EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sehingga penyaluran energi listrik ke konsumen berjalan lancar dengan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan tenaga listrik dari sumber daya listrik besar sampai ke konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan energi listrik selama ini selalu meningkat dari tahun ke

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT. PLN (PERSERO) RAYON KAKAP

BAB I PENDAHULUAN. tahun ke tahun. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan industri

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan energi, salah satunya energi listrik yang sudah menjadi

Analisa Nilai Indeks Keandalan Sistem Jaringan Distribusi Udara 20 kv pada Feeder PT. PLN (Persero) Rayon Sungai Penuh - Kerinci

JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 6, No. 2, JULI

BAB I PENDAHULUAN. adanya daya listrik, hampir semua peralatan kebutuhan sehari-hari membutuhkan

BAB IV PEMBAHASAN Daftar Penyulang di Gardu Induk Kebasen dan Gardu Induk

Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi PT. PLN (Persero) Banda Aceh Menggunakan Metode Section Technique

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Jumlah Pelanggan pada setiap Penyulang di Gardu Induk Batang. No Penyulang Jumlah Pelanggan 1 BTG BTG

Yulius S. Pirade ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi standar. Sistem distribusi yang dikelola oleh PT. PLN (Persero)

STUDI PENEMPATAN SECTIONALIZER PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PENYULANG KELINGI UNTUK MENINGKATKAN KEANDALAN

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DI PT PLN DISTRIBUSI JAWA TIMUR KEDIRI DENGAN METODE SIMULASI SECTION TECHNIQUE

Politeknik Negeri Sriwijaya

STUDI PERBANDINGAN KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 KV MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE DAN RNEA PADA PENYULANG RENON

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. Pusat tenaga listrik umumnya terletak jauh dari pusat bebannya. Energi listrik

Evaluasi Tingkat Keandalan Jaringan Distribusi 20 kv Pada Gardu Induk Bangkinang Dengan Menggunakan Metode FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

BAB I PENDAHULUAN. menyalurkan energi listrik dengan gangguan pemadaman yang minimal.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebutuhan akan tenaga listrik dari pelanggan selalu bertambah dari waktu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam sebuah kehidupan. Energi listrik merupakan energi yang sangat

BAB IV PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di PT.PLN (Persero) P3B JB APP salatiga, Gardu Induk

Analisa Keandalan Sistem Distribusi 20 kv PT.PLN Rayon Lumajang dengan Metode FMEA (Failure Modes and Effects Analysis)

STUDI KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERINTERKONEKSI DENGAN DISTRIBUTED GENERATION

Canggi Purba Wisesa, Analisis Keandalan Sistem Distribusi 20 kv di PT. PLN APJ Banyuwangi dengan metode Reliability Network Equivalent Approach

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Hal ini akan menyebabkan permintaan energi listrik akan mengalami

Studi Perbaikan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Dengan Pemasangan Gardu Induk Sisipan Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan

BAB IV PEMBAHASAN. Secara geografis Gardu Induk Kentungan letaknya berada di Jl. Kaliurang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAWAT TANAH TERHADAP GANGGUAN SURJA PETIR PADA SISTEM DISTRIBUSI SALURAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia dan juga dapat berpengaruh pada peningkatan pertumbuhan

Analisis Keandalan Sistem Distribusi Menggunakan Program Analisis Kelistrikan Transien dan Metode Section Technique

Evaluasi Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik Berdasarkan Mutu Pelayanan

Keandalan Sistem Tenaga Listrik Jaringan Distribusi 20 kv menggunakan Metode RIA

Studi Keandalan Sistem Distribusi 20kV di Bengkulu dengan Menggunakan Metode Failure Mode Effect Analysis (FMEA)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut : (laptop) yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

APLIKASI KONFIGURASI JARINGAN SPINDEL PADA PLN CABANG MEDAN RAYON MEDAN KOTA

Evaluasi Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20 kv Menggunakan Metode Reliability Network Equivalent Approach (RNEA) di PT. PLN Rayon Mojokerto

Analisa Keandalan Jaringan Sistem Distribusi Tegangan Menengah 20kV di PT. Astra Daihatsu Motor

ANALISIS PENYELAMATAN ENERGI DAN KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV DENGAN ADANYA PDKB-TM DI PT. PLN (PERSERO) APJ SURAKARTA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEANDALAN DAN NILAI EKONOMIS DI PENYULANG PUJON PT. PLN (PERSERO) AREA MALANG

