PRAKTIKUM BIOKIMIA CONTOH CARA KERJA BEBERAPA ENZIM

Secara sederhana, oksidasi berarti reaksi dari material dengan oksigen. Secara kimiawi: OKSIDASI BIOLOGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam sistem biologis makhluk hidup. Menurut deman (1989) enzim merupakan

KARAKTERISASI BEBERAPA ION LOGAM TERHADAP AKTIVITAS ENZIM TRIPSIN (THE CHARACTERIZATION OF SEVERAL METAL IONS TOWARDS THE ENZYME TRYPSIN ACTIVITY)

PERCOBAAN VII PENGARUH ph TERHADAP KEAKTIFAN SUATU ENZIM : RR. DYAH RORO ARIWULAN NIM : H

VIII. GLIKOLISIS Dr. Edy Meiyanto, MSi., Apt.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Gambar 1. Ea Energi aktivasi Perjalanan reaksi. kead. transisi. tanpa katalisator Ea dgn katalisator inorg E. bebas Ea' dgn enzim. Ea'' kead.

ENZIM ENZIM. Dr. Refli., MSc JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEHNIK UNIVERSITAS NUSA CENDANA 12/10/2015

MAKALAH BIOKIMIA TANAMAN ENZIM SECARA UMUM. Oleh : Kelompok 1 / Kelas D

Peta Konsep. komponen enzim. Ko-enzim. Cara kerja enzim. Bekerja secara spesifik Sifat-sifat enzim. Glikolisis. Siklus krebs.

SIKLUS ASAM SITRAT SIKLUS KREBS ETI YERIZEL BAGIAN BIOKIMIA FK-UNAND

Protein (asal kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan

METABOLISME MIKROORGANISME

Metode Pengukuran Spektrofotometri (Bergmeyer et al. 1974) Pembuatan Media Heterotrof Media Heterotrof Padat. Pengaruh ph, Suhu, Konsentrasi dan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM METABOLISME DAN INFORMASI GENETIK PERCOBAAN 2 UJI AKTIVITAS SUKSINAT DEHIDROGENASE

SAP-GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

Mengkur Kecepatan Reaksi. enzimatik

Asam Amino dan Protein. Tri Rini Nuringtyas

Klasifikasi Enzim. pengurangan gugus untuk membentuk ikatan rangkap, ikatan C O,C C atau C N. penyusunan kembali gugus fungsional, isomerisasi

BAB 9. KINETIKA KIMIA

Metabolisme (Katabolisme) Radityo Heru Mahardiko XII IPA 2

PROTEIN. Yosfi Rahmi Ilmu Bahan Makanan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah, (3)

Pertemuan : Minggu ke 7 Estimasi waktu : 150 menit Pokok Bahasan : Respirasi dan metabolisme lipid Sub pokok bahasan : 1. Respirasi aerob 2.

KIMIA. Sesi. Review IV A. KARBOHIDRAT

Pengujian enzim dan Aktivitasnya

Media Kultur. Pendahuluan. Komposisi Media 3/9/2016. Materi Kuliah Mikrobiologi Industri Minggu ke 3 Nur Hidayat

Protein adalah sumber asam-asam amino yang mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N yang tidak dimiliki oleh lemak atau karbohidrat.

KOENZIM, KOFAKTOR DAN VITAMIN

Air adalah wahana kehidupan

BAB. II. TINJAUAN PUSTAKA. yang teratur, mengkatalisis ratusan reaksi bertahap yang menyimpan dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Protease disebut juga peptidase atau proteinase, merupakan enzim golongan

Siklus Krebs. dr. Ismawati, M.Biomed

I. PENDAHULUAN. Enzim merupakan biokatalis yang banyak digunakan dalam industri, karena enzim

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. Fitoplankton adalah alga yang berfungsi sebagai produsen primer, selama

Bab 10 Kinetika Kimia

BAB I PENDAHULUAN. digunakan menjadi energi melalui tahapan metabolisme, dimana semua proses

organel yang tersebar dalam sitosol organisme

Kontribusi Ilmu Biokimia

PENGARUH KATALISIS TERHADAP TETAPAN LAJU

c. Suhu atau Temperatur

14/01/2014 ENZIM ADALAH BIOKATALISATOR SEBAGAI BIOKATALISATOR SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung METABOLISME

