KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

KEBIJAKAN DAN KOORDINASI KEGIATAN DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN MASYARAKAT TAHUN 2015

PERAN PENTING SAKA WIDYA BUDAYA BAKTI DALAM PENGEMBANGAN PROGRAM PAUD DAN PNFI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas. Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjamin kelangsungan pembangunan

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG

Fungsi dan Lingkup Jalur PNFI

1. SKPD : DINAS PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa salah satu tujuan negara

WALIKOTA TASIKMALAYA

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF PENDIDIKANJAWA TIMUR

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam dunia pendidikan motivasi merupakan pendorong utama siswa dalam

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Strategi Kebijakan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan Tahun 2016

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERLUASAN DAN PEMERATAAN AKSES PAUD BERMUTU DAN BERKESETARAAN GENDER DI SEMUA PROVINSI, KABUPATEN, DAN KOTA

PENDIDIKAN KESETARAAN FITTA UMMAYA SANTI, S. PD., M. PD

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 8 PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KOMITMEN MASYARAKAT INTERNASIONAL TERHADAP PENDIDIKAN KEAKSARAAN

DIREKTORAT PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN NONFORMAL DIREKTORAL JENDERAL PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Grand Design Pembinaan Lembaga Kursus dan Pelatihan dan pokok-pokok. th 2009 dan Oleh: Dit Binsuskel

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

IMPLEMENTASI MANAJEMEN MUTU PEMBANGUNAN PENDIDIKAN DI SUMATERA UTARA. Renova Marpaung. Abstrak. Kata Kunci : Manajemen Mutu, Pembangunan, Pendidikan

PUSAT PENGEMBANGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, PENDIDIKAN NONFORMAL DAN INFORMAL REGIONAL I JAYAGIRI BANDUNG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

- 1 - WALIKOTA MADIUN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG IZIN PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

KONSEP DASAR DAN SEJARAH PNFI. Oleh Puji Yanti Fauziah

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

Tabel 3.28 Pencapaian Misi IV dan Indikator. tercapai. tidak tercapai

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN,

KEBIJAKAN PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

BAB II BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH PENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN DAN SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. sehingga investasi dalam pendidikan bukan hanya memberikan dampak bagi

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Bab 6 INDIKATOR KINERJA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. A. Tujuan dan Sasaran Strategis

KEBIJAKAN DITJEN PAUD DAN DIKMAS DALAM PENGEMBANGAN MUTU SATUAN PENDIDIKAN PAUD DAN DIKMAS

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas Terkait Akreditasi PAUD dan PNF

2015 MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT MELALUI PROGRAM PERPUSERU DALAM PENGELOLAAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT BERBASIS INFORMATION TECHNOLOGY

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2016

Itu semua merupakan investasi sumber daya manusia yang secara potensial dapat menggerakkan dinamika pembangunan.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga mempunyai kedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Provinsi di Bidang Pendidikan, Pemuda dan Olahraga.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kesetaraan Gender Strategi Jitu dalam Pemberantasan Buta Aksara di Indonesia

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 733 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN NON FORMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - WALIKOTA MADIUN PERATURAN DAERAH KOTA MADIUN NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG IZIN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NON FORMAL

PENETAPAN KINERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PROFIL PAUD DAN NONFORMAL (Buku 5 : Pulau Sulawesi dan Papua)

MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

KEBIJAKAN DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DR. WARTANTO DIREKTUR PEMBINAAN KURSUS DAN KELEMBAGAAN DITJEN PNFI DEPDIKNAS

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PENDIRIAN SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

PROFIL PAUD DAN NONFORMAL (Buku 4 : Pulau Kalimantan, Bali, NTB dan NTT)

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

WALI KOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

2013, No.71 2 Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 T

Kebijakan Ditjen PAUD dan Dikmas dalam Penguatan dan Pemanfaatan Hasil Akreditasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lusi Anzarsari, 2013

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN JEMBER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG

PROFIL PAUD DAN NONFORMAL (Buku 1 : Pulau Jawa)

Oleh : Dr. DADANG DALLY Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

PEMERINTAH KABUPATEN MELAWI

PENJELASAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

2 Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara

bbbbbbbbbbbbbbb Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen PAUDNI Tahun 2012

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU PERATURAN DAERAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

