Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai. tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB I PENDAHULUAN. Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai sebagai sumber daya manusia dalam organisasi memiliki peran

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan suatu faktor pendukung yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. pimpinan perusahaan untuk menjaga eksistensi dan kelangsungan perusahaannya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan ditempatkannya sumber daya manusia pada urutan pertama unsur-unsur

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia dalam organisasi atau perusahaan semakin

2015 PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP LOYALITAS PEGAWAI DI KANTOR DINAS PENDIDIKAN KOTA BEKASI

I. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk mencapai profit

I. PENDAHULUAN. keberhasilan dan pencapaian tujuan organisasi, dalam rangka pencapaian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Triyana, (2006:2) Mangkunegara (2008 : 67), Rivai dan Basri (2005:50)

BAB I PENDAHULUAN. Masalah rendahnya kinerja karyawan merupakan masalah yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. BPR Nusamba dalam definisi UU Perbankkan adalah salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat mengendalikan seluruh aktivitas perusahaan. Perusahaan pada

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi persaingan usaha, perusahaan dituntut untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Organisasi didirikan untuk mencapai suatu tujuan dari setiap kegiatan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Organisasi dan tata kerja Satuan Polisi Pamong Praja ditetapkan dengan Peraturan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Runtunuwu (2015)

BAB I PENDAHULUAN. PT. INTI (Persero) Bandung merupakan salah satu Badan Usaha Milik

BAB I PENDAHULUAN. organisasi disamping modal, material, mesin, dan sumber daya lainnya. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. kota/kabupaten se-jawa Barat dan Banten, dan publik. Pada saat ini Bank bjb

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. canggihnya sumber-sumber daya non-manusia yang dimiliki oleh suatu

BAB I PENDAHULUAN. pekerjaannya, kepuasan kerja juga merupakan seperangkat perasaan pegawai

2015 HUBUNGAN PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN KARIER DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pola tingkah laku, serta kebutuhan yang berbeda-beda. Keberadaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. instansi tak dapat melaksanakan aktivitasnya. Dengan pegawai yang terampil dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum setiap perusahaan akan berusaha untuk memperoleh laba

PRESENSI DOSEN DIPEKERJAKAN KOPERTIS WILAYAH V

BAB I PENDAHULUAN. implikasinya adalah bahwa investasi terpenting yang dilakukan oleh suatu organisasi adalah di

BAB I PENDAHULUAN. manusia secara profesional, di harapkan pegawai bekerja secara produktif.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman menuntut perusahaan untuk berubah. Perubahan ini

BAB I PENDAHULUAN. Daya Manusia yang baik merupakan kunci sukses tercapainya tujuan instansi.

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya suatu koordinasi yang baik antara fungsi-fungsi yang ada di dalam

menjadikannya sebagai bagian perusahaan yang sangat perlu diperhatikan. Terdapat banyak permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu isu yang menarik untuk dikaji dalam konstelasi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yaitu dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintah maupun tugas

BAB I PENDAHULUAN. terpenting disamping unsur lain, seperti modal, bahan baku, dan mesin. Tidak ada

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Dengan meningkatnya teknologi pada saat ini harus diiimbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting yang dimiliki perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam setiap perusahaan. Dimana dalam melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat tajam, sehingga sumber daya manusia (SDM) dituntut untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. cabang Purbaleunyi adalah Badan Usaha

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai sumber daya dominan memegang peranan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. di pengaruhi oleh kualitas sumber daya manusia dalam menjalankan fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi

BAB I PENDAHULUAN. ada di daerahnya. Pembangunan daerah sebagai pembangunan yang dilaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang yang telah

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis saat ini semakin ketat apalagi dengan

BAB I PENDAHULUAN. PT Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu perusahaan BUMN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terbesar yang ada di Indonesia.Dengan visi yaitu menjadi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Manajemen sumber daya manusia merupakan satu bidang manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau organisasi mempunyai alat-alat teknologi yang canggih, namun

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan. tercapainya kinerja yang tinggi dalam bidang kerjanya.