Laju Kegagalan Metode FMEA Single Line Diagram Yang di Evaluasi Indeks Kegagalan Peralatan Sistem Distribusi

Perencanaan Rekonfigurasi Jaringan Tegangan Menengah Pada Kampus Universitas Udayana Bukit Jimbaran

Keandalan dan kualitas listrik

ANALISIS PENGGUNAAN SISTEM LOOP SCHEME JARINGAN TEGANGAN MENENGAH 20 KV PENYULANG BLAHKIUH TERHADAP KEANDALAN SISTEM

STUDI ANALISA PERHITUNGAN BIAYA TOTAL TAHUNAN PENYULANG (FEEDER) DISTRIBUSI 20 KV TAHUN 2013 (Aplikasi GI PIP ke Feeder II Air Pacah)

EVALUASI KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN INDEKS SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (PERSERO) AREA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

EVALUASI EXPECTED ENERGY NOT SUPPLIED (EENS) TERHADAP KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20 kv KOTA PADANG

Teknologi Elektro, Vol. 14, No.2, Juli - Desember

BAB I PENDAHULUAN. PT. PLN (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan

ANALISIS RUGI-RUGI ENERGI SISTEM DISTRIBUSI PADA GARDU INDUK SEI. RAYA

ANALISA PERHITUNGAN SUSUT TEKNIS DENGAN PENDEKATAN KURVA BEBAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI PT. PLN (PERSERO) RAYON MEDAN KOTA

Gunawan Hadi Prasetiyo, Optimasi Penempatan Recloser pada Penyulang Mayang Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Jember Menggunakan Simplex Method

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK PADA PENYULANG NUSANTARA II DI PT.PLN (PERSERO) RAYON KROYA MENGGUNAKAN METODE SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI 20kV PADA PENYULANG PEKALONGAN 8 DAN 11

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. Monte Carlo, nilai yang didapat telah mencapai standar yang sudah diterapkan

OPTIMISASI PENEMPATAN RECLOSER UNTUK MEMINIMALISIR NILAI SAIFI DAN SAIDI PADA PENYULANG PDP 04 MENGGUNAKAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION (PSO)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. batasan-batasan masalah yang berkaitan erat dengan topik yang sedang diambil.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III PENGUKURAN DAN PENGUMPULAN DATA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. SAIDI, SAIFI, CAIDI dan ASAI, berikut diantaranya: 1. Skripsi Ahmad Fajar Sayidul Yaom (2015) yang berjudul Analisis Keandalan

PERHITUNGAN INDEKS KEANDALAN SISTEM TENAGA LISTRIK INTERKONEKSI SUMATERA BAGIAN SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut:

Sistem Listrik Idustri

ANALISIS KEANDALAN SISTEM JARINGAN DISTRIBUSI DI GARDU INDUK BRINGIN PENYULANG BRG-2 PT. PLN (PERSERO) UL SALATIGA DENGAN METODE SECTION TECHNIQUE

ANALISIS KEANDALAN PADA PENYULANG BATU BELIG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya guna menentukan batasan

PENGARUH PENAMBAHAN JARINGAN TERHADAP DROP TEGANGAN PADA SUTM 20 KV FEEDER KERSIK TUO RAYON KERSIK TUO KABUPATEN KERINCI

PENINGKATAN KEANDALAN JARINGAN DISTRIBUSI PRIMER PADA PT. PLN (PERSERO) CABANG PADANG

EVALUASI PENGGUNAAN SCADA PADA KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI PT.PLN (PERSERO) AREA PALU

Peningkatan Keandalan Jaringan Distribusi Primer Pada PT. PLN (Persero) Cabang Padang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perangkat keras dan perangkat lunak, yaitu sebagai berikut: yang telah dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Reliability Index Assessment). Adapun hasil dari metode ini adalah nilai indeks

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini penulis melakukan perhitungan nilai nilai indeks keandalan

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. sumber yang sebelumnya sudah pernah melakukan penelitian guna dijadikan

BAB II STRUKTUR JARINGAN DAN PERALATAN GARDU INDUK SISI 20 KV

Analisa Keandalan Jaringan Distribusi Wilayah Surabaya Menggunakan Metode Monte Carlo Agung Arief Prabowo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI. diambil. Referensi ini kemudikan akan dipakai untuk dapat mempertimbangkan

BAB III METODE PENELITIAN. keras dan perangkat lunak, adapaun perangkat tersebut yaitu : laptop yang dilengkapi dengan peralatan printer.

