BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian ini adalah berita pembunuhan di situs berita online

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. tidak menggunakan prosedur analisis statistik (Moleong, 2006 : 6).

PERSPEKTIF PEMBERITAAN DAN BENTUK EKSPRESI BAHASA PADA BERITA KRIMINAL DI SITUS (KAJIAN WACANA KRITIS) SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN. terdapat dalam komik Super Picsou Géant vol. 164, Doubleduck mission: Les

BAB III METODE PENELITIAN. ekspresi bahasa berita politik pemilu 2014 dari 1 juni 8 juli dari surat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian pustaka, sebab data

BAB I PENDAHULUAN. Kata deiksis berasal dari bahasa Yunani deiktikos yang memiliki arti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam semua aktivitas kehidupan masyarakat disana. Variasi bahasa ini

Peluang: Pengembangan Pengajaran Tata Bahasa dalam Wacana

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Manusia dalam menjalani kehidupan sehari-hari sering menemukan banyak tanda,

ANALISIS KESALAHAN SINTAKSIS BAHASA PRANCIS OLEH PEMBELAJAR BERBAHASA INDONESIA: SEBUAH STUDI KASUS

BAB II KAJIAN TEORI. Kata penguasaan juga dapat diartikan kemampuan seseorang dalam sesuatu hal

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. dan analisis, yaitu mendeskripsikan dan menganalisis verba berprefiks ber- dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

HUMOR BERUPA PELANGGARAN MAKSIM. DALAM FILM RRRrrr!!! KARYA ALAIN CHABAT. Skripsi. Diajukan kepada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Realisasi Tuturan dalam Wacana Pembuka Proses Belajar- Mengajar di Kalangan Guru Bahasa Indonesia yang Berlatar Belakang Budaya Jawa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pada pembahasan sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut.

ANALISIS PENANDA HUBUNGAN KONJUNGSI SUBORDINATIF PADA KARANGAN SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 SAMBI

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan bagian yang berisi penjelasan tentang tahap-tahap

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam mempelajari suatu bahasa, khususnya bahasa asing, pembelajar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Menurut Masyhuri (2008:151)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini, mahasiswa diberikan 2 kali

BAB I PENDAHULUAN. motivasi penelitian dan alasan pentingnya topik yang diteliti. Penulis juga

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah roman La Consolantekarya Anna

LAPORAN PROMOSI TEI KE 28 DI FOIRE DE LYON Maret 1 April 2013

BAB IV KESIMPULAN. Analisis yang telah dilakukan pada Bab III menunjukkan bahwa rubrik

WUJUD EKSISTENSI TOKOH PEREMPUAN DALAM CERITA PENDEK LE DERNIER AMOUR DU PRINCE GENGHI KARYA MARGUERITE YOURCENAR SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. BAB ini memuat beberapa simpulan hasil penelitian mengenai analisis

BAB I PENDAHULUAN. melalui berita-berita yang terdapat di berbagai media. Penyampaian berita (pesan,

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Perancis dalam situs yang merupakan model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Konjungsi adalah kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa

BAB IV KESIMPULAN. Permasalahan itu antara lain dalam lingkup sintaksis, semantik, dan pergeseran

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan sebuah sistem yang menghubungkan suatu karya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Wanita merupakan topik pembicaraan yang terus dikupas di media masa

WUJUD EKSISTENSI TOKOH UTAMA DALAM ROMAN TROIS JOURS CHEZ MA MÈRE KARYA FRANÇOIS WEYERGANS SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN

Jangan merasa jadi orang kaya jika belum memiliki sesuatu yang uang saja tidak dapat membelinya. Itulah kebahagiaan.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai alat komunikasi secara tidak langsung yakni dalam bentuk tulisan. Pada dasarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadaminta, 1989:266),

BAB I PENDAHULUAN. pokok di dalam pragmatik. Tindak tutur merupakan dasar bagi analisis topik-topik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DESKRIPSI PENGGUNAAN JENIS KALIMAT PADA SISWA SDN BALEPANJANG 1 KABUPATEN WONOGIRI (KAJIAN SINTAKSIS)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Communication Orale IV

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kajian tentang tindak tutur belum begitu banyak dilakukan oleh mahasiswa di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bertransaksi yaitu ada barang yang akan diperdagangkan, kesepakatan yang tidak dipaksa oleh pihak manapun.

