BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS TREND IRIGASI TEKNIS, IRIGASI SETENGAH TEKNIS, IRIGASI SEDERHANA DAN SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Dinas Kesehatan

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB II GAMBARAN UMUM. Gambar 2.1. Peta Kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B P E N D A H U L U A N

Dinas Kesehatan Kota Bandung BAB I PENDAHULUAN

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan Lakip BKPPP A. Latar Belakang 1. Gambaran Umum

WALIKOTA TASIKMALAYA,

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

A. RENCANA STRATEGIS : VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN PROGRAM

Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur

PEMERINTAH KOTA MAGELANG RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KOTA MAGELANG

BAB II GAMBARAN UMUM. berbatasan langsung dengan Kabupaten Kendal di sebelah barat, Kabupaten

RENCANA STRATEGIS DEPARTEMEN KESEHATAN TAHUN

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. maupun sosial yang memungkinkan setiap orang dapat hidup produktif secara sosial

KUALITAS & AKSESIBILITAS PDDKN BLM MERATA ANGKA PENGANGGURAN MASIH TINGGI

I P H S S J U L I D R. W A S I S TA B U D I W A L U YO, M H A S E K J E N P E R S I

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pemerintah Nomor 3 tahun 1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor

RENCANA KERJA TAHUNAN ( RKT ) TAHUN 2017

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2012

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

NO KATALOG :

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Bab I Berisi: 1.1 Pemerintahan 1.2 Kepegawaian 1.3 Kondisi Geografis Daerah 1.4 Gambaran Umum Demografi 1.

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 38 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN A. DASAR HUKUM

2. Pembangunan Kesehatan Pembangunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN PROFIL ORGANISASI DINAS KESEHATAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOTA KEDUA (SECOND CITY) DI KABUPATEN SITUBONDO

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN JEMBER

BAB II GAMBARAN OBYEK PENELITIAN. wilayah kecamatan dan 45 wilayah kelurahan yang sebagian besar tanahnya. formasi geologi batuan sedimen old andesit.

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Kepmenkes RI Nomor 128/Menkes/Sk/II/2004 tentang. Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Menteri Kesehatan RI,

BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

KATA PENGANTAR Masyarakat Kolaka yang Sehat, Kuat. Mandiri dan Berkeadilan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2016 Hal. i

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia

DAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2

Kata Pengantar Keberhasilan pembangunan kesehatan tentu saja membutuhkan perencanaan yang baik. Perencanaan kesehatan yang baik membutuhkan data/infor

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 84 TAHUN 2013 TENTANG

STATISTIK DAERAH KECAMATAN SEKUPANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB II GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN. Sekretaris Daerah. Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan

IV. KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 37 TAHUN 2013

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 69 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEBUMEN

BERITA DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 27 TAHUN 2007

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

Katalog BPS :

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

KATA PENGANTAR dr. Hj. Rosmawati

PERATURAN WALIKOTA BALIKPAPAN

KATALOG BPS:

Statistik Daerah Kabupaten Bintan

Rencana Strategis. Revisi BAB I PENDAHULUAN

Bagian Kedua Kepala Dinas Pasal 159 (1) Kepala Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 158 huruf a, mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerinta

BAB V GAMBARAN UMUM PROPINSI JAWA BARAT. Lintang Selatan dan 104 o 48 '- 108 o 48 ' Bujur Timur, dengan luas wilayah

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN SRAGEN BUPATI SRAGEN,

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 61 TAHUN 2011 TENTANG

RENSTRA-SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Tahun

PEMERINTAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN DINAS KESEHATAN UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT CIKAMPAK JLN. Lintas Sumatera-Riau kode Pos 21465

Perda Kab. Belitung No. 17 Tahun

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

4 GAMBARAN UMUM KOTA BOGOR

BAB III Gambaran Umum BAPPEDA Kabupaten Sukabumi. derajat Bujur Timur dan 60 derajat 57 sampai 70 derajat 25 Lintang

BAB I PENDAHULUAN. virus dari golongan Arbovirosis group A dan B. Di Indonesia penyakit akibat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Belitung yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 sejak

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Kondisi Geografis dan Profil Singkat Daerah Istimewa Yogyakarta. Gambar 4.1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 8 TAHUN 2007 TENTANG

