Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

dokumen-dokumen yang mirip
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

Pengertian Kalimat Efektif

Bagaimana memilih topik? MK. Bahasa Indonesia 2013

1. Paragraf dalam Bahasa Indonesia a. Macam-macam paragraf 1. Berdasarkan sifat dan tujuan (a) Paragraf pembuka (b) Paragraf penghubung

Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF

KALIMAT EFEKTIF. Created By: Sastra Daerah (Sunda) Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran. Hikmat H. Syawali

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

PARAGRAF. 1. Pengertian Paragraf 2. Unsur Paragraf 3. Struktur Paragraf 4. Fungsi Paragraf 5. Syarat Paragraf yang Baik 6. Pengembangan Paragraf

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk paragraf deduktif dan induktif belum ada. Penelitian yang digunakan

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

TERTIB BERBAHASA INDONESIA. Yeti Mulyati UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUL MUSLIHIN 2011/2012. Oleh

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

PENYUSUNAN PARAGRAF DALAM KARYA TULIS ILMIAH 1) Oleh Wahya 2)

BAHASA INDONESIA UMB Tata Paragraf

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS HUMANIORA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Paragraf 1

Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat (Finoza,2005:165)

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

I. PENDAHULUAN. sekolah. Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia ada empat komponen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

I. PENDAHULUAN. bahan kajian bahasa Indonesia diarahkan kepada penguasaan empat keterampilan

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

ALINEA 21/03/2012. Alinea / Paragraf. Ciri-ciri Kalimat Topik: Alinea / Paragraf CONTOH SYARAT UTAMA DALAM MEMBUAT KALIMAT

BAB I PENDAHULUAN. Menulis merupakan kemampuan berbahasa produktif yang penting

Oleh: Sri Hertanti Wulan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

KALIMAT EFEKTIF DAN PENGAJARANNYA DI SMP/MTs PADA ERA GLOBAL


BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB I PENDAHULUAN. benar. Ini ditujukan agar pembaca dapat memahami dan menyerap isi tulisan

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. dapat tercapai sesuai yang diinginkan ( Hamalik, 2001 : 56) pengetahuan, ilmu dan pengalaman-pengalaman hidupnya dalam bahasa tulis

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Keterampilan Dasar Menulis

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA INDONESIA PADA PENELITIAN MINI MAHASISWA

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kemampuan Penalaran Matematis. Menurut Majid (2014) penalaran adalah proses berpikir yang

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA

SOLUSI PR ONLINE MATA UJIAN: BAHASA INDONESIA (KODE: P10)

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

BAB II LANDASAN TEORI. digunakan untuk mengetahui keaslian penelitian yang dilakukan. Tinjauan

Topik berarti pokok pembicaraan atau pokok permasalahan. Topik karangan merupakan jawaban atas pertanyaan masalah apa yang akan ditulis?

BAB I PENDAHULUAN. digunakan sebagai bahasa pemersatu bangsa serta memiliki peranan yang penting

KEPADUAN BENTUK DAN MAKNA DALAM PARAGRAF: ANALISIS WACANA KOLOM JATI DIRI DI JAWA POS

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN. Penguasaan kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting sebagai alat

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

JURNAL PENALARAN ARGUMENTASI DALAM WACANA TULIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 8 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa jurnalistik merupakan ragam bahasa tersendiri yang dipakai dalam

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

Bahasa Indonesia dalam Karya Ilmiah

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

Oleh Ratna Novita Punggeti, M.Pd

KUNCI JAWABAN DAN PEMBAHASAN TUKPD II PAKET A SMP MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

II. LANDASAN TEORI. menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan. Dalam bukunya, Akhadiah

TATA PARAGRAF. Dwi Septiani, S.Hum., M.Pd. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Manajemen.

Kemampuan Menggunakan Kalimat Efektif Mahasiswa Jurusan Pendidikan. Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah STKIP PGRI Banjarmasin

BAB I PENDAHULUAN. ada di dalam pikiran kepada orang lain yaitu dengan bahasa, baik secara lisan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

BAHASA INDONESIA PENULISAN KARYA ILMIAH. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

Transkripsi:

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

Kalimat???? Kalimat Efektif???

