PERILAKU KONSUMEN. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal

dokumen-dokumen yang mirip
PERILAKU KONSUMEN. A. Pengertian Konsumen dan Perilaku Konsumen

V. TEORI PERILAKU PRODUSEN

Modul 5. Teori Perilaku Produsen

Pengantar Ekonomi Mikro

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

PENGANTAR EKONOMI & MANAJEMEN 2 Teori Prilaku Konsumen

Qx TUx MUx

Pertemuan Ke 4. Teori Tingkah Laku Konsumen

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

BAB IV TEORI PERILAKU KONSUMEN

ELASTISITAS PERMINTAAN dan PENAWARAN Pertemuan ke-3

Pengantar Ekonomi Mikro

PERMINTAAN, PENAWARAN, DAN ELASTISITAS

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 04FEB. Elastisitas permintaan dan penawaran. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi MANAJEMEN S1

Pengantar Ekonomi Mikro

EKONOMI & MANAJEMEN 2 BAB 5 FUNGSI PRODUKSI, ONGKOS PRODUKSI DAN PENERIMAAN

BAB II URAIAN TEORITIS

Soal kasus 5.1 Jawaban soal kasus 5.1 Soal kasus 5.2 Jawaban soal kasus 5.2 Soal kasus 5.3 Jawaban soal kasus 5.3

PERILAKU KONSUMEN Pendekatan Guna Batas

Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro Kode : IS304 SKS : 3 SKS Semester : 1 Dosen : Tim Jumlah TM : 16 x pertemuan

Mukhaer Pakkanna Dosen STIE Ahmad Dahlan Jakarta

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II Permintaan, Penawaran & Keseimbangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ELASTISITAS TEAM TEACHING I. ELASTISITAS PERMINTAAN

Modul 3. Elastisitas Permintaan Dan Penawaran

ELASTISITAS PERMINTAAN & PENAWARAN

MATA KULIAH : TEORI ORGANISASI UMUM 2

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN. KUWAT RIYANTO STIM BUDI BAKTI BEKASI http//kuwatriy.wordpress.com

Elastisitas Permintaan dan Penawaran

L/O/G/O TEORI PERILAKU KONSUMEN

Pengantar Ekonomi Mikro

TEORI PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN

ANALISIS SENSITIVITAS / ELASTISITAS KURVA PERMINTAAN. Teori dan Elastisitas Permintaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Fungsi produksi adalah hubungan di antara faktor-faktor produksi

Elastisitas. SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP

Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa Menjelaskan bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai

Pengantar Ekonomi Mikro

BAB II LANDASAN TEORI

Elastisitas Permintaan dan Penawaran. Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

PENERAPAN KONSEP ELASTISITAS DALAM PERMINTAAN DAN PENAWARAN.

Pengantar Ekonomi Mikro

Modul ke: Perilaku Konsumen. Fakultas EKONOMI. Triwahyono SE.MM. Program Studi Manajemen.

SMA JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN X (SEPULUH) EKONOMI KEGIATAN EKONOMI DAN PELAKUNYA KEGIATAN PRODUKSI:

MODUL PRAKTIKUM EKONOMI MIKRO

III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan. permintaan akan suatu barang atau jasa berdasarkan hukum permintaan.

POKOK BAHASAN: ELASTISITAS DAN PENAWARAN. Suharyanto

BAB 2 - TEORI PERILAKU KONSUMEN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHAN BATU

PEMBAHASAN ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Teori Ekonomi Mikro. Teori Permintaan Konsumen: Analisis Kurva Kepuasan Sama. (Indifference Curve)

PRINSIP EKONOMI DALAM PERTANIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Modul 4. Teori Perilaku Konsumen

III. KERANGKA TEORITIS

Model Utilitas Kardinal dan teori permintaan

ekonomi Kelas X TEORI PERILAKU PRODUSEN DAN KONSUMEN KTSP & K-13 A. POLA PERILAKU KONSUMEN a. Konsep Dasar Konsumsi

BAB III Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Template Standar Powerpoint

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA. daerah. Menurut UU No 5 tahun 1962, perusahaan daerah air minum (PDAM),

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

HARGA KESEIMBANGAN harga keseimbangan harga ekuilibrium harga bebas 1. Pengertian Elastisitas Permintaan Penyelesaian

Pengantar ekonomi mikro. Modul ke: 05FEB. Teori prilaku konsumen. Fakultas. Erwin Nasution S,E MM. Program Studi Manajement S1

