MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

MEWUJUDKAN PERKOTAAN LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

Pokok-Pokok Pikiran DPRD Provinsi Jawa Tengah Untuk Pembangunan Jawa Tengah Tahun

Sambutan Pembukaan. Ir. Hadi Sucahyono MPP., PH.D. Direktur Pengembangan Permukiman. Ditjen Cipta Karya - Kementerian PU-PERA.

Jakarta, 10 Maret 2011

telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr. wb, dan Salam sejahtera bagi kita semua.

Laporan. Direktur Lingkungan Hidup Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) pada

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA PUNCAK ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SLEMAN TAHUN 2014 TANGGAL : 27 JUNI 2014

Bismillahirrahmanirrahim Assalamu alaikum Wr. Wb. Selamat Pagi, Salam Sejahtera bagi kita semua

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA PERESMIAN KAPAL SELF ELEVATED AND PROPELLED UTILITY PLATFORM 2 (SEAPUP 2) JAKARTA, 18 APRIL 2016

Menuju Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

14 Maret Assalamu alaikum wr. wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian.

INDONESIA GREEN AWARDS 2015

INFRASTRUKTUR AIR MINUM BERKELANJUTAN

TUBAN, 24 AGUSTUS 2015

KEBIJAKAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH SEBAGAI JALAN MENUJU KOTA LAYAK HUNI DAN BERKELANJUTAN

REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara SOSIALISASI GERAKAN NASIONAL KEMITRAAN PENYELAMATAN AIR (GNKPA) Tanggal, 10 Maret 2011

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DI PROVINSI JAWA TIMUR

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN MENTERI DALAM NEGERI PADA

PENJABAT BUPATI SEMARANG

BUPATI KULONPROGO PADA UPACARA BENDERA BULAN JUNI 2012 TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN KULONPROGO Wates, 18 Juni 2012

MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN MENTERI KEUANGAN ACARA PENYERAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (DIPA) TAHUN ANGGARAN 2011

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI AIR SE-DUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016

SAMBUTAN BUPATI KEBUMEN P A D A KICK OFF PROGRAM PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN (PPSP) KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2015

Jakarta, 5 Desember Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Selamat pagi dan Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

BAB I PENDAHULUAN. terhadap penduduk kota maupun penduduk dari wilayah yang menjadi wilayah

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

KEYNOTE SPEECH MENTERI KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT RI PADA LOKAKARYA NASIONAL TENTANG PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 35/PUU-X/2012

INDONESIA NEW URBAN ACTION

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DALAM ACARA PERINGATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA (HMPI) DAN BULAN MENANAM NASIONAL (BMN)

LAPORAN KEPALA BAPPEDA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH pada acara

Komunitas Relawan Se-Kabupaten Sleman, Instansi terkait dalam Kesiapsiagaan menghadapi Cuaca Ekstrim ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Undangan serta Hadirin yang berbahagia,

*14730 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 7 TAHUN 2004 (7/2004) TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA ACARA KUNJUNGAN PABRIK PT. GREAT GIANT PINEAPPLE Terbanggi, 17 April 2015

DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

SAMBUTAN. PADA PEMBUKAAN SEMINAR BENANG MERAH KONSERVASI FLORA DAN FAUNA DENGAN PERUBAHAN IKLIM Manado, 28 Mei 2015

Kebijakan Perkotaan Terkait Perubahan Iklim Oleh: Ir. Hayu Parasati, MPS, Direktur Perkotaan dan Perdesaan

BAB III VISI DAN MISI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Laporan Pengendalian Inflasi Daerah

SAMBUTAN KETUA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN PADA PERINGATAN HARI LAHIR PANCASILA SAYA INDONESIA, SAYA PANCASILA. Jakarta, 1 Juni 2017

Bismillahirrahmanirrahim,

SAMBUTAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN RI PADA HARI PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN SEDUNIA. Jakarta, 17 Juni 2017

KONSEP KAMPUS HIJAU Green-Safe-Disaster Resilience (Hijau-Keselamatan-Ketahanan Bencana)

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA KUNJUNGAN MENTERI KEHUTANAN DAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM KEGIATAN HARI MENANAM POHON INDONESIA TAHUN 2014 DI KAB

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala BAPPENAS

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERINGATAN HARI LINGKUNGAN HIDUP SEDUNIA TINGKAT KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 08 TAHUN 2010 TENTANG KRITERIA DAN SERTIFIKASI BANGUNAN RAMAH LINGKUNGAN

2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Yth. Sdr. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas; Yth. Sdr. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan

