PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WARUNGTILU

dokumen-dokumen yang mirip
tetapi tidak akan menggambarkan kesatuan-kesatuan bahasa. Menulis merupakan representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.

PEMBELAJARAN MENULIS SURAT DINAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEADS TOGETHER

PEMBELAJARAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING PADA SISWA KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN MAKALAH

Pembelajaran Menulis Paragraf Persuasif dengan Menggunakan Metode Quantum Learning. Ulfah Nuryani STKIP Siliwangi Bandung

PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING PADA SISWA KELAS VIII SMP TAHUN AJARAN

L I S N I A W A T I NPM

M A K A L A H. Disusun oleh : WIWI WIYATI NIM

PENGGUNAAN TEKNIK WAWANCARA DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 CISURUPAN KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

MAKALAH. Oleh NURDIANTI

MODEL PEMBELAJARAN MEMBACA PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SCANNING DI KELAS V SDN CIKANDANG 1 KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

SUWANGSIH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dan jenjang pendidikan, mulai dari taman kanak-kanak sampai Perguruan Tinggi

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN CILALAWI

MAKALAH. Oleh DEDE KOMALA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran secara simpel dapat diartikan sebagai produk interaksi

RANI HANDAYANI NIM

Menulis Paragraf Induktif dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Quantum Writing

BAB I PENDAHULUAN. Menurut BSNP 2006a (dalam Sufanti, 2010: 7) mata pelajaran bahasa

MENINGKATKAN PEMAHAMAN PENULISAN KARANGAN EKSPOSISI DENGAN METODE CTL

PEMBELAJARAN MENYIMAK CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING. Oleh : Cece Gosul NIM

MODEL PEMBELAJARAN CERITA PENDEK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK DUA TINGGAL DUA TAMU DI KELAS VIII SMPN 2 KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN

Oleh: Nandang Abdurachman

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK FAST WRITING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Pembelajaran Menulis Karangan Eksposisi dengan Menggunakan Metode Quantum Writing

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SDS WINDU PUTRA. Wiwin Widianti

Amsih NIM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. kepada anak didik untuk bekerjasama dengan sesama siswa dan saling

Oleh Yunita Dongoran Dr. Wisman Hadi, M.Hum. Abstrak. Kata kunci: Pengaruh, model, kooperatif, STAD

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam masyarakat modern seperti sekarang ini dikenal dua macam cara

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan keterampilan menulis dan hasil dari produk menulis itu.

MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTRUKTIVISME DI SMA WARGA BAKTI

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUANTUM WRITING

PEMBELAJARAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL DI KELAS XI SMA NASIONAL BANDUNG TAHUN AJARAN ARTIKEL JURNAL

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MAKALAH JURNAL PEMBELAJARAN MENULIS KALIMAT DENGAN TEKNIK MENYUSUN KATA ACAK SISWA KELAS III SDN TAMBUN 06 TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan menulis merupakan salah satu kemampuan yang diajarkan dalam

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. juga dalam bentuk kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, penghargaan, minat,

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KOHESI GRAMATIKAL ANTARKALIMAT DAN ANTARPARAGRAF DALAM KARANGAN ARGUMENTASI KELAS X SMA NEGERI I SUKODONO KABUPATEN SRAGEN SKRIPSI

MAKALAH. Oleh KARYATI

MARLINA BAKRI (Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNCP)

II. TINJAUAN PUSTAKA. berarti mempunyai efek, pengaruh atau akibat, selain itu kata efektif juga dapat

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME PADA SISWA KELAS V SD

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KOMUNIKATIF DI KELAS X SMAN 14 GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012 MAKALAH

Oleh. Ayu Atidhira Munaris Eka Sofia Agustina Abstract

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

BAB II KAJIAN TEORITIS

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONTEXTUAL TEACHING LEARNING (CTL)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang dinamis di mana hubungan timbal-balik antara anggota yang

Oleh : CHYNTIA SRIWULANDARI NIM

KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 2 SIPORA KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK DENGAN TEKNIK QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS V SDN WANASARI 12 KECAMATAN CIBITUNG KABUPATEN BEKASI

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KABUPATEN GARUT MAKALAH OLEH: DIDA LINDA NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN VCD DALAM MEMPERBAIKI AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS IX-1 SMPN 1 PATUMBAK

