BAB I PENDAHULUAN. dampak dari globalisasi informasi. Globalisasi informasi merupakan istilah yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dan tujuan penelitian tentang Dinamika Akses

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dila Farida Nurfajriah, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Era perkembangan informasi saat ini berkembang sangat pesat seiring

2015 STUD I TENTANG KOMPETENSI PENGELOLAAN INFORMASI TENAGA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Nia Hastari, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi kualitas ilmu pengetahuan dan teknologi yang di miliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencarian informasi erat kaitannya dengan kebutuhan akan informasi.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan wajah baru yang juga menyediakan berbagai macam ruang, area baca,

BIMBINGAN PEMUSTAKA UNTUK MAHASISWA BARU STMIK SURABAYA DI ERA DIGITAL. Deasy Kumalawati Perpustakaan STMIK Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Membaca dapat dikategorikan sebagai kegiatan yang digemari oleh mayoritas

TUGAS AKHIR 131/ BAB I PENDAHULUAN

BAB V INTERPRETASI DATA

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dan selalu diwarnai nilai-nilai yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

UNIVERSITAS INDONESIA

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

Teknologi sudah bukan merupakan hal yang tabu atau hanya orang tertentu saja yang

Toko buku..., Putu Arya Djuanta, FIB UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja, dan siapa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Information and Communication Technology ( ICT ) yang. keuntungan yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan.

KULTUR GENERASI - Z. Solichul Hadi A. Bakri Dari berbagai sumber

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan era komunikasi pada saat ini sudah semakin maju. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. arus globalisasi telah ditunjang dengan kemajuan teknologi informasi dan

PENDAHULUAN. dapat membawa kemajuan, namun juga sekaligus melahirkan kegelisahan. pada masyarakat, hal ini juga dialami oleh Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kementerian Perdagangan Republik Indonesia merupakan ujung tombak

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pasangan. Pengunaan ESL-board panel berarti akan melakukan penghematan dan

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pengguna layanan perpustakaan atau yang biasa disebut dengan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Di era globalisasi yang semakin berkembang ini sistem informasi

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

2016 DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membawa perubahan masyarakat dengan ruang pergaulan yang sempit atau lokal

BAB I PENDAHULUAN. didalamnya terdapat suatu organisasi yang menyediakan layanan-layanan dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Andi Wijaya, 2014 Pemanfaatan Internet Pada Perpustakaan Daerah Kabupaten Karawang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) telah memberikan

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB 1 PENDAHULUAN. Tinggi Swasta terkemuka di Bandung. UTama secara konsisten berkomitmen untuk

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antar sesama dan senantiasa menjaga hubungan tersebut dengan sebaikbaiknya.

BAB I PENDAHULUAN. 88 juta orang dengan komposisi sebagai berikut: Tabel 1.1 Komposisi Pengguna Internet Indonesia Berdasarkan Usia

1. PENDAHULUAN. dan memecahkan permasalahan, perputaran informasi sangat cepat karena

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia, tingkat pengetahuan keuangan atau financial knowledge dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. informasi, dan rekreasi para pemustaka. Perpustakaan dijadikan salah satu pusat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang akan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. khalayak luas dengan menggunakan saluran-saluran komunukasi ini.

BAB I PENDAHULUAN. Modernisasi yang dipelopori oleh negara-negara Barat tak bisa dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. pengalihasandian. Keberlangsungan ini pada akhirnya akan membentuk suatu pola

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era digital saat ini, masyarakat Indonesia telah menjadi masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Perpustakaan perguruan tinggi di era informasi saat ini perlu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ketika ingin memanfaatkan teknologi tersebut. Dalam metode pengumpulan. data, penulis melakukan observasi dan wawancara.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Selaras dengan tuntutan dunia, hal-hal baru pun bermunculan dengan siap

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, seperti perguruan tinggi setara S-2 dan S-1, SLTA, sekolah kejuruan,

BAB I PENDAHULUAN. dengan perkembangan pola kehidupan masyarakat, kebutuhan, pengetahuan, dan

BAB I PENDAHULUAN. jika tidak ada layanan. Layanan perpustakaan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bimbingan dan konseling yang lebih dikenal dengan nama BK adalah suatu

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

BAB I PENDAHULUAN. Glenn Doman dalam bukunya How to Teach your Baby to Read yang dikutip oleh

