PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA TENTANG

PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2010

PETUNJUK TEKNIS ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER

2017, No Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Rescuer dan

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

2014, No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 89 TAHUN 2014 TENTANG

- 4 - MEMUTUSKAN: Pasal 1

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER- 707 /K/JF/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENILAIAN ANGKA KREDIT AUDITOR

2017, No Peraturan Presiden Nomor 57 Tahun 2013 tentang Lembaga Administrasi Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 12

PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL PENGELOLA PENGADAAN BARANG/JASA

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN NOMOR: PER-707/K/JF/2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PENILAIAN ANGKA KREDIT AUDITOR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN MELALUI INPASSING

PERATURAN BERSAMA MENTERI SEKRETARIS NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2007 NOMOR 22 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN BERSAMA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 39 TAHUN 2014 NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2018, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166,

LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. DEPARTEMEN HUKUM DAN HAM. Organisasi. Tim Penilai. Perancang Perundang-undangan. Kanwil. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2015, No Indonesia Tahun 1975 Nomor 26, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3058); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1980 tent

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 003/KS/2003 NOMOR 25 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 133/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS SEKOLAH

- 2 - Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republ

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN TIM PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN ANALIS KEPEGAWAIAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 02/V/PB/2010 NOMOR 13 TAHUN 2010

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tamb

2016, No tentang Perubahan Ketujuh Belas atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembara

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 5494); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsiona

2018, No Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 6 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG PENJABAT SEKRETARIS DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN BATAS USIA PENSIUN BAGI PEJABAT FUNGSIONAL SANDIMAN

2015, No.75 2 Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji K

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BERSAMA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 1 TAHUN 2010 NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG

2015, No Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 16/KEP/M.PAN/3/2001 tentang Jabatan Fungsional Perencana dan Angka K

2017, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Indonesia Nomor 3547) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 002/BPS-SKB/II/2004 NOMOR : 04 TAHUN 2004 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 184/PMK.04/2014 TENTANG

BUPATI SUMEDANG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 132/Permentan/OT.140/12/2014 TENTANG PEDOMAN UJI KOMPETENSI PEJABAT FUNGSIONAL MEDIK VETERINER

PERATURAN BERSAMA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN

BAB I PENDAHULUAN Umum

2017, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tam

KEPUTUSAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR 297/KPTS/M/2012 TENTANG

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

2 Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3419); 3. Undang-Undang Nomo

2015, No Kompetensi Pejabat Fungsional Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 tentang Perli

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28/Permentan/KP.240/5/2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

2017, No Penyesuaian/Inpassing Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Bidang Pertanian; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

2017, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Ne

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

2016, No Guru dan Tenaga Kependidikan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Si

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Widyaiswara.

2017, No Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2016, No Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Le

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Le

2015, No Mengingat : c. bahwa penyesuaian substansi peraturan sebagaimana dimaksud pada huruf b ditetapkan dengan Peraturan Kepala Lembaga Admi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21/HUK/2013 TENTANG

2017, No KEP/58/M.PAN/6/2004 tentang Jabatan Fungsional Penggerak Swadaya Masyarakat dan Angka Kreditnya; c. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

2016, No Republik Indonesia Nomor 5035); 2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1

2 menetapkan Peraturan Menteri Pertanian tentang Pedoman Uji Kompetensi Pejabat Fungsional Medik Veteriner; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahu

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentan

2016, No mengalihkan Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota menjadi Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kelautan dan Peri

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL OPERATOR TRANSMISI SANDI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : bahwa dalam rangka menjamin tertib administrasi pelaksanaan penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara tentang Organisasi dan Tata Kerja Tim Penilai Angka Kredit Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi; Mengingat : 1. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013; 2. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 133/KEP/M.PAN/11/2003 Tahun 2003 tentang Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi dan Angka Kreditnya; 3. Keputusan Bersama Kepala Lembaga Sandi Negara dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor KP.004/KEP.61/2004 Tahun 2004 dan Nomor 18 Tahun 2004 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi dan Angka Kreditnya; 4. Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara Nomor OT.001/PERKA.122/2007 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara; MEMUTUSKAN:...

