SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING

dokumen-dokumen yang mirip
DAYA IKAT AIR (DIA) Istilah lain: Pengertian: Kemampuan daging didalam mengikat air (air daging maupun air yang ditambahkan)

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

HASIL DAN PEMBAHASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2014 di TPH yang ada di Bandar

TINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Bahan Metode

Karakteristik mutu daging

BAB III MATERI DAN METODE. Ransum terhadap Sifat Fisik Daging Puyuh Jantan dilaksanakan bulan Juni

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan gizi

HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

KUALITAS DAGING SAPI SEGAR DI PASAR TRADISIONAL KECAMATAN PONCOKUSUMO KABUPATEN MALANG

KUALITAS FISIK (DAYA IKAT AIR, SUSUT MASAK, DAN KEEMPUKAN) DAGING PAHA AYAM SENTUL AKIBAT LAMA PEREBUSAN

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau (Bubalus bubalis)

TINJAUAN PUSTAKA Sapi Brahman Cross Pertumbuhan Ternak

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

KUALITAS FISIK DAGING SAPI DARI TEMPAT PEMOTONGAN HEWAN DI BANDAR LAMPUNG. Physical Quality of Beef from Slaughterhouses in Bandar Lampung

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah daging paha Ayam

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ayam petelur afkir yang digunakan pada penelitian ini berasal dari peternakan

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Mei Juni Di

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dan Handiwirawan, 2006). Kerbau domestik (Bubalus bubalis) terdiri dari dua tipe

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

TINJAUAN PUSTAKA. dari pada daging domba dan sapi sehingga tingkat konsumsi daging itik di

Nova Nurfauziawati Kelompok 11 A V. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN

KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI PERANAKAN ONGOLE PADA BERBAGAI TINGKATAN BOBOT BADAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci

Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali dan Wagyu

KARAKTERISTIK KARKAS DAN KUALITAS DAGING SAPI PO YANG MENDAPAT PAKAN MENGANDUNG PROBIOTIK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari Maret 2017 di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Cobb umur 55 minggu yang di ambil bagian dadanya dan dipisahkan dari

BAB III BAHAN DAN METODE

Penambahan Bahan Pengikat pada Nugget Itik Serati (The Addition of Binder Matter on Waterfowls Nugget)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 9. Pola penyusunan acak

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Fisik Sosis Sapi

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

III.MATERI DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

PENGARUH ENZIM PAPAIN TERHADAP MUTU DAGING KAMBING SELAMA PENYIMPANAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut para ahli dibidang pemasaran, seperti yang dikemukakan oleh Kotler

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

PENGARUH PENAMBAHAN AMPAS Virgin Cococnut Oil (VCO) DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING AYAM BROILER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

BAB III MATERI DAN METODE. perlakuan berbeda sebagai bahan pakan alternatifdilaksanakan pada bulan Maret

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Desember 2014 Februari 2015 di Jurusan

SIFAT FISIK DAGING KERBAU PADA UMUR DAN JENIS KELAMIN YANG BERBEDA SKRIPSI WENY ROSMAYA

LAMPIRAN C DOKUMENTASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu. Materi. Metode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk

PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGOVENAN TERHADAP KUALITAS FISIK DAN ORGANOLEPTIK DAGING AYAM KAMPUNG DENGAN PENAMBAHAN NANAS

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. bahan tambahan. Bahan utama adalah daging segar puyuh petelur jenis lokal, hasil

DAGING. Theresia Puspita Titis Sari Kusuma. There - 1

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai dari Juni 2013 sampai dengan Agustus 2013.

METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian Penelitian Pendahuluan

III. METODOLOGI PENELITIAN

METODE Lokasi dan Waktu Materi Rancangan Percobaan Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Penambahan Pasta Tomat Terhadap Daya Ikat Air Naget Ayam. penambahan pasta tomat, disajikan pada Tabel 7.

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)

METODOLOGI PENELITIAN

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

TINJAUAN PUSTAKA. Kelinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Ressang, 1982). Menurut Soeparno (1992) daging adalah semua jaringan hewan

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. PERHITUNGAN KARAKTERISTIK DAN KADAR NUTRISI.

PERBAIKAN MANAJEMEN PEMOTONGAN TERNAK UNTUK MENGHASILKAN DAGING SAPI LOKAL BERKUALITAS IMPOR

METODOLOGI PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN A2B2 (37;11) A2B1 (37;9) A1B2 (33;11) Tepung ikan

MATERI DAN METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN

Mengenal Marinasi. Oleh Elvira Syamsir (Tulisan asli didalam Kulinologi Indonesia)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan pada April 2014 di Tempat Pemotongan Hewan di Bandar

TINJAUAN PUSTAKA. Daging domba berdasarkan kualitas dapat dibedakan atas umur domba,

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN SOSIS AYAM

PENDAHULUAN. Populasi ayam ras petelur di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di industri rumah tangga terasi sekaligus sebagai

KEEMPUKAN DAYA MENGIKAT AIR DAN COOKING LOSS DAGING SAPI PESISIR HASIL PENGGEMUKAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

MATERI DAN METODE. Materi

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan tempat 3.2 Alat dan bahan 3.3 Metode penelitian

DAGING. Pengertian daging

EFEK LAMA STIMULASI LISTRIK DENGAN TEGANGAN BERBEDA TERHADAP KUALITAS FISIK DAGING AYAM PETELUR AFKIR. Oleh: Adnan Syam 1) dan La Ode Arsad Sani 1)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA. Gambar 4.1. Fenomena case hardening yang terjadi pada sampel.

