INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Direktorat Litbang, Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi www.kpk.go.id
Agenda 1. Latar Belakang 2. Definisi, Tujuan dan Metodologi 3. Fakta Hasil Survei 4. Indeks Integritas Unit Layanan di Kementerian/Lembaga 5. Kesimpulan dan Saran 6. Rencana ke Depan
LATAR BELAKANG
Dasar hukum: Latar Belakang UU KPK No.30 Tahun 2002 pasal 7 dan pasal 8: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mempunyai tugas untuk melaksanakan Koordinasi dan Supervisi terhadap institusi yang melaksanakan pelayanan publik. Dalam melaksanakan tugas supervisi sebagaimana dimaksud dalam Belakang Pasal 6 huruf b: Komisi Pemberantasan Korupsi berwenang melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang menjalankan tugas dan wewenangnya yang berkaitan dengan pemberantasan tindak pidana korupsi, dan instansi yang dalam melaksanakan pelayanan publik
DEFINISI, TUJUAN DAN METODOLOGI
Definisi, Tujuan dan Metodologi Survei Integritas Sektor Publik dilakukan dalam rangka mengukur kualitas layanan publik dari sudut pandang pengguna layanan Mendapatkan gambaran kualitas layanan publik berdasarkan unit layanan Bagi KPK, hasil survei dalam bentuk Indeks mencerminkan outcome yang dicapai oleh Unit Layanan di K/L dalam upaya anti korupsi yang dilakukan Tujuan: 1. Mengukur tingkat integritas unit layanan publik; 2. Memberikan masukan bagi unit layanan publik untuk mempersiapkan upaya pencegahan korupsi yang efektif pada wilayah atau layanan yang rentan terjadi korupsi
Tahun 2014 survei integritas dilakukan hanya di Unit Layanan Kementerian/Lembaga, dengan sampel 40 unit layanan Jumlah Responden: 1.200 orang (30 responden per unit layanan) Obyek Survei dan Responden Unit Layanan bervariasi tiap instansi Kriteria Unit Layanan yang dijadikan sampel: Layanan publik pada kementerian/lembaga strategis yang menjadi fokus Renstra KPK Terkait dengan National Interest Menyangkut hajat hidup orang banyak Rentang indeks: 0-10 Waktu Pengumpulan Data: Mei September 2014
10 9 Perkembangan indeks Integritas Unit Layanan di Kementerian/ Lembaga 2011-2014 8 7 6 5 4 3 6.67 6.13 6.93 6.49 6.41 5.36 7.17 6.05 6,80 7.41 6.83 7.22 2 1 0 2011 2012 2013 2014 Pengalaman Integritas Potensi Integritas Indeks Integritas
FAKTA HASIL SURVEI
Apakah biaya total yang Anda keluarkan sesuai dengan biaya resmi layanan? FAKTA HASIL SURVEI Dalam mengurus layanan, berapa kali Anda memberikan biaya tambahan?
Kapan biaya tambahan Anda berikan? Awal proses 3.87% Pada saat proses 2.30% Di akhir proses 4.52% Kombinasi 2 atau 3 proses 1.07% FAKTA HASIL SURVEI Tidak memberi 88.24% Apa pendapat Anda tentang uang tambahan dalam pengurusan layanan publik?
Apa tujuan Anda memberikan biaya tambahan? FAKTA HASIL SURVEI Apa alasan utama Anda memberikan biaya tambahan?
Keterbukaan Informasi di Layanan Publik Tingkat Pusat FAKTA HASIL SURVEI
Pengalaman Memanfaatkan Teknologi Informasi di Layanan Publik Tingkat Pusat FAKTA HASIL SURVEI Pernah Tidak pernah karena tidak memerlukan Tidak pernah karena tidak ada teknologi informasi Tidak tahu cara penggunaanya karena tidak pernah dijelaskan 1.65 14.09 32.13 50.99 Tidak pernah karena teknologi yang ada tidak berfungsi 1.15
Apakah petugas melakukan pembedaan perlakuan (membedabedakan) dalam memberikan layanan? Atas dasar apa pengguna layanan berinisiatif memberikan uang tambahan? FAKTA HASIL SURVEI Tidak membeda kan 92.18% Ya, Selalu 0.66% Ya, kadan g kadang 7.16%
Apakah unit layanan yang Anda datangi memiliki kegiatan/media anti korupsi? Apa Bentuk Kampanye/Media Anti Korupsi yang Anda lihat? FAKTA HASIL SURVEI
Bagaimana respon petugas terhadap pengaduan yang disampaikan? FAKTA HASIL SURVEI
INDEKS INTEGRITAS UNIT LAYANAN DI KEMENTERIAN/LEMBAGA