BAB I PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu energi yang populer dibandingkan

ANTISIPASI GANGGUAN DAN PEMELIHARAAN JARINGAN TEGANGAN MENENGAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

OPTIMASI PENEMPATAN RECLOSER PADA JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK TDO BEKASAP PT CPI DENGAN PENDEKATAN PEMOGRAMAN NON LINEAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

EVALUASI KEANDALAN SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK BERDASARKAN INDEKS KEANDALAN SAIDI DAN SAIFI PADA PT.PLN (Persero) RAYON BAGAN BATU TAHUN 2015 Erhaneli Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Padang Jln. Gajah Mada Kandis Nanggalo Padang, 25143, Indonesia e-mail: erhanelimarzuki@gmail.com ABSTRACT The level of reliability of a system of distribution can be determined by counting the frequency and duration of outages experienced by distribution system within a certain time. This study aimed to evaluate the reliability of the electricity distribution system based on the system reliability index SAIDI and SAIFI in PT PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau using monitoring data interruption that occurred during 2014. Before evaluated highest SAIDI 88.1295, the lowest of 0.081. When compared with a target value of reliability index corresponding to 2014 highs in December 2014 at 68.04 and the lowest January 2014 of 5.78 is well above the target of PLN Rayon Bagan Batu. While SAIFI September 2014 amounted to 1.8549 highs and lows of March amounted to 0,018. When compared with PLN targets for 2014 are still above the predetermined targets. After do reliability evaluation, then the value of the highest SAIDI occurred in November 2014 at 0.0076, and the lowest occurred in May amounted to 0.00011. When compared with the value of reliability index on target for 2014 is the highest value in December 2014 at 68.04 and the lowest in January, 2014 of 5.78 is far below the target / PLN Rayon. Bagan Batu. While provision for the value of the highest SAIFI month September 2014 which is equal to 0.11541 and the lowest in March amounted to 0.01304. When compared with PLN targets for 2014 is still below the set targets. Keywords : Reliability, Distribution, SAIDI and SAIFI ABSTRAK Tingkat keandalan suatu sistem distribusi dapat ditentukan dengan menghitung frekuensi pemadaman dan lamanya pemadamana yang dialami oleh sistem distribusi dalam kurun waktu waktu tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk mengevalusi keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan indeks keandalan sistem yakni SAIDI dan SAIFI pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau dengan menggunakan data monitoring gangguan yang terjadi selama tahun 2014. Sebelum dievaluasi SAIDI tertinggi 88,1295, terendah 0,081. Bila dibandingkan dengan nilai indeks keandalan sesuai target untuk tahun 2014 tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh diatas target PLN Rayon Bagan Batu. Sedangkan SAIFI tertinggi September 2014 sebesar 1,8549 dan terendah bulan Maret sebesar 0,018. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih diatas target yang telah ditentukan. Setelah dilakukan evaluasi keandalan, maka nilai SAIDI tertinggi terjadi pada bulan November 2014 sebesar 0.0076, dan terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 0,00011. Bila dibandingkan dengan nilai indeks keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah pada bulan Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh bawah target/ketetapan PLN Rayon Bagan Batu.Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi terjadi bulan September 2014 yakni sebesar 0,11541 dan terendah pada bulan Maret sebesar 0,01304. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih dibawah target yang telah ditentukan. Kata kunci: Keandalan, Distribusi, SAIDI dan SAIFI 1. PENDAHULUAN Dengan meningkatnya kebutuhan akan energi listrik seyogyanya ditunjang dengan usaha peningkatan kualitas penyalurannya terhadap para pelanggan yakni pelayanan teknis yang mampu memberikan aliran energi listrik dengan daya yang mencukupi dan handal. Faktor yang sangat mempengaruhi dari kualitas energi listrik yang dipakai adalah kestabilan tegangan, frekuensi, kontinuitas pelayanan, dan faktor daya. Namun dari beberapa faktor diatas yang sangat dirasakan oleh pelanggan adalah kontinuitas pelayanan energi listrik, karena banyak keluhan dari para pelanggan mengenai sering terjadi pemadaman listrik dalam waktu yang lama. Sehingga para pelanggan listrik baik Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 120

