FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERATURAN PEMERIKSAAN ANC PADA IBU HAMIL DI BPM Hj. MARUTI RAHAYU AMd. Keb DESA SUMBERNONGKO NGUSIKAN JOMBANG

FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE BERDASARKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER INFORMASI di RSU Dr.WAHIDIN SUDIRO HUSODO KABUPATEN MOJOKERTO

ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD BANGIL PASURUAN 2013 IMELDA ANUGRAH PUTRI TEGA MULIA DESCRIPTION

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Berat Badan Lahir Rendah

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA KEHAMILAN DENGAN BERAT BADAN BAYI LAHIR HIMATUL MUNFARICHAH

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN ASFIKSIA NEONATORUM DI RSU DR. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO SANTI WANTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan suatu bentuk dari kebutuhan dasar manusia.

HUBUNGAN USIA IBU HAMIL RESIKO TINGGI DENGAN PERSALINAN PREMATURE DI RSUD BANGIL TAHUN 2013 DWI RAKHMA YUSLIYANTI DESCRIPTION

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

PENURUNAN TINGGI FUNDUS UTERI SEBELUM DAN SESUDAH DILAKUKAN SENAM NIFAS DI BPS NY.YENIE IKA SUGIARTI SST

KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BBLR DAN MENGALAMI KJDK DI RUMAH SAKIT SRI RATU MEDAN TAHUN 2009 SKRIPSI OLEH :

MOTIVASI IBU HAMIL TRIMESTER TIGA UNTUK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

MATERNAL FACTOR THAT RELATED WITH LOW BIRTH WEIGHT BABIES AT THE REGIONAL GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU YEAR Siti Indarti* ABSTRACT

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI PADA IBU NIFAS DI DESA TUNGGAL PAGER PUNGGING MOJOKERTO

KOMPLIKASI PERSALINAN USIA DI ATAS 35 TAHUN PADA IBI DAN BAYI D RSD SIDOARJO TAHUN 2013 NOVIA ANGGUN SAFITRI

ABSTRAK HUBUNGAN ABORTUS INKOMPLIT DENGAN FAKTOR RISIKO PADA IBU HAMIL DI RUMAH SAKIT PINDAD BANDUNG PERIODE

KARYA TULIS ILMIAH SIKAP DENGAN MOTIVASI IBU HAMIL DALAM MENGIKUTI KELAS IBU HAMIL DI DESA JATIWATES KECAMATAN TEMBELANG KABUPATEN JOMBANG

BAB I PENDAHULUAN. melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berat

PERSEPSI PASANGAN USIA MUDA TENTANG KEHAMILAN DI DESA AGEL KECAMATAN JANGKAR KABUPATEN SITUBONDO FARIDATUL ISLAMIYAH NIM

HUBUNGAN PEKERJAAN IBU DENGAN PEMBERIAN MP-ASI DINI DI BPS NY M DESA WONOSARI KECAMATAN NGORO MOJOKERTO HELMI NUR SEFAULITA

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR IBU YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Ciamis Tahun 2013)

BAB 1 PENDAHULUAN. dibawah 11 gr% (Saifuddin, 2001), sedangkan menurut Royston (1993) anemia

ABSTRAK GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU BERSALIN PREMATUR DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TUGUREJO SEMARANG TAHUN 2011

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Volume VI, No.3 September 2015

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MODEL PENDUGA BERAT BADAN JANIN BERDASARKAN UKURAN LINGKAR PANGGUL DI RUANG SERUNI RSUD dr. ABDOER RAHEM SITUBONDO. Nailil Isyaroh

KERENTANAN KESEHATAN IBU HAMIL PADA MASYARAKAT NELAYAN DI DESALANDANGAN KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO RAMZATUL WIDA

KESIAPAN FISIK DAN PSIKOLOGIS DALAM MENGHADAPI PERSALINANPADAIBU HAMIL YANG MELAKUKAN SENAM YOGA DI DOTHE BEAUTY & FRESH SIDOARJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