-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL OPERATOR TRANSMISI SANDI. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini yang dimaksud dengan: 1. Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi adalah jabatan fungsional tingkat keterampilan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan transmisi sandi pada instansi pemerintah. 2. Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan transmisi sandi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. 3. Angka Kredit adalah nilai dari tiap butir kegiatan dan/atau akumulasi nilai butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan pangkat/jabatan. 4. Tim Penilai Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi yang selanjutnya disebut Tim Penilai adalah tim yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit dan bertugas menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. 5. Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang selanjutnya disingkat DUPAK adalah daftar yang berisi jumlah Angka Kredit butir kegiatan yang telah dilaksanakan oleh Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi dan dibuat oleh Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang bersangkutan untuk diusulkan kepada pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit melalui pejabat pengusul. 6. Berita Acara Penilaian Angka Kredit yang selanjutnya disingkat BAPAK adalah laporan hasil akhir penilaian Angka Kredit yang ditandatangani seluruh anggota Tim Penilai yang hadir dalam rapat pleno penilaian Angka Kredit yang menjadi bahan nota penetapan Angka Kredit. BAB II ORGANISASI TIM PENILAI Pasal 2 Tim Penilai terdiri dari: a. Tim Penilai instansi pusat; b. Tim Penilai daerah provinsi; dan c. Tim Penilai daerah kabupaten/kota. Bagian...

-3- Bagian Kesatu Tim Penilai Instansi Pusat Pasal 3 (1) Tim Penilai instansi pusat merupakan Tim Penilai yang melakukan penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, di lingkungan instansi pusat. (2) Tim Penilai instansi pusat dibentuk, ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada pejabat eselon I yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon II dibawahnya yang ditunjuk. (3) Tim Penilai instansi pusat bertugas: a. membantu pejabat eselon I yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon II dibawahnya yang ditunjuk dalam menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi untuk menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, di lingkungan instansi pusat; b. membantu pejabat pembina kepegawaian instansi pusat dalam memberikan pertimbangan teknis tentang berbagai hal yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi; c. menetapkan tata tertib pelaksanaan rapat penilaian DUPAK; dan d. mempelajari dan memahami peraturan terkait Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi dan Angka Kreditnya. (4) Tim Penilai instansi pusat berfungsi: a. memeriksa, menilai dan memverifikasi butir kegiatan dalam DUPAK; b. memeriksa kebenaran dokumen DUPAK yang dianggap perlu; c. menyampaikan berita acara hasil penilaian kepada pejabat eselon I yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon II dibawahnya yang ditunjuk; d. mengikuti sidang penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; dan e. menyampaikan laporan kegiatan tahunan kepada pejabat eselon I yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon II dibawahnya yang ditunjuk. (5) Keanggotaan Tim Penilai instansi pusat berjumlah gasal, terdiri dari: a. seorang ketua merangkap anggota, yang secara fungsional dijabat oleh pejabat eselon II yang membidangi persandian atau komunikasi; b. seorang wakil ketua merangkap anggota; c. seorang sekretaris merangkap anggota yang berasal dari unsur kepegawaian; dan d. paling sedikit 4 (empat) orang anggota yang tidak merangkap ketua, wakil ketua dan sekretaris Tim Penilai instansi pusat dengan komposisi paling sedikit 2 (dua) orang berasal dari Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. (6) Apabila...

-4- (6) Apabila anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf d tidak dapat terpenuhi dari Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. (7) Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai instansi pusat, terdiri dari: a. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; b. menduduki jabatan/pangkat paling rendah setingkat dengan jabatan/pangkat Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang dinilai; c. mempunyai integritas yang baik; d. dapat aktif melakukan penilaian; dan e. diusulkan oleh unit kerja yang bersangkutan. (8) Masa Jabatan Tim Penilai instansi pusat: a. masa jabatan Tim Penilai instansi pusat yaitu 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya; dan b. Tim Penilai instansi pusat yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (9) Dalam hal Tim Penilai instansi pusat belum dapat dibentuk karena belum adanya pejabat yang memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan angka kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai instansi pusat di Lembaga Sandi Negara. Bagian Kedua Tim Penilai Daerah Provinsi Pasal 4 (1) Tim Penilai daerah provinsi merupakan Tim Penilai yang melakukan penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, di lingkungan daerah provinsi. (2) Tim Penilai daerah provinsi dibentuk, ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk. (3) Tim Penilai daerah provinsi bertugas: a. membantu pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk dalam menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi untuk menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, di lingkungan daerah provinsi; b. membantu pejabat pembina kepegawaian daerah provinsi dalam memberikan pertimbangan teknis tentang berbagai hal yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi; c. menetapkan...