Teori Perilaku Konsumen MILA SARTIKA, SEI MSI

ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Teori Tingkah Laku Konsumen dan Teori Nilai Guna (Utility) Pengantar Ilmu Ekonomi TIP FTP UB

KERANGKA TEORI. Konsumsi didefinisikan sebagai penggunaan komoditas-komoditas oleh. rumahtangga. Pola konsumsi merupakan cara mengkombinasikan unsur

TEORI TINGKAH LAKU KONSUMEN: TEORI NILAI GUNA (UTILITY) EKONOMI MIKRO 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sumber Daya Alam dan Energi dalam Pembangunan. meliputi semua yang terdapat dibumi baik yang hidup maupun benda mati,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Produksi dalam hal ini

PRAKTIKUM EKONOMI PRODUKSI PERIKANAN SPSS & DEA

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS GUNADARMA

A. Pendekatan Utilitas

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa dapat menjelaskan konsep dasar ekonomi mikro.

Pengantar Ekonomi Mikro. Modul ke: 07FEB. Teori Prilaku Konsumen (Ordinal Approach) Fakultas. Desmizar, S.E., M.M. Program Studi Manajemen

Harga (Pq) Supply (S)

III. ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

ANALISA PERMINTAAN. P(x) Individu 1 P(x) Individu 2 P(x) Individu Dx = d1 + d

PENGANTAR EKONOMI MIKRO ELASTISITAS

harga X ke dalam fungsi permintaan, maka akan diperoleh skedul permintaan individu sbb: Tabel 1 Px($) Qdx

Materi Presentasi. Teori Perilaku Konsumen dan Pilihan Konsumen. Sayifullah Analisis Utilitas

Pengantar Ekonomi Mikro

Kasus dan Soal-soal Teori Perilaku Konsumen Halaman 1

BAB I PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Add your company slogan. Biaya. Teori Produksi LOGO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. akan terpenuhi. Kebutuhan seseorang dikatakan terpenuhi apabila ia dapat

Teori Permintaan Konsumen: Pendekatan Utiliti (Nilai guna / Kepuasan)

Penggunaan Turunan dalam Ekonomi

IV. TEORI PERILAKU KONSUMEN

TEORI KONSUMSI (PERILAKU KONSUMEN)

III. KERANGKA PEMIKIRAN. konsep efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi, serta konsep penerimaan,

Dexter Harto Kusuma makalah elastisitas ekonomi mikro I. PENDAHULUAN

ELASTISITAS (Elasticity)

Bab 3. Elastisitas Permintaan Dan Elastisitas Penawaran. Teori Ekonomi - Husnul 1

Pengantar Ekonomi Mikro PENDEKATAN PENDEKATAN DALAM PERILAKU KONSUMEN

III KERANGKA PEMIKIRAN

ELASTISITAS. Ngatindriatun PERTEMUAN 4 & 5

Transkripsi:

PERILAKU KONSUMEN Perilaku konsumen adalah perilaku yang konsumen tunjukkan dalam mencari, menukar, menggunakan, menilai, mengatur barang atau jasa yang mereka anggap untuk memuaskan kebutuhan mereka. Definisi lainnya adalah bagaimana konsumen mau mengeluarkan sumber dayanya yang terbatas seperti uang, waktu, tenaga untuk mendapatkan barang atau jasa yang diinginkan demi kepuasan mereka. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen ada dua yaitu faktor eksternal dan faktor internal a.faktor Eksternal Faktor eksternal merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, strategi marketing, dan kelompok referensi. Kelompok referensi sendiri merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku. Anggota kelompok referensi sering menjadi penyebar dan pengaruh dikalangan masyarakat dalam hal selera konsumsi sehingga menyebabkan sebagian besar kalangan masyarakat mengikuti selera dari anggota kelompok tersebut dan menimbulkan keseragaman dalam perilaku konsumsi dikalangan masyarakat. b.faktor Internal Faktor-faktor yang termasuk ke dalam faktor internal adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar adalah perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu atau pengalaman. Pendekatan Perilaku Konsumen a.pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.

Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang. Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu kepuasan total (total utility) dan kepuasan tambahan (marginal utility). Kepuasan total adalah kepuasan menyeluruh yang diterima oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa. Sedangkan kepuasan tambahan adalah perubahan total per unit dengan adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsiasumsi dari pendekatan ini adalah sebagai berikut: 1.Konsumen rasional, artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya. 2.Berlaku hukum Diminishing marginal utility, artinya yaitu besarnya kepuasan marginal akan selalu menurun dengan bertambahnya jumlah barang yang dikonsumsi secara terus menerus. 3.Pendapatan konsumen tetap yang artinya untuk memenuhi kepuasan kebutuhan konsumen dituntut untuk mempunyai pekerjaan yang tetap supaya pendapatan mereka tetap jika salah satu barang di dalam pendekatan kardinal harganya melonjak. 4.Uang mempunyai nilai subyektif yang tetap yang artinya uang merupakan ukuran dari tingkat kepuasan di dalam pendekatan kardinal semakin banyak konsumen mempunyai uang maka semakin banyak mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.. 5.Total utility adalah additive dan independent. Additive artinya daya guna dari sekumpulan barang adalah fungsi dari kuantitas masing-masing barang yang dikonsumsi. Sedangkan independent berarti bahwa daya guna X1 tidak dipengaruhi oleh tindakan mengkonsumsi barang X2, X3, X4. Xn dan sebaliknya. b.pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. Asumsi dari pendekatan ini adalah: 1.Konsumen rasional artinya konsumen bertujuan memaksimalkan kepuasannya dengan batasan pendapatannya.

2.Konsumen mempunyai pola preferensi terhadap barang yang disusun berdasarkan urutan besar kecilnya daya guna yang artinya konsumen melihat barang dari segi kegunaannya. 3.Konsumen mempunyai sejumlah uang tertentu artinya konsumen harus mempunyai uang untuk memenuhi kebutuhannya. 4.Konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan maksimum artinya konsumen harus berusaha semaksimal mungkin walaupun hanya mempunyai uang terbatas untuk memenuhi kebtuhan mereka. 5.Konsumen konsisten, artinya bila barang A lebih dipilih daripada B karena A lebih disukai daripada B, tidak berlaku sebaliknya 6.Berlaku hukum transitif, artinya bila A lebih disukai daripada B dan B lebih disukai daripada C, maka A lebih disukai daripada C Persaman dan perbedaan: Persamaan Kardinal dan Ordinal: Persamaan kardinal dan ordinal yaitu sama-sama menjelaskan tindakan konsumen dalam mengkonsumsi barang-barang yang harganya tertentu dengan pendapatan konsumen yang tertentu pula agar konsumen mencapai tujuannya (maximum utility) Perbedaan kardinal dan Odinal : Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan dalam angka atau bilangan.. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan.dalam bilangan atau angka. Analisis kardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva kepuasan sama. Konsep Elastisitas Elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Definisi lain, elastisitas mengukur seberapa besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga. Konsep elastisitas ini digunakan untuk meramalkan apa yang akan barang/jasa dinaikkan. Pengetahuan mengenai seberapa dampak perubahan harga terhadap permintaan sangatlah penting. Bagi produsen, pengetahuan ini digunakan sebagai pedoman seberapa besar ia harus mengubah harga produknya. Hal ini sangat berkaitan dengan seberapa

besar penerimaan penjualan yang akan ia peroleh. Sebagai contoh, anggaplah biaya produksi sebuah barang meningkat sehingga seorang produsen terpaksa menaikkan harga jual produknya. Menurut hukum permintaan, tindakan menaikkan harga ini jelas akan menurunkan permintaan. Jika permintaan hanya menurun dalam jumlah yang kecil, kenaikan harga akan menutupi biaya produksi sehingga produsen masih mendapatkan keuntungan. Namun, jika peningkatan harga ini ternyata menurunkan permintaan demikian besar, maka bukan keuntungan yang ia peroleh. Hasil penjualannya mungkin saja tidak dapat menutupi biaya produksinya, sehingga ia menderita kerugian. Jelas di sini bahwa produsen harus mempertimbangkan tingkat elastisitas barang produksinya sebelum membuat suatu keputusan. Ia harus memperkirakan seberapa besar kepekaan konsumen atau seberapa besar konsumen akan bereaksi jika ia mengubah harga sebesar sepuluh persen, dua puluh persen, dan seterusnya. Besar kecilnya kepekaan tersebut dapat dilihat dari besarnya angka koefisien elastisitas atau indeks elastisitas. 4 konsep elastisitas yang umumnya dipakai dipakai dalam teori ekonomi mikro 1. Elastisitas harga permintaan (Ed) 2. Elastisitas harga penawaran (Ws) 3. Elastisitas silang (Ec) 4. elastisitas pendapatan (Ey) Elastisitas Harga Permintaan Digunakan untuk mengetahui besarnya perubahan jumlah barang yang diminta akibat adanya perubahan harga barang itu sendiri. KRITERIA UKURAN Ed > 1 : Elastis Ed < 1 : In Elastis Ed = 1 : Unitary Ed = 0 : In Elastis Sempurna Ed = ~ : Elastis Sempurna Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan 1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang yang lain. 2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan. 3. Jangka waktu analisa. 4. Jenis barang.