MODALITAS DALAM ROMAN LE TOUR DU MONDE EN 80 JOURS KARYA JULES VERNE SKRIPSI. Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

SKRIPSI OLEH: LINA AFIDATIS SALAFIYAH NIM

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. tindakan dan penyimpangan terhadap kaidah di dalam interaksi lingual itu.

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan komunikasi dalam bentuk tulisan. bahasa Indonesia ragam lisan atau omong.

BAB III KESIMPULAN. Dalam analisis simbolisasi hewan dalam tiga dongeng ini, penulis

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. gejala sosial, yang dinyatakan dalam istilah atau kata (Malo, 1985:46). Untuk

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. STANDAR KOMPETENSI Memahami wacana tulis berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kehidupan keluarga.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research) dengan

SKRIPSI. Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Yogyakarta. Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan

ANALISIS KETERANGAN ASPEK PADA CERPEN SURAT KABAR SOLOPOS EDISI BULAN DESEMBER 2012 (TINJAUAN SINTAKSIS) NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjukkan eksistensi sebuah masyarakat. Untuk membangun

INFORMASI DAN KISI-KISI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masyarakat tutur bahasa Minangkabau dalam berinteraksi cenderung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Istilah dan teori tentang tindak tutur mula-mula diperkenalkan oleh J. L.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pers mempunyai beberapa fungsi yang saling berhubungan satu

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI. kaitannya dengan penelitian yang dilakukan. Kajian pustaka adalah langkah yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DAN SUBORDINATIF PADA RUBRIK HUKUM DAN KRIMINAL DALAM SURAT KABAR SOLOPOS EDISI AGUSTUS-OKTOBER 2013

BAB I PENDAHULUAN. linguistik yang merupakan ilmu bahasa yang sangat berkaitan dengan kehidupan

ANALISIS KREATIVITAS TOKOH MÉLANIE DALAM CERITA ANAK MÉLANIE DANS L ÎLE SKRIPSI OLEH : INDRI NOVITA SARI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan bagian dari budaya yang hidup. Ia lahir dari suatu

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA PRANCIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA SOCK PUPPET

BAB I PENDAHULUAN. satu masalah diantaranya: pertama; pandangan dari objek yang utama, kedua;

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Metode kualitatif yaitu metode

BENTUK PENGACUAN EKSOFORA PADA BAGIAN LATAR BELAKANG SKRIPSI JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN TINGGI UMS, UNS DAN UNIVET

ETNOGRAFI KOMUNIKASI

BAB I PENDAHULUAN. tabloid harian, tabloid mingguan, dan majalah. Media elektronik audiotif berupa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Surat kabar atau dapat disebut koran merupakan lembaran-lembaran kertas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan interaksi dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam masyarakat untuk menyampaikan pesan, ungkapan perasaan, dan emosi

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM FILM ASTÉRIX ET OBÉLIX MISSION CLÉOPÂTRE SKRIPSI

PERILAKU PROSOSIAL TOKOH UTAMA AMÉLIE POULAIN DI DALAM FILM LE FABULEUX DESTIN D AMÉLIE POULAIN : KAJIAN PSIKOLOGI SOSIAL

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA PRANCIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang butuh berkomunikasi dengan