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk mencapai komitmen internasional, yang dituangkan dalam Millennium Development Goals (MDGs) dengan tujuan yang terkait langsung dengan bidang kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV- AIDS, TB dan Malaria serta penyakit lainnya dan yang tidak terkait langsung yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Untuk mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut dibutuhkan adanya ketersediaan data dan Informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan dan perencanaan program, karena dengan data yang akurat maka keputusan dan perencanaan yang dibuat juga menghasilkan dampak yang baik. Salah satu produk informasi yang dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian program adalah Profil Kesehatan. Profil Kesehatan disusun untuk memberikan gambaran kinerja sektor kesehatan yang ada di suatu wilayah, baik pemerintah maupun swasta selama satu tahun dan seringkali juga dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya. Profil Kesehatan juga merupakan salah satu indikator dari Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun 2011-2014 yaitu tersedianya buku Profil baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota dalam upaya mendukung pelaksanaan manajemen kesehatan dan pengembangan upaya kesehatan melalui pemantapan dan pengembangan Sistem Informasi Kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 1

Akhirnya dengan pembangunan yang lebih intensif, berkesiambungan dan merata dengan didukung oleh informasi yang tepat, maka diharapkan pembangunan kesehatan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan optimal. Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo merupakan salah satu produk dari penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan yang diterbitkan sekali setiap tahunnya. Diharapkan Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo dapat menyajikan data dan informasi kesehatan dari cakupan pelaksanaan program yang lengkap dan akurat sebagai bahan dasar perencanaan, pengambilan keputusan, pelaksanaan program dan kegiatan monitoring dan evaluasi pelaksanaan programprogram kesehatan. 1.2 SISTEMATIKA PENYAJIAN Profil Kesehatan Provinsi Jawa Timur Tahun 2011 terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut : Bab 1 : Pendahuluan Bab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya. Bab 2 : Gambaran Umum Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Provinsi Jawa Timur meliputi keadaan geografis, data kependudukan dan informasi umum lainnya. Bab 3 : Situasi Derajat Kesehatan Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, angka harapan hidup dan status gizi masyarakat. Bab 4 : Situasi Upaya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit menular, Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 2

pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan. Bab 5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, anggaran kesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya. Bab 6 : Penutup Lampiran Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 3

BAB 2 GAMBARAN UMUM KABUPATEN SITUBONDO 2.1 KEADAAN GEOGRAFIS Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur yang cukup dikenal dengan sebutan Daerah Wisata Pantai Pasir Putih. Kabupaten Situbondo terletak di posisi antara 7 35-7 44 Lintang Selatan dan 113 30 114 42 Bujur Timur dengan batas wilayah: Sebelah utara : Selat Madura Sebelah timur : Selat Bali Sebelah selatan : Kabupaten Bondowoso dan Banyuwangi Sebelah barat : Kabupaten Probolinggo Gambar 2.1. Peta Kabupaten Situbondo Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 4

Luas Kabupaten Situbondo adalah 1.638,50 km² atau 163.850 Ha, dan bentuknya memanjang dari barat ke timur kurang lebih 150 Km. Pantai utara umumnya merupakan dataran rendah dan di sebelah selatan merupakan dataran tinggi dengan rata-rata lebar wilayah kurang lebih 11 km. Dari 17 kecamatan yang ada, diantaranya terdiri dari 13 kecamatan memiliki pantai dan 4 kecamatan tidak memiliki pantai, yaitu Kecamatan Sumbermalang, Kecamatan Jatibanteng, Kecamatan Situbondo, dan Kecamatan Panji. Temperatur daerah ini lebih kurang diantara 25,8-29,8 C dengan rata-rata curah hujan sebesar 994 mm 1.503 mm per tahunnya sehingga daerah ini tergolong daerah kering. Kabupaten Situbondo berada pada ketinggian 0-1.250 m di atas permukaan air laut. (Sumber : Draft Profil Kabupaten Situbondo 2010) 2.2 WILAYAH ADMINISTRASI Wilayah administrasi di Kabupaten Situbondo terbagi menjadi : Kecamatan : 17 wilayah Desa/Kelurahan : 132 Desa/4 Kelurahan Dusun/Lingkungan : 660 dusun/lingkungan Rukun Warga (RW) : 1.220 RW Rukun Tetangga (RT) : 3.189 RT Jumlah desa terbanyak berada di Kecamatan Panji, yaitu sebanyak 12 desa dan yang paling sedikit jumlah desa di Kecamatan Banyuputih, yaitu sebanyak 5 desa. Sedangkan 4 kelurahan berada di Kecamatan Situbondo (2 kelurahan) dan Kecamatan Panji (2 kelurahan). Dari 136 desa yang ada, 33 desa diantaranya tergolong wilayah perkotaan dan 103 wilayah pedesaan. (Sumber : Draft Profil Kabupaten Situbondo 2010) Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 5

