PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA)

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum. Universitas Kristen Satya Wacana

MODEL PENGATURAN INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

BAB I PENDAHULUAN. 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 amandemen ke-iii. Dalam Negara

BAB I PENDAHULUAN. melalui kebijakan hukum pidana tidak merupakan satu-satunya cara yang. sebagai salah satu dari sarana kontrol masyarakat (sosial).

KENDALA DALAM PENANGGULANGAN CYBERCRIME SEBAGAI SUATU TINDAK PIDANA KHUSUS

TINJAUAN YURIDIS PERBANDINGAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN DAN PELAKU KEJAHATAN DIDASARKAN ATAS ASAS EQUALITY BEFORE THE LAW SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh :

PELACURAN ANAK DI BAWAH UMUR DALAM PENEGAKAN HUKUM OLEH KEPOLISIAN REPUBLIK INDONESIA (STUDI KASUS DI POLSEK MEDAN BARU)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan teknologi dari tahun ke tahun semakin cepat. Hal yang paling

PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA DAN PSIKOTROPIKA MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 35 TAHUN 2009 DARI PERSPEKTIF VICTIMOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. moderen demi menunjang dan mempermudah kehidupannya.

BAB I PENDAHULUAN. maraknya penggunaan media elektronik mulai dari penggunaan handphone

PIDANA BERSYARAT PADA PELAKU KECELAKAAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN OLEH ANAK DALAM PRAKTIK (Studi Putusan Nomor: 217/Pid.Sus/2014/PT.

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang penting bagi sebuah kemajuan bangsa.seiring dengan

BAB III PENUTUP. disimpulkan beberapa hal dalam penulisan ini, yaitu:

PERANAN LEMBAGA BANTUAN HUKUM (LBH) DALAM PROSES PERADILAN PIDANA (Studi Di Lembaga Bantuan Hukum Medan) SKRIPSI

SILABUS PROGRAM MAGISTER PROGRAM STUDI ILMU HUKUM UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. melakukan hubungan melalui jaringan internet 1. dampak perkembangan internet adalah cybercrime; bahkan pembajakan

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum penulis menguraikan hasil penelitian dan pembahasan, dan untuk menjawab

SKRIPSI. Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

ADE FD SINAGA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA

BAB I PENDAHULUAN. tidak mengherankan apabila di kota maupun desa banyak ditemukan warungwarung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia di kenal sebagai salah satu negara yang padat penduduknya.

UNSUR KESALAHAN DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

BAB III PENUTUP. Berdasarkan pembahasan diatas Pembuktian Cyber Crime Dalam. di dunia maya adalah : oleh terdakwa.

BAB I PENDAHULUAN. ayat 3 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia (UUD RI) tahun 1945

BAB I PENDAHULUAN. macam informasi melalui dunia cyber sehingga terjadinya fenomena kejahatan di

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL.i. HALAMAN PERSETUJUAN...ii. HALAMAN PENGESAHAN...iii. HALAMAN PERNYATAAN...iv. HALAMAN MOTTO.. v. HALAMAN PERSEMBAHAN...

BAB III PENUTUP. 1. Kendala Polda DIY dalam penanganan tindak pidana penipuan : pidana penipuan melalui internet dan minimnya perangkat hukum.

BAB I PENDAHULUAN. tinggi tingkat budaya dan semakin modern suatu bangsa, maka semakin

Kajian yuridis terhadap tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak geng nero (studi kasus di Pengadilan Negeri Pati)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Dan Memenuhi Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Hukum. Oleh : Nama : Leo Bastanta Barus Nim :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Berkenaan dengan pembangunan teknologi,dewasa ini seperti

I. PENDAHULUAN. dari masyarakat yang masih berbudaya primitif sampai dengan masyarakat yang

RINGKASAN PERMOHONAN PERKARA Nomor 74/PUU-XIV/2016 Frasa mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya dalam UU ITE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling mulia memiliki