pelanggan besar maupun pelanggan kecil akan merasakan akibatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan durasi atau lamanya pemadaman dan berapa kali jumlah pemadaman dalam kurun waktu tertentu. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Mutu catu daya Listrik Secara umum sistem pelayanan listrik yang didambakan oleh pelanggan adalah terjaminnya kelangsungan penyaluran energi listrik secara terus menerus dengan mutu yang memadai. Mutu listrik yang memadai mencakup sejumlah kriteria dasar antara lain adalah: a) variasi tegangan dan variasi frekuensi, b) kedip dan kelip tegangan,d) pemadaman, e) harmonisa dan f) tegangan tak seimbang. Mutu listrik yang disalurkan didasarkan pada sejumlah kriteria dasar dimana kriteria dasar tersebut menggambarkan ciri-ciri dari mutu penyalurannya. Mutu listrik yang disalurkan akan mengalami pengurangan bila terjadi penyimpangan pada tegangan, frekuensi dan keandalan yakni adanya gangguangangguan atau kejadian-kejadian yang tidak direncanakan sebelumnya pada jaringan. 2.2 Sistem Distribusi Tenaga Listrik Fungsi utama sistem distribusi ialah menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik dari Gardu Induk distribusi (distribution substation) kepada pelanggan listrik dengan mutu pelayanan yang memadai. Salah satu unsur dari mutu pelayanan adalah kontinuitas pelayanan yang tergantung pada topologi dan konstruksi jaringan serta peralatan tegangan menengah. Masalah utama dalam menjalankan fungsi jaringan distribusi tersebut adalah mengatasi gangguan dengan cepat mengingat gangguan yang terbanyak dalam sistem tenaga listrik terdapat dalam jaringan distribusi, khususnya jaringan tegangan menengah Pada sistem distribusi tenaga listrik, tingkat keandalan adalah hal yang sangat penting dalam menentukan kinerja sistem tersebut. Keandalan ini dapat ditinjau dari sejauh mana suplai tenaga listrik dapat mensuplai secara kontinu ke konsumen. Permasalahan yang paling mendasar pada sistem distribusi tenaga listrik adalah terletak pada mutu, kontinuitas dan ketersediaan pelayanan daya listrik pada pelanggan. Prakiraan keandalan didasarkan pada sejumlah faktor diantaranya adalah, karakteristik operasinya, kondisi operasi dan distribusi kegagalannya. Jadi langkah pertama untuk memperkirakan keandalan sistem distribusi adalah menentukan karakteristik operasi dari komponen-komponennya Beberapa penyebab yang mengakibatkan terjadinya gangguan hubung singkat pada saluran distribusi antara lain: 1. Terjadinya angin kencang, sehingga menimbulkan gesekan pohon dengan jaringan listrik. 2. Kesadaran masyarakat yang kurang, misalnya bermain layang-layang dengan menggunakan benang yang bisa dilalui aliran listrik. Ini sangat berbahaya jika benang tersebut mengenai jaringan listrik. 3. Kualitas peralatan atau material yang kurang baik, misalnya: pada JTR yang memakai Twested Cable dengan mutu yang kurang baik, sehingga isolasinya mempunyai tegangan tembus yang rendah, mudah mengelupas dan tidak tahan panas. Hal ini juga akan menyebabkan hubung singkat antar phasa. 4. Pemasangan jaringan yang kurang baik misalnya: pemasangan konektor pada JTR yang memakai TC, apabila pemasangannya kurang baik akan menyebabkan timbulnya bunga api dan akan menyebabkan kerusakan phasa yang lainnya. Akibatnya akan terjadi hubung singkat. 5. Terjadinya hujan, adanya sambaran petir, karena terkena galian (kabel tanah), umur jaringan (kabel tanah) sudah tua yang mengakibatkan pengelupasan isolasi dan menyebabkan hubung singkat dan sebagainya. 2.3 Keandalan Sistem Tenaga Listrik Keandalan merupakan tingkat keberhasilan kinerja suatu sistem atau bagian dari sistem tenaga listrik, untuk dapat memberikan hasil yang lebih baik pada periode waktu dan dalam kondisi operasi tertentu. Untuk dapat menentukan tingkat keandalan dari suatu sistem, harus diadakan pemeriksaan dengan cara melalui perhitungan maupun analisa terhadap tingkat keberhasilan kinerja atau operasi dari sistem yang ditinjau, pada periode tertentu kemudian membandingkannya dengan standar yang ditetapkan sebelumnya. Keandalan tenaga listrik adalah menjaga kontinuitas Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 121

