PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

dokumen-dokumen yang mirip
KONFLIK INTERPERSONAL ANTAR ANGGOTA KELUARGA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sarana untuk bergaul dan hidup bersama adalah keluarga. Bermula dari keluarga

BAB I PENDAHULUAN. pemenuhan hasrat seksual, dan menjadi lebih matang. Pernikahan juga

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam membangun hidup berumah tangga perjalanannya pasti akan

LAMPIRAN I GUIDANCE INTERVIEW Pertanyaan-pertanyaan : I. Latar Belakang Subjek a. Latar Belakang Keluarga 1. Bagaimana anda menggambarkan sosok ayah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa (Undang-Undang No.1 Tahun

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. watak pada individu. Karena salah satu faktor yang mempengaruhi terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemudian dilanjutkan ke tahapan selanjutnya. Salah satu tahapan individu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk hidup yang lebih sempurna dari

BAB V PEMBAHASAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Dengan adanya kemajuan teknologi dan fenomena global village yang

BAB 1 PENDAHULUAN. terbatas berinteraksi dengan orang-orang seusia dengannya, tetapi lebih tua,

5. KESIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN

Nomor : Usia : PETUNJUK PENGISIAN

Bab 5 PENUTUP. Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan tentang komunikasi. bersama, maka dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut :

ANAK MAS DI BIARA SEBAGAI UNGKAPAN SEKSUALITAS Rohani, April 2012, hal Paul Suparno, S.J.

(Elisabeth Riahta Santhany) ( )

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sebuah perkawinan seseorang akan memperoleh keseimbangan hidup baik secara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori subjective well-being

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. LATAR BELAKANG Perselingkuhan dalam rumah tangga adalah sesuatu yang sangat tabu dan menyakitkan sehingga wajib dihindari akan tetapi, anehnya hal

BAB IV ANALISIS DATA

MATERI 6 BENTUK DAN FUNGSI LEMBAGA SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. penting. Keputusan yang dibuat individu untuk menikah dan berada dalam

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENYESUAIAN DENGAN PIHAK KELUARGA PASANGAN PADA PRIA WNA YANG MENIKAHI WANITA WNI SKRIPSI

KATA PENGANTAR KUESIONER. Dalam rangka memenuhi persyaratan pembuatan skripsi di Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Menikah merupakan saat yang penting dalam siklus kehidupan manusia

LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

BAB I PENDAHULUAN. yang mendukung dimiliki di jalur kehidupan yang sedang dilalui.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebutuhan mencari pasangan hidup untuk melanjutkan keturunan akan

BAB V HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

1) Kehidupan awal perkawinan subjek. a. Sudah berapa lama Ibu menikah? b. Bagaimana kehidupan Ibu di awal pernikahan?

BAB I PENDAHULUAN. matang baik secara mental maupun secara finansial. mulai booming di kalangan anak muda perkotaan. Hal ini terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. keluarga. Sebagai unit terkecil dalam masyarakat, keluarga memerlukan organisasi

SUSI RACHMAWATI F

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin pesat menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang telah mencapai usia dewasa, individu akan

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS CINTA DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN KOMITMEN PERKAWINAN PADA PASANGAN SUAMI ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. pernikahan. Berdasarkan Undang Undang Perkawinan no.1 tahun 1974,

Secara kodrat manusia sebagai makhluk yang tidak dapat hidup tanpa orang lain, saling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan dan menyelesaikan tugas-tugas perkembangan dimulai dari lahir, masa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. proses penyesuaian diri seseorang dalam konteks interaksi dengan lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan adalah suatu hubungan yang sakral atau suci dan pernikahan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. hakekat itu, manusia selalu berusaha untuk selalu memenuhi kebutuhannya.

PENDAHULUAN. A. Latar belakang. adat ( kebiasaan ), tujuan gaya hidup dan semacamnya.

BAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua

memahami perasaan orang lain. Kita bisa merasakan penderitaan orang lain karena kita memiliki empati. Empati inilah yang membuat orang tergerak untuk

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. keluarga yang harmonis. Dalam berumah tangga setiap pasang terkadang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. di dalamnya terdapat komitmen dan bertujuan untuk membina rumahtangga serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menempuh berbagai tahapan, antara lain pendekatan dengan seseorang atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. emosional orang lain, perasaan yang sama dengan apa yang dirasakan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahkan sampai merinding serta menggetarkan bahu ketika mendengarkan kata

BAB I PENDAHULUAN. istri adalah salah satu tugas perkembangan pada tahap dewasa madya, yaitu

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERILAKU PASANGAN DENGAN KEPUASAN PERNIKAHAN

BAB I PENDAHULUAN. diberikan dibutuhkan sikap menerima apapun baik kelebihan maupun kekurangan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai makhluk sosial,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan kemampuan siswa. Dengan pendidikan diharapkan individu (siswa) dapat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB I PENDAHULUAN. kebahagiaan seperti firman Allah dalam Qur`an Surat Al- Baqarah ayat 36

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Aji Samba Pranata Citra, 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Subjective Well-Being. kebermaknaan ( contentment). Beberapa peneliti menggunakan istilah well-being

BAB I PENDAHULUAN. Perkawinan pada hakikatnya secara sederhana merupakan bentuk

B A B I PENDAHULUAN. di sepanjang rentang hidup. Salah satu tahap perkembangan manusia

sebagai penjembatan dalam berinteraksi dan berfungsi untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari siklus kehidupan manusia adalah terbentuknya pasangan baru (new couple), di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ensiklopedia indonesia, perkataan perkawinan adalah nikah;

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa dewasa adalah masa awal individu dalam menyesuaikan diri terhadap

4.5 Rangkuman Hasil Tabel 4.2 Perbandingan Tema Pengalaman Suami Istri pertama Istri kedua 1. Keadilan Sebelum dipoligami 1. Perasaan diabaikan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. orang disepanjang hidup mereka pasti mempunyai tujuan untuk. harmonis mengarah pada kesatuan yang stabil (Hall, Lindzey dan

BAB I PENDAHULUAN. perih, mengiris dan melukai hati disebut unforgiveness. Seseorang yang

BAB I PENDAHULUAN. Manusia tidak dapat hidup seorang diri karena manusia merupakan

MENGATASI KONFLIK RUMAH TANGGA (STUDI BK KELUARGA)

BAB I PENDAHULUAN. 104).Secara historis keluarga terbentuk paling tidak dari satuan yang merupakan

BAB I PENDAHULUAN. ini adalah bagian dari jenjang atau hierarki kebutuhan hidup dari Abraham Maslow, yang

BAB I PENDAHULUAN. penuh kedamaian, kesejukan, dan ketenangan lahir batin dalam lingkungan

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Keluarga merupakan sekumpulan orang yang

BAB II KAJIAN TEORI. dibaca dalam media massa. Menurut Walgito, (2000) perkawinan

MODUL PERKULIAHAN. Kesehatan Mental. Kesehatan Mental yang Berkaitan dengan Kesejahketaan Psikologis (Penyesuaian Diri)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai makhluk sosial tidak terlepas dari individu lain,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI SUAMI ISTRI DENGAN KECENDERUNGAN BERSELINGKUH PADA ISTRI

BAB I PENDAHULUAN. hubungan sosial yaitu hubungan berpacaran atau hubungan romantis.

Jodoh dan pernikahan yang sempurna

POLA HUBUNGAN DALAM KELUARGA (Suatu Kajian Manajemen Keluarga) Oleh : Dr. Ravik Karsidi, M.S.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. keluarga yang bahagia dan kekal sesuai dengan Undang-undang Perkawinan. Sudah

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan individu dari belahan dunia lain menjadi lebih mudah.