INTEGRITAS VARIABEL INDIKATOR SUB-INDIKATOR INDEKS INTEGRITAS RATA-RATA Integritas Total (1.00) = 7,22 Pengalaman Integritas (0.667) Potensi Integritas (0.333) 7,41 6,83 Pengalaman Korupsi (0.250) Cara Pandang Terhadap Korupsi (0.750) Lingkungan Kerja (0.127) 7,24 7,47 8,22 Jumlah / Besaran Gratifikasi (0.210) 7,14 Frekuensi Pemberian Gratifikasi (0.550) 7,21 Waktu Pemberian Gratifikasi (0.240) 7,41 Arti Pemberian Gratifikasi (0.250) 7,59 Tujuan Pemberian Gratifikasi (0.750) 7,43 Kebiasaan Pemberian Gratifikasi (0.392) 7,81 Kebutuhan Pertemuan di Luar Prosedur (0.164) 9,89 Keterlibatan Calo (0.221) 8,12 Fasilitas di Sekitar Lingkungan Pelayanan (0.100) 7,83 Suasana/Kondisi di sekitar Pelayanan (0.123) 7,76 Kepraktisan SOP(0.281) 7,02 Sistem Administrasi 6,67 Keterbukaan Informasi (0.584) (0.280) 6,49 Pemanfaatan Teknologi Informasi (0.135) 6,73 Perilaku Individu (0.280) Pencegahan Korupsi (0.313) 7,40 5,89 Keadilan dalam Layanan (0.413) 7,84 Ekspektasi Petugas terhadap Gratifikasi(0.327) 7,23 Perilaku Pengguna Layanan (0.260) 6,90 Tingkat Upaya Anti Korupsi (0.750) 5,93 Mekanisme Pengaduan Masyarakat (0.250) 5,77
INDEKS INTEGRITAS RATA-RATA Rata-rata indeks integritas Unit Layanan = 7,22. Indeks rata-rata potensi integritas (6,83) lebih rendah dari indeks rata-rata pengalaman integritas (7,41); Pengalaman Integritas: Merefleksikan pengalaman responden terhadap tingkat korupsi yang dialaminya (berdasarkan pengalaman personal responden) Potensi Integritas: Merefleksikan faktor-faktor yang berpotensi penyebab terjadinya korupsi oleh responden (mengindikasikan keberadaan faktor-faktor yang memungkinkan berkorelasi dengan terjadi korupsi di masa mendatang)
INDEKS INTEGRITAS UNIT LAYANAN K/L 2014 Berdasarkan penilaian pengguna layanan, indeks ratarata tingkat upaya anti korupsi (5,93) dan mekanisme pengaduan masyarakat (5,77) masih rendah (di bawah 6); Indeks yang masih perlu ditingkatkan lagi, yaitu Keterbukaan Informasi (6,49), Pemanfaatan Teknologi Informasi (6,73), dan Perilaku Pengguna Layanan (6,90) Masih terdapat 2 unit layanan yang indeksnya di bawah standar minimal (6,00)
Unit Layanan dengan Skor Total Integritas di atas indeks ratarata (7, 22) (Urutan Berdasarkan Abjad) No Unit Layanan Kementerian/ Indeks Integritas Lembaga Pengalaman Potensi Total 1 Izin Usaha 7,86 7,64 7,79 BKPM 2 Angka Pengenal Importir Produsen 7,91 7,44 7,75 3 Penerbitan KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) BNP2TKI 7,84 7,28 7,65 4 Penempatan Program G to G 7,99 7,17 7,72 5 Pendaftaran Peserta JKN 7,89 6,51 7,43 6 Layanan Pengecekan Syarat Kepesertaan (Surat BPJS Eligibilitas Peserta) 8,08 6,87 7,67 7 Penghapusan Hak Tanggungan (ROYA) BPN 7,55 7,15 7,42 8 Penerbitan Surat Keterangan Ekspor Impor Obat dan Makanan BPOM 7,92 7,01 7,62 9 Pendaftaran Izin Edar Makanan 7,98 6,95 7,63 10 Persetujuan Impor Produk Hewan 7,58 6,67 7,28 Kemendag 11 Eksportir Terdaftar 7,79 6,92 7,50 12 Akreditasi Sekolah di BAN S/M Kemendikbud 7,63 6,91 7,39 13 Rekomendasi Eksportir Terbatas Minerba (Mineral & Batubara) KemenESDM 7,60 6,58 7,26 14 IUPHHK Pada Hutan Alam 7,57 6,69 7,27 Kemenhut 15 Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan 7,80 6,74 7,45 16 Izin Edar PKRT (Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga) Kemenkes 7,79 7,22 7,60 17 Persetujuan Ekspor Barang 7,72 7,13 7,52 Kemenkeu 18 Administrasi Sengketa Pajak 8,11 7,16 7,79 19 Formasi Jabatan Notaris 7,75 6,76 7,42 Kemenkumham 20 Paspor 7,78 6,92 7,49 21 Rekomendasi Impor Barang Industri Tertentu 8,10 7,32 7,84 Kemenperin 22 Pengujian Bahan dan Barang 8,10 7,15 7,78 23 Izin Pendaftaran Pupuk Organik/Anorganik 7,95 7,50 7,80 24 Izin Pemasukan dan Pengeluaran Benih Kementan Hortikultura 7,99 7,24 7,74 25 Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan 7,56 6,90 7,34 KKP 26 Surat Izin Penangkapan Ikan 7,85 7,05 7,58