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Sumber Data dan Data Penelitian Sumber data penelitian ini adalah berita pembunuhan di situs berita online www.bfmtv.com pada tanggal 1-7 November 2013. Data penelitiannya adalah kesatuan kebahasaan berupa semua kata, frasa, dan kalimat dalam wacana berita kriminal pembunuhan yang mengandung perspektif pemberitaan dan bentuk ekspresi bahasa. B. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah keseluruhan kata, frasa, dan kalimat pada berita kriminal pembunuhan pada tanggal 1-7 November 2013 di situs www.bfmtv.com. Objek penelitian ini adalah perspektif pemberitaan dan unsur bentuk ekspresi bahasa pada wacana berita kriminal berupa kosakata dan modalitas. C. Metode dan Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode simak, yaitu dengan menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah teknik simak bebas libat cakap atau SBLC. Dalam teknik SBLC, peneliti tidak terlibat langsung dan tidak ikut berpartisipasi dalam menentukan pembentukan dan pemunculan calon data, namun hanya menjadi pemerhati terhadap calon data. Dalam penelitian ini, peneliti menyimak dengan membaca berulang-ulang penggunaan bahasa yang 49

50 digunakan dalam wacana berita kriminal pembunuhan dalam situs www.bfmtv.com pada tanggal 1-7 November 2013. Dalam melakukan penyimakan, peneliti memperhatikan kalimat-kalimat yang diduga sebagai data, kemudian dicatat sebagai realisasi teknik catat. Setelah data terkumpul, data diklasifikasikan ke dalam tabel berdasarkan perspektif, kosakata, dan modalitas. Tabel data digunakan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis data. Berikut adalah contoh tabel klasifikasi data.

51 Tabel 9: Klasifikasi Perspektif Pemberitaan No. Data I Data Aix en Provence: un trentenaire blesse un homme avec une arme à feu et se tue Un individu d'une trentaine d'années a blessé jeudi soir à Aix-en-Provence (Bouches-du-Rhône) un homme avec une arme de poing et s'est ensuite tué avec la même arme, a-t-on appris de source proche du dossier. Les faits se sont produits vers 20h30 à proximité du hameau de Puyricard, un différend a éclaté entre les deux hommes pour une raison qui n'a pas été précisée. La victime touchée à la jambe s'est réfugiée dans un café et a donné l'alerte, a-t-on précisé. Lorsque les secours sont arrivés sur les lieux, ils ont constaté que le tireur avait mis fin à ses jours en se tirant une balle dans la tête, ont indiqué les pompiers des Bouches-du-Rhône. Le blessé, âgé de 25 ans, a été évacué vers le centre hospitalier d'aix-en-provence. Le parquet d'aix-en-provence a confié l'enquête à la sûreté départementale. (Aix en Provence : seseorang yang berusia tiga puluhan tahun melukai seorang pria dengan senjata api dan bunuh diri Seorang individu berusia tiga puluhan tahun telah melukai seorang pria pada kamis malam di Aix-en-Provence (Bouches-du-Rhône) dengan pistol dan setelah itu bunuh diri dengan senjata yang sama, menurut sumber yang dekat dengan masalah tersebut. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.30 di dekat desa Puyricard, perselisihan pecah antara dua orang untuk alasan yang tidak jelas. Korban yang terkena kakinya berlindung di sebuah kafe dan memberi tanda bahaya, jelasnya. Ketika tim penyelamat tiba di lokasi, mereka menemukan bahwa penembak telah mengakhiri hari-harinya dengan menembak kepalanya sendiri, kata petugas pemadam kebakaran Bouches-du-Rhône. Orang yang terluka, berusia 25, dievakuasi ke rumah sakit di Aix-en-Provence. Jaksa Aix-en-Provence telah mempercayakan penyelidikan kepada departemen keamanan. ) Konteks a. Situation Latar tempat pada wacana berita Aix en Provence: un trentenaire blesse un homme avec une arme à feu et se tue berada di dalam kafe (dans un café), dekat desa Puyricard (proximité du hameau de Puyricard), Aix-en-Provence (Bouches-du-Rhône), rumah sakit pusat Aix-en- Provence (le centre hospitalier d'aix-en- Provence). Dalam wacana tersebut, latar waktunya terjadi pada pukul 20.30 (vers 20h30) dan kamis malam (jeudi soir). b. Participant Dapat diketahui bahwa partisipan dalam berita tersebut meliputi seseorang yang berusia tiga puluhan tahun (un individu d'une trentaine d'années) yang merupakan penembak (le tireur), pria (un homme) yang berusia 25 tahun, tim penyelamat (les secours), para pemadam kebakaran (les pompiers des Bouches-du-Rhône), dan jaksa Aix-en-Provence (le parquet d Aix-en- Provence) c. End Tujuan dari wacana tersebut adalah menjelaskan bahwa penyelidikan peristiwa penembakan dan bunuh diri tersebut telah dipercayakan kepada departemen keamanan. d. Act Sequence Wacana berita tersebut terlebih dahulu mendeskripsikan peristiwa dari umum ke khusus. Perspektif i ii iii iv v

