SKRIPSI DIAJUKAN OLEH : NOVIATI PUTRI WARDHANI NPM

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI RETRIBUSI PASAR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI SURAKARTA

PENGARUH RETRIBUSI PARKIR TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Proses desentralisasi pemerintahan yang dilakukan oleh Pemerintah. daerah memberikan konsekuensi terhadap Pemerintah Daerah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DI PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), pengertian belanja modal

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, pendapatan asli daerah didefinisikan

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PARKIR INSIDENTAL DI KABUPATEN SIDOARJO. (Studi Kasus di GOR Gelora Delta Sidoarjo) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dibutuhkan oleh daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN TEMPAT PARKIR DI KABUPATEN GRESIK (Studi tentang parkir di tepi jalan umum kawasan Alun-alun Gresik) SKRIPSI

Implementasi Kebijakan Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kelurahan Taman Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan masyarakat. Semakin besar jumlah penduduk maka semakin. jawab pemerintah dalam mensejahterakan rakyatnya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. Organisasi sebagai satu kesatuan yang dinamis merupakan alat untuk mencapai

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang dibarengi dengan pelaksanaan otonomi daerah

NOMOR 34 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1997 PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. roda pemerintahan. Oleh karena itu tiap-tiap daerah harus mengupayakan agar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI PERAN PEMERINTAH. Disusun Oleh : ANDRIYAN SOSIAL DAN SURABAYA 2011

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam pemerintahan suatu negara, pemerintah mempunyai peran dalam perekonomiannya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TANGGAL 13 SEPTEMBER 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. daerah dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 1997 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI DAERAH PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. No.22 tahun 1999 dan Undang-undang No.25 tahun 1999 yang. No.33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah dan dikelola oleh pemerintah. Beberapa ciri yang melekat pada retribusi daerah yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. titik awal pelaksanaan pembangunan, sehingga daerah diharapkan bisa lebih mengetahui

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang baik. Melalui sistem pemerintahan yang baik, setidaknya hal tersebut dapat

A. Struktur APBD Kota Surakarta APBD Kota Surakarta Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. wilayah yang lebih kecil. (Josef Riwu Kaho, 1998:135) pembayaran tersebut didasarkan atas prestasi atau pelayanan yang diberikan

DATA ISIAN SIPD TAHUN 2017 BPPKAD KABUPATEN BANJARNEGARA PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 8 JUNI 2017

BAB IV. Pembahasan. IV.1. Analisa Tingkat Efektifitas Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap. Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bekasi

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN, DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PADA PT SINAR DJAJA CAN GEDANGAN - SIDOARJO SKRIPSI.

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. memiliki sumbangsih paling potensial. Berdasarkan Undang-Undang No. 28 Tahun

Hubungan Keuangan antara Pemerintah Daerah-Pusat. Marlan Hutahaean

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA USAHA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 385.TAHUN 2012 TENTANG

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 sebagaimana telah diubah dengan Perubahan Kedua Undang-Undang Dasar 1945;

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan Republik Indonesia mengatur asas desentralisasi,

BAB III KEBIJAKAN UMUM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, daerah harus mampu menggali potensi

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN (REVISI) GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUPATI KUDUS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

APBD KABUPATEN GARUT TAHUN ANGGARAN ) Target dan Realisasi Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. Pajak merupakan salah satu sumber pendapatan negara terbesar, dimana sampai saat

S K R I P S I. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada FISIP UPN Veteran Jawa Timur. Oleh : RIZATUL FAZRIYAH NPM :

BAB I PENDAHULUAN. daerahnya dari tahun ke tahun sesuai dengan kebijakan-kebijakan yang telah

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 3 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang. Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah, maka

BAB I PENDAHULUAN. dalam mewujudkan daerah otonom yang luas serta bertanggung jawab. Tiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

USULAN SCOPING LAPORAN EITI 2014

LEMBARAN DAERAH KOTA SUKABUMI

BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERIMAAN PAJAK HIBURAN DAN RETRIBUSI PARKIR DI KOTA SURABAYA SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi. mendasari otonomi daerah adalah sebagai berikut:

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI KELURAHAN WONOREJO KECAMATAN RUNGKUT KOTA SURABAYA

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG INSENTIF PEMUNGUTAN RETRIBUSI DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan dari pembangunan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pelaksanaan otonomi daerah memberikan kewenangan kepada daerah