Lilis Suryaningsih Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran ABSTRACT. Keywords : thawing, tenderness,water holding capacity,cooking loss

denaturasi pada saat pemanasan dan mempertahankan bentuk pada produk akhir. Pati yang merupakan komponen utama dalam tepung (sekitar 67%) pada proses

Transkripsi:

SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING KUALITAS DAGING Dalam pengujian kualitas daging dipergunakan sampel-sampel : macam otot, penyiapan sampel. Uji fisik obyektif yang meliputi Keempukan (Daya putus Warner Bratzler /WB) : Faktor daya putus WB antara lain dipengaruhi oleh pelayuan, pemasakan, umur dan bangsa. Nilai WB adalah indeks kealotan miofibrilar Susut masak berhubungan dengan keempukan daging Parameter spesifik kualitas daging : Warna, daya ikat air oleh protein daging, ph, susut masak, keempukan, tekstur daging, flavor dan aroma.

Daya Ikat Air (DIA) = Water Holding Capacity (WHC) = Water Binding Capacity (WBC). Tiga kompartemen air terdapat dalam daging : 1. air yang terikat secara kimiawi oleh protein otot sekitar 4 5 %, 2. air terikat agak lemah sekitar 4 %, dan 3. air bebas diantara molekul protein. Faktor DIA : 1. ph turun DIA turun hingga titik isoelektrik protein, ph dibawah titik isoelektrik DIA meningkat. ph tinggi DIA meningkat 2. Periode pembentukan asam laktat menyebabkan DIA turun 3. Pembentukan miofilamen (aktin-miosin) DIA turun 4. Pelayuan DIA meningkat 5. Pemasakan DIA menurun Perhitungan DIA berdasarkan metode Hamm

WATER HOLDING CAPASITY (WHC) Timbanglah tepat 300 mg sample kemudian diletakkan diatas kertas saring dan letakkan diantara dua plat kaca, kemudian diatas plat kaca tersebut diberi beban seberat 35 kg selama 5 menit. Kemudian beban diambil dan gambarlah bentuk sample dan area basah sekitar sample dengan plastik sheet dengan spidol, ukurlah luas area basah sekitar sample dengan bantuan kertas grafik, kemudian dimasukkan kedalam rumus Hamm, Luas area basah (Cm 2 ) Mg H 2 O = - 8,0 0,0948 Berat air yang diperoleh disebut air bebas. Dengan mengetahui kadar air total maka kadar air terikat dapat diketahui. Air terikat (Ai) = Air total (At) Air bebas (Ab) = % dari berat sampel = WHC

Penentuan kadar air total : Timbanglah berat sampel 1 gram, masukkan ke dalam vochdoos yang terlebih dulu telah diketahui berat kosongnya. Kemudian dimasukkan ke dalam oven bersuhu 150 o C selama 12 jam. Selang 5 menit sample ditimbang berulang kali hingga diperoleh berat yang tetap (air telah sempurna menguap). Hasil timbangan ini merupakan sample bebas air, sehingga selisih berat dengan sample semula adalah kadar air total.

Susut masak (Cooking loss) dihitung dengan cara: merebus 5 gram daging dalam kantong plastik pada Water bath dengan suhu stabil 87 o C selama 1 jam dan mendinginkannya kembali dengan air mengalir sampai suhunya 35 o C. Selanjutnya diletakkan di atas kertas hisap hingga air pada permukaan daging terserap pada kertas, kemudian ditimbang X gram. Susut masak (Cooking loss) = ( 5 - X ) gram X 100% 5 gram Pengukuran ph daging dilakukan dengan mencampur 10 ml aquades dengan 5 gram daging cincang halus hingga homogen dan campuran

Susut masak : Susut masak menggambarkan jus daging dan merupakan fungsi temperature dan lama waktu pemanasan. Faktorfaktor yang mempengaruhi : Nilai ph Panjang sarkomer serabut otot Panjang potongan serabut otot Status kontraksi myofibril Ukuran dan berat sampel Penampang lintang daging, susut masak lebih besar pada panjang serabut yang lebih kecil atau pendek Pemanasan Bangsa yang berkaitan dengan lemak daging Umur yang bearkaitan dengan DIA dan lemak Konsumsi pakan Energi

Keempukan dan tekstur. Keempukan dan tekstur merupakan factor yang penting terhadap kualitas daging. Ada 2 faktor yang penting yaitu 1. antemortem (genetic, fisiologis, umur, manajemen, jenis kelamin dan stress. 2. Postmortem : chilling, refrigerasi, pelayuan, pembekuan, lama dan suhu penyimpanan,pemasakan dan pengempukan. Penentu keempukan daging meliputi 3 komponen : 1. Status miofibrilar dan status kontraksi 2. Kandungan jaringan ikat dan tingkat ikatan silang 3. Daya ikat air dan jus daging

Cara penentuan nilai keempukan Kita buat penampang daging dengan luas 1 cm 2 (tebal 0,67 cm dan lebar 1,5 cm), searah dengan arah serat dagingnya. Daging diiris dengan catut (ketajaman diabaikan) diatas timbangan untuk mengetahui besarnya gaya tekan yang dibutuhkan untuk memutus daging tersebut. Keempukan adalah besarnya gaya putus (Kg) dibagi luas penampang (cm 2 ).