penyaluran tenaga listrik kepada pelanggan terutama pelanggan daya besar yang membutuhkan kontinuitas penyaluran tenaga listrik secara mutlak. Apabila tenaga listrik tersebut putus atau tidak tersalurkan akan mengakibatkan proses produksi dari pelanggan besar tersebut terganggu. Struktur jaringan tegangan menengah memegang peranan penting dalam menentukan keandalan penyaluran tenaga listrik karena jaringan yang baik memungkinkan dapat melakukan manuver tegangan dengan mengalokasikan tempat gangguan dan beban dapat dipindahkan melalui jaringan lainnya. Kontinuitas pelayanan yang merupakan salah satu unsur dari kualitas pelayanan tergantung kepada macam sarana penyalur dan peralatan pengaman. Jaringan distribusi sebagai sarana penyalur tenaga listrik mempunyai tingkat kontinuitas tergantung kepada susunan saluran dan cara pengaturan operasinya. Tingkat kontinuitas pelayanan dari sarana penyalur disusun berdasarkan lamanya upaya menghidupkan kembali suplai setelah mengalami gangguan. Tingkatan-tingkatan tersebut ditunjukkan pada Tabel 1. Umumnya jaringan distribusi luar kota (pedesaan) terdiri dari jenis saluran udara dengan sistem jaringan radial mempunyai kontinuitas tingkat 1, sedangkan untuk pelayanan dalam kota susunan jaringan yang dipakai adalah jenis kabel tanah dengan sistem jaringan spindel yang mempunyai kontinuitas tingkat 2. Tabel 1. Tingkat kontinuitas pelayanan dari sarana penyalur disusun berdasarkan lamanya upaya menghidupkan kembali suplai setelah gangguan. No. Tingkat pelayanan 1. Tingkat-1 2. Tingkat-2 3. Tingkat-3 Keterangan Dimungkinkan berjam-jam; yaitu waktu yang diperlukan untuk mencari dan memperbaiki bagian yang rusak karena gangguan Padam beberapa jam; yaitu waktu yang diperlukan untuk mengirim petugas ke lokasi gangguan, melokalisasi dan melakukan manipulasi untuk menghidupkan sementara kembali dari arah atau saluran yang lain. Padam beberapa menit; manipulasi oleh petugas yang jaga di gardu atau dilakukan deteksi atau pengukuran dan 4. Tingkat-4 5. Tingkat-5 pelaksanaan manipulasi jarak jauh. Padam beberapa detik; pengamanan atau manipulasi secara otomatis. Tanpa padam; dilengkapi instalasi cadangan terpisah dan otomatisasi penuh. 2.4 Keandalan Sistem Distribusi Lebih dari beberapa dekade, sistem distribusi kurang dipertimbangkan dari segi keandalan ataupun pemodelan keandalan dibandingkan sistem pembangkit. Hal ini dikarenakan sistem pembangkit memilki biaya investasi yang besar dan kegagalan pada pembangkit dapat menyebabkan dampak bencana yang sangat luas untuk kehidupan manusia dan lingkungannya. Sistem evaluasi keandalan yang digunakan pada sistem distribusi memiliki parameter-parameter sebagai berikut yaitu : pemadaman rata-rata ( rs), kegagalan ratarata (λ), dan waktu pemadaman rata-rata (Us). Penjabaran secara matematis dapat dilihat pada uraian di bawah ini :...(1)...(2) Dengan : λ s = jumlah kegagalan (frekuensi/12 bulan) f = jumlah kegagalan selama selang waktu t = lama pemadaman/gangguan (jam) T = Jumlah lamanya rentang waktu Kedua indeks di atas sangat penting, namun tidak dapat memberikan respon sistem secara lengkap. OIeh karena itu untuk melihat respon dan sifat sistem diperlukan suatu indeks keandalan tambahan yang bisa memberikan gambaran perilaku dan tanggapan dari sistem. Indeks tambahan yang sering digunakan untuk mengevaluasi keandalan sistem tersebut adalah indeks berorientasi pada pelanggan dan indeks berorientasi pada beban serta energi. Pada tugas akhir ini penulis hanya menggunakan keandalan sistem berorientasikan pada pelanggan. Indeks keandalan yang dimaksud adalah indeks yang berorientasi pelanggan yang terdiri dari : a) System Average Interruption Duration Index (SAIDI) Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 122