MAKALAH. Oleh IWAN HERAWAN

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa dalam kehidupan manusia menduduki fungsi yang utama. sebagai alat komunikasi. Bahasa dapat meningkatkan potensi diri manusia

BAB II KAJIAN TEORI. Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF DENGAN TEKNIK PENGEMBANGAN KALIMAT DI KELAS VI SDN SUDALARANG III KABUPATEN GARUT TAHUN PELAJARAN 2011/1012

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SINEKTIK PADA SISWA KELAS VI SDN JAYARAGA 2 TAROGONG KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011/2012

I. PENDAHULUAN. dianamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan

Hubungan kemampuan membaca skema dengan kemampuan menulis paragraf persuasive oleh Siswa Kelas XI SMA Swasta Katolik Budi Murni 2. Verawaty R.

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR BERSERI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI SISWA KELAS V SD NEGERI I GEBANG NGUNTORONADI WONOGIRI

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS, KARANGAN NARASI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MELANJUTKAN CERITA DI KELAS V SDN SUKASENANG 1 BANYURESMI GARUT MAKALAH.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan

Bunga Lestari Dr. Wisman Hadi, M.Hum. ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF INDUKTIF MENGGUNAKAN METODE KONTEKSTUAL. ( DESKRIPTIF PADA Siswa Kelas X SMA Darmayanti

Nama : Aris Jatnika Sujana NIM :

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN

TIKA LESTARI SIMANJUNTAK ABSTRAK

MODEL PEMBELAJARAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ALFA (EKSPERIMEN KUASI)

PEMBELAJARAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK AKROSTIK TEMATIK DIKELAS V SDN BAKTI KENCANA

Oleh: Teguh Priyambodo Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadaiyah Purworejo

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

Aas Asiah Instansi : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP Siliwangi Bandung

Suci Lawati Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : YANTI FITRIYANTI

Seminar Nasional dan Launching ADOBSI 531

Pertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh : NOVI DWI ARSITA

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 16 PADANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POSTER

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VI SDN 09 KEPAHIANG MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

BAB II KAJIAN PUSTAKA

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA VIDEO KERUSAKAN LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 24 BANDUNG

Sifat dan Bentuk Karangan

MAKALAH. Oleh Kusyeni

Transkripsi:

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SD NEGERI WARUNGTILU MAKALAH oleh : RIAN TEGUH PURNAMA NPM : 0821.0689 SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP SILIWANGI BANDUNG) 2011/2012

PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COOPERATIVE LEARNING PADA SISWA KELAS V SDN WARUNGTILU TAHUN PELAJARAN 2011/2012 RIAN TEGUH PURNAMA 08210689 STKIP Siliwangi Bandung RianZ-dzoe@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini mencakup kegiatan menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Learning. Pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode cooperative learning adalah pembelajaran menulis karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya dengan cara belajar kelompok dalam mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi dengan pelajar yang lain. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskritif dengan desain pretes dan postes. Dalam deskritif ini dibuat menjadi kelompok. Maka penelitian ini mengambil sampel sebanyak satu kelas yaitu kelas V Sekolah Dasar Negeri Warungtilu dengan jumlah siswa 30 orang. Instrumen yang digunakan adalah pembelajaran yang dijadikan acuan dalam proses belajar mengajar adalah tes menulis yaitu pada saat pretes dan postes yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang digunakan peneliti dalam menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode cooperative learning. Data hasil penelitian pretes diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 4,46 sedangkan pada nilai postes diperoleh rata-rata siswa sebesar 6,07. Jadi dapat dibuat kesimpulan bahwa analisis postes yaitu 6,07 > 4,46. Berdasarkan analisis pengolahan data dapat disimpulkan bahwa metode Cooperative Learning efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Kata Kunci : Karangan, Persuasi, Cooperative Learning PENDAHULUAN Pada hakikatnya belajar berbahasa adalah belajar berkomunikasi dan belajar menghargai manusia dan nilai nilai kemanusiaannya.oleh karena itu pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia diarahkan untuk meningkatkan siswa agar mampu berkomunikasi dan bersastra menerapkan konsepkonsep tersebut dalam kegiatan mbelajar mengajar (KBM) dan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai suatu keterampilan berbahasa, menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut dan memahami bahasa dan grafik tersebut (Tarigan,2008:22). Pendapat diatas menunjukan bahwa dengan tulisa, dapat terjadi komunikasi antara penulis dan pembaca. Seorang penulis harus lebih dahulu memahami maksud dan tujuan yang hendak dicapai sebelum mengemukakannya ke dalam bentuk tulisan. Kegiatan menulis dalam penelitian ini adalah menulis karangan persuasi. Karangan persuasi adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki pembaca pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang, dengan tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu. Peneliti mengambil metode Cooverative Learning dalam pembelajaran menulis karangan persuasi. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara bersama-sama atau gotong royong sehingga makna kebersamaan sangat dominan. Selain itu, model ini dapat mengaktifkan siswa dalam belajar karena siswa didorong untuk mengemukakan pendapat atau menyanggah berbagai masalah yang diajukan oleh rekan sekelompoknya.

