GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS ARTIKEL. Oleh EVI DIASTUTI.

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BARU LAHIR RENDAH DI RSUD AMBARAWA KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG GIZI DENGAN KEJADIAN KEK PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BRINGIN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

KEJADIAN KEK DAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KALONGAN KABUPATEN SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG BAHAYA ANEMIA DI KELURAHAN TANJUNG MAS KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI DESA KONANG KECAMATAN KONANG KABUPATEN BANGKALAN

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL TRIMESTER I

HUBUNGAN ANTARA PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III TAHUN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR RISIKO IBU HAMIL KUNJUNGAN PERTAMA DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PAJANGAN KABUPATEN BANTUL Ayu Cahyaningtyas 1, Sujiyatini 2,Nur Djanah 3

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

ARTIKEL GAMBARAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG. OLEH : PUTRI WIDYASTUTI a022

Hubungan Tingkat Kecukupan Energi, Protein Dan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care Dengan Taksiran Berat Janin

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BURUK PADA BALITA DI DESA LEYANGAN KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dalam tujuan pembangunan Millenium Development Goals

GAMBARAN STATUS GIZI IBU HAMIL PADA KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD WONOSARI TAHUN 2014

Kata Kunci: Hamil, Anemia

III TAHUN Disusun Oleh WIWEN INDITA PROGRAM

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

Relationships between Parity and Age of Pregnant Women with Infant Birth Weight in Puskesmas Kota Karang Bandar Lampung in 2012

Frekuensi Kunjungan ANC (Antenatal Care) Pada Ibu Hamil Trimester III

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

HUBUNGAN ANTARA POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS DAWE KECAMATAN DAWE KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013

HUBUNGAN KETERATURAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN MOTIVASI DAN DUKUNGAN KELUARGA IBU HAMIL DENGAN PENCEGAHAN RISIKO TINGGI KEHAMILAN DI

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

GAMBARAN PELAYANAN KUNJUNGAN BAYI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMOWONO KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN BAYI LAHIR. Nofi Yuliyati & Novita Nurhidayati Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA BERDASARKAN KARAKTERISTIK PADA IBU HAMIL DI BPM NENENG MAHFUZAH, S.Si.T.,M.,M.Kes BANJARMASIN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN PARITAS DAN USIA IBU DENGAN BERAT BADAN BAYI BARU LAHIR DI RUMAH SAKIT UMUM INSANI KECAMATAN STABAT KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2014

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS UMBULHARJO II NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KETERATURAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JETIS II BANTUL YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

KARAKTERISTIK IBU KAITANNYA DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DAN III DI BPS. NY. K KOTA MOJOKERTO Oleh: DEFIRA AYU RAHAYU

ABSTRAK. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Ibu Hamil Trimester I di RSIA Pertiwi Makassar

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH PUSKESMAS GODEAN I

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

Faktor Terjadinya Ketuban Pecah Dini pada Ibu Bersalin di Rumah Sakit Umum Daerah Rokan Hulu 2011

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

RELATIONSHIP BETWEEN THE CONSUMPTION OF TABLETS FE COMPLIANCE OF EVENTS Anemia HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE TERHADAP KEJADIAN ANEMIA

HUBUNGAN STATUS GIZI DALAM KEHAMILAN DENGAN STATUS EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

Liva Maita, Na imatu Shalihah : Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Pemberian Kolostrum Pada Ibu Nifas Di Ruang Camar I Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL TAHUN NASKAH PUBLIKASI

ABORTUS INKOMPLIT DAN FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

HUBUNGAN STATUS EKONOMI, PENDIDIKAN, DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU

FAKTOR-FAKTOR PREDISPOSISI TERJADINYA ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS JETIS I BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2013

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III PADA KUNJUNGAN ANC DI STIKES MITRA HUSADA KARANGANYAR

KONSELING GIZI IBU HAMIL OLEH TENAGA KESEHATAN (BIDAN, PETUGAS GIZI) TERHADAP KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS JOGONALAN I

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

TRIMESTER III DI PUSKESMAS TEGALREJO YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CARA KONSUMSI TABLET Fe DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PLERET BANTUL YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU HAMIL TERHADAP KEGIATAN KELAS IBU HAMIL DI KECAMATAN CANDIROTO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB I PENDAHULUAN. konsepsi, fertilisasi, nidasi, dan implantasi. Selama masa kehamilan, gizi ibu dan

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN BBLR DI RSUD. PROF. DR. HI. ALOEI SABOE KOTA GORONTALO TAHUN Tri Rahyani Turede NIM

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

BAB I. sel darah normal pada kehamilan. (Varney,2007,p.623) sampai 89% dengan menetapkan kadar Hb 11gr% sebagai dasarnya.

