TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT. Modul Pelatihan. Pembuatan Jam. Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL PELATIHAN PENGEMBANGAN PENGOLAHAN INSTAN JAHE MERAH DI KOTA MANADO

Gambar 36. Selai sebagai bahan olesan roti

PENGOLAHAN BUAH-BUAHAN

A. Penggunaan. B. Alat dan Bahan. Berikut ini alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan selai. 1. Alat

PENGOLAHAN TALAS. Ir. Sutrisno Koswara, MSi. Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan dan Seafast Center IPB 2013

PENGOLAHAN UMBI GANYONG

PENGOLAHAN UMBI PORANG (ILES-ILES)

SELAI PEPAYA. Selai adalah bahan dengan konsistensi gel atau semi gel yang dibuat dari bubur buah. Selai digunakan sebagai bahan pembuat roti dan kue.

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

TEKNOLOGI PEMBUATAN PUREE MANGGA Oleh: Masnun, BPP Jambi BAB. I. PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. selai adalah buah yang masak dan tidak ada tanda-tanda busuk. Buah yang

PENGOLAHAN UMBI GADUNG

1989).Sampel sebanyak 2 g dimasukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500ml. balik. Didihkan selama 30 menit dan kadang kala digoyang- goyangkan.

SELAI DAN JELI BUAH 1. PENDAHULUAN

MANISAN BASAH JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

I. PENDAHULUAN. Tenggara yang beriklim tropis basah seperti Indonesia, Thailand dan Malaysia

PEWARNA ALAMI UNTUK PANGAN

I PENDAHULUAN. selain sebagai sumber karbohidrat jagung juga merupakan sumber protein yang

SISTEM PENGAWASAN MUTU dan KEAMANAN PANGAN

Nyoman Semadi Antara, Ph.D.

MANISAN KERING JAHE 1. PENDAHULUAN 2. BAHAN

TUGAS INDIVIDU PENGANTAR MIKROBIOLOGI. Penerapan HACCP pada Proses Produksi Yoghurt

PEMBUATAN SAOS CABE MERAH Nurbaiti A. Pendahuluan Cabe merah merupakan salah satu komoditas hortikultura yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. bahan dalam pembuatan selai adalah buah yang belum cukup matang dan

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Jus Buah 2.2. Pineapple Soft Candy

BAB III METODOLOGI. A. Waktu dan Tempat. B. Alat dan Bahan. C. Prosedur Penelitian

BAGAIMANA HUBUNGAN ANTARA SIFAT BAHAN KIMIA SEHARI-HARI DENGAN STRUKTUR PARTIKEL PENYUSUNNYA? Kegiatan 2.1. Terdiri dari

3.1. Tempat dan Waktu Bahan dan Aiat Metode Penelitian

CONTOH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PADA KELOMPOK BAHAN PANGAN

MANISAN BASAH BENGKUANG

DIVERSIFIKASI OLAHAN BUAH SIRSAK BAGI KELOMPOK PEREMPUAN DI DESA BALE ABSTRAK

TEKNOLOGI PEMBUATAN SAUS TOMAT Oleh: Masnun Balai Pelatihan Pertanian Jambi I. PENDAHULUAN

3. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. bermanfaat jika diolah, misalnya dibuat marmalade (Sarwono, 1991). Bagian

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

I PENDAHULUAN. Identifikasi Masalah, (3) Maksud dan Tujuan Penelitian, (4) Manfaat Penelitian,

BAB I PENDAHULUAN. sangat beragam dan tergolong ke dalam jenis buah tropis seperti rambutan, nanas,

BAB III METODE PENELITIAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Selatan. Buah naga sudah banyak di budidayakan di Negara Asia, salah satunya di

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengawetan dengan garam, asam dan gula

PEMBUATAN JELLY RUMPUT LAUT

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

INOVASI PEMBUATAN SUSU KEDELE TANPA RASA LANGU

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK PASTRY DENGAN ISIAN SELAI SALAK SEBAGAI CINDERA RASA

Resep Makanan Bayi. (6-8 Bulan) Copyright TipsBayi.com & KartuBayi.com

III. BAHAN DAN METODE

SD kelas 6 - BAHASA INDONESIA BAB 8. MENULIS TERBATASLatihan soal 8.2. Petunjuk menghilangkan rasa sakit karena tertusuk duri yang tepat adalah...