2.3 KEPENDUDUKAN Data kependudukan merupakan salah satu data pokok yang sangat diperlukan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan karena penduduk selain merupakan obyek juga merupakan subyek pembangunan. Berdasarkan hasil Proyeksi BPS Kabupaten, jumlah penduduk Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 mencapai 656.691 jiwa yang terdiri dari 319.653 penduduk laki laki dan 337.038 penduduk perempuan. Angka Kepadatan penduduk Kabupaten Situbondo pada tahun 2012 adalah 401 jiwa/km 2. Dari jumlah penduduk yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Situbondo, tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak adalah Kecamatan Panji (19.693 jiwa), Kecamatan Besuki (18.000 jiwa) dan Kecamatan Panarukan (16.454 jiwa). Sedangkan tiga kecamatan dengan jumlah penduduk terkecil adalah Kecamatan Banyuglugur (6.957 jiwa), Kecamatan Jatibanteng (7.717 jiwa) dan Kecamatan Mlandingan (7.953 jiwa). Komposisi Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2012 dapat dilihat pada Gambar 2.2 berikut. Gambar 2.2 Piramida Penduduk Menurut Golongan Umur Kabupaten Situbondo Tahun 2012 Sumber: BPS Situbondo Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 6

Berdasarkan Gambar di atas diketahui bahwa kelompok umur produktif (usia 15 54 tahun) di Kabupaten Situbondo masih mendominasi dengan jumlah terbanyak di kelompok usia 15 19 tahun (8,1%), sedangkan kelompok bayi merupakan yang terkecil (1,5%). 2.4 PEREKONOMIAN Angka Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Situbondo tahun 2012 mencapai 6,54%, meningkat 0,23% dibandingkan tahun 2011, yakni sebesar 6.31%. Dukungan struktur ekonomi di Situbondo yang paling dominan adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran, diikuti sektor pertanian, sektor jasa dan Industri Pengolahan. Sektor yang paling kecil distribusinya bagi perekonomian Kabupaten Situbondo adalah sektor listrik, gas dan air bersih (Sumber : Indikator Makro Ekonomi Kabupaten Situbondo Tahun 2012). Berikut ini disajikan diagram Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun 2012. Gambar 2.3. Struktur Ekonomi Kabupaten Situbondo Per Sektor Tahun 2012 Sumber : BPS Situbondo Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 7

2.5 PENDIDIKAN Berdasarkan jenjang pendidikan yang dimatkan, sebagian besar penduduk Kabupaten Situbondo adalah tamatan Sekolah Dasar/Sederajat (28,47%) dan angka melek hurufnya sebesar 79,43%, meningkat 1,19% dari tahun sebelumnya. Berikut ini disajikan diagram Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011. Gambar 2.4 Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penduduk Kabupaten Situbondo Tahun 2011 Sumber: BPS Situbondo 2.6 DATA UMUM ORGANISASI Peraturan Bupati nomor 58 tahun 2010 tentang Uraian Tugas dan Fungsi, Dinas Kesehatan Kabupaten Situbondo menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas yang dibantu oleh 1 (satu) Sekretaris dan 4 (empat) Kepala Bidang. Setiap bidang membawahi 3 (tiga) Kepala Seksi sesuai dengan bidangnya. Sedangkan Sekretaris dibantu oleh 3 (tiga) Kepala Sub Bagian. a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi: 1. Sub Bagian Umum Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 8