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERANAN LEMBAGA PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (LPSK) DALAM MELINDUNGI SAKSI DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP KEJAHATAN PEMALSUAN UANG KERTAS RUPIAH DAN PENGEDARANNYA DI KOTAMADYA MEDAN. (Studi Kasus Pengadilan Negeri Medan) SKRIPSI

PENERAPAN UU NO. 44 TAHUN 2008 TENTANG PORNOGRAFI TERHADAP PENJUAL VCD/DVD PORNO (STUDI PUTUSAN No. 1069/Pid.B/2010/PN.bdg)

PEMBERLAKUAN ASAS RETROAKTIF DAN ASAS LEGALITAS DALAM HUKUM PIDANA DI INDONESIA

SKRIPSI KEBIJAKAN HUKUM PIDANA DALAM PENANGGULANGAN KEJAHATAN CARDING. (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta)

ANALISIS HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH KEPALA DESA PAYA ITIK DALAM PERSPEKTIF KRIMINOLOGIS.

ANALISIS HUKUM PIDANA HAK IMUNITAS ADVOKAT DALAM MELAKSANAKAN PROFESINYA SEBAGAI PENEGAK HUKUM DI INDONESIA SKRIPSI. Oleh :

JURNAL ILMIAH. Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna menempuh Sidang Ujian Sarjana dan meraih gelar Sarjana Hukum

BAB III PENUTUP. Setelah melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh. guna menjawab permasalahan yang diteliti, maka pada bab ini

PERANAN PENYIDIK DALAM PENANGANAN PERKARA TINDAK PIDANA FIDUSIA SESUAI DENGAN UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 1999 TENTANG JAMINAN FIDUSIA SKRIPSI

PENDAHULUAN. teknologi. Pengaruh arus globalisasi dan perdagangan bebas yang didukung oleh. kemajuan teknologi telekomunikasi dan informatika

BAB I PENDAHULAN. Pesatnya perkembangan teknologi informasi pada akhir-akhir ini. akibatnya banyak pihak-pihak yang merasa dirugikan.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai langkah

EFEKTIVITAS POLRI DALAM MENANGGULANGI TINDAK PIDANA PENCURIAN KENDARAAN BERMOTOR DI KABUPATEN LABUHANBATU (Studi Kasus Polres Labuhanbatu) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sadar bahwa mereka selalu mengandalkan komputer disetiap pekerjaan serta tugastugas

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2017

LAPORAN PENELITIAN INDIVIDU PEMBAHARUAN HUKUM PIDANA: PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI SEBAGAI SUBJEK TINDAK PIDANA DALAM RUU KUHP

PERANAN INTEROGASI OLEH PENYIDIK TERHADAP TERSANGKA DALAM KASUS TINDAK PIDANA PENCURIAN. (Studi pada Polsekta Medan Baru) SKRIPSI

TINDAK PIDANA DI BIDANG MEDIA SOSIAL Oleh : Prof. Dr. H. Didik Endro Purwoleksono, S.H., M.H.

KAJIAN YURIDIS TERHADAP PRAKTEK PENCUCIAN UANG MELALUI PENYERTAAN MODAL DI KOPERASI SKRIPSI. Disusun Dan Diajukan Untuk Melengkapi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN PEMERINTAH MENGENAI JARINGAN INTERNET MELALUI UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG ITE

PENEGAKAN HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA PERJUDIAN DI. WILAYAH KOTA SIBOLGA (Studi Pada Polres Sibolga) SKRIPSI

JURNAL ILMIAH TINJAUAN TENTANG CYBER CRIME YANG DIATUR DALAM UNDANG- UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (ITE)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan usaha, bekerja, sekolah, bahkan menjadi gaya hidup bagi sebagian elemen

I. PENDAHULUAN. Fenomena penyalahgunaan dan peredaran narkotika merupakan persoalan

TINJAUAN YURIDIS PERANAN BUKTI FORENSIK DAN LAPORAN INTELEJEN PADA TAHAP PENYIDIKAN TINDAK PIDANA TERORISME DI KOTA MEDAN (STUDI DI POLRESTA MEDAN)

