MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN PERINGKAT

dokumen-dokumen yang mirip
No.9/24/DPbS Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

No.6/ 23 /DPNP Jakarta, 31 Mei S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix

II. TINJAUAN PUSTAKA Institusi Perbankan

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/10/PBI/2004 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,

Hal 9-2. C tive by Ticha. Hal 9-4. C tive by Ticha

BAB X PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK (CAMELS)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada tahun 2009 & 2010 Bank Mandiri Mendapat peringkat 2 artinya Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:9/1/PBI/2007 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA. A. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Berdasarkan Prinsip. 1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH

Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PT. BANK AGRONIAGA (TBK) DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAMELS

KESEHATAN DAN RAHASIA BANK

PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

A. KESEHATAN BANK 1. Pengertian 2. Dasar Hukum Penilaian Tingkat Kesehatan Bank 3. Pentingnya Tingkat Kesehatan Bank

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR:9/17/PBI/2007 TENTANG SISTEM PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

II. TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK. Muniya Alteza

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DAN KESEHATAN BANK

Kualitas Aset (Asset Quality) Sensitivitas terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risks)

No.12/ 32 /DPbS Jakarta, 18 November 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

III. METODOLOGI PENELITIAN

Analisis Kinerja Keuangan Bank Untuk Mengetahui tingkat Kesehatan Bank (Studi Kasus PT.BNI (Persero), Tbk.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

EVALUASI TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN BANK STUDI KASUS PADA BPRS XYZ

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN PERBANKAN BERDASARKAN METODE CAMELS

GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN BANK & LEMBAGA KEUANGAN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta

BAB IV ANALISIS DATA

Menurut Marrie Muhamad Mantan Menteri Keuangan mengatakan bahwa ada dua pihak yang kontra-privatisasi, dan pihak yang pro-privatisasi. Pihak yang kont

BAB III METODE PENELITIAN. kegunaannya penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningtias (2005)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE CAMELS-M

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMELS PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank

Lampiran 1 Perhitungan Capital Adequacy Ratio (CAR) (Dalam Jutaan Rupiah) Tahun Pos-pos Jumlah Modal Inti.

BAB 2 TEORI PENUNJANG

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana

BAB II. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk mengetahui kinerja. kinerja keuangan Bank yang telah dilakukan oleh peneliti antara lain:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini dan buku serta tulisan-tulisan lain yang berhubungan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran perbankan dalam membangun ekonomi merupakan salah satu sektor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

BAB II LANDASAN TEORI

Yth. 1. Direksi Bank Umum Syariah; dan 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah, di Tempat.

BAB I PENDAHULUAN. Krisis global yang terjadi pada saat sekarang ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2006 Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di sektor riil melalui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan

Andri Helmi M, SE., MM Manajemen Dana Bank

BAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penting bagi para pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. adalah dalam hal penentuan harga, baik harga jual maupun harga beli. Bank

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK (PENDEKATAN RGEC) PADA BANK RAKYAT INDONESIA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Dalam hal ini penulis akan melakukan analisa kinerja keuangan bank yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

No.12/ 27 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA. Perihal : Rencana Bisnis Bank Umum

S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Rencana Bisnis Bank Umum.

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Anggraini Pudji Lestari (2010) dengan topik Pengaruh rasio Likuiditas, Kualitas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat membutuhkan uang untuk melakukan transaksi. Dalam melakukan

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA 2017

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS RENTABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA. Luhur Prasetiyo *

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Bank memiliki fungsi utama yaitu menghimpun dana dari masyarakat dan

ANALISIS KESEHATAN BANK PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) TBK. Faimatul Khoyimah, Elfreda A Lau 2, Suyatin 3

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kasmir, 2012:2) Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 31 tentang Akuntansi Perbankan

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE CAMEL PADA PT BANK PERKREDITAN RAKYAT NARIBI PERKASA (PERIODE )