2. Sub Bagian keuangan 3. Sub Bagian Perencanaan dan Anggaran c. Bidang Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat dan Kemitraan, membawahi; 1. Seksi Promosi Kesehatan dan UKBM 2. Seksi Pembiayaan Kesehatan 3. Seksi Gizi Masyarakat d. Bidang Pembinaan Sumber Daya Kesehatan, membawahi; 1. Seksi Pengembangan Pemberdayaan SDM Kesehatan 2. Seksi Kefarmasian dan Perbekalan Kesehatan 3. Seksi Data, Informasi, Kajian, Evaluasi dan Pelaporan e. Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, membawahi; 1. Seksi Pengamatan dan Pengendalian Penyakit 2. Seksi pemberantasan Penyakit 3. Seksi Penyehatan Lingkungan f. Bidang Pelayanan Kesehatan, membawahi; 1. Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar dan Penunjang 2. Seksi Pelayanan kesehatan Rujukan dan Khusus 3. Seksi Pelayanan Kesehatan Keluarga. g. Unit Pelaksana Teknis Dina (UPTD) terdiri dari; 1. Puskesmas 17 unit 2. Gudang Farmasi Kesehatan (GFK) 1 unit Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) 1 unit 2.7 STRUKTUR ORGANISASI Dalam melaksanakan tugas dan kewenangan di bidang kesehatan, Dinas Kesehatan memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 9

Gambar 2.5. STRUKTUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN SITUBONDO KEPALA DINAS KESEHATAN FUNGSIONAL FUNGSIONAL SEKRETARIAT SUB BAG UMUM SUB BAG PERENCANAAN & ANGGARAN SUB BAG KEUANGAN BIDANG PEMBERDAYAAN KES. MASYARAKAT & KEMITRAAN BIDANG PEMBINAAN SUMBER DAYA KESEHATAN BIDANG PENYAKIT & PENYEHATAN LINGKUNGAN BIDANG PELAYANAN KESEHATAN PROMOSI KESEHATAN & UKBM PENGEMBGN & PEMBERDAYAAN SDM. KES PENGENDALIAN & PENGAMATAN PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN DASAR & PENUNJANG PEMBIAYAAN KESEHATAN KEFARMASIAN & PERBEKALAN KES. PEMBERANTASA N PENYAKIT PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN & KHUSUS GIZI MASYARAKAT DATA, INFORMASI, KAJIAN, EVALUASI & PELAPORAN PENYEHATAN LINGKUNGAN PELAYANAN KESEHATAN KELUARGA UPTD : PUSKESMAS, GFK, dan Labkesda Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 10

Untuk mencapai sasaran pembangunan kesehatan pada akhir tahun 2015 seperti telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo tahun 2011-2015 pada misi kedua Meningkatkan kualitas SDM melalui pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, pelatihan ketrampilan serta peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat yaitu; 1) meningkatnya derajat kesejahteraan masyarakat, 2) Meningkatnya mutu pelayanan rumah sakit dan puskesmas, 3) Meningkatnya pelayanan terhadap pasangan usia subur, 4) terpenuhinya kebutuhan pelayanan KB dan menurunnya angka kematian pada kelahiran dan dengan mempertimbangkan perkembangan masalah serta berbagai kecenderungan masalah kesehatan ke depan maka ditetapkan Visi Dinas Kesehatan Situbondo adalah : Masyarakat Situbondo Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat Visi tersebut ditetapkan dengan mempertimbangkan bahwa kemandirian masyarakat untuk berperilaku hidup sehat merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan di Situbondo. Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat adalah suatu kondisi dimana masyarakat Situbondo menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan, baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat. Misi mencerminkan peran, fungsi dan kewenangan seluruh jajaran organisasi kesehatan di seluruh wilayah Kabupaten Situbondo, yang bertanggung jawab secara teknis terhadap pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan kesehatan Kabupaten Situbondo. Untuk Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 11

mewujudkan visi tersebut ada empat misi yang diemban oleh seluruh jajaran/petugas kesehatan di masing-masing jenjang administrasi pemerintahan, yaitu: 1. Mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan kemitraan dalam pelayanan kesehatan masyarakat 2. Mewujudkan, memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau 3. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan dan meningkatkan upaya pengendalian penyakit serta penanggulangan masalah kesehatan 4. Meningkatkan, mendayagunakan sumberdaya dan manajemen kesehatan. Profil Kesehatan Kabupaten Situbondo Tahun 2012 12