Peningkatan Kepedulian dan Pemahaman Masyarakat akan Dampak Perubahan Iklim. oleh: Erna Witoelar *)

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Salam Sejahtera Bagi Kita Semua,

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI PANGAN SEDUNIA DAN PENYERAHAN HADIAH LOMBA TANGGAL : 9 OKTOBER 2014

PADA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN REGIONAL (MUSRENBANGREG) SE JAWA-BALI TAHUN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SEMARANG SAMBUTAN BUPATI SEMARANG PADA ACARA PERESMIAN SHOW ROOM MOBIL PT NASMOCO KARANGJATI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2004 TENTANG SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

KETERPADUAN PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN

Bismillahirrohmannirrohiim Assalamu alaikum Wr.Wb. Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua,

Visi Indonesia Pembangun- an Manusiaa Ekonomi. Infrastruktur. Kelautan. Transportasi dan Konektivitas. Pertanian. Pariwisata. dan.

GUBERNUR SULAWESI TENGAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

APBN 2013: Mendorong Peningkatan Kualitas Belanja

PENGERTIAN GREEN CITY

ARAHAN DAN SAMBUTAN PEMBUKAAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat kepedulian masyarakat di seluruh dunia terhadap isu-isu

Peningkatan Investasi Sektor Industri Ke Seluruh Wilayah Provinsi Dalam Rangka Penyebaran Dan Pemerataan Pembangunan Industri

BAB I PENDAHULUAN. daerah. Pemberlakuan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang. Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN Pada Acara SEMINAR DAMPAK PENURUNAN HARGA MINYAK BUMI TERHADAP INDUSTRI PETROKIMIA 2015 Jakarta, 5 Maret 2014

SAMBUTAN MENTERI KEHUTANAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI BAKTI RIMBAWAN TAHUN Jakarta, Senin, 18 Maret 2013

Kebijakan, Strategi dan Program Keterpaduan Penanganan Kumuh Perkotaan

Analisis Isu-Isu Strategis

PENDAPAT AKHIR PEMERINTAH PADA RAPAT PARIPURNA DPR-RI DALAM RANGKA PEMBICARAAN TINGKAT II/PENGAMBILAN KEPUTUSAN TERHADAP RANCANGAN UNDANG-UNDANG

SAMBUTAN MENTERI PERTANIAN PADA PERINGATAN HARI KRIDA PERTANIAN (HKP) KE-42 TAHUN 2014 JAKARTA, 23 JUNI 2014

BUTIR-BUTIR SAMBUTAN MENTERI PERHUBUNGAN PADA ACARA PEMBUKAAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2014 YOGYAKARTA, 14 OKTOBER 2014

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

SAMBUTAN PENUTUPAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA JAKARTA FOOD SECURITY SUMMIT 2012 (JFSS) FEED INDONESIA FEED THE WORLD JAKARTA, 8 FEBRUARI 2012

Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Pekan Raya Jakarta ke-43, 10 Juni 2010 Kamis, 10 Juni 2010

Senin, 12 November 2012

BUPATI KULONPROGO. Sambutan Pada Acara PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) KABUPATEN KULONPROGO TAHUN Wates, 15 Maret 2011

SAMBUTAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN PADA GROUNDBREAKING ORANGE COUNTY BEKASI, 12 FEBRUARI 2015

Transkripsi:

MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BERKELANJUTAN DI INDONESIA Keynote Speech oleh: Dr. (HC) Ir. Djoko Kirmanto, Dipl. HE. Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia Disampaikan dalam: The Second International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment 2013 Aula Barat Institut Teknologi Bandung Bandung, 19 November 2013

Yang terhormat, Rektor Institut Teknologi Bandung, Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB, Para Pembicara dan Praktisi Pembangunan Infrastruktur, Bapak, Ibu, dan Hadirin Sekalian. Assalamu alaikum Wr. Wb., Salam sejahtera bagi kita semua Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya, kita semua dapat menghadiri The Second International Conference on Sustainable Infrastructure and Built Environment pada hari ini. Kami mengapresiasi Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB yang telah menyelenggarakan acara yang penting ini, sebagai forum diskusi dalam membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. 1