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sedangkan dalam PSAK No 31 mengenai akuntansi perbankan disebutkan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TENTANG RENCANA BISNIS BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Saham merupakan sertifikat yang menunjukan bukti kepemilikan

PERBANDINGAN PERHITUNGAN INDIKATOR KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN CAMELS DAN CAMEL : STUDI KASUS PT. BANK LIPPO, TBK PERIODE TAHUN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal

BAB II URAIAN TEORITIS. aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK BERDASARKAN PENILAIAN FAKTOR RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNINGS, DAN CAPITAL (RGEC) PADA PT.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan dampak yang luas terhadap sendi- sendi perekonomin dunia

Transkripsi:

Lampiran 2a: Permodalan (Capital) MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN FAKTOR PERINGKAT 1 2 3 4 5 Permodalan (Capital) Tingkat modal secara signifikan berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang Tingkat modal berada lebih tinggi dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini serta membaik dari tingkat saat ini untuk 12 (dua belas) bulan mendatang Tingkat modal berada sedikit diatas atau sesuai dengan ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada pada tingkat ini selama 12 (dua belas) bulan mendatang Tingkat modal sedikit dibawah ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan mengalami perbaikan dalam 6 (enam) bulan mendatang Tingkat modal berada lebih rendah dari ketentuan KPMM yang berlaku dan diperkirakan tetap berada di tingkat ini atau menurun dalam 6 (enam) bulan mendatang. 250

Lampiran 2b: Kualitas Aset (Asset Quality) MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR KUALITAS ASET FAKTOR PERINGKAT 1 2 3 4 5 Kualitas Aset (Asset Quality) Kualitas aset sangat baik dengan risiko portofolio yang sangat minimal Kualitas aset baik namun terdapat kelemahan yang tidak signifikan Kualitas aset cukup baik namun diperkirakan akan mengalami penurunan apabila tidak dilakukan perbaikan Kualitas aset kurang baik dan diperkirakan akan mengancam kelangsungan hidup bank apabila tidak dilakukan perbaikan secara mendasar Kualitas aset tidak baik dan diperkirakan kelangsungan hidup bank sulit untuk dapat diselamatkan Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan telah: dilaksanakan dengan sangat baik dan sesuai dengan skala usaha bank, serta sangat mendukung kegiatan operasional Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan telah: dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan skala usaha bank, serta mendukung kegiatan operasional Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan telah: dilaksanakan dengan cukup baik dan sesuai dengan skala usaha bank, namun masih terdapat kelemahan yang tidak Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan: dilaksanakan dengan kurang baik dan atau belum sesuai dengan skala usaha bank, serta terdapat kelemahan yang signifikan apabila tidak segera dilakukan Kebijakan dan prosedur pemberian pembiayaan dan pengelolaan resiko dari pembiayaan: dilaksanakan dengan tidak baik dan atau tidak sesuai dengan skala usaha bank, serta terdapat kelemahan yang sangat 1 251

Lampiran 2b: Kualitas Aset (Asset Quality) FAKTOR PERINGKAT 1 2 3 4 5 yang aman dan sehat; dan didokumentasi kan dan diadministrasi kan dengan sangat baik yang aman dan sehat; dan didokumentasi kan dan diadministrasi kan dengan baik signifikan; dan atau didokumentasi kan dan diadministrasi kan dengan cukup baik tindakan korektif dapat membahayakan kelangsungan usaha bank; dan atau didokumentasi kan dan diadministrasi kan dengan tidak baik signifikan dan kelangsungan usaha bank sulit untuk dapat diselamatkan; dan atau didokumentasi kan dan diadministrasi kan dengan tidak baik 2 252

