PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
Pengertian Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun Bahan kimia berbahaya adalah bahan kimia yang memiliki sifat reaktif dan atau sensitif terhadap

Data Keracunan Rumah Sakit Tahun

KEDARURATAN LINGKUNGAN

PENDAHULUAN. Toksikologi : ilmu tentang racun-racun

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

Keselamatan Kerja di Laboratorium

LEMBAR DATA KESELAMATAN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.4

LEMBAR DATA KESELAMATAN

BAB I PENDAHULUAN. ini. Udara berfungsi juga sebagai pendingin benda-benda yang panas, penghantar bunyi-bunyian,

Paparan Pestisida. Dan Keselamatan Kerja

LEMBAR DATA KESELAMATAN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PERILAKU DAN APLIKASI PENGGUNAAN PESTISIDA SERTA KELUHAN KESEHATAN PETANI DI DESA URAT KECAMATAN PALIPI KABUPATEN SAMOSIR

LEMBAR DATA KESELAMATAN

IDENTIFIKASI BAHAYA B3 DAN PENANGANAN INSIDEN B3

LEMBAR DATA KESELAMATAN

PAPARAN PESTISIDA DI LINGKUNGAN KITA

SELENIUM ASPARTAT SELENIUM ASPRATATE

MINYAK BIJI GANJA CANNABIS SATIVA SEED OIL

Material Safety Data Sheet. : Resin Pinus Oleo

AlCl₃ (Aluminium Klorida) Ishmar Balda Fauzan ( ) Widya Fiqra ( ) Yulia Endah Permata ( )

BAB I KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

SOP KEAMANAN, KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Lembar Kuesioner Hygiene Sanitasi Pada Pedagang Siomay di Jl. Dr. Mansyur. Padang Bulan Di Kota Medan Tahun Nama : No.

BAB I PENDAHULUAN. membunuh atau mengendalikan berbagai hama tanaman. Tetapi pestisida. lingkungan apabila tidak tepat dalam menggunakannya.

PT. BANGKITGIAT USAHA MANDIRI

PROSEDUR PENANGANAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA. Pengertian. Tujuan. 1. Bahan Beracun dan Berbahaya

No. kuesioner. I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Pendidikan : 4. Lama Bekerja : 5. Sumber Informasi :

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida merupakan salah satu teknologi pengendalian organisme

Nama : Irritant. Lambang : Xi. Contoh : NaOH, C 6 H 5 OH, Cl 2. Nama : Harmful. Lambang : Xn

Kuesioner Penelitian

BAHAN KIMIA BERBAHAYA ALDI KURNIA TAMA

TOKSIKOLOGI BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Alfi Yasmina. Sola dosis facit venenum

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Selama ribuan tahun telah disadari bahwa aktivitas manusia dan urbanisasi

BAHAN KIMIA DI RUMAH

Keselamatan Penanganan Bahan Kimia. Kuliah 9

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 8. Penggunaan Alat Dan Bahan Laboratorium Latihan Soal 8.5

LEMBAR DATA KESELAMATAN

11/9/2011 TOKSIKOLOGI. Alfi Yasmina BEBERAPA ISTILAH. Toksikologi Toksisitas Toksin / racun Dosis toksik. Sola dosis facit venenum

Lembar Observasi. Hygiene dan Sanitasi Pedagang Minuman Teh Susu Telur (TST) yang Dijual di Kecamatan Medan Area di Kota Medan Tahun 2012

BAB 4 ASPEK DAMPAK LINGKUNGAN

MSDS NaCl (natrium klorida)

PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN-BAHAN KIMIA

LEMBAR OBSERVASI HIGIENE SANITASI PENGOLAHAN BUBUR AYAM DI KECAMATAN MEDAN SUNGGAL TAHUN

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Jenis Bahaya Dan Cara Penanganan Kecelakaan Yang Terjadi Laboratorium Biologi

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, terutama di negara-negara industri yang banyak memiliki pabrik dan

CARA MENGATASI GIGITAN ULAR

Regina Tutik Padmaningrum, Jurdik Kimia, UNY

merupakan campuran dari beragam senyawa kimia, beberapa terbuat dari sumbersumber alami dan kebanyakan dari bahan sintetis (BPOM RI, 2003).