KEBUTUHAN DAN PERILAKU PENCARIAN INFORMASI STAF PENGAJAR POLITEKNIK NEGERI SEMARANG DALAM MELAKSANAKAN KEGIATAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian. Teknologi memberikan manusia berbagai kemudahan dalam melakukan

BAB III PERANAN PUSTAKAWAN TERHADAP PENGGUNA DALAM MENELUSUR INFORMASI PADA LAYANAN REFERENSI PERPUSTAKAAN USU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang ditujukan kepada

Pokok-pokok Pikiran Mengenai Perpustakaan Tahun 2000an 1

MAKALAH PUBLIC LIBRARY Google Scholar vs.traditional Commercial Library Databases

KEAKTIFAN PUSTAKAWAN DALAM PEMASYARAKATAN PERPUSDOKINFO GUNA MENINGKATKAN PERKEMBANGAN DAN CITRA POSITIF PERPUSTAKAAN

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan yang dibuat agar diketahui masyarakat. Misalnya ; kampanye, seminar,

BAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.

Kualitas Pustakawan untuk. Peningkatan Layanan bagi Generasi Z. Oleh Wahyu Supriyanto

BAB I PENDAHULUAN. keputusan yang tepat bagi para penggunanya. Akuntansi (SIA). SIA adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala

BAB I P E N D A H U L U A N. Sekolah sebagai lembaga pendidikan mempunyai tanggungjawab dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkembang sejak dahulu. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar mempunyai. maupun kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat, disini

BAB I PENDAHULUAN. dalamnya dijelaskan permasalahan penelitian yang menjadi ketertarikan peneliti

LAYANAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP KENAKALAN SISWA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan. Dari ilmu pengetahuan, kita bisa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mendeskripsikan ketertarikan peneliti dalam memilih judul Kemampuan Literasi

BAB I PENDAHULUAN. misi yang diembannya. Secara umum, fungsi dari perpustakaan yaitu

I. PENDAHULUAN. tersebut, manusia membutuhkan instrumen berupa alat pertukaran, yaitu uang. hidupnya, maka ia akan melakukan peminjaman uang.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan

KELAYAKAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MASALAH PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI DI SMA NEGERI BANDA ACEH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA


BAB V KESIMPULAN. Banda Aceh. Selain sebagai sentral informasi, warung kopi juga dapat

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mereka dituntut untuk memberikan dan menawarkan produk yang terbaik bagi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberagaman informasi tidak dapat dipungkiri merupakan salah satu dampak dari globalisasi informasi. Globalisasi informasi merupakan istilah yang berhubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui informasi, ciri globalisasi informasi yaitu ditandai dengan perkembangan internet, internet merupakan media online yang saat ini banyak dimanfaatkan oleh generasi manusia sebagai sarana yang paling efektif dan efisien dalam menunjang kegiatan akses informasi. Efektifitas dan efisiensi tersebut membawa dampak perubahan perilaku pencarian informasi pada generasi manusia di seluruh dunia, dahulu sebelum internet berkembang, generasi manusia menggunakan media elektronik dan media cetak seperti televisi, radio dan surat kabar sebagai media untuk membantu mereka mendapatkan dan mencari kebutuhan informasinya, kini melalui media online semua orang dengan mudah mendapatkan kebutuhan tersebut tanpa ada batasan ruang, waktu, usia, suku, agama, budaya maupun batasan-batasan lainnya yang dapat menghambat upaya mendapatkan kebutuhan informasinya. Melihat fenomena tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa internet membawa dampak yang luar biasa bagi penggunanya, dampak yang signifikan terlihat pada pola perilaku akses informasi pada generasi manusia di seluruh dunia, termasuk generasi manusia di Indonesia, terutama dalam mencari dan 1