MATERI I MATERI I. subyek yang ikut berperan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap pasangan suami istri yang telah menikah pasti mengharapkan

BAB 2. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah

BAB I KASUS POSISI DAN PERMASALAHAN HUKUM. sah menimbulkan akibat berupa hak-hak dan kewajiban bagi kedua belah pihak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V PEMBAHASAN. A. Dinamika Psikologis Mahasiswa Aktif yang Menikah di Masa Studi

Transkripsi:

PEDOMAN WAWANCARA I. Judul Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI. II. Tujuan Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan pada pria WNA yang menikahi wanita WNI III. Dasar Teori Aspek-aspek Penyesuaian Perkawinan adalah: a) Mampu menerima kenyataan yang ada Karena dalam pernikahan antar warga negara terdapat latar belakang bangsa dan budaya yang berbeda, hendaknya seseorang memiliki kemampuan untuk menerima kenyataan bahwa akan ada banyak permasalahan dari banyaknya perbedaan yang ada dalam perkawinan yang dijalani. Oleh karena itu menuntut penyesuaian yang tinggi. b) Mampu untuk bekerjasama dan hidup bersama dengan individu lain dalam suasana yang menyenangkan Hal ini penting untuk terwujudnya pernikahan yang bahagia dan harmonis. Karena jika seseorang mampu untuk bekerjasama dengan pasangan dan

keluarga besarnya yang berbeda latar belakang, maka akan mempermudah penyesuaian yang dilakukan. c) Mampu untuk dapat mengendalikan luapan emosinya Untuk menghindari terjadinya konflik dan munculnya stress yang diakibatkan oleh tuntutan dalam menyatukan dua perbedaan dalam perkawinan, maka kemampuan untuk mengendalikan emosi sangat diperlukan dalam penyesuaian diri. d) Mampu untuk selalu mengadakan interaksi dengan orang lain Kemampuan ini jelas sangat diperlukan agar penyesuaian diri bisa dilakukan dan hubungan yang dibina tetap terjaga. Khususnya interaksi dengan keluarga pasangan dalam perkawinan. e) Memiliki perasaan atau afeksi yang adekuat, harmonis dan seimbang Perasaan ini membuat seseorang selalu bahagia, berbudi pekerti baik dan bersikap hati-hati. f) Memiliki kepribadian yang matang dan terintegrasi baik, sikap tanggung jawab, berpikir dengan rasio, dan mampu untuk memahami dan mengontrol diri sendiri Jika seseorang memiliki kepribadian yang seperti ini, maka ia akan dapat mengatasi permasalahan yang ada dengan segala konsekuensinya, untuk menghindari terjadinya konflik atau menghindari konflik yang berkepanjangan jika konflik sudah terjadi dan menghindari dampak negatif

dari adanya konflik tersebut bagi hubungan dengan keluarga pasangan dan diri sendiri. g) Mempunyai relasi sosial yang memuaskan Adanya relasi sosial yang memuaskan berarti menunjukkan seseorang dapat berinteraksi dan bersosialisasi yang baik dengan orang lain. h) Saling pengertian Sikap saling mengerti antara menantu dan mertua atau keluarga pasangan, dapat menghindari timbulnya permasalahan yang dapat memunculkan konflik. i) Toleransi Toleransi dalam pernikahan diperlukan untuk dapat mempersatukan dua pribadi yang berbeda. j) Saling menghargai Saling menghargai dapat membantu terjalinnya relasi yang baik dengan pasangan. Sikap ini dapat berbentuk pujian, perhatian dan kasih sayang pada pasangan, atau dengan kritikan yang membangun untuk mengungkapkan rasa hormat dan kagum. k) Bertanggung jawab Mengerti apa tujuan dari perkawinan yang dijalani, dan dapat menempatkan diri secara baik sesuai fungsi dan peran masing-masing. l) Bersedia berkorban Bersedia melakukan apa saja demi kelangsungan perkawinan yang diinginkan.