Merupakan jumlah dari perkalian lama padam dengan pelanggan yang padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani...(3) b) System Average Interruption Frequency Index (SAIFI) merupakan jumlah dari perkalian frekuensi padam dengan pelanggan padam dibagi dengan jumlah pelanggan yang dilayani...(4) c) Average Service Availability Index (ASAI) Menggambarkan tingkat ketersediaan layanan (suplai daya) yang diterima oleh pelanggan...(5) d) Average Service Unvailability Index (ASUI). Indeks ini menggambarkan tingkat ketidaktersediaan layanan (suplai daya) yang diterima oleh pelanggan ASUI =1-ASAI 2.5 Gangguan pada Sistem Distribusi Gangguan pada sistem distribusi dapat diakibatkan oleh faktor alam, kelalaian manusia, atau usia peralatan yang terlalu lama sehingga sudah tidak mampu melakukan proses penyaluran dan pengamanan. Sumber gangguan pada sistem distribusi saluran udara sebagian besar disebabkan oleh pengaruh luar. Menurut intensitasnya, sumber gangguan dapat dibagi sebagai berikut: angin dan pohon, petir, hujan dan cuaca, kegagalan atau kerusakan peralatan, manusia, binatang, benda-benda asing, dan sebagainya. Terjadinya gangguan dapat menyebabkan terputusnya aliran tenaga listrik sehingga berakibat padam terhadap pelanggan. Aliran tenaga listrik yang padam dapat menimbulkan kerugian pada pelanggan, terutama pelanggan daya besar. Macam-macam gangguan pada sistem distribusi dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Gangguan yang bersifat temporer; gangguan dapat hilang dengan sendirinya atau dengan memutuskan sesaat bagian yang terganggu dari sumber tegangan. 2. Gangguan yang bersifat permanen; gangguan yang memerlukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab gangguan tersebut. 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini mengevaluasi keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan indeks keandalan siatem yakni berapa lamanya pemadaman dan berapa kali /jumlah pemadaman yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem distribusi tenaga listrik di PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu yang terdiri dari 4 Feeder yakni Feeder Dalam, Feeder Kota Pinang, Feeder Kota dan Feeder Pujud. Evaluasi dilakukan berdasarkan data laporan monitoring gangguan sistem distribusi PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu seperti ditunjukkan pada Tabel 2. Sesuai dengan tujuan peneltian mengetahui keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan durasi atau lamanya gangguan yang terjadi selama tahun 2014 dan mengetahui keandalan sistem distribusi tenaga listrik berdasarkan frekuensi atau jumlah gangguan yang terjadi selama tahun 2014 di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau. Evaluasi dilakukan berdasarkan perbandingan hasil perhitungan dengan nilai indeks keandalan yang ditargetkan /ditetapkan oleh PT.PLN (Persero Rayon Bagan Batu pada Tahun 2014 yakni SAIDI adalah 68,04 dan SAIFI adalah 0,56. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Data-data lapangan dirangkum kedalam Tabel 4.1 yang merupakan data pelanggan dan hasil monitoring gangguan yang terjadi pada PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu selama tahun 2014 (Januari s/d Desembar 2014).Berdasarkan data-data inilah dilakukan perhitungan untuk mengetahui berapa lama dan jumlah pemadaman yang terjadi selama tahun 2014. Perhitungan yang dilakukan dalam menentukan keandalan sistem distribusi 20 kv berdasarkan Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 123

data laporan monitoring gangguan distribusi PT.PLN (Persero) Rayon Bagan batu seperti yang ditunjukkan pada Tabel 2 tentang jumlah gangguan dan lama gangguan yang terjadi selama satu tahun dengan oreantasi indeks keandalan Setelah dilakukan perhitungan seperti yang diuraikan diatas maka hasil-hasil perhitungan dirangkum dalam Tabel 3 yakni rekapitulasi hasil perhitungan Laju Kegagalan dan Lama Gangguan rata-rata bulan Januari s/d Desember 2014 pada sistem distribusi tenaga listrik PT. PLN (Persero) Rayon Baga Batu, Tabel 4 adalah Rekapitulasi hasil perhitungan Indeks Keandalan Sistem (SAIDI, SAIFI ) bulan Januari s/d Desember 2014 pada Sistem sampai Tabel 5 adalah Perbandingan nilai Laju Kegagalan (λ) dan Lama Gangguan (U) dengan Nilai SAIDI dan SAIFI pada sistem distribusi tenaga listrik pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Tabel 2: Data pelanggan dan laporan monitoring gangguan sistem distribusi PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu selama Tahun 2014 Data Bulan Januari s/d Desember 2014 Monitoring Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sep Okt Nov Des Jumlah Pelanggan Pelanggan Padam Jumlah Gangguan (kali) Lama Gangguan (jam) Beban Padam (kwh) 46.782 47.392 47.392 48.633 44.000 44.000 49.720 50.153 50.471 50471 51.302 51.302 36,1 5,035 4 34,5 15,368 22,1 16,5 44 93,5 42,5 64 47 7 13 2 6 6 5 3 15 16 7 13 10 16 17 1 34,336 15,992 12,06 12,758 21,719 33,408 52,775 62,016 41,191 30.510 7.137 387 42.556 12.234 9.223 9.760 73.644 25.557 40.372 47.442 31.511 Gambar 1: Karakteristik jumlah gangguan dan beban padam bulan Januari s/d Desember 2014 pada PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 124