Lampiran 2c: Rentabilitas (Earnings) MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR RENTABILITAS FAKTOR PERINGKAT 1 2 3 4 5 Rentabilitas (Earnings) Kemampuan rentabilitas sangat tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal Kemampuan rentabilitas tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal Kemampuan rentabilitas cukup tinggi untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal Kemampuan rentabilitas rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal Kemampuan rentabilitas sangat rendah untuk mengantisipasi potensi kerugian dan meningkatkan modal Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit distribution) telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit distribution) belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit distribution) belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku Penerapan prinsip akuntansi, pengakuan pendapatan, pengakuan biaya dan pembagian keuntungan (profit distribution) tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku 1 253

Lampiran 2d: Likuiditas (Liquidity) MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR LIKUIDITAS FAKTOR PERINGKAT 1 2 3 4 5 Likuiditas (Liquidity) Kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas sangat kuat Kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas kuat Kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas memadai Kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas lemah Kemampuan likuiditas bank untuk mengantisipasi kebutuhan likuiditas dan penerapan manajemen risiko likuiditas sangat lemah 1 254

Lampiran 2e: Sensitivitas (Sensitivity) MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR SENSITIVITAS TERHADAP RISIKO PASAR FAKTOR Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar (Sensitivity to Market Risk) PERINGKAT 1 2 3 4 5 Risiko sangat rendah, dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten Risiko relatif rendah, dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten Risiko moderat atau tinggi, dan penerapan manajemen risiko pasar efektif dan konsisten Risiko moderat atau tinggi, dan penerapan manajemen risiko pasar yang kurang efektif dan kurang konsisten Risiko moderat atau tinggi, dan penerapan manajemen risiko pasar tidak efektif dan tidak konsisten 1 255

Lampiran 3: Peringkat Faktor Keuangan MATRIK BOBOT PENILAIAN FAKTOR KEUANGAN Keterangan Bobot Peringkat Faktor Permodalan 25% Peringkat Faktor Kualitas Aset 50% Peringkat Faktor Rentabilitas 10% Peringkat Faktor Likuidtas 10% Peringkat Faktor Sensitivitas atas Risiko Pasar 5% 1 256

Lampiran 3: Peringkat Faktor Keuangan MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR KEUANGAN FAKTOR PERINGKAT 1 2 3 4 5 1. Permodalan 2. Kualitas Aset 3. Rentabilitas 4. Likuiditas 5. Sensitivitas terhadap Risiko Pasar Kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong sangat baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan Bank memiliki kemampuan keuangan yang kuat dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan pengendalian risiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri perbankan. Kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong baik dalam mendukung perkembangan usaha dan mengantisipasi perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan Bank atau UUS memiliki kemampuan keuangan yang memadai dalam mendukung rencana pengembangan usaha dan pengendalian risiko apabila terjadi perubahan yang signifikan pada industri perbankan. Kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong cukup baik dalam mendukung perkembangan usaha namun masih rentan/lemah dalam mengantisipasi risiko akibat perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan Bank memiliki kemampuan keuangan untuk mendukung rencana pengembangan usaha namun dinilai belum memadai untuk pengendalian risiko apabila terjadi kesalahan dalam kebijakan dan perubahan yang signifikan pada industri perbankan. Kondisi keuangan Bank atau UUS tergolong kurang baik dan sensitif terhadap perubahan kondisi perekonomian dan industri keuangan Bank mengalami kesulitan keuangan yang berpotensi membahayakan kelangsungan usaha Kondisi keuangan Bank atau UUS yang buruk dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian, serta industri keuangan Bank mengalami kesulitan keuangan yang membahayakan kelangsungan usaha dan tidak dapat diselamatkan 2 257

