PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) dan Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer. Oleh dr. Erdiyanto, DK (Ketua PDKI Cabang Jambi)

dokumen-dokumen yang mirip
PDKI (PERHIMPUNAN DOKTER KELUARGA INDONESIA) DAN PERAN DOKTER KELUARGA DI RANAH PELAYANAN PRIMER. OLEH DR. ERDIYANTO, DK (KETUA PDKI CABANG JAMBI)

SEJARAH FILOSOFI DAN PELAYANAN DOKTER KELUARGA. Disiapkan oleh: dr. FX. Suharto, M. Kes

KEBIJAKAN PELAYANAN PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF OLEH DOKTER KELUARGA DI SARANA LAYANAN PRIMER DALAM JKN

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

APOTEKER, FKTP DAN ERA JKN. Oleh Helen Widaya, S.Farm, Apt

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. a. Definisi jaminan kesehatan nasional

KESIAPAN IMPLEMENTASI JKN DAN PERAN FAKULTAS KEDOKTERAN DALAM PENYEDIAAN DOKTER LAYANAN PRIMER

Tugas tutorial Nama : Asri Indriyani Putri NIM :

Gate Keeper Concept Faskes BPJS Kesehatan

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

Perbedaan puskesmas dan klinik PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

KEBIJAKAN PELAYANAN DOKTER GIGI KELUARGA (DOKTER GIGI SEBAGAI LAYANAN PRIMER) L A E L I A D W I A N G G R A I N I

Oleh. Dr.Lili Irawati,M.Biomed

KONSEP PELAYANAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI PELAYANAN KESEHATAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA BERPRESTASI

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NILAI SENTRAL KEDOKTERAN KELUARGA. Disiapkan oleh: Dr. FX. Suharto, M. Kes

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia nomor 36 tahun 2014, tentang Kesehatan, adalah. setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan 1

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

BAB 1 PENDAHULUAN. Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas sebagai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

DOKTER KELUARGA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

2 Mengingat e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, perlu membentuk Undang-Undang tentang

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

Karir Dokter di Ranah Pelayanan Primer 1/9/2008 6

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG KLINIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 27 Tahun : 2014

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing (UU No. 17/2007).

Pelayanan Gigi & Prothesa Gigi Bagi Peserta JKN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang Undang Nomor 24 tahun 2011 mengatakan bahwa. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum yang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PUSKESMAS DAN KLINIK

BERITA DAERAH KOTA BOGOR. Nomor 92 Tahun 2016 Seri E Nomor 44 PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KLINIK

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 25 Tahun : 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelanggan terbagi menjadi dua jenis, yaitu: fungsi atau pemakaian suatu produk. atribut yang bersifat tidak berwujud.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CILACAP,

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. program jaminan sosial oleh beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

GUBERNUR SUMATERA BARAT

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DR. dr. Bondan Agus Suryanto, SE, MA, AAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan terkait penghematan biaya. Manfaat dari utilization review

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Kepuasan pasien adalah suatu perasaan pasien yang timbul akibat kinerja

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

BAB 1 PENDAHULUAN. medical service yang berbentuk pelayanan individu, atau untuk saat ini dikenal

BAB II TINJAUAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Berdirinya Rumah Sakit Jiwa Tampan Pekanbaru

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI BENER MERIAH RANCANGAN QANUN KABUPATEN BENER MERIAH NOMOR TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMO 3 TAHUN 2011 TENTANG RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI D NOMOR 9 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. izin penyelenggaraan Rumah Sakit Khusus Pemerintah dari Gubernur Jawa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

Pemeliharaan Kesehatan. Masyarakat) & DOKTER KELUARGA

BAB II RUMAH SAKIT MARTHA FRISKA BRAYAN. dengan Type Madya.Kapasitas Rawat Inap 270 Bed. Sakit Martha Friska Brayan adalah sebagai berikut :

LILIK SUKESI DIVISI GUNJAL HIPERTENSI DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT DALAM R.S. HASAN SADIKIN / FK UNPAD BANDUNG

