PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

KAJIAN FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONTRAKTOR DALAM MEMILIH PEMASOK MATERIAL

ANALISIS PERBANDINGAN FAKTOR - FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PENGERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI PROVINSI JATENG DAN DIY

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data kuesioner yang diberikan kepada 41 responden,

STUDI PERSEPSI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari analisis data tiap variabel tentang kontrol terhadap proses manajemen

PENENTUAN PERINGKAT FAKTOR RISIKO DALAM REKRUTMEN TENAGA KERJA YANG MEMPENGARUHI BIAYA TENAGA KERJA PADA PROYEK DI JAWA TENGAH

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PRODUKTIVITAS TUKANG DAN PEKERJA DALAM PROYEK KONSTRUKSI BERDASARKAN PENGALAMAN KERJA. Oleh : RICSON NPM.

STUDI FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN KONSTRUKSI DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

IDENTIFIKASI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PENGAWAS TERHADAP PEKERJAAN KONSTRUKSI DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai. tujuan perusahaan melalui pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN PROYEK KONSTRUKSI DI TIMOR LESTE. Laporan Tugas Akhir. Oleh:

PENERAPAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA DALAM STANDAR ISO 9000:2000 OLEH KONTRAKTOR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia sektor jasa konstruksi selama ini sudah terbukti sebagai salah

PENYEBAB DAN CARA MENGATASI KEGAGALAN PROYEK KONSTRUKSI PADA TAHAP PERENCANAAN HINGGA PELAKSANAAN DI DAERAH AMBON MALUKU

ANALISIS FAKTOR TERJADINYA PERUBAHAN DESAIN PADA PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG DAN JEMBATAN DARI ASPEK OWNER DAN KONSULTAN PERENCANA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pekerjaan proyek konstruksi, waktu (time) adalah salah satu

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA PEKERJA PADA PROYEK KOSNTRUKSI DI YOGYAKARTA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

PROYEK PADA KONTRAKTOR DI BALIKPAPAN KALIMANTAN TIMUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil analisis yang didapat dari 30 responden maka didapatkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. rapat internal mingguan proyek konstruksi dan hal yang dibahas dalam rapat

ANALISIS PRODUKTIVITAS CONCRETE PUMP PADA PROYEK BANGUNAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan data penelitian yang telah diberikan oleh 35 responden,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berdasarkan hasil analisis data, yaitu sebagai berikut :

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI PROFIL KEWIRAUSAHAAN PEMILIK KONTRAKTOR DAN MANAJER PROYEK BIDANG KONSTRUKSI

JENIS-JENIS PEKERJAAN YANG BERESIKO TINGGI MENIMBULKAN KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR YANG MENDUKUNG KESUKSESAN KONTRAKTOR KECIL DI YOGYAKARTA DAN SOLO DALAM MENANGANI PROYEK KONSTRUKSI

ANALISIS FAKTOR KETERLAMBATAN PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN DAN JALAN DARI ASPEK TENAGA KERJA. Oleh: HERU LESMANA NPM :

KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DAN PEMILIK PROYEK YANG BERPOTENSI MENIMBULKAN KLAIM

THEORY OF CONSTRAINT DALAM MANAJEMEN KONSTRUKSI KHUSUSNYA DI BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DI YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Konsep Just in Time Guna Mengatasi Kesia-Siaan dan Variabilitas dalam Optimasi Kualitas Produk

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul dalam setiap proyek konstruksi, salah satunya adalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. karakteristik dan kinerja perusahaan kontraktor kualifikasi kecil di daerah

ANALISIS HUBUNGAN PROFIL PELAKU PROYEK DENGAN KECENDERUNGAN DALAM MENENTUKAN DURASI PROYEK

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN KERJA DAN PENERAPAN SAFETY MANAGEMENT PADA PROYEK KONSTRUKSI DI BALI. Laporan Tugas Akhir

PERANAN KONSULTAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PADA PELAKSANAAN BANGUNAN KONSTRUKSI DI KOTA BANDUNG ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi harga penawaran pada

BAB I PENDAHULUAN. dimulai, dan kapan harus diselesaikan. Setiap pelaksanaan proyek konstruksi

ANALISA KELAYAKAN INVESTASI AKIBAT KETERLAMBATAN DIMULAINYA PEMBANGUNAN PROYEK DI KOTA MALANG (STUDI KASUS MALANG TRADE CENTER BLIMBING)