BAB I PENDAHULUAN. dan Afrika. Menurut World Health Organization (dalam Briawan, 2013), anemia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan suatu proses fisiologis yang terjadi pada setiap

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL DI UPTD PUSKESMAS AJANGALE

ARTIKEL HUBUNGAN MUTU PELAYANAN ANTYENATAL CARE TERPADU DENGAN KEPUASAN PROSEDUR PELAYANAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SECANG I

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mortalitas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar di

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS GODEAN II SLEMAN YOGYAKARTA 2015

KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2013 LISA DWI PRASETYOWATI Subject : Anemia, Ibu Hamil, Mojokerto

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Menurut Manuaba (2010),

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS PALIYAN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

Popy Handayani, Fitria Primi Astuti, S.SiT., M.Kes, Cahyaningrum, S.SiT Program Studi DIII Kebidanan

BAB I PENDAHULUAN. dari pertemuan sperma dan ovum sebagai rangkaian kejadian dari

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA DEFESIENSI BESI DI PUSKESMAS TANJUNG PINANG KOTA JAMBI

Pelaksanaan Antenatal Care Berhubungan dengan Anemia pada Kehamilan Trimester III di Puskesmas Sedayu I Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Aribul Maftuhah

LUARAN IBU BERSALIN MENOPOUSE. Outcome Maternal Labor In Menopousal Age

ARTIKEL GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERSEPSI IBU HAMIL TENTANG BPJS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BERGAS KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

Transkripsi:

GAMBARAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI DESA TANJUNG REJO KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS ARTIKEL Oleh EVI DIASTUTI 040112a016 PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO 2015

Gambaran Karakteristik Ibu hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun 2014 The Description of Characteristics of Pregnant Women with Anemia at Tanjung Rejo Village Jekulo Subdistrict Kudus Regency in 2014 Evi Diastuti 1, Fitria Primi A, S.SiT, M.KeS 2, Vistra Veftisia, S.SiT 3 Program Studi D III Kebidanan, STIKES Ngudi Waluyo ABSTRAK Anemia merupakan salah satu yang paling sering terjadi selam kehamilan dan Penyebab tidak langsung kematian ibu salah satunya adalah anemia (40%). Dampak pada anemia tersebut bisa menyebabkan abortus, prematur, persalinan lama, perdarahan, BBLR, hingga kemungkinan bayi lahir cacat bawaan. berdasarkan hasil data dari Dinkes Kudus Puskesmas Tanjung Rejo pada tahun 2012 memiliki presentasi tertinggi yang mengalami komplikasi kebidanan sebesar (20.03 %). Sedangkan prevalensi ibu hamil dengan anemia di Desa Tanjung Rejo pada tahun 2013 sebesar (49,4%). Adapun karakteristik iu yang mempengaruhi anemia ada Umur, Pendidikan, Pekerjaan dan Paritas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Karakteristik Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun 2014.Desain penilitian menggunakan deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan anemia di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus tahun 2014 dari bulan Januari-Desember yaitu sejumlah 84 responden. Teknik pengambilan sampel adalah total sampling. Analisis data yaitu analisis univariat dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi Hasil penelitian ibu hamil dengan anemia berdasarkan umur yaitu sebagian besar dalam kategori tidak berisiko tinggi (20-35 tahun) sebanyak 59 responden (70,2%), sebagian besar memiliki pendidikan dasar (SD, SMP) sebanyak 62 responden (73,8%), sebagian besar terjadi pada ibu yang bekerja sebanyak 63 responden (75,0%), dan sebagian besar memiliki paritas (multipara) sebanyak 44 responden (52,4%). Diharapkan Ibu hamil dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi kehamilan khususnya masalah anemia agar bisa mencegahnya dengan cara menjaga, merawat kehamilannya, menjaga nutrisinya terutama pada ibu yang bekerja dapat meluangkan waktunya untuk istirahat di waktu sela jam kerja, pemeriksaan ANC secara rutin dan penanganan jika terjadi hal demikian. Selain itu dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi dengan membaca buku, internet, atau informasi yang lainya. Kata kunci : Karakteristik ibu hamil dengan anemia. Kepustakaan : 24 daftar pustaka (2002-2014). 1

