STUDI PERBAIKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI TABLET BESI (PROGRAM) DI PUSKESMAS PADONGKO KABUPATEN BARRU

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 2001). Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada

BAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah suatu kondisi ketika kadar hemoglobin (Hb) dalam darah lebih rendah dari batas normal kelompok orang yang

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA PENERIMA SUPLEMEN ZAT GIZI DI KABUPATEN BARRU

BAB. I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS JUS JAMBU BIJI TERHADAP PERUBAHAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BACEM KABUPATEN BLITAR TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,

22,02%, 23,48% dan 22,45% (Sarminto, 2011). Kejadian anemia di Provinsi DIY pada tahun 2011 menurun menjadi 18,90%. Berbeda dengan provinsi, kejadian

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DAN POLA KONSUMSI DENGAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KASSI-KASSI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

ABSTRAK. Kata Kunci: Asupan Energi, Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Tablet Fe, Anemia

1998, WHO telah merekomendasikan penambahan suplemen asam folat sebesar 400 µg (0,4 mg) per hari bagi ibu hamil untuk mencegah kelainanan tabung

HUBUNGAN PEMBERIAN SUPLEMEN ZAT BESI DENGAN PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III. Oleh: YURI SHABRINA SUSANI

BAB 1 PENDAHULUAN. terjadinya gangguan gizi antara lain anemia. Anemia pada kehamilan merupakan

PEMBERIAN TABLET FE DAN ASUPAN ZAT GIZI TERHADAP STATUS ANEMIA PADA MURID SDN 20 RUMBIA KABUPATEN MAROS

BAB I PENDAHULUAN. atau konsentrasi hemoglobin dibawah nilai batas normal, akibatnya dapat

PERAN PETUGAS KESEHATAN DAN KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET BESI

BAB I PENDAHULUAN. tinggi, menurut World Health Organization (WHO) (2013), prevalensi anemia

BAB I PENDAHULUAN. Kasus anemia merupakan salah satu masalah gizi yang masih sering

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan. Dalam periode kehamilan ini ibu membutuhkan asupan makanan sumber energi

BAB I PENDAHULUAN. yang relatif sangat bebas, termasuk untuk memilih jenis-jenis makanan

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Salah satu penentu kualitas sumber daya manusia adalah gizi seimbang. Kekurangan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat. Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI) tahun 2010 menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. sampai usia lanjut (Depkes RI, 2001). mineral. Menurut Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi VI 1998

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AIR DINGIN KOTA PADANG TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dengan baik, bayi tumbuh sehat sesuai yang diharapkan dan

BAB I PENDAHULUAN. melalui alat indra (Lukaningsih, 2010: 37). Dengan persepsi ibu hamil dapat

Pengetahuan Gizi dan Kadar Hemoglobin Anak Sekolah Dasar Penderita Anemia setelah Mendapatkan Suplementasi Besi dan Pendidikan Gizi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anemia pada ibu hamil merupakan salah satu masalah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. kapasitas/kemampuan atau produktifitas kerja. Penyebab paling umum dari anemia

BAB I PENDAHULUAN. Angka Kematian Ibu (AKI) menjadi salah satu indikator penting. dalam menentukan derajat kesehatan masyatakat.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO) wanita dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan salah satu masalah gizi utama di Indonesia

PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. perubahan kondisi sosial ekonomi masyarakat. makin besar dengan adanya anemia 51%, nifas 45%.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kesehatan ibu merupakan salah satu tujuan Millenium Development

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan gagalnya pertumbuhan,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STUDI PERBAIKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN SUPLEMENTASI TABLET BESI (PROGRAM) DAN ZINK DI PUSKESMAS LISU KABUPATEN BARRU

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG TABLET FE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU SEMARANG TAHUN 2013)

JURNAL ILMU KESEHATAN MASYARAKAT GAMBARAN KEJADIAN ANEMIA GIZI PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS KABUPATEN LAHAT

Universitas Riau Telp. (0761) 31162, Fax (859258)

Kata Kunci: Kadar hemoglobin, asupan zat besi, asupan protein, ibu hamil trimester II dan III

