BAB I PENDAHULUAN. Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696 dari jenis kopi tersebut ada

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. ketat khususnya untuk industri dalam kategori yang sejenis. Kelangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Lingkungan pemasaran semakin kompetitif sehingga mendesak pemasar

I PENDAHULUAN. Latar Belakang tahun

Judul : Pengaruh Brand Equity, Brand Trust, Brand Preference,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membentuk brand image yang baik untuk dapat berkompetisi di pasar.

BAB I PENDAHULUAN. Brazil ( ton pertahun) dan Vietnam ( ton pertahun) dengan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha Latar Belakang. Persaingan bisnis yang dilakukan antar perusahaan dalam mendapatkan calon

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sehari-hari, manusia sebagai makhluk sosial pasti selalu melakukan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga hal ini memunculkan peluang bagi perusahaan untuk memproduksi

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... x DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. ketat, khususnya pada perusahaan yang bergerak dalam industri Fast Moving

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. pendatang kemudian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran tradisional menuju konsep pemasaran modern. Perkembangan dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan produknya dan merebut pangsa pasar (market share) Durianto,

BAB I PENDAHULUAN. Selama bertahun-tahun Wings adalah salah satu perusahaan yang telah tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. evaluatif, analitis dan selalu mempertimbangkan semua informasi atas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan perdagangan global, telah membuat semakin banyaknya

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. kreatif dan inovatif dalam menjalankan kegiatan usahanya. Berbagai upaya

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. karena peranannya yang cukup menonjol sebagai sumber pendapatan masyarakat,

salah satunya melalui media periklanan. Iklan memiliki dampak yang luas bagi khalayak serta dapat dikemas sedemikian rupa, sehingga produk yang ditawa

BAB I PENDAHULUAN. ekstraksi biji tanaman kopi. Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab qahwah

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan yang harus dipenuhi oleh masyarakat sangatlah beraneka

BAB I PENDAHULUAN. produknya agar dapat bersaing dengan produk lain. Menurut Kotler(2009),

I. PENDAHULUAN. Pemasaran dewasa ini bukanlah sekedar persaingan produk, melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BAB 1 PENDAHULUAN. yang sewaktu-waktu dapat beralih pada produk lain. Dalam hal ini, komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. penjualan dan dituntut untuk melakukan kegiatan pemasaran dengan baik

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Terbentuknya persepsi yang tepat pada konsumen menyebabkan mereka

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

BAB I PENDAHULUAN. beragam. Kondisi yang demikian membuat bisnis minuman ready to drink

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebutuhan konsumen atau kebutuhan manusia merupakan dasar bagi semua

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. cepat. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan perusahaan baik dari

BAB I PENDAHULUAN. produknya. Intinya adalah promosi merupakan kegiatan yang dapat. produk yang dihasikan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009).

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini, perubahan-perubahan terjadi

BAB I PENDAHULUAN. usaha di dunia termasuk Indonesia. Persaingan-persaingan yang terjadi terutama berupa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu : Indomie, Mie Sedap, Sarimi dan Supermi 2. Pasar makanan mi instan

I. PENDAHULUAN. Salah satu strategi pemasaran yang efektif yaitu melalui promosi. Promosi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar dunia setelah

BAB I PENDAHULUAN. pesaing baru maupun pesaing yang sudah ada yang bergerak dalam bidang

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengalami krisis ekonomi lima belas tahun lalu. Pada 2009,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi saat ini, tingkat persaingan bisnis sangat ketat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Selama dekade terakhir, merek mempunyai peranan sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. sosialis, liberal, dan syariah membawa dampak baik positif dan negatif. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dunia usaha saat ini menyebabkan banyak produk baru

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Globalisasi dalam berbagai aspek kehidupan saat ini telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian, brand saat ini tak

BAB I PENDAHULUAN. Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan biji

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis bagi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia perusahaan maju dengan pesat, hal ini ditandai

BAB I PENDAHULUAN. jenis dan merek minuman dalam kemasan yang beredar di pasar. Iklim indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis produk sirup saat ini semakin ketat baik dari segi

BAB I PENDAHULUAN. dengan harapannya. Sehingga berakibat pelanggan akan lebih cermat dan pintar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan besar maupun perusahaan kecil, bersama-sama berjuang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara yang memiliki jumlah penduduk ke tiga terbesar

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2008, berbagai sektor industri mengalami tantangan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, Membangun dan mempertahankan identitas perusahaan, Meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berpromosi agar dapat menarik perhatian konsumen. Promosi dapat dilakukan melalui berbagai cara antara

BAB I PENDAHULUAN. Teh Hijau merupakan jenis teh tertua yang dalam pembuatannya mengalami

BAB I PENDAHULUAN. jenis kosmetika seperti lipstik, pelembab, pensil alis, mascara ataupun