PERSEPSI WUS TENTANG SADARI DAN KANKER PAYUDARA DI DESA BANJAR TANGGUL PUNGGING MOJOKERTO FADILLATUS SHOLIHAH NIM

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS SIMPANG RAMBUTAN KABUPATEN BANYUASIN TAHUN 2015

PEMAHAMAN IBU NIFAS TENTANG DEPRESI POSTPARTUM DI KLINIK UMUM DAN RUMAH BERSALIN MEDIKA UTAMA DESA WONOKUPANG KECAMATAN BALONGBENDO KABUPATEN SIDOARJO

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

DETERMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETAHANAN HIDUP BAYI NEONATAL DI INDONESIA

PERAN SUAMI DALAM MENDUKUNG PELAKSANAAN INISIASI MENYUSU DINI (IMD) DI RSU Dr. WAHIDIN SUDIRO HUSODO MOJOKERTO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III DI BPS. NY. K KOTA MOJOKERTO Oleh: DEFIRA AYU RAHAYU

Hubungan Umur dan Paritas Dengan Kejadian Abortus Di RSUD Kabupaten Rokan Hulu 2015

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POST PARTUM PRIMER DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN 2013 NASKAH PUBLIKASI

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu proses fisiologi yang terjadi hampir pada setiap

BAB I PENDAHULUAN. paling kritis karena dapat menyebabkan kesakitan dan kematian bayi. Kematian

SIKAP IBU HAMIL TERHADAP RISIKO 4T DI BPM SITI SUNDARI, S.ST DESA JUGLANGAN KECAMATAN KAPONGAN KABUPATEN SITUBONDO MEGA PUSPITA WATI NIM.

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI IBU HAMIL DAN BBLR DI RSUD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN IBU SELAMA HAMIL DENGAN KEJADIAN BBLR DI RUMAH SAKIT DR. NOESMIR BATURAJA TAHUN 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI KEMATIAN MATERNAL DI RSUD JOMBANG TAHUN 2014 SHINDI LUSIA ANGGRAENI

ABSTRAK. HUBUNGAN UKURAN LINGKAR LENGAN ATAS (LLA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) IBU KEHAMILAN ATERM DENGAN DISMATURITAS BAYI LAHIR DI SEBUAH RS DI MEDAN

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

ANALISIS FAKTOR RISIKO USIA KEHAMILAN DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN ABORTUS. La Ode Ali Imran Ahmad Universitas Haluoleo Kendari.

FAKTOR YANG MELATAR BELAKANGI KEJADIAN PERSALINAN PREMATUR DI RSUD JOMBANG. Mutrofin Nafidah NIM

BAB I PENDAHULUAN. hingga kelahiran dan pertumbuhan bayi selanjutnya. (Depkes RI, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2013 LISA DWI PRASETYOWATI Subject : Anemia, Ibu Hamil, Mojokerto

ABSTRAK. Audylia Hartono Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG. Pembimbing II : July Ivone, dr., MKK., MPd.Ked.

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Organization (WHO), salah satunya diukur dari besarnya angka kematian

Abstract. Healthy Tadulako Journal 11. Hubungan antara pendampingan persalinan...( Abd. Halim, Fajar, Nur)

BAB I PENDAHULUAN. Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan lahir

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RUPTUR PERINEUM PADA IBU BERSALIN DI RSUD DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MOJOKERTO TAHUN 2013

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. sengaja maupun tidak sengaja (Pudiastuti, 2011). Berbagai bentuk. penyimpangan perilaku seksual remaja cenderung mengalami

ASFIKSIA FAKTOR DOMINAN PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL

BAB 1 : PENDAHULUAN. morbiditas dan mortalitas bayi karena rentan terhadap kondisi-kondisi infeksi saluran

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN LAHAT

HUBUNGAN ANTARA PREEKLAMSIA PADA PRIMIGRAVIDA DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSUD CILACAP PERIODE JANUARI - DESEMBER 2005

KECEMASAN IBU DALAM MELAKUKAN HUBUNGAN SEKSUAL PADA MASA KEHAMILAN DI RSUD dr. WAHIDINSUDIRO HUSODO MOJOKERTO

Kata kunci: Prevalensi,Anemia, Anemia defisiensi besi, bayi berat lahir rendah, Hb.