52 Diawali dengan peristiwa yang terjadi yaitu penembakan seorang pria dan bunuh diri dari pelakunya. Dilanjutkan dengan kronologi kejadian tersebut. Diakhiri dengan kelanjutan tindakan dari jaksa Aix-en-Provence yang mempercayakan penyelidikan kepada departemen keamanan. e. Key Nada pemberitaan pada wacana berita tersebut menunjukkan bahwa penyelidikan peristiwa penembakan tersebut telah diserahkan atau dipercayakan kepada departemen keamanan. Wartawan terlihat mendukung departemen keamanan. f. Instrumentalities Wacana berita tersebut berbentuk tulisan. Bentuk tuturannya menggunakan bahasa Prancis. g. Norms Dapat dilihat bahwa berita tersebut menjelaskan kronologi peristiwa tersebut dan kemudian akan diselidiki oleh departemen keamanan. h. Genres Bentuk penyampaian wacana tersebut menggunakan kalimat berita. Keterangan: i = perspektif pro masyarakat ii = perspektif pro pemerintah iii = perspektif netral iv = perspektif pro lain

53 Tabel 10: Klasifikasi Kosakata NO. DATA I/KK/11 Data Kosakata Saône-et-Loire: trois enfants découverts morts à leur domicile (Saône-et-Loire: tiga anak ditemukan tewas di rumah mereka) Nilai Kosakata 1 2 3 v Keterangan: I = nomor urut berita KK = kosakata 11 = nomor urut data 1 = nilai eksperiensial 2 = nilai relasional 3 = nilai ekspresif Tabel 11: Klasifikasi Modalitas No. Data Modalitas Data I/MD/14 La mère qui vivait seule avec eux a été transportée à l'hôpital, selon la gendarmerie, qui n'a pas précisé les circonstances du drame. (Menurut polisi, Ibunya yang tak jelas akan perihal tragedi itu tinggal sendirian bersama mereka dibawa ke rumah sakit.) Modalitas a b c d e f v Keterangan: I = nomor urut berita MD = modalitas 14 = nomor urut data a = modalitas aletik b = modalitas epistemik c = modalitas apresiatif d = modalitas aksiologik e = modalitas bulik f = modalitas deontik

54 D. Metode dan Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya (Moleong, 2010: 6). Pada penelitian ini peneliti memasuki dunia data yang diteliti, kemudian memahami dan mencoba mensistematiskan objek yang diteliti yaitu perspektif pemberitaan dan bentuk ekspresi pada berita kriminal di situs www.bfmtv.com pada tanggal 1-7 November 2013. Data berita tersebut bersifat kualitatif karena penjelasannya dijabarkan dalam bentuk deskripsi yang kemudian dianalisis sehingga terbentuk suatu kepahaman. Pengambilan kesimpulan dari pembahasan menyeluruh mengenai aspek-aspek yang telah dianalisis adalah sebagai langkah akhir dalam menganalisis data. Pada penelitian ini, data akan dianalisis menggunakan metode padan dan metode agih. Metode padan digunakan untuk menganalisis perspektif pemberitaan, sedangkan untuk menganalisis bentuk-bentuk ekspresi bahasa pada berita kriminal pembunuhan di situs www.bfmtv.com menggunakan metode agih dan metode padan referensial. Untuk masalah pertama yaitu mengenai perspektif pemberitaan, metode yang digunakan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan atau diteliti yang disebut dengan metode padan (Sudaryanto, 1993: 13). Alat penentu yang dimaksud adalah kenyataan yang ditunjuk oleh bahasa atau referen bahasa yang berasal dari luar bahasa yang digunakan dapat berupa hubungan sosial,