Kata kunci :Frekuensi Antenatal Care, Ketaatan Konsumsi Fe, Anemia, Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. anemia masih tinggi, dibuktikan dengan data World Health Organization

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu keadaan fisiologis yang diharapkan setiap pasangan

PERBEDAAN KADAR HB DALAM PEMBERIAN TABLET FE + VITAMIN C PADA REMAJA PUTRI DI KOTA BUKITTINGGI. Hasrah Murni (Poltekkes Kemenkes Padang )

HUBUNGAN PEMBERIAN TABLET FE DENGAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BANYUMAS TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi vitamin A, dan defisiensi yodium (Depkes RI, 2003).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah Kurang Energi

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN ANEMIA DI PUSKESMAS PANARUNG KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. anemia pada masa kehamilan. (Tarwoto dan Wasnidar, 2007)

BAB I PENDAHULUAN. pada ibu hamil disebut potensial danger to mother and child (potensial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Anemia merupakan suatu keadaan dimana kadar Hemoglobin (Hb) ambang menurut umur dan jenis kelamin (WHO, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. Ketidak cukupan asupan makanan, misalnya karena mual dan muntah atau kurang

HUBUNGAN ANTARA STATUS ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DENGAN KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALMAHERA, SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan nasional suatu bangsa ditentukan oleh

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI DESA SENDANG PONOROGO NASKAH PUBLIKASI

Hubungan Asupan Fe dan Vitamin A dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Air Dingin Kota Padang

ABSTRAK HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TERHADAP ANEMIA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DTP CIDAUN CIANJUR TAHUN 2017

HUBUNGAN ANEMIA DAN KEK PADA IBU HAMIL AKHIR TRIMESTER III DENGAN BERAT BADAN LAHIR BAYI (Studi di Wilayah Kerja Puskesmas Kalisat Kabupaten Jember)

ABSTRAK. Angelia Diah Rani A., 2008; Pembimbing I: Dr,dr. Felix Kasim. M.Kes. Pembimbing II: dr. Rimonta F.G, Sp.OG.

HUBUNGAN ASUPAN MIKRONUTRIEN DENGAN JENIS ANEMIA PADA IBU HAMIL

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia pada ibu hamil

BAB I PENDAHULUAN. Usia remaja merupakan usia peralihan dari anak-anak menuju dewasa

BAB I PENDAHULUAN. defisiensi besi, etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan yaitu hemodilusi. 1

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu

BAB 1 : PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat ( Public Health Problem) adalah anemia gizi.

BAB I PENDAHULUAN. tahun Konsep pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Manuabaet al., 2012).

BAB 1 : PENDAHULUAN. SDKI tahun 2007 yaitu 228 kematian per kelahiran hidup. (1)

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia memiliki Angka Kematian Ibu (AKI) yang. tertinggi bila dibandingkan dengan negara-negara ASEAN

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANEMIA GIZI BESI PADA TENAGA KERJA WANITA DI PT HM SAMPOERNA Oleh : Supriyono *)

KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER KETIGA DI RSUP H. ADAM MALIK TAHUN Oleh : SUJITHA MUNAIDY

HUBUNGAN KEPATUHAN MINUM TABLET FE PADA IBU PRIMIGRAVIDA DENGAN KEJADIAN ANEMIA DI PUSKESMAS TEGALREJO TAHUN 2016

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Puskesmas Talaga Jaya memiliki 5 desa yang berada diwilayah

BAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibu hamil merupakan penentu generasi mendatang, selama periode kehamilan ibu hamil membutuhkan asupan gizi yang

PENGARUH KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL

ABSTRAK. Dewi Tantra, 2008, Pembimbing I : Aloysius Suryawan,dr., SpOG Pembimbing II : Penny Setyawati,dr.,SpPK., M.Kes

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Anemia merupakan masalah gizi yang banyak terdapat di seluruh dunia

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dalam sintesa hemoglobin. Mengkonsumsi tablet Fe sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dimana terjadi penurunan hemoglobin (Hb) atau sel darah merah <11 gr/dl selama

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan permulaan suatu kehidupan baru. pertumbuhan janin pada seorang ibu. Ibu hamil merupakan salah satu

