OPTIMALISASI PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN ELEKTRONIK GOVERNMENT

dokumen-dokumen yang mirip
OPTIMALISASI PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN ELEKTRONIK GOVERNMENT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BKD KABUPATEN GRESIK 1

BERITA DAERAH KABUPATEN KARAWANG PERATURAN BUPATI KARAWANG

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Lampung

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 55 TAHUN 2015 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

BAB II PROFIL INSTANSI / LEMBAGA A. PROFIL BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

MEMBANGUN E-LEGISLASI DI INDONESIA Oleh: Arfan Faiz Muhlizi*

Tugas Teknologi Komunikasi Informasi PENGEMBANGAN KAPASITAS SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENUNJANG IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT DI BAGIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

profesional, bersih dan berwibawa.

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan umum sebagai wujud dari tugas umum pemerintahan untuk. mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Birokrasi merupakan instrumen

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2007 NOMOR : 3 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PERPINDAHAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG

GAMBARAN UMUM PERENCANAAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

WALIKOTA GORONTALO PROVINSI GORONTALO PERATURAN WALIKOTA GORONTALO NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai merupakan sumber daya manusia yang sangat penting dalam suatu

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 45

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 92 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN SRAGEN

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Batam Nomor 11 Tahun 2007

6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

Tugas Teknologi Komunikasi KABUPATEN PASER KALTIM

Pengembangan Website BKD Karanganyar untuk Meingkatkan Kualitas Penyediaan Informasi Kepegawaian

BUPATI POLEWALI MANDAR

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 19 TAHUN 2009 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Instansi Bentuk Instansi. Sejak jatuhnya Pemerintahan Orde Baru pada Bulan Maret

Motivasi Kebijakan E-Government

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PENGELOLAAN DATA TATA NASKAH KEPEGAWAIAN TAHUN 2017

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN

DATA / PROFIL UNIT KERJA

BUPATI KEDIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEDIRI,

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

BUPATI BANJARNEGARA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 45 TAHUN 2014

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS BELAJAR DAN IZIN BELAJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI DEMAK PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI DEMAK NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KENDAL PERATURAN BUPATI KENDAL NOMOR 57 TAHUN 2011

BUPATI PEMALANG PERATURAN BUPATI PEMALANG NOMOR 27 TAHUN 2013 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 64 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1183 TAHUN 2011 TENTANG

IV. GAMBARAN UMUM. kecamatan dan 84 kelurahan menjadi 13 kecamatan dan 98 kelurahan.

PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 3 TAHUN 2004

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 109 TAHUN 2009 TENTANG

LAPORAN AKHIR PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN EGOVERNMEN PEMERINTAH KOTA BALIKPAPAN TAHUN

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENDELEGASIAN SEBAGIAN WEWENANG PEMBERIAN CUTI PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 021 TAHUN 2016 TENTANG MUTASI PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 61 TAHUN 2016 TENTANG

2.1 Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2008 TENTANG PELAKSANAAN E-GOVERNMENT DI INSTANSI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

WALIKOTA TASIKMALAYA,

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENYULUHAN PERTANIAN DI KABUPATEN BANJAR. BAB I KETENTUAN UMUM.

A. PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Identifikasi Permasalahan Berdasar Tugas Dan Fungsi Pelayanan SKPD

Renstra 2014 H a l a m a n 1 BAB I PENDAHULUAN

RENCANA KERJA (RENJA)

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 37 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, KEWENANGAN, HAK DAN KEWAJIBAN SATUAN POLISI PAMONG PRAJA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 56 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PERPUSTAKAAN DAERAH

BAB II DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) PEMERINTAH KOTA BANDUNG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN E GOVERNMENT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

PENGEMBANGAN E GOVERNMENT PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN BULELENG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SALATIGA PERATURAN WALIKOTA SALATIGA NOMOR 3 TAHUN 2014

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG

KERANGKA ACUAN KERJA PENYELENGGARAAN KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM APLIKASI PELAYANAN KEPEGAWAIAN (SAPK-BKN) TAHUN 2017

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

IV. GAMBARAN UMUM. A. Sejarah Singkat Badan Kepegawaian Penddidikan dan Latihan. atas Undang-undang Nomor 8 tahun 1974 tentang Pokok-pokok kepegawaian

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SRAGEN,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.17/MEN/2011

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG

PERSYARATAN DAN MEKANISME PENERIMAAN DAN PERPINDAHAN PNS DARI DAN KE PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Jakarta, Maret 2013 Kepala Badan Kepegawaian Negara. Eko Sutrisno