GAMBARAN IBU HAMIL RESIKO TINGGI PADA IBU HAMIL. DI RSUD dr. PIRNGADI KOTA MEDAN TAHUN

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RUMAH SAKIT UMUM ANUTAPURA PALU ABSTRAK

TINGKAT PENDIDIKAN IBU DENGAN STATUS GIZI BALITA DI POSYANDU DESA SEBANI KECAMATAN PANDAAN KABUPATEN PASURUAN

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

GAMBARAN ADAPTASI PSIKOLOGIS IBU NIFAS DI DESA BANDUNG KECAMATAN DIWEK KABUPATEN JOMBANG

BAB II LANDASAN TEORI

PELAKSANAAN TUGAS KESEHATAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI DEPRESI PENDERITA PENYAKIT KUSTA DI DESA SUMBERGLAGAH KECAMATAN PACET MOJOKERTO

PERSEPSI REMAJA TENTANG KEHAMILAN PADA USIA REMAJA DI DUSUN KAVLING BRINGIN DESA KESAMBI KECAMATAN PORONG SIDOARJO MAYANG KRISTI A.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSIA PERTIWI MAKASSAR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. kabupaten Bonebolango dengan batas-batas sebagai berikut:

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

ABSTRAK GAMBARAN KELAHIRAN PREMATUR DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG PERIODE JANUARI 2013-DESEMBER 2014

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUD PRABUMULIH TAHUN 2014 Oleh Tri Restu Handayani

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

I. PENDAHULUAN. terpenting dalam pertumbuhan anak dimasa datang (Rodhi, 2011) World Health Organization (WHO) 2008, telah membagi umur kehamilan

HAMIL GANDA PENYEBAB BERMAKNA BERAT BAYI LAHIR RENDAH

BAB 1 : PENDAHULUAN. satu penyebab tingginya angka kematian bayi (AKB). sehingga akan berpengaruh kepada derajat kesehatan. (1-5)

Yulrina Ardhiyanti, Faktor Ibu yang Berhubungan dengan Kejadian Persalinan Lama di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA) DAN KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DENGAN BERAT BAYI LAHIR

HUBUNGAN KETUBAN PECAH DINI DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA PADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD DR. H. MOCH. ANSHARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2014

HUBUNGAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD DR WAHIDIN SUDIROHUSODO KOTA MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. penentu status kesejahteraan negara. Hal tersebut dikarenakan Angka Kematian