Transkripsi:

STUDI PERBAIKAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL ANEMIA DENGAN PEMBERIAN SUPLEMENTASI TABLET BESI (PROGRAM) DI PUSKESMAS PADONGKO KABUPATEN BARRU Study on Hemoglobin Levels Improvement of Anemic Pregnant Women with Giving Iron Tablet Supplementation (Program) at Local Health Centre Padongko Barru Damelya Patricksia D, Citra Kesumasari, St Fatimah Bagian Prodi Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Unhas (dampangdamelya@yahoo.co.id, citra_fkmuh@yahoo.com, sittifatimah6@yahoo.com 08299294174) ABSTRAK Anemia pada masa kehamilan merupakan masalah kesehatan yang penting dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat sehubungan dengan kesehatan ibu dan anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui studi perbaikan kadar hemoglobin ibu hamil anemia dengan pemberian suplementasi tablet besi (program) di Puskesmas Padongko Kabuaten Barru tahun 2014 dengan menggunakan rancangan one group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil anemia yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Padongko. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh bahwa dari 100% ibu hamil yang mengalami anemia setelah dilakukan pemberian tablet besi mengalami penurunan menjadi 2,0%. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap kadar hemoglobin ibu hamil anemia diperoleh p=0,000. Hal ini menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pemberian tablet besi dengan kenaikan kadar Hb pada ibu hamil anemia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hubungan bermakna antara pemberian tablet besi dengan kadar hemoglobin ibu hamil anemia setelah pemberian tablet besi. Kata kunci : Hemoglobin, Anemia, Ibu hamil, Tablet Besi ABSTRACT Anemia in gestation is an important health problem in efforts to improve public health level related to maternal and child health. The purpose of this study was to determine the improvement of hemoglobin levels of anemic pregnant women with iron tablet supplementation (program) at Local Health Centre Padongko of Barru Regency 2014 by using one group pretest-posttest design. The population of this study was all anemic pregnant women who check-in their pregnancy at Local Health Centre. Sampling by using purposive sampling technique. The results of study showed that of 100% anemic pregnant women after administration of iron tablets decreased to 2.0%. The results of study conducted on hemoglobin levels for anemic pregnant women obtained p=0.000. It showed there is a relationship significantly between the administrations of iron tablets and increase hemoglobin levels in anemic pregnant women. The conclusion of this study is the relationship significantly between the administration of iron tablets with hemoglobin levels of anemic pregnant women after administration of iron tablets. Key words: hemoglobin, anemia, pregnant women, iron tablets 1

PENDAHULUAN Anemia adalah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Lebih dari setengah penduduk dunia yaitu anak belum sekolah dan ibu hamil di beberapa negara mengalami anemia yang menunjukkan masalah kesehatan yang besar. 1 World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa terdapat 2% ibu hamil mengalami anemia di negara berkembang. 2 Di Indonesia prevalensi anemia pada ibu hamil menurut SKRT masih cukup tinggi yaitu 40,1%. Hasil Riset Kesehatan Dasar menunjukkan 80,7% perempuan usia 10-9 tahun telah mendapatkan tablet tambah darah yang mengandung besi-asam folat tetapi anemia ibu hamil mencapai 40-0%, artinya dari 10 ibu hamil di Indonesia mengalami anemia. 3 Upaya pembangunan kesehatan gizi masyarakat sebagai bagian dari program pembangunan nasional merupakan salah satu strategi yang tepat untuk dilaksanakan saat ini. Yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan dan gizi masyarakat yang optimal, dimana salah satu program yang akan dicapai adalah menurunkan prevalensi empat masalah gizi utama yang ada di Indonesia, yang salah satunya adalah Anemia Gizi besi (AGB). 4 Pemberian suplementasi program dipandang efektif karena harganya murah dan mudah didapatkan. Suplementasi yang mengandung elemental besi dan asam folat tersedia di pusat pelayanan kesehatan pemerintah seperti puskesmas dan diberikan secara gratis. Berbagai studi membuktikan tablet tambah darah program terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Pemberian asam folat dan besi dapat meningkatkan kadar hemoglobin 1,44 gr/dl bila dibandingkan dengan pemberian multiple mikronutrien. Menurut Masthalina peningkatan kadar hemoglobin kelompok yang mendapatkan Fe-asam folat 0,89 gr/dl lebih tinggi bila multiple mikronutrien. Terdapat penyebab tingginya prevalensi anemia pada ibu hamil yaitu kebutuhan zat besi yang meningkat akibat perubahan fisiologi dan metabolisme pada ibu, inadequate intake (utamanya zat besi, dan juga defisiensi asam folat dan vitamin B12), gangguan penyerapan, infeksi (malaria dan kecacingan), kehamilan yang berulang, thalasemia dan sickle cell disease, kondisi sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan ibu. 6 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui studi perbaikan kadar hemoglobin ibu hamil anemia dengan pemberian suplementasi tablet besi (program) di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru tahun 2014. 2