2 mendapatkan jenis kebutuhan informasinya, baik informasi hiburan, informasi kesehatan, informasi pendidikan, informasi publik maupun informasi-informasi lainnya. Generasi adalah sekelompok orang yang mempunyai karakteristik yang berbeda antara satu dengan yang lainnya, karakteristik tersebut yaitu perbedaan tahun kelahiran antara kelompok satu dengan kelompok lainya. Perbedaan tahun kelahiran merupakan salah satu penyebab antar generasi memiliki perilaku informasi yang berbeda, sebab setiap generasi hidup pada era perkembangan jaman yang berbeda, termasuk perkembangan teknologi informasi. Hakim (2010) mengatakan bahwa setiap masa memiliki budaya, tingkat pemanfaatan teknologi yang berbeda serta gaya hidup yang berbeda. Generasi di Indonesia terutama pada kalangan lingkungan akademisi, seperti dosen, mahasiswa, peneliti maupun para ahli pada bidang tertentu menjadikan teknologi seperti gadget dan internet sebagai sarana yang sangat efektif untuk membantu mereka dalam mengakses kebutuhan informasi ilmiahnya. Informasi ilmiah pada dasarnya adalah jenis informasi yang sulit untuk diperoleh, sebab untuk mendapatkannya diperlukan suatu proses tertentu agar mendapatkan nilai keilmiahan yang dapat dipertangungjawabkan baik secara moral dan intelaktual, selain itu untuk mendapatkan jenis informasi tersebut diperlukan suatu keahlian dan lierasi penelusuran yang baik, serta pengalaman yang cukup. Faktanya perbedaan generasi berakibat pada perilaku akses informasi ilmiah pada masing-masing generasi, setiap generasi memiliki persamaan maupun perbedaan perilaku pencarian informasi, seperti pola pencarian informasi, prosedur pencarian informasi, pemanfaatan media-media

3 akses informasi, baik media online, media elektronik maupun media cetak serta penggunaan sumber informasi seperti sumber formal, sumber informal dan sumber-sumber informasi lainya. Sumber formal adalah sumber yang berasal dari hasil karya ilmiah sedangkan sumber informal adalah sumber yang berasal dari non karya ilmiah. Persamaan dan perbedaan perilaku akses informasi dijumpai peneliti pada saat melakukan Grand Tour Observation di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, peneliti menjumpai perilaku akses informasi ilmiah yang berbeda antar generasi satu dan generasi lainnya, terlihat perilaku akses informasi pada generasi muda yang lebih multitasking daripada generasi tua ketika berinteraksi dengan media akses informasinya, seperti media cetak dan media online. Generasi muda terlihat lebih multitasking dan mempunyai perilaku yang unik yaitu melakukan beberapa aktivitas dalam waktu bersamaan dalam berinteraksi dengan media online. Peneliti juga menjumpai perilaku pada generasi muda yang menggabungkan akses informasinya dengan jeda waktu yang berbeda, mereka terlebih dahulu melakukan aktivitas membaca buku kemudian melanjutkan malakukan browsing sambil melakukan pencatatan secara manual, tetapi tidak sedikit dari pemustaka pada generasi muda di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang mendominasi di ruangan public area, meraka sedang memanfaatkan fasilitas dan sarana yang diberikan oleh Perpustakaan seperti malakukan browsing dengan memanfaatkan konektifitas wifi yang disediakan secara gratis oleh pihak Perpustakaan Pusat UGM, sedangkan

4 sebaliknya di ruangan tesis dan disertasi, hampir sebagian justru didominasi oleh generasi tua, mereka lebih banyak menggunakan dan memanfaatkan sumber informasi formal seperti tesis, disertasi serta jurnal elektronik dibandingkan dengan berinteraksi dengan menggunakan media online, uniknya di ruangan sirkulasi generasi muda justru lebih mendominasi peminjaman buku daripada generasi tua, padahal terdapat persepsi bahwa generasi muda lebih menyukai berinteraksi dengan media online dibandingkan dengan berinteraksi dengan media cetak. Fenomena itu terbukti pada salah satu generasi muda yang dijumpai peneliti ketika melakukan Grand Tour Observation di Perpustakaaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, yaitu pada seorang mahasiswa Strata Tiga jurusan Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) Universitas Gadjah Mada Yogyakartayang bernama Flavius. 1 Flavius mengaku bahwa ia jarang melakukan akses informasi melalui media online, tetapi menggunakan media cetak sebagai sarana mendapatkan bahan referensi untuk membantunya mendapatkan kebutuhan sumber informasi ilmiah. Flavius mengaku bahwa baru berinteraksi dengan media online ketika media cetak (buku) tidak dapat memenuhi kebutuhan informasinya, sehingga Flavius mengembangkan informasinya dengan cara menelusurnya melalui media online, seperti browsing melalui search engine. Hoffman-Goetz et al dalam Decker (2010) menyebutkan bahwa faktor usia pada generasi tua atau yang sering 1 Flavius yaitu seorang pemustaka yang sedang berkunjung ke Perpustakaan Pusat Universitas Gajdah Mada Yogyakarta pada tanggal 14 januari 2013