-5- c. menetapkan tata tertib pelaksanaan rapat penilaian DUPAK; dan d. mempelajari dan memahami peraturan terkait Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi dan Angka Kreditnya. (4) Tim Penilai daerah provinsi berfungsi: a. memeriksa dan menilai butir kegiatan dalam DUPAK; b. memeriksa kebenaran dokumen DUPAK yang dianggap perlu; c. menyampaikan berita acara hasil penilaian kepada pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk; d. mengikuti sidang penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; dan e. menyampaikan laporan kegiatan tahunan kepada pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk. (5) Keanggotaan Tim Penilai daerah provinsi berjumlah gasal, terdiri dari: a. seorang ketua merangkap anggota, yang secara fungsional dijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi persandian atau komunikasi; b. seorang wakil ketua merangkap anggota; c. seorang sekretaris merangkap anggota yang berasal dari unsur kepegawaian; dan d. paling sedikit 4 (empat) orang anggota yang tidak merangkap ketua, wakil ketua dan sekretaris tim penilai daerah provinsi dengan komposisi paling sedikit 2 (dua) orang harus berasal dari Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. (6) Apabila anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf d tidak dapat terpenuhi dari Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. (7) Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai daerah provinsi, terdiri dari: a. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; b. menduduki jabatan/pangkat paling rendah setingkat dengan jabatan/pangkat Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang dinilai; c. mempunyai integritas yang baik; d. dapat aktif melakukan penilaian; dan e. diusulkan oleh unit kerja yang bersangkutan. (8) Masa jabatan Tim Penilai daerah provinsi: a. masa jabatan Tim Penilai daerah provinsi yaitu 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya; dan b. Tim Penilai daerah provinsi yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (9) Dalam hal Tim Penilai daerah provinsi belum dapat dibentuk karena belum adanya pejabat yang memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan Angka Kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai...

-6- Penilai daerah provinsi lain yang terdekat, atau Tim Penilai instansi pusat di Lembaga Sandi Negara. Bagian Ketiga Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota Pasal 5 (1) Tim Penilai daerah kabupaten/kota merupakan Tim Penilai yang melakukan penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, di lingkungan daerah kabupaten/kota. (2) Tim Penilai daerah kabupaten/kota dibentuk, ditetapkan oleh dan bertanggung jawab kepada pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk. (3) Tim Penilai daerah kabupaten/kota bertugas: a. membantu pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk dalam menilai Prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi untuk menetapkan Angka Kredit bagi Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Pelaksana pangkat Pengatur Muda Tingkat I golongan ruang II/b sampai dengan Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan ruang III/d, di lingkungan daerah kabupaten/kota; b. membantu pejabat pembina kepegawaian daerah kabupaten/kota dalam memberikan pertimbangan teknis tentang berbagai hal yang berhubungan dengan Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi; c. menetapkan tata tertib pelaksanaan rapat penilaian DUPAK; dan d. mempelajari dan memahami peraturan terkait Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi dan Angka Kreditnya. (4) Tim Penilai daerah kabupaten/kota berfungsi: a. memeriksa dan menilai butir kegiatan dalam DUPAK; b. memeriksa kebenaran dokumen DUPAK yang dianggap perlu; c. menyampaikan berita acara hasil penilaian kepada pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk; d. mengikuti sidang penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; dan e. menyampaikan laporan kegiatan tahunan kepada pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya yang ditunjuk. (5) Keanggotaan Tim Penilai daerah kabupaten/kota berjumlah gasal, terdiri dari: a. seorang ketua merangkap anggota, yang secara fungsional dijabat oleh pejabat eselon III yang membidangi persandian atau komunikasi; b. seorang wakil ketua merangkap anggota; c. seorang sekretaris merangkap anggota yang berasal dari unsur kepegawaian; dan d. paling...

