Muchamad Yusuf Dit. PNK3 Ditjen Binwasnaker Depnakertrans RI

dokumen-dokumen yang mirip
K3 Konstruksi Bangunan

Menjamin keselamatan kerja operator & orang lain Menjamin penggunaan peralatan mekanik aman dioperasikan Menjamin proses produksi aman dan lancar

PENGERTIAN (DEFINISI) RESIKO DAN PENILAIAN (MATRIKS) RESIKO

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TAHUN 2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

LAMPIRAN LAMPIRAN Universitas Kristen Maranatha

Keselamatan & Kesehatan Kerja PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA BAB I TENTANG ISTILAH-ISTILAH. Pasal 1

KEBIJAKAN KEMNAKER DALAM PEMBINAAN KOMPETENSI AHLI K3 KONSTRUKSI

Undang-undang Nomor I Tahun 1970

BAB II LANDASAN TEORI. dan proses produksi (Tarwaka, 2008: 4). 1. Mencegah dan Mengurangi kecelakaan.

PEMBELAJARAN IV PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. subkontraktor, serta safety professionals.

RESUME PENGAWASAN K3 LINGKUNGAN KERJA MATA KULIAH: STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. Ditulis oleh: Yudy Surya Irawan

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

PENJELASAN. Jakarta, 3 Mei DEPARTEMEN TENAGA KERJA. DIREKTORAT PEMBINAAN NORMA-NORMA KESELAMATAN KERJA, HYGIENE PERUSAHAN dan KESEHATAN KERJA.

Mata Kuliah: Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Bagian II 2 sks

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DALAM PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

12. Peraturan Uap Tahun 1930 atau Stoom Verordening 1930;

KEPMEN NO. 235 TH 2003

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENERAPKAN PROSEDUR KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA,

Pedoman Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Ruang Terbatas (confined spaces)

DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI. UJIAN CALON AHLI K3 UMUM (ESSAY)

MATERI KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA (HSE)

TENTANG KESELAMATAN KERJA

LAMPIRAN 1 PEDOMAN TEKNIS KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

PERATURAN PERUNDANGAN TERKAIT K3 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Pembangunan nasional diarahkan menuju terwujudnya masyarakat yang maju, adil, makmur dan mandiri dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri.

DASAR HUKUM - 1. Peraturan Pelaksanaan. Pasal 5, 20 dan 27 ayat (2) UUD Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU Ketenagakerjaan. UU No.

MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RUANG LINGKUP KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA ( K3 ) Keselamatan & Kesehatan Kerja

RESUME PENGAWASAN K3 PESAWAT UAP DAN BEJANA TEKAN

KOP SURAT BADAN USAHA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen Proyek Konstruksi dan Peran Manajer. satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek.

MATERI PEMBINAAN AHLI K3 BIDANG PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN NO. : KEP. 311/BW/2002

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-01/MEN/1992 TENTANG SYARAT SYARAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PESAWAT KARBID

KASUS BEJANA TEKAN NAMA : RIO ALZUHRY NO REG :

commit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan

Angka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2010 hingga Juli mencapai kasus.

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NOMOR : KEP. 187 / MEN /1999 T E N T A N G PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA

PT. SUCOFINDO CABANG MAKASSAR JLN. URIP SUMOHARJO NO 90A MAKASSAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. landasan kerja dan lingkungan kerja serta cara-cara melakukan pekerjaan dan proses

NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT PELINDUNG DIRI

PEMBELAJARAN V ALAT PELINDUNG DIRI

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

BAB V PEMBAHASAN. identifikasi kebutuhan dan syarat APD didapatkan bahwa instalasi laundry

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 38 TAHUN 2001 SERI B NOMOR 25 PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG

PEMELIHARAAN SDM. Program keselamatan, kesehatan kerja Hubungan industrial Organisasi serikat pekerja

Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I. NO.KEP. 187/MEN/1999 TENTANG PENGENDALIAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.I.

BENTUK RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (RK3K) I. BENTUK RK3K USULAN PENAWARAN DAFTAR ISI

LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA R.I.