I. PENDAHULUAN. sekaligus mendukung terciptanya suatu tujuan nasional. Pembangunan nasional. rakyat serta kemakmuran yang adil dan merata bagi publik.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah khususnya Daerah Tingkat II (Dati II)

BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BAGI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH UNTUK DESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari pulau-pulau atau dikenal dengan sebutan Negara Maritim. Yang mana dengan letak

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN,

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas

BAB I PENDAHULUAN. mayoritas bersumber dari penerimaan pajak. Tidak hanya itu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Peranan yang diberikan yaitu dalam bentuk sarana dan prasarana baik itu yang berupa sarana

4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 42, Tambahan

II. TINJAUAN PUSTAKA. administrasi dan fungsi Pemerintah di daerah yang dilaksanakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Retribusi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan pembangunan disegala sektor. Hal ini berkaitan dengan sumber dana

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut M. Suparmoko (2001: 18) otonomi daerah adalah kewenangan daerah

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS. memecahkan permasalahan yang diangkat. Namun tidak semudah dibayangkan,

PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur dalam naungan

Transkripsi:

PENGARUH RETRIBUSI PASAR DAN RETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN/KEBERSIHAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENDAPATAN PENGELOAAN KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI DIAJUKAN OLEH : NOVIATI PUTRI WARDHANI NPM 06 4101 0009 PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR SURABAYA 2010

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat allah SWT atas limpahan rahmat, berkat, dan anugerah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi penelitian dengan judul Pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/ Kebersihan Terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. Laporan sripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan kurikulum Program Studi Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada Ibu Dra. Diana Hertati, M.Si selaku dosen pembimbing. Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan sehingga penyusunan laporan proposal ini diantaranya : 1. Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 2. DR. Lukman Arif, M.Si, Ketua Program studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 3. Ibu Dra. Diana Hertati,M.Si, Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. vi

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 5. Alm. Bapak yang selalu memberikan restunya serta menjadi spirit bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi. 6. Ibu di rumah yang selalu memberikan doa restu, dorongan dan semangat kepada penulis. 7. Kinanti (kakak) yang selalu ceriwis masalah skripsi penulis yang lama di dalam penyusunan skripsi. 8. Hney bunnie sweet sweet yang selalu menemani dalam penyusunan skripsi serta selalu membuat tertawa penulis. 9. Teman teman seperjuangan : Mesha, Wara, Fikky, Tono, Iis, Yani, Mirna, Karina, Risah serta seluruh teman teman Progdi Ilmu Administrasi Negara 06 yang tidak bisa disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata semoga dengan skripsi penelitian ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan khususnya bagi penulis dan bagi fakultas pada umumnya serta para pembaca. Sidoarjo, September 2010 Penulis vii

DAFTAR ISI Halaman Judul... i Kata Pengantar... vi Daftar Isi... ix Daftar Tabel... x Daftar Gambar... xii Daftar Lampiran... xiii Abstraksi... v Bab I Pendahuluan 1.1 Latar belakang masalah... 1 1.2 Perumusan masalah... 8 1.3 Tujuan Penelitian... 8 1.4 Manfaat Penelitian... 9 Bab II Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian terdahulu... 10 2.2 Landasan teori... 13 2.2.1 Pajak... 13 2.2.2 Retribusi daerah... 20 2.2.3 Retribusi pasar... 27 2.2.4 Retribusi sampah... 28 2.2.5 Kontribusi, efektivitas dan pertumbuhan... 28 2.2.6 Otonomi daerah... 30 2.2.7 Pendapatan asli daerah... 33 2.2.8 Pengaruh retribusi pasar dan retribusi pelayanan

Persampahan/kebersihan terhadap pendapatan asli Daerah (PAD)... 37 2.3 Kerangka berpikir... 38 2.4 Hipotesis... 39 Bab III Metode Penelitian 3.1 Jenis penelitian, definisi operasional dan pengukuran variabel... 40 3.1.1 Jenis penelitian... 40 3.1.2 Definisi operasional... 40 3.2 Populasi, sampel dan teknik penarikan sampel... 41 3.3 Teknik pengumpulan data... 43 3.4 Teknik analisa data... 43 Bab IV Hasil dan Pembahasan 4.1 Gambaran umum obyek penelitian... 48 4.1.1 Riwayat perkembangan daerah kabupaten Sidoarjo.. 48 4.1.2 Visi dan misi pemerintahan kabupaten Sidoarjo... 52 4.1.3 Wilayah geografis kabupaten Sidoarjo... 53 4.1.4 Kependudukan... 55 4.1.5 Dinas pendapatan, pengelolaan keuangan dan Aset kabupaten Sidoarjo... 58 4.2 Penyajian data... 65 4.2.1 Retribusi pasar dan retribusi pelayanan kebersihan/ Persampahan... 65