55 budaya, konteks terjadinya peristiwa, dan sebagainya. Dalam metode padan, teknik yang digunakan adalah metode padan referensial untuk mendeskripsikan bentuk perspektif pemberitaan. Teknik dasar yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) dengan cara memilah-milah satuan kebahasaan yang dianalisis dengan alat penentu yang berupa daya pilah yang bersifat mental yang dimiliki oleh peneliti (Kesuma, 2007: 51). Daya pilah yang digunakan adalah daya pilah referensial dengan menggunakan referen atau sosok yang diacu oleh satuan kebahasaan sebagai alat penentu. Alat penentunya adalah daya pilah referensial yang berupa komponen-komponen tutur yang telah dirumuskan oleh Gumperz dan Dell Hymes yaitu SPEAKING. Selanjutnya, teknik lanjutan yang digunakan adalah teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HBSP) yang alat penentunya berupa daya banding menyamakan di antara satuan-satuan kebahasaan yang ditentukan identitasnya. Teknik HBSP yang dimaksud adalah menyamakan konteks dengan sikap wartawan pada teks berita. Dalam penelitian ini, konteks yang digunakan untuk menganalisis perspektif pemberitaan adalah komponen tutur SPEAKING. Adapun contoh analisis data pada penelitian perspektif pemberitaan pada berita kriminal di situs www.bfmtv.com adalah sebagai berikut. (31) Un homme en état d ivresse a ouvert le feu dimanche, vers 6 heures, devant une discothèque parisienne du VIIIe arrondissement et fait un blessé léger. Il a ensuite été interpellé, selon une source policière, confirmant une information de la radio Europe 1. La scène s est déroulée devant la discothèque Crystal Lounge, située rue de Ponthieu, non loin des Champs-Elysées. Ce sont les policiers de la brigade anti-criminalité de nuit (BAC 75 N) qui ont procédé à l interpellation du tireur.[...]

56 (http://www.bfmtv.com/societe/paris-un-homme-ouvre-feu-devantune-discotheque-637640.html) (Seorang pria mabuk membuka senjata tajam pada hari Minggu, sekitar pukul 06.00, depan diskotik paris di distrik VIII dan cedera ringan. Kemudian, dia ditangkap, menurut sumber dari polisi, membenarkan informasi dari radio Europe 1. Peristiwa berlangsung di depan diskotik Crystal Lounge, yang terletak di jalan Ponthieu, tidak jauh dari Champs-Elysées. Polisi dari brigadir anti kriminal malam (BAC 75 N) yang melakukan penangkapan penembak tersebut.[...]) Pada contoh di atas, peneliti menganalisis dengan menggunakan teknik dasar, yaitu teknik pilah unsur penentu (PUP) untuk memilah referen bahasa yang digunakan sebagai alat penentu. Setelah diidentifikasikan menggunakan teknik pilah unsur penentu, selanjutnya peneliti menggunakan teknik lanjutan yaitu teknik hubung banding menyamakan hal pokok (HSBP) dengan menyamakan konteks pada wacana berita dengan sikap wartawan. Alat penentu yang digunakan adalah komponen tutur SPEAKING. Komponen tutur SPEAKING yang ada pada contoh analisis di atas adalah sebagai berikut. Situation (S) yang terdiri atas setting dan scene, yang bersifat fisik dan meliputi tempat atau waktu terjadinya tuturan. Dapat terlihat dalam contoh (31) bahwa tempat berlangsungnya kejadian adalah di depan diskotik Crystal Lounge, yang terletak di jalan Ponthieu, tidak jauh dari Champs-Elysées (devant la discothèque Crystal Lounge, située rue de Ponthieu, non loin des Champs- Elysées), dan waktu terjadi sekitar pukul 06.00 (vers 6 heures). Partisipants (P) yaitu mencakup penutur, petutur, pengirim dan penerima. Partisipannya adalah seorang pria (un homme) sebagai penembak (le tireur) dan les policiers de la brigade anti-criminalité de nuit (BAC 75 N) (para polisi dari brigadir anti kriminal malam (BAC 75 N)).