-7- d. paling sedikit 4 (empat) orang anggota yang tidak merangkap ketua, wakil ketua dan sekretaris Tim Penilai daerah kabupaten/kota dengan komposisi paling sedikit 2 (dua) orang berasal dari Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. (6) Apabila anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (5) huruf d tidak dapat terpenuhi dari Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi, maka anggota Tim Penilai dapat diangkat dari Pegawai Negeri Sipil lain yang memiliki kompetensi untuk menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi. (7) Persyaratan menjadi anggota Tim Penilai daerah kabupaten/kota, terdiri dari: a. memiliki keahlian dan kemampuan untuk menilai prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; b. menduduki jabatan/pangkat paling rendah setingkat dengan jabatan/pangkat Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang dinilai; c. mempunyai integritas yang baik; d. dapat aktif melakukan penilaian; dan e. diusulkan oleh unit kerja yang bersangkutan. (8) Masa Jabatan Tim Penilai daerah kabupaten/kota: a. masa jabatan Tim Penilai daerah kabupaten/kota yaitu 3 (tiga) tahun dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan berikutnya; dan b. Tim Penilai daerah kabupaten/kota yang telah menjabat dalam 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui masa tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. (9) Dalam hal Tim Penilai daerah kabupaten/kota belum dapat dibentuk karena belum adanya pejabat yang memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian dan penetapan Angka Kredit dapat dimintakan kepada Tim Penilai daerah kabupaten/kota/provinsi lain yang terdekat, atau Tim Penilai instansi pusat di Lembaga Sandi Negara. Bagian Keempat Tim Penilai Teknis Pasal 6 (1) Pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit dapat membentuk Tim Penilai Teknis yang anggotanya terdiri dari para ahli, baik yang berkedudukan sebagai Pegawai Negeri Sipil atau bukan Pegawai Negeri Sipil yang mempunyai kemampuan teknis yang diperlukan. (2) Tugas pokok Tim Penilai Teknis yaitu memberikan saran dan pendapat kepada ketua Tim Penilai dalam hal memberikan penilaian atas kegiatan yang bersifat khusus atau kegiatan yang memerlukan keahlian tertentu. (3) Tim Penilai Teknis menerima tugas dari dan bertanggung jawab kepada ketua Tim Penilai. (4) Jumlah anggota dan masa kerja Tim Penilai Teknis ditentukan sesuai dengan kebutuhan. Bagian...

-8- Bagian Kelima Sekretariat Tim Penilai Pasal 7 (1) Sekretariat Tim Penilai merupakan sekretariat yang membantu Tim Penilai dalam melaksanakan tugasnya. (2) Sekretariat Tim Penilai dibentuk dan ditetapkan oleh: a. pejabat eselon I yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon II dibawahnya yang ditunjuk untuk sekretariat Tim Penilai instansi pusat; atau b. Sekretaris Daerah provinsi/kabupaten/kota untuk sekretariat Tim Penilai daerah provinsi/kabupaten/kota. (3) Sekretariat Tim Penilai bertanggung jawab kepada ketua Tim Penilai. (4) Ketua sekretariat Tim Penilai secara fungsional dijabat oleh: a. pejabat yang berkompeten yang ditunjuk oleh pejabat eselon I yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon II dibawahnya untuk sekretariat Tim Penilai instansi pusat; atau b. pejabat yang berkompeten yang ditunjuk oleh pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian atau pejabat eselon III dibawahnya untuk sekretariat Tim Penilai daerah provinsi/kabupaten/kota. (5) Tugas dan fungsi sekretariat Tim Penilai: a. membantu Tim Penilai dalam bidang administratif dan tata usaha kegiatan penilaian prestasi kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; b. mengadministrasikan setiap Usulan Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi; c. membuat jadwal sidang Tim Penilai; d. menyelenggarakan rapat dan sidang Tim Penilai; e. membuat konsep surat keputusan Penetapan Angka Kredit; f. melaksanakan administrasi dan pengolahan data Jabatan Fungsional Operator Transmisi Sandi; dan g. memantau perolehan Angka Kredit Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi selama periode tertentu untuk mengetahui apakah seorang Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi telah memenuhi persyaratan Angka Kredit kumulatif minimal untuk kenaikan pangkat atau jabatan. h. memberikan laporan kepada Tim Penilai, perihal: 1. Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang tidak memperoleh Angka Kredit kumulatif minimal yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat atau jabatan pada waktunya; 2. Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi Penyelia Pangkat Penata Tingkat I (III/d) yang tidak memperoleh Angka Kredit minimal yang dipersyaratkan untuk tetap menduduki jabatan; 3. kemungkinan dapat diangkatnya kembali seorang Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi, yang sebelumnya dibebaskan sementara dari jabatan, karena yang bersangkutan telah memenuhi jumlah Angka Kredit kumulatif minimal yang ditentukan; dan 4. menyerahkan...