Pada kesempatan ini, perkenankan saya menyampaikan peran dan arahan kebijakan Kementerian Pekerjaan Umum dalam pengembangan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia. Kita semua sepakat bahwa infrastruktur berkelanjutan berarti mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mempertahankan kelestarian lingkungan dan kualitas permukiman, serta meningkatkan modal sosial masyarakat, tanpa mempengaruhi kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya melalui pembangunan infrastruktur yang handal. Jika kita berbicara tentang pembangunan berkelanjutan, ada 3 (tiga) aspek yang perlu diperhatikan, yaitu aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan. Berbagai isu dan tantangan perlu diantisipasi dalam memenuhi tujuan pembangunan dari ketiga dimensi tersebut secara berkesinambungan. Saat ini, lebih dari 1 miliar penduduk dunia hidup dalam kemiskinan ekstrim, 2

sementara ketimpangan pendapatan di dalam negara dan di antara negara terus meningkat. Di samping itu, pola konsumsi yang berlebihan dan keterbatasan produksi, telah mengakibatkan biaya ekonomi dan sosial yang tinggi, serta dapat merusak ekosistem bumi. Untuk mencapai pembangunan berkelanjutan diperlukan tindakan global dan solusi lokal untuk menunjang kemajuan ekonomi dan sosial, serta menjaga kelestarian lingkungan. Kita harus menyadari bahwa ruang yang kita nikmati saat ini bukan sesuatu yang kita warisi dari nenek moyang kita, tetapi merupakan ruang yang kita pinjam dari anak-cucu kita. Dalam pembangunan berkelanjutan, peran infrastruktur sangat penting karena berdampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi, kehidupan sosial, dan juga perlindungan lingkungan. Semua negara harus mempunyai sistem yang lebih efisien dan lebih handal di bidang transportasi, air minum, dan sanitasi untuk 3

mensejahterakan dan meningkatkan kualitas hidup warganya. Oleh karena itu, seminar ini merupakan momen yang baik untuk meningkatkan pemahaman kita dalam mewujudkan pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Bapak, Ibu Sekalian, Sebagaimana kita ketahui bersama, Indonesia merupakan negara dengan populasi tertinggi ke-empat di dunia, dengan jumlah penduduk sebesar 244 juta jiwa pada tahun 2012. Saat ini, separuh penduduk Indonesia telah tinggal di kawasan perkotaan. Mengingat laju urbanisasi yang cukup tinggi, diperkirakan penduduk di perkotaan akan mencapai 68% pada tahun 2025. Kondisi ini membutuhkan kecukupan pasokan pangan, air, dan energi untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi di perkotaan. 4

Saat ini kita boleh berbangga bahwa kondisi ekonomi Indonesia semakin baik dari waktu ke waktu. Pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif tinggi dan stabil dalam lima tahun terakhir, yaitu 5% sampai 6%. Apabila tingkat pertumbuhan ini dapat dipertahankan, maka kita bisa menjadi salah satu negara maju di masa mendatang. Pendapatan per kapita juga telah menunjukkan trend peningkatan positif, yang sejalan dengan penurunan tingkat kemiskinan. Meskipun demikan, perlu diketahui bahwa investasi infrastruktur di Indonesia masih belum cukup memadai. Data Bappenas menunjukkan bahwa proporsi investasi pembiayaan pembangunan infrastruktur yang bersumber dari APBN, APBD, BUMN, dan Swasta masih sebesar 4,72% dari total Produk Domestik Bruto (PDB). Nilai ini lebih kecil dari investasi infrastruktur Cina yang mencapai 9% - 11% dari PDB, atau India yang proporsi pendanaan infrastrukturnya mencapai 7%. 5

Peningkatan investasi infrastruktur perlu menjadi perhatian kita bersama agar proporsi tersebut bertambah setiap tahunnya sehingga menjadi lebih proporsional dan berdaya saing. Hadirin yang saya hormati, Infrastruktur yang handal mempunyai peran kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menunjang pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan kualitas lingkungan. Pembangunan infrastruktur pekerjaan umum mempunyai dampak ganda untuk berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas kegiatan pertanian, industri, transportasi, dan perikanan. Dengan kata lain, pembangunan infrastruktur memiliki efek yang tinggi sehingga dapat memperluas lapangan pekerjaan. Infrastruktur juga berperan dalam meningkatkan kualitas lingkungan melalui mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, 6

konservasi daerah aliran sungai, pengembangan konstruksi hijau, dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman. Dalam membangun infrastruktur yang handal, Indonesia dihadapkan dengan beberapa tantangan dan isu strategis, yang perlu diantisipasi oleh seluruh pemangku kepentingan. Isu pertama terkait dengan disparitas infrastruktur antara wilayah barat dan timur Indonesia, antara Pulau Jawa dan pulau lain di luar Jawa, serta antara perkotaan dan perdesaan. Pembangunan infrastruktur yang tidak seimbang ini menyebabkan tingkat kesejahteraan yang tidak merata antar daerah. Isu lainnya berkaitan kebijakan desentralisasi yang dimulai sejak tahun 1999, yaitu pemerintah pusat melimpahkan sebagian kewenangannya kepada pemerintah daerah. Kebijakan ini mempengaruhi proses 7