(dalam) layanan primer

BAB III TINJAUAN TEORITIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG JAMINAN KESEHATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI RUMAH SAKIT BETHESDA YOGYAKARTA BAB I PENDAHULUAN

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA PALANGKA RAYA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PALANGKA RAYA NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG

Akses Pelayanan Kesehatan di Era BPJS. Dr. E. Garianto, M.Kes

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

satu sarana kesehatan yang memiliki peran penting di masyarakat adalah apotek. Menurut Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2014, tenaga kesehatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spriritual yang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN MADIUN NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2014 TENTANG PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS

Transkripsi:

PDKI (Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia) dan Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer Oleh dr. Erdiyanto, DK (Ketua PDKI Cabang Jambi)

A. Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia I. PDKI.??? PDKI adalah organisasi profesi kedokteran yang menghimpun anggota IDI yang menerapkan profesionalismenya pada bidang pelayanan kedokteran keluarga.

II. Sejarah Organisasi ini didirikan di Jakarta pada Tgl 20 Desember 1981 dengan nama Kelompok Studi Keluarga Indonesia (KSKI). Pada Kongres Nasional ke II Dokter Keluarga Indonesia di Bogor pada Tgl 20 Oktober 1990 berubah nama menjadi Kolese Dokter Keluarga Indonesia (KDKI). Pada Kongres Nasional ke VI di Surabaya pada Tgl 10 Agustus 2003 berubah nama menjadi Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) untuk jangka waktu yang tidak di tentukan.

III. PDKI Berazaskan Pancasila dan berpedoman pada Sumpah Dokter dan Kode Etik Kedokteran Indonesia.

IV. Tujuan Memadukan setiap profesi Dokter Keluarga di Indonesia guna meningkatkan harkat, martabat dan kehormatan diri profesi kedokteran keluarga, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran khususnya di bidang kedokteran keluarga serta meningkatkan derajat kesehatan setiap keluarga di Indonesia menuju masyarakat sehat, adil dan makmur.

V. Visi dan Misi PDKI Visi 1. Pada tahun 2012 seluruh DPU yang memenuhi syarat telah menjadi DK. 2. Pada tahun 2012 sudah berdiri satu atau sejumlah Program Spesialisasi Kedokteran Keluarga. 3. Pada tahun 2015 sudah berdiri Program Spesialisasi yang setara dengan Negara-negara Asia Pasifik. 4. Membantu menurunkan IMR, MMR, penyakit infeksi dan penyakit gizi dan degenerasi.

Misi 1. Menyediakan fasilitas CPD yang efektif dan efisien bagi anggota. 2. Memberikan penghargaan kepada anggota yang berprestasi secara professional dan akademis. 3. Menyelenggarakan kursus dan meningkatkan penggunaan program CPD on-line untuk meningkatkan kemampuan anggota menggunakan sarana IT. 4. Membangun kerjasama dengan instansi pendidikan dokter dan organisasi profesi spesialis layanan sekunder. 5. Memberikan bantuan kepada anggota yang ingin melukukan riset dan publikasi. 6. Menghidupkan Keluarga. kembali Jurnal Kedokteran

VI. Upaya Organisasi 1. Mewujudkan terselengkaranya Praktik Dokter Keluarga Indonesia. 2. Menyelenggarakan pendidikan / pelatihan kedokteran keluarga bagi anggota serta mengadakan penelitian dan memantau pengabdian profesinya didalam masyarakat. 3. Membantu pemerintah dalam programprogram kesehatan, khususnya di bidang kedokteran keluarga.

4. Memantau setiap keluarga Indonesia dalam meningkatkan derajat kesehatannya. 5. Mengadakan hubungan kerja sama dengan badan-badan lain yang mempunyai tujuan dan wawasan yang sama atau selaras baik pemerintah maupun swasta, di dalam negeri atau di luar negeri. 6. Melakukan usaha-usaha untuk kesejahteraan anggota. 7. Melaksanakan upaya lain sepanjang tidak bertentangan dengan sifat dan azas organisasi serta berguna untuk mencapai tujuan.

