Simulasi Kejadian Luar Biasa Flu Burung di Desa Dangin Tukadaya

dokumen-dokumen yang mirip
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 311/MENKES/SK/V/2009 TENTANG

PENANGANAN INFLUENZA DI MASYARAKAT (SARS, H5N1, H1N1, H7N9)

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PASIEN PENYAKIT INFEKSI EMERGING TERTENTU

Perkembangan Flu Burung pada Manusia dan Langkah-Langkah Pengendaliannya

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 300/MENKES/SK/IV/2009 TENTANG PEDOMAN PENANGGULANGAN EPISENTER PANDEMI INFLUENZA

KEBIJAKAN UMUM PENGENDALIAN FLU BURUNG DI INDONESIA DIREKTUR PANGAN DAN PERTANIAN BOGOR, 25 FEBRUARI 2009

BAB I PENDAHULUAN. penyakit zoonosis yang ditularkan oleh virus Avian Influenza tipe A sub tipe

PANDUAN PRATIKUM KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Wabah. Penyakit. Penanggulangannya.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENYELIDIKAN KEJADIAN LUAR BIASA DI GIANYAR. Oleh I MADE SUTARGA PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA 2015

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUKU SAKU FLU BURUNG. Posko KLB Ditjen PP dan PL : SMS GATE WAY :

RAPAT DENGAR PENDAPAT KEMENKES DENGAN PANJA KESEHATAN HAJI KOMISI IX DPR - RI

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

Pedoman Surveilans dan Respon Kesiapsiagaan Menghadapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-COV) untuk Puskesmas di Kabupaten Bogor

ABSTRACT PENDAHULUAN SOSIALISASI FLU BURUNG SERTA PEMERIKSAAN JUMLAH SEL DARAH PUTIH DAN TROMBOSIT PENDUDUK DESA BERABAN KABUPATEN TABANAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR

Kesiapsiagaan Menghadapi Pandemi Indluenza

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 1991 TENTANG PENANGGULANGAN WABAH PENYAKIT MENULAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Swine influenza (flu babi / A H1N1) adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus Orthomyxoviridae.

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 20,

IMPLEMENTASI IHR ( 2005 ) DI INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 949/MENKES/SK/VIII/2004 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. terakhir, tidak hanya menimbulkan kepanikan bagi masyarakat tetapi juga menjadi

PP DAN PL DALAM PERSPEKTIF PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN. Ditjen PP dan PL

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 06/Permentan/OT.140/1/2007 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PENGENDALI PENYAKIT AVIAN INFLUENZA REGIONAL

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG FLU BABI DENGAN SIKAP PETERNAK BABI DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT FLU BABI DI DESA BRONTOWIRYAN NGABEYAN KARTASURA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

Perkembangan Kasus AI pada Itik dan Unggas serta Tindakan Pengendaliannya

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh unggas. Penyakit flu burung yang disebabkan oleh virus avian infuenza

BAB 1 PENDAHULUAN. Virus family Orthomyxomiridae yang diklasifikasikan sebagai influenza A, B, dan C.

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya angka kejadian Rabies di Indonesia yang berstatus endemis

-1- DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

Panduan Pelayanan Pencegahan Penyakit Menular

Buletin ini dapat memantau tujuan khusus SIBI antara lain :

BAB I PENDAHULIAN. Tuberculosis paru (TB paru) adalah penyakit yang disebabkan oleh kuman

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

NO. POL.: C TAHUN 2007 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Maret 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

RENCANA STRATEGIS NASIONAL PENGENDALIAN FLU BURUNG DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA

Frequent Ask & Questions (FAQ) MERS CoV untuk Masyarakat Umum

GAMBARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SURVEILANS EPIDEMIOLOGI INTEGRASI FLU BURUNG (AVIAN INFLUENZA) DI DKI JAKARTA TAHUN 2008