BAHAN DAN METODE Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan rancangan one group pretest-postest design. Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru pada bulan Juni - Juli 2014. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil anemia yang memeriksakan kehamilannya di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru berjumlah 128 orang. Sampel penelitian ini adalah sebanyak 0 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data yang digunakan merupakan data primer yang merupakan hasil wawancara dengan kuesioner karateristik responden dan pengukuran langsung kadar hemoglobin ibu hamil anemia. Data sekunder diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kabupaten Barru dan Puskesmas Padongko. Data yang telah dianalisis kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan narasi. HASIL Pada Puskesmas Padongko yang paling banyak menjadi responden adalah ibu hamil anemia pada remaja akhir 23 orang (46,0%). Sedangkan responden pada dewasa awal sebanyak 2 orang (0,0%). Pada dewasa akhir sebanyak 2 orang (4,0%). Usia kehamilan ibu yang menjadi responden rata-rata berada pada trimester 2 yaitu sebanyak 29 (8,0%) orang sedangkan kelompok ibu hamil ada trimester 3 sebanyak 21 (42,0%) orang. Pada umumnya ibu hamil yang menjadi responden pendidikan terakhir adalah tamat SD/sederajat dan tamat SLTP/sederajat dengan masing-masing jumlah responden sebanyak 14 (28,0%) orang. Sedangkan responden yang tamat SMA/derajat dan Akademi/PT masing-masing dengan jumlah responden sebanyak 11 (22,0%) orang. Dan rata-rata pekerjaan responden adalah IRT sebanyak 41 (82,0%), PNS 4 (8,0%) orang dan lain-lainnya sebanyak (10,0%) orang (Tabel 1). Dari 0 responden rata-rata ibu hamil anemia konsumsi tablet besi minimal tablet dan maksimal 30 tablet selama penelitian berlangsung. Dengan mean 20,96 dan stndar deviasi 6,194 (Tabel 2). Kadar Hb responden sebelum dilakukan pemberian tablet besi minimal 8,2 g/dl dan maksimal 10,9 g/dl dengan mean 10,144 dan standar deviasi 0,7060. Setelah pemberian tablet besi kadar Hb 0 responden minimal 8, g/dl dan maksimal 12,0 g/dl dengan mean 10,644 dan standar deviasi 0,9269 (Tabel 3). Dari kepatuhan 0 responden, yang tidak patuh konsumsi tablet besi berada pada usia kehamilan trimester 2 yang masih anemia sebanyak orang (4,%) dan hemoglobinnya yang menjadi normal sebanyak 6 orang (4,%). Pada trimester 3 yang masih anemia 4 orang (6,3%) dan yang hemoglobinnya menjadi normal sebanyak 7 orang (43,8%). Responden 3