VII. Bagaimana dan Siapa yang Bisa Jadi Anggota Dokter Keluarga..?? A. Yang Dapat Jadi Anggota PDKI 1. Anggota Biasa adalah Dokter, WNI, Anggota IDI yang mempunyai surat izin praktek (SIP) sebagai dokter praktek umum / surat izin praktek dokter keluarga dan menyelenggarakan / mengembangkan kedokteran keluarga. 2. Anggota Luar Biasa adalah setiap dokter, WNA, yang melakukan praktek dokter keluarga di Indonesia. 3. Anggota Kehormatan adalah mereka yang telah berjasa dalam pengembangan dokter keluarga Indonesia.

B. Cara Jadi Anggota PDKI 1. Melalui pendaftaran tertulis dengan mengisi formulir dan beaya pendaftaran serta iuran anggota PDKI. 2. Membuat pernyataan persetujuan terhadap AD / ART PDKI. 3. Melampirkan ijazah dokter & surat izin praktek & foto berwarna.

VIII. Alamat Sekretariat PDKI Cabang Jambi Jl. K.H.A Hasyim Azhari No. 1 RT 07(Apotik Metta) Jambi Timur 36144 Telp : 0741 33636 Fax : 0741 35453 Email : pdkijmb@yahoo.co.id erdiyantobudhiman@yahoo.co.id

B. Peran Dokter Keluarga di Ranah Pelayanan Primer I. Dokter Keluarga Dokter keluarga adalah dokter yang mengabdikan dirinya dalam pelayanan dan pengembangan kedokteran keluarga yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan / pelatihan khusus di bidang kedokteran keluarga serta mempunyai wewenang menyelenggarakan praktek dokter keluarga.

II. Konsep Dokter Keluarga Pelayanan dokter keluarga adalah : 1. Pelayanan yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit (pelayanan pari purna). 2. Pelayanan tanpa memandang jenis penyakit, organ, golongan usia dan jenis kalamin. 3. Pelayanan kontak pertama pasien untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan yang di hadapi. 4. Pelayanan yang di selenggarakan oleh dokter keluarga bersama tim di suatu sarana pelayanan kesehatan strata pertama (layanan primer)

III. Prinsip Pelayanan Dokter Keluarga Ada 9 prinsip dokter keluarga : 1. Komprehensif dan Holistik 2. Kontinue 3. Mengutamakan pencegahan 4. Koordinatif dan Kolaboratif 5. Personal sebagai bagian Integral dari keluarganya 6. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan sekitar 7. Menjunjung tinggi etika moral dan hukum 8. Sadar beaya dan sadar mutu 9. Dapat di audit dan dipertanggung jawabkan

IV. Karakteristika Pelayanan Dokter Keluarga Ciri khas dokter keluarga : 1. First Contact dalam pelayanan kesehatan 2. Melayani penderita sebagai anggota keluarga (Family Based Service) 3. Doctor Patient Relationship (D P R) yang optimal 4. Home Visite 5. Family Folder

V. Model Pelayanan / Praktek Dokter Keluarga 1. One Stop Shopping layanan kesehatan tingkat pertama 2. Bekerja dalam tim 3. Kemitraan jangka panjang 4. Pola pikir & tindak paradigma sehat 5. Kendali mutu & Beaya 6. Membentuk jejaring dokter keluarga

VI. Pembeayaan Pelayanan Dokter Keluarga Bentuk pembeayaan : 1. Sistem Kapitasi 2. Sistem Paket 3. Sistem Anggaran

VII. Pengendalian Kualitas Pelayanan Dokter Keluarga a) Mengatasi faktor penghambatan antara lain : 1. Terkotak-kotaknya pelayanan kedokteran 2. Mahalnya beaya pelayanan kedokteran 3. Peraturan perundangan 4. Sikap & kemampuan dokter sebagai penyelenggara pelayanan 5. Sikap dan prilaku pasien sebagai pemakai jasa pelayanan

b) Meningkatkan pola pikir dan tindak DK antara lain : 1. Penilaian profil kesehatan pribadi 2. Penyusunan program kesehatan khusus 3. Intervensi proaktif 4. Pemantauan kondisi kesehatan mitra