KALIMAT EFEKTIF Kalimat dikatakan efektif bila mampu membuat proses penyampaian dan penerimaan itu berlangsung dengan sempurna, mampu membuat isi atau maksud yang disampaikannya itu tergambar lengkap dalam pikiran si pembaca, persis seperti apa yang disampaikan oleh penulis (Razak,1985:2). Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasangagasan pada pikiran penulis (Arifin,1987:111).

Kalimat Efektif Adalah Kalimat yang disusun sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa yang berlaku, yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pembaca seperti apa yang ada pada pikiran penulis atau pembicara.

Syarat syarat kalimat efektif???

1. Secara tepat mewakili gagasan/perasaan penulis. 2. Sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pembaca seperti yang dipikirkan penulis (Keraf,1980:36).

Ciri Ciri kalimat efektif???

(1) kesepadanan struktur (2) Keparalelan (3) Kehematan (4) Kecermatan (5) Kepaduan (6) kelogisan.

1. Kesepadanan Kesepadanan ialah keseimbangan antara pikiran (gagasan) dan struktur bahasa yang dipakai. Ciri-ciri kalimat yang memiliki kesepadanan: a. Memiliki fungsi-fungsi yang jelas (subjek dan predikat) b. Tidak terdapatnya subjek ganda c. Kata penghubung digunakan secara tepat d. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

2. Keparalelan keparalelan adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat tersebut. Artinya, kalau bentuk pertama menggunakan kata benda (nomina), bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan kata benda (nomina). Kalau bentuk pertama menggunakan kata kerja (verba), bentuk kedua dan seterusnya juga menggunakan kata kerja (verba).

3. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif ialah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Kriteria penghematan kalimat: a. menghilangkan pengulangan subjek b. menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata c. Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat. d. menjamakkan kata-kata yang berbentuk jamak.

4. Kecermatan kecermatan adalah kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. Kecermatan dalam kalimat Kecermatan dalam kalimat berkaitan dengan pemilihan kata, penyusunan kata, dan penggunaan logika dalam kalimat.

Lanjutan.. Kecermatan meliputi beberapa aspek berikut : a. Ketepatan dalam struktur kalimat b. Pemilihan kata c. Penggunaan ejaan

5. Kepaduan/Koherensi kepaduan ialah kepaduan pernyataan dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikannya tidak terpecahpecah. Kalimat yang padu tidak bertele- tele dan tidak mencerminkan cara berpikir yang tidak sistematis.

6. Kelogisan kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal dan sesuai dengan kaidah yang berlaku. Kelogisan berhubungan dengan penalaran, yaitu proses berpikir untuk menghubunghubungkan fakta yang ada sehingga sampai pada suatu simpulan. Dengan perkataan lain, penalaran (reasoning) ialah proses mengambil simpulan (conclicusion, interference) dan bahan bukti atau petunjuk (evidence) ataupun yang dianggap bahan bukti atau petunjuk (Moeliono, 1988: 124 125)

PARAGRAF????

Pengertian menurut Lunsford dan Connors, paragraf adalah sekelompok kalimat atau sebuah kalimat tunggal yang membentuk satu kesatuan Paragraf merupakan satu kesatuan pikiran yang dibangun dengan serangkaian kalimat sehingga membentuk satu ide

Syarat Paragraf Dalam sebuah paragraf harus memenuhi tuntutan sebagai berikut: 1. koherensi dalam isi (coherencein meaning) 2. kohesi dalam bentuk (cohesion in form).

1. KOHERENSI koherensi ialah kesatuan isi atau kepaduan maksud koherensi paragraf ialah kepaduan isi paragraf. Paragraf yang tidak menunjukkan adanya kepaduan isi disebut paragraf yang tidak koheren.