4.2.2 Pendapatan asli daerah... 71 4.3 Analisa data dan pengujian hipotesa... 74 4.3.1 Retribusi pasar (X 1 ) terhadap pendapatan asli Daerah (Y)... 74 4.3.2 Retribusi pelayanan persampahan/kebersihan (X 2 ) Terhadap pendapatan asli daerah (Y)... 77 4.3.3 Retribusi pasar (X 1 ) dan retribusi kebersihan (X 2 ) Terhadap pendapatan asli daerah (Y)... 80 4.4 Pembahasan... 83 Bab V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan... 89 5.2 Saran... 90 Daftar Pustaka Lampiran

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Penerimaan retribusi daerah Pemkab Sidoarjo (2000-2009)... 5 Tabel 4.1 Data kependudukan kabupaten Sidoarjo... 56 Tabel 4.2 Jumlah penduduk berdasarka mata pencaharian... 57 Tabel 4.3 Data penduduk berdasarkan tingkat pendidikan... 57 Tabel 4.4 Data kepegawaian berdasarkan jenis kelamin... 63 Tabel 4.5 Data kepegawaian berdasarkan status kepegawaian... 64 Tabel 4.6 Data kepegawaian berdasarkan tingkat pendidikan... 64 Tabel 4.7 Data kepegawaian berdasarkan pangkat/golongan... 65 Tabel 4.8 Kelas pasar di Sidoarjo... 67 Tabel 4.9 Target dan realisasi penerimaan retribusi pasar tahun Anggaran 2000 sampai dengan tahun anggaran 2009... 68 Tabel 4.10 Target dan realisasi penerimaan retribusi pelayanan kebersihan/persampahan tahun anggaran 2000-2009... 70 Tabel 4.11 Target dan realisasi penerimaan pendapatan asli daerah tahun anggaran 2000 sampai dengan tahun anggaran 2009.. 73 Tabel 4.12 Penerimaan retribusi pasar dan pendapatan asli daerah Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran 2000-2009... 75 Tabel 4.13 Koefisien regresi linier... 76 Tabel 4.14 Penerimaan retribusi kebersihan dan pendapatan asli daerah Kabupaten Sidoarjo tahun anggaran 2000-2009... 78 Tabel 4.15 Koefisien regresi linier... 79 Tabel 4.16 Penerimaan retribusi pasar, retribusi pelayanan kebersihan/

Persampahan dan pendapatan asli daerah tahun anggaran 2000 2009... 81 Tabel 4.17 Anova... 82 Tabel 4.18 Koefisien regresi linier... 82

DAFTAR GAMBAR Lampiran 1 Lampiran 2 Data Target, Realisasi dan Prosentase Pencapaian Perhitungan Regresi Linier Manual SPSS Lampiran 3 Profil Kabupaten Sidoarjo