2 ABSTRAC Anemia is one of things that most common occurs during pregnancy and it is the indirect cause of maternal death (40%). Anemia can causes abortion, premature or prolonged labor, bleeding, low birth weight, and has possibility of congenital birth defects. Based on the data from Kudus Health Office, Tanjung Rejo Health Center in 2012 had the highest percentage of obstetric complications (20.03%). Besides that, the prevalence of pregnant women with anemia at Tanjung Rejo village in 2013 reached 49.4%. The characteristics that influence maternal anemia are including age, education, employment, and parity. The purpose of this study is to find the description of characteristics of pregnant women with anemia at Tanjung Rejo Village Jekulo Sub-district Kudus Regency in 2014.This was a descriptive study with cross sectional approach. The population in this study was all pregnant women with anemia at Tanjung Rejo village Jekulo Sub-district Kudus Regency in 2014 during January-December as many as 84 respondents. The data sampling used total sampling technique. The data analysis used univariate analysis in the form of frequency distributions tables. The results of this study indicate that pregnant women with anemia by age is mostly in the category of high-risk (20-35 years) as many as 59 respondents (70.2%), the most of respondents have basic education (elementary, junior high school) as many as 62 respondents (73.8%), anemia commonly occurs among women who worked as many as 63 respondents (75.0%), and most of respondents have parity (multipara) as many as 44 respondents (52.4%). The pregnant women are expected to improve insight and knowledge about the high risks of pregnancy, especially of anemia in order to prevent it by maintaining, caring for her pregnancy, keep the nutrients fulfillment mainly on working mothers can take the time to break between working hours, make ANC visits regularly, and the treatments for these problems. In addition, she should improve the knowledge and information by reading books, internet, or other information sources. Keywords : Characteristics of pregnant women with anemia Bibliographies : 24 (2002-2014) PENDAHULUAN Latar Belakang Kesehatan Ibu dan Anak menjadi target dalam Tujuan Pembangunan Milleneium (MDGS), tepatnya pada tujuan 4 dan tujuan 5 yaitu menurunkan Angka Kematian Anak dan Meningkatkan Kesehatan Ibu. Program Kesehatan Ibu dan Anak menjadi sangat penting karena ibu dan anak merupakan unsur penting pembangunan, hal ini mengandung pengertian bahwa dari seorang ibu akan dilahirkan calon calon penerus bangsa yaitu anak. Untuk mendapatkan calon penerus bangsa yang akan dapat memberikan manfaat bagi bangsa maka harus diupayakan kondisi ibu dan anak yang sehat (Arsita, 2012). Menurut WHO 4% kematian para ibu dinegara yang sedang berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan. Kebanyakan anemia disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi. Di indonesia frekuensi ibu hamil dengan anemia juga relative tinggi yaitu 63,5%. Di Jawa Tengah angka kejadian anemia ibu hamil adalah 57,7 % prevalensi tersebut masih