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM DINAS KESEHATAN

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

BULETIN SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN RESPONS

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit flu burung atau flu unggas (bird flu, avian influenza) adalah

Manajemen Komunikasi Pengendalian Penyakit. dwi cipto b

BULETIN SURVEILANS ISPA BERAT DI INDONESIA (SIBI) : Januari 2014 Data masih bersifat sementara dan dapat berubah seiring dengan penerimaan laporan

d. Sumber Data Laporan Puskesmas. Laporan Dinas Kesehatan Kab/Kota

PROPINSI LAMPUNG Minggu Epidemiologi ke-21

KEMENHAN. Satuan Kesehatan. Pengendalian. Zoonosis. Pelibatan.

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No.23 Tahun 1992 tentang kesehatan Pasal 5, 8, 65, 66,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2000 TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. karena penularannya mudah dan cepat, juga membutuhkan waktu yang lama

BAB I PENDAHULUAN. oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis). Sebagian besar kuman TB

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

BAB I PENDAHULUAN. dapat menular kepada manusia dan menyebabkan kematian (Zoonosis) (KOMNAS

*37679 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 82 TAHUN 2000 (82/2000) TENTANG KARANTINA HEWAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB 1 PENDAHULUAN. selalu diusahakan peningkatannya secara terus menerus. Menurut UU No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan, dalam pasal 152

2018, No Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127, Tamba

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ELIMINASI MALARIA DI KABUPATEN JEMBRANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dalam beberapa tahun terakhir

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2006 TENTANG DAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI PANDEMI INFLUENZA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PASCA KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI KABUPATEN ASMAT PAPUA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional dapat terlaksana sesuai dengan cita-cita

LAPORAN SEMENTARA PENANGANAN MASALAH KESEHATAN AKIBAT BENCANA ALAM BANJIR DI KECAMATAN BALEENDAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2013

Buletin SKDR. Minggu ke: 5 Thn 2017

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA

OVERVIEW KLB KERACUNAN PANGAN

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/405/2014 TENTANG

Pertanyaan Seputar Flu A (H1N1) Amerika Utara 2009 dan Penyakit Influenza pada Babi

KEBIJAKAN PENGENDALIAN ZOONOSIS DI INDONESIA

No.1119, 2014 KEMENHAN. Krisis Kesehatan. Penanganan. Penanggulangan Bencana. Pedoman.

Pemberantasan Flu Burung tanpa melibatkan peran serta masyarakat akan sia-sia Ari Fahrial Syam* Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 36 TAHUN 2014 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG SISTEM RUJUKAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN HAJI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit paling mematikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi Kesehatan Dunia/World Health Organization (WHO) memperkirakan

1. Kecamatan dan desa rawan Jumlah penduduk di 3 (tiga) kecamatan rawan dan desa rawan adalah sebagai berikut :

PEDOMAN KEWASPADAAN UNIVERSAL BAGI PETUGAS KESEHATAN

Rencana Keberlangsungan Kegiatan Palang Merah Indonesia (PMI) Dalam Kondisi Pandemi Influenza

Transkripsi:

Simulasi Kejadian Luar Biasa Flu Burung di Desa Dangin Tukadaya Simulasi hari pertama : Kejadian Luar Biasa Flu Burung di Desa Dangin Tukadaya Desa Dangin Tukadaya disimulasikan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) Flu Burung oleh Bupati Jembrana I Gede Winasa setelah 15 orang warga desa itu terserang virus flu burung dan hasil rapid test pada unggas oleh Tim Gerak Cepat (TGC) Dinas Peternakan Kab. Jembrana positif flu burung. Selain itu berdasarkan laporan penyelidikan epidemiologi oleh TGC Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial (Dinkes dan Kesos) diduga telah terjadi penularan antar manusia secara terbatas (sinyal epidemiologi). Untuk menanggulangi KLB dan mencegah penularan ke wilayah yang lebih luas, Bupati I Gede Winasa menginstruksikan Kepala Dinkes dan Kesos Kab. Jembrana melakukan tindakan cepat penanggulangan. Demikian Simulasi Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza hari pertama yang disampaikan Bupati Jembrana I Gede Winasa kepada para wartawan di Aula Jimbarwana Jembrana tanggal 25 April 2008 sore. I Gede Winasa minta Kepala Dinkes dan Kesos untuk melaksanakan koordinasi dengan jajaran terkait guna mengambil tindakan sesuai peraturan yang berlaku. Membentuk Posko Penanggulangan Kabupaten dengan mengaktifkan Posko Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) dan membentuk Posko Penanggulangan Lapangan di Desa Dangin Tukadaya dibawah kendali Kepala Dinkes dan Kesos. Bupati Jembrana juga minta warga Dangin Tukadaya dan masyarakat Jembrana pada umumnya untuk tetap tenang dan waspada. Membatasi kegiatan keluar rumah dan aktivitas yang melibatkan banyak orang. Warga juga diminta selalu mendengarkan informasi dari pemerintah melalui radio, televisi ataupun petugas dan mentaati segala perintah/informasi dan saransarannya untuk kebaikan dan keselamatan bersama, ujar I Gede Winasa. Bupati I Gede Winasa yang pada kesempatan itu juga didampingi Kepala Dinkes dan Kesos dr. Putu Suasta juga minta jajaran media massa baik cetak maupun elektronik membantu penanggulangan KLB melalui pemberitaan yang proporsional dan menyejukkan. Simulasi hari pertama menggambarkan kejadian 9 11 November tahun 20xx. Tanggal 9 November 20xx pasien A yang sudah dinyatakan positif H5N1 meninggal dan dilakukan pemulasaraan jenazah. Hasil laboratorium PCR pasien B dan C dari lab Mikrobiologi FK Univ. Udayana, Badan Litbangkes dan Eijkman Jakarta keduanya dinyatakan positif H5N1. Puskesmas Dangin Tukadaya menerima 3 pasien (D, E, dan F) dari BanjarSebual (banjar yang sama dari 3 pasien terdahulu) Desa Dangin Tukadaya dengan gejala ILI (Influenza Like Ilness) diperiksa dan didiagnosa suspek flu burung dirujuk ke RS Tabanan.