5 disebut generasi Baby Boomers di Amerika Serikat tidak mempengaruhi motivasi mereka untuk melakukan akses informasi melalui media online, ketika membutuhkan informasi, mereka selalu termotivasi dan terbiasa mencari dan mendapatkan kebutuhan informasinya melalui media online. Perilaku akses tersebut salah satunya disebabkan karena perkembangan teknologi pada Negara maju jauh lebih cepat dibandingkan dengan Negara-negara berkembang lainnya seperti Indonesia, generasi tua di Negara maju akan lebih cepat mengenal teknologi dibandingkan dengan generasi tua di Negara berkembang, sehingga sebagian generasi tua di Negara maju cenderung memiliki persamaan dengan generasi pertengahan atau generasi X yang ada di Negara berkembang. Generasi pertengahan di Indonesia adalah generasi yang lahir ketika perkembangan teknologi baru masuk di Indonesia, sedangkan di Negara maju teknologi sudah marak dan ramai digunakan, sebab itu perbedaan perkembangan teknologi berpengaruh pada penggunaan dan pemanfaatan teknologi bagi generasi di Indonesia dalam mengakses kebutuhan informasi ilmiahnya, sedangkan generasi muda di Indonesia lahir ketika teknologi sudah sangat berkembang di Indonesia, sehingga hampir sebagian generasi muda menganggap teknologi merupakan bagian dari aktivitas dan kehidupan sehari-harinya. Generasi tua di Indonesia adalah generasi yang lahir sebelum teknologi masuk dan berkembang di Indonesia, hal itu merupakan salah satu penyebab sebagian dari generasi tua di Indonesia cenderung tertinggal dalam penggunaan

6 dan pemanfaatan teknologi, terutama dalam mengakses kebutuhan informasi ilmiahnya. Hakekatnya manusia di dunia terbagi atas beberapa kategori generasi, setiap ahli informasi mempunyai kategori yang berbeda dalam mengkategorikan generasi manusia, tetapi pada umumya mereka mengkategorikan generasi manusia berdasarkan awal tahun kelahirannya. Berangkat dari beberapa fenomena tersebut, peneliti tertarik untuk mengkaji secara lebih dalam tentang sejauh mana dinamika akses informasi antar generasi yang berbeda dalam memenuhi kebutuhan informasi ilmiahnya. Peneliti merasa tertarik melakukan kajian pada jenis informasi yang bersifat ilmiah, sebab informasi ilmiah mempunyai nilai intelektual yang tidak sama dengan informasiinformasi lainnya, telah dipaparkan sebalumnya, bahwa informasi ilmiah adalah informasi yang unik, sebab tidak semua orang dapat menggunakan dan memperoleh sumber informasi tersebut, dikarenakan untuk benar-benar mendapatkan sumber informasi ilmiah yang tepat dan relevant, diperlukan keahlian dan pengalaman sehingga dapat mengakses informasi ilmiah tersebut dengan tepat. Peneliti ingin melakukan kajian pada generasi tua, generasi pertengahan dan generasi muda, tiga generasi ini merupakan generasi yang saat ini masih aktif sehingga diasumsikan dapat menjawab kajian yang dilakukan oleh peneliti. Ketiga generasi tersebut kemudian dikategorikan pada generasi Baby Boomer, generasi X, generasi Y dan generasi Z. Generasi tua diwakili oleh generasi Baby Boomers, generasi pertengahan yang diwakili oleh generasi X, generasi muda diwakili oleh generasi Y dan generasi Z. Peneliti ingin melakukan kajian pada 4 generasi