Permasalah dalam penelitian ini adalah mengenai keefektifan dan kemampuan siswa kelas V Sekolah Dasar Warungtilu dalam Menulis Karangan Persuasi dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning. Berdasarkan keterangan diatas maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul : Pembelajaran Menulis Karangan Persuasi Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Warungtilu. KAJIAN TEORI DAN METODE Pembelajaran menulis adalah seni merangkai ide, pikiran, gagasan ke dalam bentuk tulisan. Kartanegara dalam bukunya (2005:48) mengungkapkan, untuk bisa menulis yang efektif memang diperlukan seni, meliputi prinsip-prinsip tertentu. Misalnya kejujuran, komitmen pada kebenaran, motivasi yang benar. Kegiatan menulis adalah kegiatan mengungkapakan ide, gagasan, pikiran dan pengetahuan penulis kepada pembaca (Tarigan 1983:3-4). Moeliono (1990 : 968) mengemukakan bahwa : menulis merupakan melahirkan pikiran atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dan sebagainya.menyimpulkan bahwa menulis merupakan proses merangkai lambang-lambang huruf menjadi kata, dari kata menjadi kalimat, hingga berkembang menjadi sebuah wacana atau karangan. Fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Fungsi menulis bagi anak-anak Sekolah Dasar mampu mengemukakan perasaan dan gagasan untuk berbagai keperluan dalam berbagai situasi dengan tata cara yang sopan santun serta mampu membuat karangan atau cerita berdasarkan pengalaman atau informasi dari bacaan. Adapun tujuan menulis yang harus ditanamkan pada anak didik sejak kelas I Sekolah Dasar adalah sebagai berikut : a. Tujuan Artitik (nilai keindahan) b. Tujuan Informatif (memberikan informasi kepada pembaca) c. Tujuan Persuasif yaitu mendorong atau menarik perhatian pembaca agar mau menerima informasi dari penulis. Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya dengan cara belajar kelompok dalam mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi dengan pelajar yang lain. Alat bahan untuk menciptakan susunal logissistematis itu adalah unsur-unsur penyusunan karangan, seperti : a. Transisi ( transition). berupa kata, kelompok kata, atau kalimat); b. kalimat topik ( tipic sentence). c. Kalimat pengembang ( development sentence). d. Kalimat penegas (punch-line). Tujuan persuasi adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut adalah benar dan juga melaksanakan apa yang menjadi ajakan dari ide itu. Ciri-ciri karangan persuasi : a. Persuasi bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. b. Harus menimbulkan kepercayaan bagi pembaca. c. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca. d. Persuasi sedapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai. e. Persuasi memerlukan fakta dan data. Adapun langkah-langkah menyusun paragraf persuasi agar tersusun dengan baik, adalah : 1. Menentukan topik dan tujuan dalam karangan persuasi 2. membuat karangka karangan persuasi 3. mengumpulkan bahan untuk karangan persuasi 4. menarik kesimpulan dari karangan persuasi 5. penutup karangan persuasi Metode dalam bahasa Yunani : methodos = jalan, cara. Dalam filsafat dan ilmu pengetahuan metode artinya cara memikirkan dan memeriksa suatu hal menurut rencana tertentu. Dalam dunia pengajaran metode adalah rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan approch tertentu (Subana:2009). Cooverative Learning adalah pembelajaran kelompok dalam mengembangkan niat dan kiat bekerja sama dan berinteraksi dengan pembelajar lainnya. Tahap-tahap dalam pembelajaran cooperative learning adalah : 1. Tahap pertama (Pembentukan kelompok) Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok dengan jumlah 4-6 orang, dalam pembentukan kelompokkelompok tersebut homogen yaitu berdasarkan prestasi belajar siswa atau berdasarkan kelompok heterogenitas (keanekaragaman) di antaranya