ELASTISITAS PENAWARAN Elastisitas Penawaran mengukur besarnya prosentase perubahan jumlah barang yang di tawarkan akibat adanya perubahan harga barang yang bersangkutan.jika elastisitas permintaan kuantitasnya adalah kuantitas yang diminta dan elastisitas penawaran kuantitasnya adalah kuantitas yang di tawarkan.rumus elastisitas penawaran tersebut adalah sebagai berikut (elastisitas busur): Es = Es = Q2 Q1 ½ (Q2+Q1) P2 P1 ½ (P2 + P1) Q ½ (Q1+Q2) P ½ (P1+P2) ELASTIS SILANG Untuk mengukur besarnya kepekaan permintaan suatu barang jika harga barang lain yang berubah, yaitu harga barang yang ada kaitanya dengan barang tersebut yang berupa barang komplementer dan dapat berupa barang subtitusi. Ec= Es= QX2 QX1 ½ (QX1 + QX2) PY2 - PY1 ½ (PY1 + PY2) QX ½ (QX1 + QX2) PY ½ (PY1 + PY2)

ELASTISITAS PENDAPATAN Untuk mengukur perubahan jumlah barang yang diminta akibat dari adanya perubahan pendapatan dalam rumus dituliskan sebagai berikut: Ey= Ey= Q2 Q1 ½ (Q1 + Q2) I2 - I1 ½ (I1+ I2) Q ½ (Q1 + Q2) I ½ (I1 +I2) Contoh Elastis : -Laptop -Perhiasan -Kendaraan Contoh In elastis : -Bahan baker -Makanan -Keb. Rumah tangga

Produsen dan Fungsi produksi PERILAKU PRODUSEN Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan outputnya.produksi jangka pendek,yaitu bila sebagian faktorseorang produsen atau pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuannya harus menentukan dua macam keputusan: 1. berapa output yang harus diproduksikan 2. berapa dan dalam kombinasi bagaimana faktor-faktor produksi (input) dipergunakan. Untuk menyederhanakan pembahasan secara teoritis, dalam menentukan keputusan tersebut digunakan dua asumsi dasar: 1. bahwa produsen atau pengusaha selalu berusaha mencapai keuntungan yang maksimum 2. bahwa produsen atau pengusaha beroperasi dalam pasar persaingan sempurna. Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi tersebut dapat dinyatakan: Y = f (X1, X2, X3,.., Xn) dimana Y = tingkat produksi (output) yang dihasilkan dan X1, X2, X3,, Xn adalah berbagai faktor produksi (input) yang digunakan. Fungsi ini masih bersifat umum, hanya biasa menjelaskan bahwa produk yang dihasilkan tergantung dari faktor-faktor produksi yang dipergunakan, tetapi belum bias memberikan penjelasan kuantitatif mengenai hubungan antara produk dan faktor-faktor produksi tersebut. Untuk dapat memberikan penjelasan kuantitatif, fungsi produksi tersebut harus dinyatakan dalam bentuknya yang spesifik, seperti misalnya: a) Y = a + bx ( fungsi linier) b) Y = a + bx cx2 ( fungsi kuadratis) c) Y = ax1bx2cx3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.

Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut : The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang). Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika input tersebut terus ditambahkan. Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu : 1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal. 2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai maksimum( titik B ); produk rata-rata masih terus naik. 3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C, di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C 4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif. 5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga negatif produk rata-rata tetap positif. Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu : a. produksi total dengan increasing returns, b. produksi total dengan decreasing returns, dan c. produksi total yang semakin menurun. Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :

Y = 12X2 0,2 X3, dimana : Y = produk X = faktor produksi. Produksi Optimal Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis atau efisiensi harga. Dalam teori ekonomi produksi, pada umumnya menggunakan konsep ini. Dipandang dari konsep efisiensi ekonomis, pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan maksimum. Untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi. Ada syarat lagi yang harus diketahui, rasio harga harga input-output. Secara matematis, syarat tersebut adalah sebagai berikut. Keuntungan (p) dapat ditulis : p = PY.Y -Px.X, di mana Y = jumlah produk; PY = harga produk; X = faktor produksi; Px = harga factor produksi. Least cost combination Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah ditentukan.dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.