Bahan Berbahaya penyebab keracunan

KERACUNAN BAHAYA RUMAH TANGGA & PENANGANAN

Lembaran Data Keselamatan Bahan

Pengantar Toksikologi Forensik. I M. A. Gelgel Wirasuta

TEORI JOHN GORDON CHAPTER: CHEMICAL AGENTS. Oleh: SURATMAN, S.KM, M.Kes Staf Pengajar Kesehatan Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed)

Penuntun Praktikum Logam Transisi & Kimia Koordinasi (KI3231)

PT. BINA KARYA KUSUMA

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB IV HASIL PENELITIAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU GIZI

APAKAH RUMAH KITA AMAN UNTUK ANAK-ANAK KITA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh: ANA KUSUMAWATI

CARA PRODUKSI PANGAN Jejaring Promosi Keamanan Pangan dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu Nasional SIAP SAJI YANG BAIK

KERACUNAN AKIBAT PENYALAH GUNAAN METANOL

PANDUAN WAWANCARA PENDERITA TB PARU DI KLINIK SANITASI

BAB I PENDAHULUAN. kota besar di Indonesia, setelah menunjukkan gajala yang cukup serius,

KEAMANAN PANGAN UNTUK INDONESIA SEHAT. keterkaitannya dengan penyakit akibat pangan di mana masalah keamanan pangan di suatu

berkembang, baik pencemaran udara dalam ruangan maupun udara ambien di

Lampiran 1. Daftar Angka Paling Mungkin Coliform dengan Tiga Tabung

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 3. MELAKUKAN PENGAMATANLatihan Soal 3.2

Sebelum membaca postingan ini, apa yang kalian ketahui tentang ilmu Kimia? Dan apa itu Kimia?Oke, let s learn it!

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BAB I PEDAHULUAN. banyak terdapat ternak sapi adalah di TPA Suwung Denpasar. Sekitar 300 ekor sapi

PT. BINA KARYA KUSUMA

Pencatatan, Pelaporan Kasus Keracunan dan Penanganan Keracunan. Toksikologi (Teori)

BAB I PENDAHULUAN. dan fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa

Lembaran Data Keselamatan Bahan

BUKU PEDOMAN KESELAMATAN KERJA PRAKTEK MAHASISWA

HIGIENE SANITASI DI TEMPAT KERJA PERTEMUAN KE-6

: FERTERRA 0.4 GR Insektisida

Obat Diabetes Basah Serta Gejala Komplikasi HHNS Penderita Diabetes

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

LEMBAR KUESIONER UNTUK PENJAMAH MAKANAN LAPAS KELAS IIA BINJAI. Jenis Kelamin : 1.Laki-laki 2. Perempuan

BAB I PENDAHULUAN. untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Manusia menggunakan air untuk

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

- 5 - BAB II PERSYARATAN TEKNIS HIGIENE DAN SANITASI

LEMBAR DATA KESELAMATAN

Mengapa disebut sebagai flu babi?

Material Safety Data Sheet MAXFORCE Forte Gel0,05 20X(4X30GR) BOX 4 Nopember 2012

Dasar Manajemen Lingkungan

LEMBAR DATA KESELAMATAN BAHAN

BAB I PENDAHULUAN. pada bertambahnya jumlah pencemar di udara (Badan Pusat Statistik, 2013).

Senyawa Kimia Paling Penting Dalam Kehidupan Manusia

Transkripsi:

PENCEGAHAN KERACUNAN SECARA UMUM Peredaran bahan kimia semakin hari semakin pesat, hal ini disamping memberikan manfaat yang besar juga dapat menimbulkan masalah yang tak kalah besar terhadap manusia terutama di bidang kesehatan. Keracunan adalah salah satu masalah kesehatan yang semakin meningkat baik di Negara maju maupun negara berkembang. Angka yang pasti dari kejadian keracunan di Indonesia belum diketahui secara pasti, meskipun banyak dilaporkan kejadian keracunan di beberapa rumah sakit, tetapi angka tersebut tidak menggambarkan kejadian yang sebenarnya di masyarakat. Dari data statistik diketahui bahwa penyebab keracunan yang banyak terjadi di Indonesia adalah akibat paparan pestisida, obat obatan, hidrokarbon, bahan kimia korosif, alkohol dan beberapa racun alamiah termasuk bisa ular, tetradotoksin, asam jengkolat dan beberapa tanaman beracun lainnya. Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru paru, hati, ginjal dan lainnya. Tetapi zat tersebut dapat pula terakumulasi dalam organ tubuh, tergantung sifatnya pada tulang, hati, darah atau organ lainnya sehingga akan menghasilkan efek yang tidak diinginkan dalam jangka panjang. BAHAN PENYEBAB KERACUNAN Ada berbagai macam kelompok bahan yang dapat menyebabkan keracunan, antara lain : Bahan kimia umum ( Chemical toxicants ) yang terdiri dari berbagai golongan seperti pestisida ( organoklorin, organofosfat, karbamat ), golongan gas ( nitrogen, metana, karbon monoksida, klor ), golongan logam (timbal, posfor, air raksa, arsen), golongan bahan organik ( akrilamida, anilin, benzena toluene, vinil klorida fenol ). Racun yang dihasilkan oleh makluk hidup ( Biological toxicants ) mis : sengatan serangga, gigitan ular berbisa, anjing dll Racun yang dihasilkan oleh jenis bakteri ( Bacterial toxicants ) mis : Bacillus cereus, Compilobacter jejuni, Clostridium botulinum, Escherichia coli dll Racun yang dihasilkan oleh tumbuh tumbuhan ( Botanical toxicants ) mis : jamur amnita, jamur psilosibin, oleander, kecubung dll