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

I. PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

III METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan noga kacang hijau adalah

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

RINGKASAN Herlina Gita Astuti.

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Penelitian, (2)

BAB III MATERI DAN METODE. Denpasar, selama 3 bulan mulai dari Tanggal 21 Februari sampai dengan 22 Mei

Pembuatan Yogurt. 1. Pendahuluan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai tempat tumbuh berbagai macam flora, termasuk buah-buahan. Banyak

Bahan Ajar Keaksaraan Usaha Mandiri Tema Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. BAHAN DAN METODE. Aplikasi pengawet nira dan pembuatan gula semut dilakukan di Desa Lehan Kecamatan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pangan merupakan kebutuhan yang paling esensial bagi manusia untuk

KULIAH TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN GULA, GARAM DAN ASAM. Disiapkan oleh: Siti Aminah

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen di Bidang Teknologi Pangan

TIM DOSEN TPPHP TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN DAN HASIL PERTANIAN

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Pengawetan dengan Suhu Tinggi

III. METODOLOGI PENELITIAN

MANISAN KERING BENGKUANG

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

STRATEGI PEMBELAJARAN UNTUK PENDIDIKAN VOKASI

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

TEKNOLOGI PEMBUATAN SUSU DARI TEMPE BENGUK

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan September Desember 2016 di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang didukung dengan studi pustaka.

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

Pengolahan, Pengemasan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Biologi A

Bisnis Untung Besar Membuat Sirup Di Musim Lebaran

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

MODUL 3 PENGOLAHAN IKAN TERI ASIN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada proses penggolahan stick singkong, singkong yang digunakan yaitu

I. PENDAHULUAN. mencegah rabun senja dan sariawan (Sunarjono, 2003). Jeruk bali bisa dikonsumsi

Menerapkan Teknik Pengolahan Menggunakan Media Penghantar Panas. KD 1. Melakukan Proses Pengolahan Abon Ikan

PENGARUH PENAMBAHAN GULA PASIR DAN GULA MERAH TERHADAP TINGKAT KESUKAAN DODOL NANAS

LAPORAN PRAKTEK TEKNOLOGI MAKANAN PEMBUATAN NUGGET AYAM

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Permen Jelly Dari Karagenan dan Konjak BAB III METODOLOGI

III. METODOLOGI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. kuning atau merah (Prajnanta, 2003).

I. PENDAHULUAN. kembang gula merupakan produk sejenis gula-gula (confectionary) yang dibuat

Transkripsi:

TROPICAL PLANT CURRICULUM PROJECT Modul Pelatihan Pembuatan Jam Pusat Studi Ketahanan Pangan Universitas Udayana 1/1/2012

DISCLAIMER This publication is made possible by the generous support of the American people through the United States Agency for International Development (USAID). The contents are the responsibility of Texas A&M University and Udayana University as the USAID Tropical Plant Curriculum Project partners and do not necessarily reflect the views of USAID or the United States Government.

PENDAHULUAN Selai atau sering disebut juga jam merupakan makanan semi padat yang berbahan dasar bubur buah dicampur dengan 35 45 bagian gula dan dipanaskan sampai kandungan gulanya berkisar antara 50 65%. Pada dasarnya semua jenis buah-buahan yang matang dapat diolah menjadi selai. Namun secara komersial perlu diperhatikan selera konsumen sebelum mengolah buah menjadi selai untuk tujuan komersial, karena tidak semua buah, setelah diolah, mempunyai rasa yang disukai. Beberapa tahun belakangan banyak kreasi yang dilakukan sebagai daya tarik produk sehingga ada berbagai jenis produk selai di pasaran. Berbagai tingkat konsistensi produk dapat dibuat, dari yang kekentalan rendah (sangat halus dioleskan di atas roti) sampai yang sangat kental. Demikian pula, ada yang menambahkan potongan buah segar ke dalam selai. Warna selai juga bisa beragam sesuai dengan warna buah yang diolah. Pektin Terbentuknya gel selama proses pengolahan buah sangat tergantung pada kandungan pektin dalam bubur buah. Selain itu keasaman dan gula yang ditambahkan sangat menentukan mutu gel yang terbentuk. Beberapa jenis buah mengandung pektin yang tinggi, sehingga tidak perlu menambahkan pektin ke dalam bubur buah pada proses pembentukan gel. Namun banyak buah yang kandungan pektinnya rendah dan apabila ingin diolah menjadi selai diperlukan penambahan pektin ke dalam bubur buah. Tabel 1 memperlihatkan beberapa kelompok buah-buahan yang perlu atau tidak perlu penambahan pektin ke dalamnya apabila diolah menjadi selai. Pektin merupakan bahan alami terkandung di dalam buah-buahan. Kandungan pektin di dalam semua buah umumnya lebih tinggi pada saat buah mengkal, dan menurun pada saat buah matang penuh dan lewat matang. Proses pematangan buah melibatkan terjadinya pemecahan pektin, sehingga buah menjadi lebih