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

FAKTOR IBU YANG MELATARBELAKANGI KEJADIAN BBLR DI RSUD JOMBANG NIA LAFINIA 1211010072 Subject: Faktor,BBLR, Ibu hamil DESCRIPTION Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) pada saat ini masih banyak di jumpai di negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Beberapa faktor yang menyebabkan BBLR antara lain: usia ibu, jarak kehamilan, paritas, usia kehamilan, kadar hemoglobin (Hb), status gizi ibu hamil, penyakit saat kehamilan. tujuan penelitian mengidentifikasi faktor yang melatarbelakangi kejadian BBLR. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.variabel dalam penelitian ini usia ibu, paritas, jarak kehamilan, usia kehamilan, populasinya adalah semua bayi berat lahir rendah diruang anggrek RSUD jombang bulan Maret 2014-Maret 2015 sejumlah 343 bayi dengan jumlah sampel 34 responden, teknik sampling menggunakan accidental sampling, dan instrumen menggunakan rekam medik. Analisa data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating dan persentase distribusi frekuensi. Sebagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun sebanyak 28 orang (82,4%), rata-rata responden memiliki anak 2-4 sebanyak 21 orang (61,8%), memiliki jarak >1 tahun sebanyak 20 orang (58,8%), sebagian Besar responden memiliki usia kehamilan < 37 minggu sebanyak 27 orang (79,4%). Usia kehamilan < 37 minggu merupakan faktor yang dominan dalam melatarbelakangi kejadian BBLR. Oleh sebab itu penelitian diharapkan tenaga kesehatan (bidan) tetap aktif dalam memberikan penyuluhan dan bimbingan pada ibu hamil agar memperhatikan kehamilan, sehingga bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang normal dan sehat. ABSTRACT Low birth weight infants still found in many developing countries including Indonesia. Some of the factors that cause low birth weight infants are: maternal age, parity, gestational distance, hemoglobin levels, nutritional status of pregnant mother and the disease during pregnancy. This studi aimed to indentify factors behind low birth weight infant occurrence. Design of the study was descriptive, the variabels were maternal age, gestational age, paritas and distance pregnancy < 1 year. The population was low birth weight infants in orchid room of RSUD Jombang in march 2014 until march 2015 as many as 343 babys and used 34 respondents as sample, that selected using accidental sampling, medical record and used as the instruments, data processed by editing, cooding, scoring, tabulating and presents as distribution of frequency.

Most respondent aged 20-35 year as many as 28 peoples (82,4%) average of respondents had 2-4 children as many as 21 peoples (61,8%), and gestational distance over than 1 year as many as 20 peoples (58,8% ) and most respondents had gestational age under <37 weeks as many as 27 peoples (79,4%) Gestational age under < 37 weeks is dominant factor that predisposed the insidence of low birth weight infants. So it is expected that health workers (midwife) remain active in giving counseling and guidance on pregnant mothers who have Low birth weight infants to pay attention to her pregnancy so babies that born will have a normal weight and healthy. Keywords : Factors, Low Birth Weight infants, pregnant mothers Contributor : 1. Sri Wardini S.ST.,M.Kes 2. WiwitS,S.T., SKM Date : 09 Juni 2015 Type material : Laporan Penelitian Identifier : - Right : Open Document Summary : - LATAR BELAKANG Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) pada saat ini masih banyak di jumpai di negara negara berkembang termasuk indonesia. Bayi berat badan lahir rendah (BBLR) merupakan bayi yang ketika di lahirkan mempunyai berat badan kurang dari 2500 gram (yulifah & yuswanto, 2009 ). Perawatan BBLR yang berkualitas baik,dapat menurunkan kematian neonatal,seperti inkubator dan perlengkapannya pada Neonatal Intensive Care Unit. Negara berkembang, termasuk indonesia dihadapkan pada masalah kekurangan tenaga terampil, biaya pemeliharaan alat, serta logistik. Selain itu, penggunaan inkubator dinilai menghambat kontak dini ibu dengan bayi serta bersifat kuran g praktis dan kurang ekonomis. Sehingga para pakar khususnya di bidang perinatologi melakukan penelitian dan didapatkan asuhan metode kangguru atau metode lekat, yang banyak memberikan manfaat dalam menangani BBLR (Setyowati, 2009 ). Berat badan lahir rendah disebabkan karena bayi lahir sebelum waktunya atau usia kelahiran belum mencapai 9 bulan atau bayi lahir cukup bulan tetapi pertumbuhan ketika dalam kandungan tidak baik karena ibu kurang gizi, kurang darah, sering sakit, banyak merokok dan bekerja berat sehingga berat badan janin tidak mencukupi. Dampak dari berat badan lahir rendah yaitu ; lemah dan mudah kedinginan karena lapisan lemak bawah kulitnya sangat tipis, cepat lelah, sering tersedak pada waktu menyusu dan malas mengisap, mudah terkena penyakit, mudah terkena gengguan pernafasan. Akibat jika berat badan lahir rendah tidak segera ditangani akan mudah meninggal ( Nurmalasari, 2013). Kelahiran bayi berat lahir rendah (BBLR) di negara berkembang masih tinggi. Insidensi BBLR di Asia Selatan sebesar 22%. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik di Indonesia (2013) angka kejadian BBLR yaitu 321,15 per 100.000 kelahiran hidup. Di Jawa Timur tahun 2013 diketahui jumlah bayi BBLR mencapai 16.565 bayi dari 591.746 bayi lahir hidup (2,79%). Data di Kabupaten

