PENERAPAN ENKRIPSI DAN DEKRIPSI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)

dokumen-dokumen yang mirip
Algoritma AES (Advanced Encryption Standard) dan Penggunaannya dalam Penyandian Pengompresian Data

Advanced Encryption Standard (AES) Rifqi Azhar Nugraha IF 6 A.

ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES RIJNDAEL

Advanced Encryption Standard (AES)

STUDI PERBANDINGAN ALGORITMA SIMETRI BLOWFISH DAN ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

IMPLEMENTASI ALGORITMA AES PADA ENKRIPSI TEKS

APLIKASI PENGAMANAN DOKUMEN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KRIPTOGRAFI ALGORITMA AES-RINJDAEL

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

Rancang Bangun Aplikasi Keamanan Data Menggunakan Metode AES Pada Smartphone

Analisis Performansi Algoritma AES dan Blowfish Pada Aplikasi Kriptografi

Algoritma Spiral shifting

Penggabungan Algoritma Kriptografi Simetris dan Kriptografi Asimetris untuk Pengamanan Pesan

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Proses Enkripsi Dekripsi

PERANCANGAN APLIKASI PENGAMANAN DATA DENGAN KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)

STUDI, IMPLEMENTASI DAN PERBANDINGAN ALGORITMA KUNCI SIMETRI TRIPLE DATA ENCRYPTION STANDARD DAN TWOFISH

Pengkajian Metode dan Implementasi AES

BAB 1 PENDAHULUAN. khususnya internet sangatlah cepat dan telah menjadi salah satu kebutuhan dari

Algoritma Enkripsi Baku Tingkat Lanjut

I. PENDAHULUAN. andil yang besar dalam perkembangan komunikasi jarak jauh. Berbagai macam model alat komunikasi dapat dijumpai, baik yang berupa

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA BLOWFISH DAN ALGORITMA TWOFISH PADA PROSES ENKRIPSI DAN DEKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Penerapan Enkripsi Dan Dekripsi File Menggunakan Algoritma Data Encryption Standard (DES) ABSTRAK

TINJAUAN PUSTAKA. Kriptografi

Modul Praktikum Keamanan Sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI DAN IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK ENKRIPSI SMS PADA TELEPON GENGGAM YANG BERBASIS WINDOWS MOBILE 5.0

BAB III ANALISA MASALAH DAN PERANCANGAN

MENGENAL PROSES PERHITUNGAN ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA KRIPTOGRAFI ADVANCE ENCRYPTION STANDARD(AES) RIJDNAEL

KRIPTOGRAFI CITRA DIGITAL DENGAN ALGORITMA RIJNDAEL DAN TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT HAAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Algoritma AES sebagai Metode Enkripsi dalam Password Management


Algoritma Twofish : kinerja dan implementasinya sebagai salah satu kandidat algoritma AES (Advanced Encryption Standard)

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam bahasa sandi (ciphertext) disebut sebagai enkripsi (encryption). Sedangkan

IMPLEMENTASI ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA DOKUMEN TEKS ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

LAMPIRAN A ALGORITMA AES 128

APLIKASI KRIPTOGRAFI ENKRIPSI DEKRIPSI FILE TEKS MENGGUNAKAN METODE MCRYPT BLOWFISH

Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

RANCANG BANGUN PROGRAM KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD

BAB II LANDASAN TEORI

Implementasi. Keamanan J2F ABSTRAK. adalah. sebelum Kata Kunci. enkripsi. menggunakan. Voice. taking a signal. telah oleh. siapapun. used [8].

STUDI PERBANDINGAN ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA IDEA DAN MMB

IMPLEMENTASI ALGORITMA KRIPTOGRAFI AES DAN WATERMARK DENGAN METODE LSB PADA DATA CITRA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Joko Tri Purwanto

STUDI PERBANDINGAN ENKRIPSI MENGGUNAKAN ALGORITMA IDEA DAN MMB

RANCANG BANGUN APLIKASI ENKRIPSI DAN DEKRIPSI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN ALGORITMA RIJNDAEL BERBASIS JAVA SE

Implementasi Enkripsi File dengan Memanfaatkan Secret Sharing Scheme

Prosiding Matematika ISSN:

PERBANDINGAN DAN ANALISIS PERFORMANSI ENKRIPSI-DEKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA AES DAN AES YANG TERMODIFIKASI BERBASIS ANDROID

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA ALGORITMA TWOFISH DAN TEA (TINY ENCRYPTION ALGORITHM) PADA DATA SUARA

