BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. pembenaran atau penolakan hipotesis serta penemuan asas-asas yang mengatur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat sehari-hari. Masyarakat menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA PADA PERCAKAPAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 3 GEYER

REALISASI TINDAK TUTUR DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI ANAK GURU DI TK PERTIWI 4 SIDOHARJO NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

Oleh: Budi Cahyono, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

ANALISIS TINDAK TUTUR DIREKTIF ANTARA GURU MURID. DI MTs SUNAN KALIJAGA KECAMATAN BULUKERTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. bermasyarakat agar terjalin suatu kehidupan yang nyaman. komunitas selalu terlibat dalam pemakaian bahasa, baik dia bertindak

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. sosiolinguistik. Penelitian kualitatif di sini menggunakan jenis penelitian yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KESANTUNAN TUTURAN IMPERATIF DALAM KOMUNIKASI ANTARA PENJUAL HANDPHONE DENGAN PEMBELI DI MATAHARI SINGOSAREN

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. (SMA) Muhammadiyah 1 Karanganyar yang beralamat di Jl. Brigjen Slamet

KESANTUNAN MENOLAK DALAM INTERAKSI DI KALANGAN MAHASISWA DI SURAKARTA

ANALISIS TINDAK TUTUR PEDAGANG DI STASIUN BALAPAN SOLO NASKAH PUBLIKASI

KESANTUNAN BERTUTUR DI KALANGAN AWAK KENDARAAN BERMOTOR DI KOTA BOYOLALI: TINJAUAN PRAGMATIK

BAB II KERANGKA TEORI. ini, yang berkaitan dengan: (1) pengertian pragmatik; (2) tindak tutur; (3) klasifikasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. merupakan cara untuk mendapatkan apa yang menjadi tujuan semula suatu

BAB III METODE PENELITIAN

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Diajukan oleh: RIZKA RAHMA PRADANA A

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kebencian. Benci (a) ialah sangat tidak suka dan kebencian (n) ialah sifat-sifat benci

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

I. PENDAHULUAN. satu potensi mereka yang berkembang ialah kemampuan berbahasanya. Anak dapat

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian dimulai saat kegiatan pembuatan proposal tepatnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana bagi manusia untuk dapat berkomunikasi dan

TINDAK TUTUR EKSPRESIF DALAM SLOGAN DI WILAYAH KOTA SURAKARTA. Naskah Publikasi

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi khalayak agar bertindak sesuai dengan keinginan pengiklan. Slogan

Oleh: Wenny Setiyawan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhamadiyah Purworejo

III. METODE PENELITIAN. mengandung implikatur dalam kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia di

TINDAK TUTUR EKSPRESIF PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN GURU DAN SISWA KELAS 1 SD TAHUN AJARAN 2011/2012

TINDAK TUTUR DAN KESANTUNAN BERBAHASA DI KANTIN INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI

TINDAK TUTUR LOKUSI DAN PERLOKUSI DALAM NOVEL SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA AGNES DAVONAR

I. PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dengan bahasa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode

TINDAK TUTUR DIREKTIF DAN KESANTUNAN IMPERATIF PADA PAPAN PENGUMUMAN DAN INFORMASI DI WILAYAH SURAKARTA

MAKSIM PELANGGARAN KUANTITAS DALAM BAHASA INDONESIA. Oleh: Tatang Suparman

BAB I PENDAHULUAN. mengkaji makna dalam hubungannya dengan situasi-situasi ujar.

BAB I PENDAHULUAN. yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari dibedakan menjadi dua sarana,

Artikel Publikasi KESANTUNAN DIREKTIF MEMINTA DALAM INTERAKSI NONFORMAL DI KALANGAN MAHASISWA PERGURUAN TINGGI SWASTA SE-RAYON SURAKARTA

BENTUK DAN STRATEGI PENOLAKAN DI KALANGAN MASYARAKAT BERBUDAYA JAWA DI SOLO DALAM KONTEKS NONRESMI NASKAH PUBLIKASI

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pendayagunaan konteks dalam

Jurnal Sasindo Unpam, Volume 3, Nomor 3, Desember 2015 PELANGGARAN PRINSIP-PRINSIP KESOPANAN PADA MEMO DINAS DI SALAH SATU PERGURUAN TINGGI DI BANTEN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan produk dari suatu kalimat dalam kondisi tertentu dan. wacana. Tindak tutur dapat pula disebut tindak ujar.

TINDAK TUTUR ILOKUSI DIREKTIF PADA TUTURAN KHOTBAH SALAT JUMAT DI LINGKUNGAN MASJID KOTA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

MODUS DAN IMPLIKATUR PADA IKLAN HANDPHONE DI TABLOID PULSA EDISI MEI-JULI 2011 NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dalam tuturannya (Chaer dan Leoni. 1995:65).