ABSTRAKSI Noviati Putri Wardhani. Pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. Skripsi 2010. Penelitian ini bertujuan (1) Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. (2) Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. (3) Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif terhadap 3 variabel yaitu variabel independen (bebas) adalah Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan serta variabel dependen (terikat) adalah Pendapatan Asli Daerah. Pengumpulan data sekunder diperoleh dengan cara pengumpulan dokumen/arsip yang ada dikantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. Model analisis yang digunakan adalah menggunakan metode statistik dalam bentuk regresi linier berganda yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Selanjutnya untuk mengetahui pengaruh secara parsial masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat (Uji t), sekaligus untuk mengetahui pengaruh secara simultan atau secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat (Uji F). Berdasarkan analisis dan pengujian hipotesis didapatkan secara simultan besarnya pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 85,6% sedangkan 14,4% dijelaskan oleh pendapatan yang lain Sedangkan secara parsial, besarnya pengaruh Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 82,7% sedangkan 17,3% dijelaskan oleh pendapatan lain dan juga Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo sebesar 64,4% sedangkan 35,6% dijelaskan oleh pendapatan yang lain. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan maka digunakan uji F. Karena F hitung (20,724) lebih besar dari F tabel (4,74). Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar (X 1 ) dan Retribusi Pelayanan Persampahan/Kebersihan (X 2 ) terbukti secara simultan berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Untuk mengetahui pengaruh secara parsial maka digunakan uji t. Untuk variabel Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X 2 ) karena t hitung (3,805) lebih besar dari t tabel (1,8125). Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan (X 2 ) terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). Untuk variabel Retribusi Pasar (X 1 ) karena t hitung (6,192) lebih besar dari t tabel (1,8125) pada tingkat = 5%. Hal ini menunjukkan bahwa Retribusi Pasar (X 1 ) terbukti secara parsial berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (Y). v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses desentralisasi pemerintahan yang dilakukan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah sebagai wujud nyata dari pelaksanaan otonomi daerah memberikan konsekuensi pemerintah daerah dapat menyelenggarakan pemerintahannya sendiri. Proses desentralisasi tersebut didukung dengan pemberlakuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Otonomi daerah merupakan pemberdayaan daerah dalam pengambilan keputusan daerah yang lebih leluasa untuk mengelola sumber daya yang dimiliki dengan potensi dan kepentingan daerah itu sendiri. Salah satu tolok ukur untuk melihat kesiapan daerah dalam pelaksanaan otonomi daerah adalah dengan mengukur seberapa besar kemampuan keuangan suatu daerah untuk menyelenggarakan otonomi daerah. Sumber keuangan tersebut salah satunya berasal dari Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan sumber penerimaan daerah yang berasal dari beberapa hasil penerimaan daerah yaitu pajak daerah, retribusi daerah dan perusahaan daerah termasuk didalamnya pendapatan lain diluar pajak daerah dan retribusi daerah. Jenis pajak daerah cukup beragam, beberapa diantaranya adalah pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir dan lain-lain. Retribusi daerah juga beragam jenisnya, beberapa diantaranya adalah retribusi pasar, retribusi kebersihan, retribusi ijin usaha 1

2 industri, retribusi ijin usaha dagang dan lain-lain. Perusahaan daerah daintaranya adalah PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum), percetakan daerah dan lain-lain. Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar didapatkan dari sektor pajak daerah dan retribusi daerah. Dimana bahwa pajak daerah adalah pemungutan pemerintah daerah dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah terhadap orang/badan berdasarkan peraturan perundangan-undangan yang berlaku guna pembiayaan rumah tangga daerahnya. Sedangkang pengertian retribusi daerah dapat diartikan sebagai pungutan yang dilakukan oleh pemerintah sebagai akibat adanya kontra prestasi yang diberikan oleh Pemda/pembayaran tersebut didasarkan atas prestasi/pelayanan yang diberikan Pemda yang langsung dinikmati secara perseorangan oleh warga masyarakat dan pelaksanaannya didasarkan atas peraturan yang berlaku. Sebagaimana tabel 1.1 PAD didapatkan salah satunya dari penerimaan sektor retribusi daerah yang diharapkan dapat mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah, sehingga akan meningkatkan dan memeratakan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Upaya peningkatan PAD dapat dilakukan salah satunya dengan meningkatkan efisiensi sumber daya dan sarana yang terbatas serta meningkatkan efektifitas pemungutan. Retribusi daerah yang merupakan pembayaran atas jasa atau pemberian ijin khusus yang disediakan dan/atau diberikan oleh Pemda kepada pribadi/badan, diharapkan dapat mendukung sumber pembiayaan daerah dalam menyelenggarakan pembangunan daerah, sehingga akan meningkatkan dan

3 memeratakan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat di daerahnya. Beberapa faktor yang menyebabkan sektor retribusi daerah lebih potensial sebagai sumber keuangan daerah daripada sumber-sumber yang lainnya, antara lain: 1. Retribusi daerah dipungut atas balas jasa sehingga pembayarannya dapat dilakukan berulang kali. Siapa yang menikmati jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dapat dikenakan retribusi. Faktor perbedaan antara pungutan retribusi dengan sumber-sumber pendapatan yang lain adalah ada tidaknya jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah. 2. Pelaksanaan pemungutan retribusi dapat dilakukan di luar waktu yang telah ditentukan oleh petugas perundang-undangan selama pemerintah daerah dapat menyediakan jasa dengan persetujuan pemerintah pusat. 3. Sektor retribusi terkait erat oleh tingkat aktivitas sosial ekonomi masyarakat di suatu daerah. Artinya, semakin maju dan berkembang tingkat sosial ekonomi masyarakat, maka semakin besar potensi retribusi yang bisa dipungut. Salah satu cara untuk meningkatkan PAD adalah dengan meningkatkan pendapatan dari retribusi yang dalam hal ini adalah samua retribusi yang dapat dipungut dari daerah. Di Pemkab Sidoarjo sendiri ada 29 macam retribusi yang dipungut. Berikut 29 macam retribusi beserta nilai pendapatan retribusi selama 10 tahun terakhir (2000-2009) :