lembek. Apel dan kulit jeruk merupakan sumber pektin yang baik dan sering digunakan dalam pembuatan pektin komersial. Tabel 1. Kelompok buah-buahan berdasarkan kandungan pektin dan keasamannya Kelompok I Kelompok II Kelompok III Apel (asam) Blackberries (asam) Crabapples Cranberries Anggur Loganberries Raspberries Jeruk (oranges, tangerines, grapefruit, lemons, dll. kandungan pektin tinggi pada kulitnya namun rendah dalam daging buahnya) Kelompok I: Apabila tidak lewat matang, maka kelompok buah ini mempunyai cukup pektin dan asam untuk pembentukan gel dengan hanya penambahan gula. Apples (matang) Blackberries (matang) Cherries (asam) Chokecherries Elderberries Grapefruit Anggur (California) Oranges Kelompok II: Kelompok buah ini mempunyai kandungan pektin atau asam yang rendah, sehingga diperlukan penambahan pektin atau asam untuk pembentukkan gel. Apricots Blueberries Cherries, manis Anggur (Western Concord) Jambu Biji Peaches Pears Delima Strawberries Mangga Nenas Tomat Kelompok III: Kelompok buah ini harus selalu ditambahkan asam, pektin, atau keduanya, apabila ingin diolah menjadi selai.

Penggunaan buah yang kurang matang, yang mempunyai kandungan pektin yang lebih tinggi dibandingkan dengan buah matang, dengan jumlah yang sama dengan buah yang matang akan menghasilkan selai yang sangat kental dan kaku. Pektin komersial biasanya diperuntukkan untuk pengolahan selai dengan buah yang matang penuh namun tidak lewat matang. Pektin dapat diekstrak dari buah yang mengandung pektin yang tinggi dan ditambahkan pada buah yang mempunyai kandungan pektin rendah untuk menghasilkan selai yang baik. Dengan demikian, buah-buahan yang mengandung pektin rendah juga dapat diolah menadi selai. Sekarang pektin sudah dapat diperoleh di pasaran. Pektin komersial biasanya diekstrak dari kulit jeruk bagian dalam (bagian yang putih) atau dari buah apel. Pektin dapat menghasilkan struktur dan berbagai kekentalan selai dengan pembentukan jaringan ikatan air dengan sari buah atau bubur buah. Sebelum terbentukkanya gel, senyawa pektin tunggal akan dikelilingi oleh molekul-molekul air. Apabila lingkungan dari molekul tersebut merupakan larutan yang asam, maka pektin akan kehilangan daya ikat airnya dan akan dapat berikatan menjadi satu membentuk gel pektin yang baik. Untuk menarik molekul air yang mengelilingi senyawa pektin, gula yang ditambahkan mempunyai peran yang signifikan pada tahapan ini. Pemanis buatan dapat meningkatkan rasa manis, namun perannya tidak seperti gula. Untuk itulah, pektin akan tidak berfungsi tanpa adanya gula dalam pembuatan selai. Gula dan Asam Gula dapat meningkatkan kemampuan pektin membentuk gel, dan mempengaruhi tekstur dan konsistensi selai. Perlu diketahui bahwa gula bukan untuk tujuan preservasi. Sterilisasi dan keasaman lebih penting untuk tujuan preservasi. Asam diperlukan pada pembuatan selai untuk menambah citarasa dan pembentukan gel. Kandungan asam bervariasi pada jenis buah-buahan dan tingkat kematangannya. Banyak buah-buahan yang mengandung cukup asam untuk

pembentukkan gel, namun ada buah-buahan yang harus ditambahkan asam untuk dapat terbentuknya gel. Strawberry Blending Pengaturan ph 3.0-3.5 0,5 % pektin 37,5% gula (dari berat bubur buah) Pemanasan dan Pencampuran 15 menit Pemanasan (untuk pembentukkan gel) Uji Sendok Tidak Ya Pembotolan Exhausting 5 menit (pada suhu didih) Penutupan Sterilisasi 25 menit (pada suhu didih) Selai Diagram Alir Prosedur Pembuatan Selai