IMPLEMENTASI ALGORITMA DATA ENCRYPTION STANDARD UNTUK PENGAMANAN TEKS DATA ENCRYPTION STANDARD ALGORITHM IMPLEMENTATION FOR TEXT SECURITY

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISA PROSES ENKRIPSI DAN DESKRIPSI DENGAN METODE DES

Optimasi Enkripsi Teks Menggunakan AES dengan Algoritma Kompresi Huffman

STUDI MENGENAI SERANGAN DIFFERENT CRYPTANALYSIS PADA ALGORITMA SUBSTITUTION PERMUATION NETWORK

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA TIGA VARIASI PANJANG KUNCI UNTUK BERKAS MULTIMEDIA

Algoritma Enkripsi dan Dekripsi Blowfish Advance CS Sebagai Sistem Keamanan Data

IMPLEMENTASI ALGORITMA BLOWFISH UNTUK ENKRPSI DAN DEKRIPSI BERBASIS WEB

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN APLIKASI KEAMANAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA ENKRIPSI RC6 BERBASIS ANDROID

Rancangan Aplikasi Pemilihan Soal Ujian Acak Menggunakan Algoritma Mersenne Twister Pada Bahasa Pemrograman Java

WINDOWS VISTA BITLOCKER DRIVE ENCRYPTION

STUDI DAN IMPLEMENTASI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD DENGAN EMPAT MODE OPERASI BLOCK CIPHER

APLIKASI KRIPTOGRAFI UNTUK PERTUKARAN PESAN MENGGUNAKAN TEKNIK STEGANOGRAFI DAN ALGORITMA AES

SKRIPSI ENKRIPSI TEKS MENGGUNAKAN ALGORITMA TWOFISH

Perbandingan Algoritma RC6 dengan Rijndael pada AES

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI ADVANCED ENCRYPTION STANDARD BERBASIS ANDROID NASKAH PUBLIKASI

ANALISA DAN PENERAPAN ALGORITMA DES UNTUK PENGAMANAN DATA GAMBAR DAN VIDEO

IMPLEMENTASI ALGORITMA AFFINE CIPHER DAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) PADA APLIKASI SHORT MESSAGE SERVICE (SMS) BERBASIS ANDROID

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring perkembangan teknologi, berbagai macam dokumen kini tidak lagi dalam

PERBANDINGAN ALGORITMA AES DENGAN ALGORITMA XTS-AES UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI TEKS SMS BERBASIS JAVA ME

Aplikasi Pengamanan Data dengan Teknik Algoritma Kriptografi AES dan Fungsi Hash SHA-1 Berbasis Desktop

RC4 Stream Cipher. Endang, Vantonny, dan Reza. Departemen Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha 10 Bandung 40132

PENERAPAN ALGORITMA RSA DAN DES PADA PENGAMANAN FILE TEKS

PERANCANGAN APLIKASI KRIPTOGRAFI BERLAPIS MENGGUNAKAN ALGORITMA CAESAR, TRANSPOSISI, VIGENERE, DAN BLOK CHIPER BERBASIS MOBILE

Penggunaan Fungsi Rasional, Logaritma Kuadrat, dan Polinomial Orde-5 dalam Modifikasi Kriptografi Caesar Cipher

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA MARS DENGAN MODUS ECB

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

ARDES : Sebuah Algortima Block Cipher Modifikasi Data Encryption Standard

Ina Ariani Firstaria¹, -². ¹Teknik Informatika, Fakultas Teknik Informatika, Universitas Telkom

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan peradaban manusia dan kemajuan pesat di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

APLIKASI JAVA KRIPTOGRAFI MENGGUNAKAN ALGORITMA VIGENERE. Abstract

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK MEDIA PEMBELAJARAN KRIPTOGRAFI KLASIK

Implementasi Algoritma DES Menggunakan MATLAB

KOMBINASI ALGORITMA TRIPLE DES DAN ALGORITMA AES DALAM PENGAMANAN FILE

POLYNOMIAL FUNCTIONS DAN IMPLEMENTASINYA DALAM ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD PADA DATABASE ACCOUNTING

Kriptografi Kunci Rahasia & Kunci Publik

Studi dan Analisis Keamanan Data Encryption Standard Dengan Menggunakan Teknik Differential Cryptanalysis