Sementara RS Negara Kab. Jembrana juga menerima 2 pasien (G dan H) juga berasal dari banjar yang sama, dengan gejala ILI dilakukan pemeriksaan laboratorium. Pasien G dan H didiagnosa suspek flu burung. Puskesmas Dangin Tukadaya dan RS Negara melapor ke Dinkes dan Kesos Jembrana dan RS Tabanan melapor ke Dinkes Kab. Tabanan. Selanjutnya melapor secara berjenjang ke Dinkes Provinsi Bali dan Posko FB Ditjen P2PL dan Ditjen Bina Yanmedik Depkes Jakarta. TGC Dinkes dan Kesos Kab. Jembrana kembali ke Desa Dangin Tukadaya untuk melanjutkan penyelidikan termasuk memantau semua kontak kasus, dan ditemukan bahwa D,E,F,G dan H merupakan kontak kasus B dan C. Sementara TGC Dinas Peternakan melakukan pemusnahan (depopulasi) unggas di banjarsebual. RS Tabanan melakukan isolasi di bangsal isolasi, penatalaksanaan kasus, mengambil spesimen dan dikirim ke lab Mikrobiologi FK Univ Udayana (Lab Influenza Regional Bali), Lab Badan Litbangkes dan Eijkman Jakarta. Direktur RS Tabanan melaporkan adanya tambahan kasus kepada Dinas Kesehatan dan Pemkab, Dinkes Provinsi, Posko FB Ditjen P2PL dan Ditjen Bina Yanmedik Depkes. Dinkes dan Kesos Jembrana melakukan rapat konsolidasi dan melaporkan kepada Bupati, Dinkes Prov. Bali, Posko FB Ditjen P2PL dan Ditjen Bina Yanmedik. Pada hari itu juga Bupati Jembrana memanggil rapat seluruh jajaran terkait dan mengumumkan KLB serta menginstruksikan dilakukan tindakan cepat penanggulangan. Ditjen P2PL mengirim Tim Verifikasi Pusat untuk melakukan verifikasi sekaligus penilaian cepat (RHA/Rapid Health Assessment) ke Desa Dangin Tukadaya, Jembrana. Situasi tanggal 10 November. Tim verifikasi gabungan (pusat dan daerah) melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk verifikasi serta RHA. Hasil penyelidikan epidemiologi ditemukan lagi 10 kasus suspek yang merupakan kontak kasus sebelumnya dan dirujuk ke RS Tabanan. Hasil laboratorium 5 pasien yang dirujuk ke RS Tabanan dari Puskesmas Tukadaya dan RS Negara positif FB. Situasi di desa Dangin Tukadaya menjadi resah, masyarakat bertanya-tanya dan ketakutan dengan banyaknya kasus. Tanggal 10 November sore tim verifikasi melakukan rapat dan menyimpulkan secara epidemiologi sudah terjadi penularan antar manusia (sinyal epidemiologi). Dirjen P2PL Depkes melaporkan kepada Menkes dan menginstruksikan penanggulangan dan dilakukan sekuensing pada spesimen. Situasi pada tanggal 11 November, Bupati memanggil Kepala Dinkes dan Kesos beserta Tim Verifikasi Gabungan dan lintas sektor terkait. Dokter X dan perawat Y yang memeriksa pasien di RS Tabanan menderita demam dan batuk sehingga dirawat di ruang isolasi. Hasil pemeriksaan Lab Mikrobiologi FK Univ.Udayana, Badan Litbangkes dan Eijkman menyatakan 10 kasus terakhir positif FB. Kemudian Menkes memutuskan untuk dilakukan penanggulangan cepat. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3095

Simulasi hari kedua : Bupati Jembrana Lakukan Karantina Wilayah Desa Dangin Tukadaya Berdasarkan hasil sekuensing virus flu burung yang menyerang warga Dangin Tukadaya disimulasikan terbukti secara epidemiologi dan virologi telah terjadi penularan antar manusia (human to human). Mengingat dampaknya yang sangat luas yakni penularan yang cepat dan akan terjadi peningkatan angka kesakitan dan kematian, Bupati Jembrana I Gede Winasa menetapkan penutupan atau karantina wilayah di Desa Dangin Tukadaya. Selain itu, Bupati Jembrana minta seluruh jajaran yang bertugas agar : Melaksanakan isolasi wilayah di desa Dangin Tukadaya sesuai peta epidemiologi penularan kasus dengan memasang pembatas atau barikade seperlunya. Menyiapkan logistik bagi seluruh masyarakat dalam wilayah karantina termasuk kebutuhan makanan, kebutuhan penunjang dasar lainnya, pakan ternak, obat anti viral dan sarana pelayanan kesehatan di lokasi. Melaksanakan pemantauan intensif terhadap kesehatan dan keamanan masyarakat Memberikan informasi dan penjelasan kepada masyarakat tentang kondisi yang terjadi serta meminta masyarakat untuk tetap tenang. Petugas pengawas karantina agar melakukan sleksi terhadap aktivitas orang dan kendaraan yang masuk atau keluar wilayah serta melakukan desinfeksi kendaraan Penghentian kegiatan umum yang melibatkan banyak orang di wilayah karantina seperti sekolah, pasar, maupun upacara adat/agama. Bupati Jembrana juga minta warga Dangin Tukadaya Tetap tenang di rumah masing-masing serta mentaati saran dan aturan yang diberikan oleh petugas. Tidak melakukan aktivitas keluar rumah apalagi keluar wilayah karantina dengan alasan apapun tanpa seijin petugas. Memberikan informasi dengan baik kepada petugas, ujar I Gede Winasa. Demikian Simulasi Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza hari kedua yang disampaikan Bupati Jembrana I Gede Winasa kepada para wartawan di Aula Jimbarwana Jembrana tanggal 26 April 2008 siang. I Gede Winasa minegaskan tindakan tersebut dilakukan sesuai UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah, UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular dan Perda Kabupaten Jembrana No. 2 Tahun 2006 tentang Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kab. Jembrana. Simulasi hari kedua menggambarkan kejadian 12 14 November tahun 20xx. Tanggal 12 November 20xx didapatkan hasil pemeriksaan Lab FK Univ Udaya, Badan Litbangkes dan Eijkman dr. X dan perawat Y yang merawat pasien FB positif H5N1. Setelah berkoordinasi dengan lintas sektor, Direktur RS Tabanan mengumumkan bahwa RS Tabanan diberlakukan keadaan darurat dan penutupan terbatas yakni hanya menerima pasien