Oleh: Endah Yuli Kurniawati FakultasKeguruandanIlmuPendidikan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. adalah alat komunikasi, manusia dapat saling memahami satu sama lain sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Cara pengungkapan maksud dan tujuan berbeda-beda dalam peristiwa

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

TINDAK TUTUR DALAM DIALOG DRAMA KISAH CINTA 40 MENIT KARYA DIDI ARSANDI

BAB I PENDAHULUAN. Pragmatik memiliki lima bidang kajian salah satunya deiksis. berarti penunjukan atau hal petunjuk dalam sebuah wacana atau tuturan.

OLEH: DENIS WAHYUNI NPM:

ANALISIS KESANTUNAN IMPERATIF DALAM TERJEMAHAN ALQURAN SURAT AT TAUBAH: KAJIAN PRAGMATIK NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. pada masa sekarang ini walaupun pada kira-kira dua dekade yang silam ilmu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Wujud pragmatik imperatif dipilih sebagai topik kajian penelitian ini karena di dalam kajian dapat

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antarpesona dan memelihara hubungan sosial. Tujuan percakapan bukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa pada prinsipnya merupakan alat untuk berkomunikasi dan alat

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

menafsirkan makna homonim dan homofon, kesalahan dalam menafsirkan makna indiom, kesalahan dalam menafsirkan arti peribahasa, pengembalian stimulus,

BAB I PENDAHULUAN. Berbahasa merupakan aktivitas sosial bagi manusia. Seperti aktivitas

BAB 1 PENDAHULUAN. Fungsi bahasa secara umum adalah komunikasi (Nababan, 1993: 38).

BAB I PENDAHULUAN. secara eksternal, yakni bagaimana satuan kebahasaan digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Linguistik sebagai ilmu kajian bahasa memiliki berbagai cabang.

PELANGGARAN PRINSIP KERJA SAMA DALAM TALK SHOW EMPAT MATA DI TRANS 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang tindak tutur belum begitu banyak dilakukan oleh mahasiswa di

I. PENDAHULUAN. komunikasi, melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan (berkomunikasi)

REALISASI BENTUK TINDAK TUTUR DIREKTIF MENYURUH DAN MENASIHATI GURU-MURID DI KALANGAN ANDIK TK DI KECAMATAN SRAGEN WETAN. Naskah Publikasi Ilmiah

KALIMAT IMPERATIF DALAM BAHASA LISAN MASYARAKAT DESA SOMOPURO KECAMATAN GIRIMARTO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

BAB III METODE PENELITIAN. mengadakan akumulasi data dasar. Metode penelitian deskriptif kualitatif

BAB I PENDAHULUAN. pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik (Syam, 1980:7).

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

BAB I PENDAHULUAN. langsung antar penutur dan mitratutur. Penutur dan mitra tutur berintraksi

IMPLIKATUR PERCAKAPAN MAHASISWA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS ANDALAS. Tinjauan Pragmatik. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. kebijakan-kebijakan tersebut. Di awal kemerdekaan republik ini, dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. lain, alat yang digunakan berkomunikasi tersebut adalah bahasa. Chaer

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

TINDAK TUTUR PERLOKUSI PADA PERCAKAPAN PARA TOKOH OPERA VAN JAVA DI TRANS7. Naskah Publikasi Ilmiah

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Suatu penelitian tertentu, berdasarkan teknik pendekatannya dapat dikaji melalui 2 cara yakni melalui metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah diuraikan, maka penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik (Edi Subroto, 2007:5). Penelitian kali ini termasuk jenis penelitian kualitatif yang deskriptif. Penulis mencatat dengan teliti dan cermat data yang terwujud kata-kata, kalimatkalimat, wacana, gambar-gambar atau foto, catatan harian, memorandum, videotipe. Dari data yang bersifat deskriptif itu peneliti melakukan analisis data untuk membuat generalisasi atau kesimpulan umum yang merupakan sistem atau kaidah yang bersifat mengatur atau gambar dari orang-orang yang dijadikan subjek penelitian. (Edi Subroto, 2007:8). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan pragmatik yaitu pendekatan yang mendasarkan diri pada reaksi atau tanggapan menurut mitra bicara (Edi Subroto, 2007:65). Penulis menggunakan pendekatan pragmatik untuk menjawab permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini dan juga untuk menginterpretasikan maksud tuturan yang diujarkan sehingga jelas maksudnya. 44