SHaP SITI 2016 Fakultas Ilmu Komputer PERBANDINGAN ALGORITMA DES DAN ALGORITMA AES PADA TEKNOLOGI QR-CODE

IMPLEMENTASI ALGORITMA RIJNDAEL UNTUK ENKRIPSI DAN DEKRIPSI PADA CITRA DIGITAL

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENERAPAN ENKRIPSI DAN DEKRIPSI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES)

IMPLEMENTASI ENKRIPSI DATA BERBASIS ALGORITMA DES

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Transkripsi:

PENERAPAN ENKRIPSI DAN DEKRIPSI FILE MENGGUNAKAN ALGORITMA ADVANCED ENCRYPTION STANDARD (AES) Rifkie Primartha 1,2) 1) Fakultas Ilmu Komputer Unsri, Jurusan Teknik Informatika 2) rifkie77@gmail.com ABSTRACT Cryptography is the science of maintaining the security of message (message). Cryptography has been widely implemented in many ways. Smart Cards, Automated Teller Machine (ATM), Pay TV, Mobile Phone, and Computers are a few examples of products that use cryptographic technology for safety. It works by changing the original message that can be understood / human readable (plaintext) into another form that can not be understood / read by humans (ciphertext). The process of transforming plaintext into ciphertext termed encryption. Currently refund the ciphertext into plaintext message termed decryption. There are many cryptographic algorithms, cryptographic applications in this study were developed using a symmetric algorithm AES (Advanced Encryption Standard) with the Java Programming Language. AES uses a symmetric key block cipher with variable key size, which is 128 bits, 192 bits, and 256 bits. Keywords: Advanced Encryption Standard, Cryptography, Encryption, Decryption I. PENDAHULUAN Kriptografi adalah bidang ilmu yang mempelajari bagaimana cara mengamankan suatu pesan atau informasi. Upaya untuk menjaga pesan atau informasi rahasia telah ada sejak zaman dahulu kala. Julius Caesar, Kaisar Romawi, telah menggunakan metode enkripsi sederhana dengan cara menggeser setiap karakter dengan nilai tertentu. Pada zaman itu, cara ini masih cukup aman, namun tidak untuk zaman sekarang, dimana kemampuan komputer sangat memungkinkan untuk memecahannya. Beberapa algoritma kriptografi telah dibuat oleh para ahli kriptografi, namun berbagai usaha dilakukan oleh para cracker untuk memecahkannya tidak sedikit yang membawa keberhasilan. Hal ini lah yang mendorong para ahli kriptografi untuk membuat algoritma-algortima yang lebih aman. Konsep kriptografi untuk menjaga kerahasiaan data (pesan) adalah dengan cara menyamarkannya menjadi bentuk tersandi yang tidak dapat dibaca. Pesan yang akan disandikan disebut plainteks, sedangkan yang telah disamarkan disebut chiperteks. Proses penyamaran dari plainteks ke chiperteks disebut enkripsi, sedang proses pengembalian chiperteks menjadi plainteks disebut dekripsi [1]. Banyak sekali jenis algoritma kriptografi, diantaranya adalah algoritma Advanced Encryption Standard (AES). AES dipublikasikan oleh NIST (National Institute of Standard and Technology) pada tahun 2001 yang digunakan untuk menggantikan algortima DES yang semakin lama semakin mudah untuk dibobol. AES diperoleh dari hasil kompetisi yang diadakan NIST tahun 1997. Pada tahap pertama 15 peserta dari 21 peserta lolos ke tahap erikutnya berdasarkan penilaian tingkat keamanan, harga, algortima dan karakteristik implementasi. Sepuluh dari 15 peserta tersebut gugur pada tahap berikutnya karena dianggap kurang aman dan efektif. Pada Agustus 1999 dipilih lima kandidat dari tahap seleksi akhir, yaitu MARS (IBM, Amerika Serikat), RSA (RSA corp., Amerika Serikat), Rijndael (Belgia), Serpent (Israel, Norwegia, Inggris), dan Twofish (Counterpane, Amerika Serikat). Pada tahap ini NIST memberikan penilaian pada general security, implementasi software dan hardware, ruang lingkup, implementasi atas serangan, enkripsi dan dekripsi, kemampuan kunci, dan kemampuan lain seperti fleksibilitas dan kepotensialan untuk tingkat instruksi paralel. Akhirnya, 2 Oktober 2000 terpilihlah algoritma Rijndael yang dibuat oleh Dr. Vincent Rijment dan Dr. Joan Daemen sebagai pemenang [12]. Algoritma ini termasuk jenis simetri yang disebut juga sebagai algoritma konvensional, yaitu algoritma yang menggunakan kunci enkripsi dan kunci dekripsi yang sama. AES menggunakan sandi blok kunci simetrik dengan ukuran kunci bervariasi, yaitu 128 bit, 192 bit, dan 256 bit. Pemerintah Amerika Serikat telah mengadopsi AES sebagai standar enkripsi. Standar ini terdiri dari 3 blok cipher, yaitu AES-128, AES-192, dan AES- 13