Lampiran 4: Manajemen (Management) MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR MANAJEMEN FAKTOR Manajemen (Management) PERINGKAT A B C D Manajemen Bank memiliki track record yang sangat memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang sangat kuat serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Manajemen Bank memiliki track record yang memuaskan, independen, mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang kuat serta mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Manajemen Bank memiliki track record yang cukup memuaskan, cukup independen, cukup mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang memadai serta cukup mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Manajemen Bank memiliki track record yang kurang memuaskan, kurang independen, kurang mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekstern, dan memiliki sistem pengendalian risiko yang lemah serta kurang mampu mengatasi masalah yang dihadapi baik saat ini maupun di masa yang akan datang. Respon pengurus sangat baik sehingga tidak diperlukan tindakan pengawasan yang bersifat mandatory. Respon pengurus baik dan otoritas hanya memerlukan tindakan pengawasan (mandatory) yang tidak material. Respon pengurus cukup baik namun otoritas perlu mengambil tindakan pengawasan (mandatory) agar kondisi Bank tidak berpotensi mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. Respon pengurus kurang baik sehingga otoritas perlu mengambil beberapa tindakan pengawasan (mandatory) agar kondisi Bank tidak mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. 1 258

Lampiran 5: Peringkat Komposit MATRIKS KRITERIA PENETAPAN PERINGKAT KOMPOSIT BANK UMUM SYARIAH FAKTOR 1. Permodalan 2. Kualitas Aset 3. Manajemen 4. Rentabilitas 5. Likuiditas 6. Sensitivitas terhadap Risiko Pasar PERINGKAT 1 2 3 4 5 mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahankelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin mencerminkan bahwa bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat komposit memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif mencerminkan bahwa bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang dapat memba hayakan kelangsungan usaha mencerminkan bahwa bank sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian, industri keuangan, dan mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usaha 1 259

Lampiran 29 LAPORAN HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM No. 1 PERMODALAN FAKTOR KESIMPULAN PERINGKAT (RATING) 1 2 3 4 5 2 KUALITAS ASET 3 MANAJEMEN 4 RENTABILITAS 5 LIKUIDITAS 6 SENSITIVITAS TERHADAP RISIKO PASAR KESIMPULAN PERINGKAT KOMPOSIT Catatan : 1. Laporan hasil penilaian dilengkapi kertas kerja penetapan peringkat setiap komponen dan faktor penilaian. 2. Kolom kesimpulan diisi dengan uraian singkat hasil analisis Bank terhadap setiap faktor penilaian dan peringkat komposit, disertai dengan penjelasan tentang kelemahan - kelemahan yang memerlukan perhatian Bank. Sedangkan kolom peringkat diisi dengan angka hasil penetapan Bank terhadap peringkat faktor dan peringkat komposit. 3. Ukuran pada contoh format laporan bersifat tidak mengikat, sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan kebutuhan. 260

Lampiran 29.1 KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN PERMODALAN No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 1 Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Hasil Perhitungan Modal Minimum (Rasio utama) 2 Kemampuan modal inti dan PPAP (equity ) dalam Hasil Perhitungan mengcover risiko terjadinya write off (Rasio penunjang) 3 Kemampuan modal inti untuk menutup kerugian Hasil Perhitungan pada saat likuidasi (Rasio penunjang) 4 Trend/Pertumbuhan KPMM. Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 5 Kemampuan internal bank untuk menambah Hasil Perhitungan modal (Rasio penunjang) 6 Intensitas fungsi agency bank syariah Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 261

No. KOMPONEN Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 7 Modal inti dibandingkan dengan dana Hasil Perhitungan mudharabah (Rasio pengamatan) 8 Rasio Laba Ditahan (Retention Rate ) Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 9 Deviden Pay Out Ratio Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 10 Akses kepada sumber permodalan (external Hasil Perhitungan support ) (Rasio pengamatan) 262

No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 11 Kecukupan Kinerja keuangan pemenuhan pemegang Kewajiban saham Penyediaan (PS) untuk Hasil Perhitungan meningkatkan permodalan bank (Rasio pengamatan) KESIMPULAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN Analisa dan Kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 1a. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor permodalan seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank melakukan analisis untuk setiap komponen, dan selanjutnya menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen permodalan sebagaimana diuraikan pada lampiran 1a. Berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank menetapkan peringkat untuk faktor permodalan dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor permodalan sebagaimana diuraikan pada Lampiran 2a. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 263