45 B. Data dan Sumber Data Sumber data adalah asal data diperoleh dan data sebagai obyek penelitian umum adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Edi Subroto, 2007:38). Sumber data dalam penelitian ini adalah papan-papan pengumuman dan papan informasi yang berada di tempat-tempat umum di wilayah Kodya Surakarta. Data sebagai objek penelitian umum adalah semua informasi atau bahan yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Edi Subroto, 2007:38). Penelitian pragmatik kali ini, data yang digunakan adalah data tertulis pada papan pengumuman dan informasi berupa tuturan tertulis yang mengandung tindak tutur direktif dan kesantunan imperatif. C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan bagian dari tahap penyediaan data. Data yang akan dianalisis harus diadakan terlebih dahulu untuk memenuhi kebutuhan analisis. Dalam pengumpulan data peneliti melakukan dengan metode simak, serta menggunakan teknik catat, dan pustaka. Metode simak dilakukan dengan penyimakan tuturan pada papan pengumuman dan informasi yang berada di wilayah Surakarta. Ketika menyimak, penulis juga menggunakan teknik simak libat cakap, yakni penulis berpartisipasi dalam aktivitas tuturan pada papan pengumuman dan informasi yang berada di wilayah Surakarta.

46 Ada berbagai teknik untuk mengumpulkan data penelitian.metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak yaitu, metode Sudaryanto (1993: 133) menyebutkan ada lima teknik pengumpulan data, yaitu teknik sadap, teknik simak, teknik simak bebas, teknik rekam, dan teknik catat. Pemerolehan data pada penelitian ini menggunakan sumberpustaka atau menggunakan sumbersumber tertulis. Penelitian demikian sering disebut penelitian pustaka, dan teknik pengumpulan datanya adalah teknik pustaka. Teknik pustaka pada dasarnya merupakan teknik pemerolehan data bersumber pada bahan tertulis yang dibatasi oleh maksud dan tujuan penelitian (Edi Subroto, 2007:48). Teknik pustaka adalah mempergunakan sumber-sumber tertulis untuk memperoleh data. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber tertulis papan pengumuman dan informasi. Jenis penelitian kepustakaan akan lebih lengkap apabila menggunakan teknik simak dan catat sebagai teknik pengumpul datanya. Teknik simak dan catat adalah meangadakan penyimakan dan pencatatan terhadap data relevan yang sesuai dengan sasaran dan tujuan penelitian (Edi Subroto, 2007:47). Data relevan yang digunakan untuk melengkapi teknik pustaka adalah konteks atau latar belakang yang digunakan ketika data itu dimunculkan sebagai tuturan lisan atau tertulis. D. Teknik Klasifikasi Data Tahap selanjutnya setelah proses pengumpulan data adalah pengklasifikasian data yang telah terkumpul. Pengklasifikasian data adalah pemberian arah atau tuntunan juga sekaligus memberikan isyarat-isyarat tahapan

47 yang akan dikerjakan berikutnya dan bagaimana tahapan berikutnya dikerjakan (Edi Subroto, 2007: 51). Klasifikasi data dilakukan untuk mengelompokan data sesuai dengan apa yang menjadi tujuan dari penelitian, dan berfungsi untuk mencocokan data dengan analisisnya. Selanjutnya sesuai dengan definisi dari klasifikasi data, pengklasifikasian data dapat mempermudah penulis untuk melakukan tahapan selanjutnya sesuai dengan pengklasifikasian data yang diperoleh. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dan dieri kote yang terdiri atas bentuknya yaitu nomor data, tindak tutur direktif (TTD) atau kesantunan imperatif (KSI), jenis tindak tutur direktif, tempat (konteks), tanggal,bulan, dan tahun data diperoleh. Berikut contoh pemberian nomor kode data: Contoh pemberian nomor kode data: (1) Konteks Tuturan : Tuturan ini ditancapkan pada salah satu taman di area rumah sakit di wilayah Surakarta agar tidak menginjak tanaman yang ada di area rumah sakit Bentuk Tuturan : Dilarang duduk/ menginjak taman (TTD/ Melarang/ RS/ 23 Apr 2015/ 1) Keterangan : TTD Melarang RS : tindak tutur direktif : jenis tindak tutur direktif : rumah sakit, tempat memperoleh data

48 23 Apr 2015 : waktu memperoleh data (tanggal, bulan, tahun) 1 : nomor urut data berdasarkan lokasi tuturan Data di atas termasuk dalam data tindak tutur direktif melarang. Oleh karena itu pada kode diberi singkatan TTD yang berarti tindak tutur direktif. Tuturan tersebut juga diberikan kata melarang, karena masuk dalam jenis tindak tutur direktif larangan. Larangan yang dimaksudkan juga ditunjukan pada tuturan dilarang duduk/ menginjak taman. (2) Konteks Tuturan : tuturan ini terdapat di pinggir jalan depan rumah Bentuk Tuturan : Mohon maaf. Awas. Dilarang parkir di depan pintu masuk (MSS/ MKh/ jl/ 12 Juni 2015/ 20) Keterangan : MSS MKh Jl : Maksim Sopan Santun : Maksim Kerendahan Hati : Jalan, konteks data 12 Juni 2015 : Waktu memperoleh data (tanggal, bulan, tahun) 20 : Nomor urut data