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. proyek ini adalah metode kontrak umum (generally contract method), dengan

EARNED VALUE METHOD UNTUK PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT PROJECT DAN EXCEL

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI JALAN DI KOTAMADYA KUPANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan dari hasil penelitian, pengolahan data dan analisis data maka

ANALISIS KONFLIK ANTARA KONTRAKTOR DENGAN PEKERJA DALAM PROYEK KONSTRUKSI DI DILI, TIMOR - LESTE

BAB I PENDAHULUAN. memuaskan bagi pihak kontraktor dan owner. Keberhasilan suatu kontruksi pasti

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PENGERJAAN ULANG (REWORK) YANG BERKAITAN DENGAN MANAJERIAL PADA PROYEK KONTRUKSI JALAN DI KABUPATEN ROKAN HULU

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA MATERIAL PADA PROYEK KONSTRUKSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Faktor-Faktor penghambat yang terjadi pada proyek konstruksi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Manager dan Tukang/ Pekerja Proyek yang berkedudukan sebagai perusahaan

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan rincian pada bab IV, maka pada bab V ini dapat disimpulkan

BAB I PENDAHULUAN. proyek, termasuk menyiapkan dan menangani dokumen (Raharjo, 2007).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Analisa dengan menggunakan Theory Of Constraint (TOC) atau disebut

STUDI MENGENAI KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA KONTRAKTOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS FAKTOR- FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN PENGENDALIAN WAKTU PADA PROYEK KONSTRUKSI. Oleh : FREDERICK MARTCE YUDHA NPM :

EVALUASI KINERJA KONTRAKTOR DI YOGYAKARTA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil

FAKTOR-FAKTOR LAPANGAN YANG MEMPENGARUHI PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI. Laporan Tugas Akhir

Tesis STUDI MENGENAI HAMBATAN DAN KESULITAN PENERAPAN KONSEP GREEN INFRASTRUCTURE

KAJIAN FAKTOR KOMUNIKASI SEBAGAI PENUNJANG KINERJA PERUSAHAAN PENYEDIA JASA KONSTRUKSI

APLIKASI KOMPUTER LANJUT ANALISIS KORELASI KENDALL DAN SPEARMAN

ANALISIS FAKTOR PEMILIHAN PENGGUNAAN MATERIAL FABRIKASI DAN KONVENSIONAL PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG. Laporan Tugas Akhir

IMPLEMENTASI E-PROCUREMENT (X 1 )

-BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. mendukung sistem baru yang diusulkan penulis, maka kami melakukan survei dan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI TENTANG PENYEBAB KETERLAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI

STUDI PEMELIHARAAN BANGUNAN GEDUNG RUMAH SAKIT UMUM PROF. Dr. WZ. JOHANNES KUPANG

ANALISIS HAMBATAN DAN PELUANG PENGGUNAAN BATA DAN BETON RINGAN AAC PADA PROYEK GEDUNG DAN PERUMAHAN DI SURABAYA

ANALISA FREKUENSI DAN BESARAN NILAI CHANGE ORDER SERTA FAKTOR PENYEBAB NYA PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI BANGUNAN TINGGI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data pada bab empat maka penulis

STUDI PENERAPAN MANAJEMEN RANTAI PASOK PENGADAAN MATERIAL PROYEK KONSTRUKSI

BAB I PENDAHULUAN. McGraw-Hill, Journal of Construction Engineering and Management, Vol. 119, No.4, December, 1993, pg ), hal.

ANALISIS MENGENAI UPAYA PENERAPAN GREEN CONSTRUCTION PADA PROYEK KONSTRUKSI DI KOTA YOGYAKARTA

TESIS STUDI MENGENAI HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN SISTEM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DAN PRODUKTIVITAS PEKERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI

Kajian Potensi Terjadinya Tuntutan Penyedia Jasa Pada Proyek Konstruksi BAB I PENDAHULUAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pegelolaan construction waste untuk mengurangi waste pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

FAKTOR FAKTOR PENYABAB PEKERJAAN ULANG (REWORK) PADA PROYEK GEDUNG DI KABUPATEN ROKAN HULU BERDASARKAN PERSEPSI KONTRAKTOR

TINGKAT KEPENTINGAN FAKTOR FAKTOR PRODUKTIVITAS PEKERJA BERDASARKAN TINGKAT PENGARUH DAN TINGKAT FREKUENSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KLAIM KONSTRUKSI DAN PENYELESAIAN SENGKETA KLAIM KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERNYATAAN...