Lampiran 29.2 KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN KUALITAS ASET No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 1 Kualitas aktiva produktif bank syariah (Rasio utama) Hasil Perhitungan 2 Konsentrasi risiko penyaluran dana kepada Hasil Perhitungan debitur inti (Rasio penunjang) 3 Kualitas penyaluran dana kepada debitur inti Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 4 Jaminan dibandingkan dengan total penyaluran Hasil Perhitungan dana (Rasio penunjang) 264

No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 5 Kualitas Kemampuan aktiva bank produktif dalam bank menangani/ syariah Hasil Perhitungan mengembalikan aset yang telah dihapusbuku (Rasio penunjang) 6 Proyeksi kualitas aset produktif Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 7 Perkembangan aktiva produktif yang Hasil Perhitungan direstrukturisasi (Rasio penunjang) 8 Besarnya pembiayaan yang non performing Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 265

No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 9 Kualitas aktiva penyaluran produktif dana bank kepada syariah debitur inti (Rasio pengamatan) Hasil Perhitungan KESIMPULAN PERINGKAT FAKTOR KUALITAS ASET Analisa dan Kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR KUALITAS ASET 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 1b. 2. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor kualitas aset seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. 3. 4. 5. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank melakukan analisis untuk setiap komponen, dan selanjutnya menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen kualitas aset sebagaimana diuraikan pada lampiran 1b. Berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank menetapkan peringkat untuk faktor kualitas aset dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor kualitas aset sebagaimana diuraikan pada Lampiran 2b. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 266

Lampiran 29.3 KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN RENTABILITAS No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 1 Pendapatan Operasional Bersih (Net Operating Margin, NOM) Hasil Perhitungan (Rasio utama) 2 Return On Asset Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 3 Return On Equity Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 4 Rasio Efisiensi Operasional (REO) Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 5 Rasio Aktiva Produktif Lancar Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 267

No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 6 Pendapatan Diversifikasi pendapatan. Operasional Bersih (Net Operating (Rasio penunjang) Hasil Perhitungan 7 Rasio Net Margin Operasional utama Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 8 Komposisi penempatan dana pada surat Hasil Perhitungan berharga/ pasar keuangan (Rasio pengamatan) 9 Disparitas imbal jasa antara employee benefit Hasil Perhitungan tertinggi dengan employee benefit terendah (Rasio pengamatan) 10 Social benefit Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 11 Fungsi sosial Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 12 Korelasi antara tingkat bunga di pasar dengan Hasil Perhitungan return yang diberikan oleh bank syariah (Rasio pengamatan) 268

No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 13 Pendapatan Proyeksi Pendapat Operasional Bersih Bersih Operasional (Net Operating Utama (PPO) Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 14 Besarnya bagi hasil dana investasi Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) KESIMPULAN PERINGKAT FAKTOR RENTABILITAS Analisa dan Kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR RENTABILITAS 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 1c. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor rentabilitas seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank melakukan analisis untuk setiap komponen, dan selanjutnya menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen rentabilitas sebagaimana diuraikan pada lampiran 1c. Berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank menetapkan peringkat untuk faktor rentabilitas dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor rentabilitas sebagaimana diuraikan pada Lampiran 2c. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 269

Lampiran 29.4 KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN LIKUIDITAS No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 1 Besarnya aset jangka pendek dibandingkan dengan kewajiban jangka pendek Hasil Perhitungan (Rasio utama) 2 Kemampuan bank syariah dalam memenuhi kebutuhan likuiditas jangka pendek dengan Hasil Perhitungan menggunakan aset jangka pendek, cash reserve, dan secondary reserve Short Term Mismatch Plus (STMP) (Rasio penunjang) 3 Ketergantungan bank syariah terhadap deposan inti Hasil Perhitungan Rasio Deposan Inti (RDI) (Rasio penunjang) 4 Kecukupan sumber dana bantuan likuiditas Ratio Contingency Plan (RCP) Hasil Perhitungan (Rasio penunjang) 5 Pertumbuhan dana deposan inti dibandingkan dengan pertumbuhan dana pihak ketiga Hasil Perhitungan keseluruhan Pertumbuhan Rasio Deposan Inti (PRDI) (Rasio penunjang) 270

KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN LIKUIDITAS No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 6 Besarnya Ketergantungan aset jangka pada pendek dana antar dibandingkan bank Rasio Antar Bank Pasiva (RABP) Hasil Perhitungan (Rasio pengamatan) 7 Kemampuan bank dalam memperoleh dana dari Hasil Perhitungan pihak lain apabila terjadi mismatch ( Rasio pengamatan) KESIMPULAN PERINGKAT FAKTOR LIKUIDITAS Analisa dan Kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR LIKUIDITAS 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 1d. 2. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor likuiditas seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. 3. 4. 5. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank melakukan analisis untuk setiap komponen, dan selanjutnya menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen likuiditas sebagaimana diuraikan pada lampiran 1d. Berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank menetapkan peringkat untuk faktor likuiditas dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor likuiditas sebagaimana diuraikan pada Lampiran 2d. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 271

Lampiran 29.5 KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN SENSITIVITAS TERHADAP RISIKO PASAR No. KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISIS dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 1 Kecukupan penerapan manajemen risiko pasar Hasil Perhitungan (Rasio utama) KESIMPULAN PERINGKAT FAKTOR LIKUIDITAS Analisa dan Kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR SENSITIVITAS TERHADAP RISIKO PASAR 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 1e. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor sensitivitas terhadap risiko pasar seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank melakukan analisis untuk setiap komponen, dan selanjutnya menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen sensitivitas terhadap risiko pasar sebagaimana diuraikan pada lampiran 1e. Berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank menetapkan peringkat untuk faktor sensitivitas terhadap risiko pasar dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor sensitivitas terhadap risiko pasar sebagaimana diuraikan pada Lampiran 2e. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 272

Lampiran 29.6 KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN MANAJEMEN A. MANAJEMEN UMUM No. CAKUPAN 1 Struktur dan mekanisme governance yang efektif KESIMPULAN ANALISIS PERINGKAT (RATING) A B C D 2 Penanganan conflict of interest 3 Independensi dan profesionalisme pengurus Bank dan DPS 4 Strategi dan pola komunikasi dua arah B. MANAJEMEN RISIKO No. CAKUPAN KESIMPULAN ANALISIS 1 Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi PERINGKAT (RATING) A B C D 2 Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit 3 Kecukupan proses identifikasi,pengukuran, pemantauan, pengendalian risiko serta sistem informasi manajemen risiko 4 Sistem pengendalian Intern yang menyeluruh 273

C. KEPATUHAN BANK No. CAKUPAN 1 Efektivitas fungsi kepatuhan Bank terhadap ketentuan kehati-hatian - BMPK, PDN, dan KYC 2 Efektivitas fungsi kepatuhan Bank terhadap prinsip syariah KESIMPULAN ANALISIS PERINGKAT (RATING) A B C D 3 Kepatuhan Bank terhadap komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lain dan ketentuan lain. REKAPITULASI PENILAIAN KESELURUHAN FAKTOR MANAJEMEN No. CAKUPAN KESIMPULAN ANALISIS 1 Manajemen Umum PERINGKAT (RATING) A B C D 2 Sistem Manajemen Risiko 3 Kepatuhan Bank KESIMPULAN PERINGKAT FAKTOR MANAJEMEN Analisa dan Kesimpulan dengan mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian 274

PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR MANAJEMEN 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun informasi yang relevan untuk melakukan penilaian komponen manajemen dengan mempertimbangkan indikator pendukung dan pembanding yang relevan pada setiap komponen sebagaimana diuraikan pada lampiran 1f. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor manajemen seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank melakukan analisis untuk setiap komponen, dan selanjutnya menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen manajemen sebagaimana diuraikan pada lampiran 1f. Berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank menetapkan peringkat untuk faktor manajemen dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor manajemen sebagaimana diuraikan pada Lampiran 4. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 275