influenza saja dan semua orang yang berada di dalam rumah sakit tidak boleh keluar sampai batas waktu yang ditentukan. Di Banjar Sebual, Desa Dangin Tukadaya ditemukan 3 kasus suspek influenza pada saat surveilans aktif dan dirujuk ke RS Tabanan. Sementara itu, Administrator Bandara Soekarno Hatta meningkatkan kewaspadaan terhadap penumpang dan petugas bandara. Tanggal 14 November 20xx hasil sekuensing laboratorim menunjukan terjadi mutasi H5N1 menjadi virus yang menular antar manusia (human to human). Dirjen P2PL Depkes selaku IHR focal point segera berkomunikasi dengan WHO. Kemudian Dirjen WHO berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia dan mengundang komite emergency dan memutuskan perubahan fase pandemi dunia dari fase 3 menjadi fase 4 (di Indonesia memakai fase 4/5B). Pada hari itu juga Menteri Kesehatan RI melaporkan hasil itu kepada Presuden RI yang kemudian memerintahkan Menko Kesra selaku Ketua Komnas FBPI untuk melakukan koordinasi penanggulangan episenter di desa Dangin Tukadaya. Menkes melakukan Jumpa Pers dan menyatakan bahwa telah terjadi Episenter Pandemi Influenza di desa Dangin Tukadaya. Disampaikan pula perintah Presiden untuk melakukan upaya penanggulangan Episenter Pandemi Influenza. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3096 Simulasi hari ketiga: Karantina Wilayah Desa Dangin Tukadaya Dicabut Setelah dua minggu sejak kasus Flu terakhir tidak diketemukan lagi kasus baru, dalam simulasi hari ketiga Bupati Jembrana I Gede Winasa menyatakan mencabut status karantina wilayah di Desa Dangin Tukadaya yang berarti KLB Episenter Influenza dapat diatasi secara tuntas. Jumlah korban yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah Tabanan tetap 15 orang dan semuanya telah dinyatakan sembuh oleh pihak rumah sakit. Namun demikian, Bupati Jembrana masih tetap memerintahkan petugas kesehatan baik tenaga lapangan, tenaga kesehatan Puskesmas, tenaga kesehatan rumah sakit dan Tim Gerak Cepat Penanggulangan Flu yang mematikan untuk tetap melaksanakan pemantauan terhadap kemungkinan adanya kasus baru baik di desa Dangin Tukadaya maupun di wilayah lainnya di Kab. Jembrana. Demikian Simulasi Penanggulangan Episenter Pandemi Influenza hari ketiga yang disampaikan Bupati Jembrana I Gede Winasa kepada para wartawan di Aula Jimbarwana Jembrana tanggal 27 April 2008. Bupati Jembrana minta seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan tidak pergi ke tempattempat umum apabila tidak ada kepentingan serta meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat. Masyarakat juga diminta segera melapor atau datang ke tempat pelayanan kesehatan apabila mengalami gangguan kesehatan menyerupai influenza (ILI), ujar I Gede Winasa. Masyarakat juga diminta partisipasinya apabila menemukan kasus gangguan kesehatan menyerupai influenza (ILI) melaporkan langsung kepada Tim Gerak Cepat (TGC) Dinkes dan Kesos Jembrana melalui telp. 0365-41210-ext. 3306, 3314, 3315 atau melalui HP 08123614619. Bupati Jembrana pada kesempatan itu juga menyampaikan terima kasih kepada segenap