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai identifikasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja dan penerapan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: sebanyak 30 orang dengan presentase 50%.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRAKTEK PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA PROYEK PADA KONTRAKTOR DI SUMBA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS ) Jakarta, Mei 009 PENERAPAN PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PEMBELIAN MATERIAL KONSTRUKSI Ferianto Raharjo Program Studi Teknik Sipil, Universitas Atma Jaya, Jl. Babarsari, E-mail: feri@mail.uajy.ac.id ABSTRAK Manajemen material yang handal dalam penanganan suatu proyek akan melancarkan proses pembangunan dari segi material konstruksi. Salah satu tahapan yang penting dalam manajemen material adalah proses pengadaan atau pembelian material yang harus dilakukan dengan baik dan dikontrol dengan langkah-langkah yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan serta langkah-langkah penerapan yang dilakukan sebagai usaha mengontrol proses pembelian material kontruksi. Data diperoleh dari responden yang bekerja pada kontraktor di dan, dan dianalisis dengan menggunakan analisis mean, deviasi standar, ranking dan Spearman rank correlation untuk mengetahui hubungan ranking yang diperoleh dari kedua kota tersebut. Hasil penelitian di kedua kota tersebut menunjukkan bahwa kegiatan menetapkan kualitas dan spesifikasi material yang dibutuhkan menjadi hal yang sangat perlu dilakukan dan menggunakan sampel material untuk pemeriksaan kualitas dan spesifikasi material menjadi hal yang selalu diterapkan sebagai usaha mengontrol proses pembelian material konstruksi. Kata kunci: manajemen material, pengendalian kualitas, pembelian. 1. PENDAHULUAN Pada proyek konstruksi, biaya material dapat mencapai separuh bahkan lebih dari biaya total proyek. Oleh karenanya manajemen material harus dilakukan dengan sungguh-sungguh karena berpengaruh besar terhadap keuntungan dan keberhasilan suatu pekerjaan konstruksi. Perencanaan penanganan material konstruksi yang matang, baik dari segi harga, waktu pengadaan, spesifikasi ataupun kualitas, akan menjadi senjata andalan untuk memenangkan tender yang ada. Salah satu tahapan pada proses manajemen material yang menunjang keberhasilan ini adalah pembelian material. Pembelian diawali dengan adanya permintaan akan material yang dibutuhkan. Selanjutnya bagian pengadaan akan mencari pemasok yang dapat memenuhi atau melebihi persyaratan mutu dari produk yang akan dibeli serta melakukan transaksi pembelian. Tahapan ini harus dilakukan dengan baik dan dikontrol dengan langkah-langkah yang tepat agar diperoleh suatu penanganan material yang baik dari segi waktu, biaya, kualitas maupun spesifikasi dan jumlah material. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kegiatan serta langkah-langkah penerapan yang dilakukan kontraktor sebagai usaha mengontrol proses pembelian material kontruksi.. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh suatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui kegiatan sekelompok orang yang memiliki kemampuan atau keahlian masing-masing. Manajemen berfungsi untuk melaksanakan semua kegiatan yang bertujuan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Material konstruksi meliputi semua material yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan membangun suatu bangunan, yang dibedakan menjadi dua, yaitu material yang akan menjadi bagian tetap dari struktur dan material yang hanya dibutuhkan dalam proses pembangunan tetapi tidak akan menjadi bagian dari struktur. Manajemen material konstruksi dapat diartikan sebagai pengelolaan material yang akan digunakan untuk pelaksanaan konstruksi dengan cara atau metode tertentu agar diperoleh suatu penanganan material yang baik, yang meliputi aspek waktu, biaya, kualitas maupun spesifikasi dan jumlah material. Manajemen material konstruksi biasanya ditangani oleh bagian pengadaan suatu organisasi manajemen proyek, baik di kantor pusat maupun di lapangan. Sedangkan koordinasi dan pengendalian mutu material merupakan tanggung jawab bagian pengawasan dan pengendalian mutu. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya M