PERANAN POLISI SEBAGAI PENYIDIK DALAM MENCARI BUKTI PADA PROSES PENANGANAN TEMPAT KEJADIAN PERKARA

PERAN INTERPOL DALAM PEMBERANTASAN JARINGAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA INTERNASIONAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi saat ini semakin berkembang dan berdampak

ANALISIS NORMATIF TERHADAP TINDAK PIDANA PENCURIAN ARCA DI MUSEUM SKRIPSI

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komuniksai telah menyebabkan

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN. Untuk menjawab rumusan masalah yang dikemukakan penulis, berdasarkan

BAB 1 PENDAHULUAN. itu setiap kebijakan yang diambil harus didasarkan pada hukum. Hukum

BAB I PENDAHULUAN. informasi baik dalam bentuk hardware dan software. Dengan adanya sarana

teknologi informasi adalah munculnya tindak pidana mayantara (cyber crime). Cyber

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya setiap undang-undang yang dibuat oleh pembuat undangundang

BAB I PENDAHULUAN. memperkecil kemungkinan membuat kesalahan, sehingga menjadikan

PENANGANAN CYBER CRIME DI SEKTOR PERBANKAN DI INDONESIA S K R I P S I PRIMA AGUSDANI PUTRA NIM:

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus termasuk derajat kesehatannya. dengan mengusahakan ketersediaan narkotika dan obat-obatan jenis tertentu

Formulasi Perundang-Undangan Pidana Mengenai Cybersex Dalam Rangka Penanggulangan Kejahatan Kesusilaan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi dan Melengkapi Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum OLEH : INDRA SAKTI BATUBARA NIM :

KAJIAN TERHADAP TINDAK PIDANA PENIPUAN MELALUI JUAL-BELI ONLINE

PENERAPAN SANKSI PIDANA TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA PEMALSUAN DAN PENGEDARAN UANG PALSU. (STUDY PUTUSAN NOMOR 1515/Pid.B/2013/PN/MDN SKRIPSI

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KORBAN DAN PELAKU TINDAK PIDANA KEKERASAN DOMESTIK

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi (IPTEK) saat ini, berpengaruh besar dalam perubahan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum. Oleh : PUTRI A. NADAPDAP

UPAYA PEMBUKTIAN OLEH APARAT PENEGAK HUKUM DALAM RANGKA MENCARI KEBENARAN MATERIIL DALAM PERKARA PIDANA CYBERCRIME

BAB I PENDAHULUAN. Teknologi informasi dari hari ke hari berkembang sangat pesat. Hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat banyak yang memperbincangkan tentang pornografi yang

BAB I PENDAHULUAN. telah mengakibatkan beragamnya pula aneka jasa-jasa (features) sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pidana yang diancamkan terhadap pelanggaran larangan 1. Masalah pertama

KRIMINALISASI TERHADAP PERBUATAN SPAMMING MELALUI MEDIA SOSIAL DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 11 TAHUN 2008 TETANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara OLEH TRI JUWITA NASUTION NIM :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum, tidak

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang ditandai dengan munculnya internet yang dapat

PENGATURAN TINDAK PIDANA CYBER PROSTITUTION DALAM UU NO. 11 TAHUN 2008 TENTANG INFORMASI DAN TRANSAKSI ELEKTRONIK (UU ITE)

I. PENDAHULUAN. dan media elektronik yang berfungsi merancang, memproses, menganalisis,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Perubahan merupakan sebuah hal yang tidak dapat dihindari, sebagai

Transkripsi:

PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA) Diajukan Oleh : Nama : Gabe Ferdinal Hutagalung Nim : 070200073 Jurusan/Dept : Hukum Pidana Dosen Pembimbing I : EDI YUNARA, SH. M.Hum Dosen Pembimbing II : ALWAN, SH. M.Hum Disetujui Oleh: KETUA DEPARTEMEN HUKUM PIDANA (Dr. M. HAMDAN, SH. M.Hum) NIP: 195703261986011001