SORTASI DAN PENCUCIAN BUAH Tujuan Untuk memperoleh buah strawberry yang siap diolah menjadi selai. Buah dipilih yang utuh dan segar yang selanjutnya dilakukan pencucian untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada buah. Validasi Buah bebas dari kondisi rusak/busuk dan kontaminasi fisik. Alat dan Bahan Buah strawberry Air bersih Ember /waskom plastik atau stainless-still Saringan stainless-still Fungsi Buah strawberry, sebagai bahan baku pembuatan selai. Air bersih, air yang bebas dari kontaminasi kimia, fisik dan mikrobiologis. Ember/Waskom, sebagai wadah untuk proses pencucian. Saringan, alat untuk meniriskan buah setelah pencucian. Prosedur Pelaksanaan a. Sortasi: Buah rusak/busuk dipisahkan dari buah yang segar dan utuh Buah terpilih yang segar dan utuh disiapkan untuk dilakukan pencucian. b. Pencucian: Buah yang utuh dan segar dimasukkan ke dalam ember/waskom yang sudah berisi air bersih. Bersihkan buah dengan menggunakan tangan sampai kotoran fisik terlepas dari buah.

Angkat buah yang sudah bersih dan ditiriskan dengan menggunakan saringan. Diperoleh buah utuh, segar, dan bersih.

PEMBUATAN BUBUR BUAH Tujuan Untuk memperoleh bubur buah strawberry yang siap diolah menjadi selai. Validasi Pengalaman/percobaan yang dilakukan. Alat dan Bahan Buah strawberry Blender/alat penghancur Waskom plastik atau stainless-still Fungsi Buah strawberry, sebagai bahan baku pembuatan selai. Blender, alat yang digunakan untuk menghancurkan buah segar dan utuh menjadi bubur buah. Waskom, sebagai wadah bubur buah hasil dari penghancuran buah. Prosedur Pelaksanaan: Siapkan alat penghancur/blender yang sudah dibersihkan dan disanitasi dengan baik. Pastikan blender sudah tersambung dengan power listrik. Buah terpilih yang segar, utuh, dan bersih dimasukkan ke dalam blender. Jumlah buah yang dimasukkan disesuaikan dengan kapasitas blender yang digunakan. Tutup blender dan tekan knop on pada blender, sehingga blender mulai beroperasi. Pastikan blender beroperasi dengan baik. Setelah buah segar menjadi bubur buah, matikan blender dengan menekan knop off. Pastikan blender sudah berhenti beroperasi. Buka tutup blender dan pindahkan bubur buah ke dalam wadah waskom bersih yang sudah disediakan.

Gunakan blender untuk batch berikutnya dengan mulai tahapan prosedur dari awal.

KEASAMAN BUBUR BUAH Tujuan Untuk memperoleh bubur buah dengan ph 3,5 dan suhu 80 o C. Validasi ph bubur buah 3,5 dan pemanasan selama 15 menit. Alat dan Bahan: Bubur buah Air buah jeruk nipis Kompor Steamer Panci Pengaduk, terbuat dari kayu atau stainless-still Air bersih Fungsi Bubur buah, sebagai bahan baku pembuatan selai. Air buah jeruk nipis, sebagai bahan untuk menambah keasaman (menurunkan ph) bubur buah. Keasaman memberikan suasana molekul air terlepas dari pectin dan sebagai pengawet alami. Kompor, alat untuk penghasil panas. Steamer, alat penghasil uap air. Panci, alat pemanas bubur buah. Pengaduk, sebagai pengaduk untuk mencampur rata bubur buah sehingga mempunyai keasaman dan suhu yang merata. Air bersih, digunakan sebagai bahan penghasil uap air. Prosedur Pelaksanaan Isi steamer dengan air bersih dan letakkan panci di atas steamer. Setting alat diletakkan di atas kompor.