Ferianto Raharjo Hal-hal yang diperlukan pada pengendalian proses manajemen material konstruksi meliputi pengendalian terhadap bentuk informasi material, proses pembelian, kualitas dan spesifikasi material, proses produksi, manajemen kualitas material, informasi kualitas material, proses pemeriksaan dan pengujian material serta pengendalian terhadap proses penerimaan akhir. Pada proses manajemen material konstruksi terdapat beberapa tahapan yang penting yang harus dilaksanakan dengan baik, yaitu: a. Perencanaan pembelian material, berupa perencanaan spesifikasi material, jumlah material, waktu pengadaan dan biaya pengadaan material. Perencanaan spesifikasi material berupa perincian mutu atau kualitas, ukuran, warna dan jenis material yang akan dibeli, biasanya telah ditetapkan dalam rencana kerja dan syarat-syarat pekerjaan suatu proyek konstruksi. Perencanaan jumlah material yang akan dibeli dilakukan dengan memperhatikan jumlah kebutuhan material untuk pelaksanaan proyek, kemungkinan adanya material yang tidak dapat digunakan (waste material) dan kapasitas penyimpanan apabila material tidak langsung digunakan. Perencanaan waktu pengadaan material perlu dibuat karena material yang dibutuhkan harus tersedia pada saat pekerjaan akan dilakukan. Perencanaan waktu pengadaan material harus memperhitungkan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dengan lead time material, sehingga proyek dapat berjalan sesuai dengan time schedule. Perencanaan biaya pengadaan material terdiri dari biaya pembelian, biaya pengiriman dan biaya penyimpanan. Penyederhanaan sistem administrasi, penjadwalan pengiriman dan pengaturan jumlah material yang baik merupakan hal yang dapat dilakukan untuk melakukan penghematan biaya material. b. Pembelian material, berupa pencarian informasi material yang akan dibeli dan pemilihan pemasok serta melakukan transaksi pembelian. Informasi material yang akan dibeli berupa keterangan spesifikasi material, gambar, harga serta informasi khusus yang ada. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti media cetak maupun elektronik. Pemilihan pemasok yang tepat merupakan kunci untuk mendapatkan penyediaan material dengan kualitas yang diharapkan, tepat waktu, harga yang sesuai, dukungan teknis dan pelayanan sesuai dengan yang diharapkan. Transaksi pembelian dilakukan setelah bagian pengadaan material menetapkan jenis material dan pemasok yang dipilih. Transaksi pembelian sebaiknya diawali dengan penandatanganan kontrak pembelian yang antara lain berisi spesifikasi material, jumlah material, harga, syarat dan waktu pembayaran, tanggal pengiriman ke lokasi proyek, serta ketentuan-ketentuan lain sesuai dengan kesepakatan dari kedua pihak pelaku transaksi. c. Pengiriman material ke lokasi proyek atau tempat penyimpanan material, dapat dilakukan oleh pihak pemasok material atau dilakukan sendiri oleh bagian pengadaan, sesuai dengan perjanjian yang tertera pada kontrak pembelian. Pengiriman material sangat berpengaruh pada mutu dan waktu persediaan material, oleh karena itu kontrol terhadap proses pengiriman material harus dilakukan dengan baik untuk memastikan pengiriman yang sesuai jadwal dan cara pengiriman yang tidak mengurangi mutu material. d. Penerimaan material, merupakan tahap transisi, ditandai dengan selesainya proses pembelian material, untuk selanjutnya disimpan dan siap digunakan untuk kegiatan konstruksi. Pemeriksaan material yang teliti diperlukan sebelum material diputuskan untuk diterima. Ketelitian pada saat pemeriksaan akhir sebelum material diterima dibutuhkan agar tidak terjadi kerugian dari segi kualitas maupun kuantitas material. e. Penyimpanan material harus dijaga dan dilakukan dengan cara yang benar sebelum digunakan untuk mencegah terjadinya kehilangan dan kerusakan yang dapat menyebabkan material tidak dapat digunakan. Keamanan selama proses penyimpanan material dan kesiapan yang meliputi kesiapan untuk menerima material dan menyerahkannya ke bagian pelaksanaan pekerjaan merupakan hal yang penting dalam penyimpanan material. Prosedur penyimpanan setiap jenis material harus ditetapkan dengan jelas, sehingga kontrol terhadap proses penyimpanan dapat dilakukan dengan mudah dan berlandaskan langkah dan ketentuan yang terdapat pada prosedur penyimpanan yang ada. f. Penyerahan material untuk pelaksanaan konstruksi harus dilakukan pada waktu yang tepat sehingga pekerjaan tidak tertunda, dengan cara yang benar agar tidak merusak meterial dan mengganggu pelaksanaan pekerjaan. Pengendalian harus dilakukan pada setiap tahap proses yang ada, sehingga kualitas, kuantitas, waktu pengadaan dan biaya material sesuai dengan yang direncanakan atau bahkan dapat lebih baik. Pengendalian dilakukan dengan M - Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya

Penerapan Pengendalian Kualitas pada Proses Pembelian Material Konstruksi prosedur yang baik sehingga dapat dijalankan tanpa adanya kendala dalam pelaksanaannya dan dapat menghasilkan suatu penanganan material konstruksi yang baik sehingga secara umum dapat melancarkan pelaksanaan kegiatan proyek konstruksi. Pembelian material konstruksi dari pemasok menjadi hal yang penting karena sebagian besar material yang diperlukan untuk kegiatan konstruksi diperoleh dengan cara membeli. Proses pembelian harus ditangani dengan sungguh-sungguh, mulai perencanaan pembelian, pembelian sampai dengan proses pengiriman material ke lokasi. Kegiatan pembelian mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap manajemen proyek secara keseluruhan. Oleh karena itu, bagian pengadaan material juga harus bertanggung jawab terhadap mutu material, harga dan waktu penyerahan yang tepat untuk pelaksanaan pembangunan. Pada tahap pembelian material, bagian pengadaan akan melakukan seleksi untuk memilih pemasok yang akan diajak bekerja sama. Faktor yang dipertimbangkan dalam memilih pemasok terdiri dari keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan pemasok dan keadaan material dari pemasok. Keadaan material dari pemasok merupakan faktor terpenting yang dipertimbangkan, yang terdiri dari kualitas material, kesesuaian dengan spesifikasi, harga material, keseragaman material, jaminan yang diberikan dan publikasi hasil pengujian.. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang dirancang menjadi bagian, yaitu data responden, kegiatan untuk mengontrol proses pembelian material konstruksi dan penerapan untuk mengontrol proses pembelian material kostruksi. Responden dalam penelitian ini adalah mereka yang bekerja pada perusahaan kontraktor di dan. Setelah data dikumpulkan, dilakukan penentuan peringkat kegiatan dan penerapan proses pembelian material konstruksi dengan menggunakan mean dan deviasi standar. Setelah urutan peringkat diperoleh, selanjutnya dilakukan analisis untuk menguji hubungan di antara kedua peringkat dengan menggunakan korelasi rank Spearman. Pada analisis ini, hipotesis null yang akan diuji mengatakan bahwa tidak ada hubungan antara peringkat variabel yang satu dengan peringkat variabel lainnya.. ANALISIS DATA Data dalam penelitian ini diperoleh dari 9 responden yang bekerja di perusahaan konstruksi pada bagian manajemen material dengan distribusi seperti yang disajikan pada Tabel 1 sampai dengan Tabel 5. Profil responden dikelompokkan berdasarkan lokasi perusahaan, umur, pendidikan terakhir, pengalaman kerja di bidang konstruksi dan jumlah proyek yang pernah ditangani. Tabel 1. Profil responden berdasarkan lokasi perusahaan 1,, Total 9 100,00 Tabel. Profil responden berdasarkan umur responden < 0 tahun 1,95 0 9 tahun 58,9 0 9 tahun 15,9 > 50 tahun,9 Total 9 100,00 Tabel. Profil responden berdasarkan pendidikan terakhir responden < Strata 1 1 5,90 Strata 1 1,5 > Strata 1 1,5 Total 9 100,00 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya M - 5