DIVESIFIKASI LAYANAN PENDIDIKAN KESETARAAN & REVIEW MATERI. Fitta Ummaya Santi

PEMBINAAN ORGANISASI MITRA DIKMAS. Oleh Direktur Pembinaan Pendidikan Masyarakat DITJEN PAUDNI-KEMDIKBUD RI 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

BAB III VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Grafik Kata Pengantar Ringkasan Eksekutif

PEMERINTAH PROVINSI GORONTALO SINKRONISASI PRIORITAS NASIONAL DENGAN BELANJA DAERAH DALAM APBD TAHUN ANGGARAN 2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

4.2 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah

Landasan Yuridis SI, SKL dan KTSP menurut UU No 20/2003 tentang Sisdiknas

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG SISTEM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DI KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penlitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 98 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR TAHUN 2009 TENTANG

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas permasalahan yang bersifat krusial seringkali dihadapi para

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memegang peranan penting dalam pembangunan suatu bangsa,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat (3), yang menjelaskan bahwa pendidikan

BAB III ISU-ISU STRATEGIS Identifikasi Isu-Isu strategis Lingkungan Internal

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

I. PENDAHULUAN. agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

Transkripsi:

KONSEP DASAR PENDIDIKAN NONFORMAL Norma Laili Ikhsan PLS FIP UNY

the World Congress of Ministers of Education on the Eradication of Illiteracy (Teheran, 1965), mengenai kampanye keaksaraan fungsional (UNESCO dan UNDP Kritik terhadap konsep pembangunan berbasis pertumbuhan perkapita (GNP), tanpa memperhitungkan distribusi pendapatan atau pemenuhan kebutuhan penduduk. Pendidikan dan persekolahan adalah tidak sama. Pendidikan merupakan proses yang berlangsung sepanjang hayat.

PNF merupakan kegiatan pendidikan yang diorganisir di luar sistem pendidikan formalapakah berfungsi secara terpisah atau sebagai komponen dari kegiatan pendidikan yang lebih luas dan dirancang untuk melayani sasaran dan tujuan pendidikan (Unesco, 1971) PNF merupakan jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang (UU No. 20/2003)

ALIRAN PNF Essential Learning Need (Unesco): Asia dan Afrika Consciousness Rising (Fraire): Amerika Latin Adult Education (Michigan University): Amerika dan Eropa

Learning to know Learning to be Learning to do Learning to live together

TUJUAN Jangka pendek dan khusus Kurang mementingkan ijazah Relatif singkat WAKTU Menekankan masa sekarang Sesuai dengan kesepakatan WB Kurikulum berpusat pada ISI PROGRAM kebutuhan WB Mengutamakan aplikasi Persyaratan masuk bersifat fleksibel

Dipusatkan di lingkungan masyarakat Berkaitan dengan kehidupan wb dan Proses pembelajaran masyarakat Struktur program bersifat luwes Berpusat pada WB Menghemat sumberdaya ISI PROGRAM Dilakukan oleh penyelenggara dan wb Pendekatan Demokratis

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Setiap warga negara Indonesia di manapun berada berhak untuk memperoleh pendidikan yang bermutu Adanya warga negara Indonesia yang terabaikan hakhak pendidikannya dalam main stream pendidikan sekolah Adanya desadesa (daerah) dan komunitas yang tidak terjangkau oleh layanan pendidikan formal Ada kebutuhan terus memutakhirkan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap pasca sekolah. Kebutuhan belajar senantiasa terus berkembang seiring perkembangan IPTEKS dan dengan prinsip belajar seumur hidup

Ada kebutuhan bangsa Indonesia akan layanan pendidikan di luar jalur persekolahan Para kaum terpelajar dan pejuang yang terdesak di desa-desa menyadari akan perlunya pendidikan bagi rakyat untukmendukung perjuangan merebut kemerdekaan Rakyat yang masih buta huruf butuh pendidikan keaksaraan (PBH) dan pendidikan kesadaran berbangsa dan bernegara Rakyat membutuhkan pendidikan dasar melalui jalur pendidikan non formal. Rakyat yang tertinggal dan terbelakang membutuhkan pendidikan dasar dan pendidikan kelanjutan yang terus berkembang Rakyat yang telah maju membutuhkan pendidikan kelanjuran, pemutakhiran, dan perluasan sehingga PNF telah berkembang menjadi entreprise yang tak terbatas wilayah jangkau dan jenisnya, terutama yang berbentuk kursus dan pelatihan.