-9-4. menyerahkan berkas yang berhubungan dengan Penetapan Angka Kredit dari sekretariat Tim Penilai yang lama untuk disampaikan kepada sekretariat Tim Penilai yang baru, apabila dimutasikan. BAB III TATA KERJA TIM PENILAI Bagian Kesatu Ketentuan Penilaian Pasal 8 (1) Penilaian dan penetapan Angka Kredit Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi dilakukan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun. (2) Penetapan Angka Kredit untuk kenaikan pangkat Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi dilakukan paling sedikit 2 (dua) kali dalam setahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil dengan ketentuan sebagai berikut: a. untuk kenaikan pangkat periode April, Angka Kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Januari tahun yang bersangkutan; dan b. untuk kenaikan pangkat periode Oktober, Angka Kredit ditetapkan paling lambat pada bulan Juli tahun yang bersangkutan. (3) Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gubernur, Bupati/Walikota atas usul ketua Tim Penilai dapat mengganti anggota Tim Penilai apabila yang bersangkutan: a. pensiun dari Pegawai Negeri Sipil; b. berhalangan paling sedikit 6 (enam) bulan; atau c. mengundurkan diri. (4) Apabila terdapat anggota Tim Penilai yang turut dinilai, maka ketua Tim Penilai dapat mengangkat pengganti sementara bagi anggota Tim Penilai yang bersangkutan, untuk jangka waktu satu kali penilaian yang dimaksud. (5) Apabila ketua Tim Penilai ikut dinilai, maka Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gubernur, Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk dapat bertindak sebagai ketua sementara Tim Penilai. (6) Penilaian Angka Kredit dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. ketua Tim Penilai membagi tugas penilaian kepada anggota Tim Penilai; b. setelah masing-masing anggota melakukan penilaian maka hasil penilaian disampaikan kepada ketua Tim Penilai melalui sekretariat Tim Penilai; c. pengambilan keputusan dalam sidang penilaian Angka Kredit dilakukan dengan musyawarah mufakat; d. dalam hal tidak tercapai musyawarah mufakat, pengambilan keputusan dilakukan melalui pemungutan suara terbanyak; dan e. sidang penilaian Angka Kredit harus dihadiri sekurang-kurangnya oleh ½ n + 1 anggota Tim Penilai, dimana n merupakan jumlah seluruh anggota Tim Penilai. (7) Hasil penilaian Angka Kredit harus dituangkan dalam BAPAK yang ditandatangani oleh seluruh anggota Tim Penilai yang hadir. (8) Berkas...

-10- (8) Berkas BAPAK diserahkan ke pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit sebagai dasar penetapan Angka Kredit. (9) Format BAPAK sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini. (10) Angka Kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang bersifat final dan tidak dapat diajukan keberatan oleh Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang bersangkutan. Bagian Kedua Prosedur Penilaian Pasal 9 Penilaian Angka Kredit oleh Tim Penilai dilakukan melalui prosedur sebagai berikut: a. menerima DUPAK dan berkas sesuai satuan hasil dan berkas pendukung lainnya dari sekretariat Tim Penilai; b. melaksanakan penilaian terhadap Angka Kredit yang diajukan pada setiap DUPAK sesuai dengan ketentuan proses penilaian; c. melakukan sidang penilaian Angka Kredit untuk menyusun BAPAK sebagai hasil penilaian akhir; d. menyampaikan BAPAK kepada sekretariat Tim Penilai untuk penyiapan surat keputusan penetapan Angka Kredit dan selanjutnya disampaikan kepada pimpinan instansi masing-masing yaitu Menteri/Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gubernur, Bupati/Walikota atau pejabat yang ditunjuk; e. surat keputusan penetapan Angka Kredit disampaikan kepada Kepala Badan Kepegawaian Negara atau Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara, dan tembusannya disampaikan kepada: 1. Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi yang bersangkutan; 2. pimpinan unit kerja Pejabat Fungsional Operator Transmisi Sandi; 3. sekretaris Tim Penilai yang bersangkutan; 4. pejabat yang berwenang menetapkan Angka Kredit; 5. Kepala Biro atau Badan Kepegawaian Daerah atau Bagian Kepegawaian instansi yang bersangkutan; dan 6. pejabat lain yang dipandang perlu. BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...

-11- Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Lembaga Sandi Negara ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 28 November 2014 KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Desember 2014 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. YASONNA HAMONANGAN LAOLY BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 1863

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA TIM PENILAI ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL OPERATOR TRANSMISI SANDI BERITA ACARA PENILAIAN ANGKA KREDIT Instansi :. Masa Penilaian :. NO PEJABAT FUNGSIONAL OPERATOR TRANSMISI SANDI NAMA NIP JABATAN UNIT KERJA JUMLAH ANGKA KREDIT UNSUR UTAMA UNSUR PENUNJANG TOTAL (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8), Tanggal... NO NAMA NIP JABATAN TANDA TANGAN 1... Ketua 2... Wakil Ketua 3... Sekretaris 4... Anggota 5... Anggota 6... Anggota 7... Anggota 8... Sekretariat KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, ttd. DJOKO SETIADI