Nyalakan kompor untuk memanaskan steamer yang akan menghasilkan uap air. Masukkan bubur buah ke dalam panic dan diaduk dengan pengaduk. Tambahkan air jeruk nipis sampai ph 3,5 dan diaduk merata. Lanjutkan pengadukkan dan pemanasan dengan uap air sampai suhu campuran bubur buah mencapai 80 o C Lanjutkan pengadukkan selama 15 menit. Diperoleh campuran bubur buah yang siap untuk proses pemanasan lanjutan.

PEMANASAN DAN PENAMBAHAN PEKTIN Tujuan Untuk memperoleh selai dengan standar kekentalan (gel) yang diinginkan. Validasi Uji sendok (spoon test). Alat dan Bahan: Bubur buah panas dengan ph 3,5 Pektin Gula Pasir (sakarosa) Kompor Steamer Panci Pengaduk, terbuat dari kayu atau stainless-still Air bersih Sendok makan. Fungsi Bubur buah, sebagai bahan baku pembuatan selai. Pektin, ditambahkan untuk pembentukkan gel. Gula, ditambahkan untuk mengikat air di sekeliling pektin sehingga pembentukkan gel dapat terjadi dengan baik. Kompor, alat untuk penghasil panas. Steamer, alat penghasil uap air. Panci, alat pemanas bubur buah menjadi selai. Pengaduk, sebagai pengaduk untuk mencampur rata bubur buah sehingga mempunyai keasaman dan suhu yang merata. Air bersih, digunakan sebagai bahan penghasil uap air. Sendok, digunakan untuk uji sendok (spoon test)

Prosedur Pelaksanaan Periksa steamer dan pastikan masih terisi dengan air bersih Pastikan kompor tetap menyala. Tambahkan pektin (0,5% dari bubur buah yang diolah) ke dalam bubur buah panas sedikit demi sedikit sambil terus diaduk. Tambahkan gula (37,5%) sedikit demi sedikit sambil tetap diaduk agar gula terlarut sempurna. Terus dilakukan pemanasan sambil dilakukan pengadukkan sampai terjadi pembentukkan gel dengan kekentalan yang diinginkan, konsentrasi gula akhir berkisar 50 60 o Brix. Lakukan uji sendok untuk memastikan standar kekentalan yang diinginkan: o Gunakan sendok makan untuk melakukan uji sendok, o Sendok campuran bubur buah yang sudah dipanaskan, o Angkat sendok dan dimiringkan, biarkan bubur buah menetes. o Apabila bubur buah memperlihatkan dua pusat tetesan maka dapat dipastikan gel sudah terbentuk dan standar kekentalan sudah tercapai, o Apabila tidak terlihat dua pusat tetesan, maka bubur buah masih encer dan gel belum terbentuk. Apabila dengan uji sendok kekentalan yang diinginkan belum tercapai, maka pemanasan terus dilanjutkan, Apabila dengan uji sendok kekentalan yang diinginkan sudah tercapai, maka pemanasan dihentikan dengan mematikan kompor pemanas dan dilanjutkan tahapan proses berikutnya.

PEMBOTOLAN Tujuan Untuk mengkemas selai di dalam botol dan memperoleh produk yang awet untuk disimpan.. Validasi Takaran disesuaikan dengan volume botol, Exhausting dengan uap air selama 5 menit, Sterilisasi selai di dalam botol dengan uap air selama 25 menit. Alat dan Bahan Selai panas Botol Kompor Steamer Fungsi Selai panas, sebagai bahan selai yang dibotolkan. Botol, sebagai pengkemas selai. Kompor, sebagai sumber panas. Steamer, alat untuk exhausting dan sterilisasi. Prosedur Pelaksanaan a. Sterilisasi botol: Siapkan steamer dan nyalakan kompor, Siapkan botol dan tutupnya yang bersih, Sterilisasi botol dan tutupnya di dalam steamer: o Masukkan botol dan tutupnya ke dalam steamer, o Tutup steamer dan lakukan sterilisasi selama 30 menit. Matikan kompor dan angkat botol dan tutup dan dikering-anginkan sampai kering,