FUNGSI PNF PENDIDIKAN UU NO 20/2003 1 PENDIDIKAN FORMAL (JALUR PERSEKOLAHAN) PENGGANTI PENDIDIKAN KEAKSARAAN DAN KESETARAAN 2 3 PENDIDIKAN NON FORMAL (JALUR LUAR SEKOLAH) PENDIDIKAN INFORMAL (JALUR KELUARGA/ MANDIRI) PENAMBAH PELENGKAP 1. LEMBAGA KURSUS 2. PELATIHAN KERJA 3. PKH

LAYANAN PENDIDIKAN MELALUI JALUR PNF KECAKAPAN HIDUP PEND. KEAKSARAAN - PEND. ANAK USIA DINI - PEND. DASAR PEND. BERKELANJUTAN - Pre-service training, vocational training, retraining (kursus, magang) Paket A dan B utk. anak usia sekolah dan orang dewasa KESETARAAN GENDER - Paket C (setara SM) PROSES PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT SDM BERAKHLAK MULIA, CERDAS, TERAMPIL, MANDIRI

Penduduk Usia Pendidikan yang Tidak Terlayani Pendidikan Formal, Kelemahan Pendidikan Formal, Perbedaan Ranah Pendidikan Formal, Nonformal, dan Informal. Pengaruh Tahapan Perkembangan Masyarakat terhadap Pendidikan. Pendidikan masih tradisional, belum memanfaatkan ICT.

PENDIDIKAN SEPANJANG HAYAT (LIFE LONG EDUCATION) PRINSIP-PRINSIP PNF (UU No.20/2003) Pasal 26 PENEKANAN PADA PENGUASAAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN FUNGSIONAL HASIL DIHARGAI SETARA DENGAN PENDIDIKAN FORMAL SETELAH MELALUI PROSES PENYETARAAN 14

PROGRAM POKOK PNFI 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 PAUD PEMBERANTASAN BUTA AKSARA PENDIDIKAN KESETARAAN PENDIDIKAN BERKELANJUTAN DAN PKH PENGEMBANGAN BUDAYA BACA DAN PEMBINAAN PERPUSTAKAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) MANAJEMEN PELAYANAN DAN PEMERINTAHAN (TATA KELOLA) 15 5

Penambah, Pelengkap Dan/Atau Pengganti Pendidikan Formal Murah, Mudah, Bermutu Fleksibel (Tempat, Waktu, Enyelenggaraan) Fungsional (Bermanfaat, Dapat Langsung Diterapkan Dalam Kehidupan Warga Belajar) Melayani Yang Belum/Tidak Terlayani Pendidikan Formal Pemberdayaan Masyarakat & Semua Potensi Yang Ada Di Masayarakat Berpihak Kepada Warga Masyarakat Yang Kurang Beruntung Tepat Sasaran, Tepat Jumlah, Tepat Waktu, Tepat Guna 16

KEMITRAAN INSENTIF-DISINSENTIF MODELLING BASIS KEUNGGULAN SISTEM BLOK SUBSIDI KOMPETISI

Menurunkan penyandang buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas menjadi 5% Meningkatkan akses PAUD kelompok usia 2-4 tahun menjadi 53% Meningkatkan akses pendidikan Paket A: 99.840 warga belajar, Paket B: 473.390 warga belajar & Paket C: 35.000 warga belajar Meningkatkan akses Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH) untuk meningkatkan produktivitas bagi penduduk usia produktif (tidak sekolah & tidak bekerja dari keluarga miskin): 171.455 warga belajar Pendidikan Pemberdayaan Perempuan: 8.900 orang Pengembangan Budaya Baca & Pembinaan Perpustakaan : pelembagaan TBM baru: 375 lembaga Pengarusutamaan Gender: target program PUG: 159 lembaga Pemberdayaan Kelembagaan melalui Revitalisasi SKB: 100 unit, Akreditasi & Sertifikasi: Lembaga PNFI & Program PNFI 18