JENIS DAN TINGKAT KEPARAHAN KERACUNAN Secara umum terjadinya keracunan dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu sengaja atau tidak sengaja. Keracunan yang disengaja erat hubungannya dengan usaha bunuh diri ataupun penyalahgunaan obat obatan sedangkan jenis keracunan yang tidak disengaja erat hubungannya dengan kecelakaan kerja, atau ketidak sadaran maupun ketidak tahuan seseorang terhadap suatu produk tertentu yang dapat menimbulkan keracunan. Tingkat efek racun terhadap tubuh sangat dipengaruhi oleh beberapa factor seperti : Sifat kimia bahan penyebab keracunan, dosis, lama paparan, rute paparan serta faktor individu korban seperti umur, jenis kelamin, derajat kesehatan tubuh, daya tahan tubuh, kebiasaan, nutrisi, serta faktor genetik JALUR PAPARAN Bahan bahan penyebab keracunan yang masuk kedalam tubuh dapat mempengaruhi atau merusak tubuh manusia sehingga dapat menyebabkan gangguan kesehatan atau keracunan dan bahkan pada tingkat tertentu dapat mengakibatkan kematian. Ada berbagai jalur / rute cara racun masuk kedalam tubuh, misalnya melalui penelanan lewat mulut, inhalasi pernapasan, kontak lewat kulit atau mata maupun melalui suntikan dan semua jalur tersebut adalah sama berbahayanya, dan pada tingkat tertentu untuk semua rute dapat berakibat fatal. TANDA DAN GEJALA TERJADINYA KERACUNAN. Banyak sekali gejala dan tanda tanda keracunan yang mirip dengan gejala atau tanda dari suatu penyakit, seperti kejang, stroke dan reaksi insulin. Seseorang yang telah mengalami keracunan kadang dapat diketahui dengan adanya gejala keracunan. Gejala gejala keracunan tersebut secara umum dapat berupa gejala non spesipik dan spesipik, namun kadang kadang sulit untuk menentukan adanya keracunan hanya dengan melihat gejala gejala saja. Perlu dilakukan tindakan untuk memastikan telah terjadi keracunan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium. Pemerikasaan laboratorium ini dapat dilakukan melalui pemeriksaan periodik urin, tinja, darah, kuku, rambut dan lain lain. Bila dicurigai telah terjadi keracunan maka perlu diidentifikasi tanda dan gejala yang muncul seperti tersebut dibawah ini,

Luka bakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir yang mungkin akibat menelan bahan kimia korosif. Bau napas seperti bau bahan kimia, contoh bensin, minyak tanah dan cat Adanya bercak atau bau bahan pada tubuh korban, baik pada pakaian atau pada furnitur, pada lantai atau objek disekitar korban Tempat obat yang telah kosong atau adanya tablet / pil yang berserakan Muntah, mulut berbuih, sulit bernapas, rasa kantuk yang berat, kebingungan atau gejala lain yang tidak diharapkan. USAHA USAHA PENCEGAHAN TERJADINYA KERACUNAN Usaha usaha pencegahan keracunan perlu dilakukan di tempat dimana bahan bahan kimia tersebut sering digunakan. Rumah tangga merupakan salah satu tempat penggunaan produk produk industri, sehingga perlu dilakukan langkah langkah praktis untuk pencegahan terjadinya keracunan, disamping itu pada tempat tempat kerja baik pada industri kecil ( home industri ) maupun industri besar merupakan tempat utama terdapatnya bahan bahan kimia baik sebagai bahan baku maupun sebagai hasil produk dari industri yang siap diedarkan kepada masyarakat USAHA USAHA MENCEGAH KERACUNAN DI RUMAH TANGGA Simpanlah produk kimia rumah tangga, obat obatan, kosmetika dan produk lain yang memiliki potensi bahaya pada tempat tertutup dan terkunci serta jauh dari jangkauan anak anak. Gunakan produk yang wadahnya memiliki tutup yang tidak mudah dibuka oleh anak anak. Jangan menaruh bahan kimia / berbahaya di sembarang tempat Simpanlah bahan kimia hanya pada wadah aslinya dan beri label berisi nama bahan Jangan sekali kali menyimpan bahan kimia pada wadah makanan maupun minuman atau sebaliknya Jangan membuang atau merusak label pada wadah asli sebuah produk, baca label dengan teliti sebelum memakainya Bila akan menggunakan bahan kimia ( baik pestisida atau pembersih lantai ) selalu gunakan alat pelindung diri, minimal masker atau sarung tangan.