3 lebih tinggi dari prevalensi tingkat nasional yaitu 50,9% (Depkes RI, 2012). Kehamilan dapat menimbulkan anemia karena saat hamil terjadi peningkatan volume darah sehingga sel darah merah relative menjadi lebih rendah. Selain itu, berkurangnya asupan makanan karena mual dan muntah serta resiko perdarahan pada waktu persalinan juga akan meningkatkan resiko anemia (Manuaba, 2007). Karakteristik ibu yang mempengaruhi anemia ada Umur, Pendidikan, Paritas, dan Pekerjaan. Umur sangat menentukan kesehatan ibu, ibu dikatakan berisiko tinggi apabila ibu hamil berusia dibawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Pendidikan individu dan masyarakat berpengaruh terhadap pendidikan kesehatan, pada umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin baik pula tingkat pengetahuannya. Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu orang, paritas 1 dan paritas tinggi (lebih dari 3) mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Pekerjaan adalah kegiatan yang harus dilakukan terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarganya, pekerjaan juga mempengaruhi ibu untuk kunjungan ANC (Padila, 2014). Dari hasil data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kudus yaitu terdapat 19 Puskesmas. Dari 19 Puskesmas terdapat 3 Puskesmas yang memiliki persentase tertinggi yaitu di Puskesmas Tanjung Rejo sebesar 20,03%. Puskesmas ngembal kulon sebesar 20.03% dan puskesmas Gribig sebesar 20.03%. Pada tahun 2011 di Puskesmas Tanjung rejo dari 1.170 ibu hamil terdapat 234 yang mengalami komplikasi kebidanan (20 %) dan pada tahun 2012 dari 1.173 ibu hamil terdapat 235 yang mengalami komplikasi kebidanan (20,03%) dari data tersebut komplikasi kebidanan dari tahun 2011 hingga 2012 mengalami peningkatan sebesar 0,03%, dan salah satu komplikasi kebidanan adalah ibu hamil dengan anemia (Dinkes kudus, 2012). Berdasarkan hasil data di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus pada bulan Januari - Desember pada tahun 2013 terdapat 247 ibu hamil, dan yang mengalami komplikasi kebidanan sebesar 81. diantaranya ibu hamil dengan anemia sebanyak 40 responden (49,4%), abortus sebanyak 15 responden (18,5%), dan KEK sebanyak 26 responden (32,01%). Pada tahun 2013 terdapat 7 kasus abortus pada ibu hamil dengan anemia. Berdasarkan data dan latar belakang diatas peneliti tertarik mengambil penelitian dengan judul Gambaran Karakteristik ibu hamil dengan anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui gambaran karakteristik ibu hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui gambaran umur ibu hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. b. Mengetahui gambaran pendidikan ibu hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. c. Mengetahui gambaran pekerjaan ibu yang hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus. d. Mengetahui gambaran paritas ibu hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat: 1. Bagi masyarakat Sebagai pendorong masyarakat dalam menambah pengetahuan dan wawasan masyarakat serta menambah informasi tentang anemia yang sesuai dengan karakteristik ibu meliputi umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas. 2. Bagi Peneliti Untuk menambah wawasan dan pengetahuan penelitian tentang kehamilan, anemia, dan karakteristik ibu hamil sesuai dengan umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas. 3. Bagi Instansi Pemerintah Sebagai bahan masukan bagi instansi pemerintah dalam upaya penyusunan kebijakan untuk menurunkan AKI. 4. Bagi peneliti selanjutnya. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti selanjutnya tentang metode penelitian tentang kehamilan, anemia, karakteristik ibu hamil dengan anemia dan saran selanjutnya khususnya mengenai masalah anemia pada ibu hamil. BAHAN DAN CARA Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Dilakukan di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus pada 10 Februari 2015. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan anemia di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus yang berjumlah 84 responden. Teknik sampling yang digunakan ialah Total sampling. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diambil dari register kohort ibu hamil. Alat pengumpulan dalam penelitian ini menggunakan lembar master table. Analisa yang digunakan adalah analisa Univariat dengan distribusi frekuensi. HASIL PENELITIAN A. Analisis Univariat 1. Umur Tabel 1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Umur Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Januari- Desember 2014 Umur Frekuensi Persentase (%) Berisiko tinggi Tidak berisiko tinggi 25 59 29,8 70,2 Jumlah 84 100,0 2. Pendidikan Tabel 2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil yang Mengalami Anemia di Desa Tanjung rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Januari-Desember 2014 Pendidikan Frekuensi Persentase (%) Dasar Menengah Tinggi 62 22 0 73,8 26,2 0,0 Jumlah 84 100,0 3. Pekerjaan Tabel 3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Januari-Desember 2014 Pekerjaan Frekuensi Persentase (%) Bekerja 63 75,0 Tidak Bekerja 21 25,0 Jumlah 84 100,0