METABOLISME PROTEIN. Oleh : Tim Pengampu MK Biokimia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kedudukan taksonomi kapang Rhizopus oligosporus menurut Lendecker

BABVI ENZIM. 1. Marnpu menghu})ungkan kamkt:eristi:ksifatenzim dengan mekanisme ketja enzim di dalam tubuh tumbuhan

Oleh: Tim Biologi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya 2013

KEGUNAAN. Merupakan polimer dari sekitar 21 jenis asam amino melalui ikatan peptida Asam amino : esensial dan non esensial

10/12/2012 ENZIM ADALAH BIOKATALISATOR ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR SIFAT-SIFAT ENZIM SEBAGAI BIOKATALISATOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan melalui atom O (Barrer, 1982). Klasifikasi zeolit dapat didasarkan

Media Kultur. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

II. KARAKTERISTIK ENZIM 2.1. Definisi Enzim Enzim merupakan katalisator suatu reaksi, artinya dapat mempercepat suatu reaksi tanpa terjadinya perubahan yang permanen dalam struktur enzim itu sendiri. Kata "Enzim" berasal dari bahasa Yunani yang berarti "dalam yeast" dan pertama kali dikemukakan oleh Kuhne pada tahun 1878. Awal mulanya diketahui bahwa enzim berperan aktif dalam sel yeast untuk melakukan proses fermentasi. Enzim mempunyai sejumlah sifat yang spesifik dibandingkan dengan katalisator yang lain. Molekul ini dapat meningkatkan kecepatan reaksi kimia secara nyata dan sangat spesifik. Reaksi akan berjalan sangat lambat bila tidak terdapat enzim. Enzim tidak dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisisnya, juga tidak akan habis setelah reaksi atau tidak dapat diubah oleh reaksi-reaksi tersebut. Enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi sebesar 10 14 kali pada keadaan tertentu. Kecepatan reaksi enzim sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya suhu, ph, substrat, konsentrasi enzim dan lain sebagainya. Bentuk atau struktur enzim adalah globuler (mudah larut dalam air). Enzim terdiri dari 20 macam asam amino, yang dapat dibedakan menjadi empat berdasarkan gugus R-nya. R hidrofobik Asam amino dalam globula : hidrofobik Asam amino dalam perifer : bermuatan Contoh : 1. Valin : R non polar 2. Prolin : R non polar

R polar netral (tidak bermuatan) Contoh : Glisin R polar (-) Contoh : glutamat R polar (+) Contoh : lisin 2.2. Kinetika Enzim Suatu reaksi katalisis enzim akan mengalami penjenuhan kinetik terhadap konsentrasi substratnya (S). Bila dipergunakan konsentrasi total enzim (Eo), kecepatan mula-mula sebesar (Vo), maka produk yang dihasilkan akan

mengikuti bentuk hiperbola terhadap substrat (S), seperti terlihat pada Gambar 2.1. Pada konsentrasi substrat yang cukup rendah, maka kecepatan reaksi (V), secara langsung dipengaruhi oleh konsentrasi substrat yang dipergunakan. Bila konsentrasi substrat dinaikkan, mengakibatkan terjadi penjenuhan, sehingga kecepatan reaksi akan berubah. Pada kecepatan reaksi yang maksimum (Vmak), besarnya sebanding dengan konsentrasi enzim (Eo). Hubungan ini dinyatakan dalam persamaan Michaelis-Menten sebagai berikut: Vo = ( Eo )(S)kcat /(Km + (S) kcat (Eo) = Vmaks V o = Vm ak s (S ) (S) + Km Km : tetapan Michaelis, yaitu merupakan konsentrasi substrat pada saat Vo =½ Vmaks (s) Gambar 2.1. Ketergantungan kecepatan reaksi pada konsentrasi substrat pada saat Vo = ½ Vmaks berikut: Reaksi katalisis enzim terhadap substrat dapat digambarkan sebagai E + S ES ES E + P