yang patuh konsumsi tablet besi pada usia kehamilan trimester 2 sebanyak 6 orang (33,3%) dan hemoglobinnya yang menjadi normal sebanyak 12 orang (66,7%). Sedangkan responden yang usia kehamilannya trimester 3 yang masih anemia sebanyak 11 orang (68,8%) dan yang hemoglobinnya menjadi normal sebanyak orang (31,3%) (Tabel 4). PEMBAHASAN Penelitian menunjukkan bahwa responden sebagian besar berada ada usia remaja akhir sebanyak 23 orang (46,0%) dan dewasa awal sebanyak 2 orang (0%), sedangkan usia produktif yang matang untuk wanita adalah umur 20 3 tahun. Dimana pada usia produktif merupakan salah satu risiko untuk terjadinya anemia. 7 Semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan. Kehamilan di usia kurang dari 20 tahun secara biologis belum optimal emosinya cenderung labil, mental belum matang sehingga mudah mengalami goncangan yang mengakibatkan kurangnya perhatian terhadap pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi selama hamil. 7 Sedangkan umur lebih dari 3 tahun terkait dengan kemunduran dan daya tahan tubuh sehingga memerlukan energi yang besar karena fungsi organ yang makin melemah dan diharuskan untuk bekerja maksimal maka memerlukan tambahan energi yang cukup untuk mendukung kehamilan yang sedang berlangsung, usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 3 tahun akan meningkatkan resiko terjadinya anemia dan rentan terhadap masalah gizi lainnya. 7 Penelitian yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Padongko menunjukkan bahwa sebagian besar responden tamat SLTP yaitu sebanyak 14 ibu hamil (28,0%), jumlah yang sama ditunjukkan oleh responden ibu hamil yang tamat SD sebanyak 14 ibu hamil (28,0%) sedangkan responden yang tamat SLTA dan perguruan tinggi masing-masing sebanyak 11 orang (21,6%). Ada kecenderungan pengetahuan makin tinggi maka jumlah kejadian anemia makin menurun. Pendidikan tentang anemia tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal saja, informasi mengenai anemia dapat diperoleh dari televisi, radio, surat kabar, majalah, tenaga kesehatan maupun teman. Pendidikan gizi merupakan salah satu upaya untuk menanggulangi masalah gizi dimasyarakat. Adanya pendidikan diharapkan terjadi perubahan perilaku kearah perbaikan konsumsi pangan dan status gizi. 8 Tingkat pengetahuan seseorang diperoleh dari pengalaman sendiri maupun pengalaman dari orang lain, serta dari latar belakang pendidikannya karena tingkat pendidikan dapat menentukan mudah tidaknya seseorang menyerap dan memahami ilmu pengetahuan gizi yang diperoleh selama ini. 9 4

Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh tablet Fe terhadap kadar hemoglobin ibu hamil. Zat besi sangat erat kaitannya dengan peningkatan status kadar hemoglobin ibu hamil karena Zat besi merupakan mikroelemen yang esensial bagi tubuh. Zat ini diperlukan dalam hemopoboesis (pembentukan darah) yaitu sintesis hemoglobin (Hb) yaitu suatu oksigen yang mengantarkan eritrosit berfungsi penting bagi tubuh. hemoglobin terdiri dari Fe (zat besi), protoporfirin, dan globin (1/3 berat Hb terdiri dari Fe). 10 Setelah dilakukan analisis dengan menggunakan SPSS dapat dilihat bahwa dari 0 responden, ibu hamil yang masih mengalami anemia sebanyak 16 orang dan 34 orang ibu hamil hemoglobinnya menjadi normal. Tetapi berdasarkan kepatuhan dapat dilihat bahwa sebesar 34 ibu hamil anemia (68%) patuh mengkonsumsi tablet besi yang diperoleh dari puskesmas. Sedangkan ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet besi sebesar 16 (32%) ibu hamil anemia. Dikatakan patuh jika konsumsi tablet besi sebanyak 24 tablet (80%). Seperti yang dikutip oleh Dian Ramawati dalam jurnalnya bahwa banyak faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan. Seperti faktor predisposisi dimana faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap masyarakat terhadap kesehatan, tradisi dan kepercayaan masyarakat terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kesehatan, system nilai yang dianut masyarakat, tingkat pendidikan dan tingkat sosial ekonomi. Kemudian ada faktor pemungkin/pendukung yaitu ketersediaan fasilitas dan sarana tablet Fe dan ketersediaan tablet besi di tempat pelayanan kesehatan. Dan faktor lainnya adalah faktor penguat dimana faktor ini mencakup tentang perilaku petugas kesehatan dan peran serta keluarga. 11 KESIMPULAN DAN SARAN Ada perubahan kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian tablet besi di Puskesmas Padongko Kabupaten Brru tahun 2014 dimana dari 0 responden 100% yang mengalami anemia, setelah dilakukan intervensi tablet besi mengalami penurunan menjadi 2,0% dengan nilai P=0,000 berdasarkan hasil uji Wilcoxon. Bagi ibu hamil diharapkan perlu adanya perbaikan pola makan serta kualitas dan kuantitasnya. Ibu hamil juga baiknya lebih aktif dalam bertanya kepada petugas puskesmas atau kader dan menanggapi gangguan yang terjadi selama kehamilan.