Jombang tahun 2013-2014 jumlah kelahiran bayi sebanyak 516 bayi sedangkan jumlah bayi dengan BBLR mencapai 323 pada tahun 2013. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan diruang anggrek RSUD jombang pada tanggal 27 maret 2015 berdasarkan Register Rekam Medik bulan maret 2014 bulan maret 2015 terdapat 343 bayi dengan berat badan lahir rendah dari 823 jumlah bayi yang dilahirkan. Beberapa faktor lainnya yang dapat mempengaruhi berat badan lahir rendah,antara lain umur ibu, paritas, tinggi badan ibu, jarak kelahiran, dan pekerjaan ibu. kehamilan yang terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau diatas 35 tahun memiliki kecenderungan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi yang adekuat untuk pertumbuhan janin yang akan berdampak terhadap berat badan lahir bayi. Umur ibu kurang dari 20 tahun pada saat hamil berisiko terjadinya BBLR 1,5 kali lebih besar dibandingkan ibu hamil yang berumur 20-35 tahun. Persalinan lebih dari tiga kali berisiko terjadinya komplikasi seperti perdarahan dan infeksi sehingga ad kecenderungan bayi lahir dengan kondisi BBLR. Pada wanita yang pendek sering ditemukan adanya panggul yang sempit dan keadaan ini dapat mempengaruhi jalannya persalinan sehingga menyebabkan berat badan bayi yang dilahirkan rendah. Jarak kehamilan yang pendek akan menyebabkan seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya setelah melahirkan sebelumnya, sehingga berisiko terganggunya sistem reproduksi yang akan berpengaruh terhadap berat badan lahir. Ibu yang bekerja cenderung memiliki sedikit waktu istirahat sehingga berisiko terjadinya komplikasi kehamilan, seperti terlepasnya plasenta yang secara langsung berhubungan dengan BBLR ( puruhita, 2011). Untuk mengurangi angka kejadian bayi berat lahir rendah, dibutukan pemeriksaan kehamilan sejak dini dan continue pada ibu hamil, ibu hamil harus makan lebih banyak atau lebih sering dari sebelum hamil dengan gizi yang seimbang, mengurangi aktivitas atau pekerjaan yang berat bagi ibu, agar tercapai kesehatan ibu dan janinnya seoptimal mungkin (Nurmalasari, 2013). Untuk itu bidan dan kader kesehatan perlu meningkatkan penyuluhan akan pentingnya gizi selama hamil sehingga ibu termotivasi untuk memenuhi kebutuhan gizi selama hamil. Oleh karena itu tenaga kesehatan harus bertindak cepat untuk dapat melakukan asuhan pada bayi baru lahir dengan BBLR. METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Variabel dalam penelitian ini usia ibu, paritas, jarak kehamilan, usia kehamilan, populasinya adalah semua bayi berat lahir rendah diruang anggrek RSUD jombang bulan Maret 2014-Maret 2015 sejumlah 343 bayi dengan jumlah sampel 34 responden, teknik sampling menggunakan accidental sampling, dan instrumen menggunakan rekam medik. Analisa data menggunakan editing, coding, scoring, tabulating dan persentase distribusi frekuensi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor ibu yang melatarbelakangi kejadian BBLR sebagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun sebanyak 28 orang (82,4%). Rata-rata responden memiliki anak 2-4