Unit Layanan dengan Skor Total Integritas di bawah indeks ratarata (7, 22) (Urutan Berdasarkan Abjad) No Unit Layanan Kementerian/ Lembaga Indeks Integritas Pengalaman Potensi TOTAL 1 Peralihan Hak Atas Tanah BPN 5,59 7,25 6,14 2 Izin Usaha Pengangkutan dan Penjualan Minerba ESDM 7,27 6,26 6,94 3 Izin Penyelenggara Ibadah Haji Khusus 6,62 6,17 6,47 Kemenag 4 Pencatatan Nikah di KUA 5,60 5,23 5,47 5 Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing 6,50 6,08 6,36 Kemenakertrans 6 Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing 6,43 6,29 6,39 7 Izin Belajar untuk WNA Kemendikbud 7,75 5,95 7,15 8 Izin Penyelenggara Angkutan Pariwisata 5,71 6,56 5,99 Kemenhub 9 Izin Penyelenggara Angkutan Barang Khusus 6,10 6,41 6,20 10 Izin Penyalur Alat Kesehatan Kemenkes 6,98 7,02 6,99 11 Salinan Putusan 7,39 6,31 7,03 MA 12 Pengembalian Biaya Perkara 7,44 6,14 7,01 13 Izin Keramaian 7,31 6,87 7,16 Polri 14 Pembuatan SIM Baru 6,39 6,16 6,32
Unit Layanan dengan Skor Total Integritas < 6 Unit Layanan Izin Penyelenggaraan Angkutan Pariwisata Kemenhub Pencatatan Nikah di KUA - Kemenag Indeks Integritas Pengalaman Potensi TOTAL 5,71 6,56 5,99 5,60 5,23 5,47
Indeks Integritas Unit Layanan di Kementerian/Lembaga (7,22) pada Tahun 2014 secara umum telah mencapai indeks di atas standar minimal yang ditetapkan oleh KPK (6,00). Indeks ini terdiri dari indeks pengalaman integritas (7,41) dan indeks potensi integritas (6,85). Indeks Integritas tidak menunjukkan integritas Kementerian/Lembaga. Meskipun indeks integritas sudah mencapai indeks 7,22, unit layanan tetap perlu secara terus menerus melakukan perbaikan dan berorientasi memberikan layanan maksimal bagi pengguna layanan KESIMPULAN dengan cara: DAN SARAN 1. Edukasi anti korupsi dan pengelolaan pengaduan masyarakat yang lebih serius, 2. Mengkomunikasikan kepada pengguna layanan untuk memanfaatkan sarana media yang ada baik saran dan pengaduan serta mensosialisasikan anti korupsi dengan cara diucapkan oleh petugas kepada pengguna layanan sebagai bentuk kampanye antikorupsi.
KESIMPULAN DAN SARAN 3. Meningkatkan upaya pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka menciptakan pelayanan yang transparan, cepat dan adil bagi pengguna layanan. 4. Melakukan upaya yang lebih serius dalam menghilangkan pemberian/penerimaan gratifikasi dalam layanan publik. Sosialisasi kepada pemberi dan pengguna layanan sebaiknya dilakukan dengan lebih intensif. 5. Bagi unit layanan yang layanannya belum disurvei agar tetap melakukan upaya-upaya pencegahan korupsi dalam memberi layanan kepada masyarakat. KPK dalam perannya sebagai trigger mechanism sangat mendorong upaya-upaya pemberantasan korupsi melalui perbaikan layanan publik. Potret kondisi aktual pelayanan publik terkait dengan transparansi, suap, pungutan liar, gratifikasi, sistem administrasi, perilaku individu, lingkungan kerja dan upaya-upaya pencegahan korupsi ini dilakukan juga dalam upaya meningkatkan keefektifan pemberantasan korupsi yang dilakukan KPK terutama di sektor layanan publik.
RENCANA KE DEPAN Pelaksanaan Piloting Survei dengan metode pengukuran integritas organisasi yang lebih komprehensif yaitu dengan mempertimbangkan tidak hanya dari sisi pengguna layanan (Integritas eksternal) tetapi juga dari pemberi layanan (Integritas internal), narasumber/pakar dan mempergunakan faktor pengurang dengan memperhatikan data profil tindak pidana korupsi. Bekerjasama dengan Ombudsman dalam rangka pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yang melaksanakan pelayanan publik baik dalam kegiatan survei maupun kegiatan pencegahan lainnya.
TERIMA KASIH www.kpk.go.id Komisi Pemberantasan Korupsi