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Barat dan Banten Area Pelayanan dan Jaringan Bandung yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. setiap karyawan. Seorang karyawan yang merasa puas dalam pekerjaannya akan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi lingkungan yang harus dihadapi oleh manajemen sumber daya manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. Manusia dikatakan sebagai sumber daya penting karena bagaimanapun

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai bangsa yang merdeka, Indonesia telah memiliki lembaga-lembaga. pemerintahan yang melaksanakan tugas-tugas Negara dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ketercapaian tujuan organisasi sangat ditentukan oleh manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kelancaran penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat

BAB I PENDAHULUAN. peraturan-peraturan perusahaan tersebut. Kedisiplinan suatu perusahaan yang

I. PENDAHULUAN. identifikasi masalah, pembatasan masalah dan rumusan masalah. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Lambang PT PLN (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan di Indonesia dewasa ini baik perbankan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan organisasi dapat tercapai sesuai rencana. nampaknya sudah sangat urgent. Kebutuhan tenaga-tenaga terampil di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Jawa

BAB I PENDAHULUAN. dinamis, sangat memerlukan adanya sistem manajemen yang efektif dan efisien

BAB I PENDAHULUAN. konsumen merasa tidak puas dapat melakukan keluhan yang dapat merusak citra

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bukan hanya tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. dukungan dari pegawai yang kompeten dan terampil. maka kemungkinan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu untuk dapat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. di kepulauan ini. Transportasi merupakan tulang punggung perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. apabila ditunjang oleh sumber daya manusia yang berkualitas. serta biaya baru dalam merekrut karyawan baru.

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. PIDO BUSANA merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak

BAB I PENDAHULUAN. mampu beroperasi dengan baik tanpa bantuan manusia. kegiatannya membutuhkan pegawai yang ahli pada bidangnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berada di bawah Badan Pengelola

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah organisasi, manajemen sumber daya manusia memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menginginkan agar tujuan yang ditetapkan dapat tercapai tepat pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Ade Busana merupakan salah satu perusahaan garment yang bergerak di. Perusahaan yang berlokasi di kawasan Cibogo Lembang ini

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan melakukan aktivitas untuk mencapai tujuannya melalui kombinasi sumber daya yang dimiliki. Salah satu sumber daya yang sangat perlu diperhatikan sebagai potensi penggerak semua aktivitas perusahaan adalah sumber daya manusia. Peran sumber daya manusia sangat srategis yaitu sebagai pelaksana dari fungsi-fungsi manajemen meliputi perencanaan, pengorganisasian, staffing, kepemimpinan, pengendalian, pengawasan, dan pelaksana operasional organisasi. Manusia sebagai sumber daya yang memiliki kendali atas dirinya sendiri selalu dituntut berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan melalui aktivitas kerjanya. (Gary Dessler, 2003:10). Kinerja perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh kontribusi karyawan sebagai unsur manusia di dalamnya. Untuk menunjang peranan karyawan di perusahaan maka dalam melaksanakan aktivitas kerjanya karyawan senantiasa dituntut untuk memiliki disiplin yang tinggi dalam bekerja. Kedisiplinan memiliki fungsi serta implikasi kuat terhadap aktivitas kerja yang dilakukan karyawan salah satunya agar prosedur operasional perusahaan dapat dijalankan secara konsisten sehingga mampu memberikan pengaruh positif terhadap perusahaan dalam proses pencapaian tujuannya.

2 Disiplin yang baik mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas yang diberikan kepadanya. Karyawan yang disiplin dan tertib mentaati semua norma-norma dan peraturan dalam organisasi akan mampu meningkatkan efisiensi, efektivitas dan kinerjanya, sedangkan organisasi yang mempunyai karyawan yang tidak disiplin akan sulit untuk meningkatkan kinerjanya dan mencapai hasil optimal. PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan salah satu BUMN yang bergerak dalam bidang jasa komunikasi, yaitu sebagai penyedia sistem bisnis dan layanan komunikasi tulis, logistik, transaksi keuangan, dan filateli berbasis jejaring terintegrasi. Pentingnya disiplin dikemukakan oleh Hana Suryana (Direktur Utama PT. Pos Indonesia) berkenaan dengan dikeluarkannya keputusan direksi nomor 55/DIRUT/1202 tentang Gerakan Moral Pos, bahwa Insan pos sebagai perangkat organisasi ini melalui kombinasi pada bidang kerjanya masing-masing memberi kontribusi besar dalam setiap kegiatan operasional PT. Pos Indonesia. Oleh karena itu kedisiplinan dalam bekerja menjadi salah satu bagian terpenting agar keteraturan aktifitas seluruh insan Pos Indonesia dalam menjalankan prosedur kerjanya dapat terjaga. (Hana Suryana, www.posindonesia/umum.co.id 2001). Sebagai salah satu bagian dari institusi PT. Pos Indonesia, PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung memiliki tugas menangani aktivitas pelayanan pos pada wilayah Bandung Timur serta mengawasi beberapa cabang kantor pelayanan pos yang berada di bawah kendali PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung. Berdasarkan wawancara dengan Banu Widada (Kepala Supervisor SDM PT. Pos