C. Dokter Keluarga di Sarana Layanan Primer Dalam JKN

MENGAPA PELAYANAN KESEHATAN PRIMER? 1. Tulang punggung pelayanan kesehatan 2. Titik Berat Pelayanan Kesehatan Primer adalah Promosi dan Prevensi yang mendorong meningkatnya peran serta dan kemandirian masyarakat dalam mengatasi berbagai faktor risiko kesehatan 3. Keberhasilan Pelayanan Kesehatan Primer akan mendukung pelaksanaan Jaminan Sosial Kesehatan Nasional, dimana akan mengurangi jumlah pasien yang dirujuk. 4. Mengurangi biaya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif 5. Pelaksanan pelayanan kesehatan primer di daerah yang baik dan mendukung Pembangunan Kesehatan Nasional Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Primer akan Berbeda antar wilayah Karena : 1. Kondisi geografis dan demografis 2. Kemampuan fiskal daerah dan individu 3. Status kesehatan masyarakat 4. Perhatian pemda pada pembangunan kesehatan di wilayahnya.

PELAYANAN KESEHATAN YANG DIJAMIN MENURUT UU NO.40 THN 2004 PELAYANAN KESEHATAN PERSEORANGAN KOMPREHENSIF KENDALI BIAYA Pasal.22 KENDALI MUTU OBAT dan BMHP PELAYANAN KESEHATAN SECARA BERJENJANG

PELAYANAN BERJENJANG Gatekeeper Sebagai kontak pertama pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan sesuai dengan pedoman pelayanan medik

KONSEP GATEKEEPER Gatekeeper dalam managed care dapat didefinisikan sebagai dokter yang berwenang mengatur pelayanan kesehatan bagi peserta, sekaligus bertanggungjawab dalam rujukan pelayanan kesehatan lanjutan sesuai kebutuhan medis peserta. Dokter sebagai Gatekeeper Pelayanan sesuai kebutuhan medik peserta dan holistik Promotif dan preventif a.i : Deteksi dini Personalisasi layanan hubungan dokter pasien/keluarga

TUGAS GATEKEEPER 1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan peserta secara paripurna, terpadu dan bermutu 2. Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan 3. Penasehat, konselor, dan pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat 4. Manajer sumber daya

PRINSIP PELAYANAN DOKTER DI FASILITAS PELAYANAN PRIMER 1. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care) 2. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan (promotif dan preventive) 3. Pelayanan bersifat pribadi (personal care) 4. Pelayanan paripurna (comprehensive care) 5. Pelayanan menyeluruh (integrated care); 6. Pelayanan terpadu (integrated care); 7. Pelayanan berkesinambungan (continuum care); 8. Koordinatif dan kerjasama; 9. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and community oriented); 10. Patient safety.

SIAPAKAH GATE KEEPER Dokter/Dokter Keluarga di Klinik Puskesmas Dokter/Dokter Keluarga di Klinik Pratama Dokter/Dokter Keluarga Praktik Mandiri Dokter/Dokter Keluarga di Balai Pengobatan

Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang Dijamin Perpres 12/2013 ttk JKN 1. Administrasi Pelayanan; 2. Pelayanan Promotif dan Preventif; 3. Pemeriksanaan, Pengobatan, dan Konsultasi Medis; 4. Tindakan medis non spesialistik, baik operatif maupun non operatif; 5. Pelayanan obat dan bahan medis habis pakai; 6. Transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis; 7. Pemeriksanaan penunjang diagnostik laboratorium tingkat pratama; dan 8. Rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi. 9. Upaya promotif preventif a. Penyuluhan kesehatan perorangan; b. Imunisasi dasar; c. Keluarga berencana; dan d. Skrinign kesehatna

TERIMA KASIH