B U P A T I T A N J U N G J A B U N G T I M U R

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 043 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 55 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan Catatan Sipil dan Keluarga Berencana Kabupaten Karimun berubah

Transkripsi:

OPTIMALISASI PENEMPATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN CILACAP DALAM MENDUKUNG PENGELOLAAN ELEKTRONIK GOVERNMENT Untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Komunikasi Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta Disusun oleh : 1. BAMBANG GAIS SUTOKO 2. LIDYA FREDERIKA 3. MOHAMMAD SOKHEH 4. PRIYATIN 5. SELIYANI Jurusan Penyiaran Program Studi Manajemen Produksi Pemberitaan Bidang Studi Komunikasi Informasi Publik Konsentrasi Studi Produksi Media Informasi Publik Sekolah Tinggi Multi Media MMTC Yogyakarta 2012

A. Latar Belakang Kabupaten Cilacap adalah sebuah Kabupaten yang berada di ujung barat selatan Propinsi Jawa Tengah, bila dibandingkan dengan kabupaten-kabupaten lain di Jawa Tengah, Kabupaten Cilacap tergolong kabupaten yang wilayahnyaluas.banyaknya industri yang ada dari BUMN maupun BUMD beserta penduduk yang tergolong besar jumlahnyadengan berbagai status sosial dari petani, buruh hingga Pegawai Negeri Sipil (PNS).SumberDaya Manusia (SDM) Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Cilacap belum sesuai dengan kompetensi dan jenjang pendidikan sehingga terkesan belum maksimal dalam pencapaian kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di masing-masing SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, mengakibatkanpenataan PNS yang dilakukan BKD Kabupaten Cilacap belum mengarah menuju pemerataan karena beberapa hal yang terjadi di Kabupaten Cilacap. Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Cilacap di bentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cilacap No : 14 tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap. Berdasarkan Perda ini Struktur Organisasi BKD Kabupaten Cilacap terdiri dari Kepala Badan, Sekretariat dan 4 Bidang yaitu Bidang Pengembangan Pegawai, Bidang Mutasi, Bidang Informasi dan Pelayanan Kepegawaian, Bidang Pembinaan dan Pendayagunaan Pegawai. Kedudukan BKD Kabupaten Cilacap adalah sebagai Perangkat Daerah yang bertanggungjawab kepada Kepala Daerah (Bupati) Melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap. Adapun tugas pokok dan fungsi BKD Kabupaten Cilacap berdasarkan Perda Kab.Cilacap No.14 Tahun 2010 Tugas Pokok BKD adalah Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang manajemen kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas BKD menyelenggarakan fungsi perumusan kebijakan teknis di bidang manajemen kepegawaian, pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang manajemen kepegawaian, pembinaan dan pelaksanaan tugas di

bidang manajemen kepegawaian dan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sedangkan visi dan dan misi Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Cilacap adalah : Visi : Mewujudkan Manajemen Kepegawaian Daerah yang Profesional. Misi : Memelihara dan meningkatkan kualitas profesionalisme PNS sesuai dengan kompetensi, Meningkatkan mutu pelayanan, Memelihara etika dan moral PNS, meningkatkan kesejahteraan PNS menuju PNS Daerah yang terhindar dari KKN. Padatahun 2010 perekrutan CPNS di Kabupaten Cilacap jumlah formasi Teknik Informatika dari programer, teknik jaringan dan ilmu komputer jumlahnya termasuk besar, dari jumlah 53 orang terdiri dari 40 orang berpendidikan Diploma 3 Komputer dan 13 orang Strata 1 Teknik Informatika terjaring menjadi Calon Pegawai Negeri sipil. Namun karena terbitnya Perda yang mengatur tentang Kelurahan menjadi SKPD, dengan demikian setiap kelurahan berhak mengajukan penambahan tenaga Teknik Informatika, sehingga dari 53 orang CPNS diantaranya masuk menjadi pelaksana administrasi bidange-government di masing-masing kelurahan. Padahal disisi lain SKPD yang mempunyai beban kerja yang tinggi juga sangat membutuhkan untuk dapatnya ditambah tenaga di bidang teknik Informatika untuk menyelesaikan tugas-tugasnya sehari-hari. B. Rumusan Masalah : Dengan gambaran diatas bisa kami rumuskan menjadi sebuah rumusan masalah bebagai berikut : Bagaimana peran BKD yang dalam hal ini sebagai pengelola kepegawaian mengatur sumber daya manusia (SDM) dalam hal penataan PNSdi Kabupaten Cilacap dalam hal pengelolaan e-governmen di masing masing SKPD.