3 Kantor Pos Ujungberung Bandung) pada tanggal 7 Maret 2008, terungkap permasalahan yang terjadi berkaitan dengan disiplin karyawan selama bekerja, yaitu: 1. Sering terjadi pelanggaran ketentuan waktu istirahat, yaitu memperlama tenggat waktu istirahat yang telah ditentukan; 2. Beberapa karyawan terkadang pulang sebelum waktu yang telah ditetapkan, terutama pada hari Jum at dan Sabtu; 3. Melakukan kegiatan di luar aktifitas kerjanya pada jam-jam efektif kerja (di atas pukul 14.00 banyak karyawan yang tidak lagi berada di ruang kerja mereka serta sering berkumpul di ruangan kerja lain hanya untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang kurang bermanfaat). Selain kesimpulan hasil wawancara di atas, permasalahan yang terjadi berkaitan dengan pelanggaran disiplin karyawan selama bekerja salah satunya diindikasikan oleh sering terjadinya keterlambatan karyawan masuk kerja, sebagaimana disajikan pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Presensi Jam Masuk Kerja Periode Januari-Desember 2007 Bulan 07.30 >7.30-7.45 >7.45-8.00 >8.00 Jumlah Karyawan Terlambat Jan 88.36 % 5.49 % 4.10 % 2.05 % 11.64 % Feb 90.28 % 5.42 % 3.11 % 1.19 % 9.72 % Mar 91.26 % 7.08 % 1.46 % 0.20 % 8.74 % Apr 90.08 % 5.29 % 2.38 % 2.25 % 9.92 % Mei 89.61 % 5.56 % 4.50 % 0.33 % 10.39 % Jun 88.82 % 6.88 % 4.10 % 0.20 % 11.18 % Jul 90.41 % 4.23 % 3.31 % 2.05 % 9.59 % Agst 91.08 % 4.43 % 3.37 % 1.12 % 8.92 % Sept 84.92 % 5.42 % 4.30 % 5.36 % 15.08 % Okt 86.44 % 6.55 % 4.43 % 2.58 % 13.56 % Nov 86.24 % 6.28 % 5.89 % 1.59 % 13.76 % Des 86.25 % 6.88 % 3.70 % 3.17 % 13.75 %

4 16.00% 14.00% 12.00% 10.00% 8.00% 6.00% 4.00% 2.00% 0.00% Januari Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agsts Sept Okt Nov Des Gambar 1.1 Grafik Persentase Karyawan Terlambat Masuk Kerja Periode Januari-Desember 2007 Sumber: Data Primer dari PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung Tahun 2007. Karyawan Terlambat Masuk Kerja Pada gambar 1.1 di atas dapat dilihat tren peningkatan persentase pelanggaran peraturan kerja oleh karyawan berupa terlambat masuk kerja, sedangkan ketentuan jam masuk kerja karyawan pada PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung yaitu pukul 7.30. Peningkatan persentase keterlambatan karyawan masuk kerja akan berdampak pada moral karyawan sendiri, dan secara teknis akan dapat mengganggu kinerja operasional PT. Pos Kantor Pos Ujung Berung Bandung disebabkan oleh jumlah jam efektif kerja yang ditinggalkan. Berikut disajikan pula data rekapitulasi jumlah karyawan tidak hadir dalam pekerjaan tanpa keterangan pada PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung yaitu sakit tanpa surat keterangan dokter (STSKD), dan mangkir tidak sah (MTS), dari bulan Januari sampai dengan Desember 2007.