Ferianto Raharjo Tabel. Profil responden berdasarkan pengalaman kerja di bidang konstruksi < 1 tahun 0 0,00 1 tahun 10 5, 5 8 tahun 5 1,8 > 8 tahun 1,5 Total 9 100,00 Tabel 5. Profil responden berdasarkan jumlah proyek yang pernah ditangani 1 proyek 8 0,51 5 10 proyek 1, > 10 proyek 18,1 Total 9 100,00 Kegiatan untuk mengontrol proses pembelian material konstruksi Dengan menggunakan nilai mean dan deviasi standar, diperoleh peringkat kegiatan untuk mengontrol proses pembelian material konstruksi seperti disajikan pada Tabel. Tabel. Kegiatan untuk mengontrol proses pembelian material konstruksi Pernyataan Mean DS Ranking Mean DS Ranking Mengevaluasi calon penyedia material yang,1 0,5, 0, akan dipilih Menetapkan kualitas dan spesifikasi material, 0, 1,50 0,51 1 yang dibutuhkan Menetapkan harga standar material yang akan, 0,51,8 0,80 dibeli sesuai dengan spesifikasi bahan Menetapkan prosedur pemeriksaan material,08 0,,8 0,5 yang akan dibeli dan melaksanakannya Memeriksa dan mempertimbangkan fasilitas, 0,8,08 0,80 dan peralatan yang disediakan oleh calon penyedia material Menilai design pembuatan dan pencapaian,85 1,1 8,9 0,8 8 mutu material calon penyedia bahan Mencari keterangan tentang kualitas dan, 0,0 5,1 0,8 spesifikasi material yang akan dibeli/digunakan sebagai pengganti pemeriksaan material Menilai keterangan material yang ada dengan,5 0,9 9, 0, 9 pemeriksaan tersendiri (independent checking) Hasil pemeriksaan terhadap material yang akan dibeli, digunakan sebagai dasar penentuan penyedia material yang akan dipilih,8 0,5,5 0, 5 Dari peringkat yang diperoleh, kegiatan menetapkan kualitas dan spesifikasi material yang dibutuhkan, menempati peringkat pertama, baik untuk perusahaan yang berlokasi di maupun. Perbandingan peringkat antar kegiatan disajikan pada Gambar 1. M - Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya

Penerapan Pengendalian Kualitas pada Proses Pembelian Material Konstruksi 10 9 8 5 1 0 Peringkat 1 1 Mengevaluasi calon penyedia material yang akan dipilih Menetapkan kualitas dan spesifikasi material yang dibutuhkan Menetapkan harga standar material yang akan dibeli sesuai dengan spesifikasi bahan Menetapkan prosedur pemeriksaan material yang akan dibeli dan Memeriksa dan mempertimbangkan fasilitas dan peralatan yang disediakan oleh melaksanakannya calon penyedia material 8 8 Menilai design pembuatan dan pencapaian mutu material calon penyedia bahan 5 5 9 9 Mencari keterangan Menilai keterangan Hasil pemeriksaan tentang kualitas dan material y ang ada spesifikasi material dengan yang akan pemeriksaan dibeli/digunakan tersendiri sebagai pengganti (independent pemeriksaan checking) material terhadap material yang akan dibeli, digunakan sebagai dasar penentuan penyedia material yang akan dipilih Gambar 1. Perbandingan peringkat antar kegiatan Hubungan di antara kedua peringkat kemudian diukur dengan menggunakan metode korelasi rank Spearman. Dalam analisis ini, hipotesis null yang akan diuji mengatakan tidak ada hubungan antara peringkat variabel yang satu dengan peringkat variabel lainnya. Hasil analisis yang diperoleh disajikan pada Tabel. Tabel. Hasil korelasi rank Spearman Pearson Correlation 1.50 Sig. (-tailed).00 N 9 9 Pearson Correlation.50 1 Sig. (-tailed).00 N 9 9 Dari hasil analisis korelasi rank Spearman tersebut, diperoleh bahwa hipotesis null ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara dua peringkat variabel yang diteliti pada taraf signifikansi 0,05. Penerapan untuk mengontrol proses pembelian material kostruksi Dengan menggunakan nilai mean dan deviasi standar, diperoleh peringkat penerapan untuk mengontrol proses pembelian material konstruksi seperti disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Penerapan untuk mengontrol proses pembelian material kostruksi Pernyataan Mean DS Ranking Mean DS Ranking Menggunakan catatan spesifikasi dan kualitas,5 0,5,5, 0,95 pesanan pembelian pada proses pemeriksaan saat penerimaan material Menggunakan sampel material untuk pemeriksaan kualitas dan sampel material,9 0, 1, 0,8 1 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya M -