Botol siap diisi selai. b. Exhausting: Masukkan selai panas ke dalam botol dengan takaran sesuai dengan ukuran botol. Perhatian: sisakan sedikit ruang pada leher botol untuk head-space. Nyalakan kompor steamer, Setelah air di dalam steamer menguap dan menghasilkan uap air, masukkan botol yang sudah berisi selai ke dalam steamer. Tutup steamer dan lakukan exhausting selama 5 menit. Buka steamer dan penutupan botol dilakukan dengan segera. c. Sterilisasi selai dalam botol: Setelah dilakukan exhausting dan botol sudah ditutup, lanjutkan sterilisasi dengan menutup steamer. Pastikan kompor tetap menyala dan produksi steam terus berlanjut. Sterilisasi dilakukan selama 25 menit di dalam steamer. Setelah lama waktu sterilisasi tercapai, matikan kompor dan botol dikeluarkan. Botol selai yang sudah disterilisasi dibiarkan pada suhu ruang untuk proses pendinginan dan dikering-anginkan.

PELABELAN Tujuan Untuk memberikan label pada botol produk selai yang memberikan informasi mengenai produk selai yang diproduksi kepada konsumen. Validasi Label tidak mudah lepas dan berisikan informasi minimal sesuai dengan PPRI No. 69 tahun 1999. Alat dan Bahan Botol selai Label Fungsi Botol selai, bahan pangan yang diberi label. Label, informasi dalam bentuk gambar dan tulisan. Prosedur Pelaksanaan: Botol selai yang sudah dingin dan kering dibersihkan dengan menggunakan lap bersih. Label, yang sudah dirancang dengan ukuran sesuai besar dan bentuk botol, ditempelkan di permukaan botol dengan menggunakan perekat yang kuat sehingga tidak mudah lepas. Botol selai yang sudah diberi label kemudian dimasukkan ke dalam kotak karton untuk dikemas lebih lanjut.

PENUTUP Pengolahan buah strawberry menjadi selai merupakan salah satu alternative pengolahan yang dapat dilakukan untuk penganekaragaman produk. Strawberry merupakan jenis buah dengan kandungan pectin dan asam yang rendah, sehingga dalam proses pengolahan menjadi selai mutlak dibutuhkan penambahan pectin dan asam. Untuk menghasilkan produk selai yang sehat, dalam standar prosedur operasional ini digunakan pectin yang diekstrak dari buah apel atau kulit jeruk dan asam yang digunakan adalah air buah jeruk nipis. Dengan disusunnya modul ini diharapkan dapat dijadikan acuan untuk proses pembuatan selai dari buah strawberry. Sanitasi peralatan dan hygiene pekerja perlu mendapat perhatian dalam proses pengolahan untuk menghindari adanya kontaminasi silang. Selain prosedur pengolahan, pekerja juga perlu diberikan pelatihan mengenai standar sanitasi dan hygiene dalam pengolahan pangan.

PEMBUATAN SELAI (JAM) BUAH STRAWBERRY Tim TPC Unud Tropical Plant Curriculum Project Universitas Udayana

APA ITU SELAI (JAM) Bubur buah ditambahkan gula (50-60 o Brix), bahan pengental (pektin) dan dapat ditambah bahan untuk menyesuaikan keasaman (ph=3.5) Biasanya ditambah bahan kimia pengawet dengan meningkatkan keasaman (contoh asam sitrat) Ada proses pemanasan untuk menguapkan air (proses pengentalan) dan untuk sterilisasi.

Ada proses pemanasan untuk menguapkan air (proses pengentalan) dan untuk sterilisasi. Pemanasan api langsung dan dengan uap panas

BAHAN YANG DIPERLUKAN Beragam macam buah dapat dijadikan jam. Umumnya yang mempunyai flavor dan aroma khas

BAHAN YANG DIPERLUKAN Gula sukrosa Meningkatkan keasaman (jeruk nipis atau bahan kimia asam buatan) Pektin?

ALAT UKUR DAN EVALUASI SENSORIS Kadar Gula (Refraktometer) Keasaman (phmeter)

ALAT PENGOLAHAN

ALAT PENGOLAHAN

ALAT PENGOLAHAN

ALAT PENGOLAHAN

ALAT PENYIMPANAN BUAH

KEBERSIHAN DAN SANITASI

KEBERSIHAN DAN SANITASI

BOTOL SELAI (JAM)

INSPEKSI OLEH DINAS KESEHATAN

RANCANGAN PENAMPILAN DAN LABELISASI

RANCANGAN PENAMPILAN DAN LABELISASI

PROMOSI DAN PEMASARAN

PROMOSI DAN PEMASARAN

PROMOSI DAN PEMASARAN