5 Tabel 1.2 Absensi Karyawan Tanpa Keterangan Periode Januari Desember 2007 Bulan STSKD MTS Januari 3.24 % 3.8 % Februari 2.05 % 4.4 % Maret 5.75 % 3.6 % April 2.98 % 2.2 % Mei 5.16 % 3.7 % Juni 3.57 % 6.2 % Juli 1.32 % 7.94 % Agustus 0.99 % 5.89 % September 1.06 % 8.20 % Oktober 2.98 % 8.73 % November 2.84 % 8.33 % Desember 1.46 % 6.35 % 10.00% 9.00% 8.00% 7.00% 6.00% 5.00% 4.00% 3.00% 2.00% 1.00% 0.00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nov Des Gambar 1.2 Periode Januari-Desember 2007 Sumber: Data Primer dari PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung Tahun 2007. STSKD MTS Pada gambar 1.2 di atas dapat dilihat peningkatan persentase karyawan yang mangkir masuk kerja tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan tiap bulannya. Wayne Cascio (Setiadi Wijaya, 7:2000) mengemukakan

6 Kemangkiran adalah tidak hadirnya karyawan pada tempat kerja pada jamjam kerja efektif yang direncanakan perusahaan. Berdasarkan ketetapan di PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung, karyawan yang tidak masuk kerja tanpa alasan jelas diwajibkan mendapat teguran dari kepala bagian kerjanya, apabila dalam 1 bulan perilaku tersebut terulang sampai ketigakalinya maka bentuk sanksi terhadap pelanggar tersebut adalah hutang kedisiplinan berupa pemotongan gaji atau bonus akhir tahun. Kondisi di atas tentunya berpengaruh terhadap kinerja operasional PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung, salah satu indikatornya adalah meningkatnya frekuensi keterlambatan pengiriman logistik, sebagaimana dapat dilihat pada gambar dibawah ini. 7.0% 6.0% 5.0% 4.0% Frekuensi Keterlambatan Pengiriman Logisitik 3.0% 2.0% 1.0% 0.0% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agsts Sept Okt Nov Des Gambar 1.3 Periode Januari-Desember 2007 Sumber: Data Primer dari PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung Tahun 2007.

7 Pada gambar 1.3 di atas dapat dilihat tren peningkatan persentase keterlambatan pengiriman logistik dari keseluruhan pengiriman logistik tiap bulannya. Kepala Supervisor SDM PT. Pos Kantor Pos Ujungberung Bandung mengungkapkan keterlambatan pengiriman logistik umumnya karena proses pengolahan logistik dari awal sampai akhir tidak mengikuti jadwal yang ditetapkan, hal ini merupakan ekses dari lambannya setiap bagian kerja dalam menangani proses kerja mereka masing-masing (Banu Widada, 7 Maret 2008). Berdasarkan pemaparan di atas menunjukkan adanya indikasi melemahnya disiplin karyawan. Gouzali Saydam (2005:286) mengemukakan bahwa: Melemahnya disiplin kerja para pegawai akan terlihat pada suasana kerja seperti angka kemangkiran tinggi, masuk kantor sering terlambat, menurunnya gairah kerja, berkembangnya rasa tidak puas, saling curiga dan saling melempar tanggung jawab, penyelesaian pekerjaan lambat, supervisi tidak berjalan baik, sering terjadi konflik antar pegawai dan manajemen. Melemahnya disiplin karyawan akan berdampak negatif bagi organisasi seperti: target yang sudah diprogramkan tidak tercapai, merosotnya produktivitas, kegiatan operasional organisasi terganggu, dan akan mempengaruhi moral kerja karyawan. Pada dasarnya, seperti kantor pelayanan pos lain atau institusi lain di luar PT. Pos Indonesia (Persero), kegiatan atau aktifitasnya berhubungan dengan rutinitas kerja, selain kondisi kerja fisik, yang menjadi perhatian adalah kondisi kerja psikologis. Berdasarkan wawancara dengan beberapa karyawan,

8 masalah yang mengemuka ialah masih ada ungkapan ketidakpuasan melalui voice berupa keluhan-keluhan karyawan tentang kebosanan akibat rutinitas kerja yang monoton dan kelelahan akibat beban kerja, minimnya penghargaan yang diberikan kepada karyawan yang diindikasikan oleh kurang efektifnya sistem promosi jabatan dan tidak adanya pemberian reward didasarkan atas pencapaian hasil kerja yang memuaskan, serta pendidikan dan pelatihan hanya diberikan minimal pada jabatan kepala bagian. Berkaitan dengan kondisi di atas diduga melemahnya disiplin karyawan disebabkan oleh masih rendahnya kepuasan kerja mereka. Kepuasan kerja karyawan perlu mendapat perhatian khusus dari pihak manajemen karena rendahnya kepuasan kerja karyawan akan berdampak pada melemahnya rasa cinta karyawan terhadap pekerjaannya sehingga dapat berakibat menurunnya semangat kerja, rendahnya tanggung jawab terhadap pekerjaan, menurunnya produktivitas karyawan serta dampak negatif lain yang ditimbulkannya. Untuk menciptakan kedisiplinan yang tinggi pada karyawan, maka salah satunya diperlukan kepuasan kerja karyawan. Dengan rasa kepuasan kerja yang tinggi maka akan meningkatkan semangat dan gairah kerja karyawan sehingga dapat berdampak pada umpan balik dari karyawan sendiri. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul Pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Ujungberung Bandung.