5 4. Paritas Tabel 4. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Paritas Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus, Januari- Desember 2014 Paritas Frekuensi Persentase (%) Primipara Multipara Grande Multipara 26 44 14 31,0 52,4 16,7 Jumlah 84 100,0 PEMBAHASAN 1. Gambaran Umur Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Januari-Desember 2014. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar umur responden dalam kategori tidak berisiko tinggi (berumur 20-35 tahun), yaitu 59 responden (70,2%). Hal ini terjadi karena pada umur tersebut sangat memungkinkan terjadi kehamilan sehingga banyak ibu yang hamil dan pada ibu yang berumur 20-35 tahun dimana organ-organ reprodukinya sangat subur dan aman untuk kehamilan dan persalinan maka pada umur 20-35 tahun ini banyak ibu yang hamil sehingga berbagai faktor yang saling berpengaruh dan tidak menutup kemungkinan usia yang matang sekalipun untuk hamil angka kejadian anemia jauh lebih tinggi. Hal ini sesuai dengan teori Padila (2014), Umur ibu saat melahirkan merupakan salah satu faktor resiko kematian perinatal. Dalam kurun waktu reproduksi sehat diketahui bahwa umur aman untuk persalinan adalah 20-35 tahun Dalam kenyataanya hasil penelitian sebagian besar responden ibu hamil dengan anemia terjadi pada usia 20-35 tahun memiliki kadar Hb rata rata 8,4 gr/dl sampai 10,8 gr/dl yang banyak terjadi pada Trimester 1 dan Trimester III yang berjumlah 59 responden (70,2%). hal ini fisiologis terjadi secara spesifik karena pada kehamilan biasanya mengalami hemodilusi (pengenceran) yang dimulai pada awal kehamilan dengan peningkatan volume 30% sampai 40% yang puncaknya sampai pada kehamilan 32 sampai 34 minggu Hasil penelitian juga menunjukkan sebagian kecil umur responden dalam kategori berisiko tinggi berumur < 20 dan > 35 tahun yaitu 25 responden (29,8%). Hal ini memang terjadi karena organ reproduksi ibu sudah tidak bagus, dan juga ibu belum siap atau tidak memperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan janinnya. Hal ini sesuai dengan teori Arisman (2004), Ibu hamil pada usia terlalu muda (<20 tahun) tidak atau belum siap untuk memperhatikan lingkungan yang diperlukan untuk pertumbuhan janin. Disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antar janin dan ibunya sendiri yang masih dalam pertumbuhan dan adanya pertumbuhan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sedangkan ibu hamil diatas 35 tahun lebih cenderung mengalami anemia, hal ini disebabkan karena pengaruh turunya cadangan zat besi dalam tubuh akibat masa fertilisasi. 2. Gambaran Pendidikan Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Periode Januari-Desember 2014 Hasil penelitian menunujukkan sebagian besar pendidikan responden dalam kategori pendidikan dasar (SD, SMP) yaitu 62 responden (73,8%). Seseorang yang berpendidikan rendah akan lebih sulit dalam menerima informasi, dan pengetahuan, apabila informasi dan pengetahuannya kurang maka tidak bisa menerapkan informasi atau pengetahuan yang didapat misal dari