m) Mampu untuk bertingkah laku sesuai dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial Kemampuan ini ditunjukkan dengan sikap toleransi, saling menghargai, tolong menolong, dan mampu berinteraksi dengan orang lain. Hal ini membantu penyesuaian diri yang dilakukan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian Perkawinan adalah: a) Kondisi keuangan yang mapan Proses penyesuaian bisa dilewati dengan perasaan tenang, jika kedua pasangan mampu memiliki rumah dengan biaya sendiri dan memiliki simbol status yang diinginkan. b) Harapan terhadap perkawinan Pasangan suami istri diharapkan memiliki harapan yang realistis terhadap perkawinan untuk mempermudah penyesuaian diri yang dilakukan. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyesuaian dengan Keluarga Pasangan adalah: a) Stereotipe tradisional Stereotipe tradisional yang buruk tentang pernikahan dan seluk beluknya dapat menimbulkan persepsi dan perasaan yang tidak menyenangkan sebelum dan setelah menjalani pernikahan. Hal tersebut membuat seseorang merasa kesulitan untuk melakukan penyesuaian dengan keluarga pasangan.

b) Keinginan untuk mandiri Pasangan yang mempunyai keinginan yang mandiri setelah menikah, cenderung menolak petunjuk dan campur tangan dari pihak keluarga pasangan. c) Keluargaisme Pasangan yang menganut paham ini cenderung rela meluangkan lebih banyak waktunya untuk keluarganya. Sehingga penyesuaian perkawinan yang dilakukan akan lebih rumit. d) Mobilitas sosial Banyak orangtua dan anggota keluarga yang bermusuhan dengan pasangan, bila status sosial pasangan berada di atas status sosial keluarga atau di atas status sosial dari keluarga pasangan. e) Bantuan keuangan untuk keluarga pasangan Bila pasangan memberikan bantuan dalam bentuk keuangan bagi pihak keluarga pasangan, hal tersebut terkadang membuat hubungan menjadi terganggu karena keluarga pasangan marah dan tersinggung. f) Persetujuan oleh orangtua terhadap pernikahan mereka Persetujuan dari orangtua tentang pernikahan yang dilakukan sangat penting demi terjalinnya hubungan yang baik antara pasangan dengan keluarga masing-masing pasangan. Jika hubungan terjalin dengan baik, maka akan mempermudah penyesuaian dengan keluarga pihak pasangan yang dilakukan.

g) Telah adanya pertemuan antar keluarga dari kedua belah pihak sebelum pernikahan Jika sebelum pernikahan kedua keluarga dari masing-masing pasangan sudah saling bertemu, maka keluarga masing-masing pasangan bisa lebih memahami perbedaan latar belakang yang ada diantara mereka, sehingga hubungan antar keluarga yang baik bisa terbentuk dan memudahkan penyesuaian. h) Suami istri mempunyai rumah yang terpisah dari orangtua Bila setelah menikah pasangan tinggal di tempat terpisah dari orangtua masing-masing, maka akan terhindar dari campur tangan keluarga langsung yang akan mempersulit penyesuaian dengan pihak keluarga pasangan. i) Adanya hubungan yang menyenangkan antara orangtua dan cucu-cucu Apabila orangtua dari masing-masing pasangan dekat dengan cucunya, maka otomatis hubungan antara pasangan dan orangtua bisa terjalin dengan baik. Karena jika orangtua mencintai cucunya pasti juga akan mencintai anaknya, hal tersebut mempermudah penyesuaian yang dilakukan. IV. Pertanyaan Wawancara : DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA 1) Bagaimana latar belakang subjek (misal: hubungan dengan orang tua, saudara kandung, teman dan lain-lain)?