256 yang diadopsi dari koleksi yang lebih besar yang awalnya diterbitkan sebagai Rijndael. AES telah dianalisis secara luas dan sekarang digunakan di seluruh dunia, seperti halnya dengan pendahulunya, Data Encryption Standard (DES). Sebagai tindak lanjut dari penelitian sebelumnya, yaitu tentang pemanfaatan kriptografi algoritma DES (Data Encryption Standard) menggunakan bahasa pemrograman Java. Bahasa Pemrograman Java diciptakan akhir abad 20, di bawah Sun Microsystem pada tahun 1995-an. Bahasa pemrograman Java adalah bahasa modern yang telah diterima oleh masyarakat komputasi. Hampir semua perusahaan pengembang software bersatu mendukung dan mengembangkan sistem berbasis Java. Bahasa Java tidak mensyaratkan platform tertentu. Aplikasi yang dikembangkan dengan Java dapat berjalan di platform manapun yang sangat beragam. Bahasa Java dirancang untuk mendukung paradigma pemrograman berorientasi objek. Bahasa ini juga dapat membuat beragam aplikasi komputer mulai dari hand-held devices seperti mobile phone menggunakan J2ME, aplikasi standar dengan J2SE, serta aplikasi back-end enterprise dengan J2EE [2]. Pada penelitian ini, akan memadukan algoritma kriptografi AES dan kehandalan bahasa pemrograman Java untuk membuat suatu aplikasi perangkat lunak yang dapat melakukan fungsi kriptografi. bit-bit. Penambahan sub-kunci = XOR bagian kunci dengan keputusan kitaran. Berikut ini adalah Tabel 1 yang memperlihatkan jumlah round/putaran (Nr) yang harus diimplementasikan pada masing-masing panjang kunci. Tabel 1. Perbandingan Jumlah Round dan Key [9] Jumlah Key (Nk) Ukuran Blok (Nb) AES-128 4 4 10 AES-192 6 4 12 AES-256 8 4 14 Jumlah Putaran (Nr) Pada dasarnya, operasi AES dilakukan terhadap array of byte dua dimensi yang disebut dengan state. State mempunyai ukuran NROWS X NCOLS. Pada awal enkripsi, data masukkan yang berupa in0, in2, in3, s.d in15 disalin ke dalam array state. State inilah yang nantinya dilakukan operasi enkripsi/dekripsi. Kemudian keluarannya akan ditampung ke dalam array out. Gambar 1 mengilustrasikan proses penyalinan dari input bytes, state array, dan output bytes [4]. II. PUSTAKA II.1 Deskripsi Algoritma Advanced Encryption Standard (AES) Jenis algoritma kriptografi AES (atau Rijndael) ini bersifat simetri dan cipher blok. Dengan demikian algoritma ini mempergunakan kunci yang sama saat enkripsi dan dekripsi, serta masukkan dan keluaran berupa blok dengan urutan data sebesar 128 bit. Urutan data yang sudah terbentuk dalam satu kelompok 128 bit tersebut disebut sebagai blok data atau plainteks yang nantinya akan di-enkripsi menjadi chiperteks. Cipher key dari AES terdiri dari key dengan panjang 128 bit, 192 bit, atau 256 bit. Perbedaan panjang kunci akan mempengaruhi jumlah round (putaran) yang akan diimplementasikan pada algoritma AES ini [4]. Ada 10, 12, atau 14 putaran dalam AES yang sesuai dengan ukuran kunci yang digunakan. Setiap putaran mengandung: Penggantian Byte yang sama dengan DES. Peralihan = pertukaran baris. Campur Jalur = peralihan kiri dan XOR 14 Gambar 1. Proses Input Bytes, State Array, dan Output Byte II.2 Proses Operasi pada Algoritma AES Ada empat macam operasi yang dilakukan setiap putaran. II.2.1 Transformasi Subtitusi Byte Pada operasi ini, setiap byte yang akan dienkripsi disubtitusikan dengan nilai byte lain dengan