komponen masyarakat, petugas dan media massa yang telah membantu pelaksanaan tugas penanggulangan episenter pandemi influenza di Desa Dangin Tukadaya hingga dapat diatasi secara tuntas. Sementara itu di Bandara Internasional Ngurah Rai dalam simulasi dilakukan pemeriksaan bagi penumpang yang akan meninggalkan Bali di 2 titik pemantauan yaitu Ring II sebelum masuk pintu bandara dan ring I sebelum point check in keberangkatan luar negeri. Petugas ring II memberikan penjelasan maksud dan tujuan melakukan pemantauan suhu tubuh penumpang dengan menggunakan thermal scanner yang dipasang di Ring I, pemberian dan penyeleksian Health Alert Card (HAC). Dari screening suhu tubuh, ditemukan 2 orang WNA dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius yang satu minggu sebelumnya berkunjung ke daerah episenter. Selain itu ditemukan 1 orang calon penumpang WNI dengan suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius, ada gejala batuk pilek, sakit tenggorokan dan tidak pernah berkunjung ke wilayah episenter. Calon penumpang ini dilakukan observasi di Poliklinik KKP. Dari hasil seleksi HAC ditemukan 3 calon penumpang WNA dengan suhu tubuh kurang dari 38 derajat celcius, dengan riwayat satu minggu sebelumnya berkunjung ke daerah episenter. Calon penumpang ini dibawa petugas karantina untuk dilakukan tindakan karantina di Asrama Karantina. Selain itu ditemukan 1 calon penumpang WNA dengan keluhan batuk, pilek dan sakit tenggorokan, satu minggu sebelumnya berkunjung ke wilayah episenter dibawa ke poliklinik. Dua WNA akhirnya dirujuk ke RS Sanglah karena kondisi penyakitnya memburuk, satu orang diantaranya tidak tertolong jiwanya. Kemudian dilakukan pemulasaraan jenazah sesuai penanganan pasien penyakit flu burung. Simulasi hari ketiga menggambarkan kejadian 15 November-10 Desember tahun 20xx. Tanggal 15 November 20xx. Kepala Dinkes dan Kesos Jembrana yang bertindak melaksanakan koordinasi penanggulangan episenter pandemi influenza dengan jajaran terkait secara lintas sektor telah dapat mengatasi keadaan. Setelah dua minggu sejak kasus terakhir tidak diketemukan kasus baru, melaporkan kepada Bupati Jembara untuk mencabut status karantina wilayah Desa Dangin Tukadaya. Berdasarkan laporan itu, Bupati Jembrana mengumumkan kepada masyarakat bahwa kejadian luar biasa (KLB) episenter pandemi influenza di Desa Dangin Tukadaya dapat diatasi secara tuntas. Sementara itu di Bandara Internasional Ngurah Rai, dilakukan rapat koordinasi dengan lintas sektor terkait di bandara dengan membentuk organisasi penanggulangan episenter pandemi Influenza di Bandara Ngurah Rai. Menyiapkan pos pemeriksaan di ring I dan Ring II, memasang thermo scaner di ring II. Memasang sceering counter untuk HAC di ring II, menyiapkan poliklinik lapangan di ring I. Menyiapkan Asrama Karantina di luar wilayah bandara. Menyiapkan satuan rujukan dan mobil evakuasi penyakit menular dan menyiapkan tim pelaksana disinfeksi. Merujuk pasien ke RSUP Sanglah. http://www.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=3097