PANANGGULANGAN KEJAHATAN MAYANTARA (CYBER CRIME) DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA (STUDI DI DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KEPOLISIAN DAERAH SUMATERA UTARA) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat- Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Hukum Pada Fakultas Hukum Oleh Gabe Ferdinal Hutagalung Nim: 070200073 Departemen : Hukum Pidana Disetujui Oleh : Ketua Departemen Hukum Pidana (Dr. M. Hamdan, SH.,M.Hum.) NIP: 195703261986011001 Dosen Pembimbing I DosenPembimbing II (Edi Yunara, SH., M.Hum) (Alwan, SH., M.Hum) NIP : 19601222198603100 NIP:196005201998021001 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011

DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii Abstraks... v Bab I Pendahuluan... A. Latar Belakang B. Perumusan Masalah... 6 C. Tujuan Dan Manfaat Penulisan... 6 D. Keaslian Penulisan... 7 E. Tinjauan Kepustakaan... 8 1. Pengertian Kejahatan... 9 2. Pengertian Penanggulangan 2 3. Pengertian Hukum Pidana 2 4. Pengertian Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 8 F. Metode Penelitian 20 G. Sistematika Penulisan 23 Bab II Ruang Lingkup Dan Eksistensi Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 25 A. Perkembangan Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 25 B. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Sebagai

Kejahatan Transnasional 34 C. Jenis Jenis Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 37 Bab III Kejahatan Dunia Maya Menurut Perspektif Hukum Pidana Dalam Perundang Undangan Di Indonesia 51 A. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana. 51 B. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Diluar Kitab Undang Undang Hukum Pidana. 54 1. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Undang Undang No No 36 tahun 1999 Tentang Telekomunikasi... 5 4 2. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Undang Undang No 19 Tahun 2002 Tentang Hak Cipta 58 3. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Undang Undang No 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi 60 4. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Undang- Undang No 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronika 64 C. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Rancangan Undang Undang Di Indonesia. 73 1. Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Rancangan Kitab

Undang Undang Hukum Pidana Konsep 2008... 7 3 Bab IV Penanggulangan Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) Dalam Perspektif Hukum Pidana. 79 A. Kebijakan Kriminalisasi Kejahatan Mayantara (Cyber Crime).... 79 1. Harmonisasi/Materi Subtansi Tindak Pidana Eksternal... 8 8 2. Harmonisasi/Materi Subtansi Tindak Pidana Internal... 9 4 3. Subjek Hukum Kejahatan Mayantara 99 4. Kualifikasi Tindak Pidana 01 5. Perumusan Sanksi Pidana 02 6. Aturan Pemidanaan 04 B. Kebijakan Penegakan Hukum Oleh Aparat Penegak Hukum (Kepolisian Daerah Sumatera Utara) Dalam Penanggulangan Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 107 1. Aspek Aparatur Penegak Hukum 10

2. Sarana Dan Fasilitas Penenggulangan Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 122 C. Pembuktian Dalam Penegakan Hukum Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 129 D. Yurisdiksi Hukum Pidana Dalam Penanggulangan Kejahatan Mayantara (Cyber Crime) 143 Bab V Penutup 156 A. Kesimpulan 156 B. Saran 160 Daftar Pustaka Lampiran Lampiran