C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui sejauh mana suatu pemerintahan dapat mengatur Sumber Daya Manusia( SDM ) dalam melaksanakan pengelolaan E-governmentsemaksimal mungkin. 2. Tujuan Khusus Mahasiswa dapat mengkaji semua permasalahan sehingga diharapkan dapat memberi masukan atau solusi pemecahan permasalahan sesuai dengan konsentrasi studi yang diampu. D. Manfaat Penulisan 1. Bagi mahasiswa Mengembangkan, mematangkan kepribadian dan memperluas wawasan. Data-data yang di peroleh dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan di tempat kerja semula guna meningkatkan kinerja masa yang akan datang. Meningkatkan kemampuan aplikatif bagi mahasiswa. 2. Bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap Memperoleh input atau masukan dari mahasiswa untuk dapat mengoptimalkan sumber daya manusianya (SDM) dalam melaksanakan pengelolaan E-government.

BAB II A. PEMBAHASAN Didalam pelaksanaan tugasnya BKD Cilacap berdasarkan Perda Kab.Cilacap No.14 Tahun 2010mempunyai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) untuk melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang manajemen kepegawaian. Walaupun demikian namun tidaklah mudah untuk menempatkan semua PNS sesuai dengan keahlian dan juga pendidikannya ke lokasi tugas yang sesuai, karena banyaknya faktor yang juga dapat menghambat terlaksananya penataan tersebut, antara lain : a. Luasnya wilayah Kabupaten serta banyaknya daerah-daerah yang sulit dijangkau bahkan ada yang melalui tengah hutan mangrove dan harus menggunakan perahu. b. Para PNS di Kabupaten Cilacap sangat berharap untuk ditempatkan pada wilayah timur daripada di wilayah barat. c. Permohonan mutasi dari PNS wanita yang mengikuti suami seakan sebagai wujud suatu kesejahteraan. d. Ada kesan bahwa PNS yang bertugas di daerah terpencil sebagai wujud suatu peringatan ataupun hukuman tindakan disiplin PNS. B. REGULASI PUSAT YANG MENGATUR Badan Kepegawaian Nasional ( BKN ) yang dalam hal ini adalah sebagai badan pusat yang berhak mengadakan perekrutan CPNS dan melaksanakan kebijakan langsung dari Menpan ( Menteri Pendayagunaan dan aparatur Negara ) dalam hal penerbitan dan penyusunan Peraturan-peraturan tentang Kepegawaian di Indonesia, tidak terlibat langsung dengan pentaan PNS di masing-masing daerah otonomi. Peran dari BKN Regional I Yogyakarta juga sebatas pengajuan pelayanan kepegawaian yang bersifat umum dan sebagai koordinator BKD seluruh Jawa Tengah dan DIY. Sedangkan BKD sendirilah yang berhak untuk mengatur penataan seluruh jumlah PNS yang ada di suatu Kabupaten untuk melaksanakan tugas di masing- masing SKPD, walaupun dalam perekrutan yang menentukan jumlah

adalah dari BKN Pusat, BKD Kabupaten Cilacap hanya sebatas pengajuan kekurangan PNS saja. C. REGULASI DAERAH YANG MENGATUR Bupati Cilacap yang dalam hal ini sebagai kepala wilayah juga menugaskan BKD Cilacap sebagai SKPD yang berwenang untuk menata dan menyebarkan semua PNS yang ada di Kabupaten Cilacap agar roda pemerintahan berjalan dengan sempurna sesuai dengan harapan seluruh warga masyarakat Cilacap dalam hal pelayanan yang menyeluruh pada semua aspek sehingga masyarakat akan lebih mudah untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan kebutuhannya. Bupati Cilacap memang terlibat secara langsung dalam rapat penentuan jumlah prosentasi pengajuan formasi perekrutan CPNSD beserta seluruh SKPD se Kabupaten Cilacap yang dikelompokkan menjadi 3 jenis formasi yaitu : Tenaga Pendidikan, Tenaga Kesehatan dan Tenaga Fungsional Umum. Sumber daya manusia ( SDM ) dalam hal ini para calon CPNS sangat dipertimbangkan mengingat untuk kemajuan pemerintahan daerah dalam segala hal, termasuk yang bertugas dalam pengelolaan E-government di masing-masing SKPD yang dalam hal ini masuk formasi Tenaga Fungsional Umum.BKD Cilacap dalam penataan PNS yang sesuai dengan sumber daya manusia ( SDM ) dalam pengelolaan E- government wajib dilakukan karena kebutuhan untuk updating data PNS se Kabupaten Cilacap sebagai upaya untuk validasi data PNS yang ada di Kabupaten Cilacap, pembuatan aplikasi-aplikasi kepegawaian juga telah dibuat antara lain : SAPK I (Sistem Aplikasi Pelaporan Kepegawaian), SAPK II yang mengacu untuk validasi data di BKN Pusat, SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian) dan Pelaporan berbasis Web yang updating datanya dilakukan oleh petugas kepegawaian di masing- masing SKPD untuk dapat di convertke aplikasi SIMPEG dan SAPK untuk validasi data keseluruhan dari jumlah dan keadaan PNS Kabupaten Cilacap.