57 Ends (E), meliputi maksud atau tujuan dan hasil. Hasil berupa tanggapan atas suatu pertuturan. Ends dalam kutipan di atas yaitu penangkapan penembak di depan diskotik Crystal Lounge. Act sequence (A), terdiri atas bentuk pesan dan isi pesan. Act sequence (A) di atas dimulai dari adanya peristiwa tentang seorang pria yang melakukan penembakan di depan diskotik. Kemudian, dilanjutkan dengan mendeskripsikan lebih dalam mengenai peristiwa tersebut. Key (K), mengacu pada nada, cara, atau semangat penyampaian pesan. Contoh (31) dapat menunjukkan pembenaran informasi mengenai peristiwa penembakan yang terjadi di depan diskotik Crystal Lounge. Instrumentalities (I), menunjuk pada jalur bahasa yang digunakan dalam pembicaraan seperti lisan, tulisan. Instrumentalities (I) pada contoh (31) adalah melalui tulisan berbahasa Prancis. Selanjutnya, norms (N) mengacu pada aturan-aturan atau norma interaksi dan interpretasi. Norma interaksi merupakan norma yang terjadi dalam cara menyampaikan pertanyaan, interupsi, pernyataan, perintah dalam percakapan. Norma interpretasi, yakni penafsiran norma oleh partisipan dalam tuturan. Norms (N) yang terdapat pada contoh (31) adalah penangkapan pelaku penembakan di depan diskotik Crystal Lounge yang dilakukan oleh polisi brigadir anti kriminal malam (BAC 75 N). Genres (G) mencakup jenis bentuk penyampaian pesan. Genres (G) pada contoh (31) adalah berupa berita. Berdasarkan komponen tutur di atas terutamak key (K) yang menunjukkan pembenaran informasi mengenai peristiwa penembakan yang terjadi di depan diskotik Crystal Lounge Key. Hal ini ditunjukkan pada kalimat Il a ensuite été interpellé, selon une source policière, confirmant une information de la radio

58 Europe 1 (Kemudian, dia ditangkap, menurut sumber dari polisi, membenarkan informasi dari radio Europe 1). Hal tersebut memperlihatkan bahwa sikap wartawan memihak tindakan polisi dalam penangkapan tersebut dengan membenarkan informasi dari Radio Europe 1. Wacana tersebut menjelaskan bahwa penembak ditangkap oleh para polisi dari brigadir anti kriminal malam (BAC 75 N). Mempertimbangkan konteks dan sikap wartawan di atas, contoh (31) tersebut menunjukkan sikap memihak polisi yang termasuk ke dalam pemerintahan. Jadi, contoh (31) mengandung perspektif pro pemerintah. Selanjutnya, permasalahan kedua terkait dengan bentuk ekspresi bahasa pada pilihan kosakata dan modalitas, peneliti menggunakan metode agih. Metode agih adalah metode analisis yang alat penentunya ada di dalam dan merupakan bagian dari bahasa yang diteliti (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik dasarnya menggunakan teknik BUL (Bagi Unsur Langsung). Teknik BUL adalah teknik analisis data dengan cara membagi suatu konstruksi menjadi beberapa bagian atau unsur (Sudaryanto, 1993: 31). Teknik lanjutan yang digunakan yaitu teknik baca markah. Penggunaan teknik baca markah sangat khas karena tidak menggunakan alat bantu melainkan melihat langsung pemarkah yang ada (Sudaryanto, 1993: 95). Pemarkah di sini adalah penanda atau alat seperti imbuhan, kata penghubung, kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau fungsi kata atau konstruksi (Kridalaksana, 2001: 161). Kemudian dilanjut dengan metode padan referensial untuk mengetahui makna dari pemarkah tersebut. Berikut contoh analisis pada kosakata.