Lampiran 30 276

Lampiran 31 277

278

279

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL) ModalInti Pelengkap CAR ATMR 280

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL) CAR CAR CAR T1 T 0 281

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL) ECR M Tier1 PPAP PPAPWD 282

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL) EDR MTier1 DPKg < < < < 283

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR PERMODALAN (CAPITAL) FI D D ps Total < < < < 284

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY) EAaR EAQ 1 EA 285

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY) NPF JPB JP > 286

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY) RV ARR Average TWO 287

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR KUALITAS ASET (ASSET QUALITY) NPB JNB JNP > 288

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) BO REO PO 289

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) ( AP NPA) IGA TA 290

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) NSOM POu BH AP BOu 291

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) BTK RTK PYD 292

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) EBT ROA TA MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) EAT ROE PIC 293

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR RENTABILITAS (EARNING) 294

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY) Cash & SetaraKas CR Kewajiban _ Lancar MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY) Aktiva_ lancar(3 bulan) STM KewajibanLancar (3 bulan) 295

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR LIKUIDITAS (LIQUIDITY) 296

) MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN (MANAGEMENT) 297

) MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN (MANAGEMENT) 298

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN (MANAGEMENT) 299

300

301

MATRIKS PERHITUNGAN/ANALISIS KOMPONEN FAKTOR MANAJEMEN (MANAGEMENT) 302

303

304

305

306

307

308

309

310

311

LAPORAN HASIL PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM ` No. 1 PERMODALAN FAKTOR KESIMPULAN PERINGKAT (RATING) 1 2 3 4 5 2 KUALITAS ASET 3 MANAJEMEN 4 RENTABILITAS 5 LIKUIDITAS 6 SENSITIVITAS TERHADAP RISIKO PASAR KESIMPULAN PERINGKAT KOMPOSIT Catatan : 1. Laporan hasil penilaian dilengkapi kertas kerja penetapan peringkat setiap komponen dan faktor penilaian 2. Kolom kesimpulan diisi dengan uraian singkat hasil analisis Bank terhadap setiap faktor penilaian dan peringkat komposit, disertai dengan penjelasan tentang kelemahan - kelemahan yang memerlukan perhatian Bank. Sedangkan kolom peringkat diisi dengan angka hasil penetapan Bank terhadap peringkat faktor dan peringkat komposit. 3. Ukuran pada contoh format laporan bersifat tidak mengikat, sehingga Bank dapat mengembanmgkan sesuai dengan kebutuhan. 312

KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN PERMODALAN Lampiran 45.1 No. KOMPONEN 1 Kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Rasio Utama) 2 Proyeksi atas pemenuhan Kewajiban Modal Minimum di masa yang akan datang. (Rasio Penunjang) 3 Kemampuan equity dalam mengcover risiko memburuknya kualitas aktiva produktif bank (Rasio Observe) 4 Perbandingan kecukupan equity terhadap dana pihak ketiga yang dijamin oleh bank (Rasio Observe) 5 Peranan bank dalam menjalankan fungsi Intermediasi atas dana investasi dengan metode Profit Sharing (Rasio Observe) KESIMPULAN HASIL PERHITUNGAN, ANALISA dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Analisa dan Kesimpulan : PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR PERMODALAN 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 33. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor permodalan seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan peringkat komponen permodalan sebagaimana diuraikan pada lampiran 33. Apabila diperlukan, berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank dapat menetapkan peringkat untuk faktor permodalan dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor permodalan sebagaimana diuraikan pada Lampiran 39. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 313

KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN KUALITAS ASET Lampiran 45.2 No. KOMPONEN 1 Rasio Kualitas Aktiva Produktif (Rasio Utama) 2 Tingkat pembiayaan bermasalah (Rasio Penunjang) HASIL PERHITUNGAN, ANALISA dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) 3 hapus buku (Rasio Observe) 4 Rasio Nasabah Pembiayaan Bermasalah (Delinquent Borrowers) (Rasio Observe) KESIMPULAN Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Analisa dan Kesimpulan : PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR KUALITAS ASET 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 34. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor kualitas aset seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan peringkat komponen kualitas aset sebagaimana diuraikan pada lampiran 34. Apabila diperlukan, berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank dapat menetapkan peringkat untuk faktor kualitas aset dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor kualitas aset sebagaimana diuraikan pada Lampiran 40. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 314

KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN RENTABILITAS Lampiran 45.3 No. 1 Tingkat Efisiensi Operasional Bank (Rasio Utama) 2 Besarnya asset yang menghasilkan pendapatan (Rasio Penunjang) 3 Rasio Net Margin Operasional utama (Rasio Penunjang) 4 Rasio Biaya Tenaga Kerja Terhadap Total Pembiayaan Yang Diberikan. (Rasio Observe) 5 Return on Assets (Rasio Observe) 6 Return On Equity (Rasio Observe) KOMPONEN KESIMPULAN HASIL PERHITUNGAN, ANALISA dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Hasil Perhitungan (Rasio) Analisa dan Kesimpulan : PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR RENTABILITAS 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 35. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor rentabilitas seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan peringkat komponen rentabilitas sebagaimana diuraikan pada lampiran 35. Apabila diperlukan, berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank dapat menetapkan peringkat untuk faktor rentabilitas dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor rentabilitas sebagaimana diuraikan pada Lampiran 41. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 315

KERTAS KERJA - PENETAPAN PERINGKAT KOMPONEN LIKUIDITAS Lampiran 45.4 No. 1 Cash Ratio (Rasio Utama) KOMPONEN HASIL PERHITUNGAN, ANALISA dan PERINGKAT (RATING) KESIMPULAN 1 2 3 4 5 Hasil Perhitungan (Rasio) 2 Short Term Mistmatch (Rasio Penunjang) KESIMPULAN Hasil Perhitungan (Rasio) Analisa dan Kesimpulan : PEDOMAN PENETAPAN PERINGKAT FAKTOR LIKUIDITAS 1. Bank mempersiapkan dan menghimpun data dan informasi yang relevan untuk melakukan perhitungan rasio dan penilaian indikator pendukung pada setiap komponen dengan mengacu pada rumus (formula) perhitungan/analisis sebagaimana diuraikan pada lampiran 36. 2. 3. 4. 5. Bank menyusun kertas kerja untuk keperluan perhitungan dan penilaian setiap komponen sesuai dengan format kertas kerja penetapan peringkat faktor likuiditas seperti contoh format diatas. Bentuk format seperti diuraikan di atas bersifat tidak mengikat sehingga Bank dapat mengembangkan sesuai dengan hasil analisis, termasuk analisis terhadap faktor pendukung. Berdasarkan hasil perhitungan dan penilaian tersebut, Bank menetapkan peringkat setiap komponen dengan mengacu pada matirks kriteria penetapan peringkat komponen likuiditas sebagaimana diuraikan pada lampiran 36. Apabila diperlukan, berdasarkan hasil penetapan tersebut selanjutnya Bank dapat menetapkan peringkat untuk faktor likuiditas dengan mengacu pada matriks kriteria penetapan faktor likuiditas sebagaimana diuraikan pada Lampiran 42. Proses penetapan peringkat faktor penilaian ini dilakukan setelah Bank mempertimbangkan unsur judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikansi dari setiap komponen penilaian. Data, informasi, hasil analisis dan data pendukung lainnya didokumentasikan secara memadai untuk memastikan efektivitas proses audit trail bagi auditor internal maupun auditor eksternal, serta untuk penyusunan action plan yang diminta oleh Bank Indonesia. 316