PEMBENTUKAN JABATAN FUNGISONAL TERTENTU DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN SESUAI ARAH KEBIJAKAN JABATAN FUNGSIONAL DALAM PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG ASN DAN RPP MANAJEMEN PNS KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI 2016
JABATAN ASN JABATAN PIMPINAN TINGGI UTAMA MADYA PRATAMA ADMINISTRATOR KEAHLIAN JABATAN ADMINISTRASI PENGAWAS KETRAMPILAN JABATAN FUNGSIONAL PELAKSANA
JABATAN FUNGSIONAL JABATAN FUNGSIONAL: SEKELOMPOK JABATAN YANG BERISI FUNGSI DAN TUGAS YG BERKAITAN DGN PELAYANAN FUNGSIONAL YG BERDASARKAN PADA KEAHLIAN DAN KETERAMPILAN TERTENTU. PEJABAT FUNGSIONAL: PEGAWAI ASN YANG MENDUDUKI JABATAN FUNGSIONAL PADA INSTANSI PEMERINTAH UU No. 5 Tahun 2014 Pasal 1 angka 11 dan 12, Pasal 13, Pasal 18.
JABATAN FUNGSIONAL 1. Sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan keahlian dan keterampilan 2. Jabatan fungsional terdiri dari jabatan fungsional keahlian dan jabatan fungsional keterampilan Jabatan fungsional keterampilan: a. penyelia; b. mahir; c. terampil; dan d. pemula. Jabatan fungsional keahlian : a. ahli utama; b. ahli madya; c. ahli muda; dan d. ahli pertama Jabatan fungsional yang telah di tetapkan 142 Jabatan fungsional
KEDUDUKAN JABATAN FUNGSIONAL PEJABAT FUNGSIONAL berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab secara langsung kepada: 1. pejabat pimpinan tinggi pratama, 2. pejabat administrator, 3. pejabat pengawas yang memiliki keterkaitan dengan pelaksanaan tugas Jabatan Fungsional
JABATAN FUNGSIONAL JF KEAHLIAN KETERAMPILAN PNS NON PNS (PPPK)
POKOK-POKOK SUBSTANSI JABATAN FUNGSIONAL ASN PROFESIONAL PELAYANAN PRIMA, INOVATIF, KERJASAMA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. NOMENKLATUR JABATAN TUGAS POKOK HASIL KERJA/OUTPUT KEGIATAN URAIAN KEGIATAN/TUGAS KOMPETENSI JENJANG JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN PENGANGKATAN DALAM JABATAN PENILAIAN PRESTASI KERJA DIKLAT UJI KOMPETENSI DAN SERTIFIKASI FORMASI JABATAN
KOMPETENSI JABATAN ASN JPT JA JF TEKNIS SOSIAL KULTURAL MANAJERIAL HARD COMPETENCY SOFT COMPETENCY
UNSUR TUGAS DAN KINERJA JABATAN ASN TUGAS JABATAN UTAMA UTAMA PENUNJANG ANGKA KREDIT NON JABATAN TAMBAHAN TAMBAHAN NON ANGKA KREDIT KINERJA JPT, JA KINERJA JAFUNG
PERENCANAAN KINERJA KINERJA JABATAN FUNGSIONAL TARGET YG HARUS DICAPAI HASIL KERJA/OUTPUT JABATAN FUNGSIONAL MANFAAT YG DIHASILKAN APABILA TIDAK TERCAPAI SANKSI SESUAI PERATURAN PUU
KOMPETENSI & PERSYARATAN JABATAN FUNGSIONAL KOMPETENSI PERSYARATAN Jabatan Fungsional Keahlian Jabatan Fungsional Keterampilan 1. memiliki kemampuan pengetahuan di bidang tertentu 2. memiliki kemampuan menggunakan metodologi 3. memiliki kemampuan berfikir analitis dan konseptual 4. Memiliki kemampuan untuk mengembangkan teknik dan metoda dalam bidang tugas didasarkan pada keilmuan tertentu 1. memiliki pengetahuan vokasional/kejuruan 2. mampu melaksanakan kegiatan teknis vokasional/ kejuruan 3. mampu menerapkan prosedur dan teknik vokasional/ kejuruan tertentu 1. Profesional dengan pendidikan minimal Sarjana (strata 1) atau D.IV; 2. Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, pengkajian dan pengembangan, peningkatan dan penerapan konsep dan teori serta metoda operasional dan penerapan disiplin ilmu pengetahuan yang mendasari pelaksanaan tugas dan fungsi jabatan fungsional yang bersangkutan; 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan peraturan perundangan. 1. Teknisi profesional dan/atau penunjang profesional dengan pendidikan minimal SLTA dan setinggi-tingginya Diploma III (D-3); 2. Memiliki kemampuan untuk melakukan kegiatan teknis operasional; 3. Syarat-syarat lainnya sesuai dengan peraturan perundangan.