Km dan Vmaks sulit ditentukan dengan grafrk 2.1., untuk itu dibuat persamaan garis lurus menurut metode "Lineweaver-Burk" yang ditunjukkan pada persamaan berikut ini (Gambar 2.2.). 2.3. Spesifisitas Enzim Gambar 2.2. Persamaan garis lurus menurut metode Lineweaver-Burk. Enzim mempunyai aktivitas katalitik dikarenakan sisi aktif enzim terdiri dari 2 gugus, yaitu gugus pengikatan (berupa gugus R-nya) dan gugus katalitik. Emil Fisher (1894) mengemukakan bahwa enzim dapat memetabolisme karbohidrat yang ditunjukkan dengan spesifisitas enzim untuk substratnya, yaitu

suatu molekul yang dapat berperan pada enzim. Dasar tersebut menghasilkan suatu teori "gembok" dan "kunci" (lock&key), substrat harus sesuai dengan enzimnya yang digambarkan seperti gambar 2.3. Contoh: Urease urea Aspartase aspartat Gambar 2.3.Hipotesis Fisher tentang teori "Gembok" dan "Kunci" yang dapat memberi penjelasan tentang spesifisitas enzim (substrat harus sesuai dengan enzimnya : mutlak). Pada tahun 1958, Koshland mengemukakan suatu teori "induced fit" yang menunjukkan daya katalitik dan spesifisitas enzim. Pada kondisi tertentu sisi aktif enzim dapat menyesuaikan dengan bentuk substratnya (relatif). Dikemukakan pula aktivitas katalitik suatu enzim dapat menyebabkan perubahan kondisi frsiologik. Penerapan teknik DNA rekombinan untuk mempelajari enzim yang dihasilkan telah berhasil mengubah posisi sisi aktif dan spesifisitas enzim. Pengubahan tersebut dilakukan dengan prinsip mutasi dengan cara mutagenesis sisi langsung. Sebagai contoh spesifisitas enzim laktat dehidrogenase telah berubah menjadi malat dehidrogenase oleh tiga sisi aktifnya. Sebagian besar enzim mempunyai sifat spesifisitas yang tinggi baik terhadap substrat yang digunakan maupun reaksi yang dikatalisisnya. Dalam hal gugus spesifik dan spesifrsitas absolut suatu enzim hanya terjadi pada molekul substrat yang kecil. Bila molekul substrat besar posisi sisi aktif enzim terhadap molekul substrat akan berbeda karena yang menempel pada substrat hanya sebagian saja.

Ciri lain dari sifat reaksi enzim adalah sifat stereospesifisitasnya, yang telah terbukti pada aktivitas enzim dehidrogenase yang memerlukan NAD + DAN NADP +. Enzim dehidrogenase mengkatalisis reaksi pemindahan hidrogen dari substrat ke dalam bagian cincin nikotinamid. Dasar spesifrsitas ini juga terjadi pada jenis dehidrogenase lain seperti alkohol dehidrogenase, laktat dehidrogenase dan gliseraldehid-3-p- dehidrogenase dalam hati. 2.4. Kofaktor Pada beberapa jenis enzim, untuk aktivasinya diperlukan tambahan komponen kimia. Komponen tersebut sering disebut sebagai kofaktor. Kofaktor dapat berupa satu molekul anorganik seperti ion Fe 2+, Mn 2+ atau dapat molekul organik kompleks yang disebut koenzim. Beberapa enzim memerlukan baik kofaktor maupun koenzim untuk aktivasinya. Kofaktor yang berupa ion logam pada beberapa jenis enzim hanya terikat secara lemah, dan ada yang terikat secara kuat atau permanen sehingga dapat disebut sebagai gugus prostetik. Enzim yang mempunyai kofaktor dari logam dapat di inaktivasi dengan penambahan senyawa pengikat logam seperti EDTA. Sifat kofaktor yang terikat pada enzim secara kuat sulit dipisahkan dari bagian enzim walaupun telah dilakukan dialisis, kofaktor tersebut juga dapat dikatakan sebagai gugus prostetik. Suatu enzim yang mempunyai suatu kofaktor atau gugus prostetik yang terikat disebut suatu holoenzim, dan bila kofaktornya dihilangkan disebut apoenzim. Contoh apoenzim antara lain ribonuklease, khemotripsin, dan tripsin. Suatu molekul kecil atau jenis lain yang secara reversibel mengikat enzim dinamakan suatu ligand, dapat termasuk substrat, penghambat, ion logam dan lain sebagainya. 2.5. Nomenklatur dan Klasifikasi Enzim Secara umum pemberian nama trivial atau perdagangan adalah dengan menambahkan akhiran "ase" pada substrat yang diserang. Sebagai contoh urease menyerang substrat urea, arginase untuk substrat arginin. Namun ada juga yang berdasarkan reaksi yang dikatalisisnya, seperti laktat dehidrogenase mengkatalisis