Syarat koherensi Demi terpenuhinya tuntutan koherensi paragraf, ada dua hal pokok yang harus diperhatikan: (1) kokohnya kalimat penjelas dalam menjelaskan ide pokok (2) logisnya urutan peristiwa, waktu, ruang atau tempat, dan proses.

2. KOHESI Kohesi mengandung arti hubungan yang erat / perpaduan yang kokoh / kesatuan. Jadi, paragraf yang baik dituntut untuk mempunyai hubungan antarkalimat yang erat, perpaduan antarkalimat yang kokoh. Yang tidak boleh ada kalimat sumbang atau menyimpang dari pikiran utamanya.

Contoh paragraf berkalimat sumbang Hari akan hujan. Angin bertiup kencang. Debu-debu beterbangan. Awan hitam bergerak dengan cepat. Burung-burung berkicau riang. Para pedagang kaki lima sibuk mengemas dagangannya.

JENIS PARAGRAF Berdasarkan jenisnya, paragraf dapat dibedakan menjadi 3, yaitu: (1) berdasarkan nalar atau letak kalimat topik (2) berdasarkan teknik pengembangan (3) berdasarkan fungsinya.

1. Paragraf berdasarkan Nalar Nalar atau logika secara singkat dapat diartikan jalan pikiran. Secara umum dikenal paragraf deduktif, induktif, deduktif-induktif, dan dekriptif naratif

Paragraf deduktif Paragraf deduktif ialah paragraf yang diawali dengan gagasan utama atau kalimat topik yang bersifat umum. Gagasan itu selanjutnya, dijelaskan dengan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus atau keterangan-keterangan yang memperkokoh gagasan di atas.

Contoh Harga sebagian barang pokok bergerak naik. Beras seminggu yang lalu harganya Rp 3500,00 per kg, kini berubah menjadi Rp 4.000,00 per kg. Gula pasir melonjak dari Rp 5.800,00 per kg menjadi Rp 6.200,00 per kg.

Paragraf Induktif Paragraf induktif ialah paragraf yang menempatkan ide atau gagasan pada akhir paragraf. Lahirnya ide atau gagasan ini didahului oleh penjelasan, keterangan, atau data. Kadang-kadang, gagasan paragraf induktif berupa kesimpulan dari pernyataan-pernyataan yang disebutkan lebih dulu.

Contoh Sepanjang hari hujan turun dengan lebatnya. Air sungai mulai meluap. Di mana-mana terjadi banjir bahkan banyak pohon yang roboh dan tumbang. Rupanya musim hujan sudah mulai tiba.

Paragraf deduktif-induktifinduktif Pengembangan jenis paragraf ini didasari pola nalar deduktif- induktif. Karena itu, paragraf jenis ini ditandai dengan adanya dua gagasan yang terletak di awal dan di akhir paragraf

contoh Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi

Paragraf deskriptif-naratif Paragraf deskriptif ialah paragraf yang berisi gambaran, cerita, atau proses sesuatu atau terjadinya sesuatu secara apa adanya. Dalam pengembangannya, paragraf ini tidak mengemukakan ide pokok secara eksplisit. Ide paragraf terkandung pada semua kalimat yang membentuknya.

Contoh Di pinggir jalan banyak orang berjualan kue dan minuman. Harganya murah- murah, Sayang banyak lalat karena tidak jauh dari tempat itu ada tumpukan sampah busuk. Dari sampah, lalat terbang dan hinggap di kue dan minuman. Orang yang makan tidak merasa terganggu oleh lalat itu. Enak saja makan dan minum sambil beristirahat dan berkelakar.

2. Berdasarkan teknik pengembangannya Dalam mengembangkan paragraf ada beberapa teknik yang lazim digunakan, antara lain; 1) Tanya jawab 2) Sebab akibat 3) Contoh atau ilustrasi 4) Alasan atau keterangan 5) Perbandingan atau analogi 6) Dedinisi 7) Deskripsi 8) Proses, dan 9) Penguraian

Teknik tanya-jawab Paragraf dikembangkan dengan pertanyaan terlebih dahulu. Kalimat pertama merupakan kalimat pertanyaan yang mengandung ide paragraf. Kalimat pengembangnya berupa jawaban atas pertanyaan tadi. Kalimat kalimat jawaban merupakan kalimat penjelas atau pengembangan paragraf.