DAFTAR PUSTAKA 1. McLean E. Worldwide prevalence of anemia in preschool aged shildren, pregnant women, and non-pregnant women oy reproductive age. Nutritional Anemia. 2007: 1 (1); 1-12. 2. Fatimah S. Pola Konsumsi dan Kadar Hemoglobin pada Ibu di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Makara Kesehatan. 2011:1 (1); 31-36. 3. Kemenkes RI. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Kemenkes RI; 2013. 4. Sinaga E. Hubungan Antara Kadar Hb Dengan Prestasi Belajar Pasa Murid SD Negeri No. 173728 Lobutua Kecamatan Palipi Kabupaten Samosir Tahun 200. Jurnal Mutiara Kesehatan Indonesia 200:1 (2); 1-10.. Christian P. Antenatal supplementation with micronutrients and biochemical indicators of status and subclinical infection in rural Nepal. Am J Clin Nutr. 2006: 83; 1-3. 6. Hidah M. Efek Sumplementasi Fe, Asam Folat dan Vitamin B12 Terhadap Peningkatan Kadar Hb Pada Pekerja Wanita Di Kabupaten Sukoharjo [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2009. 7. Madjinah. Pendidikan dalam Pengantar Pangan dan Gizi Jakarta: Swadaya; 2004. 8. Apriadji. Gizi dan Keluarga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama; 1996. 9. Susiloningtyas. Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. Semarang: Universitas Islam Sultan Agung; 2004. 10. Marizal. Anemia Defisiensi Besi. Kesehatan Masyarakat. 2007: 2 (1): 1-14. 11. Dian Rahmawati. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil dalam Mengkonsumsi Tablet Besi di Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas. Keperawatan Soedirman. 2008:3 (3); 114-124. 6

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Karakteristik Ibu Hamil di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru VARIABEL Frequency (n) Percent (%) Kelompok Umur Ibu 16-29 thn 30-49 thn Kelompok Kehamilan Trimester 2 Trimester 3 Pendidikan Terakhir Tamat SD/Sederajat Tamat SLTP/Sederajat Tamat SMA/Sederajat Akademi/PT Pekerjaan Ibu PNS IRT Lain-Lain Sumber : Data Primer, 2014 37 13 29 21 14 14 11 11 4 41 74,0 26,0 8,0 42,0 28,0 28,0 22,0 22,0 8,0 82,0 10,0 Tabel 2. Distribusi Jumlah Tablet Besi Dikonsumsi Responden di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru Variable n mean±sd Min-Max Tablet Fe 0 20,96 ± 6,194 30 Sumber : Data Primer, 2014 Tabel 3. Distribusi Kadar Hb Awal dan Akhir Responden di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru Kadar Hb n mean±sd Min-Max Kadar Hb Awal 0 10,144 ± 0,7060 8,2 10,9 Kadar Hb Akhir 0 10,664 ± 0,9269 8, 12,0 Sumber : Data Primer, 2014 7

Tabel 4. Distribusi Status Anemia Berdasarkan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi menurut Usia Kehamilan Ibu hamil anemia di Puskesmas Padongko Kabupaten Barru Usia kehamilan Status Anemia Kepatuhan ibu hamil Total anemia Anemia Normal 6 11 Tidak Patuh Patuh Trimester II Trimester III Trimester II Trimester III Sumber : Data Primer, 2014 4,% 4 80,0% 6 33,3% 11 68,8% 4,% 1 20,0% 12 66,7% 31,3% 100,0% 100,0% 18 100,0% 16 100,0% 8