menggunakan S-box. S-box dibuat dari multiplicative inverse dari angka yang diberikan dalam Rijndael s finite field yang kemudian ditransformasikan dengan affine transformation [13]. Hasilnya lalu di-xor dengan 99 10 atau 0x63 16 atau 1100011 2. Proses tersebut menghasilkan nilai dari elemen table S-box. II.3 Proses Enkripsi dan Dekripsi AES II.2.2 Transformasi Pergeseran Baris Pada operasi ini, byte-byte pada setiap baris digeser secara memutar dengan pergeseran yang berbeda dari tiap-tiap baris. Setiap baris digeser dengan aturan tertentu untuk jenis panjang blok yang berbeda. Baris pertama blok untuk semua jenis panjang blok (128, 196, dan 256 bit) tidak digeser. Baris kedua untuk semua jenis panjang blok digeser 1 ke kiri. Pergeseran baris ketiga dan keempat untuk panjang blok 128 dan 196 bit berbeda dengan 256 bit. Pada panjang blok 128 dan 196 bit, baris ketiga digeser ke kiri sebanyak dua kali dan baris keempat digeser kekiri sebanyak tiga kali. Pada panjang blok 256 bit, baris ketiga digeser ke kiri sebanyak tiga kali dan baris keempat digeser kekiri sebanyak empat kali [14]. II.2.3 Transformasi Percampuran Kolom Transformasi ini menghasilkan blok pada masingmasing kolomnya. Masing-masing kolom diperlakukan sebagai four-term polynomial dengan cara Galois Field (GF) (2 8 ) dan dimodulakan dengan x 4 +1 dengan polinom tetap a(x) [15], yaitu : A(x) = {03}x 3 + {01}x 2 + {01}x + {02} Operasi transformasi ini tidak digunakan dalam putaran terakhir, baik untuk enkripsi maupun dekripsi. II.2.4 Transformasi Penambahan Kunci Dalam transformasi ini, digunakanlah upakunci untuk masing-masing putaran yang berasal dari kunci utama dengan menggunakan jadwal kunci Rijndael yang ukuran upakunci tersebut sama dengan ukuran blok yang akan diproses. Upakunci terseut kemudian di-xor dengan blok input sehingga diperoleh hasilnya [16]. 15

II.4 Transformasi Penambahan Kunci Algoritma AES mengambil kunci cipher dan melakukan rutin ekspansi kunci (kunci expansion) untuk membentuk key schedule. Ekspansi kunci menghasilkan total Nb (Nr+1) word. Algoritma ini membutuhkan set awal key yang terdiri dari Nb word, dan setiap round Nr membutuhkan data kunci sebanyak Nb word. Hasil key schedule terdiri dari array 4 byte word linear yang dinotasikan dengan (Wi). SubWord adalah fungsi yang mengambil 4 byte word input dan mengaplikasikan S-Box ke tiap-tiap data 4 byte untuk menghasilkan word output. Fungsi RotWord mengambil word [a0, a1, a2, a3] sebagai input, melakukan permutasi siklik, dan mengembalikan word [a1, a2, a3, a0]. Rcon[i] terdiri dar nilai-nilai yang diberikan oleh [xi-1, {00}, {00}, {00}], dengan xi-1 sebagai pangkat dari x (x dinotasikan sebagai {02}). Psudocode dari proses ekspansi kunci dapat dilihat dari gambar berikut [6]. III. METODE PENELITIAN Langkah-langkah dalam penelitian ini meliputi pengembangan perangkat lunak yang dijelaskan sebagai berikut yaitu: 1. Sumber Data Jenis data adalah data sekunder yang diambil dari hasil observasi literatur-literatur di internet. 2. Studi literatur Pada tahapan ini, akan dilakukan pencarian serta pembelajaran dari berbagai macam literatur dan dokumen lainnya. Selanjutnya hal-hal yang berkaitan dengan algoritma AES dan paket-paket java yang relevan yang akan diimplementasikan dalam rekayasa pengembangan perangkat lunak kriptografi tersebut. 3. Perancangan Perancangan yang dimaksud adalah merancang antar muka dari perangkat lunak kriptografi yang akan dikembangkan. Antar muka terdiri dari dua macam, yaitu pertama antar muka sebagai masukkan data file dan atau teks. Kedua rancangan antar muka keluaran sebagai hasil dari pemrosesan data masukkan. 4. Pengembangan Pengembangan perangkat lunak menggunakan metode Rational Unified Process (RUP) yang menerapkan konsep object-oriented. 5. Eksperimen (skenario percobaan) Agar pengujian berkualitas, maka perlu didesain skenario percobaan yang bervariasi agar didapat hasil yang sesuai dengan yang diharapkan. Eksperimen akan dilakukan dengan beberapa kali percobaan. 6. Pengujian dan Evaluasi (pengolahan data, perbandingan) Setelah dilakukan pengujian beberapa kali, selanjutnya data hasil pengujian dievaluasi pada 16