9 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah Unsur manusia merupakan salah satu faktor terpenting dalam perusahaan, tanpa mereka betapa sulitnya perusahaan dalam mencapai tujuan. Merekalah penentu maju mundurnya suatu perusahaan, dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi dan disiplin yang tinggi perusahaan telah mempunyai aset yang sangat mahal, dan sulit dinilai dengan uang. Pentingnya sumber daya manusia di dalam perusahaan, maka perusahaan dituntut untuk memberikan perhatian khusus terhadap unsur manusia di dalamnya sebab jika tidak maka akan timbul masalah, salah satunya yaitu muncul ketidakpuasan dalam bekerja. Kepuasan kerja karyawan perlu mendapat perhatian pimpinan karena rendahnya kepuasan kerja dapat berdampak pada penurunan semangat kerja, prestasi kerja, rendahnya disiplin dalam bekerja, serta meningkatnya turn over karyawan. Salah satu bentuk sikap mental yang dapat dipengaruhi kepuasan kerja adalah kedisiplinan. Disiplin kerja dalam ruang lingkup perusahaan menjadi salah satu isu penting manakala dikaitkan dengan profesionalime dalam bekerja. Seseorang yang disiplin dalam bekerja sering dicirikan oleh ketaatan mematuhi jam masuk dan pulang kerja, tidak pernah meninggalkan tanggung jawab terhadap pekerjaannya, serta tingkat kehadiran yang baik.

10 Herzberg dalam bukunya Motivation to Work yang dikutip Muhaimin (2004:3) mengemukakan bahwa: Ciri perilaku pekerja yang puas adalah mereka mempunyai motivasi untuk berkerja yang tinggi, mereka lebih senang dalam melakukan pekerjaannya, sedangkan ciri pekerja yang kurang puas adalah mereka yang malas berangkat ke tempat bekerja dan malas dengan pekerjaan dan tidak puas. Perilaku karyawan yang malas tentunya akan menimbulkan masalah bagi perusahaan berupa tingkat absensi yang tinggi, keterlambatan kerja dan pelanggaran disiplin yang lainnya, sebaliknya perilaku karyawan yang merasa puas akan lebih menguntungkan bagi perusahaan karena secara sadar atau tidak sadar karyawan akan meminimalisir perilaku indisipliner. Dari pernyataan Herzberg tersebut terungkap bahwa tingkat kepuasan kerja seorang karyawan dapat mempengaruhi tingkat kedisiplinannya dalam bekerja. Oleh karena itu untuk meningkatkan kedisiplinan karyawan dalam bekerja salah satu aspek yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan kepuasan kerjanya. 1.2.2 Rumusan Masalah Dari identifikasi masalah di atas maka dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran kepuasan kerja Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Ujungberung Bandung? 2. Bagaimana gambaran disiplin Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Ujung Berungbandung? 3. Adakah pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Ujungberung Bandung?

11 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan penulis yaitu: 1. Untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Pesero) Kantor Pos Ujungberung Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran disiplin Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Ujungberung Bandung. 3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja terhadap disiplin Karyawan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Kantor Pos Ujungberung Bandung. 1.3.2. Kegunaan Penelitian 1. Secara Ilmiah Untuk memberikan gambaran bagi penulis dalam melakukan penelitian dengan mengumpulkan, mengolah dan mengevaluasi teori-teori manajemen sumber daya manusia. Diharapkan dari penelitian ini membawa hasil, mengetahui sekaligus memberikan sedikit sumbangsih bagi perkembangan ilmu manajemen sumber daya manusia. 2. Secara Praktis Dapat memberikan solusi berkaitan dengan permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi, sehingga dapat bermanfaat bagi institusi yang bersangkutan dalam rangka mempertahankan kebaikan yang telah dicapai serta memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

12