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand

I. PENDAHULUAN. penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor, karena

BAB I PENDAHULUAN. semakin mengalami perkembangan. Berkembangnya perdagangan bebas

BAB I PENDAHULUAN. pendekatan dilakukan untuk mendapatkan simpati masyarakat baik melalui

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Iklan adalah suatu penyampaian pesan melalui media-media yang

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri di Indonesia sedang berkembang dengan pesatnya. Hal ini dapat

I. PENDAHULUAN. Teh atau lebih dikenal dengan nama latin Camelia sinensis L. merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat. kebanyakan di antaranya menggunakan media media yang sama dalam

ABSTRAK Keywords: Sabun pembersih wajah, Pemasaran, Perilaku Pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan keuntungan kompetitif yang berkelanjutan. unsur-unsur tersebut yang membantu untuk mengenali produk-produk sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Hal ini telah mengakibatkan persaingan di antara berbagai perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan dapat memenuhi keinginan konsumen dan juga keberadaan. produk tersebut harus dikomunikasikan pada konsumen serta

BAB I PENDAHULUAN. menentukan strategi pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan

ABSTRACT. Keywords : Advertising on Television Media, Brand Awareness, Luwak White Coffee. vi Universitas Kristen Maranatha

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kopi pertama kali masuk ke Indonesia pada tahun 1696 dari jenis kopi tersebut ada yang Arabika dan Robusta. Kopi ini pertama kali masuk melalui Batavia (sekarang Jakarta) yang dibawa oleh Komandan Pasukan Belanda yang bernama Adrian Van Ommen dari Malabar - India, dimana tempat tersebut merupakan daerah penghasil kopi. Ekspor kopi di Indonesia pertama kali dilakukan pada tahun 1711 oleh VOC, dan dalam kurun waktu 10 tahun meningkat sampai 60 ton / tahun. Hindia Belanda saat itu menjadi perkebunan kopi pertama di luar Arab dan Ethiopia yang sangat besar, sehingga menjadikan VOC memonopoli perdagangan kopi ini dari tahun 1725 1780. Semenjak Pemerintah Hindia Belanda meninggalkan Indonesia, perkebunan rakyat terus tumbuh dan berkembang, sedangkan perkebunan swasta hanya bertahan di Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian kecil di Sumatera; dan perkebunan negara (PTPN) hanya tinggal di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Produk minuman khususnya kopi merupakan industri yang terpengaruh oleh sistem ekonomi dunia. Indonesia merupakan negara produsen kopi keempat terbesar didunia setelah Brazil, Vietnam dan Columbia. Dalam perkembangannya sesuai dengan tuntutan pasar produsen banyak membuat varian jenis kopi diantaranya kopi yang murni atau kopi hitam, dan kopi putih atau yang menambahkan varian susu, hal itu dikarenakan permintaan pasar yang tinggi akan olahan jenis kopi tersebut. Kopi putih instan pertama kali diperkenalkan oleh PT. Javaprima Abadi, Semarang dengan merek Luwak White Koffie. Berdasarkan urutan memasuki pasar (order of market entry), perusahaan ini dapat disebut sebagai pendatang awal (early entrants) untuk jenis kopi putih instan sebagaimana definisi PIMS (Profit Impact of Market Strategies) dalam Golder 1

dan Tellis (1993) yang menyatakan bahwa pendatang awal adalah salah satu pelopor pertama yang mengembangkan produk atau jasa. Kopi putih menggunakan jenis kopi yang sama dengan kopi hitam biasanya dimulai dari Robusta dan biji kopi Arabika, yang membedakan adalah proses dan teknologinya (okefood.com, 2012). Hal serupa juga dijelaskan dalam blog resmi merek Luwak White Koffie yang menyatakan bahwa kopi putih diproduksi dengan mesin berteknologi cold drying dari Jepang yaitu melalui proses pembekuan atau pendinginan hingga -40 derajat Celcius yang mampu menghilangkan asam gastrik penyebab nyeri lambung hingga 80% namun kafein masih tetap bisa dipertahankan 100% (blog.kopiluwak.org,2010). Terkait dengan konsep pemasaran, peneliti melihat bahwa perusahaan berusaha memenuhi nilai konsumen dengan menawarkan kopi yang aman untuk dikonsumsi melalui inovasi kopi putih dalam kemasan instan. Luwak White Koffie adalah salah satu produk convenience goods yang saat ini sedang berupaya meningkatkan brand awareness produknya melalui media iklan televisi. Hal ini terlihat dari banyaknya iklan Luwak White Koffie yang bermunculan di televisi dan juga keterlibatan Luwak White Koffie sebagai salah satu sponsor dari berbagai acara televisi, antara lain Yuk keep Smile, Pesbukers, dan Pas Mantab Luwak White Koffie sendiri meluncurkan iklan dengan menggunakan artis-artis Indonesia yang terkenal, seperti Rianti Cartwright, Berliana Febrianti, Yasmine Wildblood, Baim Wong, Carrrisa Putri, Maudy Koesnadi dan Reza Rahardian. Dengan menggunakan artis-artis tersebut membuat iklan Luwak White Koffie menjadi eksklusif sehingga menciptakan brand awareness yang cukup tinggi di masyarakat dan berdampak pada penjualan Luwak White Koffie yang tinggi dipasaran Indonesia. Berdasarkan data yang diperoleh dari lembaga survey di Indonesia, Luwak White Koffie mendapatkan peringkat pertama sebagai Top Brand dalam kategori white coffee. 2