pengambilan keputusan dan sistem administrasi pemerintahan, termasuk dalam pembangunan infrastruktur. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, telah memberikan tanggung jawab lebih kepada Pemerintah Daerah dalam berbagai bidang pembangunan, kecuali dalam 6 (enam) urusan yaitu: politik luar negeri, pertahanan, keamanan, moneter dan fiskal nasional, yustisi, serta agama. Akan tetapi, secara umum desentralisasi kewenangan ini belum diikuti secara efektif dengan peningkatan kapasitas fiskal pemerintah daerah, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan dalam pembangunan termasuk di bidang infrastruktur. Minimnya pendanaan pemerintah daerah untuk investasi, operasi dan pemeliharaan infrastruktur menyebabkan rendahnya kualitas infrastruktur yang terbangun sehingga belum memenuhi standar pelayanan minimal (SPM). 8

Isu lainnya terkait dengan perubahan iklim yang disebabkan emisi gas rumah kaca. Fenomena perubahan iklim ini telah menaikkan permukaan air laut dan mengubah daur hidrologis, yang meningkatkan intensitas bencana klimatologis. Inter-Governmental Panel of Climate Change (IPCC) memperkirakan kenaikan permukaan laut hingga 29 cm pada tahun 2030. Kondisi ini dapat membahayakan eksistensi pulau-pulau kecil di Indonesia, termasuk 92 pulau terluar yang menentukan batas teritori Indonesia. Pada bidang pertanian, kita dihadapkan pada persoalan tingginya alih fungsi lahan. Di Pulau Jawa dan Bali, diperkirakan terdapat 3.600 hektar lahan pertanian dari 3,5 juta hektar lahan yang merepresentasikan 41% dari total lahan pertanian di Indonesia yang berubah fungsi setiap tahunnya. 9

Terkait dengan masalah keberlanjutan lingkungan, studi yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum pada tahun 2011 menunjukkan bahwa Pulau Jawa dan Bali mengalami defisit Telapak Ekologis, jika dibandingkan dengan bio kapasitas lingkungannya. Hal ini menunjukkan bahwa kedua pulau tersebut kekurangan lahan produktif dan sumber daya alam yang dibutuhkan untuk mendukung pola konsumsi penduduknya. Di samping itu, Indonesia juga menghasilkan gas rumah kaca yang mengubah komposisi atmosfir sehingga menyebabkan pemanasan global. Kerusakan hutan yang cukup tinggi telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara emitor gas rumah kaca di dunia. Terkait dengan perubahan iklim, Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca sebesar 2,33%, sedangkan Amerika Serikat menghasilkan 16,26% emisi. Hal ini berarti emisi gas rumah kaca yang dihasilkan oleh Amerika Serikat adalah hampir delapan kali Indonesia, dengan 10

perbandingan populasi Indonesia di tingkat global sebesar 3,51% dan Amerika Serikat sebesar 4,54%. Dalam hal ini diperlukan kepedulian semua pihak untuk berupaya secara berkesinambungan mengurangi emisi gas rumah kaca. Bapak, Ibu, dan Hadirin yang berbahagia, Dalam mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan di tanah air, Pemerintah Indonesia telah menyusun perangkat peraturan perundang-undangan sebagai dasar kebijakan pembangunan infrastruktur pekerjaan umum. Peraturan-peraturan tersebut antara lain meliputi UU No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, UU No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air, UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan, UU No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan, UU No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, UU No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, serta Peraturan Menteri PU No. 11 tahun 2012 tentang Rencana Aksi Nasional Mitigasi dan Adaptasi Perubahan Iklim. 11

Berdasarkan peraturan perundang-undangan tersebut, Kementerian PU mengutamakan pembangunan dengan pendekatan Pro Poor, Pro Growth, Pro Job, dan Pro Green. Dengan pendekatan ini, pembangunan infrastruktur diharapkan dapat memicu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial, dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman secara berkelanjutan. Untuk itu, Kementerian PU telah menyelenggarakan berbagai program dengan tujuan untuk mengurangi kemiskinan dan memperluas lapangan pekerjaan; untuk memperkecil ketimpangan regional dan mendukung kawasan perbatasan dan pulau terpencil melalui penyediaan infrastruktur dasar berbasis komunitas; untuk menjaga ketahanan pangan dan meningkatkan distribusi barang dan jasa; serta untuk meningkatkan investasi infrastruktur dengan mengembangkan Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) serta pencapaian target MDGs. 12