BAB V PEMBAHASAN. PT Dan Liris Sukoharjo Divisi Garmen yaitu terjatuh, terjepit, tertimpa,

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TERNAK RIMUNANSIA

RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

CONTOH (SAMPLE) Penerapan Sistem K3LM Proyek Konstruksi

BAB I PENDAHULUAN. cara mengurangi biaya yang dianggap kurang penting dikeluarkan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PELATIHAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA Oleh : Agus Yulianto

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB II LANDASAN TEORI

PERATURAN BANGUNAN /BUILDING REGULATION

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI PERNYATAAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I No.KEP.186/MEN/1999 TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DITEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA R.

BAB I PENDAHULUAN. Alat Pelindung diri dipergunakan untuk melindungi tenaga kerja dari

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER.03/MEN/1985 T E N T A N G KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PEMAKAIAN ASBES

Tujuan K3. Mencegah terjadinya kecelakaan kerja. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman dan aman

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.

Ujian Akhir Semester Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan Semester Pendek Oleh: Arrigo Dirgantara

RESUME PENGAWASAN K3 MEKANIK

A. PENGETAHUAN DASAR KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

3. Bagaimanakah pelaksanaan kerja lembur: a. Pada hari kerja biasa b. Pada hari istirahat mingguan c. Pada hari libur nasional d. Apakah ada surat per

DASAR K3 PERTEMUAN I MG CATUR YUANTARI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

Kata Pengantar. Jakarta, 30 Januari Direktur Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja. ttd. Arief Supono NIP

BAB VII PEMBAHASAN. 7.1 Prosedur Kerja perusahaan dan prosedur kerja yang diterapkan oleh

BAB V PEMBAHASAN. TM PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Madiun telah diperoleh

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA

MODUL 2 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Kecelakaan dan P3K) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K

ORIENTASI K3 UNTUK PEKERJA BARU

MENGENAI SUCOFINDO. 1. Perusahaan inspeksi pertama yang didirikan pada 22 Oktober 1956 oleh Negara Republik Indonesia

MODUL 3 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Penempatan dan Pembuangan)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

Transkripsi:

SOSIALISASI PEDOMAN DAN PEMBINAAN TEKNIS PETUGAS K3 RUANG TERBATAS (CONFINED SPACES) Kepdirjen Binwasnaker No. Kep. 113/DJPPK/IX/2006 Seminar & Workshop Hot Work in Confined Space KMI Banten, 22 & 23 February 2008 Muchamad Yusuf Dit. PNK3 Ditjen Binwasnaker Depnakertrans RI

Latar Belakang Semakin banyak tempat kerja yang di identifikasi sebagai ruang terbatas (Confined Spaces). Semakin berkembangnya jenis pekerjaan yang harus dilakukan di dalam ruang terbatas. Terdapatnya bahaya dan resiko kematian pada saat bekerja di dalam ruang terbatas. Banyak kecelakaan fatal karena ketidaktahuan pengusaha/pekerja akan bahaya ruang terbatas dan syarat-syarat K3 yang harus dijalankan.

Bahaya laten??? CONFINED SPACE THE SILENT KILLER

Dasar hukum UU No. 1 tahun 1970 UU No. 3 tahun 1969 Tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor-kantor. Permenakertrans No. Per.01/Men/1982 tentang Bejana Tekan. SE. Menakertrans.SE.117/Men/ PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan tempat-tempat publik lainnya. SNI 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup. Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 di Ruang Terbatas (Confined Spaces).

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Ruang lingkup pasal 2, Ketentuan dalam UU ini berlaku dalam tempat kerja, dimana : l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur atau lubang.

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Syarat-syarat Keselamatan Kerja dikaitkan dengan Pekerjaan Ruang Tertutup (Psl. 3 ayat 1) : Mencegah & mengurangi kecelakaan Mencegah & mengurangi bahaya peledakan Memberikan alat2 perlindungan diri pada para pekerja Mencegah & mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK baik physik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan Memperoleh penerangan yg cukup & sesuai Menyelenggarakan suhu & lembab udara yg baik Menyelenggarakan penyegaran udara yg cukup Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, lingkungan, cara & proses kerjanya

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 9 (1) Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskanpadatiaptenagakerjabaru tentang : Kondisi dan bahaya yg dpt timbul di tempat kerja Semua pengamanan dan alat perlindungan yang diharuskan APD Cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya

Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Pasal 9 2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja ybs, setelah ia yakin TK tersebut telah memahami syarat-syarat K3 3) Pengurus wajib menyelenggarakan pembinaan K3 4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat yang berlaku