Tabel 3 : Rekapitulasi hasil perhitungan Laju Kegagalan dan Lama Gangguan rata-rata bulan Januari s/d Desember 2014 pada sistem distribusi tenaga listrik PT. PLN (Persero) Rayon Baga Batu No Bulan Indeks Keandalan Sistem Jumlah Pelanggan Lama Gangguan Rata- Laju Kegagalan ( ) Rata (U) 1 Januari 46.782 0,58 0,02222 2 Februari 47.392 1,08 0,02361 3 Maret 47.392 0,16 0,00139 4 April 48.633 0,5 0,04769 5 Mei 44.000 0,5 0,02221 6 Juni 44.000 0,41 0,01675 7 Juli 49.720 0,25 0,01772 8 Agustus 50.153 1,25 0,03017 9 September 50.471 1,33 0,0464 10 Oktober 50.471 0,58 0,0733 11 November 51.302 1,08 0,08613 12 Desember 51.302 0,83 0,05721 Tabel 4 : Rekapitulasi hasil perhitungan Indeks Keandalan Sistem (SAIDI, SAIFI ) bulan Januari s/d Desember 2014 pada Sistem Distribusi 20 kv PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu No Bulan Indeks Keandalan Sistem SAIDI SAIFI 1 Januari 0,00179 0,04665 2 Februari 0,00192 0,088 3 Maret 0,00011 0,01304 4 April 0,00399 0,04181 5 Mei 0,00168 0,03783 6 Juni 0,00127 0,03102 7 Juli 0,00151 0,02137 8 Agustus 0,0026 0,10779 9 September 0,00403 0,11541 10 Oktober 0,00636 0,05033 11 November 0,0076 0,09526 12 Desember 0,00505 0,07321 Gambar 2: Karakteristik perbandingan Indeks Keandalan (SAIDI dan SAIFI) berdasarkan hasil perhitungan bulan Januari s/d Desember 2014 pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 126

Tabel 5 : Perbandingan nilai Laju Kegagalan (λ) dan Lama Gangguan (U) dengan Nilai SAIDI dan SAIFI pada sistem distribusi tenaga listrik pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Indeks Keandalan Sistem Indeks Keandalan Sistem No Bulan Laju Kegagalan Lama Gangguan (λ) (U) SAIDI SAIFI 1 Januari 0,58 0,02222 0,00179 0,04665 2 Februari 1,08 0,02361 0,00192 0,088 3 Maret 0,16 0,00139 0,00011 0,01304 4 April 0,5 0,04769 0,00399 0,04181 5 Mei 0,5 0,02221 0,00168 0,03783 6 Juni 0,41 0,01675 0,00127 0,03102 7 Juli 0,25 0,01772 0,00151 0,02137 8 Agustus 0,25 0,03017 0,0026 0,10779 9 September 1,33 0,0464 0,00403 0,11541 10 Oktober 0,58 0,0733 0,00636 0,05033 11 November 1,08 0,08613 0,0076 0,09526 12 Desember 0,83 0,05721 0,00505 0,07321 Gambar 3 Grafik Perbandingan Nilai λ dan U dengan nilai SAIDI, SAIFI pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Tabel 6 : Perbandingan nilai SAIDI dan SAIFI sebelum dan setelah dilakukan evaluasi keandalan sistem distribusi tenaga listrik pada PT.PLN (Persero) Rayon Bagan Batu No. Bulan Sebelum Evaluasi Keandalan Setelah Evaluasi Keandalan Target keandalan tahun 2014 SAIDI SAIFI SAIDI SAIFI SAIDI SAFI 1 Januari 51,833 0,775 0,00179 0,04665 5,78 0,05 2 Februari 26,151 0,108 0,00192 0,088 11,00 0,09 3 Maret 35,856 0,018 0,00011 0,01304 16,78 0,14 Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 127