6 media informasi maupun tenaga kesehatan. Hal ini sesuai dengan teori Nursalam (2004), Pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap nilai-nilai yang baru diperkenalkan. Dan Seseorang yang berpendidikan kurang akan rentan terhadap penjelasan yang tidak rasional. dengan pendidikan terlalu rendah akan sulit menerima pesan dan informasi yang disampaikan. Hasil penelitian juga menunjukkan sebagian kecil pendidikan responden berpendidikan menengah (SMA) yaitu sejumlah 22 responden (26,2%). Ibu yang berpendidikan bagus akan mudah menerima informasi, pengetahuan yang didapat, dan juga meningkatkan kesadaran ibu untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan dalam rangka memantau kesehatan kehamilannya. Tetapi dalam kenyataanya disana banyak ibu yang mengalami anemia dan bidan desanya sudah memberikan informasi mengenai nutrisi ibu, minum tablet Fe secara lisan kepada responden tetapi dalam menyampaikan tidak menggunakan media atau alat bantu misal dengan lembar balik atau gambar yang bisa mendukung untuk mempermudah ibu dalam menerimanya. Apabila secara lisan maka ibu sulit menerapkan informasi yang didapat. Hal ini sesuai dengan teori Sadiman (2004), media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan untuk mencapai tujuan tertentu. Media juga memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai pembawa informasi atau pesan dari komnikator dapat sampai kepada komunikan secara efektif dan efisien. Ibu hamil dengan tingkat pengetahuan dan pendidikan yang tinggi akan lebih mengetahui, memahami pentingnya pemeriksaan dan menjaga selama masa kehamilan dan aturan-aturan yang harus dilakukan untuk merawat kehamilan dan persalinan, asupan nutrisi ibu dan janinya agar bisa tercukupi. Sehingga kejadian anemis dapat diminimalkan dan pada akhirnya kematian ibu dan bayi dapat diturukan. Hal ini dapat dikatakan bahwa perbedaan tingkat pendidikan ibu sangat menetukan kemampuan seseorang untuk menerima, menyerap dan melaksanakan serta menjaga kesehatan dirinya dan janinnya sesuai dengan informasi yang didapatkan baik dari petugas kesehatan maupun melalui media (Sutisna, 2008). 3. Gambaran Pekerjaan Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Periode Januari-Desember 2014 Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pekerjaan responden adalah ibu yang bekerja 63 responden (75,0%). Pada ibu yang bekerja buruh pabrik di pabrik rokok dengan jam kerja yang mulai pagi sampai sore ibu kurang memperhatikan nutrisi yang harus dipenuhi dan ibu tidak memperhatikan janinnya sehingga tidak mempunyai kesempatan untuk menambah nutrisi. Hal ini sesuai dengan teori Arisman (2005), bahwa Faktor bekerja saja belum berperan sebagai timbulnya suatu masalah pada ibu hamil, tetapi kondisi kerja yang menonjol, aktifitas yang berlebih dan kurangnya istirahat saat bekerja berpengaruh pada kurangnya zat besi. Selain itu penyediaan makanan dari perusahaan tempat ibu hamil bekerja tidak sesuai dengan kebutuhan gizi ibu hamil akan berisiko kekurangan anemia gizi. Pada ibu yang bekerja juga tidak mempunyai kesempatan untuk memeriksa kehamilan karena tidak mempunyai waktu, hal ini sesuai dengan

7 teori Husaeni (2005), mengatakan bahwa kejadian anemia terkait dengan status pekerjaan ibu. Ibu yang mempunyai pekerjaan tetap akan mempengaruhi kesempatan untuk memeriksakan kehamilannya. Penyebabnya karena mereka lebih mengutamakan pekerjaan dalam rangka mencukupi kebutuhan hidup yang selama ini dirasa belum terpenuhi. Hal ini berdampak dengan tidak adanya waktu para ibu untuk pemeriksaan kehamilan sebab pada tahap awal anemia pada ibu hamil jarang sekali menimbulkan keluhan bermakna, keluhan timbul setelah anemia ketahap yang lebih lanjut. Hasil penelitian menunjukkan sebagian kecil pekerjaan respoden dalam kategori tidak bekerja (IRT) sebesar 21 responden (25,0%). Karena pada ibu rumah tangga terlalu sibuk dalam menyelesaikan tugas rumah dan dalam mengurus suami maupun mendidik anak. Sehingga ibu tidak memperhatikan pada dirinya sendiri dan janin yang ada dikandungannya. Selain itu ibu juga tidak memperhatikan tentang kondisi tubuh apabila kelelahan, asupan nutrisi, dan istirahat yang harus dipenuhi setiap harinya. Hal ini sesuai dengan teori Arisman (2005), apabila ibu kecapekan, kurang istirahat, nutrisinya tidak tercukupi maka akan berisiko kekurangan kebutuhan zat besi dan ibu berisiko mengalami anemia. 4. Gambaran Paritas Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Periode Januari-Desember 2014 Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar paritas responden adalah multipara yaitu 44 responden (52,4%) dan sebagian kecil Grande multipara 14 responden (16,7%). Pada ibu multipara dan grandemultipara biasanya ibu sering tidak memperhatikan dengan kondisi kehamilannya karena beranggapan bahwa sudah berpengalaman pada kehamilan sebelumnya misalnya pada asupan nutrisinya yang tidak dijaga, ibu juga tidak termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya. Hal ini sesuai dengan teori Sarwono (2002), paritas adalah status seseorang wanita sehubungan dengan jumlah anak yang pernah dilahirkan. Ibu yang pertama kali hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam memeriksakan kehamilannya ketenaga kesehatan.. Sebaliknya ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari satu orang mempunyai anggapan bahwa ia sudah berpengalaman sehingga tidak termotivasi untuk memeriksakan kehamilannya. Paritas juga mempengaruhi pada kehamilan karena pada kehamilan memerlukan tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah ibu dan membentuk sel darah merah janin, jika persediaan cadangan Fe minimal, maka setiap kehamilan akan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya menimbulkan anemia pada kehamilan berikutnya, makin sering seorang wanita melahirkan akan makin banyak kehilangan zat besi dan makin menjadi anemis (Manuaba, 2005). Pada ibu yang melahirkan lebih dari 4 kali terjadi penurunan pada fungsi organ maupun organ reproduksinya sudah tidak bagus dan ibu bisa mengalami kehamilan dengan resiko tinggi (Sulaiman, 2004). PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang Gambaran Karakteristik Ibu Hamil dengan Anemia di Desa Tanjung rejo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus periode bulan Januari-Desember yang