4 Tabel 1.1 Penerimaan Retribusi Daerah Pemkab Sidoarjo (2000-2009) (dalam juta Rp) No Macam Retribusi Pendapatan Prosentase 1 pelayanan persampahan/kebersihan 8427.42 1.16% 2 jasa usaha pemakaian kekayaan daerah 24464.06 3.37% 3 penyeberangan diatas air 65.46 0.01% 4 pelayanan kesehatan hewan dan ikan 7854.68 1.08% 5 jasa usaha penjualan produk usaha daerah 26755.01 3.68% 6 jasa usaha rumah potong hewan 409.10 0.06% 7 tanda daftar perusahaan 26182.44 3.61% 8 tanda daftar gudang 25494.98 3.51% 9 ijin usaha industri 141245.16 19.45% 10 ijin usaha perdagangan 27327.74 3.76% 11 Pasar 153488.44 21.14% 12 pedangang kaki lima 3272.78 0.45% 13 pelayanan kesehatan 26182.27 3.61% 14 penggantian biaya cetak peta 409.10 0.06% 15 ijin mendirikan bangunan 6136.47 0.84% 16 pemeriksaan alat pemadaman kebakaran 237.28 0.03% 17 pengujian kendaraan bermotor 26182.27 3.61% 18 ijin trayek 9000.16 1.24% 19 dispensasi melalui jalan kota 3272.78 0.45% 20 kendaraan umum (sub terminal) 26583.19 3.66% 21 pelayanan parkir tepi jalan umum 26182.27 3.61% 22 jasa usaha terminal 83455.98 11.49% 23 pelayanan pemakaman 65.46 0.01% 24 ijin gangguan 695.47 0.10% 25 penggantian biaya cetak KTP 981.84 0.14% 26 penggantian biaya cetak akte sipil 180.00 0.02% jasa usaha tempat penginapan/pesanggrahan/villa 66273.87 9.13% 27 28 jasa usaha tempat rekreasi dan olah raga 2127.31 0.29% 29 usaha rekreasi dan usaha umum(urhu) 3272.78 0.45% Sumber : Laporan Audit BPK Pelaksanaan Pendapatan Daerah Dari tabel diatas dapat diketahui retribusi daerah penyumbang pendapatan yang terbesar prosentasenya selama 10 tahun terakhir di Pemkab yaitu retribusi pasar (21,14%), selain itu berdasarkan realisasi dan target pendapatan retribusi daerah juga yang terbesar (lihat lampiran 1). Dengan adanya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, maka pasar tidak hanya sebagai unit pelayanan kepada masyarakat, tetapi pasar sudah merupakan unit

5 usaha bagi pemerintah daerah sehingga diharapkan dapat menghasilkan laba retribusi. Dari berbagai macam retribusi yang dipungut oleh Pemkab Sidoarjo, yang potensial adalah retribusi pasar, karena mampu memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap penerimaan daerah dibandingkan dengan retribusi yang lain. Hal ini dikarenakan Kabupaten Sidoarjo setidaknya mengelola 17 pasar tradisional yang terdiri dari 6 pasar besar (Porong, Larangan, Krian Baru, Krian Lama, Taman, Waru), 4 pasar kecil (Pasar Sayur Suko, Tarik, Wonoayu, Buduran) serta 7 pasar sedang (Watutulis, Tulangan, Prambon, Sukodono, Wadungasri, Gedangan, Loak) dan dari kesemua pasar tersebut ditarik retribusi pasar. Perkembangan kehidupan perekonomian yang akan mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakat harus didukung adanya fasilitas bagi masyarakat untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Pasar adalah salah satu fasilitas bagi masyarakat untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Dengan adanya pasar, maka akan tercipta siklus perputaran uang bagi peningkatan kehidupan perekonomian masyarakat Sidoarjo. Peningkatan perekonomian tersebut secara tidak langsung berdampak bagi Pemkab Sidoarjo untuk senantiasa mengembangkan pasar-pasar yang dikelola oleh pemerintah yang juga digunakan sebagai potensi penerimaan daerah, tetapi di potensi tersebut belum optimal mengingat Komisi B DPRD Sidoarjo masih menagih berdirinya Perusahaan Daerah (PD) Pasar sebagai pengganti Dinas Pasar meskipun target retribusi telah terpenuhi tetapi belum diimbangi dengan perbaikan fasilitas, serta diakui sendiri oleh salah satu pegawai pemkab Sidoarjo sendiri