4 April 26,331 0,715 0,00399 0,04181 22,37 0,18 5 Mei 0,081 0,358 0,00168 0,03783 28,15 0,23 6 Juni 0,088 0,51 0,00127 0,03102 33,74 0,28 7 Juli 0,044 0,335 0,00151 0,02137 39,52 0,32 8 Agustus 88,1296 1,2795 0,0026 0,10779 45,30 0,37 9 September 0,0495 1,8549 0,00403 0,11541 50,89 0,42 10 Oktober 0,0553 0,8508 0,00636 0,05033 56,67 0,46 11 November 0,0408 1,2497 0,0076 0,09526 62,26 0,51 12 Desember 0,0759 0,923 0,00505 0,07321 68,04 0,56 5. KESIMPULAN Dari hasil perhitungan dan pembahasan yang telah dilakukan pada penelitian ini maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : 1. Berdasarkan durasi /lama gangguan yang terjadi selama tahun 2014 di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu Riau sebelum dilakukan evaluasi terhadap keandalannya nilai SAIDI tertinggi terjadi bulan Agustus 2014 sebesar 88,1295, dan terendah terjadi bulan Mei sebesar 0,081. Bila dibandingkan dengan nilai indeks keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah pada bulan Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh di atas target/ketetapan PLN Rayon Bagan Batu. 2. Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi bulan September 2014 sebesar 1,8549 dan terendah bulan Maret sebesar 0,018. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih di atas target yang telah ditentukan. 3. Setelah dilakukan evaluasi keandalan, maka nilai SAIDI tertinggi bulan November 2014 sebesar 0.0076, dan terendah pada bulan Mei sebesar 0,00011. Bila dibandingkan dengan nilai indeks keandalan sesuai target untuk tahun 2014 yaitu nilai tertinggi pada bulan Desember 2014 sebesar 68,04 dan terendah pada bulan Januari 2014 sebesar 5,78 adalah jauh bawah target/ketetapan PLN Rayon Bagan Batu. 4. Sedangkan untuk nilai SAIFI tertinggi terjadi bulan September 2014 yakni sebesar 0,11541 dan terendah pada bulan Maret sebesar 0,01304. Bila dibandingkan dengan target PLN untuk tahun 2014 masih di bawah target yang telah ditentukan. 5. Ditinjau dari penyebab gangguan selama tahun 2014 maka penyebab gangguan yang mengakibatkan pemadaman paling banyak adalah yang disebabkan oleh pemutus tegangan menengah terbuka, pelebur tegangan menengah putus karena pohon/dahan, di mana selama selang waktu satu tahun (2014) jumlah gangguan paling banyak 39 kali dengan lama pemadaman 89.615,383 jam dan beban yang padam sebesar 161.708, 11 kwh (energi yang tidak tersalurkan). 6. SARAN Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini penulis menyarankan kepada pihak penyedia listrik khususnya di PT. PLN (Persero) Rayon Bagan Batu agar meningkatkan jadwal pemeliharaan pada saluran khususnya saluran udara tegangan menengah (SUTM) agar gangguan yang disebabkan oleh pohon/ dahan kayu yang sudah mengenai saluran listrik dapat dikurangi. Dengan demikian energi yang tidak tersalurkan juga dapat ditekan sekecil mungkin. Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 128

DAFTAR PUSTAKA [1] Doloksaribu, Parlindungan Analisa Keandalan Sistem Distribusi Tenaga Listrik. Dielektrika, 2010: Vol 1, No 1: 20-24. [2] Goenadi, Chandra Analisis Keandalan Sistem Jaringan Distribusi 20kv di PT.PLN Distribusi Jawa Timur Kediri dengan metode Simulasi Section Technique. Jurnal teknik Pomits, 2012: Vol 1, No.1: 1-6. [3] Gonen, Turan. 1986. Electric Power Distribution System Engineering, McGraw-Hill International Edition. [4] Pabla, AS & Abdul Hadi. 1986. Sistem Distribusi Daya Listrik, Jakarta,: Erlangga. [5] Standar PLN No. 59. 1985. Keandalan pada sistem Distribusi 20kV dan 6kV. Jakarta: Departemen Pertambangan dan Energi. [6] Standar PLN No. 68-2. 1986. Tingkat Jaminan Sistem Tenaga Listrik (bagian dua: Sistem Distribusi). Jakarta: Departemen Pertambangan dan Energi. Jurnal Teknik Elektro ITP, Volume 5, No. 2; Juli 2016 129