8 berjumlah 84 responden. Maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Sebagian besar Ibu Hamil dengan Anemia dalam kategori umur tidak berisiko tinggi yang (berumur 20-35 tahun) yaitu sebanyak 59 responden (70,2%). 2. Sebagian besar Ibu Hamil dengan Anemia dalam kategori pendidikan dasar (SD, SMP) yaitu sebanyak 62 responden (73,8%). 3. Sebagian besar Ibu Hamil dengan Anemia dalam kategori bekerja yaitu sebanyak 63 responden (75,0%). 4. Sebagian besar Ibu Hamil dengan Anemia dalam kategori paritas multipara yaitu sebanyak 44 responden (52,4%). B. Saran 1. Bagi Tenaga Kesehatan. Sebagai petugas kesehatan khususnya Bidan hendaknya secara aktif dapat tetap memberikan konseling dan pendidikan kesehatan tentang gizi selama kehamilan kepada ibu hamil yang datang untuk melakukan pemeriksaan kehamilan atau dalam kelas ibu hamil sehingga ibu hamil memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi selama hamil, serta agar memberikan media mengenai nutrisi ibu hamil yang berfungsi menekan atau mengurangi terjadinya anemia dalam kehamilan. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya. Diharapkan agar dapat meneliti variabel lain yang mencangkup lebih luas dengan menggunakan metode penelian yang berbeda seperi kuesioner. Terutama yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Sehingga penelitian tentang anemia pada kehamilan dapat terus berkembang. 3. Bagi Ibu Hamil. Diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan ibu hamil tentang resiko tinggi kehamilan khususnya masalah anemia agar bisa mencegahnya dengan cara menjaga, merawat kehamilannya, menjaga nutrisinya terutama pada ibu yang bekerja dapat meluangkan waktunya untuk istirahat di waktu sela jam kerja, pemeriksaan ANC secara rutin dan penanganan jika terjadi hal demikian. Selain itu dapat meningkatkan pengetahuan dan informasi dengan membaca buku, internet, atau informasi yang lainya. DAFTAR PUSTAKA Arisman. (2004). Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC Eka P, Arsita. (2012). Kesehatan ibu dan anak. Yogyakarta: Nuhamedika Henderson, C, Jones, K. (2006). Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta: EGC Manuaba, IBG, (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC Padila. (2014). Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika. Prawirohardjo, Sarwono. (2009). Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta : PT Bina Pustaka. Proverawati, Atikah. ((2011). Anemia dan anemia kehamilan.yogyakarta: Nuha medika. Ridwan. (2007). Studi Kasus Kontrol Anemia Ibu Hamil. Journal medica Unhas. (online), (http://ridwanamirruddn.wordpress. Com. Tanggal sitasi 29 Juni 2013). Royston E, Amstrong S. (2007). Pencegahan Morbiditas dan Mortalitas Ibu Hamil. Jakarta: Binarupa aksara. Tarwoto. (2013). Anemia pada ibu hamil. Jakarta : Trans info media.`