BAB III A. METODE PENGAMBILAN DATA Segala informasi ataupun data yang kami peroleh tentang pelaksanaan penataan PNS di Kabupaten Cilacap kami dapatkan dari beberapa sumber antara lain: a. Dokumentasi yang kami dapatkan langsung dari BKD Kabupaten Cilacap. b. Pengamatan secara langsung di lapangan c. Browsing internet ke situs BKD Cilacap dengan alamat di www.bkd.cilacapkab.go.id d. Mengadakan kontak secara langsung dengan pelaksana administrasi yang bertugas dalam pengelolaan E-government. B. TEKNIK ANALISIS DATA Instruksi Presiden No 3 tahun 2003 tentang kebijakan dan strategi nasional pengembangan E-government tidak bisa dipungkiri adalah angin bagus bagi penerapan teknologi komunikasi dan informasi di pemerintahan.dalam lampiran Inpres E-goverment, dipaparkan enam strategi yang disusun pemerintah dalam mencapai tujuan strategis E-government. Antara lain : a. Strategi pertama adalah mengembangkan sistem pelayanan yang handal, terpercaya serta terjangkau masyarakat luas. Sasarannya antara lain, perluasan dan peningkatan kualitas jaringan komunikasi ke seluruh wilayah negara dengan tarif terjangkau. Sasaran lain adalah pembentukan portal informasi dan pelayanan publik yang dapat mengintegrasikan sistem manajemen dan proses kerja instansi pemerintah. b. Strategi kedua adalah menata sistem dan proses kerja pemerintah dan pemerintah daerah otonom secara holistik. Dengan strategi ini, pemerintah ingin menata sistem manajemen dan prosedur kerja pemerintah agar dapat mengadopsi kemajuan teknologi informasi secara cepat.

c. Strategi ketiga adalah memanfaatkan teknologi informasi secara optimal. Sasaran yang ingin dicapai adalah standardisasi yang berkaitan dengan interoperabilitas pertukaran dan transaksi informasi antarportal pemerintah. Standardisasi dan prosedur yang berkaitan dengan manajemen dokumen dan informasi elektronik. Pengembangan aplikasi dasar seperti e- billing, e-procurement, e-reporting yang dapat dimanfaatkan setiap situs pemerintah untuk menjamin keamanan transaksi informasi dan pelayanan publik. Sasaran lain adalah pengembangan jaringan intra pemerintah. d. Strategi keempat adalah meningkatkan peran serta dunia usaha dan mengembangkan industri telekomunikasi dan teknologi informasi. Sasaran yang ingin dicapai adalah adanya partisipasi dunia usaha dalam mempercepat pencapaian tujuan strategis e-government. Itu berarti, pengembangan pelayanan publik tidak perlu sepenuhnya dilayani oleh pemerintah. e. Strategi kelima adalah mengembangkan kapasitas sumber daya manusia, baik pada pemerintah maupun pemerintah daerah otonom disertai dengan meningkatkan e-literacy masyarakat. f. Strategi keenam adalah melaksanakan pengembangan secara sistematik melalui tahapan yang realistik dan terukur Dalam pengembangan e- government, dapat dilaksanakan dengan empat tingkatan yaitu, persiapan, pematangan, pemantapan dan pemanfaatan. Inpres itu akan menunjuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai koordinator penerapan e-government di Indonesia.