reaksi dehidrogenasi laktat sehingga dihasilkan piruvat. Ada enzim yang diberi nama dengan tidak menerangkan substratnya maupun reaksi katalisisnya, seperti enzim pepsin, tripsin, papain, katalase dan lain sebagainya. Komisi Enzim yang telah dibentuk oleh suatu perkumpulan Biokimia dunia (International Union of Biochemistry/IUB), yang telah direkomendasi oleh perkumpulan biokimia sedunia (International Union of Pure and Applied Chemistry) pada tahun 1955 membuat suatu persetujuan untuk memberi nama enzim. Sistem pemberian nama menempatkan semua enzim ke dalam enam kelas utama berdasarkan atas jenis reaksi yang dikatalisis, yaitu: 1. Oksidoreduktase, enzim yang mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi. 2. Transferase, enzim yang mengkatalisis suatu reaksi yang mentransfer gugus 3. Hidrolase, enzim yang mengkatalisis reaksi hidrolitik 4. Liase, enzim yang mengkatalisis reaksi eliminasi yang dapat membentuk suatu ikatan rangkap 3. Isomerase, enzim yang mengkatalisis reaksi isomerasi 4. Ligase/Sintetase, enzim yang mengkatalisis reaksi yang dapat menggabungkan dua molekul dengan bantuan energi (ATP) 2.6. Inhibitor dan Aktivasi Enzim Inhibitor. Inhibitor dapat menurunkan reaksi enzim. Sifat inhibitor dibedakan menjadi 2, yaitu: 1.2.irreversible : E + I El 2.2.reversible : E + I EI competitive non competitive uncompetitive Competitive Suatu senyawa inhibitor yang menyerupai substrat dan menghalangi masuknya substrat tersebut ke sisi aktif enzim. Senyawa tersebut dapat terikat

pada sisi aktif enzim, sehingga substrat yang seharusnya terikat menjadi terhalang oleh senyawa tersebut. Contoh inhibitor asam melanoat dengan suksinat dehidrogenase. E + I ES E+P ki + I EI [ ] Noncompetitive Senyawa inhibitor tidak menyerupai substrat. Substrat tetap terikat di bagian sisi aktif enzim yang normal tetapi inhibitor membentuk lekukan pada bidang permukaan lain dari enzim. E + S <-> ES <---> E + P ki +I ki +I EI + S<->ESI

[ ] [ ] Uncompetitive ES + 1 (ES) k +I tidak terbentuk produk 1+ 1 + Km [ ] Aktivasi Enzim. Energi aktivasi suatu reaksi adalah jumlah energi dalam kalori yang diperlukan untuk membawa semua molekul pada satu mol senyawa pada suhu tertentu menuju ke tingkat transisi pada puncak Batas energi. Enzim dapat meningkatkan reaksi dengan cara menurunkan energi aktivasi dan dengan tidak merubah energi bebas (AG). Kecepatan reaksi dari substrat ke produk tergantung dari jumlah molekul substrat yang mencapai transisi per satuan waktu (Gambar 2.4).

Gambar 2.4. Perubahan energi aktivasi enzim dalam membentuk produk Faktor-faktor yang mempengaruhi aktivitas enzim antara lain suhu, ph, kadar enzim, konsentrasi substrat, dan adanya kofaktor (Gambar 2.5.). Berdasarkaan gambar tersebut dapat dilihat pengaruh suhu, ph, konsentrasi enzim dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim. Bila suhu

meningkat maka reaksi akan lebih cepat pula karena gerakan molekul zat semakin cepat. Enzim bekerja paling aktif dan paling stabil pada suhu optimum. Misalnya renin dari abomasum, paling aktif pada suhu optimum 42 C. Tetapi bila suhu terlalu tinggi melebihi suhu optimum enzim maka kecepatan reaksi justru akan menurun bahkan bisa menjadi in aktif. ph yang baik untuk proses enzimatis adalah ph netral. Kadar enzim, semuanya adalah konstan. Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kecepatan reaksi akan meningkat. Begitu pula konsentrasi substrat, semakin tinggi konsentrasi substrat maka kecepatan reaksi akan meningkat sampai terjadi penjenuhan.