Standar Minimal Permukiman Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 534/KPTS/M/2001 Standar No 1. Kasiba/ Lisiba - Badan Pengelola Kawasan - Rencana terperinci tata ruang - Jumlah ijin lokasi pembangun an di luar Kasiba dan Lisiba BS 2. Pengembangan dan penataan a) Revitalisasi dan b) Pelestarian tradisional c) Konservasi/ revitalisasi cagar budaya Aktivitas dan kegiatan ekonomi Daftar bangunan yang dilindungi dan tradisional (jati diri) Kondisi - Lahan minimal 3.000 unit rumah (Kasiba/ Lisiba) - Jaringan primer dan sekunder prasarana sebagai arahan perencanaa n - Kapling tanah matang 1.000 unit rumah (Lisiba BS) - Jaringan primer dan sekunder prasarana minimal 25% dari Kasiba - Desa/ kelurahan - Kawasan - Kemudahan perijinan - Sosialisasi peraturan - Tersedianya jaringan primer, sekunder, dan sertifikasi terjamin - Harga terkendali - Koordinasi - Pengawasan dan evaluasi - adminstrasi pertanahan - Pemasaran - Transaksi (jual beli) - Rencana dan program sosial, ekonomi, budaya - Prosedur revitalisasi - Prosedur pelestarian bangunan - Sosialisasi rencana dan program - Pedoman dan prosedur pengembangan dan penataan - Transparan - Cepat - Tersedia rumah dalam satu bagi seluruh lapisan - Sederhana - Adil - Kompetisi - Fungsional - Aman/ selamat - Sehat - Serasi Dalam PP 80 tahun 1999 tentang Kasiba dan Lisiba BS disebutkan pola hunian berimbang 1 : 3 : 6. Dasar hukumnya adalah SKB Mendagri, Men.PU, Menpera No. 648.384 tahun 1992, No. 739/KPTS/1992, No. 09/KPTS/1992 tentang Pedoman Pengembangan Perumahan dan Permukiman Lingkungan Hunian yang Berimbang ketentuan lebih lanjut dari Kepmenpera BKP4N No. 04/KPTS/BKP4N/ 1995.
3. Prasarana a) Jaringan jalan 1) Jalan 2) Jalan setapak b) Air limbah 1) Air limbah setempat c) Drainase/ pengendalian banjir - Kondisi jalan - Biaya perawatan Persentase - Persentase - Lama - Tinggi d) Persampahan Persentase produksi sampah Standar - Panjang 40-60 meter/ha lebar 2-5 m - Panjang 50-110 m/ha lebar 0,8-2 meter - 50-70% - 80-90% kepadatan > 300 /ha 50-80% tertangani 60-80% produksi sampah (80-90% komersial dan 50-80%, 100% kepadatan 100/ha) asumsi timbulan - Kecepatan rata-rata 5-10 km/jam - Tangki septik dan MCK disesuaikan oleh - Mobil tinja 4 m3 digunakan maks. 120.000 - IPLT sistem kolam debit 50 m3/hari - Pengosongan lumpur tinja 5 tahun sekali - Mobil tinja melayani 2 tangki septik setiap hari - Pemeliharaan saluran drainase - Penataan prasarana dan sarana - Pewadahan : Kantong plastik bekas setiap sumber sampah - Pengumpulan: Gerobak sampah 1m3 per 1.000, dump truck 6 m3 per 10.000 - Pemindahan : Transfer depo - Akses kesemua permukimn - Dapat diakses mobil pemadam - BOD < 30 mg/liter - SS < 30 mg/liter - Tinggi < 30 cm - Lama < 2 jam maks. 2 kali setahun Pedoman Teknis Prasarana Jalan Perumahan 1998 - SK SNI T-07-1989-F - Kep. Dirjen CK No. 07/KPTS/ 1999 asumsi : Produksi lumpur tinja 40 m3/hari Produksi air limbah 85-175 liter/orang/ hari SK SNI T-07-1990-F