Ferianto Raharjo Pernyataan Evaluasi secara berkala terhadap kriteria pengukuran terhadap kualitas material Membandingkan kriteria pengukuran yang ada dengan kriteria pengukuran kualitas material dari penyedia material Menggunakan catatan pengujian material dari penyedia material sebagai pertimbangan untuk pembelian material dari penyedia tersebut Menggunakan catatan pengujian material yang bersifat komersial sebagai pertimbangan untuk pembelian material Mengenali dan memilih material dengan menggunakan laporan pengujian dari segi fisik dan kimia material Menggunakan catatan pemeriksaan material yang dilakukan sendiri sebagai dasar pertimbangan pembelian material Mean DS Ranking Mean DS Ranking,1 0,85 5,5 1,1,1 0,5,85 0,9,5,1 0,95,9 0,89,15 0,80,5 1,8 8,15 0,90 8,5 1,,5 0,5,5,85 0,9,5 Dari peringkat yang diperoleh, penerapan mempergunakan sampel bahan untuk pemeriksaan kualitas dan sampel bahan, menempati peringkat pertama, baik untuk perusahaan yang berlokasi di maupun. Perbandingan peringkat antar penerapan disajikan pada Gambar. Peringkat 9 8 5 1 0 1 1,5 Menggunakan catatan Menggunakan sampel spesifikasi dan material untuk kualitas pesanan pemeriksaan kualitas pembelian pada dan sampel material proses pemeriksaan saat penerimaan material 5 Evaluasi secara berkala terhadap kriteria pengukuran terhadap kualitas material,5.5.5 8 8 Membandingkan Menggunakan catatan Menggunakan catatan Mengenali dan Menggunakan catatan kriteria pengukuran pengujian material dari pengujian material memilih material pemeriksaan material y ang ada dengan peny edia material y ang bersifat dengan menggunakan y ang dilakukan sendiri kriteria pengukuran sebagai pertimbangan komersial sebagai laporan pengujian dari sebagai dasar kualitas material dari untuk pembelian pertimbangan untuk segi fisik dan kimia pertimbangan peny edia material material dari peny edia pembelian material material pembelian material tersebut Gambar. Perbandingan peringkat antar penerapan Hubungan di antara kedua peringkat kemudian diukur dengan menggunakan metode korelasi rank Spearman. Dalam analisis ini, hipotesis null yang akan diuji mengatakan tidak ada hubungan antara peringkat variabel yang satu dengan peringkat variabel lainnya. Hasil analisis yang diperoleh disajikan pada Tabel 9. M - 8 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya

Penerapan Pengendalian Kualitas pada Proses Pembelian Material Konstruksi Tabel 9. Hasil korelasi rank Spearman Pearson Correlation 1.9 Sig. (-tailed).00 N 8 8 Pearson Correlation.9 1 Sig. (-tailed).00 N 8 8 Dari hasil analisis korelasi rank Spearman tersebut, diperoleh bahwa hipotesis null ditolak, yang berarti terdapat hubungan antara dua peringkat variabel yang diteliti pada taraf signifikansi 0,05. 5. KESIMPULAN Dari analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat kesamaan urutan peringkat pada kegiatan serta langkah-langkah penerapan yang dilakukan kontraktor sebagai usaha mengontrol proses pembelian material kontruksi baik dari responden dengan lokasi perusahaan di maupun di. Menetapkan kualitas dan spesifikasi material yang dibutuhkan disepakati menjadi kegiatan yang perlu dilakukan untuk mengontrol proses pembelian material konstruksi. Menggunakan sampel material untuk pemeriksaan kualitas dan spesifikasi material merupakan hal yang selalu diterapkan sebagai usaha mengontrol proses pembelian material konstruksi. DAFTAR PUSTAKA Dobler, D.W., and Burt, D.N. (199). Purchasing and Supply Management. McGraw-Hill, Singapore. Fernandes, R.R. (199). Mutu Terpadu dalam Manajemen Pembelian dan Pemasok. PT. Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta. Lock, D., (198). Manajemen Proyek, edisi ketiga. Erlangga, Jakarta. Meredith, J.R., and Mantel, S.J. (1995). Project Management: A Managerial Approach, third edition. John Wiley & Sons, Inc., Singapore. Raharjo, F., (00). Kajian Faktor yang Dipertimbangkan Kontraktor dalam Memilih Pemasok Material. Jurnal Teknik Sipil Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya, Volume Nomor, hal. 119 10. Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya M - 9

Ferianto Raharjo KoNTekS, UPH UAJY Jakarta, Mei 009 M - 0 Universitas Pelita Harapan Universitas Atma Jaya