PEMBERHENTIAN DARI JABATAN FUNGSIONAL PNS diberhentikan dari JF apabila: 1. mengundurkan diri dari Jabatan; 2. diberhentikan sementara sebagai PNS; 3. menjalani cuti di luar tanggungan negara; 4. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; 5. ditugaskan secara penuh di luar JF; atau 6. tidak memenuhi persyaratan Jabatan. Pengaktifan Kembali: PNS yang diberhentikan dari JF karena alasan di atas dapat diangkat kembali sesuai dengan jenjang JF terakhir apabila tersedia lowongan Jabatan
PENGEMBANGAN KARIER PEJABAT FUNGSIONAL DALAM ASN BERDASARKAN 1. Kualifikasi 2. Kompetensi 3. Penilaian kinerja, dan; 4. Kebutuhan Instansi Pemerintah MEMPERTIMBANGKAN 1. Integritas dan; 2. Moralitas
BATAS USIA PENSIUN 58 (lima puluh delapan) tahun bagi JF Ketermapilan, Ahli Pertama, dan JF Ahli Muda; 60 (enam puluh) tahun bagi JF Ahli Madya; 65 (enam puluh lima) tahun bagi JF Ahli Utama;
POLA KARIR JABATAN ASN JABATAN PIMPINAN TINGGI UTAMA MADYA POSISI PPPK PRATAMA PNS KARIER JABATAN ADMINISTRASI ADMINISTRATOR PENGAWAS JABATAN FUNGSIONAL KEAHLIAN PPPK PELAKSANA KETRAMPILAN
PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL INPASSING (PENYESUAIAN) PENGANGKATAN PERTAMA PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN PROMOSI
PENGANGKATAN PERTAMA berstatus PNS; memiliki integritas dan moralitas yang baik; sehat jasmani dan rohani; berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV untuk keahlian, SLTA untuk keterampilan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan; mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan instansi pembina; nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir; dan syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri pengangkatan untuk mengisi lowongan kebutuhan JF yang telah ditetapkan melalui pengadaan PNS
PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN berstatus PNS; memiliki integritas dan moralitas yang baik; sehat jasmani dan rohani; berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV untuk Keahlian dan SLTA untuk Keterampilan sesuai dengan kualifikasi pendidikan yang dibutuhkan; mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan instansi pembina; memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun; nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; berusia paling tinggi: * 53 (lima puluh tiga) tahun untuk JF Keterampilan, JF ahli pertama dan JF ahli muda; * 55 (lima puluh lima) tahun untuk JF ahli madya; dan * 60 (enam puluh) tahun untuk JF ahli utama bagi PNS yang telah menduduki JPT; dan syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri. Harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan untuk JF yang akan diduduki
PROMOSI mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan instansi pembina; nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri Harus mempertimbangkan ketersediaan lowongan kebutuhan untuk JF yang akan diduduki
PENYESUAIAN (INPASSING) berstatus PNS; memiliki integritas dan moralitas yang baik; sehat jasmani dan rohani; berijazah paling rendah sarjana atau diploma IV untuk keahlian, SLTA untuk keterampilan; memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang JF yang akan diduduki paling kurang 2 (dua) tahun; nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan syarat lainnya yang ditetapkan oleh Menteri. dapat dilakukan apabila PNS yang bersangkutan pada saat penetapan JF oleh Menteri memiliki pengalaman dan masih menjalankan tugas di bidang JF yang akan diduduki berdasarkan keputusan PyB Penyesuaian dilaksanakan 1 (satu) kali untuk paling lama 2 (dua) tahun sejak penetapan JF dengan mempertimbangkan kebutuhan Jabatan
JPT JPT JPT JPT JPT JPT JABATAN PIMPINAN TINGGI (JPT) I II III IV V VI JABATAN ADMINISTRASI (JA), JABATAN FUNGSIONAL (JF) Kelas JA, JF 15 JA, JF 14 JA, JF 13 JA, JF 12 JA, JF 11 JA, JF 10 JA, JF 9 JA, JF 8 JA, JF 7 JA, JF 6 JA, JF 5 JA, JF 4 JA, JF 3 JA, JF 2 JA, JF 1 PENGANGKATAN DALAM JABATAN FUNGSIONAL PENGANGKATAN PERTAMA) PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN INPASSING (PENYESUAIAN PROMOSI
KONSEP INPASSING NASIONAL Pengertian: Inpassing nasional adalah pengangkatan Pejabat Administrasi (PA) dan Pejabat Pimpinan Tinggi (PPT) yang telah melaksanakan tugas-tugas Jabatan Fungsional (JF) menjadi Pejabat Fungsional (PF) melalui penyesuaian (inpassing) yang dilaksanakan secara nasional dalam jangka waktu tertentu. Ketentuan:Mempertimbangkan kebutuhan instansi, kualifikasi, dan kompetensi serta dilaksanakan sesuai pedoman yang ditetapkan oleh Menteri PAN dan RB. Pelaksanaan: 1 (satu) kali secara nasional Dengan: 2 (dua) tahun untuk masa persiapan; dan 2 (dua) tahun untuk masa pelaksanaan.