e) Penerangan jalan umum Lingkungan 4. Sarana a) Sarana niaga Kelengkapan sarana niaga b) Sarana c) Sarana kesehatan - Jumlah anak usia sekolah yang tertampung - Sebaran fasilitas - Kelengkapan sarana - Sebaran fasilitas kesehatan/ jangkauan kesehatan Standar sampah 2,5-100-150 m2 3,5 liter/ per 30.000 orang/hari, 75% sampah domestik, radius 25% sampah 400-600 meter non domestik - Pengangkutan: Dump truck 6 m3 per 10.000 - Tempat pembuangan akhir (TPA) : Menggunakan sistem controlled landfill pada lokasi yang tidak produktif bagi pertanian, muka air tanah cukup dalam, dan jenis tanah kedap air < < < < Minimal tersedia 1 pasar setiap 30.000-1 unit TK setiap 1.000-9 SD, 3 SLTP, 1 SMU - 1 unit Balai Pengobatan/ 3.000-1 unit BKIS/RS Bersalin/ 10.000-30.000 - Kuat penyinaran - Kuat penerangan < 500 lux tinggi > 5 meter dari muka tanah Mudah diakses Bersih, mudah dicapai, tidak bising, jauh dari sumber penyakit, sumber bau/ sampah dan pencemaran lainnya Lokasi di pusat / kecamatan, bersih, tenang, jauh dari sumber Neufert Architect Data - Kepmen PU No. 20/KPTS/1986 - SNI 03-1733- 1989 tentang Tata Cara Perencanaan Kawasan Perumahan Kota
d) Sarana umum e) Sarana Ruang Terbuka (taman, pemakaman umum dan parkir) f) Sarana sosial/ budaya - harapan hidup - Jangkauan dan tingkat - Penduduk - % ruang hijau dalam suatu - % ruang hijau yang fungsional - Penyebaran ruang hijau Jangkauan 5. Utilitas umum a) Air bersih - Penduduk - debit / orang - kualitas air minum Standar - 1 unit Puskesmas/ < < < 55-75% - 1 unit Pos Pemadam Kebakaran Polisi/ 30.000 Pos Pembantu Bank Cabang Pembantu Tersedianya : - Taman setiap 250-0,3 m2/ dari luas (taman, olah raga, bermain) - 0,2 m2/ dari luas (pemakaman umum) - Parkir 3% dari luas 2.500 orang - 1 unit tempat ibadah (1,2 m2/ jama ah) - 1 unit perpustakaan - 60-220 liter/ orang/hari di perkotaan - 30-50 liter/ orang/hari - Memenuhi standar air bersih penyakit, sumber bau/ sampah dan pencemaran lainnya Bersih, mudah dicapai, terawat, indah dan nyaman Warna, bau, dan rasa - Sesuai SK Men Kes No. 416/ Men/Kes/Per/ IX/1990 - Standar WHO
b) Pemadam 6. Penanggulangan bencana - Waktu tanggap - kepedulian terhadap bahaya - Jumlah pengungsi - Jumlah konflik sosial - Kinerja Satkorlak dan Satlak PBP - Peranserta - Pendapatan Standar < - Kerusuhan massal - Bencana alam - Kebakaran - Kecelakaan - 1 hidran pada setiap jarak 200 m di tepi jalan atau berupa tandon air (kolam, air mancur, sungai, danau, reservoir, dsb) - Akses bagi pemadam - 2 mobil pompa kapasitas 4.000 liter/ pos jaga - 1 orang satlakar/ 1.000-1 pos minimal luas lahan 200 m2 melayani 3 kelurahan - Tanggap darurat - Rekonsiliasi non fisik fisik usaha ekonomi - Selalu tersedia air pemadaman api - Melayani tempat < 15 menit - Cepat - Tanggap - Adil - Manusiawi Kep. Meneg PU No. 11/KPTS/ 2000 tentang Manajemen Penanggulangan Kebakaran di Perkotaan