6 bahwa pasar yang layak jadi perusahaan daerah cuma satu pasar (Jawa Pos, 21 Maret 2010). Oleh karena itu, semakin baik pengelolaan terhadap pasar-pasar yang dikelola, maka akan berdampak pada pengembangan penerimaan retribusi pasar. Selain itu retribusi pasar merupakan jenis retribusi yang berkaitan erat dengan retribusi yang lain yaitu retribusi pelayanan persampahan/kebersihan daerah. Hal ini sangat wajar keterkaitan kedua retribusi tersebut mengingat pasar merupakan lokasi yang dijadikan transaksi kebutuhan pokok masyarakat, yang memerlukan pelayanan akan persampahan/kebersihan tetap terjaga dengan baik. Usaha pengembangan penerimaan retribusi pasar pada tiap tahunnya mengalami kendala dan hambatan. Kendala dan hambatan tersebut di antaranya menyangkut perilaku wajib retribusi, para wajib retribusi pasar seringkali melakukan penunggakan pembayaran retribusi dengan berbagai alasan. Dari penunggakan inilah kemudian penerimaan yang didapatkan tidak bisa optimal. Permasalahan dari faktor eksternal tersebut tidak berdiri sendiri, karena masih ada permasalahan faktor lingkungan internal Dinas Pengelolaan Pasar sendiri yang kurang menguntungkan, yaitu pengenaan sanksi berdasarkan Perda nomor 8 tahun 1999 tentang Retribusi Pasar yang hanya sebesar 2% dari total retribusi yang harus dibayarkan oleh wajib retribusi dikesampingkan oleh wajib retribusi itu sendiri. Permasalahan itulah yang kemudian mengakibatkan penunggakan pembayaran retribusi pasar yang akan berimbas pada menurunnya total penerimaan retribusi pasar tiap tahunnya. Oleh karena itu, maka Dinas Pengelolaan Pasar harus benar-benar fokus pada strategi-strategi yang akan

7 diambil dan dilaksanakan. Dari latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul PENGARUH RETRIBUSI PASAR DAN PELAYANAN KEBERSIHAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET KABUPATEN SIDOARJO. 1.2. Perumusan Masalah Dari pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, permasalahan yang di munculkan pada penelitian ini adalah : Apakah ada pengaruhnya retribusi pasar dan retribusi pelayanan kebersihan/persampahan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sidoarjo? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. 2. Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. 3. Untuk mengetahui pengaruh Retribusi Pasar dan Retribusi Pelayanan Kebersihan/Persampahan terhadap Pendapatan Asli Daerah di Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo. 1.4. Manfaat Penelitian

8 Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini sebagai berikut : 1. Kegunaan Praktis a. Bagi Pemerintah Memberi masukan kepada Dinas Pendapatan, Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo tentang pentingnya pengelolaan retribusi pasar dan retribusi pelayanan kebersihan/persampahan untuk meningkatkan pelayanan publik bagi pedagang. b. Bagi Mahasiswa Dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta kemampuan menganalisis terhadap kenyataan yang ada mengenai pelayanan publik di Pasar Sidoarjo. c. Bagi Masyarakat Dapat menambah pengetahuan tentang pengelolaan retribusi pasar dan retribusi pelayanan kebersihan/persampahan serta pelayanan publik yang diberikan pemerintah kepada masyarakat terutama para pedagang dari hasil pengelolan retribusi pasar tersebut. 2. Kegunaan Teoritis a. Bermanfaat untuk menambah kepustakaan dan dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian dan analisis yang sejenis. b. Sebagai bahan acuan untuk mengkaji dan menganalisis tentang pengelolaan retribusi pasar dan retribusi pelayanan kebersihan/persampahan untuk meningkatkan pelayanan publik yang diberikan pemerintah.