59 (32) Elle peut piquer de grosses colères. (www.republicain-lorrain.fr tanggal 12 Oktober 2014 pukul 05:00) (Dia dapat menyengat kemarahan yang besar.) Satuan lingual grosses colères dalam kalimat (32) menjadi penanda nilai ekspresif. Hal ini ditunjukkan dengan memadankan referensi dengan melihat makna satuan lingual tersebut dalam kamus Prancis-Prancis La Nouveau Petit Robert. Grosses bermakna qui dépasse la messure ordinaire (Robert, 1993: 1178) yang berarti melebihi ukuran biasa, sedangkan colères bermakna violent mécontentement accompagné d agressivité (Robert, 1993: 452) yang berarti amukan yang disertai dengan keagresifan. Berdasarkan makna tersebut dapat disimpulkan bahwa elle (Valérie Trierweiler) sedang dalam situasi marah yang berlebihan. Jadi, kosakata grosses colères merupakan kosakata yang digunakan oleh wartawan utuk menyatakan sebuah luapan perasaan atau ekspresi. Di samping itu, peneliti juga menggunakan teknik baca markah untuk menentukan peran modalitas dalam suatu kalimat. Contohnya sebagai berikut. (33) Les Roms doivent rester dans leur pays. (www.bfmtv.com tanggal 25 September 2013) (Bangsa Roma harus tinggal di negara mereka.) Satuan lingual doivent yang berasal dari verba infinitif devoir dalam kalimat (33) menjadi penanda modalitas deontik. Hal ini ditunjukkan dengan memadankan referensi dengan melihat makna satuan lingual tersebut dalam kamus Prancis-Prancis La Nouveau Petit Robert. Devoir mempunyai makna être dans l obligation de (faire quelque chose) yang berarti dipaksa untuk melakukan sesuatu. Satuan lingual doivent mempunyai modus indikatif (présent) untuk

60 menyatakan keharusan dari suatu keadaan nyata yang sedang dialami oleh bangsa Roma. E. Validitas dan Reliabilitas Untuk menjaga kesahihan dan keabsahan data, peneliti perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas semantis. Validitas semantis adalah tipe validitas yang mengukur tingkat kesensitifan suatu teknik terhadap makna-makna simbolik yang relevan dengan konteks tertentu (Zuchdi, 1993: 75). Dengan demikian, penanda kohesi dan koherensi dimaknai sesuai dengan kaidah semantis yang telah ditentukan. Validitas penelitian ini dicapai melalui makna semantis yang berhubungan dengan sumber pesan, penerima pesan, dan konteks lain dari data yang dianalisis. Reliabilitas sebagai indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas dalam penelitian ini adalah reliabilitas intra-rater dan expert jugdement. Intra-rater yaitu dengan cara menganalisis data secara berulang-ulang untuk mendapatkan data yang konsisten. Expert judgement atas pertimbangan ahli yaitu konsultasi data dengan orang yang memiliki kemampuan linguistik yang baik dan memiliki kapasitas intelektual yang memadai, dalam hal ini adalah dosen pembimbing Ibu Siti Perdi Rahayu, M.Hum. Justifikasi dari ahli linguistik diperlukan karena data-data dalam penelitian ini merupakan wacana berbahasa Prancis.