Survey ini dilakukan oleh sebuah lembaga riset dan survey di Indonesia yang dapat membantu mengetahui hasil kinerja suatu perusahaan, yang diselenggarakan oleh Top Brand Award. Top Brand Award adalah sebuah lembaga survey yang dilaksanakan oleh Frontier Consulting Group. Berikut ini adalah data peringkat top brand dalam kategori produk white coffee: Tabel 1.1 Data Top Brand Index produk white coffee di Indonesia tahun 2014 No. Kategori White Coffee TBI TOP 1. Luwak White Koffie 74,4% TOP 2. Kopiko White Coffee 7,1% 3. Kapal Api White Coffee 6,5% 4. TOP White Coffee 5,2% 5. ABC White Coffee 4,2% Sumber: www.topbrand-award.com Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya luas. Iklan juga menjadi instrument promosi yang sangat penting, khususnya bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang ditujukan kepada masyarakat luas. Belanja iklan di Indonesia pada tahun 2005 tercatat sekitar Rp 23 triliun. Televisi mendominasi 70 persen (Rp 16 triliun) dari nilai belanja iklan tersebut, surat kabar Rp 6 triliun, majalah dan tabloid sekitar Rp 1 triliun (Ika Jatmikasari, Nielsen Media Research, 2005). Dari hasil pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa media iklan televisi memegang pengaruh yang sangat besar atau mendominasi dibanding media iklan lainnya. Hal ini dikarenakan media iklan televisi memiliki daya jangkau yang luas serta unsur hiburan yang mendukung dalam proses pembentukan brand awareness konsumen terhadap suatu produk, meskipun biaya yang dikeluarkan perusahaan 3

relatif tinggi. Selain itu media iklan televisi juga mampu mengkomunikasikan suara, warna dan gerak sehingga dapat memperlihatkan manfaat produk secara lebih realitis serta mampu membangkitkan emosi dan perasaan penonton dengan tampilan gambar dan kata-kata melalui audio visualnya. Brand awareness adalah kekuatan merek dalam ingatan yang tercermin dari kemampuan konsumen dalam mengidentifikasi elemen merek seperti nama, logo, simbol, karakter, kemasan dan slogan dalam situasi yang berbeda (Keller, 2008). Kesadaran merek tidak menuntut seorang konsumen untuk mengingat nama dari suatu merek, tetapi hanya untuk mengingat detail-detail kecil dari suatu merek, misalnya berupa lambang, simbol, suara, warna dan lain sebagainya. Kesadaran merek (brand awareness) berperan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Konsumen akan memilih suatu produk yang lebih dikenalnya (diketahuinya) dibandingkan dengan membeli suatu produk yang belum pernah dikenalnya sama sekali. Berdasarkan uraian, peniliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang PENGARUH MEDIA IKLAN TELEVISI TERHADAP BRAND AWARENESS KOPI LUWAK WHITE KOFFIE" 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dibahas, maka dikemukakan rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana pelaksanaan periklanan televisi kopi Luwak White Koffie? 2. Bagaimana terbentuknya brand awareness kopi Luwak White Koffie terhadap Mahasiswa? 3. Apakah terdapat pengaruh media iklan televisi terhadap brand awareness Luwak White Koffie? 4

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan, mengolah data dan informasi yang diperoleh guna penyusunan skripsi sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menganalisis pelaksanaan periklanan televisi Kopi Luwak White Koffie. 2. Untuk menganalisis terbentuknya brand awareness kopi Luwak White Koffie terhadap Mahasiswa. 3. Untuk menguji pengaruh media iklan televisi terhadap brand awareness Luwak White Koffie. 1.4 Manfaat Penelitian Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, baik bagi perusahaan, bagi penulis sendiri, maupun bagi pihak lain : 1. Manfaat bagi perusahaan Penilitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada PT Javaprima Abadi tentang efektivitas iklan televisi dalam menciptakan brand awareness Luwak White Koffie sehingga dapat mempengaruhi kemajuan perusahaan dalam menawarkan produk. 2. Manfaat bagi akademisi Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan atau sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang melakukan penelitian dibidang yang sama pada masa yang akan datang. 5