ABSTRAKSI EDI YUNARA* ALWAN** GABE FERDINAL HUTAGALUNG*** Globalisasi teknologi informasi yang telah mengubah dunia ke era cyber dengan sarana internet yang menghadirkan cyberspace dengan realitas virtualnya menawarkan kepada manusia berbagai harapan dan kemudahan. Akan tetapi di balik itu, timbul persoalan berupa kejahatan yang dinamakan cyber crime, kejahatan ini tidak mengenal batas wilayah (borderless) serta waktu kejadian karena korban dan pelaku sering berada di negara yang berbeda. Cyber crime dapat dilakukan melalui sistem jaringan komputernya itu sendiri yang menjadi sasaran dan komputer itu sendiri yang menjadi sarana untuk melakukan kejahatan. Perkembangan teknologi informasi yang demikian pesatnya haruslah diantisipasi dengan hukum yang mengaturnya. Dampak negatif tersebut harus diantisipasi dan ditanggulangi dengan hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Produk hukum yang berkaitan dengan ruang siber (cyber space) atau mayantara ini dibutuhkan untuk memberikan keamanan dan kepastian hukum dalam pemanfaatan teknologi informasi, media, dan komunikasi agar dapat berkembang secara optimal. Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut untuk melakukan penelitian terhadap Kebijakan Penanggulangan Kejahatan Mayantara

Dalam Perspektif Hukum Pidana maka dalam skripsi ini dibatasi dalam 3 (tiga) permasalahan yaitu: Bagaimanakah ruang lingkup dan eksistensi kejahatan dunia maya (cyber crime)? Bagaimanakah kejahatan dunia maya (cyber crime) menurut perspektif hukum pidana dalam perundang undangan di Indonesia? Bagaimana penanggulangan kejahatan dunia maya (cyber crime) dalam perspektif hukum pidana? Permasalahan-permasalahan tersebut bertujuan untuk mengetahui dan memahami kebijakan formulasi atau kriminalisasi hukum pidana terhadap kejahatan mayantara. Mengetahui kebijakan aplikatif yang dilakukan oleh aparat penegak hukum dalam upaya penanggulangan kejahatan mayantara, serta menggambarkan dan menganalisa kebijakan formulasi dan kebijakan aplikatif hukum pidana dalam menanggulangi tindak pidana mayantara. Kajian penelitian ini bersifat yuridis normatif sebagai pendekatan utama, mengingat pembahasan didasarkan pada peraturan perundangundangan dan prinsip hukum yang berlaku dalam masalah kejahatan mayantara. Pendekatan yuridis dimasudkan untuk melakukan pengkajian terhadap bidang hukum, khususnya hukum pidana. Pendekatan yuridis komparatif juga dilakukan untuk melakukan perbandingan dengan negaranegara yang sudah mempunyai peraturan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konsepsi (conceptual approach) tentang tindak pidana teknologi informasi. Sifat dari penelitian ini adalah deskriptif analitis

yang menggunakan data sekunder sebagai data utama dengan menggunakan teknik penelitian kualitatif. Hasil analisa yang dapat dijadikan sebagai kesimpulan dalam tulisan ini terhadap kebijakan formulasi hukum pidana terhadap kejahatan mayantara saat ini adalah, sebelum disahkannya UU ITE terdapat beberapa ketentuan perundang-undangan yang berhubungan dengan penanggulangan kejahatan mayantara, tetapi kebijakan formulasinya berbeda-beda terutama dalam hal kebijakan kriminalisasi-nya belum mengatur secara tegas dan jelas terhadap tindak pidana teknologi informasi, kebijakan formulasi dalam UU ITE masih membutuhkan harmonisasi/sinkronisasi baik secara internal maupun secara eksternal terutama dengan instrumen hukum internasional terkait dengan teknologi informasi. Upaya penegakan hukum tidak hanya terbatas terhadap peningkatan kemampuan, sarana dan prasarana aparat penegak hukum tetapi juga diiringi kesadaran hukum masyarakat yang didukung dengan kerjasama dengan penyedia layanan internet. Dalam hal kebijakan formulasi tindak pidana teknologi informasi pada masa yang akan datang hendaknya berada dalam sistem hukum pidana yang berlaku saat ini, hal ini juga harus didukung dengan meningkatkan komitmen strategi/prioritas nasional terutama aparat penegak hukum dalam penanggulangan kejahatan mayantara (cyber crime).

* Dosen Pembimbing Satu Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. ** Dosen Pembimbing Dua Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. *** Mahasiwa Fakultas Hukum.