Salah satu program yang telah dilaksanakan adalah pembangunan sistem jalan nasional yang handal, terpadu, dan berkelanjutan. Sistem jalan nasional ini sangat penting dalam mendukung aktivitas ekonomi, terutama untuk meningkatkan konektivitas bagi distribusi barang dan jasa. Kementerian PU juga telah mulai mengembangkan konsep Green Road, sebagai upaya mengurangi dampak konstruksi jalan terhadap lingkungan. Kementerian PU juga menerapkan pengelolaan sumber daya air terpadu (integrated water resource management), yaitu air baku dikelola terpadu dengan memperhatikan aspek lingkungan di dalam mengoptimasi pemanfaatan air untuk peningkatan produktivitas dan kesejahteraan publik. 13

Bapak, Ibu, Hadirin yang Saya Hormati, Dalam menjaga kualitas lingkungan permukiman, Kementerian PU juga memadukan teknologi tinggi dengan teknologi konvensional untuk meningkatkan cakupan pelayanan air minum dan sanitasi. Selain pengolahan air baku menjadi air minum secara konvensional, juga mulai dikembangkan teknologi penyulingan air laut melalui proses reverse osmosis, seperti di Pulau Madura dan Tanjung Pinang. Selain itu, teknologi membrane bioreactor juga telah diterapkan untuk meningkatkan kualitas efluen hasil olahan air limbah perkotaan. Kementerian PU juga telah memprakarsai Program Kota Hijau dan Infrastruktur Hijau. Program ini mendorong aksi lokal untuk memperluas ruang terbuka hijau dan menghemat pemanfaatan energi dan air bersih. 14

Sampai saat ini, Program Kota Hijau telah dilaksanakan di 112 kota/kabupaten di tanah air, disertai dengan penyediaan prasarana RTH di 487 lokasi. Melalui program ini, diharapkan terjadi perluasan ruang terbuka hijau sehingga mencapai 30% dari luas wilayah kota, sesuai amanat undang-undang. Konstruksi bangunan gedung hijau yang mempertimbangkan perspektif lingkungan juga telah diterapkan sebagai paradigma baru. Sebagai contoh, bangunan gedung kantor Kementerian PU yang baru saja dibangun dapat mengurangi penggunaan air sebesar 28% dan menghemat konsumsi listrik sebesar 61%. Gedung ini juga telah mendapatkan penghargaan dari Green Building Council Indonesia dengan sertifikat tingkat platinum. Ke depan, persiapan Green Building tentunya akan semakin ditingkatkan. 15

Untuk meningkatkan keberlanjutan dan efektivitas pembangunan infrastruktur pemukiman di tanah air, mulai tahun ini Kementerian PU juga sedang mengembangkan program Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman Berkelanjutan di 174 kabupaten/kota strategis nasional. Pada kabupaten/kota strategis nasional tersebut, akan dibangun keterpaduan prasarana air minum dan sanitasi, infrastruktur permukiman, serta penataan bangunan dan lingkungan, berdasarkan arahan rencana tata ruang wilayah. Bapak, Ibu, dan Hadirin sekalian, Dengan memperhatikan isu strategis yang ada serta pengalaman dalam pembangunan infrastruktur, maka seluruh pemangku kepentingan harus dapat bekerjasama dalam pembangunan infrastruktur. 16

Pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, serta masyarakat bertanggung jawab secara kolektif dalam membangun, mengoperasikan dan memelihara infrastruktur agar berkelanjutan. Kita, sesuai dengan peran, kewenangan, dan tanggung jawab masing-masing, selain dengan bersinergi, perlu melakukan aksi nyata baik pada skala lokal di lingkungan sekitar kita, skala kawasan, skala perkotaan, dan bahkan pada skala regional. Berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan sudah semestinya senantiasa menerapkan prinsip-prinsip keterpaduan pembangunan berkelanjutan, dengan mengarusutamakan pelestarian atau perlindungan lingkungan, sembari meningkatkan produktivitas ekonomi dan nilai tambah sosial. 17

Akhir kata, saya berharap pada Konferensi ini dapat tercipta dialog dan diskusi yang produktif untuk mendorong pembangunan infrastruktur berkelanjutan secara nasional dan global. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-nya bagi kita semua untuk membangun keberlanjutan tanah air yang kita cintai ini. Terima Kasih, Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto 18