UU No. 3 tahun 1969 tentang Persetujuan Konvensi ILO No. 120 Mengenai Hygiene Dalam Perniagaan dan Kantor- Kantor Bab II Azas azas umum Bangunan harus bersih (pasal 7) Ventilasi yang cukup (pasal 8) Penerangan yang cukup dan sesuai (pasal 9) Suhu yg nyaman (pasal 10) Lay out dan tempat duduk yang sehat (pasal 11) Air minum yang sehat dan cukup (pasal 12) Tersedianya perlengkapan Sanitair (pasal 13) Tempat duduk yang cukup dan sesuai (pasal 14) Fas. Ganti pakaian dan penyimpanan (pasal 15) Bangunan bawah tanah / tdk berjendela harus memenuhi standar hygiene yang baik (pasal 16) Pekerja hrs dilindungi dari bahan, proses, teknik yang berbahaya, tdk sehat atau beracun jika perlu dg APD (pasal 17) Pengendalian lingkungan kerja berupa bising & getaran (pasal 18) Penyediaan apotik dan pelaksanaan P3K (Pasal 19)

Dasar Hukum Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan, Kebersihan Serta Penerangan Dalam Tempat Kerja. Pencegahan kebakaran Pencegahan keracunan, penularan penyakit dan PAK Housekeeping Penerangan Suhu Kadar udara Bangunan Sampah Ruang udara dan ruang kerja Kakus Dapur Air, Penyelenggaraan makanan bagi TK Ergonomi dll.

Permenaker No. Per.01/Men/1982 tentang Bejana Tekan Ruang Lingkup 1. BOTOL BAJA 2. BEJANA STASIONER 3. BEJANA TRANSPORT 4. PESAWAT PENDINGIN 5. TANGKI PENIMBUN 6. TANGKI APUNG 7. PESAWAT PEMBANGKIT GAS KARBIT 8. BEJANA PROSES 9. INSTALASI JARINGAN PIPA B. PERATURAN INI BERLAKU UNTUK : PERENCANAAN, PEMBUATAN, PENGANGKUTAN, PEREDARAN, PERDAGANGAN, PEMAKAIAN, PENGGUNAAN, PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN BEJANA TEKAN

Permenaker No. Per.01/Men/1982 tentang Bejana Tekan PEMASANGAN, PERBAIKAN, DAN PERUBAHAN TEKNIS A. SETIAP PEMASANGAN PERMANEN, PERBAIKAN ATAU PERUBAHAN TEKNIS TERHADAP BEJANA TEKAN HARUS MENDAPAT IJIN DARI DIREKTUR ATAU PEJABAT YANG DITUNJUKNYA. B. DIREKTUR ATAU PEJABAT YANG DITUNJUKNYA BERWENANG UNTUK MENGADAKAN PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN TERHADAP BEJANA TEKAN.

SURAT EDARAN MENAKERTRANS RI NO. SE. 117/ MEN/PPK-PKK/III/2005 Tentang PEMERIKSAAN MENYELURUH PELAKSANAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DI PUSAT PERBELANJAAN, GEDUNG BERTINGKAT DAN TEMPAT-TEMPAT PUBLIK LAINNYA.

1. PEMERIKSAAN MENYELURUH TERHADAP ASPEK K3 DI PUSAT PERBELANJAAN, GEDUNG BERTINGKAT DAN TEMPAT-TEMPAT PUBLIK LAINNYA, MELIPUTI : a. Sistem informasi K3 bagi tamu dan pengunjung b. Sistem tanggap darurat c. Instalasi listrik d. Instalasi pemadam kebakaran e. Instalasi penangkal petir f. Instalasi pengolah limbah g. Instalasi ruang tertutup / confined space

h. Penanganan dan penyimpanan bahan kimia berbahaya dan beracun i. Instalasi pemipaan dan plumbing j. Konstruksi k. Pesawat angkat angkut l. Instalasi ventilasi dan pendingin udara m. Ergonomi n. Sanitasi dan Hygiene o. Kantin dan ruangan p. Pesawat uap dan bejana tekan q. Pelayanan kesehatan kerja (klinik) r. Alat Pelindung diri