PELAKSANAAN INPASSING NASIONAL PERSIAPAN PELAKSANAAN INSTANSI MENGUSULKAN INPASSING PA DAN PPT MENJADI PF KEPADA INSTANSI PEMBINA JF PENYUSUNAN PETA JABATAN SETIAP UNIT ORGANISASI PENYUSUNAN DAFTAR KEBUTUHAN JF PADA SETIAP UNIT ORGANISASI PENYUSUNAN DAFTAR PA DAN PPT YANG MEMUNGKINKAN UNTUK DIINPASSING PELAKSANAAN ABK UNTUK MENENTUKAN KEBUTUHAN JUMLAH DAN JENJANG JF PEMBENTUKAN TIM PELAKSANA INPASSING INSTANSI PENYUSUNAN RENCANA AKSI BERDASARKAN RENCANA INPASSING INSTANSI PELAKSANAAN INPASSING SESUAI RENCANA AKSI OLEH INSTANSI DAN INSTANSI PEMBINA PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN INPASSING INSTANSI PEMBINA JF MELAKUKAN PEMBAHASAN USULAN INPASSING INST.PEMB. JF, KEMENPANRB, BKN MENILAI KELAYA- KAN USULAN KEMENPANRB MENETAPKAN USULAN INPASSING DARI INSTANSI PENYUSUNAN RENCANA IMPASSING INSTANSI PENYAMPAIAN LAPORAN PELAKSANAAN INPASSING KEPADA KEMENTERIAN PAN DAN RB INSTANSI MENERIMA PENETAPAN INPASSING PA DAN PPT MENJADI PF
ISU STRATEGIS JABATAN FUNGSIONAL Perubahan Nomenklatur Sesuai Jenis JF Pemisahan PermenPANRB Untuk JF Keahlian dan JF Keterampilan Kompetensi JF (Teknis, Manajerial Dan Sosial Kultural) Kegiatan Berbasis Output Kinerja JF Terkait dengan Kinerja Institusi Masih memerlukan Angka Kredit Penilaian Kinerja terkait dengan SKP Tidak Ada Rangkap Jabatan Tidak Ada Pemberhentian Sementara Dari Jabatan Tidak Ada Pemulihan Kembali dari Jabatan JF Dapat diduduki oleh PPPK Keseragaman BUP Pengisian dengan Asesmen Memiliki Pola Karir Inpassing Nasional
PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL
KEUNTUNGAN PEMBENTUKAN JAFUNG Wadah/sarana pembinaan karier bagi kepada Pegawai Negeri Sipil/Pegawai ASN Untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalitas Pegawai Negeri Sipil Meningkatkan kinerja unit atau organisasi Memperluas untuk menduduki jabatan tertentu; Kedudukan, Tugas terstruktur dan berjenjang, kemandirian melaksanakan profesi; Memperoleh tunjangan sesuai kinerja Batas Usia Pensiun lebih dari 58 Tahun atau lebih sesuai kebutuhan organisasi Peluang naik pangkat/jabatan
KRITERIA PEMBENTUKAN JAFUNG 1. mempunyai metodologi, teknik analisis, teknik dan prosedur kerja yang didasarkan atas disiplin ilmu pengetahuan dan/atau pelatihan teknis tertentu dengan sertifikasi; 2. memiliki etika profesi yang ditetapkan oleh organisasi profesi; 3. dapat disusun dalam suatu jenjang jabatan berdasarkan kompetensi; 4. pelaksanaan tugas bersifat mandiri dalam menjalankan tugas profesinya; 5. jabatan fungsional tersebut diperlukan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi.