2) Apa kelebihan dan kekurangan yang anda miliki? Dan apa yang anda lakukan untuk mengatasi kekurangan yang ada? 3) Apa yang anda lakukan jika sedang menghadapi konflik yang memancing emosi anda? Apakah anda dapat mengontrol emosi tersebut? 4) Apa pekerjaan subyek? 5) Apa pasangan subyek juga bekerja. Kalau iya, apa pekerjaannya? 6) Apakah anda mempunyai banyak relasi dekat WNI selama anda tinggal di Indonesia? Lalu, apakah anda sering bertukar pikiran dengan relasi dekat tersebut? 7) Apakah ada stereotipe tradisional yang anda tahu tentang perkawinan? Kalau ada apakah stereotipe itu berpengaruh terhadap diri anda selama menjalani perkawinan? 8) Apa harapan subyek terhadap sebuah perkawinan sebelum dan sesudah menikah? 9) Apa pengorbanan yang sudah anda lakukan demi kelangsungan pernikahan anda? 10) Apakah anda sebagai suami sudah cukup bertanggungjawab untuk mencapai tujuan perkawinan yang disepakati? Apa alasannya? 11) Apa yang anda lakukan untuk mengungkapkan rasa cinta, kagum dan rasa hormat terhadap pasangan yang sudah mendampingi anda selama ini?

12) Apa pentingnya saling pengertian dalam membina sebuah hubungan menurut anda? Apakah sudah anda praktekkan dalam kehidupan perkawinan anda? 13) Apa alasan subyek memilih menikah dengan wanita WNI? 14) Apakah anda merasa nyaman dengan adanya kenyataan bahwa anda dan pasangan anda berasal dari latar belakang bangsa dan budaya yang berbeda? Apa alasannya? 15) Bagaimana masa pacaran subyek sebelum menikah? 16) Apakah keluarga subyek dan keluarga pasangan memberikan persetujuan langsung ketika mengungkapkan keinginan untuk menikah? Bagaimana prosesnya? 17) Apakah sebelum pernikahan dilaksanakan keluarga subyek dan keluarga pasangan sudah saling bertemu? 18) Apakah setelah menikah subyek dan pasangan langsung menempati rumah sendiri yang terpisah dari keluarga besar subyek maupun pasangan? 19) Bagaimana tanggapan keluarga besar pasangan tentang status subyek yang berkewarganegaraan asing? 20) Bagaimana penerimaan keluarga besar pasangan subyek setelah menikah? 21) Bagaimana hubungan subyek dengan keluarga besar pasangan? 22) Bagaimana tanggapan subyek jika ada salah satu anggota keluarga subyek atau anggota keluarga pasangan yang berkunjung dalam waktu yang lama(menginap)?

23) Apakah keluarga subyek atau keluarga pasangan memberi bantuan keuangan setelah menikah? 24) Jika ada permasalahan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari atau dalam perkawinan, apakah subyek meminta saran pada keluarga subyek atau pada keluarga pasangan? Dan apa alasannya? 25) Jika ada suatu masalah yang tidak dapat diselesaikan sendiri oleh subyek, apakah subyek meminta bantuan dengan keluarga subyek sendiri maupun dengan keluarga pasangan? Apa alasannya? 26) Bagaimana kondisi status sosial subyek sebelum dan setelah menikah? 27) Apa pekerjaan kedua orangtua subyek dan pasangan? 28) Apakah subyek pernah memberikan bantuan keuangan pada keluarga pasangan? Kalau iya, apakah masih berlangsung hingga saat ini? Lalu bagaimana tanggapan keluarga pasangan dengan bantuan tersebut? 29) Bagaimana hubungan antara orangtua dan keluarga besar pasangan dengan anak-anak subyek (yang sudah memiliki anak)? 30) Kesulitan apa saja yang dirasakan subyek sewaktu melakukan penyesuaian dengan keluarga pasangan? 31) Apa yang dilakukan subyek untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang ada selama melakukan penyesuaian dengan keluarga pasangan? 32) Apakah kesulitan penyesuaian dengan keluarga pasangan berpengaruh terhadap hubungan subyek dengan pasangan? Apa saja pengaruhnya?

PEDOMAN OBSERVASI 1) Kondisi dan keadaan tempat tinggal subjek (untuk melihat mapan atau tidaknya keuangan subyek). 2) Model/pola interaksi di antara subjek dan di antara anggota keluarga yang lain. 3) Interaksi subyek dengan pasangan. 4) Cara berinteraksi subyek dengan keluarga pasangan 5) Interaksi dan kerjasama subyek dengan peneliti ketika proses wawancara berlangsung.