2. Menginstruksikan kepada semua pengurus/ pengusaha di pusat perbelanjaan, gedung bertingkat tinggi dan tempat publik lainnya untuk : a. Melaksanakan prinsip-prinsip Sistem Manajemen K3 (SMK3) b. Melatih personil di bidang K3 sesuai dengan tugas dan kewenangannya c. Melengkapi rekomendasi teknis dan perijinan di bidang K3 bagi semua objek yang tercantum pada angka 1 d. Membentuk tim tanggap darurat (emergency response team) e. Memberikan informasi K3 yg memadai bagi tamu/ pengunjung f. Tidak menugaskan petugas yg tidak memiliki sertifikat pelatihan K3 confined space dalam melakukan pekerjaan instalasi ruang tertutup

SNI 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup Ruang Lingkup : garis besar & persyaratan Pemeliharaan, perawatan,pembersihan bejana penyimpanan bbm, gas, bahan kimia ; ruangan ; Tempat tertutup, saluran atau terowongan bawah tanah atau sumur Jalan masuk keruangan yang dapat menimbulkan gasgas berbahaya Pengawasan, pemeliharaan, pembersihan dan perbaikan tangki apung

SNI 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup Pekerjaan pendahuluan : Persiapan :Temperatur, pembuangan cairan dan gas, kalibrasi peralatan, mengunci bagaian yg bergerak. Pembersihan gas-gas. Perlengkapan APD Respirator, masker, sepatu, helm, sabuk pengaman, kacamata pelindung, sarung tangan, Tabung O2, pakaian kerja, pelindung telinga. Syarat-syarat pemakaian peralatan kerja Pentanahan peralatan listrik, pemeriksaan kabel, sambungan, pedoman tekanan, kabel, peralatan kerja siap pakai.

SNI 0229 1987 E, Keselamatan Kerja di Dalam Ruangan Tertutup Penerangan: Hanya boleh penerangan listrik Kewajiban Pengusaha, pengurus dan pelaksana pekerjaan menunjuk supervisor utk mengawasi; melaporkan kepada disnaker; Gas Free Cert; Menyediakan alat perlengkapan kerja; Juklak yg jelas; memahami peraturan K3. Larangan Merokok, membawa api terbuka/ pemantik, menggunakan cat semprot saat sedang dilakukan pengelasan, memakai pakaian yg berminyak, menggunakan perkakas yg kotor dan rusak. Pemeliharaan/Perawatan Kesehatan dan P3K

KEBIJAKAN Peningkatan kerja sama dengan instansi terkait dalam pengawasan maupun riksa uji Perlunya peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan Pekerjaan pada Ruang Tertutup/Confined Space Pembinaan Organisasi K3 dan Sistem Manajemen K3 Tersedianya pelatihan bagi Petugas K3 Confined Space

Dasar Hukum terkait 1. UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja pasal 2, pasal 3 ayat 1, f, g, i, j, k, l, m pasal 5, pasal 8, pasal 9 dan pasal 14. 2. UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan Konvensi ILO No.120 mengenai Hygiene dalam Perniagaan dan Kantor-kantor pasal 7. 3. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 tahun 1964 tentang syarat kesehatan, kebersihan serta penerangan dalam tempat kerja. 4. Permenakertrans No.3/Men/1985 tentang keselamatan dan kesehatan kerja Pemakaian asbes. Reward Discipline

Reward 5. Undang-undang Uap (Stoom Ordonanti, Stbl No. 225 th 1930) tentang peraturan Uap th 1930 6. Kepmenaker No. 51/Men/1999 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Fisika di Tempat Kerja 7. Permenaker No. Per. 02/Men/1982 tentang Klasifikasi Juru las. 8. Permenaker No. Per. 01/Men/1988 tentang Syarat-syarat dan kualifikasi Operator Pesawat Uap 9. Permenaker No. Per. 01/Men/1982 tentang Bejana Tekan 10. Kepmenaker No. 187/Men/1999 tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja 11. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 2/M/BW/BK/1984 tentang Pengesahan alat Pelindung Diri 12. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja No. 01/Men/1997 tentang Nilai Ambang Batas Faktor Kimia di Udara Lingkungan Kerja 13. Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. 05/M/BW/1997 tentang Pengawasan Alat Pelindung Diri 14. Surat Edaran Dirjen Binawas No. 06/BW/1997 tentang Pendaftaran Alat Pelindung Diri Discipline

15. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 140/Men/PPK-KK/II/2004 tentang Pemenuhan Kewajiban Syarat-syarat K3 di Industri Kimia dengan Potensi Bahaya Besar (Major Hazard Installation) 16. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. 117//Men/PPK-PKK/III/2005 tentang Pemeriksaan Menyeluruh Pelaksanaan K3 di Pusat Perbelanjaan, Gedung Bertingkat dan Tempat-tempat Publik Lainnya Reward Discipline

Kecelakaan kerja di CS Kecelakaan kerja di ITC Cempaka Mas - Jakarta Kecelakaan kerja di Galangan Kapal - Banjarmasin, Kalimantan Selatan Peledakan PT. Sindopek Perotama - Sidoardjo, Jatim Keracunan di Blambangan - Probolinggo, Jatim

KASUS ITC CEMPAKA MAS Perusahaan tidak melengkapi APD bagi pekerja Tidak ada SOP ataupun warning untuk bekerja pada Ruang Tertutup atau Confined Space Penerapan norma K3 hanya mengandalkan alat Tidak tersedia Informasi / Rambu K3 yang jelas bagi pengunjung jika terjadi peledakan atau kebakaran Perusahaan belum menyakini pengukuran indoor air quality

Utility site confined space

Evaluasi dari kasus kasus tersebut Kasus - kasus bencana tidak lepas dari kegagalan pelaksanaan K3 di dalam perusahaan, yang kemudian menimbulkan dampak kepada masyarakat / lingkungan.

Ketentuan yang diatur dalam Kep Dirjen Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan No. Kep. 113/DJPPK/2006 Tentang Pedoman dan Pembinaan Teknis Petugas K3 di Ruang Terbatas (Confined Spaces) Petugas K3 ruang terbatas terdiri dari 2 jenjang yaitu : Petugas Madya Petugas Utama 1. Diklat dan Sertifikasi 2. Pedoman K3 di Ruang Terbatas

Kompetensi petugas utama Umum Mampu bekerja secara aman di ruang terbatas dan melaksanakan program memasuki ruang terbatas dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Akademik Dasar dasar K3 Penilaian resiko Prosedur ijin kerja Program memasuki ruang terbatas Teknis pengukuran dan deteksi gas beracun dan mudah meledak Prosedur LOTO Prosedur tanggap darurat & P3K APD SMK3 Keahlian praktis Mampu melakukan dan menerapkan aspek K3 di ruang terbatas melalui pelaksanakan prosedur kerja aman, prosedur ijin kerja, LOTO, P3K, penggunaan APD.

Kompetensi petugas madya Umum Mampu bekerja secara aman di ruang terbatas dan melaksanakan prosedur kerja sesuai dengan program memasuki ruang terbatas dalam rangka pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Akademik Dasar dasar K3 Prosedur ijin kerja Karakterisitik bahan kimia berbahaya di ruang terbatas Teknis pengukuran dan deteksi gas beracun dan mudah meledak Prosedur tanggap darurat & P3K APD Keahlian praktis Mampu melakukan dan menerapkan aspek K3 di ruang terbatas melalui upaya pelaksanaan prosedur kerja aman, prosedur ijin kerja, pelaksanaan program, prosedur tangap darurat & P3K, penggunaan APD.

Pelatihan dan sertifikasi 1. Petugas K3 Utama Ruang Terbatas Pelatihan 46 jam pelajaran Syarat : Sehat jasmani dan rohani Pendidikan minimal SMU Pengalaman kerja 3 tahun pada keg. Industri dlm ruang terbatas 2. Petugas K3 Madya Ruang Terbatas Pelatihan 28 Jam pelajaran Syarat : Sehat jasmani dan rohani Pendidikan minimal SMU Pengalaman kerja 2 tahun pada keg. Industri dlm ruang terbatas 3. Penyelenggara pelatihan : PJK3 Internal Perusahaan 4. Ujian : Depnakertrans

Tugas Ahli K3 Ahli K3 sebagai Safety representatives adalah orang yang bertugas mengevaluasi bahaya-bahaya, menetapkan tanda atau peringatan dan membuat/memberikan ijin masuk ruang terbatas

Jika ada pertanyaan terkait Pedoman K3 di Ruang Terbatas silakan menghubungi : info_pnk3@nakertrans.go.id Terima kasih