Cuci tangan dengan sabun setiap habis menggunakan bahan kimia Periksa kotak obat anda secara berkala, buanglah obat yang sudah rusak atau kadaluarsa ketempat aman, jangan buang obat ke tempat yang orang lain masih bisa mengambilnya kembali. Simpanlah obat obatan dalam wadah aslinya lengkap dengan labelnya sehingga kita dapat mengenali obat tersebut beserta bahan aktifnya Sebelum meminum obat atau memberikan obat pada anak kecil malam hari, nyalakanlah lampu terlebih dahulu, lalu baca teliti dosis dan aturan pakai. Anak anak cenderung meniru tindakan yang dilakukan orang dewasa. Hindarilah meminum obat di hadapan anak kecil, dan jangan pernah menyebut obat sebagai permen kepada anak anak Pestisida dan penyegar ruangan akan terakumulasi pada karpet, kalau ingin menyemprot hindari dari karpet misalnya dengan menggulung terlebih dahulu atau jangan gunakan karpet pada ruangan ini. Jika ingin menyemprot pestisida hindari anak anak dan binatang kesayangan. Lakukan penyemprotan 1 jam sebelum ruangan dipakai Jangan pernah meletakkan anti ngengat / kamper disembarang tempat. Letakkan kamper di tempat yang terkunci dan jauh dari jangkauan anak anak Kenali lingkungan anda, apakah ada tanaman beracun atau binatang berbisa di sekitar lingkungan anda. Jauhkan tanaman beracun dari jangkauan anak anak. Jangan pernah mengkonsumsi tanaman atau jenis ikan yang belum anda ketahui dengan pasti keamanannya jika dikonsumsi Simpanlah selalu nomor nomor telepon penting, seperti Sentra Informasi Keracunan, Rumah sakit, Ambulans, Polisi dll.

USAHA USAHA MENCEGAH KERACUNAN DI TEMPAT KERJA Manajemen program pengendalian sumber bahaya yang berupa perencanaan, organisasi, kontrol, peralatan, dll Penggunaan alat pelindung diri seperti masker, kaca mata pengaman, pakaian khusus, krim kulit, sepatu kerja, dan sebagainya Ventilasi yang baik Maintenance, yaitu pemeliharaan yang baik dalam proses produksi, kontrol, dll Membuat label dan tanda peringatan terhadap sumber bahaya Penyempurnaan produksi : - Mengeleminasi sumber bahaya dalam proses produksi. - Mendesain produksi berdasarkan keselamatan dan kesehatan kerja Pengendalian / peniadaan debu, dengan memasang alat penyerap debu disetiap tahap produksi yang menghasilkan debu Ruang isolasi, yaitu proses kerja yang berbahaya harus terpisah dari ruangan lainnya Operasional praktis : - Inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja - Evaluasi dan analisis keselamatan dan kesehatan kerja Kontrol administrasi, berupa administrasi kerja yang sehat, pengurangan jam pamaparan pada pekerja industri. Pendidikan, yaitu pendidikan kesehatan atau job training masalah penanganan bahan kimia beracun Monitoring lingkungan kerja. Pemeriksaan kesehatan awal, periodik, khusus dan screening serta monitoring biologis ( darah, tinja, urine dan lainnya ) Sanitasi dan higiene dalam hal higiene perorangan, kamar mandi, pakaian, fasilitas kesehatan, desinfektan dan sebagainya Eleminasi, pemindahan sumber bahaya