BAB IV A. HASIL DAN PEMBAHASAN Kalau kita lihat dari beberapa data yang bisa kami kumpulan dan juga melihat secara langsung dilapangan bisa kami simpulkan bahwa penataan PNS di Kabupaten memang belum sesuai dengan harapan masyarakat ataupun para pelaksana administrasi yang langsung menangani E-government di masingmasing SKPD, karena jelas bahwa untuk menangani pelayanan e-government untuk masing-masing SKPD tidak bisa disama ratakan karena masing-masing punya beban kerja yang berbeda beda tergantung dari tingkatan di masingmasing SKPD, contohnya di sebuah kelurahan tidaklah mungkin sama dengan dinas-dinas daerah yang jumlah pegawai serta fungsi tugasnya banyak. Dengan demikian harus ada langkah-langkah yang memacu adanya pemerataan dalam penempatan PNS demi kenyamanan dan hasil pekerjaaan yang sesuai dengan harapan. Mungkin pertama dengan langkah-langkah untuk menginventarisasi semua PNS yang ada dengan disertai tingkatan jenjang pendidikan, keahlian dan kemampuannya, sedangkan yang kedua adalah membuat pemetaan wilayah terkait dengan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) dalam bidang pelayanan e-government, barulah kemudian mengadakan penempatan semua PNS yang sudah teridentifikasi pendidikan, keahlian dan kemampuannya untuk menempati masing-masing SKPD yang telah ditentukan, misalnya untuk sebatas kecamatan dan kelurahan PNS berpendidikan SLTA cukup untuk menangani pelayanan e-government, dinasdinas daerah yang agak ringan tugasnya bisa ditempatkan PNS yang berpendidikan Diploma 3 komputer, sedangkan dinas-dinas dan badan yang penuh dengan pekerjaan dan juga penanganan server aplikasi bisa ditempatkan PNS yang berpendidikan Strata I Teknik Informatika. Dengan demikian tidak

ada lagi ketimpangan karena jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan menangani pekerjaan yang lebih berat. B. DESKRIPSI Dari uraian diatas jelas sudah untuk memulai suatu pembaharuan dalam penanganan e-government di masing SKPD yang sesuai dengan kebutuhan agar terciptanya pemerintahan yang lebih tertib dan berwibawa tentunya. Namun setelah tertata dengan tepat BKD sebagai pengelola kepegawaian menerbitkan suatu peraturan yang berbunyi mutasi atau perpindahan pegawai harus diperhitungkan dengan matang sesuai dengan tupoksi dan jenjang pendidikan serta keahlian masing-masing PNS yang akan dimutasi. Dengan kata lain faktor pribadi dalam mutasi tidak bisa dilakukan apabila menyangkut dengan kekurangan sebuah SKPD dalam hal sumber daya manusia dalam hal penanganan e-government di suatu SKPD tersebut dan harus saling konsisten dengan peraturan ini. C. ANALISIS SWOT Aspek Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman SDM Banyak tenaga Penataan Bila Bila TI hasil dari yang belum penataan penataan perekrutan sesuai lebih tepat tidak di CPNSD 2010 kebutuhan maka diharapkan mencapai hasil maksimal perbaharui maka SDM yang bagus tidak mampu menunjukan kinerja yang bagus

1. Matrik SWOT Peluang Ancaman Kekuatan K P K A Kelemahan L P L A 1. Hasil analisa dan Strategi terbaik 1,2,3 dari Matrik 2. Tahap Pengembangan (Tahun 1, Tahun ke-2, Tahun ke-3, dst) BAB V A. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SumberDaya Manusia (SDM) Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Cilacap belum sesuai dengan kompetensi dan jenjang pendidikan sehingga terkesan belum maksimal dalam pencapaian kebutuhan Pegawai Negeri Sipil di masing-masing SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Cilacap, mengakibatkan penataan PNS yang dilakukan BKD Kabupaten Cilacap belum mengarah menuju pemerataan karena beberapa hal yang terjadi di Kabupaten Cilacap.Pada tahun 2010 perekrutan CPNS di Kabupaten Cilacap jumlah formasi Teknik Informatika dari programer, teknik jaringan dan ilmu komputer jumlahnya termasuk besar, dari jumlah 53 orang terdiri dari 40 orang berpendidikan Diploma 3 Komputer dan 13 orang Strata 1 Teknik Informatika terjaring menjadi Calon Pegawai Negeri sipil. Bagaimana peran BKD yang dalam hal ini sebagai pengelola kepegawaian mengatur sumber daya manusia (SDM) dalam hal penataan PNSdi Kabupaten Cilacap dalam hal pengelolaan e-governmen di masing masing SKPD. B. Referensi