USULAN PEMBENTUKAN JAFUNG 1. TUNTUTAN PELAKSANAAN TUGAS 2. AMANAT PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN 3. PENINGKATAN PROFESIONALISME DAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA 4. PENINGKATAN KINERJA INDIVIDU, UNIT KERJA DAN ORGANISASI Surat Pimpinan K/L kepada Menteri PANRB dengan tembusan Kepala BKN, dengan dilampirkan: 1.Naskah Akademik Jabatan Fungsional yang akan diusulkan; 2. Data pendukung lainnnya yang diperlukan
KETENTUAN TEKNIS OLEH INSTANSI PEMBINA PROSES USULAN PEMBENTUKAN JABATAN FUNGSIONAL PENYUSUNAN NASKAH AKADEMIK PERUMUSAN KEGIATAN JF USULAN PEMBENTUKAN JAFUNG KE KEMENPANRB UJI BEBAN KERJA EXPOSE NASKAH AKADEMIK KOMPILASI DAN VALIDASI UJI BEBAN KERJA SETUJU?? PENYUSUNAN KONSEP PERMENPANRB JF PENETAPAN JF OLEH MENTERI PANRB
NASKAH AKADEMIK Kata Pengantar Daftar Isi BAB I. Latar Belakang A. Perlunya Jabatan Fungsional B. Maksud dan Tujuan Penetapan Jabatan Fungsional C. Manfaat Jabatan Fungsional BAB II. Gambaran Umum A. Keadaan Sekarang B. Keadaan Yang Diinginkan BAB III. Konsep Jabatan Fungsional A. Dasar Hukum; B. Instansi Pembina; C. Keberadaan Jabatan Fungsional Dalam Organisasi; D. Pengertian/Definisi; E. Rumpun Jabatan; F. Kedudukan; G. Tugas Pokok; H. Hasil Kerja/Output Kegiatan; I. Uraian Tugas/Uraian Kegiatan; J. Kompetensi; K. Jenjang Jabatan dan Pangkat; L. Pengangkatan Dalam Jabatan; M. Pendidikan dan Pelatihan; N. Uji Kompetensi Kompetensi; O. Formasi Jabatan Fungsional; BAB IV. Penutup Lampiran-Lampiran
KETENTUAN TEKNIS OLEH INSTANSI PEMBINA petunjuk teknis tentang pedoman pengangkatan melalui penyesuaian; petunjuk teknis tentang penilaian angka kredit; petunjuk teknis tentang penyelenggaraan pelatihan fungsional; petunjuk teknis tentang organisasi dan tata kerja tim penilai kinerja JF; petunjuk teknis tentang penyusunan formasi; petunjuk teknis tentang standar kompetensi JF; petunjuk teknis tentang pelaksanaan pengangkatan, kenaikan pangkat dan jabatan, perpindahan jabatan, dan pemberhentian JF; petunjuk teknis tentang penetapan kebutuhan jabatan; dan syarat lain dalam pengangkatan JF
PROFIL JF KEMENHUB SAAT INI NO NAMA JF KETERANGAN 1 Pengendali Frekuensi Radio No. KEP/51/M.PAN/4/2004 2 Teknisi Penerbangan No. KEP/192/M.PAN/11/2004 3 Pengawas Keselamatan Pelayaran No. KEP/195/M.PAN/12/2004 4 Penguji Kendaraan Bermotor No. 150/KEP/M.PAN/11/2003 5 Inspektur Navigasi Penerbangan Usul Baru, Persiapan Uji Beban 6 Inspektur Keamanan Penerbangan Usul Baru, Persiapan Uji Beban 7 Inspektur Angkutan Udara Usul Baru, Persiapan Uji Beban 8 Asisten Inpektur Angkutan Udara Usul Baru, Persiapan Uji Beban 9 Inspektur Bandar Udara Usul Baru, Persiapan Uji Beban 10 Asisten Inspektur Bandar Udara Usul Baru, Persiapan Uji Beban 11 Insektur Kelaikudaraan Usul Baru, Persiapan Uji Beban 12 Asisten Insektur Kelaikudaraan Usul Baru, Persiapan Uji Beban 13 Inspektur Pengoperasian Pesawat Udara Usul Baru, Persiapan Uji Beban 14 Asisten Inspektur Pengoperasian Pesawat Udara Usul Baru, Persiapan Uji Beban
TERIMA KASIH 34