PROGRAM DAN KEGIATAN PNFI No Program Kegiatan 1. PAUD 1. Pengembangan & penataan sistem pendataan. 2. Penyediaan sarana & prasarana PAUD. 3. Pengembangan PAUD model/unggulan. 4. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan. 5. Diversifikasi & desiminasi model PAUD. 6. Bantuan Sosial / Blockgrant Rintisan PAUD (TPA, KB, & Pospaud). 7. Sosialisasi, promosi, edukasi & advokasi PAUD. 8. Pengendalian & penjaminan mutu program. 2. Pendidikan Kesetaraan 1. Pengembangan & penataan sistem pendataan. 2. Pengkajian & pengembangan standar pendidikan kesetaraan. 3. Pengembangan model pembelajaran. 4. Pengembangan kurikulum & metode pembelajaran. 5. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan. 6. BOP Penyelenggaraan Paket A, Paket B & Paket C. 7. Sosialisasi, promosi & fasilitasi. 8. Pengendalian & penjaminan mutu program. 19

No Program Kegiatan 3. Pendidikan Keaksaraan 4. Kursus & pelatihan berbasis PKH 1. Pengembangan & penataan sistem pendataan. 2. Pengembangan bahan ajar berdasarkan Standar Kompetensi Keaksaraan. 3. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan. 4. Pengembangan model program pendidikan Keaksaraan. 5. Bantuan operasional penyelenggaraan pendidikan keaksaraan. 6. Sosialisasi, promosi & advokasi. 7. Pengendalian dan penjaminan mutu program. 1. Pengembangan & penataan sistem pendataan. 2. Pengembangan standar kompetensi kursus. 3. Pengembangan bahan ajar kursus. 4. Pengembangan Pendidik & Tenaga Kependidikan. 5. Pengembangan & pembinaan desa/kelurahan vokasi berbasis keunggulan lokal. 6. Bantuan Sosial / blockgrant penyelenggaraan kursus & pelatihan berbasis PKH. 7. Pengembangan & pembinaan desa/kelurahan vokasi berbasis keunggulan lokal. 8. Fasilitasi terbentuknya lembaga sertifikasi kompetensi kursus. 9. Peningkatan kapasitas asessor uji kompetensi. 10. Penilaian kerja kelembagaan kursus dan pelatihan. 11. Sosialisasi, promosi, edukasi & fasilitasi. 12. Pengendalian & penjaminan mutu program. 20

No Program Kegiatan 5. Pengembangan budaya baca 1. Pengembangan & penataan sistem pendataan TBM. 2. Pengembangan standar TBM. 3. Bantuan Operasional TBM. 4. Optimalisasi TBM yang sudah ada. 5. Pengembangan TBM keliling. 6. Peningkatan kapasitas pengelola TBM. 6. Pengarusutamaan Gender (PUG) 1. Pengembangan & penataan sistem pendataan 2. Bantuan Sosial / blockgrant untuk pengembangan model berwawasan gender. 3. Pelaksanaan PUG di tingkat provinsi, kabupaten/kota & satuan pendidikan. 4. Sosialisasi, promosi & edukasi PUG. 5. Pengendalian & evaluasi kesetaraan, keadilan gender dibidang pendidikan. 21

TARGET PROGRAM PNFI TH 2009 NO INDIKATOR POKOK TAHUN 2008 TAHUN 2009 1 APK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 50,47% 53,93% 2 BUTA AKSARA 15 TAHUN KE ATAS 6,21% 5,00% 3 PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET A DAN PAKET B 608,645 573,230 4 PENDIDIKAN KESETARAAN PAKET C 34,220 35,000 5 PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DENGAN 83,308 171,455 PENEMPATAN KERJA 6 TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) 722 375 7 PENGARUSUTAMAAN GENDER (LEMBAGA) 158 159 8 RINTISAN PENERAPAN E-PENDIDIKAN DAN REVITALISASI KELEMBAGAAN PNFI 286 SKB, 23 BPKB, 3 BP- PNFI, 2 PP-PNFI 200 SKB, 23 BPKB, 3 BP-PNFI, 2 PP-PNFI 22

Pendataan/Pemetaan Akurasi & Keberlanjutan Program PNFI Mutasi Pejabat & Staf bidang PNFI Distribusi, Kualifikasi & Kompetensi SDM Legalitas & Kualitas Kelembagaan PNFI Akreditasi & Sertifikasi Kelembagaan & Program PNFI Motivasi Pendidik, Tenaga Kependidikan PNFI, & Warga Belajar Partisipasi Mitra PNFI Pelaporan (SAI, SIMAK BMN)