49 E. Metode dan Teknik Analisis Data Penelitian ini diawali dengan penyediaan data berupa penggunaan bahasa dalam papan pengumuman dan informasi di wilayah Surakarta. Setelah data terkumpul agar lebih terfokus sesuai dengan permasalahan yang diteliti idlakukan pencatatan pada kartu data dan klasifikasi. Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode padan. Metode padan menggunakan alat penentu di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993: 13). Dalam penelitian ini alat penentunya adalah referen bahasa. Referen yang digunakan adalah konteks tuturan yang terdapat pada sekitar tuturan pada papan pengumuman dan informasi di wilayah Surakarta. Teknik analisis data dilakukan setelah data terkumpul dan diklasifikasikan. Menganalisis berarti mengurai atau memilah-bedakan unsur-unsur yang membentuk satu satuan lingual, atau mengurai suatu satuan lingual ke dalam komponen-komponennya (Edi Subroto, 2007: 59). Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis caratujuan (means-end). Analisis cara-tujuan adalah penutur bertugas untuk menggunakan cara yang paling tepat agar tujuan tuturannya dapat tercapai dengan baik. Analisis cara-tujuan pada umumnya diterapkan pada penggunaan tuturan secara komunikatif. Menurut konteks ini istilah tujuan (goal) dan maksud (intention) menyiratkan makna sadar dan sengaja (Leech, edisi terjemahan oleh M. D. D. Oka, 1993: 55). Menurut analisis cara tujuan, konsep tujuan harus dapat diterapkan pada penggunaan tuturan secara phatic seperti pada basabasi bahasa, pada penghindaran kata-kata tabu dan sebagainya, maupun pada

50 penggunaan-penggunaan tuturan lainnya yang tujuan-tujuan penggunaannya tidak disadari oleh penuturnya, walaupun pola perilaku bahasanya jelas (Leech edisi terjemahan oleh M. D. D. Oka, 1993: 61). Kunjana Rahardi (2005) mengatakan bahwa analisis kontekstual adalah cara analisis data dengan mendasarkan, memperhitungkan, dan mengaitkan identitas konteks-konteks yang ada, Penutur mungkin mempunyai tujuan-tujuan lain yang bersaing atau berlawanan dengan tujuan-tujuan negatif. Agar tidak terjadi konflik, tujuan yang bersaing harus dipertemukan. Artinya tujuan yang mengandung perintah harus dapat dicapai dengan sopan/ santun. Dalam menganalisis data dengan menggunakan teknik cara-tujuan, penulis telebih dahulu menunjukan konteks tuturan. Konteks dalam pragmatik pada hakikatnya adalah segala latar belakang pengetahuan yang dapat dipahami bersama oleh penutur dan mitra tutur (I Dewa Putu Wijana, 1996: 16). Untuk menganalisis, tuturan akan dikaitkan dengan konteks yang ada. Tuturan kemudian akan diidentifikasi dengan menunjukan penanda lingualnya dan disebutkan siapa yang menuturkan, kepada siapa, dan apa tujuannya. Setelah itu penulis mendeskripsikan tuturan yang telah diidentifikasi dengan diperkuat penanda lingual. F. Teknik Penyajian Analisis Data Sebagai tahap akhir dari penelitian ini adalah penyajian hasil analisis data. Teknik penyajian hasil analisis data disajikan dengan metode penyajian data secara formal dan informal. Penyajian hasil analisis data secara formal adalah penyajian hasil analisis data berupa perumusan dengan tanda dan lambanglambang (Sudaryanto, 1993:145).

51 Adapun tanda yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya tanda kutip ( ), ( ), tanda tanya (? ), tanda seru (! ), tanda titik dua ( : ), tanda titik koma ( ; ), tanda hubung ( - ), tanda garis miring tunggal ( / ), tanda kurung biasa ((.)). Adapun lambang yang dimaksud di antaranya lambang huruf sebagai singkatan nama lambang sigma, dan berbagai diagram. Penyajian hasil analisis data secara informal adalah penyajian hasil analisis data dengan menggunakan kata-kata biasa (Sudaryanto, 1993:145). Dalam penyajian ini rumus-rumus atau kaidah-kaidah disampaikan dengan menggunakan kata-kata biasa, kata-kata yang apabila dibaca dengan serta merta dapat langsung dipahami.