7 tersebut dengan harapan peneliti mendapatkan hasil temuan penelitian yang dapat mewakili masing-masing generasi pada era dan jaman yang berbeda dalam melakukan akses informasi ilmiahnya. 1.2 Rumusan Masalah Peneliti terlebih dahulu membatasi kajiannya, agar tidak melebar dari rumusan masalah dan tujuan penelitian. Peneliti memfokuskan penelitiannya pada proses akses informasi ilmiah yang mencangkup aktivitas Information Seeking Behavior dan aktivitas Information Searching Behavior, dalam bahasa Indonesia kata seeking dan searching mempunyai persamaan arti kata, yaitu sama-sama berarti mencari, tetapi dalam implemtentasinya dua kata tersebut memiliki perbedaan tindakan. Information Seeking Behavior yaitu suatu aktivitas yang dilakukan pencari informasi dalam upaya menemukan sumber informasi tertentu melalui media tertentu untuk memenuhi kebutuhan informasinya, ketika berinteraksi dengan media akses informasi pencari informasi belum secara khusus menggunakan tingkat intelektualnya, aktivitas ini juga disebut dengan menelusur, dimana pencari informasi menggunakan beragam prosedur atau cara yang dianggap dapat membantu dalam memenuhi kebutuhan informasinya. Information Searching Behavior bersifat mikro yaitu suatu pencarian yang merupakan bagian dari aktivitas Information Seeking Behavior, Information Searching Behavior yaitu aktivitas yang dilakukan pencari informasi dalam upaya mencari dan mendapatkan informasi melalui interaksi dengan media akses

8 informasi baik secara elektronik maupun non elektronik, pencari informasi sudah secara sistematis dan terarah menggunakan strategi khusus dalam upaya mendapatkan kebutuhan informasinya, upaya tersebut seperti menggunakan tingkat intelektual atau pengetahuannya dengan tujuan mendapatkan hasil pencarian yang lebih efektif dan efisien, sedangkan generasi yang diteliti hanya pada generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y, dan generasi Z. Berdasarkan fokus penelitian diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Sejauh mana dinamika akses informasi ilmiah yang dilakukan oleh generasi Baby Boomer, generasi X, generasi Y dan generasi Z pada pemustaka di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini mempunyai tujuan penelelitian sebagai berikut: 1. Mengetahui dinamika akses informasi ilmiah yang dilakukan oleh generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z pada pemustaka di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika akses informasi ilmiah pada generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z pada pemustaka di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 3. Mengetahui perbedaan maupun persamaan dinamika akses informasi ilmiah yang terjadi diantara generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z pada pemustaka di Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

9 4. Mengembangkan dan memperbaharui teori tentang Information Seeking Behavior dan Information Searching Behavior pada generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z. 5. Memberikan bahan referensi bagi Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada dan Perpustakaan di Indoensia agar dapat bertindak ke arah yang lebih baik, yaitu dengan berorientasi pada perubahan perilaku pemustakanya. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini mempunyai 3 jenis manfaat penelitian yaitu secara theoretical, secara pracital dan secara organizational, adapun 3 manfaat tersebut adalah sebagai berikut: 1. Theoretical, diharapkan penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan dan pembaharuan teori yang berkaitan dengan teori perilaku informasi terutama pada teori Information Seeking Behavior dan teori Information Searching Behavior pada generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z dalam melakukan proses akses informasi ilmiah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. 2. Practical, diharapkan mampu mengetahui perbedaan maupun persamaan proses akses informasi ilmiah antar Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z beserta perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhinya proses akses tersebut. 3. Organizational, diharapkan penelitian ini memberikan kontribusi bagi Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta maupun seluruh Perpustakaan di Indonesia untuk dapat bertindak yang lebih baik dengan cara

10 berorientasi kepada pemustakanya, karena Perpustakaan yang baik adalah Perpustakaan yang berorientasi pada perilaku pemustakanya, sehingga melalui hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan referensi dan pedoman bagi Perpustakaan untuk lebih memahami kebutuhan informasi pemustaka. 1.5 Alur Pemikiran Penelitian Keberagaman informasi merupakan dampak dari globalisasi informasi, globalisasi menyebabkan perubahan perilaku pencarian informasi pada generasi manusia di seluruh dunia. Globalisasi informasi ditandai dengan perkembangan internet, internet merupakan media online yang sangat efektif dan efisien untuk membantu generasi manusia mendapatkan kebutuhan informasinya, melalui media tersebut kini generasi manusia dapat mengakses kebutuhan informasinya tanpa ada batasan ruang dan waktu, setiap generasi era dan perekembangan tekonologi yang berbeda, setiap generasi memiliki karakteristik yang berbeda, seperti pengetahuannya, pengalamannya serta keahliannya dalam berinteraksi dengan media akses informasinya, seperti media elektronik, media cetak maupun media online. Perbedaan dan persamaan tersebut salah satunya disebabkan karena setiap generasi mempunyai era dan budaya berbeda, sebab itu dalam mencari dan mendapatkan kebutuhan informasinya, mereka mempunyai pola, prosedur dan strategi yang berbeda. Jenis informasi sangat beragam, dalam kajian ini peneliti ingin secara khusus mengkaji tentang jenis atau sifat informasi yang bernilai ilmiah. Peneliti ingin melakukan kajiannya pada generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z dengan tujuan untuk mengetahui dinamika akses