tahapan selanjutnya. 7. Analisa Analisa dilakukan untuk mendapatkan suatu kesimpulan dari algoritma AES dalam melakukan enkripsi dan dekripsi. Apabila berhasil, maka perangkat lunak yang dibangun dianggap berhasil dengan baik. Dan apabila ternyata hasilnya jauh berbeda, maka akan dijadikan sebagai temuan untuk dijadikan bahan bagi penelitian-penelitian yang selanjutnya. 8. Kesimpulan Hasil dari penelitian ini akan ditarik suatu kesimpulan tentang bagaimana kehandalan dari algoritma AES dalam melakukan enkripsi dan dekripsi file dan teks. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil (keluaran) dari penelitian ini adalah berupa perangkat lunak yang dapat melakukan enkripsi dan deksripsi teks dan file. V. KESIMPULAN Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah : Algoritma AES dapat diimplementasikan ke dalam bahasa pemrograman Java untuk melakukan enkripsi dan dekripsi suatu teks dan file. Proses enkripsi dan dekripsi file maupun teks, pada prinsipnya memiliki mekanisme proses yang sama. Waktu yang dibutuhkan untuk melakukan enkripsi maupun dekripsi file dan atau teks sederhana adalah relatif sama. Algoritma AES dapat diterapkan pada berbagai aplikasi kompresi. DAFTAR PUSTAKA [1] Rinaldi Munir, 2006, Matematika Diskrit, Bandung, Prodi Teknik Informatika ITB. [2] Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, Edisi 2, Bandung, Penerbit Informatika. [3] Didi Surian, 2006, Algoritma Kriptografi AES Rijndael, Jurnal Teknik Elektro, TESLA Vol. 8 No. 2, 97-101. [4] Voni Y, Gani I, Antonius R, April 2009, Enkripsi dan Dekripsi dengan Algoritma AES 256 Untuk Semua Jenis File, Jurnal Informatika, Vol. 5 No. 1. [5] Rinaldi Munir, 2006, Kriptografi, Bandung, Penerbit Informatika. [6] Ariyus Dony, 2006, Kriptografi (Keamanan Data dan Komunikasi). [7] Nagesh Kumar, Jawahar Thakur, Arvind Kalia, 2011, Performance Analysis of Symmetric Key Cryptography Algorithms: DES, AES and Blowfish, Journal Anu Books. [8] Hamdan O Alanazi, B.B Zaidan, Hamid A Jalab, M. Shabbir, dan Al-Nabhani, 2010, New Comparative Study Between DES, 3DES, and AES within Nine Factors, Journal of Computing, Vol. 2, Issue 3, ISSN 2151-9617 [9] Atul M. Borkar, R.V. Kshirsagar, M.V. Vyawahare, 2010, Design of AES Algorithm using FPGA, UACEE International Journal of Advances in Electronics Engineering. [10] Batbold Toiruul, Kyung Oh Lee, 2006, An Advanced Mutual-Authentication Algorithm Using AES for RFID Systems, IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, Vol. 6 No. 9B. [11] N. Penchalaiah, R. Seshadri, 2010, Affective Comparison and Evaluation of DES and Rijndael Algorithm (AES), IJCSE International Journal on Computer Science and Engineering Vol. 02, No.05, 1641-1645 [12] Bernadino Madaharsa D, ITB Bandung. [13] Rijndael S-box, URL: http://en.wikipedia.org/wiki/rijndael_s-box [14] The Advanced Encryption Standard (Rijndael), URL: http://www.quadibloc.com/crypto/co040401.ht m [15] Specification for the Advanced Encryption Standard (AES), URL: http://csrc.nist.gov/publications/fips/fips197/fip s-196.pdf [16] Advanced Encryption Standard, URL: http:// http://en.wikipedia.org/wiki/advanced_encrypt ion_standard 17

18