sebanyak 21 orang (61,8%). Rata-rata responden memiliki jarak kehamilan sebanyak 20 responden (58,8%). Sebagian Besar responden memiliki usia kehamilan < 37 minggu sebanyak 27 responden (79,4%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki usia20-35 tahun sebanyak 28 orang (82,4%) Berdasarkan hasil penelitian yang di dapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki usia yang aman untuk kehamilan dan persalinan, karena yang di dapat disini bukan faktor dari usia ibu tapi terjadi karena memang ibu memiliki komplikasi. Usia ibu yang harus di waspadai untuk kehamilan dan persalinan yaitu <20 tahun dan >35 tahun, usia kurang dari 20 tahun akan menyebabkan kejadian BBLR, karena pada usia muda organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologisnya belum optimal dan secara psikologis belum tercapainya emosi dan kejiwaan yang cukup dewasa sehingga akan berpengaruh terhadap penerimaan kehamilannya yang akhirnya akan berdampak pada pemeliharaan dan perkembangan bayi yang dikandungnya, sedangkan ibu yang memiliki usia >35 tahun merupakan resiko tinggi untuk hamil dan menimbulkan komplikasi pada kehamilan dan merugikan perkembangan janin, karena adanya kemunduran fungsi fisiologis dari sistem tubuh. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian Besar responden memiliki usia kehamilan < 37 minggu sebanyak 27 responden (79,4%). Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar responden memiliki usia kehamilan < 37 minggu. Usia kehamilan <dari 37 minggu yang dapat menyebabkan angka kejadian BBLR, ibu yang melahirkan bayi < 37 minggu salah satunya adalah terjadinya ketuban pecah dini diakibatkan karena anemia dan gizi yang tidak baik sehingga dapat melahirkan pada usia kehamilan yang belum cukup atau dibawah 37 minggu. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata responden memiliki anak 2-4 sebanyak 21 orang (61,8%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden rata rata memiliki 2-4 anak, paritas merupakan faktor risiko yang beresiko terhadap kejadian BBLR. Ibu dengan paritas lebih dari 3 anak beresiko untuk melahirkan bayi dengan BBLR Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata responden memiliki jarak kehamilan sebanyak 20 responden (58,8%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata rata responden memiliki jarak kehamilan >1 tahun, jarak kehamilan yang baik adalah lebih dari atau sama dengan dua tahun. karakteristik dan ukuran ibu dimana didalamnya terdapat jarak kehamilan merupakan salah satu determinan terjadinya BBLR. Ibu yang memiliki jarak kehamilan>1 tahun masih terjadi persalinan BBLR karena ibu ini memang mempunyai komplikasi. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa faktor ibu yang melatarbelakangi kejadian BBLR sebagian besar responden memiliki usia 20-35 tahun sebanyak 28 orang (82,4%). Rata-rata responden memiliki anak 2-4 sebanyak 21 orang (61,8%). Rata-rata responden memiliki jarak kehamilan sebanyak 20 responden (58,8%). Sebagian Besar responden memiliki usia kehamilan < 37 minggu sebanyak 27 responden (79,4%).

REKOMENDASI 1. Bagi Instansi kesehatan Diharapkan rumah sakit dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kasus BBLR sehingga dapat mengurangi angka kematian bayi dan mencegah terjadinya komplikasi yang lebih lanjut yang terjadi pada bayi yang lahir rendah. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang mempengaruhi BBLR menggunakan jenis penelitian analitik survei mengenai faktor resiko survei berdasarkan resiko dari paritas, usia ibu, usia kehamilan, jarak kelahiran dengan kejadian BBLR. 3. Bagi Tenaga kesehatan Diharapkan dari hasil penelitian ini tenaga kesehatan (bidan) tetap aktif dalam memberikan penyuluhan dan bimbingan pada ibu yang memiliki bayi berat badan lahir rendah sehingga ibu dapat melakuakn perawatan secara mandiri. ALAMAT KORESPONDENSI Email : nia.lafinia@yahoo.co.id No. Hp : 082257405392 Alamat : Desa Kedung Moro, Kec. Kunir, Kab. Lumajang