11 informasi ilmiah pada 4 generasi yang berbeda dalam mencari dan mendapatkan kebutuhan sumber informasi ilmiahnya. Kajian ini terdiri dari 3 kegiatan, yang pertama adalah pengumpulan literatur yang dirangkai secara sistematis menjadi tinjauan pustaka, yaitu aktivitas yang dilakukan peneliti dengan mengumpulkan beberapa literatur yang berupa hasil penelitian atau karya ilmiah baik dari jurnal ilmiah, tesis maupun disertasi yang berasal dari dalam maupun luar Negeri, berangkat dari literatur tersebut kemudian peneliti menginterpretasikannya menjadi sebuah proposisi penelitian. Proposisi penelitian berisi data-data yang sudah digenalisir secara sistematis dengan tujuan sebagai pedoman untuk melakukan penelitian di lapangan dan sebagai pedoman dalam menganalis data hasil penelitian. Kedua adalah pengumpulan data dilapangan yaitu peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada informan dan mengamati keadaan lokasi penelitian. Peneliti melakukan studi kasus pada 4 generasi yang berbeda yaitu Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z di lingkungan Perpustakaan Pusat Universitas Gadjah Mada, ketika melakukan pengumpulan data, peneliti tidak membawa teori ke lapangan, sehingga hasil temuan di lapangan, merupakan fakta sebenarnya, yang nantinya akan dilakukan penjodohan pola ketika menganalisis data. Kegiatan yang terakhir adalah menganalisis temuan penelitian, setelah seluruh data terkumpul kemudian data diolah dengan menginterpretasikannya ke dalam tulisan secara deskriptif. Peneliti menganalisi aktivitas Information Seeking Behavior dan aktivitas Information Searching Behavior beserta indikator-

12 indikator yang dilakukan oleh generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z. Peneliti menginterpretasikan temuan datanya secara deduksi, yaitu dari umum menuju ke khusus, peneliti secara umum menginterpretasikan aktivitas-aktivitas Information Seeking Behavior dan Information Searching Behavior yang dilakukan oleh masing-masing kategori generasi Baby Boomers, generasi X, generasi Y dan generasi Z. Peneliti kemudian menginterpretasikan hasil interpretasinya ke dalam data yang lebih spesifik atau khusus dengan mempersempit datanya dengan menggunakan tabel-tabel, dengan tujuan agar dapat secara jelas mengetahui persamaan dan perbedaan aktivitas Information Seeking Behavior dan Information Searching Behavior yang dilakukan oleh masing-masing kategori generasi. Analisis yang terakhir adalah melakukan penjodohan pola dengan membandingan hasil temuan penelitian dengan prediksi penelitian, adapun hasil pola pemikiran dan kegiatan penelitian diilustrasikan melalui gambar flowchart sebagai berikut;

13 Kebutuhan Informasi Ilmiah Tinjauan Pustaka Mengakses Seeking Searching Pengumpulan Data di Lapangan Generasi BB Generasi X Akses Informasi Ilmiah Generasi Y Generasi Z Analisis Hasil Penelitian Hasil dan Analisis Penelitian Aktivitas Inf.Sek.Bev dan Inf.Ser.Bev Generasi BB Aktivitas Inf.Sek.Bev dan Inf.Ser.Bev Generasi Y Aktivitas Inf.Sek.Bev dan Inf.Ser.Bev Generasi X Aktivitas Inf.Sek.Bev dan Inf.Ser.Bev Generasi Z Proses Akses Informasi Ilmiah Temuan Penelitian Penjodohan Pola Gambar 1.1 Alur Pemikiran Peneliti