siswa dikelompokan dilihat dari perbedaan jenis kelamin, kemampuan dan etnis, kemudian setiap kelompok diberi soal yang sama tetapi setiap siswa mempunyai soal yang berbeda dalam kelompok tersebut. 2. Tahap kedua (Pembentukan kelompok ahli) Pembentukan kelompok ahli ini diambil dari setiap kelompok, masing-masing satu orang yang dianggap paling pintar dari kelompok tersebut yang kemudian berkumpul dalam satu kelompok untuk mendiskusikan/membahas materi yang sedang dihadapi dan menyelesaikan soal. 3. Tahap ketiga (Dari kelompok ahli kembali ke kelompok asal) Siswa yang berkumpul dalam kelompok ahli tadi kembali ke kelompok masing-masing untuk menyampaikan atau menjelaskan materi dan soal yang sudah dibahas di kelompok ahli sehingga teman-teman dalam satu kelompoknya dapat memhami materi dan soal yang ditugaskan. 4. Tahap ke empat (Evaluasi) Siswa diberi tes/evaluasi atau kuis oleh guru, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah siswa sudah dapat memahami suatu materi dengan metode belajar dengan menggunakan cooperative learning. HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum penulis melaksanakan pembelajaran menulis karangan persuasi, kegiatan yang pertama dilakukan adalah melaksanakan pretes. Pretes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum mengikuti pembelajaran. Jumlah nilai yang diperoleh peneliti dari hasil pretes adalah 164 dan jumlah siswa peserta pretes adalah 30 orang. Maka Nilai rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan rumus dibawah ini : 4,46 Dengan diperolehnya nilai rata-rata tes menulis awal sebesar 4,46, maka diketahui bahwa kemampuan menulis karangan persuasi masih kurang. Jumlah nilai yang diperoleh peneliti dari hasil postes adalah 182 dan jumlah peserta postes adalah 30. maka nilai rata-rata yang diperoleh dengan m 6,07 Simpulan Penulis akan mengemukakan beberapa simpulan setelah melakukan serangkaian pembelajaran, pengolahan, dan penganalisaan serta menjawab hipotesis dari penelitian yang telah dilakukan. Beberapa simpulan berdasarkan hasil penelitian adalah : 1. Menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Learning sudah efektif digunakan dalam Pembelajaran menulis karangan persuasi pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Warungtilu. 2. Berdasarkan hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode Cooperative Learning pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Warungtilu mampu menulis karangan persuasi, hal ini dilihat dari perolehan nilai rata-rata pretes yaitu 4,46. Setelah Pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Learning perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 6,07. Berdasarkan hasil analisis data penulis dapat menyimpulkan bahwa adanya perbedaan rata-rata hasil tes tersebut. Hal ini membuktikan bahwa pembelajaran menulis karangan persuasi dengan menggunakan metode Cooperative Learning ternyata dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan persuasi bagi siswa kelas V Sekolah Dasar Warungtilu. DAFTAR PUSTAKA Amalia, A.(2008). Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Strategi Think- Talk-Write.Skripsi FMIPA STKIP Siliwangi Bandung : Tidak diterbitkan. Hal : 31 Lie, Anita.(2008). Cooferative Learning Mempraktikan Cooperative Learning pada Siswa Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Grasindo. Hal : 24 Aronsosn, Elliot. (2000). Model Pembelajaran Cooperatif. Jakarta: Yrama Widya. Hal: 33 Lie, David.(2008). Cooferative Learning Mempraktikan Cooperative Learning di ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo. Hal: 21 Newman dan Artz.(2002).Cooperative Learning. Jakarta: Grasindo. Hal: 10 Nurlaelawati, S.(2003). Pengembangan model Pembelajaran TTW untuk Meningkatkan Mengarang Siswa Kelas II F SLTPN 2 Cimahi. Skripsi FMIPA UPI Bandung: Tidak diterbitkan. Hal :44 Rostiyah.(1994). Model Pembelajaran. Bandung: Rosda. Hal : 67 Ruseffendi. (1991). Penilaian Pendidikan dan Hasil Belajar Siswa. Bandung : Tarsito. Hal :28 Slavin. (1995). Model Cooperatif. Jakarta : Grasindo. Hal 77