KEGIATAN STRATEGIS PAUD Memperluas, mengembangkan, dan mengkoordinasikan pelaksanaan PAUD yang merata, adil dan bermutu dalam rangka membentuk kesiapan belajar anak untuk menempuh pendidikan lebih lanjut Pemberdayaan partisipasi masyarakat untuk perluasan dan pemerataan PAUD 1.1 1.2 Pengembangan model inovatif PAUD untuk mencapai standar nasional pendidikan 1.4 Pengendalian, penjaminan mutu, dan pendirian pusatpusat keunggulan PAUD Tujuan PAUD 1.5 Pengembangan model pembelajaran PAUD berbasis ICT /multimedia 1.3 Koordinasi antarsektor dalam pendidikan dan pengembangan Anak Usia Dini

KEGIATAN STRATEGIS PEND. KEAKSARAAN Menurunkan jumlah penduduk buta aksara melalui gerakan pemberantasan buta aksara dengan menggunakan mekanisme yang efektif, efisien dan akuntabel PBH melalui pendekatan pendidikan kecakapan hidup 1.1 Mengembangkan mekanisme insentif dan disinsentif dalam PBH 1.5 Tujuan PENDIDIKAN KEAKSARAAN 1.4 1.3 1.2 Menata mekanisme sisinfo PBH pada pemerintah terdepan Pengembangan standar keaksaraan, pengendalian, dan penjaminan mutu PBH Kerjasama lembaga masyarakat dan sistem Voucher melalui Warung PLS

KEGIATAN STRATEGIS PEND. KESETARAAN Mewujudkan pendidikan kesetaraan berbasis kompetensi dan kecakapan hidup secara efektif dan akuntabel untuk menunjang penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun Pelaksanaan Paket A/B, melalui pendekatan kompetensi 1.1 Pembelajaran kecakapan hidup yang mengacu pada standar kompetensi pendidikan dasar 1.5 Pelaksanaan ujian kesetaraan yang berbasis pada pencapaian kompetensi Tujuan PENDIDIKAN KESETARAAN 1.4 Menerapkan pembelajaran yg berorientasi pada pemecahan masalah lingkungan 1.2 1.3 Mengembangkan bahan ajar secara induktif dan tematis

KEGIATAN STRATEGIS PENDIDIKAN BERKELANJUTAN DAN KECAKAPAN HIDUP Melaksanakan program-program pendidikan dan pelatihan yang mampu mengembangkan keterampilan, keahlian, kecakapan, serta nilai-nilai keprofesian untuk mendorong produktivitas dan kemandirian berusaha bagi pesertanya Merintis model PLS wirausaha pedesaan 1.1 Merintis model PLS wirausaha bagi para penganggur perkotaan 1.5 Manajemen mutu kursus: standarisasi kursus, penjaminan mutu, akreditasi, uji profesi, & sertifikasi Tujuan PENDIDIKAN BERKELANJUTAN & KECAKAPAN HIDUP 1.4 Perintisan community college 1.3 1.2 PLS untuk peningkatan kecakapan bagi para pekerja

Masih Terjebak Pada Program yang Bersifat Subtitusi Suplemen, dan Komplemen dari Sekolah. Belum Tauch Dengan Model Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Ada Anarchi Bahwa Semua Orang Bisa Bekerja Sebagai Pendidik Dan Tenaga Kependidikan PNF Tanpa Pedidikan Preservice Yang Memadai Tenaga Pendidikan PNF Belum Bekerja Secara Profesional Dan Belum Bersikap Profesional Belum Terbangun Profesionalisme Di Kalangan Tenaga Kependidikan PNF Belum Ada Dasar Teori Atau Prinsip Kerja Yang Bisa Digunakan Oleh Tenaga Kependidikan PNF Sebagai Tenaga Profesional Kajian Ilmiah Tentang PNF DI Perguruan Tinggi, Lembaga Penelitian Dan Lembaga Pengembangan PNF Belum Memenuhi Kebutuhan Lapangan

Penyesuaian dengan Perkembangan Lingkungan Pengembangan Tenaga Kependidikan (Kualifikasi Akademik, Kompetensi Agen Pembelajaran, Sertifikasi) Inovasi Pelayanan Pendidikan Kolaborasi, Partisipasi, Integrasi

30