Paragraf sebab-akibat Paragraf sebab akibat yaitu paragraf yang pengembangannya memanfaatkan makna hubungan sebab akibat antar kalimat. Ciri khas paragraf jenis ini ialah terbinanya hubungan sebab akibat antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain. Jadi hubungan sebab-akibat ini merupakan satu rangkaian satu rangkaian yang bersinambung

Paragraf contoh atau ilustrasi paragraf dikembangkan dengan cara menggunakan contoh atau ilustrasi. Contoh atau ilustrasi inilah yang memberikan penjelasan akan kebenaran ide atau gagasan paragraf, baik dengan cara deduktif, induktif, atau paduan keduanya

Paragraf Alasan Ialah paragraf yang pengembangan ide utamanya memanfaatkan penjelasan yang bermakna alasan. Paragraf alasan atau disebut paragraf keterangan

Paragraf perbandingan ialah paragraf yang isinya merupakan perbandingan tentang dua hal baik yang menyangkut kesamaan maupun perbedaannya. Contoh; paragraf yan menjelaskan masyarakat perkotaan (urban community) dengan menggunakan pembanding kontras sifat sifat masyarakat perdesaan

paragraf definisi Merupakan paragraf yang mengembangkan definisi atau pembatasan istilah. Dalam sebuah paragraf definisi, sebuah istilah mungkin didefinisikan, mungkin pula dibicarakan pengertiannya. Contoh; Istilah demokrasi biasanya diterjemahkan dengan kata kedaulatan rakyat. Ungkapan tersebut sering diartikan dengan pemerintahan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat

Paragraf pemerian / deskripsi ialah paragraf yang menyajikan sejumlah rincian tentang sesuatu yang lebih cenderung pada fakta daripada khayalan. Pemerian ini bisa berupa rincian tentang bentuk, ruang, waktu, peristiwa, atau keadaan.

Paragraf Proses paragraf proses ialah paragraf yang menjelaskan proses terjadinya atau proses bekerjanya sesuatu. Contoh; Setelah sampai di darat, kendurkan semua pakaian korban yang sekiranya menyesakkan dirinya. Bersihkan mulutnya dari pasir atau Lumpur, dan lepaskan gigi pals unya (kalau ada). Selanjutnya telungkupkan badannya, dan berdirilah anda disampingnya. Jika pernapasannya berhenti, segeralah beri dia pernapasan buatan.

Paragraf penguraian Paragraf jenis ini dikembangkan dengan cara menguraikan atau memilah-milah milah (mengklasifikasi) sesuatu. Dengan pernyataan lain, paragraf penguraian ialah paragraf yang berisi penjelasan secara terurai atau terinci.

3. Paragraf berdasarkan Fungsinya Berdasarkan fungsinya, paragraf dapat dibedakan menjadi: paragraf pembuka, Paragraf pengembang, dan Paragraf penutup

Paragraf pembuka Disebut juga paragraf pendahuluan. Berisi ancang-ancang atau arahan tentang apa yang akan diuraikan atau dibahas pada bagian isi wacana. Berisi tentang tujuan dan pembatasan topik pembicaraan. Paragraf pembuka, mengemukakan hal-hal yang menjadi penarik minat para pembaca. Paragraf pembuka harus menumbuhkan perasaan ingin tahu para pembaca tentang apa yang diuraikan selanjutnya.

Paragraf Pengembang Disebut paragraf pengembang karena paragraf ini berfungsi mengembangkan isi wacana. Isi wacana merupakan pengembangan ide-ide atau sub-subtopik subtopik pembicaraan

Paragraf Penutup Paragraf penutup ialah paragraf yang mengakhiri sebuah uraian, mengandung bermacam-macam maksud atau isi, seperti kesimpulan, uraian, saran atau harapan, penegasan, kritikan, dan rangkuman isi uraian atau resume.